Puailiggoubat Edisi 408 ( 15 - 31 Mei 2019)

Page 1

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat No. 408: Tahun XIV (408, 15 - 31 Mei 2019)

Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

Harga Eceran Rp5.000


Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

Uggla

FOTO:DOK BPBD MENTAWAI/PUAILIGGOUBAT

Maigi sai anggota DPRD Mentawai siburu tak mukuddu ka periode 2019-2024 kalulut tak arapili sia --3

2

U

Suara Puailiggoubat

Catatan dari Pemilu Legislatif Mentawai Kalaksa BPBD Mentawai masitiddou katubudda sipulaggai ka Mentawai tak magilak sia kalulut teteu samba tsunami--4

R

Tak mauju minca rasilok sai pegawai PPPK sipulagai ka Pemda Mentawai--7 Siei kapamiliat ka rura nene’ ka Mentawai itambah sia--10

KEMARAU-Petugas BPBD Mentawai sedang menyalurkan air kepada warga Tuapeijat yang sedang kekeringan

Sambungan hal 4 Pasisilokat satoga sikolah ka rura nene siripot kudduat pulaggajat--18 Itiddou Bupati bulek rapaeruk galainia pasisekat kat saina bulek ilak bagarai sai turis moi samba rakop kat nenda--20

COVER DEPAN: N GAMBAR : ANDREA N DESAIN: ANDREA TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri Mentawai PEMIMPIN UMUM: Rifai PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Rifai Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Gerson Merari Saleleubaja ASISTEN REDAKTUR: Bambang Sagurung WARTAWAN DAERAH: Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Sipora) Hendrikus Bentar (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jln. Semeru IV, No. 3, Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Telp. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.mentawaikita.com

ekapitulasi penghitungan suara pemilu serentak 17 April lalu sudah diselesaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mentawai, 4 Mei lalu. Meski harus menunggu penetapan hasil penghitungan suara secara nasional oleh KPU RI, namun hasil pemilu legislatif yang akan menentukan calon yang akan duduk di DPRD Mentawai sudah bisa diprediksi. Dari pleno penetapan hasil pemilu oleh KPU Mentawai diperkirakan sembilan dari 20 anggota DPRD Mentawai akan tersingkir dan digantikan oleh wajah-wajah baru. Dengan sistem pemilu serentak yang baru pertama kali diterapkan, hasil ini diluar dugaan karena banyak pengamat menyatakan pemilu kali ini akan lebih menguntungkan petahana yang memiliki dana lebih besar dan popularitas lebih tinggi. Apalagi masa kampanye yang cukup panjang. Namun sebenarnya hasil ini tidak terlalu mengejutkan karena pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, lebih separuh dari caleg petahana juga gagal melaju ke DPRD Mentawai dan digantikan orangorang baru meski beberapa diantaranya merupakan politisi yang di periode sebelumnya sudah pernah duduk menjadi wakil rakyat. Ada sejumlah penyebab rontoknya para caleg petahana ini. Salah satunya karena digabungnya daerah pemilihan Siberut (daerah pemilihan/dapil 3) yang pada Pemilu 2014 lalu terpisah menjadi dua dapil. Penggabungan dapil menjadikan persaingan para caleg semakin melebar. Ini terlihat dari sembilan alokasi kursi di dapil 3, hanya lima kursi yang bisa direbut kembali oleh caleg petahana, sedangkan empat lainnya diisi caleg baru. Selain itu faktor lainnya tentu saja soal kedekatan pemilih dengan sosok caleg tertentu, popularitas dan kepercayaan dari pemilih. Era keterbukaan informasi dan media sosial juga membuat masyarakat lebih kritis dalam memilih calon legislatif termasuk menelusuri kinerja anggota DPRD yang kembali mencaleg. Penetapan alokasi kursi DPRD menggunakan metoda sainté lague yang berbeda dari Pemilu 2014 juga mempengaruhi. Hal yang menarik dalam setiap pemilu legislatif di Mentawai adalah lolosnya caleg-caleg dari partai baru seperti Partai Perindo dan Partai Garuda. Dua partai baru ini diprediksi berhasil meloloskan masing-masing dua calegnya ke DPRD Mentawai meskipun secara nasional, Perindo dan Garuda gagal menembus ambang batas parlemen 4 persen. Selain itu, pemilu kali ini gagal meloloskan wakil Mentawai ke DPRD Provinsi Sumatera Barat, berbeda dari Pemilu 2014 yang berhasil mengantarkan Sudarmi Saogo ke kursi parlemen Sumbar. Ini tentu saja mesti menjadi catatan bagi parpol dan politisi Mentawai untuk Pemilu 2024. Menempatkan wakil Mentawai di DPRD Sumbar sangat strategis bagi pembangunan Mentawai ke depan.

8,9 SR. Pulau Siberut itu kepala naga dan biang keroknya,” kata Ade. Gempa yang terjadi di depan pulau Siberut itu akibat longsoran palung laut, kalau longsor skala besar itu akan terjadi gelombang besar, di Selat Sunda itu terjadi akibat longsoran bukan karena gempa, dan itu ada di Pulau siberut. Kemudian selain palung laut Siberut ada dua sesar sungkup di Pulau Siberut, seperti tanah berlipat satu menghujam ke dalam satu lagi ke atas jadi kalau terjadi bisa satu turun dan satu naik dan bisa terjadi tanah likuifaksi (tanah terbalik) itu sangat berpotensi terjadi di Siberut dan Sipora karena dasar tanah lumpur tidak ada bebatuan. Patahan tersebut memanjang dari teluk Siberut Barat Daya (Peipei) lurus mengikuti lembah keatas sampai bagian Simalegi Siberut Barat. Kemudian dari Teluk Maileppet (Siberut Selatan) akan melintas Saliguma, lurus keatas menuju Sotboyak dan ujungnya sampai di Betaet (Siberut Barat). “Jika terjadi gempa di laut atau didarat maka itu akan mempengaruhi kedua sesar yang ada di darat, begitu juga patahan yang ada di bagian barat karena disana ada juga lempeng (cincin api),” katanya. Untuk mengatasi supaya mengurangi korban jiwa pemerintah harus memasang alert atau alarm untuk lokal. Alarm tersebut berfungsi untuk mengukur gempa lokal. Alat itu diseting kalau 6 SR gempanya maka secara otomatis dia berbunyi tanpa tekan tombol tanpa ada pengawasnya. Yang dilakukan itu hanya merawatnya dan jangan dirusak. (r)

Sambungan hal 7 pinang di Simayot dengan luas sekira 30 hektar. “Warga mulai berkebun pinang sejak 2015 karena terbukanya akses jalan dari Cimpungan ke Subelen ini dan hingga kini masih tetap menanam pinang,” ujarnya. Menurut Nius, komoditas pinang sangat diyakini sebagai pendongkrak perekonomian dari pada komoditas lainnya seperti cengkeh dan pala. “Dulu pinang ini hanya tanaman sampingan saja tapi kini ini yang terus kita galakkan sebab ketika panen nanti itu setiap hari kita panen dan nikmati uangnya dengan cepat,yang dapat membantu ekonomi keluarga, jika ada kita punya kebun 1 hektar saja, biaya pendidikan anak-anak sudah sangat memudahkan kita,” ucapnya. Saat ini saja, lanjut Nius, satu kepala keluarga rata-rata memiliki sekira 500 batang pinang belum produksi. “Kita berharap ke depannya pemerintah harus menyediakan mesin kupas pinang, sebab kalau sudah masa panen nanti ini sudah sangat jelas tidak main-main jumlah buah pinangnya nanti,” tuturnya. Kepala Desa Cimpungan, Syafiuddin Sagu guluk mengatakan untuk mendukung peningkatan ekonomi warga melalui komoditas pinang, tahun ini sudah dianggarkan sekira Rp400 juta untuk pengadaan sebanyak 70 ribu bibit pinang untuk warga Cimpungan. “Pinang ini sudah sangat jelas menjanjikan, jadi kita sudah anggarkan itu tahun ini dan kini tinggal proses pengurusannya atau pencairan dana kita nantinya,” ujarnya (rr/r)

Sambungan hal 10 dapat proses secara aturan meski mereka menerima, yang dapat diproses itu adalah tim kampanye yang terdaftar di KPU, ibu-ibu ini mereka tidak terdaftar hanya perseorangan saja,” kata Firdaus pada Selasa, (30/4). Menanggapi itu, Rasyidin Syaiful membantah laporan telah melakukan politik uang. Bahkan menurutnya Bawaslu tidak mengerti dimana politik uang dan tidak. “Saya tidak melakukan politik uang di masyarakat, biarkan Bawaslu curiga, kalau terbukti angkat kasusnya, kalau Bawaslu proses tidak masalah bagi saya, saya tidak melakukan politik uang kok,” kata Rasyidin. Persoalan ini menurut Rasyidin sudah diselidiki oleh Gakumdu ke Peipei dan Sagulubbek dan tidak ditemukan politik uang yang dimaksud pada UU No. 7 tahun 2017. “Kalau ditemukan silakan proses, setahu saya apa yang saya lakukan tidak melanggar aturan,” katanya kepada Puailiggoubat. Dia juga mengaku tak punya tim sukses kecuali tim yang membantu mensosialisasikan program-programnya. “Kalau biaya tim untuk sosialisasi itu ada,” katanya. (r)


3

Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

PDIP dominasi perolehan suara dan diperkirakan mendapat empat kursi DPRD Mentawai

Perkiraan Anggota Legislatif Terpilih (9 kursi) Caleg Yosep Sarogdok Rasyidin Syaiful Jakop Saguruk Stefanus Victorianus Bruno Guimek Fernando Sabajou Maru Saerejen Salimi Samuntei Julius Tairarak

Patrisius Sanene

ebagian anggota DPRD Men tawai periode 2014-2019 diper kirakan tersingkir oleh wajah wajah baru setelah kalah perol-ehan suara dalam pemilu legislatif pada 17 April lalu. Perkiraan tersebut didasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil pemilu yang digelar KPU Mentawai pada 4 Mei lalu. Sementara itu, PDIP masih tetap mendominasi perolehan suara di tiga dapil Mentawai dan sukses mempertahankan empat kursi DPRD, sama dengan Pemilu 2014 lalu. Karena itu, kursi ketua DPRD diprediksi masih akan dipegang partai moncong putih. Perolehan kursi PDIP itu dua kursi di daerah pemilihan 3 Mentawai (Siberut), satu kursi di daerah pemilihan 1 (Sipora) dan satu kursi di daerah pemilihan 2 (Pagai Utara Selatan, Sikakap). Dari penghitungan atau rekapitulasi KPU Mentawai, PDIP mendapatkan total suara (partai dan perseorangan caleg) 8.060. Sementara perolehan kursi terbanyak kedua adalah Partai Nasonal Demokrat (Nasdem) dengan tiga kursi yang tersebar di setiap dapil (Siberut, Sipora dan PUS). Sedangkan Partai Perindo, Partai Garuda, Partai Gerindra, PAN dan Partai Demokrat memperoleh jatah 2 kursi di DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Perolehan kursi Partai Perindo dan Partai Garuda cukup mengejutkan karena keduanya partai baru. Sedangkan Partai Hanura yang periode lalu mendapat dua kursi DPRD, pada periode 2019-2024 hanya dapat meraih satu kursi di dapil 3. Partai Golkar justru merosot dari empat kursi pada Pemilu 2014 lalu kini hanya mendapat dua kursi masingmasing satu kursi di dapil 2 dan satu kursi di dapil 3. Partai berlambang pohon beringin ini kehilangan satu kursi di Siberut yang dulu terbagi dua kursi, dan satu kursi di dapil 1. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Mentawai, Kortanius Sabeleake, mengakui pemilu kali ini cukup berat bagi partainya. “DPRD kabupaten kemungkinan yang sudah positif kita itu ada dua (kursi) dari Partai Golkar, yang di Sipora agak berat,” katanya, Selasa (30/4/2019). Dia kecewa karena Golkar gagal meraih kursi di Sipora padahal Sipora merupakan pusat kabupaten. Wakil Bupati Mentawai ini juga kecewa tak ada perwakilan perempuan yang duduk di DPRD. “Padahal kita berharap ada perwa-

S

Partai PDIP Hanura Golkar Perindo Nasdem Demokrat Gerindra PAN PDIP

Suara 1.476 988 1.242 887 1.211 438 386 1.018 709

Total Suara Partai 3.779 3.539 3.426 3.174 2.412 1.755 1.442 1.356 Sisa suara partai 1.259

Dapil 3

Dapil 1

Wajah Baru DPRD Mentawai

Perkiraan Anggota Legislatif Terpilih (5 kursi) Caleg Ibrani Sababalat Syafridin Hendri Dunand Jimer Munte Juniarman

Partai PDIP Nasdem PAN Garuda Demokrat

Suara 1.145 774 712 665 688

Perkiraan Anggota Legislatif Terpilih Caleg Partai Nelsen Sakerebau PDIP T.F Yohannes Pardede Golkar Isar Taileleu Nasdem Parsaoran Simanjuntak Gerindra Alisandre Zalukhu Perindo A.K Roberthyl Saogo Garuda kilan perempuan yang duduk di kursi DPRD, tidak hanya dari Partai Golkar, tapi juga dari partai-partai lain, tapi tidak ada yang berpeluang, itu sangat kita sayangkan, kalau ada yang duduk dari perwakilan perempuan, itu adalah sejarah baru kita,” ungkap Korta. Sementara Ketua KPU Mentawai Eki Butman mengatakan, penghitungan suara tingkat kabupaten dilakukan per daerah pemilihan (dapil), mulai dari dapil 1 yaitu Sipora, kemudian Dapil 3 Siberut dan terakhir dapil 2 Sikakap. “Kita perhitungannya itu per dapil, mulai dari dapil 1, kemudian dapil 3. Kalau dapil 2 itu terakhir, sebab hari ini dalam perjalanan menuju Tuapeijat, maka itu yang kita kasih terakhir nanti,” kata Eki saat ditanya usai pembukaan pleno terbuka Rabu (1/5/2019) di Tuapeijat Sipora Utara. PDIP Dominasi Suara 3 Dapil Hasil rekapitulasi perhitungan

(6 kursi) Suara 1.537 770 1.136 744 1.129 418

Total Suara Partai 1.510 1.220 1.112 1.103 1.050

Dapil 2

Total Suara Partai 2.771 2.443 1.800 1.761 1.626 1.206

suara hasil pemilu legislatif Mentawai di dapil 1 Mentawai, raihan suara PDIP 1.510 disusul Partai Nasdem 1.220 suara, lalu PAN sebanyak 1.112 suara, Partai Garuda 1.103 suara, dan Partai Demokrat 1.050 suara. Total pengguna hak pilih di dapil 1 Sipora 11.841 orang yang terdaftar dalam Daftar pemilih Tetap, Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus. Sementara data pemilih berdasar data KPU, total 16.383 orang. Sementara di dapil 2 Sikakap-PUS, PDI Perjuangan juga memperoleh suara tertinggi sebanyak 2.771, kemudian tertinggi kedua diperoleh Partai Golkar sebanyak 2.443, disusul Partai Nasdem 1.800, selanjutnya Partai Gerindra sebanyak 1.761, Perindo 1.626, kemu-dian Partai Garuda 1.206. Jumlah pengguna hak pilih yang ada di dapil 2 sebanyak 15.970, dengan rincian suara sah sebanyak 15.624 kemudian suara tidak sah 346. Sementara jumlah pemilih dalam DPT, DPTb, dan DPK ada sebanyak 19.784 pemilih.

Di Dapil 3 Siberut PDI Perjuangan juga menguasai perolehan suara sebany-ak 3.779, disusul Partai Hanura 3.539 pada peringkat kedua, Partai Golkar 3.426 suara, Partai Perindo 3.174 suara, Partai Nasdem 2.412 suara, Partai Demokrat 1.755 suara, Partai Gerindra 1.442 suara dan PAN 1.356 suara. Jumlah pengguna hak pilih yang ada di dapil 3 sebanyak 22.799, dengan rincian suara sah sebanyak 22.449 dan suara tidak sah 350. Sementara jumlah pemilih dalam DPT, DPTb, dan DPK ada sebanyak 29.118 pemilih. Sementara perkiraan anggota DP-RD Mentawai terpilih di dapil 1, Ibrani Sababalat (PDIP), Syafridin (Nasdem), Hendri Dunand (PAN), Jimer Munte (Partai Garuda), dan Juniarman (De mokrat). Sementara di dapil 2, prediksi anggota DPRD Mentawai terpilih Nelsen Sake rebau (PDIP), Parsaoran Siman juntak (Gerindra), T. Fortenmart Yohannes Pardede (Golkar), Isar Taileleu (Nasdem), Alisandre Zalukhu (Perindo) dan A. K

2019 Roberthyl Saogo (Garuda). Sedangkan prediksi anggota DPRD Mentawai di dapil 3, Yosep Sarogdok (PDIP), Jakop Saguruk (Partai Golkar), Bruno Guimek Sagalak (Nasdem), Maru Saerejen (Gerindra), Stefanus Victorius (Perindo), Rasyidin Syaiful (Hanura), Fernando Sabajou (Partai Demokrat), dan Salimi Samuntei (PAN). Dari rekapitulasi suara pemilu legislatif itu, anggota DPRD Mentawai yang kemungkinan tersingkir adalah Semseri dari Partai Demokrat, Nikanor Saguruk dari Partai Nasdem, Kristinus Basir dari Partai Golkar, kemudian Edi Kuswoko Paulus dari PDI Perjuangan. Lalu Maralus Sagari dari Partai Golkar, Parulian Samalinggai dari Partai Hanura, kemudian Hermawati Siritoitet dari Partai Gerindra PAW dari Gerson Samalinggai yang pindah partai ke Perindo juga tak lolos. Termasuk juga Parlindungan dari Partai Hanura, kemudian Selsius dari PAN PAW dari Hendri Nasrani yang telah pindah partai ke Hanura juga tak lolos. (o)


Puailiggoubat

4

408, 15 - 31 Mei 2019

Peneliti prediksi gempa besar bisa terjadi kapan saja Silvester Suntoro Rus Akbar

epala Pelaksana Badan Pe nanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Novriadi meminta masyarakat Mentawai selalu meningkatkan kesiapsiagannya dalam menghadapi risiko bencana gempa dan tsunami. Hal itu disampaikannya menanggapi statemen Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit soal hasil penelitian ahli gempa terkait prediksi gempa M 8,9 yang sewaktu-waktu bisa menimpa Mentawai. “Terkait bencana yang disampaikan oleh wakil gubernur waktu di Bengkulu, itu kalau ancaman bencana itu ada, sama seperti yang disampaikan oleh pihak Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), namun kita tidak tahu kapan terjadinya, dimana titiknya, kita tidak tahu, bahkan pihak BMKG pun tidak membuat rilis kapan terjadinya,” Kata Novriadi Kamis (9/5/2019) saat ditemui di ruang kerjanya. Lebih lanjut ia katakan, bahwa yang paling penting di daerah selalu meningkatkan kesiapsiagaan, seperti memberikan pelatihan dan pemahaman tentang bencana kepada masyarakat Mentawai khususnya. “Pelatihan yang diberikan dalam bentuk evakuasi mandiri,” ujar nya. Keseriusan pihak pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui BPBD, tampak jelas, bahkan pada akhir bulan lalu pihak BPBD sudah memberikan simulasi akan bahaya bencana serta memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya peduli pada diri sendiri terlebih dahulu, memberikan pendidikan jika terjadi gempa mesti berbuat apa. Data BPBD Mentawai dari 43 desa yang ada, 33 diantaranya desa yang terdampak dan rawan bencana, baik di sepanjang pantai barat maupun timur, bahkan pihak BPBD sudah melakukan pelatihan di setiap kecamatan melalui Satuan Penanggulangan Bencana (Satgas PB) termasuk di desa-desa kepada Kelompok Siaga Bencana (KSB). “Jadi mereka ini membantu memberikan edukasi juga kepada masyarakat, selain itu kita juga dibantu dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Non Government Organization (NGO), seperti ASB dan sebagainya,” ujar Novriadi. Ia juga mengingatkan warga agar jangan terlalu takut dengan isu-isu gempa yang akan terjadi di Kepulauan Mentawai dan tetap melaksanakan aktivitas atau rutinitas seperti biasa, yang terpenting

