Puailiggoubat Edisi 410 ( 15 - 30 Juni 2019)

Page 1

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat No. 410: Tahun XIV (410, 15-30 Juni 2019)

Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

Harga Eceran Rp5.000


Puailiggoubat 410, 15-30 Juni 2019

Uggla

FOTO:HENDRIKUS/PUAILIGGOUBAT

Ephorus GKPM samba sapaamian GKPM tak rasilok rapasiliakek polak ka Mentawai tai agaijettda sibakkat polak kek sigalai Pj.Bupati Mentawai--3

“Satoga sibau ramoilek akek minca masigelai ti'ti' Mentawai siburu bulek bui itatak--9 PAMSIMAS-Material untuk Pamsimas di Bekkeiluk Desa Muntei, Siberut Selatan

“Mapalik rapajo sia sipasasaki ka Simatalu bailiu sakit buat mone sipulaggai sedda bulat tak bara--21

COVER DEPAN: N GAMBAR : ANDREA N DESAIN: ANDREA TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri Mentawai PEMIMPIN UMUM: Rifai PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Rifai Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Gerson Merari Saleleubaja ASISTEN REDAKTUR: Bambang Sagurung WARTAWAN DAERAH: Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Sipora) Hendrikus Bentar (Siberut Selatan)

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jln. Semeru IV, No. 3, Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Telp. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan)

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.mentawaikita.com

awasan hutan Pulau Siberut di Kabupaten Kepulauan Mentawai seluas 26.581 hektar dijadikan areal pengganti kawasan hutan berluas sama di Kecamatan Sungai Beremas Kecamatan Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, yang akan dijadikan kawasan industri PT. Abaco Pasifik Indonesia. Dukungan menjadikan kawasan hutan Siberut menjadi areal pengganti diteken Syafrizal semasa menjadi Pejabat Bupati Kepulauan Mentawai pada 20 Maret 2017. Saat itu, kepala daerah Mentawai dipimpin pejabat bupati karena sedang pemilihan kepala daerah (pilkada). Adanya surat dukungan dari Pemkab Mentawai yang ditandatangani Syafrizal tersebut baru diketahui beberapa waktu lalu dan memunculkan penolakan dari Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), salah satu organisasi keagamaan terbesar di Kepulauan Mentawai. Polemik pun muncul setelah OPD Pemda Mentawai terkait seperti Bappeda mengakui tidak tahu menahu soal surat dukungan itu dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Bahkan Pemda Mentawai juga tidak mengetahui dengan pasti lokasi areal pengganti tersebut. Penolakan GKPM muncul karena dukungan yang diberikan Pemkab Mentawai semasa Pj. Bupati Syafrizal tidak melibatkan masyarakat Siberut terutama di lokasi bersangkutan, termasuk juga DPRD Mentawai yang juga tidak mengetahui informasi tersebut. GKPM menganggap sejak dahulu, masyarakat Mentawai dianggap kaum marjinal yang tidak perlu diajak dalam pengambilan keputusan terkait tata kelola hutan dan lahan. Padahal orang Mentawai sebagai salah satu suku tertua di dunia telah mendiami daerah kepulauan tersebut sejak lama yang menurut peneliti telah ada sejak 500 SM. Meskipun areal pengganti berada di kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) yang notabene merupakan kawasan hutan negara, namun di Mentawai khususnya Siberut tidak ada tanah yang tidak bertuan. Semua wilayah daratan menjadi klaim kepemilikan suku di Mentawai dan pada umumnya merupakan tinungglu (perladangan campuran) masyarakat. Tanah bagi orang Mentawai tidak hanya sekedar bernilai ekonomi sebagai penghasil bumi dari ladang campuran, namun juga memiliki nilai-nilai budaya, adat istiadat dan sosial. Selain itu di hutan dan perladangan, terdapat tanaman obat untuk pengobatan tradisional yang hingga kini masih dipraktikkan. Selain itu, sesungguhnya areal kelola masyarakat Mentawai terhadap lahan dan hutan sudah sangat sempit. Areal Penggunaan Lain (APL) hanya menyisakan sekira 18 persen atau 109.217,71 hektar dari total luas 601.135,58 hektar daratan Mentawai. Sementara kawasan hutan negara luasnya 491.917,29 hektar yang terbagi dalam Hutan Suaka Alam dan Wisata seluas 183.378,87 hektar, Hutan Lindung 7.670,63 hektar, Hutan Produksi 256.011,40 hektar, dan Hutan Produksi Konversi 54.856,28 hektar. Karena demikian sempitnya areal kelola sementara sebagian besar masyarakat bergantung kehidupannya dari hasil hutan dan hasil perladangan campuran adalah hal wajar ketika masyarakat Mentawai sebagian besar hampir selalu menolak masuknya korporasi yang ingin mengelola kawasan hutan di daerah tersebut.

