3 minute read
Maraton Jabar Run Diikuti Ribuan Pelari
BOGOR–Sebanyak dua ribu pelari diprediksi bakal memadati Kota Bogor, Minggu (19/3) mendatang. Mereka merupakan peserta yang akan mengikuti kompetisi lari maraton Jabar Run 10K, yang akan diselenggarakan di Kebun Raya Bogor (KRB). Ketua Panitia Jabar Run 10K, Hendri Winoto mengatakan, maraton akan dimulai pada pukul 05.30 WIB di Pintu 3
KRB. Rute yang akan dilewati peserta, yaitu Pintu 3 KRB, Tugu Kujang, Jembatan Otista, Mall BTM, Jalan Ir Juanda, Jalan Sudirman, Jalan Merak, Denpom, Jalan Jarak Harupat, dan berakhir kembali di Pintu 3 KRB. Total rute yang dilalui ialah 10 kilometer. “Kami membagi para peserta menjadi tiga kelas, yakni kelas nasional, kelas master (di atas 40 tahun, red), dan kelas pelajar. Dengan total hadiah yang akan diberikan sebesar
Rp313,5 juta,” tutur dia, pada Rabu (8/3).
Hendri menyatakan, panitia akan menyediakan fasilitas medis dan water station, yang akan tersebar di setiap 2,5kilometer. Mobil ambulans juga akan disiagakan pada tiga titik, yaitu di race village, depan Denpom, dan Jalan Ahmad Yani.
Dia mengimbau kepada para peserta, agar hadir di Balai Kota, untuk mengambil no- mor dan jersey, sehari sebelum penyelenggaraan, yakni Sabtu, (18/3). Hendri menjelaskan, gelaran tersebut bertujuan untuk mengembangkan olahraga atletik, dan semakin mengukuhkan Kota Bogor, sebagai City of Runner. Jabar Run 10K juga menjadi pembuka Pekan Olahraga Provinsi XV, yang bakal dihelat di Kota Bogor. Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Jabar Run 10K akan mendatangkan banyak Penghasilan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Bogor. Sebab dua ribu pelari itu, bukan hanya dari Kota Bogor saja. Melainkan juga Surabaya, Lampung, bahkan Bali.
“Mereka akan mengisi hotelhotel di sini, berwisata, dan berburu kuliner. Maka harus kita sambut dengan baik,” ucapnya. Ajang maraton pertama pasca pandemi ini, kata dia, akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan turut diikuti belasan atlet lari nasional.
Bima menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama gelaran itu berlangsung. Bima juga mengimbau kepada warga Kota Bogor maupun wisatawan, untuk menghindari rute maraton sejak pukul 05.30 hingga 07.30 WIB. (fat/c)
Gencar Razia Knalpot Bising
KONFERENSI PERS: Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama panitia Jabar Run saat melakukan konferensi pers di Balai Kota, kemarin.
BOGOR Polresta Bogor Kota kembali merazia kendaraan yang menggunakan knalp ot bising atau brong, Selasa (7/ 3) malam.
Adapun puluhan knalpot dan kendaraan yang disita, merupakan hasil penyisiran petugas mulai dari Simpang Denpom, Kecamatan Bogor Tengah.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, selama penyisiran, petugas menyita 20 knalpot bising, dan kendaraan roda dua yang tidak dilengkapi dengan surat-surat. “Untuk kendaraan roda dua yang disita diberikan surat tanda penerimaan, dan untuk barang bukti saat ini diamankan di Mako Kedunghalang,” kata Bismo.
Sebelumnya, sebanyak 30 motor juga telah diamankan polisi dalam penindakan yang sama, di lingkar Sistem Satu Arah (SSA) Istana Bogor, Selasa dini hari (7/3).
Bismo mengatakan, penindakan knalpot brong merupakan bagian dari kegiatan rutin yang ditingkatkan. “Penindakan terhadap knalpot brong ini bertujuan untuk menjaga wilayah agar kondusif,” ungkap Bismo. Lebih dari itu, penindakan dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat, agar senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas, khususnya untuk menggunakan knalpot standar.
“Karena penggunaan knalpot brong dilarang, dan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Kami akan terus mengedukasi, agar selalu tertib berlalu lintas,” papar dia. (ded/c)
Sambungan dari Hal 12
Meski revitalisasi Termi nal
Baranangsiang telah menjadi wacana lama. Namun, rencana itu kembali menguat sete lah
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie
A Rachim melakukan peremuan dengan perwa kilan
PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) pada Selasa, (7/3).
“Kami kemarin menerima perwakilan dari perusahaan yang selama ini mendapatkan konsesi untuk pengelolaan
Terminal Baranangsiang,” kata Dedie, Rabu (8/3).
Dalam pertemuan itu, Dedie mengatakan, bahwa dijelaskan juga oleh PT PGI alasan mengapa rencana revitalisasi
Terminal Baranangsiang mangkrak selama belasan tahun.
Dalam pertemuan itu, dijelaskan Dedie, mereka membahas tentang legal opinion, atau jangka waktu Build Operate Transfer (BOT).
“Dan ternyata, saat ini Pemerintah Pusat dan Kementerian Perhubungan sudah mendapat semacam legal opinion, dari Kejaksaan Agung, terkait lama masa waktu BOT,” ucap dia.
Atas itu, diputuskan bahwa BOT antara Pemkot Bogor, dan PT PGI diawali sejak tahun 2023 untuk 25 hingga 30 tahun ke depan.
Kemudian, dilanjutkan Dedie, untuk persoalan kedua, di tengah keputusan konsesinya diberikan ke PT PGI, ternyata
SOFYANSYAH/RADAR BOGOR di dalam management PT PGI, ada perubahan pemegang saham.
Meski begitu, hal ini sudah dilaporkan ke Wali Kota Bogor Bima Arya. Saat ini, PT PGI mengaku sudah siap untuk segera me laksanakan pembangunan.
“Mereka siap untuk segera melaksanakan pembangunan, dengan catatan desain IMB ada sedikit review karena harus diselaraskan dengan TOD, LRT dan juga rencana Trem Pakuan Kota Bogor,” ucap dia. Meski tidak banyak membeberkan konsep revitalisasi Terminal Baranangsiang. Namun, menurut Dedie, karena memang dari awal sudah ada hitungan investasi, dia menyebut bahwa dalam pembangunan revitalisasi Terminal Baranangsiang Bogor nantinya, harus ada pengembalian investasi.
“Mereka melakukan pengembalian investasi dengan membangun pusat perbelanjaan, sentra UMKM, kemudian nanti juga ada kegiatan pendidikan, termasuk juga ada apartemen atau mal, jadi lengkap,” ungkap Dedie.
Mengenai waktu revitalisasi, Dedie menyakini, bahwa pengerjaan pembangunan ini tetap akan dilakukan pada tahun ini. Hal itu berdasarkan keputusan Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan, serta hasil keputusan dari Kejaksaan Agung, terkait