BPBD Mentawai Minta Warga Siaga Gempa FOTO:TORO/PUAILIGGOUBAT

K

SIMULASI-Warga Mapaddegat, Sipora Utara, Mentawai ikut simulasi gempa

yaitu kesiapan dalam menghadapi bencana-bencana yang bila suatu saat terjadi. “Jangan takut, tetap beraktivitas, pergi ke ladang, pergi melaut, jangan takut, yang penting kita waspada dan siaga, jika terjadi guncangan terasa kuat atau lama hingga 20 detik, langsung melakukan evakuasi mandiri, jangan menunggu sirine, karena bisa saja sirinenya rusak, jadi langsung saja lakukan evakuasi,” ungkapnya. Untuk logistik saat ini BPBD Mentawai selalu siap, makanan seperti beras, mie instan, selimut serta kebutuhan lainnya saat terjadi bencana sudah disiapkan di gudang, namun stok logistik di gudang tidak terlalu banyak, sebab jika dilakukan pembelian logistik terlalu banyak, maka akan rugi karena makanan bisa saja kedaluwarsa atau expired. “Kalau logistik kita saat ini ada di gudang, terutama kebutuhan bahan pokok, tapi tidak banyak, karena makanan ini ada batas kedaluwarsanya, kalau untuk stok makanan saat bencana besar, tidak cukup, nah tentu kita harus mengajukan dana darurat kita, namun kita sudah ada anggaran darurat di Keuangan, itu sewaktu-waktu bisa kita gunakan,” katanya. Kendati begitu, BPBD Mentawai masih banyak kekurangannya, baik dari sarana maupun personil yang begitu minim, termasuk salah satunya yaitu alat komunikasi radio, dari sepuluh Kecamatan belum bisa terakses secara merata meski tower-tower radio sudah ada di beberapa

titik. “Karena keterbatasan repeater kita, di samping tenaga juga terbatas, seb-enarnya masing-masing kecamatan menyiapkan tenaga operator untuk menggunakan saranasarana yang terse-dia, sehingga mereka bisa melaporkan situasi dan kondisi kebencanaan yang terjadi,” ungkap Novriadi. Pihak BPBD Mentawai juga sudah mengusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk membantu memperbanyak repeater radio di Mentawai. “Sehingga tidak perlu menopang dengan daerah lain, karena kita sudah punya repeater sendiri,” ucapnya. Tak hanya itu, tenda-tenda juga masih kurang, namun BPBD Mentawai melalui APBD sudah mengajukan usulan untuk bantuan tersebut, yang menjadi kendala lagi biaya angkutnya dari pusat ke Mentawai. Meski begitu, masyarakat dihimbau agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan, tetap waspada. Novriadi juga menambahkan, akhir Juni akan ada Festival Pesona Mentawai (FPM), untuk itu pihaknya mengan-tisipasi dengan membuka jalur evakuasi. Pihak BPBD Mentawai juga akan membuat rambu-rambu di sepanjang jalur evakuasi. “Untuk mengantisipasi hal ini, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Pekerjaan Umum (PU), kita bahkan membuat jalan evakuasi baru di kawa-san wisata pantai Mapadegat, jalan tembus ke Sipora 2 (SP2), karena tempat wisata baru di Mapaddegat lebih dekat jalur evakuasinya arah SP 2 dibanding mereka lari ke bukit Map-addegat

ini, karena tidak terkejar sampai 3 menit meski menggunakan kendaraan, kecuali warga bisa karena lebih dekat dengan tempat evakuasi di bukit,” kata Novriadi. Sementara itu, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menyampaikan di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga akan disiapkan untuk membantu serta menghadapi bencana, dengan membuat peraturan bupati, tujuannya untuk membiasakan diri menghadapi bencana yang terjadi, meskipun masyarakat tidak merasakan langsung. “Minimal di memori mereka sudah ada, dalam ingatan mereka adam kalau terjadi bencana apa yang mesti merela lakukan, beginilah cara bertindak, beginilah cara menlakukan penyelamatan,” kata Yudas, Kamis (24/4) Ia menyebutkan untuk jarak berlari dari bibir pantai ke daerah tinggi dalam simulasi tidak lebih dari 3 menit, namun katanya masyarakat harus lari atau menggunakan kendaraan, sebab pantai Mapaddegat relatif diterjang ge lo mbang. “Kesiapsiagaan masyarakat kita bangun terus, itu yang utama, kemudian kita juga menyampaikan kepada masyarakat untuk waspada, jangan sampai terlena, kita menyadarkan masyarakat dengan cara seperti ini bahwa daerah kita kita rawan bencana,” ujarnya. Tak hanya di Pantai Mapaddegat, pihak pemerintah setempat juga meng imbau kepada masyarakat atau warga

yang berada di Pantai Jati agar bisa membangun pemukiman di kawasan atau di dataran tinggi. Sementara ahli geologi dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Barat Ade Edwar memberikan per ingatan potensi tsunami dari palung laut bagian timur Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, bisa menimbulkan tsunami akibat longsoran di daerah palung dengan durasi tiga menit sampai di darat. Menurut Ade, longsor di Palung Siberut itu bisa saja terjadi seperti tsunami di Selat Sunda lokasi di depan Siberut. Di tempat itu ada palung laut panjangnya sepanjang pulau itu. “Itu yang paling khawatir Danny Hilman (peneliti gempa), tapi teman-teman tidak ada yang respon, saya kawatir bisa seperti jadi kayak Palu dan Banten nanti,” katanya pada, Jumat (11/1) Palung itu menempel ke Pulau Siberut kedalamannya 1.000 meter, sedang di Pulau Sipora dan Pagai Utara dan Selatan itu ada tapi pendek-pendek dan dangkal. “Yang paling dalam itu di pulau Siberut, panjang dan dalam dan dia langsung ke Padang jadi seputaran Siberut dan Padang akan kena tsunami lokal, yang kena itu kita saja dan Nasional tidak akan mengurus soal ini hanya kita saja,” terangnya. Jarak palung laut Pulau Siberut ke darat hanya 5 km, kalau itu longsor hanya 3 menit tsunami mencapai bibir pantai itu paling lama. Persis kayak di Palu itu terjadi untuk pesisir timur Mentawai tsunami bisa terjadi 5 sampai 7 meter karena sangat dekat dengan lokasinya, meski early warning sys tem ada disana karena dekat sekali ke sumbernya itu tidak akan terkejar memberikan informasi, info gempa dari BMKG saja 5 menit paling cepat namun kadang ada 7 menit sampai 10 menit sampai pada masyarakat. Selama ini jarang terjadi gempa di Palung Siberut itu mungkin 10 sampai 20 tahun gempa itu tidak terjadi, namun sekarang gempa sudah mulai terjadi itu tandanya makin aktif serta daerah tersebut seismicgap. “Daerah itu jarang terjadi gempa bertanda itu menyimpan energi, daerah itu istilahnya kepala naga. Sekarang sudah mulai gempa-gempa mulai dari yang kecil 2 SR sampai 3 SR kemudian turun lagi, lalu gempa lagi naik lagi mencapai 4 SR lalu turun lagi kemudian gempa kecil dan naik mencapai 5 SR, terakhir gempa itu mencapai 5,7 SR lalu turun lagi kemudian nanti akan gempa skala kecil lalu bisa naik mencapai 6, prediksi parah ahli daerah itu yang terjadi

Bersambung Hal 2


Puailiggoubat

MENTAWAINEWS Alasan penolakan ada pemilih yang diwakilkan dan tidak terdaftar dalam data pemilih Tim Redaksi

Lima Calon BPD Saibi Samukop Tolak Hasil Pemilihan FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

L

ima calon anggota Badan Per musyawaratan Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah, Mentawai, Sumatera Barat menolak hasil pemilihan anggota BPD yang diselenggarakan 24 April lalu. Mereka adalah Murtias , Letisman, Darno Libra, Frans Salakku dan Res gianto. Penolakan yang diberikan melalui surat itu ditujukan kepada panitia pemilihan BPD, pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Alasan penolakan diantaranya di TPS 2 Masoggunei dan Simabolak ada pemilih haknya diwakilkan orang lain dan TPS 1 Saibi MuaraPangasaat dan TPS 2 MasogguneiSimabolak pemilih yang telah gunakan hak pilihnya tidak terdaftar di DPT. Karena itu mereka tidak menerima hasil pemilihan dan meminta panitia pemilihan menindaklanjuti laporan serta tidak akan menandatangani berita acara penetapan hasil pemilihan BPD, serta melakukan pemilihan ulang di TPS 1 dan 2 di dapil 1. Murtias mengatakan indikasi adanya pelanggaran tersebut seperti pemilih di luar DPT ada sekira 7 orang dan 1 orang pemilih yang diwakilkan orang lain. “Ini yang tidak kami terima dan surat kami sudah sampai di tangan panitia dan (pemerintah) kecamatan,” ujarnya. “Kami bisa buktikan dengan hadirkan saksi tentang adanya pelanggaran ini, kami tidak terima,” ucapnya. Sebelumnya pemilihan anggota BPD di Dapil 1 tersebut, dari 12 calon wakil wilayah yang bertarung dimenangkan Surkino Sanenek 142 suara dan Marlison 94 suara,sementara Murtias 89 suara, Frans Salakkau 44 suara, Darno Libra 36 suara, Lian setiar 30 suara, Januarti 28 suara, Marligius Parno 21 suara, Letisman 19 suara, Lusia Fransiska 19 suara, Resgianto 17 suara dan Eni Deniarti 15 suara. Menanggapi itu, Ketua Panitia Pamilihan BPD Saibi Samukop Jolly Sanenek mengatakan surat penolakan dan sikap calon anggota BPD akan ditind-

5

408, 15 - 31 Mei 2019

BPD-Warga memilih pengurus BPD di TPS 1 Tunang Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Mentawai

aklanjuti. “Tentu hari ini kita plenokan hasil suara sementara dan penolakan ini tetap kita akan tanggapi,” ujarnya di sela-sela pleno. Jolly mengaku terkait adanya indikasi pelanggaran apa yang tidak diterima tidak tahu secara pasti. “Kita tidak terlalu tahu soal itu karena saat Bimtek kita sudah sampaikan untuk tidak menerima pemilih di luar DPT,” ucapnya. Namun untuk tindak lanjut perso-alan indikasi tersebut, panitia akan menyelesaikannya usai pleno rekap suara sementara dengan pemerintah kecamatan, pemerintah desa maupun panitia dan saksi. “Jadi kita akan bahas bersama-sama apakah ini benar ada pelanggaran lalu dilakukan pemilihan ulang, tentunya pemerintah kecamatan dan pemerintah desa dan kami panitia penentuannya tidak serta merta harus

gini dan begitu,” tu turnya. Sementara lima orang BPD Be tumonga, Kecamatan Pagai Utara yang dipilih oleh masyarakat pada Rabu 24 April yang tinggal menunggu pe lantikan oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet. Lima orang yang akan dilantik itu merupakan hasil rapat pleno (24/ 4) dan keesokan harinya dilanjutkan rapat internal BPD dimana hasilnya, Ketua Anselmus , wakil ketua Serdius, anggota Jonel, Domar dan Renta Nauli Sinaga merupakan perwakilan dari perempuan. Renta Nauli Sinaga perwakilan perempuan mengatakan, BPD terpilih masih menunggu dilantik dan SK tugas, selain menunggu pelantikan mereka juga belum dapat informasi tentang baju dinas BPD. “Apakah kami yang membeli sendiri atau pemerintah desa atau dari

pemerintah daerah Mentawai di Tuapeijat. Kami masih menunggu informasi yang pasti,” katanya, 9 Mei lalu. Renta menambahkan mudahmuda-han baju dinas BPD ada sebelum jadwal pelantikan, tentu pada saat dilantik baju dinas harus baju dan sebagai perempuan juga belum tahu apa baju dinas sama seperti baju BPD laki -laki atau model kebaya. “Saya masih bin-gung,” katanya. Pordinatus Sakerebau, Kepala Urusan Keuangan Pemerintah Desa Betumonga mengatakan informasi jadwal pelantikan BPD terpilih dan SK tugas oleh Bupati Mentawai belum ada. “Kita masih menunggu sebab bukan BPD Betumonga yang akan dilantik tetapi juga BPD Sinaka, Silabu, Saumanganya dan juga ada di Sipora serta di Siberut,” katanya. Di Desa Muara Sikabaluan Kecam-

atan Siberut Utara tujuh orang tinggal menunggu pelantikan setelah rapat pleno dan penetapan calon anggota BPD suara terbanyak di daerah pemilihan masingmasing pada 29 April 2019 di kantor Desa Muara Sikabaluan . Dalam rapat pleno dan penetapan anggota BPD berdasarkan suara terbanyak disetiap dapil, untuk daerah pemilihan I meliputi Dusun Muara terpilih Harum Zein dengan perolehan 130 suara, Ahmad Husin dengan pero-lehan 67 suara. Untuk daerah pemilihan II yang meliputi Dusun Nang-nang dan Dusun Puran terpilih Bambang Sagurung dengan perolehan 96 suara dan Alex-ander Sapotuk dengan perolehan 95 suara. Sementara empat calon lainnya yang tidak masuk yaitu Hendrikus memperoleh 60 suara, Pakualek Sapa-tundai memperoleh 22 suara, Mateus Siribere 67 suara, Fransiskus Erpi Sabebegen 47 suara. Untuk daerah pemilihan III yang meliputi Dusun Pokai dan Bose terpilih Thomas dengan peroleh 153 suara dan K Kampuli dengan perolehan 94 suara. Sementara calon lainnya yang tidak terpilih diantaranya Helmut 72 suara, Heberlian 36 suara dan Marulis 49 suara. Untuk keterwakilan perempuan dari enam orang calon terpilih Dinar Pujiwinarti dengan perolehan 242 suara. Sementara calon lainnya yang tidak terpilih diant-aranya O Lovenia Sagurung 57 suara, A Titi Indira 27 suara, Veronika Siribere 67 suara, Orni Sastri Puji 83 suara, Martini Kristina 37 suara. Ketua pantia pemilihan BPD Muara Sikabaluan mengatakan hasil rekapitulasi dan penetapan calon terpilih ini nantinya disampaikan kepada kepala desa untuk ditindaklanjuti ke pemerintah kabupaten Mentawai. “Dalam pemilihan dan penetapan tidak ada keberatan dari calon yang tidak terpilih. Artinya hasil pemilihan sah dan kita tetapkan. Hasilnya sudah kita serahkan pada pemerintah desa untuk ditindaklanjuti”, kata ketua Panitia pemilihan BPD Muara Sikabaluan, Irsyad Andusnang, 7 Mei lalu. Kepala Desa Muara Sikabaluan, Aprijon mengatakan untuk pelantikan akan dikoordinasikan kemudian. (rr/leo/bs/r)

Kantor Desa Betumonga Dibangun dengan Anggaran Rp430 Juta BETUMONGA-Pembangunan Kantor Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Men tawai terserap anggaran Rp430 juta, bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) Betumonga 2018 dan 2019. Kantor desa berukuran 13 x 23 meter berarsitektur semi permanen berdiri di atas lahan yang dihibahkan

milik kepala Desa Betumonga Alamsyah seluas 34 x 40 meter saat ini kantor desa tersebut tahap penyelesaian . Kaur Keuangan Desa Be tu monga Pordinatus Sakerebau me ngatakan, pembangunan kantor desa yang baru bersumber dari ADD 2018 sebesar Rp360 juta dan tahap

kedua ADD 2019 sebesar Rp70 juta. “Pelaksanaannya sedang tahap penyelesaian sekira bobot 85 per sen, sebagian pengerjaan saat ini pemasangan keramik, pasang loteng, dinding papan dan mengecat, mudahmudahan tahun ini selesai pekerjaan dan dapat dipakai,” katanya, Kamis (9/5/2019).

Pordinatus menambahkan selain anggaran untuk pembangunan kantor desa, juga akan dipagar keliling beton dan pipa besi tahun ini lahan seluas 34x40 meter persegi dengan anggaran sebesar Rp90 juta tahun ini. “Ren cananya akan dikerjakan setelah cair ADD tahap kedua sekira Juni atau Juli mendatang,” katanya.

Pilian Siritoitet, warga Dusun Ma kaligri, Desa Betumonga mengatakan, pembangunan kantor kepala desa di lokasi yang baru di Dusun Betumonga Timur letaknya sudah strategis di pertengahan pemukiman warga Betumonga, letak kantor desa sebelumnya di Dusun Makaligri sekira 1,5 km menuju kantor desa yang baru. (leo/r)


MENTAWAINEWS Bantuan untuk biaya pengobatan Wahyu Supri Lindra

Puailiggoubat

K

TUMOR-Wahyu, bocah penderita tumor mata dari Mentawai sedang bersama Kadinkes Mentawai, Lahmuddin

Wahyu di Padang dimohon bantuan dari masyarakat untuk biaya hidup orang tua selama perobatan di Padang. “Kita lihat ekonomi orang tua Wahyu dibilang tidak mampu sudah sewajarnya memberikan sedikit rezeki kita untuk keluarga Wahyu, agar pengobatab bisa dilakukan semaksimal mungkin dan Wahyu bisa sembuh dan kembali bermain dengan teman-teman seusianya lagi,” katanya. Penggalangan dana untuk penderita tumor mata di Mentawai sudah dua kali dilakukan Kwarcab Pramuka Mentawai , pertama untuk Sani penderita tumor

mata dari Dusun Tarekan Hulu, Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Utara. “Untuk Sani dana yang sudah kita salurkan waktu itu sebesar Rp11 juta, tapi Tuhan Yang Maha Kuasa berkeh-endak lain pada 6 Mei Sani meninggal dunia,” ujarnya. Januar tidak ingin terjadi lagi kasus seperti Sani. “Bagi yang sudah memberikan bantuannya semoga saja dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan pahala dan rezekinya diperbanyak,” katanya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin menjelaskan, masalah biaya berobat Wahyu Parnabas

Pemdes Saibi Samukop Segera Tetapkan 12 Kadus Defenitif

SAIBI SAMUKOP-Pemerintah Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kep ulauan Mentawai segera menetapkan 12 kepala desa definitif dengan sistem penunjukan langsung bulan ini. Sebanyak 12 kadus tersebut, Kadus Masoggunei, Simabolak, Pangasaat, Sua, Totoet, Sibuddaoi nan, Simoilalak, Siruamonga, Maso kut, Mauku, Sirisurak dan Uselat yang masa jabatan kadus lama berakhir Februari tahun ini.

6

Bocah Penderita Tumor Mata dari Simatalu Dapat Bantuan FOTO:DOK LAHMUDDIN/PUAILIGGOUBAT

wartir Cabang (Kwarcab) Ge rakan Pramuka 15 Kabupaten Kepulauan Mentawai memberi kan bantuan dana sebesar Rp2,5 juta untuk pengobatan Wahyu Parnabas Sapelege (4) bocah penderita tumor mata dari Dusun Simalibbeg, Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bantuan dana tersebut langsung diserahkan pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka 15 Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada orang tua pasien Wahyu Damianus Sapelege di Padang, melalui Ketua Harian Kwarcab Gerakan Pramuka 15 Joni Anwar, ditemani oleh Bendahara Kwarcab Peri Yumara dan Andalan Saka Kwarcab 15 Kabupaten Kepulauan Mentawai Ipda Januar, Sabtu, 11 Mei lalu. “Bagi masyarakat Indonesia yang ingin memberikan bantuan kepada Wahyu, bocah penderita tumor mata dari Kabupaten Kepulauan Mentawai bisa mengirim dananya ke rekening Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka 15 Kabupaten Kepulauan Mentawai di nomor 2110.0210.142336, setiap dana yang masuk akan langsung kita salurkan kepada Wahyu, untuk tahap pertama kini salurkan bantuan dari masyarakat sebesar Rp2,5 juta,” kata Ipda Januar, Andalan Saka Kwarcab Gerakan Pramuka 15 Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sabtu Ipda Januar menambahkan, Wahyu berobat jalan di RSUP M Jamil Padang sejak 1 Mei lalu, untuk biaya perobatan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, mengingat lama proses pengobatan

408, 15 - 31 Mei 2019

Kepala Desa Saibi Samukop Binsar Saririkka mengatakan penun jukan 12 kadus definitif akan segera dilakukan pada Mei ini yang sehar usnya sudah terlaksana Februari lalu. “Sekitar tanggal 15, bulan ini kita akan tetapkan 12 kadus ini, Februari kemarin karena jelang proses Pemilu kita tunda dulu, jadi kini kita selesaikan proses ADD ini lalu kita tetapkan kadusnya,” ujarnya pada Puailiggoubat, Kamis, 9 Mei 2019. Kades menyebutkan karena ditun danya penunjukan 12 kadus untuk seme ntara sebelum ada kadus, baru dijabat PLT kadus di 12 dusun dan jabatan PLT akan berakhir setelah ada kadus definitif. Dijelaskan Kades, calon Kadus yang sudah mendaftar sudah ada dalam

dusun ada 4-5 Calon yang akan diseleksi bersama tim panitia penjaringan calon kepala dusun. “Memang penunjukan lang sung itu hak kita sebagai Kades tapi bersama tim, kita tetap mengundang tokoh masyarakat untuk melakukan penilaian juga dan kita tetap mengundang calon kadus ini semuanya, kalau gambarannya kita sudah kantongi nama-nama yang jadi kadus di 12 Dusun ini,” ucapnya. Namun untuk proses penjaringannya calon kadus tersebut, banyak dari kalangan warga untuk dilakukan pemilihan dan tidak melalui penunjukan. “Dipilih langsung warga tidak boleh karena nanti melanggar aturan, tetap kita tunjuk langsung yang dipertimbangkan juga tokoh-tokoh masyarakat, jadi penetapannya sudah pasti di bulan ini,” tuturnya. (rr/r)

Sapelegi sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, yang dibutuhkan keluarga sekarang adalah bantuan dari donatur untuk biaya hidup selama prosesi pengo-batan di Padang. “Bagi yang ingin menolong silahkan berikan langsung ke bapak Damianus Sapelegi orang tua Wahyu Parnabas Sapelegi, bisa hubungi langsung di nomor hp 081325268248,” katanya, Rabu, 8 Mei lalu. Menurut dia, sebelum dirujuk di RSUP M Djamil Padang, Wahyu dirujuk dari Puskesmas Simatalu ke RSUD Kabupaten Kepulauan

Mentawai di Tuapejat. “Untuk mendapatkan pengo-batan maksimal maka kita Dinas Keseh-atan Kabupaten Kepulauan Mentawai beserta RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai merujuk Wahyu ke RSUP M Jamil Padang sejak 2 Mei,” tambah Lah muddin. Di RSUP M Djamil Padang, Wahyu langsung ditangani dokter spesialis anak, dokter spesialis mata, dokter anestesi, dan dokter radiologi. Selama berobat di Padang, Wahyu telah mendapatkan pelayanan rawat jalan di dua rumah sakit yakni RSUP M Jamil dan RSKM Regina Eye Center. Selama berobat Wahyu telah mendapatkan tujuh kali pemeriksaan yakni lima kali dengan dokter spesialis mata, satu kali dengan dokter spesialis anak, dan satu kali dengan dokter spesialis anestesi. “Untuk memastikan sakit mata apa yang diderita Wahyu maka diadakanlah uji laboratorium atau rontgen, setelah hasil laboratorium atau rontgen keluar Wahyu kembali diperiksa dokter spes-ialis mata (sub spesial tumor dan kornea bedah refroktif) di RSUP M Djamil Padang,” katanya. Wahyu akan berkonsultasi dengan dokter spesialis anak sesuai dengan rekomendasi dari dokter spesialis mata, bahwa Wahyu sebelum dilakukan operasi terlebih dulu dilakukan tindakan kemoterapi. “Kalau masalah biaya pengobatan Wahyu sudah ditanggung BPJS Kesehatan, karena lamanya proses pengobatan dan melihat ekonomi keluarga maka pihak keluarga sangat membutuhkan sekali bantuan dari donatur untuk biaya hidup selama berobat di Padang,” ucapnya. (r)

Kader Posyandu Terima Honor MATOBE-Sebanyak 66 kader posyandu Desa Matobe Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepuluan Men tawai terima honor dua bulan masingmasing Rp400ribu dari Alokasi Dana Desa (ADD) Matobe 2019 tahap pertama pada akhir April yang lalu . Kepala Desa Matobe Silvanus mengatakan, honor kader posyandu di Desa Matobe meliputi 12 dusun berjumlah 66 orang, satu dusun kader posyandu lima orang, tahap pertama pencairan ADD sebanyak 20 persen. “Satu bulan honor kader pRp200 ribu yang dibayarkan tahap pertama dua bulan masing masing menerima Rp400 ribu untuk honor kader posyandu tahap pertama 66 orang itu Rp26,4 juta,” katanya 6 Mei lalu. Dia menyebutkan, Desa Matobe meliputi 12 dusun yaitu Makukuet, Panatarat, Seppungan,Tunang, Mak ilat,Takmonga, Keleu, Sarere, Bubu

gra, Bubuakat, Mangau-ngau dan Polaga. Kader posyandu satu dusun lima orang, rencananya untuk tahap kedua akan diberikan sekitar Juni atau Juli dan tahap ketiga pada Oktober. Salah satu kader posyandu Dusun Keleu Desa Matobe, Regina Saogo (42) menyebutkan honor dari desa diterima sejak 2015 hingga sekarang sebulan Rp200 ribu, tahap pertama tahun ini diserahkan pada akhir April. “Kami terima dua bulan, honor yang sebelumnya 2013-2014 dari Puskesmas Rp150 ribu perbulannya, kami yang bertugas sebagai kader di dusun Keleu lima orang, tugas kami satu kali setiap bulan menimbang balita, ibu hamil, memberikan obat seperti obat penyakit gajah dan membantu bidan untuk perto longan persalinan dan obat dan vitamin lainnya,” jelasnya. Meski honor tidak banyak diterima tetapi bekerja sesuai kemampuan dan juga berharap ada tambahanya kedepannya. (leo/r)


MENTAWAINEWS BKPSDM Mentawai belum bisa memberikan informasi pasti jadwal rekrutmen Silvester Suntoro Sarogdok

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

7

Seleksi PPPK/P3K Tahap II Segera Dibuka

FOTO:TORO/PUAILIGGOUBAT

eleksi kedua Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PP PK/P3K) akan segera dibuka. Ren cana perekrutan PPPK akan dilakukan usai Idul Fitri 2019 oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Badan Kepegawaian dan Pe ngembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mentawai. “Saat ini kita sedang mempersiapkan formasi dan akan disampaikan ke pusat, karena pada prinsipnya PP Nomor 11 turunan UU Nomor 5 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah diatur tentang manajemen pegawai, bahwa kita setiap tahun harus melaporkan keberadaan pegawai kita di Akhir April, hal ini bagian dari manajemen PNS,” kata Kepala Bidang Kepegawaian, BKPSDM Mentawai, Simbetsim Saleleubaja, Selasa, 30 April 2019. Untuk perekrutan PPPK pihak BK PSDM Mentawai belum bisa memb-erikan informasi pasti hari atau tanggal pe laksanaannya, yang jelas pihaknya telah mendapatkan informasi sementara. “Kita tunggu saja bagaimana kepastiannya yang penting untuk informasi awal yang kami terima seperti itu, siapa tahu nanti akan ada perubahan, karena ini belum final,” ungkap Simbetsim. Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau peserta sisa Kategori 2 (K2) untuk mempersiapkan diri dan segala sesuatu yang menjadi persyaratan yang

S

UJIAN-Kepala SMAN 2 Sipora, Helimursida sedang memberikan petunjuk kepada peserta Ujian PPPK eks K2

dibutuhkan, syaratnya pun diper kirakan persis dengan persy-aratan pada perekrutan yang pertama, hanya saja perekrutan PPPK tahap pertama hanya khusus Guru dan Tenaga Kesehatan. “Yang terpenting bagi peserta yang ingin ikut seleksi mulai sekarang persyaratannya sebaiknya dilengkapi, agar pada saat pendaftaran dibuka sudah tidak susah lagi sudah lengkap dan persyaratannya sama persis pada seleksi

perekrutan P3K yang pertama,” katanya Ia menyebutkan sisa K2 di Kabupaten Kepulauan Mentawai tercatat sebanyak 205 orang yang terdiri dari 121 tenaga guru dan sisanya merupakan tenaga teknis, dimana dari 121 guru tercatat hanya 36 guru yang tingkat pendidikannya sudah sarjana pen didikan. “Pada P3K tahap pertama itu kendalanya adalah masih peserta khusus guru yang belum sajanah, dimana

TPID Siberut Tengah Targetkan Pinang Jadi Produk Unggulan Desa SUBELEN—Tim Pengelola Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai menargetkan pinang jadi komoditas unggulan desa agar benar-benar memberi manfaat ekonomi masyarakat. Ketua (TPID) Siberut Tengah, Surkino Sanenek mengatakan, tahun ini Kementerian Desa mengucurkan dana sebesar Rp25 juta untuk untuk sosialisasi TPID kepada masyarakat tentang pengembangan komoditas pinang pada tiga desa di kecamatan itu. “Jadi tahun ini kita tetap fokus arahkan warga untuk terus menanam pinang dan melihat langsung di lokasi lahan dan kebun pinangnya sekaligus sosialisasikan dan dapat mengetahui sudah sejauh mana perkembangannya,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di kebun pinang milik warga Subelen, Desa Cimpungan saat turun langsung sosialisasi, Sabtu, 11 Mei 2019.

Surkino menyebutkan, rata-rata warga Siberut Tengah di 3 desa sangat antusias untuk terus bertani pinang. “Hanya kendala yang kita dapati di setiap warga soal hama tikus yang merusak bibit pinang yang baru ditanami dan ini akan kita sampaikan di setiap pemerintah desa bagaimana solusinya nanti,” ucapnya. Menurut Surkino, untuk di Subelen dalam jangka 5 tahun ke depan akan memproduksi pinang sebanyakbanyaknya, karena rata-rata warga sudah punya kebun pinang. “Jadi melihat kebun pinang warga ini saya sangat optimis pinang ini sangat menjanjikan dan dapat jadi produk unggulan desa serta andalan perekonomian warga seterusnya,” ujarnya. Pendamping Pemberdayaan Desa, Aranlius menyebutkan program TPID tersebut mengarah peningkatan

perekonomian bidang pertanian salah satunya pinang dimulai sejak 2017 dan masih terus berlanjut di tahun ini. “Kalau kita tetap mendorong inovasi ke ekonomi soal komoditi pinang ini, jadi target kita bersama pinang harus jadi produk unggulan,” ujarnya. Selain peningkatan ekonomi melalui pinang, lanjut Aran, inovasi juga bisa mengembangkan potensi wisata yang ada di setiap desa. “Tapi kita memang di Siberut Tengah ini ada potensi wisata di Sibuddaoinan dan Goa Siroigeroiget namun butuh waktu cukup lama nanti pengembangannya, jadi kita lebih dorong inovasi ke peningkatan ekonomi yang cepat menjanjikan,” ucap nya. Kepala Dusun Subelen, Nius Saporuk menyebutkan sebanyak 140 KK di Subelen sudah punya kebun

Bersambung Hal 2

tuntutan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Keme-ndikbud RI) bagi tenaga guru harus sudah sarjana,” paparnya. Disamping perekrutan PPPK kata Simbetsim, Pemerintah juga membuka seleksi CPNS untuk tiga wilayah provinsi yang tidak mengajukan formasi pada perekrutan CPNS tahun 2018, dengan alasan terjadi bencana alam dan keterbatasan sarana dan prasarana pendu-kung untuk pendaftaran dan

ujian secara online. “Memang tahun ini Pemerintah akan membuka kembali perekrutan CPNS, namun wilayahnya terbatas hanya untuk 3 Provinsi, yang sebelumnya tertunda melaksanakan perekrutan CPNS di Tahun 2018 kemarin, diantaranya Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) karena bencana alam, kemudian dua wilayah Provinsi yaitu Papua dan Papua Barat yang tahun lalu mereka menolak formasi karena keberatan sistemnya yang secara online,” ujarnya. (r)

SMPN 2 Sikakap Tak Punya Dana Bangun Asrama Siswa SIKAKAP—SMPN 2 Sikakap kesu litan mencari dana untuk membuat as rama siswa sementara tanah bangunan asrama sudah disiapkan sekolah sejak 2012 lalu seluas 1.750 meter persegi . Tanah itu hibah dari Hendri Nasrani, Nijar Safran, Marluster, Jartinus, Lermin dan Abidan. “Sejak 2012 kita sudah usulkan ke pada Pemerintah Kabupaten Ke pulauan Mentawai membuatkan satu unit asrama bagi siswa SMPN 2 Sikakap, tapi sampai sekarang belum ada jawaban, tanah tempat dibuat asrama sekolah sudah siapkan,” kata Jonedi, Kepala SMPN 2 Sikakap, Kamis, 2 Mei. Surat hibah tanah tersebut sudah diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ka bupaten Ke pulauan Mentawai sejak 2017. Akibat tidak ada asrama, siswa SMPN 2 Sikakap yang terletak di Dusun Bulag Monga, Desa Taikako

Kecamatan Sikakap harus berjalan kaki sampai 6 km. “Sekarang ini dari 154 siswa SMPN 2 Sikakap yang berjalan kaki pergi ke se kolah ada sekitar 100 orang siswa, mereka berjalan kaki sampai 12 km pulang pergi sekolah, sebagai bukti bila ada kegiatan sekolah sore seperti jam tambahan belajar dari 30 siswa yang hadir paling banyak 20 orang, sebab siswa SMPN 2 Sikakap ada yang tinggal di Dusun Muntei, Du sun Baru-Baru, dan Dusun Sa beu guggung Desa Betu Monga Kecamatan Pagai Utara, dan ada juga yang tinggal di Dusun Taikako Hulu, dan Dusun Si laoinan Desa Taikako,” kata Jonedi. Reno Daulis, siswa kelas IX, SMPN 2 Sikakap, tinggal di Dusun Muntei Desa Betu Monga Kecamatan Pagai Utara. Setiap hari dia pergi sekolah pukul 06.00 WIB, sampai di sekolah nanti sekitar pukul 7.15 WIB, dia menempuh jalan kaki sejauh 4 km atau 8 km pulang pergi. (spr/g)


MENTAWAINEWS Warga khawatir Puskesmas Sikakap akan kekurangan dokter Supri Lindra

arga Sikakap menolak dokter Hendry Berdjusi yang dinas di Puskemas Sikakap dipindahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai ke Puskesmas Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara. Penolakan warga tersebut dengan membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 2 meter. “Menurut kami dokter Hendry Berdjusi masih dibutuhkan di Puskesmas Sikakap, sebab selama ini dia bekerja sangat ulet dan ramah dalam memberikan pelayanan kepada pasien,”kata Hendra Wijaya, warga Desa Sikakap, Jumat (3/ 5) Hendra menambahkan, Puskesmas Sikakap itu membutuhkan tiga dokter, kalau hanya dua dokter di Puskesmas Sikakap, seandainya dua dokter tersebut salah satunya ada yang sakit atau ke Padang tentu satu dokter akan kewalahan memberikan pelayanan. Di Puskesmas Sikakap ada IGD, Ranap dan Ruang Pengobatan Umum, serta KIA sehingga satu dokter tak akan sanggup mengerjakan semua ruangan. “Seperti sekarang dokter Laila saya lihat pergi izin ke Padang, sementara yang tinggal sekarang hanya dokter Agustina Sibarani, apakah dokter Agustina Sibarani sanggup kerja 24 jam saya rasa tidak,” katanya. Fitri, warga Desa Sikakap menuturkan, dokter Hendry Berdjusi tidak pernah membeda-bedakan pasien saat memberi pelayanan. “Kalau dokter Hendry Berdjusi dipindahkan terus terang saya sangat merasa kehilangan sekali,”katanya. Syahrul, Bagian Tata Usaha Puske-

Puailiggoubat

Warga Sikakap Tolak Pemindahan Dokter

FOTO:TORO/PUAILIGGOUBAT

TOLAK-Warga Desa Sikakap Kecamatan Sikakap menandatangani kain putih meminta Dinas Kesehatan Mentawai tidak memindahkan dokter Sikakap

Mentawai. Namun saat ini Hendry sedang mengalami masalah kesehatan mata usai kecelakaan beberapa waktu lalu. “Untuk membawa kendaraan sepeda motor saja saya sulit, ditambah lagi tangan saya ini agak lemah,” tuturnya. Hendry menambahkan, sekarang ini kedua mertuanya sudah lansia, kalau orang yang sudah lansia tentu sangat membutuhkan sekali perawan ekstra dari anaknya, ditambah lagi keduanya sekarang sudah mulai sakit-sakitan. “Bukan saya menolak keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepul-auan Mentawai tapi tolong juga pertimbangkan

keadaan fisik saya, sebab kalau dipaksakan juga pindah ke Puskesmas Saumanganya keta-kutan saya akan terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap saya seperti kecelakaan seperti jatuh dari sepeda motor,” katanya. Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari sesama kesehatan, guru-guru serta kepada warga Desa Sikakap dan sekitarnya yang telah secara spontan membu-buhkan tanda tangan di kain putih meminta saya supaya tetap bertahan kerja di Puskesmas Sikakap. (spr)

Tapak Jembatan Besi di Saibi Samukop Makin Retak SAIBISAMUKOP-Jembatan yang menghubungkan Saibi ke Dusun Kaleak dan Sibuudaoinan, Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai makin lama makin rusak dan membahayakan keselamaran. Pantauan Puailiggoubat di lokasi, kerangka jembatan yang terbuat dari besi baja tersebut sangat kokoh, namun tapak dari beton untuk penahan kerangka jembatan retak-retak serta pecah menganga. “Iya bang, makin takut kita lihat kondisi jembatannya, saya yang sering melewatinya tapaknya dari beton karena tidak kuat menahan jembatan dan retaknya mulai lebar,” ujar Jegus Sageileppak (33) warga Kaleak, Kamis,

9 Mei 2019. Menurut Jegus, sebelumnya retakan tapak jembatan tidak terlalu melebar dan menganga, kondisinya yang makin parah ini karena kerangka jembatan yang sangat berat hingga tapak dari beton tidak mampu menahan beban. “Lama-lama retakannya makin parah dan makin ngeri juga kita lewat apalagi jembatan ini digunakan warga yang mondar-mandir jalan kaki dan juga lewat dengan sepeda motor,”ucapnya. Jembatan tersebut dibangun Dinas PU Mentawai yang dikerjakan pihak kontraktor dengan dua kali pengerjaan, dari tahun 2012 dan tahun 2014 dengan panjang 56 meter dan lebar 6 meter yang menelan biaya hampir Rp10 miliar

bersamaan dengan pembangunan jembatan dari Sirisurak ke Saliguma dan Siberut Selatan. Kondisi jembatan juga dikawatirkan Hasan (59) seorang warga yang tinggal di dekat jembatan tersebut, jembatan yang makin parah rusaknya mengacam kesela-matan karena sudah sangat berbahaya. “Jembatan itu tempat bermainnya anak-anak, kadang juga tempat berfoto anak-anak muda, jadi merasa sangat kawatir kita, kalau saya bilang melihat kondi-sinya begitu sudah kategori berbahaya bagi kita semua disini,”ujarnya. Menurut Hasan, jembatan tersebut mesti diperbaiki atau dibangun lagi secepatnya dari pada fatal dikemudian

8

Pengobatan Gratis di Puskesmas

W

smas Sikakap menerangkan dua dokter lainnya saat ini di Padang, dr Agustina Sibarani lagi pelatihan, sementara dr Laila izin pergi berobat, sementara dr Hendry Berdjusi dipindahkan ke Puskesmas Saumanganya. “Bagusnya di Puskesmas Sikakap itu tiga dokter, sebab Puskesmas Sikakap merupakan puskesmas induk di Pagai Utara Selatan (PUS), itu semua disera-hkan kepada Dinas Kesehatan Kabu-paten Kepulauan Mentawai,” katanya. Dokter Hendry Berdjusi mengatakan secara pribadi menerima keputusan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan

408, 15 - 31 Mei 2019

hari. “Tahun lalu itu sudah ada yang melihat langsung kondisi jembatan ini tapi saya tidak tahu apakah dari PU atau pihak kontraktor, kalau bisa pemerintah jangan menutup mata melihat kondisi jembatan ini, mohon diperbaiki sebab musibah atau bencana itu tidak tahu kita kapan datangnya,” tuturnya. Sementara Camat Siberut Tengah, Jasti Onarelius Saguruk mengakui rusak parahnya jembatan tersebut, namun untuk pembangunannya atau perba-ikannya belum dapat info secara pasti. “Jadi jembatan ini memang begitu kondisinya, perbaikannya atau pemban-gunannya belum tahu kita sampai saat ini,” ujarnya. (rr/r)

MUARASIBERUT-Puskesmas Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan pengobatan gratis lewat program flying doctor kepada warga Siberut yang sakit, pelayan tersebut dibuka selama dua hari. Kepala Puskesmas Muara Siberut Marinus mengatakan, sudah 160 lebih pasien yang ikut untuk pengobatan gratis di Puskesmas terutama penyakit yang diobati spesialis bedah, ada operasi kecil seperti ada benjol kecil dibagian badan. “Pengobatan ini dilakukan secara gratis baik yang punya BPJS atau pun tidak,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 30 April lalu. Antusias warga berobat sangat tinggi bahkan ada dari luar Kecamatan Siberut Selatan seperti Katurei, dan desa lain untuk berobat, termasuk desa-desa jauh sudah diberi tahu untuk datang berobat gratis ini. “Petugas yang melayani pasien dari Puskesmas Muara Siberut, dan ada juga dari organisasi flying doctor,” katanya. Elisabet pasien yang berobat gratis mengatakan, adanya pengobatan gratis oleh Puskesmas sangat bagus karena tidak mengeluarkan biaya. “Saya mengobati maag dan sakit kepala,” katanya. (hd/r)

Pamsimas di Madobag Tak Lancar MADOBAG-Hampir semua warga Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Men tawai tidak mendapat air bersih karena layanan air bersih pamsimas tak mengalir sejak empat bulan lalu. Kornelius, warga Madobag me ngatakan, pembangunan Pamsimas 2018 ini tidak mengalir dengan baik, air minum yang diandalkan masih tetap air hujan atau air sumur, walaupun sudah ada meteran air Pamsimas di setiap rumah. “Sudah dua kali pembangunan air minum di Madobag ini namun yang menikmati tidak semua warga, karena ada beberapa titik yang tidak dialiri terutama di dataran tinggi seperti di Dusun Madobag tetapi kalau Dusun Malabbaet dan sekitarnya airnya mengalir,” kata Korne, Selasa (7/5/ 2019) Menurut Korne, pembangunan air kurang tepat posisinya, tidak sesuai dengan tinggi paralon dengan kekuatan air karena di daerah dataran tinggi paralonnya harus direndahkan agar air bisa mengalir. Kepala Dusun Madobag, Do natus membenarkan belum semua warga dusunnya yang terlayani pamsimas. (hd/r)


MENTAWAINEWS Pembangunan jalan prioritas utama untuk menggenjot ekonomi desa

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

9

Alokasi Anggaran Desa

Pembangunan Fisik Masih Prioritas

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertus Sanene Leo Marsen Purba

mpat desa di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih memprioritas pembangunan fisik untuk penggunaan anggaran desanya, terutama untuk jalan. Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai umpamanya, masih tetap prioritaskan pembangunan infrastuktur desa. Kepala Desa Saibi Samukop, Binsar Saririkka mengatakan jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) tahun ini Rp4,6 miliar, terjadi peningkatan dari tahun lalu yang hanya Rp4,2 miliar, bertambah Rp400 juta dengan pembagian 70 persen fisik dan 30 persen pemberdayaan, khusus anggaran fisik mencapai Rp2,5 miliar. “Pembangunan fisik infrastruktur desa masih mendominasi kegiatannya, karena wilayah dusun kita secara geografis berpencar-pencar dari pedalaman dan pesisir hingga kurang cepat kita jangkau dengan pembagunan yang membuat kita terus lakukan pembenahan,” ujarnya pada Puailiggoubat, 9 Mei lalu. Selain fisik, sesuai Peraturan Menteri No. 20 tahun 2018 tentang prioritas pembangunan desa, mengarah ke pendidikan dengan sasaran peningkatan tenaga guru Paud, kesehatan berupa peningkatan kapasitas pelayanan kader posyandu dan peningkatan perekonomian melalui kelompok. “Semua sudah kita anggarkan, meski itu tidak memadai. Pendidikan itu sasaran ke guru-guru Paud karena insentifnya sudah diputuskan Pemda yang dibebankan ke desa, bidang kesehatan termasuk makanan tambahan anak-anak dan ekonomi ke kelompok yang benar-benar punya kegiatan yang harus kita pastikan melalui survei kelompoknya, agar dana ini tepat sasaran,” ucapnya. Proses pencairan dana hingga pelaksanaan kegiatan ditetapkan

E

JALAN-Kondisi jalan di Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai

dengan pembahasan APBDes, hingga kini sudah memasuki tahapan evaluasi di keca-matan seperti standar harga dan biaya material serta upah kerja 30 persen dari pagu Fisik. “Bulan ini kita akan ke Tuapeijat hingga pencairan dan pelaksanaan kegiatan kita akan coba pacu secepatnya,” tuturnya. Hal yang sama juga dilakukan di Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah. Kepala Desa Cimpungan Syafiuddin Saguguluk mengatakan jumlah ADD Cimpungan tahun ini Rp2,4 miliar, dengan dana mengarah ke fisik senilai Rp900 juta dari dana APBN. Fisik tersebut, jalan dan Talud di Subelen, jalan tempat pemakaman umum, jembatan, drainase di pusat Desa Cimpungan. “Kita utamakan infrastruktur karena masih banyak lagi yang mesti kita bangun,apalagi sam-bungan fisik yang kita bangun tahun lalu,”ujarnya pada Sabtu,11 Mei lalu. Selain itu, jelas Syafiuddin mengarah kependidikan dengan pemberiaan operasional dan insentif guru-guru TK dan mengarah kesehatan penganggaran

biaya rujukan pasien dari desa ke puskesmas di kecamatan. “Semua masih banyak lagi, terutama apa yang jadi kepentingan umum dan masyarakat, kita juga anggarkan pembelian alat mesin penggiling sagu untuk warga,” ucapnya. Namun untuk proses tahapan saat ini, APBDes masih tahap perbaikan RAB, karena masih belum sesuai kegiatannya yang dibuat konsultan, termasuk pembahasan bersama BPD sudah selesai. “Senin (13/5) masuk evaluasi tingkat kecamatan dan untuk berjalan kegiatannya belum bisa kita tentukan, yang jelas setelah nanti evaluasi direncanakan sekaligus pengajuan APBdes lalu pencairannya,” tuturnya. Di Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, ADD senilai Rp2,3 miliar tahun ini dan program masih sama seperti di desa yang ada di Siberut Tengah. Kepala Desa Betumonga Alamsyah Sakerebau menjelaskan , ADD tahun ini digunakan untuk membangun

jalan rabbat beton sepanjang 1.200 meter lebar, perawatan gudang dan mesin huller, pengadaan perahu mesin, pagar kantor desa, penyelesaian kantor desa, honor penghasilan dan operasional aparatur desa, honor dan operasional BPD, opera-sional dan pemberdayaan LPM , PKK dan karang taruna. “ADD juga digunakan juga untuk honor kader posyandu, petugas linmas, honor pemelihara jalan dan operator boat , rehap jembatan Mategeilak . April lalu ADD cair 20 persen merupakan tahap pertama dengan total Rp397,7 juta,” katanya, 9 Mei lalu. Sementara Desa Matobe Kecamatan Sikakap mengalokasikan dana desanya tahun ini untuk pembangunan jalan dusun seban-yak Rp884 juta. Kepala Desa Matobe, Silvanus mengat-akan APBDesa Matobe tahun ini Rp 2,065 miliar yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (APBD Mentawai) sebanyak Rp1.115.761.700 , Bagi Hasil Restribusi (BHR)sebanyak Rp52.620.700 , Bagi Hasil Pajak (BHP) Rp13.246.800 dan Dana

Desa (APBN) sebanyak Rp884.246.000. “Khusus Dana Desa dari APBN berjumlah Rp884.246.000 semua anggaran ini digunakan untuk pembangunan fisik seperti jalan rabat beton, drainase dan bangunan lainnya, ” kata Silvanus, Senin 6 Mei lalu. Selain itu, anggaran tahun ini juga dialokasikan untuk membangun kantor desa semi permanen dengan dana Rp333 juta yang diambil dari ADD. “Pembangunan kantor desa sudah disetujui BPD Matobe dan akan dimulai pada pencairan dana tahap dua,” kata Silvanus. Selain itu, pencairan dana APBDesa tahap pertama April lalu juga digunakan untuk membayar honor 66 kader posyandu Desa Matobe selama dua bulan masingmasing Rp400 ribu. Salah seorang kader Posyandu Dusun Keleu Desa Matobe, Regina Saogo mengatakan honor posyandu tiap bulan Rp200 ribu. ”Walaupun honor tidak banyak kami terima tapi kami tetap bekerja sesuai kemampuan kami dan juga berharap ada tambahannya ke depan dari ADD,” ujar nya. (r)

Jembatan Rusak di Sikuret Akan Dibangun Tahun Ini SAIBISAMUKOP-Jembatan kayu di Sikuret yang menghubungkan Simoilalak dan Sirisurak, Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang makin rusak parah dan hancur direncanakan akan dibangun Dinas PU tahun ini.

Jembatan kayu tersebut termasuk akses melawati jalan trans Mentawai wilayah Desa Saibi Samukop, Siberut Tengah. Kepala Desa Saibi Samukop Binsar Saririkka mengatakan, jembatan kayu di Sikuret dibangun tahun 2011 melalu P2D Mandiri yang dikerjakan OMS

dengan kondisinya kini rusak dan tinggal menunggu robohnya saja. “Memang tidak kuat lagi, sering juga kita tambal melalui Kadus, jem-batan yang lainnya saja seusianya sudah pada hancur dan kita perbaiki, karena lama bertahan hanya ada atapnya saja dan kalau kita yang bangun tidak tercover

dana kita di desa,”ujarnya pada Puailiggoubat, Kamis, 9 Mei 2019. Binsar menyebutkan, April lalu saat kunjungan kerja bupati melihat kondisi jaringan air bersih di Simoilalak bersama Dinas DPKP dan PU sudah survei langsung melihat kondisi jem-batan dan memerintahkan dinas untuk segera

bangun jembatannya. “Sudah disurvei langsung dengan kondisinya, kita tunggu saja, sebab ini juga jembatan trans,”ujarnya. Namun untuk pelaksanaannya akan segera berjalan pekerjaannya, kades mengaku tidak tahu secara pasti. “Yang jelas tahun ini sekitar bulan 6 atau 7 ke depannya,” katanya. (rr/r)


MENTAWAINEWS Jokowi-Ma’ruf menang telak 41.116 suara di Mentawai Patrisius Sanene

artisipasi pemilih di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Pemilu 2019 sebanyak 80,49 persen atau 50.792 pengguna hak pilih dari DPT 63.103. Angka 80,49 persen tersebut melebih partisipasi pemilih yang ditargetkan KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai senilai 77,5 persen di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Partisipasi pemilih pada pemilu 2019 tersebut berdasarkan pleno KPU Mentawai atas hasil rekapitulasi tingkat kabupaten di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Sabtu, 4 Mei lalu di Hotel Turonia, Tuapeijat, Sipora Utara. Jika dibandingkan persentase pemilih pemilu terakhir di Kabupaten Kepulauan Mentawai (Pilkada 2017) hanya beda tipis pada 2019, Pada Pilkada Mentawai 2017 partisipasi pemilih senilai 80,09 persen dari DPT 52.436 pemilih. Sementara hasil penetapan pleno rekapitulasi perhitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah rampung pada Sabtu (4/5/2019), pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang telak mengalahkan Prabowo-Sandiaga Uno. Pasangan Jokowi-Ma’ruf memperoleh sebanyak 41.116 suara, sedangkan Prabowo-Sandi hanya memperoleh sebanyak 9.211 suara di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jumlah pengguna hak pilih di Mentawai dari 10 kecamatan ada sebanyak 50.792 dengan rincian suara

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

Partisipasi Pemilih Pemilu 2019 di Mentawai Naik Tipis

10

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

P

PEMILU-Petugas PPK memperlihatkan kotak suara kepada saksi yang masih disegel dan akan dibuka pada rekap KPU Mentawai

sah 50.327, suara tidak sah 465. Sementara total pemilih yang mempunyai hak pilih di Mentawai sebanyak 65.371 dengan rincian DPT sebanyak 63.131, DPTb sebanyak 843 dan DPK 1.397. Di Provinsi Sumatera Barat, Kabu paten Kepulauan Mentawai menjadi salah satu kabupaten yang meme nangkan Jokowi. Pada Pilpres 2014 saat Jokowi berpasangan dengan Yusuf

Kallah Mentawai menjadi salah satu kabupaten lumbung suara Jokowi di Provinsi Sumbar. Kemudian pada 2019, saat Jokowi berpasangan dengan Ma’aruf Amin, Mentawai kembali memenangkan Joko-wi dari 18 kabupaten lainnya. Sementara itu, hasil rekapitulasi perhitungan suara pemilihan legislatif tingkat kabupaten di Mentawai, tak

ada caleg perempuan yang menjadi anggota DPRD Mentawai baik di dapil Siberut, Sipora dan PUS, Sabtu (4/5/2019) Penempatan 30 persen perem puan di setiap calon anggota DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabu paten/kota telah ditentukan dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penc-alonan Anggota DPR,

DPRD Provinsi dan DPRD Ka bupaten Kota. Hal ini menunjukkan bahwa sulit bagi caleg perempuan bertarung di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Meskipun perkiraan caleg terpilih menunjukkan ada caleg petahana tersingkir, namun tak satupun pe rempuan yang mendapat suara sig nifikan. (o)

Bawaslu Mentawai Sulit Tindaklanjuti Dugaan Politik Uang di Siberut Setelah penyelenggaraan pemilu serentak pada Rabu, (17/4), Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai menerima laporan terkait pelanggaran selama penyelenggaraan pemilu, laporan itu salah satunya terkait dugaan politik uang yang diduga dilakukan salah satu caleg di dapil 3 (Siberut). Divisi Pengawasan dan Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga, Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai Firdaus Satoinong, membenarkan Bawaslu Mentawai telah menerima pengaduan ada dugaan praktik politik uang. Firdaus menjelaskan laporan terkait politik uang yang masuk ke Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai sulit ditindaklanjuti dan mentok ketika pada proses pembuktian fisik berupa dokumen penyerahan uang yang dilakukan

peserta pemilu (caleg). Laporan dugaan praktik politik uang yang diterima Bawaslu Mentawai pertama pada Jumat, (19/4) dari salah satu pengawas TPS di Desa Sagulubbek yang melaporkan terjadinya dugaan politik uang di Desa Sagulubbeg, Kecamatan Siberut Barat Daya. Dalam laporan yang disampaikan ke Bawaslu Kabupaten Kepulauan Mentawai ada dugaan politik uang yang dilakukan oleh orang kepercayaan salah satu caleg dapil 3 dari Partai Hanura, Rasyidin Syaiful. Dari keterangan Bawaslu Mentawai, penyerahan uang tersebut memang tidak secara langsung dilakukan oleh Rasyidin namun pihaknya memberikan uang tersebut kepada orang kepercayaan untuk diberikan lagi kepada masyarakat yang menurutnya dapat memberikan

kontribusi suara. Setelah ditelusuri Bawaslu Mentawai, ada 16 orang yang menerima uang untuk tujuan meraup suara mengarah ke caleg tersebut. “Kita telusuri secara mendalam dan analisis untuk membuktikan itu harus ada dokumen foto penyerahan uang itu misalnya ada kuitansi ada saksi yang menguatkan, si penerima mengakui bahwa menerima uang untuk memberikan suara kepada caleg bersangkutan, setelah kita telusuri ada 16 orang yang menerima uang itu, jumlahnya bervariasi ada Rp150-200 ribu, ini di desa Sagulubbek saja,” kata Firdaus. Firdaus menjelaskan berdasar keterangan, total uang yang diserahkan oleh caleg tersebut senilai Rp10 juta yang diberikan kepada dua orang kepercayaannya kemudian dua orang ini membagikan kepada masyarakat yang

menurut orang kepercayaan caleg tersebut bisa berkontribusi memberikan suara kepada Rasyidin. “Setelah kita diskusikan dengan tiga lembaga, ini belum memenuhi syarat, barang bukti ini, kalau hanya keterangan ini tidak cukup untuk ke ranah hukum, saksi juga bisa saja, bukti fisik seperti dokumen tidak kita temukan, hanya bukti saksi, ketika masuk kejaksaan tidak memenuhi alat bukti,” kata Firdaus. Laporan berikut yang masuk di Bawaslu Mentawai pada Selasa, (16/4), yakni adanya pemberian bahan materi berupa pakaian muslim kepada ibu-ibu Majelis Taklim seperti kerudung di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, hal ini dilakukan juga untuk barter suara, dan masih dilakukan oleh caleg yang sama.

Kasus ini dilaporkan oleh Klementina, salah satu pengawas di Desa Maileppet.”Dari segi materil dan formil itu memenuhi syarat sasaran, kita investigasi ada 5 saksi dan mereka mengaku menerima 54 helai pakaian muslim, mereka tidak meminta tapi ini yang ditawarkan oleh caleg kepada masyarakat tetapi jaminannya suara juga, ketika kita bahas juga dengan Gakumdu tidak memenuhi syarat,” jelas Firdaus. Alasan pihak kejaksaan yang masuk dalam Gakkumdu bahwa penerima tidak terdaftar tim kampanye di KPU. “Ketika kita cek mereka tidak terdaftar dan kita tidak bisa proses, kajian jaksa dan kepolisian untuk dapat diproses mereka harus terdaftar sebagai tim di KPU, kalau tidak maka kita tidak

Bersambung Hal 2


MENTAWAINEWS Butuh lima pemikul kotak surat suara dari Bojakan ke Bai Bambang Sagurung

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

11

12 Jam Perjalanan Demi Mengawal Surat Suara

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

ampan pompong yang berisi logistik pemilu baru saja sandar di anak sungai pinggir Dusun Muara Desa Muara Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentwai, Sabtu, 20 April 2019. Saat itu jam menunjukkan pukul 18.30 WIB. Di atas sampan terlihat Bripda Bernardinus, anggota Polres Mentawai duduk di bagian depan sampan membelakangi logistik pemilu serentak yang terdiri dari kotak surat suara dan bilik suara. “Ada kendala di jalan saja. Harusnya jam 06.00 WIB sudah sampai,” katanya saat naik di darat. Dikatakan Bripda Bernardinus, logistik pemilu dari PPS Bojakan meluncur dari Bojakan menuju Sikabaluan untuk diserahkan ke PPK Siberut Utara pada pukul 15.00 WIB menggunakan dua armada pompong. Namun karena satu pompong mengalami kendala pada kerusakan baling-baling mesin karena menabrak potongan kayu membuat keterlambatan setengah jam per jalanan. Logistik pemilihan umum presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dari Bojakam merupakan logistik yang terakhir masuk di tingkat PPK. Berdasarkan data PPK, arus balik logistik pemilu mulai masuk di PPK pada 18 April 2019 yang dimulai dari PPS Sotboyak, Mongampoula, Sirilogui, Malancan, Muara Sikabaluan dan Bojakan. Bojakan merupakan daerah yang paling sulit dalam membawa logistik pemilu bila dibandingkan dengan Kecamatan Siberut Barat, seperti Simatalu dan Simalegi. Meski di Simatalu yang terdiri dari 13 dusun jaraknya jauh, namun sudah bisa ditempuh dengan sepeda motor dan naik pompong. Misalnya ke Saikoat, Limu, Bojo, Muntei, Simalibbeg, Paipajet, Suruan, Kulumen, Masaba dan Limau. Namun, untuk Bojakan yang terdiri dari tiga dusun seperti Dusun Bojakan, Lubaga dan Bai’ membutuhkan tenaga yang ekstra agar dapat menjangkau daerah tersebut. Dua dusun ter sulit yaitu Lubaga dan Bai’. Secara administrasi Lubaga dan Bai’masuk Kecamatan Siberut Utara dengan wilayah Desa Bojakan. Namun bila dilihat dari kondisi geografis lapangan, Lubaga dan Bai’dapat dijangkau melalui jalur sungai Simatalu. Dari Bojakan, untuk menuju Lubaga dan Bai’ mesti melawati jalan setapak di tengah hutan lebat yang berbukit dan masuk didalam sungai. Sedikit beruntung bila musim kering karena jalan bukit tidak

S

PLENO-Rapat pleno terbuka oleh KPU Kepulauan Mentawai

licin dan air sungai mengering. “Sebelum keberangkatan logistik ke Lubaga dan Bai’ sempat terjadi hujan sehingga jalan setapak berlumpur sampai pertengahan antara mata kaki dan lutut orang dewasa,” kata Bripda Bernardinus. Diceritakan Bernadinus, logistik pemilu untuk Bojakan berangkat dari PPK Siberut Utara sekitar pukul 14.00 wib. Diantaranya 15 kotak surat suara, 15 bilik suara beserta logistik lainnya dan pihak pengamanan. Tiba di Bojakan sekitar pukul 17. 00 Wib. Di Bojakan pihak PPS mempersiapkan petugas yang akan mengkordinir perjalanan logistik di Lubaga dan Bai’serta mempersiapkan petugas yanh akan membawa logistik. “Saya mendapat tugas untuk mengamankan logistik dan pemilihan di Bai’ ,” katanya. Kondisi jalan yang berlumpur, berjalan di tengah hutan, di dalam sungai tidak asing bagi Bernardinus. Karena putra asal Simatalu ini sewaktu masih dibangku SD-SMP dan SMA kerap melawati jalur ini saat libur sekolah. “Kami berangkat dari Bojakan menuju Bai’ sekitar jam sembilan. Tiba di Dusun Bai’ sekitar pukul setengah tujuh malam. Ada sembilan jam setengah menempuh perjalanan”, katanya. Sementara anggota polri lainnya yang bertugas dan mendapat pengalaman dalam pengamanan pemilihan umum 2019 yaitu Bripda Maradona. Brigadir polisi dua asal Sirilogui ini mendapat

kesempatan untuk pengamanan di Dusun Bojakan. “Pengalaman pertama untuk ke Bojakan,” katanya. Kamilus, ketua PPS Bojakan mengatakan dari pemilu presiden, legislatif dan pilkada yang dilakukan selama ini pemilu serentak merupakan pemilu yang terberat. Berat dalam membawa logistik untuk tiba di TPS, berat dalam perekapan karena ada lima macam kertas surat suara yang akan di rekapitulasi. “Ini yang terberat. Sehingga untuk membawa logistik dan perekapan butuh waktu satu minggu,” katanya. Dikatakan Kamilus, untuk membawa logistik pemilu serentak kali ini butuh lima pemikul kotak surat suara dari Bojakan ke Bai. Begitu juga dengan Bojakan ke Lubaga. Biasanya hanya butuh satu hingga dua orang yang memikul kotak surat suara. “Karena satu TPS lima kotak surat suara maka butuh lima tukang angkat diluar petugas PPS yang memonitoring di TPS sambil membawa bilik suara”, katanya. Kotak surat suara dari bahan kardus dikatakan Kamilus tidak cocok untuk medan Mentawai, seperti wilayah Lubaga dan Bai’ karena rusak saat berjalan didalam air. Apalagi saat musim hujan. “Kotak surat suara itu diikat menggunakan tali dari hutan agar bisa dipikul dari belakang. Seperti membawa tas ransel”, katanya.

Diceritakan Kamilus, pernah sekali pada sebuah pemilihan umum saat pulang membawa logistik dari Lubaga dan Bai’ sedang musim banjir akibat curah hujan yang tinggi. Pihak KPPS dan PPS serta petugas keamanan terpaksa berenang didalam sungai sambil membawa kotak surat suara berisi hasil perolehan suara. “Waktu itu kotaknya masih dari aluminium. Kita bungkus plastik semua dokumen dan kita masukkan dalam kotal lalu kita jaga agar tidak hanyut. Kalau kondisi itu sempat terjadi seperti yang lalu kita tidak tahi seperti apa jadinya”, katanya. Waktu tempuh normal dari Bojakan ke Lubaga atau dari Bojakan ke Bai’ selama 9 jam. Bisa lebih bila dalam perjalanan terjadi hujan lebat dan banjir sehingga waktu bisa menjadi diatas 9 jam. “Makanya logistik itu paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan pemilu. Kemaren ini hampir terlambat karena kami tiba malam hari dan besoknya pemilihan”, katanya. Robertus, sekretaris Desa Bojakan mengatakan untuk wilayah Desa Bojakan pada pemilihan 17 April 2019 mengalami minus anggaran pendistribuasian logistik. Dari Rp15 juta yang diajukan untuk tiga TPS, yang diterima hanya Rp7 juta. “Kami memakai biaya operasional PPS untuk menutupi itu karena target kami pemiliham sukses”, katanya. Untuk biaya membawa logistik

pemilu presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ kota membutuhkan dua unit perahu pompong dari PPK menuju PPS Bojakan. Biaya satu unit perahu pompong Rp1,5 juta untuk pergi dan pulang. Artinya untuk berangkat dan pulang butuh Rp3 juta. Upah angkat kotak surat suara dari Bojakan ke Lubaga dan Bojakan ke Bai’ masing-masing jalur Rp1,5 juta. Artinya butuh biaya Rp3 juta. Begitu juga dengan bagian sungai Simatalu saat menuju Dusun Lubaga dan Bai’menggunakan perahu pom pong. “Belum termasuk biaya maka dan minum petugas keamanan dan ini belum termasuk petugas TPS membawa bilik suara”, katanya. Untuk anggaran yang aman dibagian wilayah Bojakan yang terdiri dari Bojakan, Lubaga dan Bai’ yaitu Rp15 juta untuk sekali penyelenggaraan dan minimnal Rp10 juta. “Kalau teknis kami dilapangan tidak bisa mengakali dengan biaya operasional maka tidak terselenggara”, katanya. Tumel Priadis dari Cv. Fajarindo Bahari yang menjadi rekanan pendistribusi logistik pemilu di Siberut Utara mengatakan pihaknya sudah menyerahkan pengelolaan biaya distribusi logistik pada PPK Siberut Utara. “Soal biaya dan teknis sudah kita serahkan pada PPK karena mereka lebih paham soal kondisi lapangan,” katanya. (g)


Puailiggoubat

12

408, 15 - 31 Mei 2019

Rano Karno Sakokoi

Masih Banyak Warga yang Tak Tahu Fungsi BPD epercayaan dari warga Desa Matobe, Kecamatan Sikakap membuat Rano Karno Sakokoi terpilih kembali sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) periode 2019-2025 setelah periode sebelumnya (2013-2019) menjabat sebagai ketua BPD. Selama enam tahun menjabat sebagai ketua BPD, Rano Karno menyebutkan, kunci dari semua pelaksanaan program BPD termasuk desa adalah koordinasi dan keinginan terus belajar mengenai mekanisme pemerintahan. Sebagai anggota BPD juga mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kinerja BPD berjalan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selama melaksanakan tugas sebagai BPD yang paling dirasakan Rano Karno adalah masyarakat masih bingung apa tugas dan fungsi BPD itu sendiri. Berikut bincang-bincang wartawan Puailiggoubat, Leo Marsen Purba dengan Rano Karno Sakokoi seputar kerja BPD Matobe, Sabtu, 11 Mei. Apakah Anda dapat men cer itakan bagaimana proses pemi lihan anggota BPD? Masa tugas BPD berakhir pada 4 Maret 2019 sesuai surat keputusan Bupati Kepulauan Mentawai. Kemudian secara resmi seluruh anggota BPD purna tugas pada 17 April. Pelaksanaan pemilihan BPD serentak dilakukan pada Rabu 24 April yang lalu, sebulan sebelum pemilihan sudah mendaftar sebagai calon BPD. Kami ada lima orang calon BPD di dapil (daerah pemilihan) 1 terdiri dari enam dusun yakni Makukuet, Panatarat, Seppungan, Makilat, Takmonga dan Dusun Matobe Tunang dengan sekira 600 Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kemu-dian di dapil 2 ada sebanyak 12 orang calon anggota BPD meliputi 6 dusun yakni Polaga, Mangau-ngau, Bubuakat, Bub-ugra, Sarere dan Du-sun Keleu’ dengan jumlah DPT yang hampir sama. Kemudian saat pelaksana-an pemilihan, suara ter-tinggi dapil 1 dan dapil 2 masing-masing 2 orang menjadi 4 orang anggota BPD dan satu

K

orang dari perwakilan pe rempuan. Bagaimana cara Anda sosia lisasi sehingga terpilih lagi dengan suara terbanyak dari 4 calon lain nya di dapil 1? Saya bertamu saja kepada masyarakat dan memberikan pemahaman, buktinya masyarakat masih mempercayakan saya menjadi anggota BPD periode 2019-2025. Dengan kepercayaan yang di berikan masyarakat saya berterima kasih dan saya juga harus bekerja dengan serius dan untuk kepentingan masyarakat juga. Mungkin juga penilaian masyarakat kinerja saya selama menjabat Ketua BPD masih dinilai baik sehingga saya terpilih, perol-ehan suara pribadi 220 dari jumlah 600 DPT mengalahkan calon lainnya. Berapa jumlah ang gota BPD periode sebe lumnya dan perio de 2019-2025 ? BPD periode 20132019 berjumlah 7 orang dan sekarang periode 2019-2025 anggota BPD berkur-ang menjadi 5 orang, karena sesuai aturan yang berlaku bahwa jumlah penduduk desa Matobe kur-ang dari 2

ribu jiwa. Sementara jadwal pelantikan belum ada informasi dari kabupaten, kami masih menunggu kalau pelantikan serentak 10 desa meliputi 3 Kecamatan yakni Sikakap, Pagai Utara dan Kecamatan Pagai Selatan. Kalau pada 2013 yang lalu pelantikan dilaksanakan di gedung PNPM Sikakap Timur tapi tahun ini kita belum ada informasi. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang keberadaan BPD di desa Anda? Tanggapan atau respon masyarakat cukup baik, namun masih ada masyarakat tidak mengetahui tentang tugas pokok dan fungsi kami sebagai BPD. Ada sebagian masyar-akat beranggapan bahwa B P D hanya sebagai

pelengkap saja di jajaran Pemerintahan Desa. Kami BPD berupaya untuk menjelaskan kepada masyarakat dan memberikan pemahaman bahwa tugas kami salah satunya memperjuangkan kepentingan masyarakat umumnya untuk diusulkan kepada saudara kepala desa . Bagaimana hubungan kerja Anda dengan Pemerintah Desa ? Periode 2013-2019 selama enam tahun saya di BPD sudah tiga kepala desa yang menjabat yaitu kepala desa Saudara Justianaus periode 2008-2013, Pj selama setahun 2014-2015 Saudara Paber Sapataddekat dan Saudara Silvanus 2015-sekarang. Selama saya jadi ketua BPD, kepala Desa dan kami BPD masih bermitra dengan baik selagi masih memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kendatipun masih ada beberapa persoalan atau kebijakan tidak sesuai hasil keputusan pada rapat Pemdes dengan BPD, tetapi semua dapat di musyawarahkan kembali dan roda pemerintahan desa berjalan dengan baik. Bagaimana BPD mengawasi proses pembangunan yang terjadi di desa? Pengawasan BPD di bidang pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, balai dusun, dan gedung PAUD semua terkait dengan bangunan fisik dengan cara monitoring lapangan di titik yang akan direncanakan dibangun maupun saat dibangun. Jika ada yang perlu diperbaiki kami BPD sampaikan ke pada Tim Pengelola Kegiatan (T-PK) atau kepada kepala dusun atau pekerja, dan juga berkoordinasi kepada kepala desa jika ada yang perlu diperbaiki. Tentang pemberdayaan, bantuan pertanian dan juga pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) misi kepala desa selain

membahas juga BPD menyetujui kalau itu rasional . Apa Anda yakin masih terpilih lagi menjadi ketua BPD ? Kalau pemilihan ketua internalnya anggota BPD yang memilih, jika rekanrekan masih mempercayakan kita menjabat ketua saya terima, kalau tidak itu pilihan di internal anggota BPD juga saya terima karena secara musyawarah. Jika Anda telah dilantik dan mulai bekerja, Apa yang Anda usulkan pertama kepada Kepala Desa ? Ya, saya dan rekan -rekan usulkan kepada pemerintahan desa untuk beasiswa kepada mahasiswa seperti tahun 2017 yang lalu sebab pada 2018 tidak ada. Rencana pembahasan perubahan APBDes sekitar Juli mendatang kami upayakan untuk beasiswa mahasiswa. Mahasiswa yang mau kita kasih beasiswa sebanyak 50 orang dengan anggaran sekira Rp30 juta. Walaupun tidak banyak mereka dapat tapi ada perhatian kita, kalau tahun ini dilihat dulu besaran ADD yang ada jika cukup kita upayakan mudahmudahan kepala Desa merespon juga . Apa saran Anda kepada ma syarakat ? Kepada masyarakat Desa Matobe saya mengajak untuk bersama-sama mengawasi pembangunan di tempat kita, datanglah dan sampaikan ke BPD jika ada yang penting tentang pembangunan Desa Matobe atau yang lainnya terkait dengan kepentingan umum Apa saran Anda kepada rekanrekan BPD di Mentawai ? Bagi rekan-rekan sesama anggota BPD di Mentawai yang terdiri dari 43 Desa, saya sampaikan selamat bekerja untuk kepentingan masyarakat . Kemudian untuk kepada desa, mari duduk bersama dan bekerja sama dengan BPD terkait kepentingan masyarakat dan kemajuan Desa (leo/g)

Biodata Nama

: Rano Karno Sakokoi

TT L

:Matobe 5 Mei 1982

Nama Istri : Marnawati T.Oinan Anak

Alamat Sikakap

: Boy Idral Sakoikoi : Meldawati : Matobe Kecamatan


TRAVEL Bermain Ombak di Pantai Bubuakat

Puailiggoubat

13

408, 15 - 31 Mei 2019

FOTO:/PUAILIGGOUBAT

Travel-Pantai Bubuakat Desa Matobe, Mentawai.

antai Bubuakat yang terletak di Dusun Bubuakat, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai me miliki pantai berpasir hitam. Warna pasir yang hitam itu ternyata menjadi daya pikat tersendiri bagi pengunjung. Pemandangan yang ditawarkan oleh Pantai Bubuakat cukup menakjubkan, jika duduk di pantai pengunjung dapat memandangi selat Mentawai yang terbentang luas. Selat itu menjadi pemisah antara Kepulauan Mentawai dengan pulau Sumatera. Deru ombak yang bergulung memberi suasa tersendiri, terkadang semilir angin membawa keteduhan yang membuat pengunjung malas beranjak jika telah berkunjung di pantai itu. Di tepi pantai tak ada tumbuhan seperti kelapa sebagai tempat berteduh, suasana ini justru making menarik sebab

P

pengunjung dapat mendirikan tenda darurat sebagai tempat berteduh. Jadi tak salah jika pantai ini menjadi tujuan yang asyik jika mengadakan kemping dengan rombongan. Tak sulit menjangkau Pantai Bubuakat, cukup menaiki sepeda motor atau mobil dari Desa Sikakap yang menjadi daerah pelabuhan kemudian menuju pantai Bubuakat sekira 60 menit per jalanan. Di Pantai Bubuakat terdapat aliran air menyerupai kali kecil yang asyik dijadikan tempat bermain bagi anakanak. Westi (35), pengunjung Pantai Bubuakat menyebutkan, pantai ini sangat indah, pasirnya berwarna hitam, pan tainya luas, air laut bagian tepi berwarna kehitaman, dan ombak saling berkejaran mengejar pantai. Air laut bagian tepi agak berwarna

hitam mungkin pengaruh dari warna pasir, sebab sekitar 50 meter dari tepi pantai warna air laut berwarna biru. Menurut dia, menghabiskan waktu di Pantai Bubuakat tidak perlu mengeluarkan uang banyak, cukup dengan 2 liter bensin dengan total uang Rp18 ribu kita sudah bisa pulang pergi dari Desa Sikakap ke Pantai Bubuakat. “Kalau ke pantai Bubuakat kami biasanya pergi bersama keluarga paling sedikit 7 orang, ransum yang dibawa berupa nasi, lengkap dengan sam balnya, tempurung untuk bakar ikan, termasuk ikannya, setelah puas mandi air laut perut biasanya langsung lapar,” katanya. Soni (30), pengunjung lain mengaku panorama pantai Bubuakat sangat menarik. Hanya saja ia sedikit menya yangkan pengelolaan pantai yang tidak ada yang membuat terkadang ada

sampah di pantai. Meski begitu, kata dia, tidak menyurutkan niatnya menghabiskan liburan di Pantai Bubuakat bersama keluarga dan teman-temannya. “Sayang di Pantai Bubuakat tidak ada pohon tempat berlindung, pohon yang ada cuman berupa semak-semak tinggi yang ada di tepi pinggiran pantai, pohon kelapa tidak ada, walaupun agak jauh dan melewati badan jalan yang kurang bagus namun indahnya panorama alam ciptaan Allah Tuhan yang maha esa membuat semua terobati,” katanya Selain menjadi tempat wisata, pantai ini juga menjadi jalur alternatif menuju Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara saat laut surut. Pantai ini ramai dikunjungi warga sekitar saat memasuki libur terutama saat memasuki bulan suci ramadhan untuk melakukan ritual balimau.

Saat balimau pada Minggu (5/5), Pantai Bubuakat dipadati ratusan pengunjung terutama dari warga muslim yang pada umumnya berasal dari Desa Sikakap. Sesampai di Pantai Bubuakat, pengun jung ada yang bermain bola, ada yang mandi laut sambil menikmati tingginya gelombang air laut mencapai 1 meter. Untuk menjaga keamanan Polsek Sikakap menyiagakan dua orang petugas anggota Polsek Sikakap di Pantai Bubuakat. “Agar pengunjung merasa aman selama berada di pantai waktu beliau kita dari Polsek Sikakap menyiagakan dua orang anggota di tempat-tempat wisata seperti Pantai Bubuakat, Desa Matobe, Pantai Mabola, Desa Sikakap dan Pulau Siruso,” kata Iptu Rosa Harisman,Wakil Kepala Polsek Sika kap, Minggu, 5 Mei. (spr/g)


Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

Penetapan tersangka ini terkait kasus proyek Rus Akbar

mat Islam yang menganut Terekat Naqsabandiyah sudah mulai melaksanakan ibadah puasa atau tepat jatuhnya 1 Ramadan 1440 Hijriah pada 4 Mei 2019. Salat tarawih dilakukan malam sebelumnya sebagai penanda mulainya Ramadan keesokan hari. Salat tarawih Tarekat Naqsabandiyah berlangsung di Musala Baitul Ma’mur dan Surau Baru di Kecamatan Pauh, Kota Padang. Ratusan jemaah Naqsabandiyah begitu khusuk melaksanakan salat tarawih. Sebelum tarawih, para jemaah melangsungkan ibadah salat Isya. Imam Terekat Naqsabandiyah, Syafri Malin Mudo menjelaskan, bagi jemaah Naqsabandiyah, penentuan awal Ramadan berdasarkan perhitungan metode hisab munjid. “Bagi Naqsabandiyah sudah melakukan penghitungan hari dengan memakai kalender hisab munjid. Kami besok telah menunaikan ibadah puasa,” kata Imam Terekat Naqsabandiyah, Syafri Malin Mudo di Musala Baitul Makmur, Jumat 3 Mei lalu. Syafri Malin Mudo menyebutkan penghitungan hari menyambut bulan suci Ramadan itu telah dilakukan sejak turun temurun. Untuk pelaksanaan ibadah puasa jemaah Naqsabandiyah tetap selama 30 hari. “Ya kami melaksanakan shalat tarawih tadi malam dan dalam hitungan kami satu Ramadan itu jatuh pada hari ini. Kami melaksanakan empat rakaat salat Isya terlebih dahulu kemudian 20 rakaat salat sunah tarawih dan terakhir dengan tiga rakaat salat witir,” katanya.

U

Dua Tarekat di Padang Beda Penentuan Jadwal Puasa

14

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

TARAWIH-Tarekat Nagsabandiyah di Padang sedang melakukan shalat tarawih

Penentuan awal puasa jemaah Naq sabandiyah ini memang selalu lebih awal. Pemerintah sendiri melakukan Sidang Isbat menentukan jadwal 1 Ramadhan 1440 H pada Minggu 5 Mei 2019. “Meski sudah diminta sama, tapi kami tidak mau karena kami sudah menjalankan sesuai ajaran Islam,” ungkapnya. Sementara umat Islam lainnya yang menganut Tarekat Syattariyah di Sumatera Barat baru memulai ibadah puasanya setelah melihat hilal Senin (6/5) di 15 titik yang ada di wilayah Sumatera Barat. Setelah melihat bulan secara kasat mata (maniliak bulan) dilanjutkan sidang isbat di masjid Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman dan memutuskan hari ini

memulai puasa pada Selasa (7/5) “Kami kemarin di pantai Ulakan sudah melihat hilal pada sore hari dimulai sejak pukul 17.00 WIB sampai magrib hasilnya bulan nampak dan memutu-skan 1 Ramadan jatuh pada hari ini (7/5-Red) sebagai tanda kita mulai puasa hari ini,” Ulama Tarekat Syattariyah, Tuanku Ali Amran, Selasa (7/5/2019). Untuk melihat bulan, kata Tuanku ada di 15 titik yang ada di beberapa kabupaten yang ada di Sumatera Barat, tapi pusat utama ada di Pantai Ulakan, kemudian di Koto Tuo, Tanah Datar, Agam, Pesisir selatan, Solok, Pesisir Selatan, Sijunjung, Dharmasraya dan

tempat lainnya. “Bulan terlihat di seluruh titik pengamatan itu. Laporan dari seluruh titik pengamatan, bulan tampak. Sehingga, tadi malam langsung dilaksanakan salat tara wih,” katanya. Tuanku Ali menambahkan metode melihat bulan ini dinamakan hisab Taqwim Khamsiah, berdasar metode hisab ini, 29 Sya’ban bertepatan dengan Senin (6/ 5). ”Jadi hilal baru dilihat kemarin Kalau hilal sudah terlihat, maka keesokan harinya langsung puasa. Bila tidak, Sya’ban dicukupkan 30 hari, berarti puasanya besok, tapi karena sudah melihat bulan kemarin maka puasa dimulai hari,” terangnya.

Begitu juga nanti kalau menentukan Idul Fitri, itu akan dihitung tanggalnya, ketika sudah 29 hari puasa sore hari akan melihat bulan, jika tampak bulan maka hari rayanya keesokan harinya, namun jika tidak nampak maka akan dibulatkan puasa 30 hari. Tarekat Syattariyah ini disiar kan oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke-17, Syattariyah ini pengembang Islam pertama dari pesisir barat Sumatra Barat, sampai saat ini tarekat ini terus berkembang di pelosok Sumatera Barat. Bahkan kuburan Syekh Buharnuddin yang ada di Ulakan sering diziarah oleh pengikutnya. (r)

Bekraf dan BNI Syariah Ajak Ekrafpreneur Padang Daftar Deureuham 2019 PADANG—Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah mengajak entrepeneur kreatif (ekrafpreneur) dan pengusaha rintisan (startup) berbasis syariah di Indonesia untuk mendaftar Deureuham 2019: Islamic Creative Economy Competition. Deureuham 2019 adalah kompetisi usaha kreatif untuk mendapatkan total pembiayaan sebesar Rp20 miliar. Deureuham 2019 memberikan peluang ekrafpreneur dan startup berbasis syariah dari empat kategori, yaitu jasa kreasi digital, teknologi, kuliner, serta kriya dan desain

produk. Pendaftaran online melalui platform https://deureuham.com/berakhir pada 3 Juli 2019. Direktur Akses Perbankan Bekraf, Yuke Sri Rahayu menjelaskan pelaksanaan sosialisasi Deureuham 2019 ada di enam kota dengan tujuan informasi kompetisi ini menjangkau ekrafpreneur dan startup berbasis syariah di seluruh Indonesia. “Bekraf dan BNI Syariah bersinergi meningkatkan kesiapan dari sisi kapasitas dan akses permodalan kepada ekrafpreneur dan startup berbasis syariah untuk memenuhi kebutuhan halal lifestyle yang berkembang secara global,” kata Yuke, di Grand Zuri Hotel Padang,

Sabtu, 4 Mei 2019. GM Micro Business Division BNI Syariah Budi Aristianto memberikan pelatihan berupa capacity building bertema literasi keuangan syariah. “Dengan adanya program ini diharapkan bisa dijadikan media untuk self & business development dari para peserta tidak hanya sebatas di program workshop dan bootcamp Deureuham saja, bahkan nanti sampai dapat diaplikasikan pada usaha mereka, sehingga mampu mendorong pertumbuhan wirausaha kreatif Syariah di Indonesia,” paparnya. Lalu, kata Budi, program ini diharapkan dapat membuat sebuah

keterikatan yang menjembatani BNI Syariah dengan Bekraf untuk selalu memberikan mentoring berkelanjutan kepada para alumni Deureuham nanti, yang menunjang usahanya menuju entrepreneur yang settle dan juga media untuk dapat memberikan akses permodalan bagi usaha kreatif lewat perbankan syariah. Pada sosialisasi Deureuham 2019, Bekraf menghadirkan narasumber ahli dalam bidang pengembangan usaha kreatif untuk meningkatkan wawasan ekrafpreneur dan startup berbasis syariah, penjelasan informasi pitchdeck, paparan yang baik bersama owner dan founder Radja Cendol, Danu Sofwan yang menjadi mentor Deureuham.

Serta berbagi kisah model bisnis sukses untuk menang persaingan di era disrupsi oleh owner Yukbisnis.com, Jaya Setiabudi. Deureuham 2019 berpusat pada unsur syariah dan memiliki dampak sosial. Setelah Padang, sosialisasi akan diselenggarakan di Aceh (Sabtu, 11 Mei 2019), Banjarmasin (Selasa, 14 Mei 2019), Makassar (Sabtu, 18 Mei 2019) dan Yogyakarta (kamis, 23 Mei 2019). Rangkaian Deureuham setelah sosialisasi yaitu seleksi administrasi (Juli 2019), penjurian di 5 regional (Juli 2019), bootcamp nasional (27-31 Agustus 2019), dan penghargaan pemenang Deureuham 2019 (01 September 2019). (h/r)


SEPUTARSUMBAR Tahun ini meningkat 8 persen dibanding tahun lalu Herry Sikumbang

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

15

BI Sumbar Siapkan Rp4,6 Triliun untuk Penukaran Uang

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

ank Indonesia perwakilan Sumat ra Barat menyiapkan uang tunai sebanyak Rp4,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pecahan kecil dan uang baru untuk Lebaran tahun ini. Kepala Perwakilan BI Sumbar Wahyu Purnama A mengatakan jumlah yang disediakan bank sentral untuk daerah Sumbar tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 8 persen. “Totalnya kami sediakan Rp4,6 triliun, meningkat 8 persen dari Ramadan dan Lebaran tahun 1439 H lalu,” katanya, Selasa, 7 Mei 2019. Ia menuturkan kebutuhan uang baru dan pecahan kecil di Sumbar saat momen Ramadan dan Lebaran cukup tinggi, dan selalu mengalami peningkatan permintaan setiap tahun. Apalagi, dengan adanya tradisi ‘manambang’ atau membagikan uang kepada sanak, keponakan, dan keluarga di kampung saat momen Lebaran. “Fenomena mudik atau pulang kampung ini tidak sah rasanya apabila tidak memberikan THR kepada sanak keluarga, kerabat dan tetangga. Nah, budaya manambang ini oleh sebagian besar masyarakat disiapkan dengan membutuhkan uang pecahan kecil,” paparnya. Bank Indonesia, ungkapnya, melayani fasilitas penukaran uang melalui kas keliling BI mulai hari ini di seluruh wilayah Sumbar. Kas keliling tersebut ditempatkan di beberapa titik dan dilakukan bergantian. Menurutnya, bank sentral bersama sejumlah perbankan membuka layanan penukaran uang di sejumlah lokasi, yakni

B

BI-Bank Indonesia yang ada Sumatera Barat di jalan Jenderal Sudirman Padang

sebanyak 19 lokasi tersebar di 7 lokasi di Padang dan 12 lokasi di kabupaten/kota. Waktu penukaran mulai dari 7 – 29 Mei 2019 pukul 8.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Lokasi penukaran itu antara lain pada 7 Mei di Pasar Siteba, 9 Mei di Pasar Lubuk Buaya, dan 11 Mei di sejumlah titik yaitu Pelataran Parkir BRI Sijunjung, Gedung

GPK Sawahlunto, Pelataran Parkir BRI Pulau Punjung dan Pelataran Parkir BRI Sungai Rumbai. Kemudian, pada 14 Mei di Pasar Gaung, 16 Mei di Masjid Baitul Makmur Belimbing, 18 Mei di Halaman Balaikota Pariaman, Kantor Bupati Pasaman Barat, Kantor Bupati Pesisir Selatan, dan Area Parkir Penginapan Bagus Tapan.

PLN Pastikan Pasokan Listrik Sumbar Aman Selama Ramadan PADANG – Manajemen PT PLN (Per sero) Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat memastikan pasokan listrik di wilayah itu aman selama Ramadan dan Lebaran. Perseroan, imbuhnya, bersama se luruh unit PLN se-Sumatera Barat telah melakukan koordinasi untuk memastikan dan menjaga keamanan pasokan listrik selama bulan Ramadan 1440 Hijriah. General Manager PLN Sumbar Bam bang Dwiyanto mengatakan bahkan sejak sebelum Ramadan, PLN setempat terus menjaga pasokan listrik agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, se hingga umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan lancar. “Kami menyadari bahwa dalam memasuki bulan Ramadan, masyarakat tentu membutuhkan listrik yang andal agar bisa melaksanakan ibadah dengan lancar,”

katanya, Senin (6/5/2019). Ia mengungkapkan semua pem bangkit di wilayah Sumbar telah di persiapkan agar dapat beroperasi dengan maksimal. “Kami juga telah selesai melakukan pemeliharaan terhadap beberapa pem bangkit yang mengalirkan listrik ke wilayah Sumatera Barat,” ujarnya. Selain itu, saat ini listrik yang mengalir di wilayah Sumbar turut ditopang dari pembangkit lain baik dari utara maupun selatan melalui sistem interkoneksi. “PLN juga terus bersiaga untuk mengamankan listrik, guna mengan tisipasi adanya gangguan listrik selama Ramadan,” kata Bambang. Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan perseroan untuk mengamankan kondisi listrik daerah itu antara lain,

melakukan inspeksi jaringan, melakukan pemeliharaan pada beberapa pembangkit dan memanfaatkan dengan maksimal sistem interkoneksi sehingga pasokan listrik juga akan diperoleh dari pembangkit lain di wilayah Sumatera bagian selatan dan bagian utara, jika terjadi defisit daya saat beban puncak pada bulan Ramadan. Ia menuturkan, persiapan yang dilakukan perseroan memastikan agar listrik tidak padam ketika masyarakat sedang melaksanakan ibadah puasa, baik sahur, berbuka, hingga taraweh. Selain melakukan beberapa pemeliha raan pembangkit dan sistem in terkoneksi, PLN UIW Sumbar juga menyiapkan beberapa tim untuk standby menjaga pasokan listrik yang andal selama bulan Ramadan. Bambang menjanjikan perseroan akan berupaya semaksimal mungkin agar selama Ramadan tidak terjadi pemadaman dalam waktu-waktu tertentu. (h/r)

Lalu, pada 21 Mei di kampus UPI, 23 Mei di kampus BRI Pasar Baru, dan pada 25 Meil di Taman Kota Padang Panjang, Lapangan Cindua Mato Batusangkar, Lapangan Kantin Bukittinggi dan Kantor Bupati Lama Payakumbuh. Pecahan yang bisa ditukarkan hanya untuk pecahan @100.000 dan

@50.000 dengan pecahan yang disediakan BI yaitu pecahan @20.000, @10.000, @5.000, dan 2.000. Wahyu mengingatkan masyarakat untuk menukarkan uang melalui tempat penukaran resmi untuk menghindari uang palsu dan mengantisipasi unsur riba. (r)

Astra Gelar Festival KBA Talang Babungo PADANG–Astra menggelar Festival KBA Talang Babungo dengan tema Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Kearifan Lokal, dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sekaligus mendorong pelestarian budaya lokal. Mengambil lokasi di Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, pada Minggu – Senin (2829/4/2019) lalu sebanyak 15 komunitas Kampung Berseri Astra (KBA) seluruh Indonesia ambil bagian. “Harapan kami, festival ini menginspirasi masyarakat luas untuk berkolaborasi dan bersama – sama berkarya membangun bangsa,” kata Head of Corporate Communication PT Astra International Tbk Boy Kenala Soebroto, Senin, 29 April 2019.

Menurutnya, KBA merupakan program yang mengintegrasikan empat pilar kontribusi sosial berkelanjutan Astra untuk mendorong kemandirian masyarakat, yakni di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Dengan program tersebut, im buhnya, masyarakat dan perusa-haan dapat berkolaborasi dengan baik dan mewujudkan daerah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Boy menuturkan saat ini sudah 80 KBA binaan Astra yang tersebar di 34 provinsi serta 370 Desa Sejahtera Astra yang fokus pada pembinaan kewirausahaan tingkat desa. “Jadi program ini sejalan dengan cita – cita Astra untuk mencapai kesejahteraan masya rakat,” katanya.(h)


SEPUTARSUMBAR Menjelang puasa permintaan lamang melonjak naik Rus Akbar

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

16

Tradisi Malamang dan Bisnis Menggiurkan Menjelang Ramadan

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

frijon (30) duduk bersandar di kursi plastik warna biru sambil melihat kondisi jilatan api kepada sekira 30 bambu lamang (lemang) yang disandarkan di atas tungku besi, sekali-sekali dia berdiri jika api semakin membesar akan menyapunya dengan sebuah tongkat kayu agar lemang bambu itu tidak terbakar, itulah usaha lemang yang digeluitnya sejak 1982 di Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Jon, panggilan akrab Afrijon ini membuka usaha lemang ini bersama empat saudara kandung mereka. “Ini usaha keluarga saja yang sudah dirintis oleh orang tuanya, kami ada dua perempuan dan dua laki-laki. Warisan dari orang tua kmi teruskan,” tuturnya. Kalau hari-hari biasa untuk memasak lemang ini 30 sampai 35 batang dengan ukuran 60 sampai 70 meter. Namun menjelang bulan puasa ini dia memasak lebih banyak. “Menjelang puasa ini kita memasak lemang ada sebanyak 150 batang, dan ini sudah dipesan 80 orang, ada yang memasan tiga batang ada juga yang memasan 5 batang. Untuk satu batang ini dijual seharga Rp40 ribu,” ucapnya. Biasanya ini dipakai untuk manjalang mintuo (mengunjungi mertua) untuk mengikat silaturahmi dengan mertua saat menjelang puasa. “Sehingga permintaan banyak menjelang bulan puasa,” ujarnya. Untuk membuat lemang ini, Jon sudah menyiapkan bahannya sehari sebelumnya baik itu beras pulut (ketan) merah, pulut putih, pulut hitam. “Kalau bahannya sudah kita siapkan sehari sebelum memasak, sekitar sore, kemudian untuk memasaknya dimulai sejak pukul 04.00 WIB subuh, ada sekitar 3 jam lamanya memasak,” ujarnya. Sekira lima meter dari tempat Afrijon ada satu lagi tempat memasak lemang milik One Ad (59), usaha lemang ini lebih senior dari milik Afrijon. One Ad ini sudah tidak ingat lagi tahun berapa dirintis usahanya. “Sudah tiga turunan kami merintis mulai dari buyut sampai saya sekarang,” tuturnya. Untuk harga tempat One ini lebih mahal dari milik Afrijon, satu batang lemang ini harganya sekira Rp70 ribu, bahkan pemesannya ada dari Malaysia dan Jawa, terutama saat mereka pulang kampung. Bahan untuk membuat lemang ini kalau bambu dibeli dari Kabupaten Solok, sementara kalau daun pisang dari Padang Pariaman, kalau beras ketan dan santan kelapa sudah ada di Padang.

A

LEMANG-Afrijon sedang memasak lemang menjelang bulan puasa di Seberang Padang, Kota Padang, Sumatera Barat

“Kalau bambu ini jauh kita beli dari Solok, daun pisang juga dari Padang Pariaman, kecuali beras ketan ini dan kelapa dari Padang termasuk barang lainnya,” ucapnya. Ada empat macam jenis lemang baik yang dimasak Afrijon maupun One Ad. Lemang luo, ini terdiri beras ketan putih yang di tengah-tengahnya diberi gula merah bercampur dengan kelapa yang sudah diparut, lemang pisang bahannya beras ketan putih di tengahtengah dikasih buah pisang, kemudian lemang hitam ini beras ketan hitam, lemang putih ini ketannya putih dan lemang merah dari ketan merah. Tradisi malamang ini menurut Afrijon dan One Ad ini secara serentak menjawab dari Padang Pariaman. “Waktu cerita nenek saya tradisi ini dari Padang Pariaman, saat itu lemang ini hanya dimasak oleh satu kaum (suku) untuk menyambut bulan puasa kemudian menyambut lebaran. Karena sekarang banyak yang sibuk jadi tradisi ini sudah jarang dilakukan makanya orang lebih banyak membeli saja,” terang One. Tak puas dengan informasi ini Puailiggoubat menemui seorang tokoh agama Tarekat Syattariyah di Masjid Raya Belimbing, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang bernama Darmawi (62), dia ini tokoh

yang menjadi panutan para pengikut Tarekat Syattariyah. Tarekat Syattariyah ini meru-pakan Agama Islam yang disebarkan oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan, Padang Pariaman dan menyebarkan ke Kota Padang dan daerah kabupaten lainnya. “Tradisi malamang ini kalau di Pariaman masih berjalan termasuk di daerah pinggiran Kota Padang, mereka memasak lemang ini sehari sebelum puasa dan sehari sebelum Lebaran. Lemang ini ibaratnya sebagai kue-kue untuk menyambut bulan suci dan merayakan kemenangan,” ka tanya. Bulan Sya’ban di daerah Padang Pariaman juga dinamakan dengan bulan lamang. Sebab, di bulan inilah hampir seluruh masyarakat daerah itu melakukan tradisi malamang. Lamang, sebuah makanan yang terbuat dari beras ketan, yang dimasak dengan menggunakan bambu. Tradisi demikian telah berlangsung sejak Syekh Burhanuddin mengembangkan ajaran Islam di daerah tersebut. Hingga kini, tradisi malamang disamping dibudayakan pada bulan Sya’ban ini, juga terjadi saat bulan maulid (Maulid Nabi Muhammad SAW), dan saat melakukan kebiasaan saat peringatan peristiwa kematian. Konon kabarnya, sebelum Syekh Burhanuddin datang mengembangkan Islam di

Pariaman yang berpusat di Ulakan, masyarakat daerah itu masih memeluk agama nenek moyangnya, Hindu dan Budha. Dengan demikian, persoalan makanan yang dilakukan umat dulu itu tidak ada yang menyaring. Asal ketemu dimakan saja. Nah, Syekh Burhanuddin orang yang telah lama tahu dengan Islam sangat tidak ingin makan sembarangan. Begitu juga, tata cara pengembangan Islam yang dilakukan Syekh Burhanuddin, banyak menggunakan jalur adat istiadat yang telah berkembang di kampung tersebut. Setiap kali Syekh Burhanuddin bertandang ke rumah masyarakat, dia tidak mau memakan makanan yang diletakkan oleh yang punya rumah. Terus menerus hal itu terjadi tentu menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat jamaahnya. “Syekh Burhanuddin pun menjelaskan, kenapa dia tidak mau makan ? Menurutnya, tempat memasak makanan tersebut masih mengandung najis, perlu disucikan. Saya mau makan, apabila makanan itu dimasak dari alat yang belum tersentuh najis. Maka timbullah inisiatif masyarakat untuk membuat makanan yang dimasak dari bambu tersebut, yang pada akhirnya disebut dengan lamang,” tutur Darmawi cerita yang didapat dari neneknya. Itu cerita dari banyak pihak, terutama pendapat para ulama yang ada

di daerah Padang Pariaman tentang tradisi malamang yang hingga kini masih melekat di tengah masyarakat itu sendiri. Pada bulan Sya’ban seperti ini, boleh dilihat hampir seluruh rumah masyarakat membuat yang namanya lamang di siang hari, dan malamnya berkumpul bersama urang siak (ulama). Para urang siak itu sengaja diundang oleh yang punya rumah, untuk meminta kaji nan sapatah, doa nan sakulimah. Kini kata Darmawi, kalau hari raya nanti di Masjid Raya Belimbing ini para jamaahnya akan membawa lemang untuk dimakan bersama di dalam masjid setelah shalat Id. “Kalau ke sini banyak lemang dan kue-kue kita akan makan bersama setelah shalat Idul Fitri,” katanya. Darmawi menambahkan kini lemang itu tidak hanya sebagai makanan di rumahrumah dan masji tapi ini juga sudah menjadi tradisi sebagai oleh-oleh ke rumah mertua yang dinamakan manjalang mintuo Manjalang mintuo di sini dulunya tidak hanya sekadar pergi bersilaturahmi tapi membawa hantaran berupa makanan khas. Khususnya di Kuranji, Pauh dan Kototangah hantaran yang dibawa berupa lemang, tapai ketan, kue bolu, agar-agar dan pisang. Manjalang mintuo ini diwajibkan bagi perempuan yang baru menikah. Hantaran dinilai tidak saja dari wujudnya tapi juga dari raso dan pareso. (r)


Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

17

Menuju Wisata Mentawai Berkelas Dunia ecara Ilmiah, manusia pasti akan selalu berkreasi untuk memenuhi kebutuhan hidup nya. Saat ini Indonesia, memiliki sebuah institusi pemerintah di tingkat pusat yang menggunakan istilah ekonomi kreatif yaitu Badan Ekonomi kreatif. Namun hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan: Mengapa institusi tersebut muncul ? Apa yang akan dilakukan pemerintah? Target apa yang hendak di capai oleh pemerintah ? Dan Sejauh mana kesiapan masyarakat ? Konsep ekonomi kreatif sejatinya menggunakan prinsip pengetahuan atau kreativitas intelektual sebagai basis pembangunan ekonomi . Oleh karena itu ketika kita berbicara tentang pariwisata dan ekonomi kreatif, hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari SDM sebagai penciptanya. Dalam berbagai bidang, pemerintah telah mencoba meluncurkan berbagai program untuk pembangunan potensi pariwisata. Persoalan yang akan muncul adalah jika terlalu banyak program atau kegiatan yang dibentuk tanpa hasil optimal atau sekedar dibentuk untuk menunjukan bahwa pemerintah telah melakukan sesuatu. Hal tersebut dapat berakibat berkembangnya sikap apatis masyarakat karena melihat pemerintah mengeluarkan program yang dikategorikan sebagai business as usua ( langkah sia – sia ). Lantas langkah apakah yang seharusnya ditempuh oleh Pemerintah ? Sebelum itu , alangkah baik nya pemerintah melihat konsep pengembangan wisata yang ada di negara – negara terkenal seperti : Paris, terkenal dengan suasana kota yang romantis dengan keindahan bangunan yang bergaya klasik. New York, terkenal dengan keindahan kota yang menakjubkan. London, terkenal karena terdapat banyak wisata bangunan yang mempunyai arsitektur yang bergaya klasik dan modern. Korea, memiliki banyak sekali tempat indah yang juga digunakan dalam produksi drama korea. Atau Venezia, salah satu kota romantis dan wisata terpopuler dan terbaik di dunia. Setelah pemerintah mempertimbangkan konsep apa yang akan digunakan dalam pengembangan sebuah destinasi wisata, pemerintah juga harus paham tentang makna dan arti dari pariwisata itu sendiri. Menurut Undang – Undang RI No 10 tahun 2009 disebutkan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha , pemerintah dan pemerintah daerah. Pariwisata sendiri merupakan bagian yang tidak dapat

Oleh : Dika Riyanti S.Pd

S

WISATA-Seorang sikerei sedang berjalan di depan stan Festival Pesona Mentawai

terpisahkan dari kehidupan manusia terutama kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut Jackson ( dalam Gde Pitana , 2005 ;101 ) suatu daerah yang berkembang menjadi sebuah destinasi wisata dipengaruhi oleh beberapa hal seperti; menarik untuk wisatawan, fasilitas dan atraksi, lokasi geografis, jalur transportasi, stabilitas politik, lingkungan yang sehat, tidak ada larangan / batasan pemerintah. Sapta pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah. Adapun sapta pesona terdiri dari : aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, kenangan. Kementerian Pariwisata menggelar penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2018 untuk mendorong hadirnya destinasi berkelanjutan kelas dunia. Event ini merupakan ajang pemberian penghargaan kepada destinasi-destinasi di Indonesia yang sudah berproses dan menunjukkan adanya hasil dari penerapan prinsipprinsip pariwisata berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata (Permen) Nomor 14/2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berke-

lanjutan, ISTA juga mengukur implementasi pariwisata berkelanjutan, terutama dalam pengelolaan destinasi wisata di Indonesia. Pemerintah daerah harus memahami bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling kecil menimbulkan kerusakan karena prinsip pembangunan pariwisata adalah sustainable atau berkelanjutan. Lingkungan yang terjaga merupakan aset bagi pariwisata untuk mendatangkan wisatawan. Tiga poin utama untuk pengembangan sustainable tourism yang dimaksud yaitu, pertama lingkungan. Pengembangan sustainable tourism harus memperhatikan aspek pelestarian alam bebas, kualitas dan keamanan air, konservasi energi, dan lainnya. Kedua komunitas pariwisata berkelanjutan juga wajib mempertahankan atraksi, memiliki manajemen untuk pengunjung, memperhatikan kebiasaan pengunjung, menjaga warisan budaya dan lainnya. ketiga yang tidak kalah penting yaitu ekonomi, sustainable tourism harus memantau perekonomian, ada peluang kerja bagi warga setempat, ada keterlibatan publik, ada penghargaan dan

pemahaman bagi para turis, ada local access dan masih banyak lagi. Tujuannya pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan. Pedoman ini diselaraskan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Global (SDGs). Kabupaten Kep. Mentawai jika dikemas dengan lebih baik tentunya akan menjadi salah satu destinasi wisata terbaik. Mengingat Mentawai memiliki 196 jumlah objek wisata. Pada tahun 2016 Mentawai dikunjungi sebanyak 790.218 orang dengan kunjungan wisata mancanegara 7.982 dan dalam negeri 782.236 dan pada tahun 2017 sebanyak 907.392 dengan jumlah wisatawan mancanegara 9.203 dan dalam negeri 898.189 . Beberapa upaya yang perlu dilakukan Pemda Mentawai untuk meningkatkan pariwisatanya adalah akses transportasi yang mudah dan terjangkau seperti adanya Bandar udara (bandara). Sejauh ini Pemda Mentawai masih dalam proses pengerjaaan pengembangan Bandara Rokot yang ditar-

getkan selesai pada tahun 2021 dengan panjang landasan 1.600 dan lebar 30 meter. Selain itu, Pemda perlu menyiapkan benchmarking, menyiapkan taglines dan menggunakan strategi 3A yaitu atraksi, akses dan amenitas. “Artinya atraksi berkelas dunia apa saja yang bisa ditampilkan, bagaimana akses dan kemudahaannya serta fasilitas kelas dunia apa saja yang tersedia Dalam pembangunan dan pengelolaan pariwisata pemerintah harus menjadikan konsep sustainable tourism sebagai tolak ukur atau pedoman. Juga mengajak masyarakat sebagai pelaku dalam pembangunan pariwisata. Dimana selama ini pemerintah dirasa kurang mengikutsertakan peran masyarakat dalam pembangunan pariwisata dan selama ini masyarakat hanya sebagai penerima hasil dari pembangunan tersebut. Hal ini membuat masyarakat kurang memahami peran dan tanggung jawabnya dalam membantu pemerintah daerah dalam memajukan sektor pariwisata. Dengan melakukan upaya – upaya tersebut diharapkan pengelolaan pariwisata di Mentawai dapat lebih baik.


Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

18

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Faktor jarak membuat sistem zonasi tak relevan Bambang Sagurung Leo Marsen Purba

emerintah Kabupaten Ke pulauan Mentawai mela-lui Dinas Pendidikan dan Kebu dayaan Mentawai tetap menerapkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), hal ini sesuai dengan surat edaran Kementerian Pendidikan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi maupun kabupaten. Selain itu, langkah tersebut untuk menyelamatkan sekolah yang baru didirikan atau baru dibentuk pada beberapa daerah di Mentawai. “Kita masih pakai sistem zonasi tujuannya untuk menyelamatkan sekolah yang ada dan dibentuk di beberapa tempat di Mentawai,” kata Oreste Sakeroe, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai pada Puailiggoubat, Selasa, 7 Mei 2019. Oreste mengatakan, pembangunan SMP yang baru di Mentawai tiga hingga lima tahun sebelumnya pada daerah yang punya dukungan sekolah dasar di sekitarnya selain dalam rangka mendekatkan layanan pendidikan di tengah masyarakat. “Kalau SMP itu ada SD pendukung di sekitarnya sehingga sistem zonasi penting diterapkan,” katanya. Misalnya SMPN 3 Siberut Utara yang dibangun di Desa Sotboyak berada pada jalur sungai Sikabaluan-Bojakan didukung oleh SDN 03 Sotboyak, SDN 15 Bojakan dan SDN 24 Lubaga dan filial Bai’. SMPN 2 Siberut Utara yang ada di Desa Siriligui diharapkan dapat dukungan dari SDN 07 Sirilogui, dari SDN Cimpungan dan SDN 21 Muara Sikabaluan. Di SMPN 4 Siberut Utara yang ada di Malancan diharapkan dapat dukungan dari SDN 01 Malancan, SDN 06 Malancan, SDN Terekanhulu dan SDN 04 Muara Sikabaluan. Sementara SMPN 1 Siberut Utara sebagai sekolah lama mendapat dukungan SDN 09 Muara Sikabaluan, SDN 08 Muara Sikabaluan, SDN 12 Monganpoula dan SD Fransiskus Sikabaluan. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan pihak sekolah harus bekerjasama dengan pemerintah desa dan masyarakat dalam mendukung keberadaan sekolah yang dibangun pemerintah sehingga pembangunan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan layanan pendidikan di tengah masyarakat tidak sia-sia. “Harus ada kerjasama semua pihak. Kepala sekolah, kepala desa, masyarakat harus bekerjasama dalam memajukan pendidikan,” katanya.

P

ALATPERAGA-Guru SMPN 3 Siberut Utara menggunakan telepon genggamnya untuk memperlihatkan video geologi Indonesia kepada siswa

Penerimaan Peserta Didik Baru

Mentawai Terapkan Sistem Zonasi Yudas menyebutkan, saat ini di Mentawai tidak lagi ada alasan anak usia pendidikan putus sekolah atau tidak mengecap pendidikan karena sekolah saat ini sudah ada di tengah masyarakat. “Tinggal kemauan untuk sekolah lagi. Orangtua harus mendukung dan mendorong anak untuk sekolah. Sekarang di Mentawai sekolah itu gratis,” katanya. Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sikakap, Jonedi menyebutkan penerapan sistem zonasi selama ini belum maksimal. Menurut Jonedi, sekolahnya yang berlokasi di Bulak Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap kurang diminati siswa baru. Siswa baru tersebut lebih banyak yang memilih bersekolah di SMPN 1 Pagai Utara Selatan yang berada di Hva dan SMP GKPM Nemnem Leleu Desa Sikakap. “Setiap penerimaan siswa baru sekolah ini, masih kurang diminati disebabkan sistem rayonisasi (zonasi) belum diterapkan secara efektif, setiap tahunnya siswa baru sekira 50 orang saja yang mendaftar padahal fasilitas sekolah ini tersedia rombong belajar 6 lokal, kantor, toilet dan wi-fi sekolah aktif, jumlah siswa keseluruhannya kelas V,VI dan kelas VII sebanyak 154 siswa,” kata Jonedi, Senin, 6 Mei. Sejak sekolah tersebut berdiri pada

2013, hanya sekira 50 an siswa yang masuk yang berasal dari Trans Taikako, Taikako hulu, Silaoinan, Bulak monga, Muntei, Baru-Baru dan sebagian siswa dari SDN 26 Taikako, SDN 02 Taikako, SDN 03 Taikako dan SDN 33 Betumonga. Sementara siswa dari SDN 04 Betumonga dan SDN 05 Silabu yang masih satu zonasi tidak bersekolah di SMP itu. Menanggapi soal zonasi, Kepala SDN 04 Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Piator Sakerebau mengatakan, orangtua siswa memiliki alasan sendiri memilih sekolah sebab akan dimasukkan di asrama Katolik yang berada di Sikakap Timur sehingga bersekolah di SMPN 1 Pagai Utara Selatan. Ada juga yang memilih SMP GKPM Nem-nem Leleu karena sekolahnya punya asrama. “Hal ini tentu sesuai zonasi atau rayonisasi diterapkan, orang tua siswa juga yang meminta agar anak mereka masuk asrama agar ada pengawasan dan orang tua tidak terlalu kwatir lagi terutama anak perempuan mereka, sebagian juga siswa berasal dari SDN 04 Betumonga ada sekolah di SMPN 2 Sikakap,” katanya. Sistem zonasi menurut Koordinator Pendidikan Wilayah Kecamatan Pagai Utara, Aguslamar telah diterapkan. Akan tetapi perlu juga dipertimbangkan faktor

jarak, sebab jika diberi rekomendasi kepada orangtua siswa agar anak mereka pindah ke sekolah lain misalnya di Dusun Maguiruk dari SDN 27 Silabu dan Tumalei SDN 45 Silabu tentu mereka pilih di SMPN 1 Pagai Utara karena masih dekat. “Rekomendasi juga diberikan jika

orang tua siswa pindah dan ada juga orang tua siswa agar anak mereka masuk asrama Katolik dan asrama GKPM alasan orang tua agar anak mereka jika berada di asrama ada pengawasan, dominan bagi anak perempuan dan ada juga sebagian anak laki-laki,” jelasnya.(g)

Mentawai Pacu Peningkatan Mutu Pendidikan SIKABALUAN-Pemerintah Ka bupaten Kepulauan Mentawai terus memacu peningkatan kualitas pen didikan dengan cara menambah pem bangunan fisik sekolah dan peningkatan mutu pendidik. Tujuannya agar daerah itu keluar dari kategori tertinggal, terluar dan terdepan (3T) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mentawai, Oreste Sakeroe mengatakan, saat ini Mentawai tidak lagi bisa berprinsip biar lambat asal selamat. Terutama dalam sektor pendidikan agar Mentawai segera keluar dari kategori daerah 3T “Tidak lagi boleh lambat, sekarang harus lari, lompat, berlari agar tidak tertinggal jauh,” katanya pada Puai liggoubat, Selasa, 7 Mei. Berdasarkan data Disdikbud Men tawai, jumlah sekolah dan ruang kelas baru sudah mencukupi di Mentawai se

hingga tidak ada lagi sekolah yang me lakukan proses belajar mengajar di luar gedung. “Fisik sudah baik, RKB (ruang ke las baru) sudah lengkap, tinggal kuan titas guru lagi yang masih kurang,” ujar nya. Untuk meningkatkan kuantitas gu ru, Pemkab Mentawai meminta peme rintah pusat melalui kementerian ter kait untuk memberi perhatian khusus bagi Mentawai terutama pada daerah yang sulit akses layanan dari pusat desa, kecamatan dan kabupaten. “Tahun lalu kita usulkan untuk ti tik-titik yang aksesnya sulit diisi oleh putra-putri daerah mengingat daerah tersebut aksesnya sangat sulit karena ki ta berpikir orang luar tidak akan sang gup, dan putra-putri daerah itu ada,” katanya. (bs/g)


PENDIDIKAN Pembagian tempat disebabkan kondisi dan jarak tempuh berjauhan Supri Lindra Leo Marsen

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

19

Pelaksanaan USBN SD di Mentawai Digabung FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

nam sekolah dasar (SD) di Kecamatan Sikakap bergabung dalam pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di SDN 01 Sikakap Desa Sikakap Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Men tawai, Sumatera Barat. Lima sekolah yang bergabung di SDN 01 Sikakap yakni SDN 32 Matobe sebanyak 4 siswa, SDN 21 Makalo sebanyak 28 siswa, SD Swasta ST Vincentius sebanyak 26 siswa, SDN 35 Matobe sebanyak 13 siswa, dan SDN 02 Taikako sebanyak 13 siswa. Sedang siswa SDN 01 Sikakap berjumlah 36 siswa “Sesuai dengan aturan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan di Kecamatan Sikakap pelaksanaan USBN dan UAS hanya dua sekolah sebagai pelaksana yakni SDN 01 Sikakap, dan SDN 15 Sikakap,” kata A. Tambunan, Koordinator Pelaksana USBN dan UAS Kecamatan Sikakap, Senin, 22 April. Di Sikakap ada 12 SDN dan 1 SD swasta yang mengikuti USBN tahun ini dengan jumlah peserta 232 siswa. Sementara di SDN 15 Sikakap ada enam sekolah yang bergabung yakni SDN 17 Taikako, SDN 03 Taikako, SDN 07 Matobe, SDN 26 Taikako, SDN 36 Matobe, dan SDN 38 Sikakap, ditambah SD penyelengara SDN 15 Sikakap dengan total siswa 112 orang. Panitia pelaksana USBN Sikakap, Athoni Zalukhu mengatakan, ujian dilaksanakan 4 hari mulai Senin-Kamis dengan mata ujian berupa Bahasa Indonesia, Agama, Matematika dan PPKn, IPA dan IPS. Kemudian pada Kamis (25/4) dengan mata ujian Pjok. “Mulai masuk ujian pertama pukul 08.00 WIB-10.00 WIB dan kedua pukul 10.30 WIB-12.00 WIB, ujian hari ini semua siswa hadir mudah-mudahan selama USBN berlangsung siswa semua hadir,”kata Atoni. Rizal Berisigep, pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mentawai mengatakan, 4 lembaran soal USBN yaitu Agama, PPKkn, Pjok dan IPS dari Disdikbud Mentawai sementara ujian mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia dari Puskom Sumbar. “Setelah selesai USBN, isian USBN diperiksa oleh tim korektor di setiap sekolah, hasil nilainya dibawa ke Disdikbud Mentawai ke Tuapeijat,” katanya. Kepala SDN 01 Sikakap, Silviana mengatakan sebagai sekolah penyelenggara, sebelum USBN dan UAS pihak

ES

SERIUS-Murid SD di Kecamatan Sikakap mengikuti USBN di SDN 15 Sikakap, Mentawai

sekolah menyiapkan ruang kelas seperti menyusun bangku dan meja, membersihkan lingkungan sekolah seperti menata taman dan memilih sampah, dan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan bagi siswa yang tidak membawa, seperti papan abo, pensil 2B, penghapus dan lainnya. SDN 01 Sikakap menganggarkan dana bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp1.120.000 untuk pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang berlangsung mulai hari ini, SeninKamis (22-24/4/2019). “Sesuai aturan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai USBN dan UAS di Kecamatan Sikakap hanya dua sekolah sebagai penyel-enggara yakni SDN 01 Sikakap dan SDN 15 Sikakap, untuk mengikuti USBN dan UAS kita gunakan dana BOS untuk empat siswa SDN 32 Matobe yang mengikuti USBN dan UAS,” kata Kepala SDN 32, Matobe,

Pir Paulus. Dia menyebutkan, setiap siswa kita anggarkan Rp280.000 per siswa, selain dana BOS juga ada bantuan dana dari orang tua siswa namun besarannya tidak tahu pasti. “Berapa besarnya saya tidak tahu sebab saya baru satu bulan menjadi kepala sekolah di SDN 32 Matobe,” katanya. Dana tersebut gunanya untuk mem bayar penginapan siswa, kon=-sumsi dan kebutuhan siswa lainnya selama mengikuti USBN dan UAS di SDN 01 Sikakap. “Untuk siswa SDN 32 Matobe kita inapkan di Penginapan Berkah, kita ambil dua kamar, target kelulusan 100 persen, untuk mencapai target kelulusan itu kita berikan try out kepada siswa dan jam tambahan belajar sore bagi siswa kelas VI sebelum mengikuti USBN dan UAS,” katanya. Selain di Sikakap, USBN dan UAS SD di Kecamatan Pagai Utara juga dibagi ke dalam beberapa titik penye-lenggaraan. Titik pertama

bergabung empat sekolah di SDN 05 Silabu, kedua tiga sekolah bergabung di SDN 11 Saumanganya dan ketiga sebanyak tiga sekolah bergabung di SDN 18 Saumanganya. Jumah semua peserta USBN SD se-Kecamatan Pagai Utara Kepulauan Mentawai sebanyak 144 siswa. Kordinator Wilayah Dinas Pen didikan dan Kebudayaan Ke camatan Pagai Utara Aguslamar mengatakan, pemba-gian tempat tersebut di sebabkan kondisi dan jarak tempuh berjauhan. Jika ujian digabung pada satu titik maka SD yang berasal dari Desa Betumonga dan Desa Silabu mesti USBN di Saumanganya yang harus menempuh jarak sekira 10-40 kilometer. “Maka tahun ini dibentuk tiga titik agar tidak terlalu jauh datng ke Saumanganya,” katanya. Ia menjelaskan dua tahun yang lalu 13 SD di wilayah kerja Kecamatan Pagai Utara USBN di SDN 18 Sauma-

nganya. Namun pada tahun yang lalu USBN diselenggarakan pada dua titik yakni di SDN 05 Silabu dan SDN 18 Sauma-nganya. “Tahun ini di tambah satu lagi yaitu di SDN 11 Sauma nganya, pemb-agian tiga titik ini untuk mendekatkan antara sekolah yang satu dengan sekolah lainnya dan pe ngaturan dan kontrolnya maksimal,” jelasnya. Zulfadli, pengawas USBN Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai wilayah Kecamatan Pagai Utara menambahkan, selama ujian empat hari berjalan lancar dan semua siswa hadir. Hasil ujian uraian akan diperiksa oleh tim korektor di Disdikbud Mentawai di Tuapeijat. Tetapi lembaran pilihan ganda akan diperiksa Puskom Sumbar untuk. “Setelah semua lembaran jawaban terkumpul dari semua SD di Mentawai, untuk Kecamatan Pagai Utara besok Jumat di bawa ke Tuapeijat dengan kapal antar pulau,” ujarnya. (g)


PENDIDIKAN

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

20

Program tersebut akan Target Guru SD Harus Sarjana dijalankan pada 2020 Silvester Suntoro Leo Marsen Purba

emerintah Kabupaten Kepu lauan Mentawai menarget kan pada 2020 seluruh guru SD di daerah tersebut telah berpendidikan Strata 1 (S1). Untuk mencapai target tersebut Pemkab Mentawai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mentawai akan mem berikan beasiswa kepada guru-guru yang saat ini sedang kuliah di Universitas Terbuka di beberapa kecam-atan di Mentawai. Sekretaris Disdikbud Mentawai, Mothisoki Hura mengatakan, target tersebut merupakan anjuran dan imbauan dari pimpinan daerah. “Kita upayakan kita akan buat program 2020 yaitu beasiswa sampai tamat, tapi yang kita utamakan yang sedang kuliah, atau yang sudah jalan kuliahnya, misalnya dia (guru) sudah kuliah 2 tahun mulai dari 2018 atau 2017, sisanya nanti kita yang biayai tahun 2020, ini sudah kita bicarakan, tapi masih rencana,” kata Mothisoki kepada Puailiggoubat, Senin, 6 Mei. Lanjut Mothi, jika memang masih ada yang belum kuliah atau baru kuliah tetap dibiayai juga oleh Pemkab Mentawai, meski begitu, bukan berarti tidak ada perjanjian, jika pihak Disdibud sudah menjalankan program tersebut, maka akan ada perjanjian tertulis antara guru-guru yang kuliah serta pihak terkait. “Kita juga mendorong mereka agar kuliahnya bisa terlaksana dengan baik,” katanya. Selain untuk meningkatkan kualitas guru dan pendidikan di Mentawai, kata Mothi, peningkatan pendidikan guru juga untuk menunjang kenaikan pendapatan guru. Jika guru masih SMA gaji yang didapat tidak banyak apalagi jika guru itu berada di Siberut Barat yang akses transportasi masih susah. Gajinya nanti hanya habis biaya transportasi padahal guru tersebut punya tanggungjawab membiayai keluarga. Menurut data Disdikbud Mentawai, guru-guru di Mentawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru kontrak

P

Pemda Mentawai Akan Beri Beasiswa

FOTO:DOK/PUAILIGGOUBAT

DISKUSI-Seorang guru di Mentawai membahas pelajaran dengan murid-muridnya

sesuai wilayahnya guru-guru SD di Kabupaten Kepulauan Mentawai baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun kontrak, yaitu Kecamatan Sipora Utara PNS Diploma 2 (D2) sebanyak 15 orang sementara S1 105 orang. Guru kontrak lulusan SMA sebanyak 9 orang dan D2 sebanyak 2 orang sementara S1 sebanyak 24 orang. Kecamatan Sipora Selatan guru PNS D2 13 orang dan S1 102 orang, sedangkan guru kontrak SMA 14 orang, D2 sebanyak 2 orang , D3 1 orang, dan S1 sebanyak 21 orang. Kecamatan Siberut Selatan guru PNS D2 5 orang, D3 1 orang, S1 76 orang. Sementara guru kontrak lulusan SMA 20 orang, D2 3 guru dan S1 sebanyak 10 orang. Kecamatan Siberut Barat Daya guru PNS lulusan D2 9 orang, S1 sebanyak 54 orang, guru kontrak tamatan SMA 22 sebanyak sementara D2 1 orang

dan S1 10 orang. Kecamatan Siberut Tengah guru PNS lulusan D2 10 orang dan S1 40 orang. Guru kontrak lulusan SMA 20 orang dan S1 9 orang. Kecamatan Siberut Barat, guru PNS lulusan D2 5 orang dan S1 30 orang. Guru kontrak lulusan SMA 27 orang dan S1 2 orang. Kecamatan Siberut Utara, guru PNS lulusan D2 sebanyak 15 orang, S1 48 orang. Guru kontrak lulusan SMA 14 orang, D2 1 orang dan S1 19 orang. Kecamatan Sikakap guru PNS lulusan D2 15 orang dan S1 75 oarng. Guru kontrak lulusan SMA sebanyak 14 orang, D2 1 orang dan lulusan S1 18 orang. Kecamatan Pagai Utara guru PNS lulusan D2 sebanyak 9 orang dan S1 sebanyak 51 orang. Guru kontrak lulusan SMA 30 orang dan S1 8 orang. Ke camatan Pagai Selatan guru PNS lulusan D2 10 orang, D3 1 orang, S1 84 orang.

Guru kontrak lulusan SMA 47 orang, D2 1 orang dan S1 16 orang. Jika ditotalkan secara keseluruhan guru PNS lulusan D2 sebanyak 106 orang, D3 2 orang dan S1 sebanyak 665 orang. Sedangkan guru kontrak jumlah lulusan SMA 136 orang, D2 berjumlah 11 orang, D3 1 orang dan S1 238 orang. Kepala SDN 04 Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Piator Sakerebau mengakui sebanyak 2 orang guru kontrak Pemda Mentawai, 5 guru sukarela belum sarjana. Rencananya tahun ini mereka akan kuliah di Univ-ersitas Terbuka. Di sekolahnya terdapat 8 guru PNS dari jumlah itu 5 orang telah S1, pendidikan D2 sebanyak 2 orang dan 1 orang sedang kuliah semester IV saat ini. “Jika aturan diberlakukan pada 2020 mendatang kalau memang diharuskan tenaga pendidik Sarjana, jika tenaga pendidik di sekolah ini guru kontrak

maupun guru sukarela, sesuai aturan tentu kita rumahkan,” katanya, Jumat, 9 Mei. Sebagai kepala sekolah, Piator telah menyarankan mereka untuk kuliah sejak dirinya menjadi kepala sekolah pada 2014. “Seharusnya jika mereka kuliah di UT sudah selesai dan mendapatkan gelar S1, tapi baru tahun ini mulai bergerak, mudah-mudahan saja guru sedang kuliah masih diterima jika tidak tentu di berhentikan secara hormat berdasarkan aturan yang berlaku,” ujarnya. Sementara tenaga pendidik di SDN 35 Matobe yang berjumlah 6 orang tinggal 2 orang yang belum S1. “Satu semester terakhir menunggu wisuda lagi tahun ini, dan satu orang guru sukarela sedang kuliah sekarang semester 4,” kata Hestidal Tasirileleu guru Kelas V SDN 35 Matobe. (g)

menjabat sebagai kepala SDN 09 Muara Sikabaluan dipindahkan sebagai kepala SDN 08 Muara Sikabaluan. Selain posisi kepala sekolah yang definitif, juga dilantik sebagai Plt kepala sekolah di beberapa sekolah. Diantaranya Bermen Alfa Edison sebagai Plt. Kepala SMPN 4 Siberut Utara yang ada di Malancan. Sebelumnya Bermen Alfa Edison menjabat sebagai kepala

SMPN 2 Siberut Barat. Meli, diangkat sebagai Plt. Kepala SMPN 2 Siberut Utara yang sebelumnya sebagai guru di SMPN 2 Siberut Utara. Syukur Pintalius Zebua sebagai Plt. Kepala SDN 02 Sigapokna yang sebelumnya sebagai guru di SDN 02 Sigapokna. Gilber yang sebelumnya sebagai guru di SDN 07 Sirilogui dilantik sebagai Plt. Kepala SDN 07 Sirilogui. (bs/g)

Pelantikan Kepsek Baru di Siberut Utara SIKABALUAN-Pelantikan sejumlah kepala sekolah di Siberut Utara Ka bupaten Kepulauan Mentawai dilakukan di Desa Sotboyak, tujuannya mendekatkan dunia pendidikan di tengah masyarakat. “Ini dalam rangka mendekatkan pemimpin di tengah masyarakat. Agar masyarakat tahu siapa yang menjadi pemimpin pendidikan di wilayah

mereka,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai, Oreste Sakeroe pada Puailigoubat, Selasa, 7 Mei 2019. Kepala sekolah yang dilantik pada Selasa, 7 Mei 2019 yaitu kepala SMPN 3 Siberut Utara yang ada di Sotboyak dipegang Yudas Imo. Yudas Imo sebelumnya menjabat sebagai kepala SMPN 2 Siberut Utara yang ada di Sirilogui. Di

SMPN 2 Siberut Barat yang ada di Desa Sigapokna dipegang Palentina Sabebegen. Sebelumnya Palentina bertugas sebagai guru di SMPN 2 Sipora. Untuk jabatan kepala SD, Amsal Basar Saerejen menjabat sebagai kepala SDN 09 Muara Sikabaluan. Sebelumnya, Amsal Basar Saerejen bertugas sebagai guru di SDN 03 Sotboyak. Inneke Erawati yang sebelumnya


21

Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

Tidak menghilangkan pangan lokal namun menjadikan destinasi kuliner yang menarik Hendrikus Samonganuot

ebanyak 40 orang ibu-ibu di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawa i mendapat pelatihan destinasi wisata kuliner dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pelatihan digelar dua hari di kompleks perkantoran Balai Taman Nasional Siberut di Maileppet, Selasa, 30 April. Kepala Disparpora Mentawai, Joni Anwar mengatakan, pelatihan itu untuk mendukung wisata kuliner di Mentawai. “Sebagai desa wisata ibu-ibu harus memberi layanan kepada pengunjung baik itu turis dan pengunjung lainnya, menjadikan makanan kuliner Mentawai bisa menarik perhatian pengunjung, kalau enak bisa jadi nilai jual bagi wisata, kita tidak menghilangkan pembuatan secara tradisional dan pangan lokal yang kita punya tapi bagaimana menjadi destinasi kuliner yang menarik nanti, inilah akan dipelajari oleh ibu-ibu, mudah-mudahan ini bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat Mentawai khususnya,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 30 April. Pelatihan tersebut dibagi dua tahap, hari pertama diisi dengan teori memasak kemudian dilanjutkan praktik kuliner pada hari kedua yang dipandu oleh dua orang chef dari Hotel Hayam Wuruk Padang. “Kita jangan hanya mengandalkan wisata surfing aja, tetapi wisata alam, budaya juga satwa bisa bisa jadi wisata, mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak berburu monyet, rusa memang ini

Mentawai Lirik Potensi Wisata Kuliner FOTO:HENDRIKUS/PUAILIGGOUBAT

S

MOTIVASI-Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengajak ibu-ibu membuka usaha wisata kuliner

tradisi namun itu ke depan bisa habis dan harus dijaga semua bisa jadi wisata,” ujarnya. Sementara Camat Siberut Selatan, Hijon mengatakan, Kecamatan Siberut Selatan merupakan daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara, sudah seharusnya ibu-ibu mempersiapkan diri menyajikan kuliner yang menarik dan sehat agar wisatawan betah. “Tamu datang ke Muntei, semua makanan dan minuman, kita yang

melayani, ada beberapa makanan pokok yang dikembangkan di Siberut Selatan seperti sagu, pisang, keladi, ubi dan pangan lokal lainnya,” katanya. Ia berharap pelatihan ini kemudian dipraktikkan oleh ibu-ibu di tempatnya masing-masing, peserta yang hadir saat pelatihan diminta membagi ilmu kepada ibu-ibu lain di kampung agar sama-sama memiliki pengetahuan. Selain itu, Hijon menyoroti minimnya sarana akomodasi wisata seperti penginapan di tempat tujuan wisata

seperti Muntei dan Madobak. Sementara Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet meminta ibuibu di Kecamatan Siberut Selatan untuk membuka usaha wisata kuliner. Hal tersebut disampaikan Bupati saat menjadi pemateri dalam pelatihan destinasi wisata kuliner. Yudas menyebutkan, sumber daya alam Mentawai melimpah, pisang, sagu, ikan, sikkoira (lokan) dan lilit (keong bakau) menjadi peluang yang dapat dikembangkan.

“Jika kita ingin membuka suatu usaha ada empat faktor unsur pokok kesuksesan usaha, pertama kreatif, kemampuan, keberanian, ketangguhan hati, jadi membuat usaha jangan cepat putus asa kalau gagal buat lagi sampai bisa,” kata Yudas. Lanjut Yudas, membuka usaha harus tahu membaca peluang dan strategi penjualan. Sebelum membuka suatu usaha harus ada jaringan agar produk yang dimiliki tidak hanya dijual di pasar lokal. “Namun bisa keluar daerah jadi ibu-ibu harus optimis, pesimis itu hilangkan dari sekarang, tidak yakin dengan diri sendiri, dan selalu menggantungkan hidup pada orang lain hilangkan itu,” ujarnya. Yudas mengingatkan, agar warga tidak gampang menjual tanah yang berlokasi di persimpangan jalan sebab lokasi tersebut sangat strategis untuk membuka usaha. Di Maileppet dan Muntei lokasi tersebut sangat strategis, namun ia menyayangkan pemilik tanah bukan lagi masyarakat setempat. “Saya memberi tugas ibu -dari empat desa ini membuat jus keladi, kalau itu sudah ada dan sukses dibuat undang saya untuk memakan pertama dan jus itu akan kita beri nama nantinya, kalau masih gatal cari bagaimana caranya agar tidak gatal, tidak hanya itu jus pinang juga bisa kita buat, di daerah kita banyak pinang namun belum dikembangkan, itu inovasi, di Peipei Siberut Barat Daya sudah yang masak ikan di batok kelapa, dan ikan itu dimakan di batok kelapa bersama isi kelapa, jadi kita harus kreatif, inovasi dalam menciptakan suatu usaha yang unik,” katanya.(g)

Lonjakan Harga Bawang Putih Tembus Rp100 Ribu di Sikakap SIKAKAP—Lonjakan harga baw-ang putih tak terbendung, dari harga Rp25 ribu per kilogram kemudian naik 100 persen pada awal Mei menjadi Rp50 ribu per kilogram, lalu naik lagi hingga menembus harga Rp100 ribu per kg di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Sebelum masuk Ramadan harga bayang putih di pedagang Desa Sikakap Rp50 ribu per kilogram, sekarang ini di bulan suci ramadhan harga bawang putih Rp100 ribu, hal ini disebabkan karena susah dan tingginya harga bawang putih di Padang, di Pasar Padang saja sekarang harga bawang putih sudah Rp80 ribu per kilogram,” kata Syaiful, pedagang bumbu dapur di Desa Sikakap kepada Puailiggoubat, Sabtu, 11 Mei. Dia menyebutkan, untuk mendapatkan bawang putih di Pasar Padang

dirinya meminta anggota yang biasa belanja di Padang untuk keliling Pasar Padang. “Kalau bawang putih banyak stok di Padang saya hanya tinggal telpon bos dan minta dikirimkan bawang putih ke Desa Sikakap,” ujarnya. Saat stok bawang putih banyak, kata Syaiful, harga beli dari bosnya hanya Rp20 ribu per kg. Setiap minggu Syaiful mendatangkan bawang putih sebanyak 25 kilogram, namun saat harga melonjak hanya dapat membawa 10 kg dengan harga beli di Padang Rp80 ribu. “Sesuai dengan informasi yang saya dapat susah didapat bawang putih dan tingginya harga bawang putih disebabkan karena masalah izin masu-knya bawang putih ke Indonesia yang belum tuntas, sebab setahu saja bawang putih ini didatangkan dari luar, saya yakin kalau izin masuk bawang putih ini sudah

lengkap saya yakin harga kembali stabil Rp25 ribu per kg di Desa Sikakap,” katanya. Westi, salah seorang penjual nasi goreng di Sikakap menyesalkan lonjakan harga bawang putih yang begitu dahsyat. “Harga bawang putih di bulan Ramadan mahal sekali, tiga hari sebelum Ramadan harga bawang putih sudah mulai naik dari Rp25 ribu per kg menjadi Rp50 ribu, sekarang naik lagi dari Rp50 ribu perkilogram menjadi Rp100 ribu per kg,” kata Westi. Westi menyebutkan, bawang putih salah satu bumbu utama untuk membuat nasi goreng walaupun mahal harga bawang putih terpaksa harus dibeli juga, kalau tidak ada bawang putih rasa nasi goreng tidak enak. “Sekarang ini biasanya tiap minggu kita beli bawang putih 500 gram

sekarang dikurangi menjadi 250 gram lagi,” katanya. Marni, ibu rumah tangga menyebutkan, harga bawang putih sekarang ini sungguh mahal sekali dalam 10 hari hari harga bawang putih di Desa Sikakap sudah dua kali naik. “Saya sebagai ibu rumah tangga dengan naiknya harga bawang putih ini sangat memusingkan sekali, sekarang ini terpaksa mengurangi konsumsi bawang putih biasanya satu bulan 500 gram terpaksa dikurangi menjadi 250 gram, harapan kami masyarakat supaya pemerintah dapat menstabilkan kembali harga bawang putih,” katanya. Selain bawang putih, harga jual ayam di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap mulai naik Rp5 ribu per ekor. Biasanya ayam dijual Rp65 ribu per ekor naik menjadi Rp70 ribu dengan berat ayam

berkisar 1,8 kg. Hendra, pedagang ayam di Sikakap mengatakan, akibat kenaikan harga ayam jumlah penjualan berkurang. Biasanya dalam seminggu bisa terjual ayam 100 ekor kini hanya 60 ekor. “Sebelum Ramadan dalam satu minggu saya mendatangkan ayam buras sebanyak 100 ekor, biasanya semua habis, tapi sekarang sejak ayam buras naik di Padang penjualan ikut menurun di Sikakap,” kata Hendra kepada Puailiggoubat, Rabu, 8 Mei. Westi, penjual nasi goreng mem benarkan, harga ayam buras se karang mengalami kenaikan dari Rp65 ribu per ekor berat 1.8 kg, sekarang naik menjadi Rp70 ribu perekor, “Biasanya setiap minggu kalau rutin saya menjual habis ayam buras sebanyak 5 ekor, karena kita butuh daging ayam buras untuk nasi goreng, mie goreng walaupun naik terpaksa dibeli juga,” katanya. (spr/g)


EKOKER Bibit yang ditanam warga berasal dari Kementan RI Leo Marsen Purba

ahan jagung yang ditanami Kelompok Tani Keleu Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai gagal panen. Selain jagung, sawah milik warga Matobe juga mengalami nasib yang sama. Penanaman jagung dimulai November tahun lalu dan setelah 10 minggu petani memanen ratusan batang jagung namun buah yang dihasilkan tidak banyak. Bibit jagung didapat petani dari bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) yang disalurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Kepulauan Mentawai. Regina Saogo, salah satu anggota kelompok Tani Keleu Desa Matobe mengatakan, setelah mendapat bibit dari Kementan, mereka yang beranggotakan 10 orang kemudian membuka lahan seluas setengah hektar. Kelompok tani tersebut mendapat bibit sebanyak 5 kilogram. Sesuai petunjuk mereka menanami jagung dengan jarak 20 x 20 cm dan jarak bedeng sekitar 70 cm. “Jagung yang ditanam tersebut tidak memakai pupuk,” kata Regina kepada Puailiggoubat, Senin, 6 Mei. Saat panen, tanaman jagung yang tumbuh memiliki isi yang tidak padat, bulir yang terdapat pada buah jagung jarang-jarang. Menurut Regina hanya sebagian kecil jagung yang memiliki isi yang padat. Selain tanaman yang tumbuh tidak normal, jagung juga dimakan tupai dan tikus. “Sisanya kami rebus dan jual satu buah Rp1.000 hanya sekira Rp100 ribu hasilnya dan jagung yang isinya berjarak kami bagi dan rebus untuk dimakan melihat hasil tidak ada maka kami tidak lanjut tanam lagi, capeknya saja yang banyak hasil tidak ada,” ujarnya . Selain Kelompok Tani Keleu, Kepala Desa Matobe Silvanus yang turut menanam jagung di lahan hampir satu hektar bersama petugas pertanian dan penyuluh pertanian Kecamatan Sikakap dengan tujuan untuk percontohan kepada petani juga tidak menghasilkan panen bagus. “Ternyata buahnya tidak bagus, kerdil-kerdil lagi dan banyak isi jagungnya berjarak-jarak tidak padat,” kata Silvanus. Silvanus menyebutkan, pada November lalu mulai menanam jagung dari bibit bantuan yang diberikan Kementan. Dari 2 ton bibit yang ditanam warga di Matobe tak satupun yang menghasilkan buah yang bagus. Menurut informasi yang diterima Silvanus, bantuan bibit akan disertai pemberian pupuk dan pestisida namun

Puailiggoubat

408, 15 - 31 Mei 2019

Petani Jagung dan Sawah di Matobe Gagal Panen

22

FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

L

PANEN-Sawah milik warga Dusun Tunang Desa Matobe Kecamatan Sikakap menjelang panen

kedua bantuan terakhir ternyata tidak ada. Martin Sabelau, Kepala Pertanian Wilayah Sikakap menyebutkan, bantuan bibit jagung berasal dari Kementrian Pertanian di Jakarta untuk kelompok tani meliputi wilayah Kecamatan Sikakap, Pagai Utara dan Kecamatan Pagai Selatan sekitar 10 ton. Bibit itu diantarkan oleh rekanan Kementan. “Kalau Dinas Pertanian Mentawai atau kami petugas pertanian wilayah Sikakap menyalurkan ke lapangan dan memberikan kepada kelompok tani itu saja,” ujarnya. Namun dari informasi yang diterima Martin, semua petani yang menanam jagung tersebut mengalami gagal panen. Menurut dia, soal pupuk dan kualitas bibit yang kurang bagus bukanlah kewenangan pihaknya. Petani sawah Desa Matobe juga menyesal menanam bibit padi jumbo atau padi gogo bantuan dari Pemerintah yang diterima pada Januari yang lalu sebab tak ada hasil yang mereka terima. Petani merugi karena menghabiskan waktu tanpa hasil. Lindawati, salah satu petani sawah Dusun Keleu Desa Matobe mengatakan, dirinya rugi menanam bibit padi bantuan tersebut. Bibit tersebut didapat dari pengurus kelompok tani sawah Dusun Keleu pada Januari. Butir bibit padi jumbo tersebut berukuran lebih besar dari bibit yang mereka tanami seperti jenis pandan wangi dan siladang. “Melihat kemasan bertulisan padi jumbo, butirnya yang

bagus dan besar awalnya kami tertarik dan memulai penyemaian bibit selama 3 hari, kemudian ditanami di sawah setelah 2 minggu tumbuh,” kata Lindawati. Luas lahan yang disiapkan Lindawati berukuran 10 x 20 meter yang memiliki tanah berlumpur. Jarak tanam 15-20 cm. sekira 1 bulan padi tersebut sudah berbuah dengan batang yang kerdil dan pendek yang berukuran tinggi sekira 30-40 cm. “Melihat keadaan padi yang tidak baik dan tidak ada tanda-tanda butir padi berisi maka saya tidak hiraukan lagi, saya dan petani sawah lainnya juga mengalami kegagalan yang sama dan kami menyesal,” ujarnya. Tak berhasil dengan padi jumbo itu, Lindawati memutuskan akan menggarap sawah di daerah Sarere pada akhir Mei serentak dengan petani lain seluas 5 hektar. Bibit padi yang dipilih adalah pandan wangi yang berumur panen 2 bulan, siloreng dengan usia panen 2 bulan , simaingo umur panen 2 bulan, sokan umur panen 3 bulan, sibulau umur panen 3 bulan, siladang umur panen 4 bulan, beras merah usia panen 2 bulan, pulut hitam 2 bulan dan pulut putih 3 bulan. “Biasanya saya pakai 9 jenis bibit ini, kami ada hasil misal ukuran lahan garapan 10x20 meter hasilnya gabah padi mencapai 2-3 karung ukuran 50 kg per karung, mudah-mudahan panen berikutnya berhasil,” katanya. Regina Saogo menyesal telah menanam bibit padi tersebut. Ia

berharap seharusnya saat bibit diberikan disertai dengan petunjuk dan petugas penyuluh supaya tidak sia-sia. “Kami bingung apa bibit jumbo tersebut pakai pupuk atau tidak kami tidak tahu, atau tanahnya di garap di

tempat sawah berlumpur atau berair atau padi ditanam di darat atau kering, yang jelas kami semua yang menanam bibit jumbo bantuan tersebut kami rugi dan menyesal satu ons beras saja tidak ada hasilnya,” ujarnya (g)

Harga Anjlok, Petani Tetap Olah Kelapa BETUMONGA—Meski harga jual kelapa cungkil anjlok sejak pertengahan tahun 2018 hingga 2019, petani di Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai tetap mengola kelapa. Harga kelapa cungkil di Betumonga hanya Rp1.500 per kilogram Pilian Siritoitet (67), warga Betumonga mengatakan, meski harga masih rendah, dirinya tetap mengolah kopra sebab penghasilan dari komoditas lain seperti memancing dan mengolah pinang belum mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga. “Rutinitas mingguan satu-satunya mengolah kelapa, hal ini bukan saya saja yang mengalami juga petani lainnya,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 9 Mei. Pilian Siritoitet menyebutkan, kebun kelapa miliknya berada di Tunang Toitet yang ditempuh dengan naik sampan dayung sekira 90 menit dari kampu ngnya. Di sana ia memiliki sekira 100 batang kelapa. Biasanya setelah memancing dan menjaring ikan sebelum balik ke kampung, ia menyempatkan diri mengolah kelapa. Kelapa yang ia olah secukupnya sekira 20-30 kg. “Rutinitas

seminggu ada 2-6 kali saya lakukan balik hari,” ujarnya. Harga kelapa yang ditetapkan oleh empat kedai pengepul setempat juga sudah sesuai dengan harga pasaran. “Harapan kami petani mudah-mudahan harga kelapa cungkil ada kenaikan harga lagi, uang hasil dari kelapa untuk biaya kebutuhan makan rumah tangga bersama istri dan dua anak saja sudah kewalahan, sulit untuk membeli keperluan seperti pakaian atau yang lainnya,” katanya. Johan Sinaga, salah satu pengepul kelapa di Betumonga mengatakan, pada 2017 sampai Maret 2018 harga kelapa turun. Biasanya kelapa cungkil yang mentah dibeli dengan harga Rp4.000 per kg kini turun Rp3.500 per kg, kemudian turun lagi menjadi Rp3 ribu lalu April-Oktober menjadi Rp2.500-Rp2.000. Selanjutnya pada November 2018 hingga sekarang Mei 2019 harga kelapa Rp1.500 per kg. Ia menyebutkan pada saat harga kelapa cungkil mentah masih berkisar Rp2.500Rp4.000, kelapa yang dijual warga kepa danya sekira 500 kg-1 ton seminggu. Tetapi ketika harga kembali jatuh sampai pada harga Rp1.500-2.000, warga hanya menjual paling banyak 2,3 ton per minggu. (leo/g)


23

Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019 FOTO:PATRISIUS/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun Rifai

Untuk Legislator

TRADISIONAL-Sikerei sedang menari

Pabetei abetei merupakan ritual pengo batan yang dilakukan sikerei melalui upacara penyembuhan. Je nis pengobatan ini biasanya dilakukan setelah ramuan obat saja tidak bisa menyembuhkan si sakit. Namun siskerei baru akan melakukan upacara penyembuhan jika keluarga si sakit memintanya. Sikerei hanya bisa memberikan saran kepada keluarga si sakit tanpa pernah memaksakan untuk melakukan pabetei. Sebab untuk melakukan pabetei ini, keluarga si sakit harus menyiapkan segala keperluan upacara terutama babi dan ayam. Beberapa bagian tertentu dari daging babi dan ayam diperlukan sebagai bagian dari ramuan obat selain daun-daunan dari berbagai jenis tumbuhan di hutan. Banyaknya jumlah babi dan ayam yang harus disediakan terbgantung lamanya pabetei itu dilakukan yang juga tergantung berat ringannya penyakit yang diderita. Dalam ritual ini, selain menguatkan jasmani si sakit melalui ramuan obat tradisioanl, sikerei juga akan menguatkan rohani si sakit lewat ritual-ritual. Hal ini perlu dilakukan sebab konsep penyakit bagi masyarakat tradisional Mentawai adalah akibat dari tindakan roh sehingga memerlukan terapi sakramental. Untuk

P

itulah dalam upaya penyembuhan sikerei akan melakukan pasibitbit dan pasisoga simagere. Pasibitbit adalah ritual pengusiran roh-roh jahat yang telah menganggu si sakit sedangkan pasisoga simagere adalah ritual yang bertujuan untuk menguatkan jiwa (simagere) si sakit. Dalam ritual ini sikerei juga akan melakukan lajot simagere atau tarian untuk berkomunikasi dengan roh-roh dan simagere si sakit. Saat itu seringkali sikerei mengundang roh nenek moyang dengan memakai tubuhnya sendiri sebagai tempat mengundang roh itu. Tekniknya adalah dengan cara me la kukan tarian atau muturuk dengan iringan lagu serta tabuhan ga jeumak (gendang khas Mentawai). Urai sikerei (lagu sikerei) bisa dikelompokkan lagi ke dalam dua kelompok yaitu urai ukui dan urai bulungan. Urai ukkui adalah lagulagu sikerei yang dinyanyikan da lam upacara-upacara adat. Khu susnya dalam upacara pengobatan (pabetei) dan upacara setelah kematian (eeruk atau panunggru). Dalam upacara pengobatan, sikerei melalui lagu yang dinya-

yikannya meminta bantuan kekuatan kepada roh leluhur agar obat yang sedang diramu bisa menjadi obat yang manjur bagi si sakit. Lagu-lagu yang biasa diny-anyikan oleh sikerei dalam upacara pengobatan yakni urai ukkui, urai tirik laggai, urai tibbalet. Urai ukkui merupakan lagu untuk memanggil roh leluhur atau nenek moyang dari sikerei yang sedang melakukan pengobatan. Selain meminta kekuatan, urai ini juga berfungsi sebagai bentuk penghormatan kepada para le luhur. Urai ukkui ini biasanya dinyan-yikan sekali ketika sedang meramu obat dan juga di nya nyikan seba-nyak dua kali ketika sedang melakukan pasi bitbit. Urai tirik laggai adalah lagu untuk memanggil dan meminta kekuatan dari roh-roh sikerei yang tinggal di hulu sungai. Roh yang tinggal di hulu sungai tersebut adalah roh-roh dari para sikerei yang semasa hi dupnya memiliki kekuatan, keahlian atau kema-mpuan yang besar dalam pengo-batan. Urai

tirik langgai ini dinyanyikan sekali setelah urai ukkui. Sementara urai tibbalet me rupakan lagu untuk memanggil roh si Pageta Sabbau. Tibbalet adalah nama untuk menyebut lokasi atau tempat tinggal roh Pageta Sabbau. Urai tibbalet dinyanyikan setelah urai tirik laggai yaitu pada saat pasibitbit. Setelah ketiga jenis lagu tadi selesai dinyanyikan maka ramuan obat (pameruk) sudah bisa di oleskan ke tubuh si sakit. Urai sebagai media untuk meminta kekuatan tambahan dari para leluhur merupakan bentuk penghargaan kepada leluhur atau orang yang pernah berjasa dan me nga bdikan kekuatannya untuk pe nyembuhan sesama (manusia). Meskipun setiap sikerei telah memiliki kemampuan atau ke kuatan sendiri (yang dipe-lajari). Kebersamaan menjadi prin-sip kerja dari para sikerei, setiap pekerjaan akan selalu lebih mudah bila dilakukan bersama-sama. (Su mber: Buku Uma, Fenomena Keter ikatan Manusia dengan Alam)

Pemilu sudah usai dan hasil sudah mulai terbaca. Meskipun belum penetapan resmi, berdasarkan pleno KPUD, kami sudah tahu siapa saja yang telah beroleh mandat dan kuasa, untuk berbicara dan bertindak untuk dan atas nama masyarakat Mentawai. Kami, adalah rakyat yang pada setiap punen politik, selalu menerima janji. Janji yang kami pintal dan rajut menjadi mimpi, tentang kehidupan di Mentawai yang semakin indah. Tentang pelayanan publik yang semakin berkualitas dan mudah diakses. Tentang jaminan kepastian hak-hak kami atas tanah dan hutan. Tentang pemerintahan yang bersih. Tentang wakil rakyat yang betul-betul mewakili dan memperjuangkan kepentingan kami. Karena itu, suara yang kami berikan, yang mengantarkan anda menjadi anggota DPRD adalah titipan mimpi kami. Karena itu jangan nilai secara matematis tentang jumlah suara yang kami berikan. Masing-masing kami hanya punya satu. Dan itulah satu-satunya milik kami yang paling berharga, dalam kedudukan kami sebagai warga negara. Dan... yang paling berharga tersebut, telah kami berikan pada saudara. Suara kami adalah titipan impian. Impian tentang kesejahteraan hidup, layanan publik yang berkualitas dan pemerintahan yang tidak korupsi. Karena itu, suara kami tersebut adalah juga mandat dan juga perintah. Perintah dari kami pemilik kedaulatan, agar anda bekerja menjalankan fungsi legislator secara maksimal. Bertarung keras untuk melahirkan kebijakan daerah yang adil, kebijakan daerah yang efektif melindungi hak-hak kami. Suara kami adalah mandat dan perintah untuk anda bertarung memperjuangkan politik anggaran dan program yang dapat memenuhi hak kami atas layanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas, memenuhi hak kami atas berbagai bentuk layanan sosial dasar dan untuk memenuhi hak kami untuk disejahterakan. Suara kami, juga mandat dan perintah kerja, agar anda melakukan pengawasan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan kita bersih dari segala bentuk tindakan koruptif, kolutif dan nepotis. Karena kami sudah memberikan “suara�, hak kami yang paling berharga, menyerahkan kuasa tertinggi yang kami genggam, maka kami ingin legislator terpilih menghargai dan menghormatinya. Dengan cara menjalankan ketiga fungsi DPRD dengan penuh komitmen. Hormatilah dengan integritas dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan kewenanganmu. Suara kami bukan mandat untuk tindakan korupsi, kolusi dan nepotis. Suara kami bukan mandat untuk menggadaikan tanah dan hutan adat kami kepada korporasi. Suara kami bukan mandat untuk memakmurkan dan memasyhurkan diri anda sendiri, dan bukan untuk ditukar dengan kenikmatan-kenikmatan fasilitas jabatan. Suara kami adalah untuk memperoleh pelayanan prima dari pemerintahan yang berintegritas dan akuntabel. Semoga!


Puailiggoubat 408, 15 - 31 Mei 2019

Baru empat kecamatan yang terpetakan Silvester Suntoro Sarogdok

24

Pemda Mentawai Segera Usulkan Hutan Adat ke Kementerian

FOTO:/PUAILIGGOUBAT

L

Pemerintah Kabupaten Kep ulauan Mentawai menargetkan usulan penetapan hutan adat

kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun ini. Saat ini, panitia verifikasi, validasi dan pemetaan wilayah adat sedang bekerja. Hal itu dinyatakan Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake dalam wawancaranya dengan wartawan usai rapat dengan panitia verifikasi dan validasi di Tuapeijat, Rabu, 8 Mei. “Sebenarnya sekarang kita sedang membahas langkah awal secara teknis untuk memfasilitasi tim melakukan verifikasi dan validasi wilayah hutan adat,” ungkapnya. Panitia verifikasi dan validasi tersbeut melibatkan sejumlah instansi pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. ”Ada beberapa OPD yang menjadi panitia untuk memfasilitasi kegiatan verifikasi, validasi dan pemetaan wilayah hutan adat yang langsung di SK-kan oleh Bupati,” ungkap Korta. Menurut dia, semua usulan penetapan wilayah adat yang sudah diajukan kepada Bupati Mentawai akan diverifikasi dan dikaji secara akademis, jika sudah memenuhi maka akan diusulkan penetapan hutan adatnya kepada Menteri LHK. Sedikitnya saat ini menurut Korta, ada 10 ribu hektar lebih dari 11 wilayah uma yang sudah dipetakan, berada di Sipora Selatan, Siberut Tengah, Siberut Selatan dan Siberut Utara. “Ada empat kecamatan yang baru terpetakan dari 11 uma, kalau di Kecamatan Sipora Selatan letak hutan adatnya di Kecamatan Sipora Utara dan yang baru terpetakan lagi di Kecamatan Siberut Utara, nah, jika ini secara administrasi dan akademisinya kita lihat sudah memenuhi standar, tahun ini akan sudah harus kita usulkan ke kementrian (LHK), “ katanya. Ia juga mengatakan, saat ini sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pengakuan dan Perlindungan Uma Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat. “ Pemda Mentawai telah mengakui dan melindungi uma dan kita akan usulkan legitimasinya di kementrian,” sebutnya. Pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat menurut Korta harus direalisasikan, jika tidak maka masyarakat Mentawai juga

Peta wilayah Adat Milik Suku Sabulukkungan

teran-cam kehilangan suku dan hakhaknya, karena tanah adat merupakan identitas suatu suku di Kepulauan Mentawai. “ Orang Mentawai susah untuk berkompetisi di luar, kita lihat saja dari km 0-km 9 Tuapejat tidak ada terlihat masyarakat Mentawai yang berjualan, meskipun itu jualan goreng pisang misalnya, padahal modalnya tidak terlalu besar, tetapi masyarakat Mentawai tidak bisa berkompetisi, lalu kita masyarakat Mentawai hidup dengan lahan, untuk itu kita melindungi tanah masyarakat adat,” ungkapnya. Ia berharap masyarakat tidak menjual aset berupa tanah karena bila masyarakat sudah kehabisan lahan yang dijual kepada orang lain, dikhawatirkan akan menjadi buruh di lahannya sendiri. ”Sekarang kita bisa melihat, masih ada tidak lahan masyarakat di pulaupulau kecil, faktanya telah banyak dimiliki oleh orang luar Mentawai bahkan orang asing, lalu ke depan masyarakat Mentawai mau hidup dengan apa,” ujar Korta. (g) HHBK dan Jasa Lingkungan JAKARTA—Potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan (jasling) mencapai nilai 95 persen dari potensi hutan Indonesia yang belum dioptimalkan pemanfaatannya padahal potensinya bersinggungan langsung dengan perekonomian masyarakat di

dalam dan sekitar hutan. Hasil penelitian tersebut disampaikan dalam Diskusi nasional untuk menggali inspirasi dan mengembangkan multi usaha hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan jasa lingkungan (jasling) dengan tajuk “Pengembangan Usaha HHBK dan Jasa Lingkungan Menuju Revolusi Industri 4.0” yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar di Jakarta, Jumat, 5 Mei. Meski berpotensi besar, HHBK dan jasling belum banyak masyarakat yang mengoptimalkannya. Menteri LHK Siti Nurbaya dalam siaran pers yang disampaikan humas KemenLHK mengungkapkan, pengelolaan HHBK saat ini umumnya dilakukan hanya dengan mengandalkan hasil tumbuhan secara alami. Sementara itu Izin Usaha Pemanfaatan HHBK (IUPHHBK) juga masih sangat terbatas, yaitu baru 14 unit IUPHHBK. Kondisi ini memerlukan perhatian serius pemerintah dan semua stakeholder terkait guna memaksimalkan potensi HHBK yang belum tergarap dengan baik. “Seiring dengan perkembangan zaman revolusi industri 4.0, HHBK dan Jasling dapat menjadi salah satu industri multi bisnis kehutanan yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dan menjadi salah satu tulang punggung baru perekonomian Indonesia dengan tetap melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama,” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya. Menteri Siti menjelaskan bahwa bagi

pembangunan HHBK dan Jasa Lingkungan, Revolusi Industri 4.0 diarahkan untuk beberapa tujuan strategis seperti masalah kecukupan bahan baku, efisiensi produksi, efesiensi dan efektifitas pasar (market place), fair price dengan basis value chain yang tepat, aspek pembiayaan dan investasi berbasis teknologi (fintech), serta aspek keberlanjutan. “Sebenarnya upaya pembangunan HHBK dan jasling ini sejalan dengan paradigma baru KLHK dalam melakukan pengelolaan hutan yang berkelanjutan, yaitu melalui perubahan konfigurasi bisnis timber management menjadi forest management, dan dari orientasi korporasi menjadi orientasi multi pelaku usaha,” ungkap Menteri Siti. Selanjutnya, perlu dilakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman dimana era digital 4.0 mampu mendekatkan produk lokal dengan pasar. Sementara itu Andy F Noya yang jadi moderator diskusi, mence-ritakan bahwa akhir-akhir ini dirinya sering berkunjung ke desa-desa di seluruh Indonesia dan menjumpai per tum buhan desa yang luar biasa. “Pariwisata di daerah tumbuh berk-embang dengan pesat dan produk-produk lokal semakin dicari. Saya melihat bahwa masyarakat pedesaan yang tinggal jauh dari kota besar tersebut akan me nyongsong masa depan yang cerah dan sejahtera,” ungkap Andy Noya.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Nurdin Basirun yang didapuk sebagai narasumber pertama pada diskusi nasional tersebut mencer-itakan bahwa masyarakat di daerah-nya telah merasakan manfaat dari pengembangan jasa lingkungan wisata alam. “Kunjungan wisatawan menin-gkat sebesar 50 persen dari tahun lalu. Tidak sekadar berekreasi, wisatawan ini juga mencari suvenir, menikmati hidangan kuliner serta atraksi kebu-dayaan yang ada. Hal ini menin-gkatkan pendapatan usaha kecil menengah (UKM) di Kepulauan Riau, serta mem-buka peluang lapangan pekerjaan lainnya di sektor pariwisata,” ujar Nurdin. Nurdin menambahkan bahwa kawasan hutan dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai obyek wisata secara berkelanjutan dengan tetap me ngikuti regulasi pemerintah yang ada. Menurut Nurdin, masyarakat di Kepulauan Riau merawat dan menjaga adat dan budaya serta kelestarian lingkungan agar dapat diambil manfaatnya secara jangka panjang. Sementara itu, manfaat HHBK yang diperoleh dari kawasan hutan dicontohkan oleh Rahmat dari Kabupaten Kerinci dan Rizwan Husein dari Kabupaten Aceh Tengah. Rahmat Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan yang membudidayakan lebah untuk diambil madunya, sedangkan Rizwan petani Kopi Gayo yang telah mencicipi kesuksesan hingga ke level internasional. (g)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.