K

“Masanang sia sipulaggai oa Gorottai kalulut abaraat jaringan telkomsel ka pulaggajatda--7

DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat)

U

Suara Puailiggoubat

Menolak Tukar Guling Kawasan Hutan Mentawai

“Tak pei rurukra sai PNS ka Mentawai tuguruk ka kantro kateteret isappru gogoi libur lebaran-4

“Sikolah ka Siberut Tengah tak rakeraakek satoga sikolah situguguruk sibau moi musikolah kenanen aisaliuat ruradda siripot ka peraturan--18

2

Sambungan hal 14 Tinggi. Dalam kegiatan 5 Mei – 4 Juni itu, disediakan kuliner berbuka puasa yang menggunakan Bright Gas 5,5 kg. Selain itu, program tukar tabung elpiji 3 kg menjadi Bright Gas 5,5 kg pun masih gencar dilaksanakan. Masyarakat golongan mampu, bisa menukar 2 tabung elpiji subsidi 3 kg kosong dengan 1 tabung Bright Gas 5,5 kg. Cukup dengan hanya membayar harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg. Penukaran bisa dilakukan di pangkalan resmi elpiji terdekat atau melalui pemesanan terlebih dahulu via Contact Center Pertamina 135. “Kami menghimbau warga untuk membeli elpiji di pangkalan. Jangan mudah terkecoh isu kelangkaan, yang dimanfaatkan pengecer untuk menaikkan harga,” katanya. Roby juga meyakinkan masyarakat bahwa stok gas yang terdapat di depot elpiji Pertamina, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 6 hari ke depan. (h/r)


3

Puailiggoubat 410, 15-30 Juni 2019 FOTO:PETA INDIKATIF HAPUAILIGGOUBAT

Dukungan tukar menukar kawasan hutan itu diteken saat Mentawai dipimpin pejabat bupati Yuafriza Silvester Suntoro Sarogdok

impinan Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) menolak 26..581 hektar kawasan hutan Pulau Siberut Kabupaten Kepu lauan Mentawai menjadi areal peng ganti kawasan hutan Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat yang akan dijadikan kawasan industri refineri dan patrochemical PT. Abaco Pacifik Indonesia. Penolakan itu muncul merespon surat Bupati Mentawai yang kala itu dipegang Pejabat Bupati Syafrizal pada 20 Maret 2017 dengan Nomor 140/136/ SETDA-2017 perihal dukungan tukar menukar kawasan hutan. Saat itu Syafrizal menjadi Pj. Bupati karena masa jabatan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet sudah habis dan Kepulauan Mentawai sedang dalam proses pemi lihan kepala daerah. Dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehu tanan RI itu, Pj. Bupati Mentawai Syafrizal menyatakan mendukung proses tukar menukar kawasan hutan sesuai permohonan PT. Abaco Pasifik Indonesia No. 012/PH/DIR/API/III/17 tanggal 20 Maret 2017. Dalam surat itu juga dinyatakan rencana areal pengganti kawasan industri yang akan dibangun di Sungai Beremas itu berupa hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) yang tersedia di Pulau Siberut, Mentawai. Atas dasar itulah, Ephorus dan Ketua Sinode GKPM Pendeta Panulis Saguntung mengirimkan surat peno lakan kepada Menteri LHK dengan tem busan kepada berbagai pihaki tertanggal 24 Mei 2019. Ephorus GKPM Pendeta Panulis Saguntung mengatakan tindakan tukar menukar kawasan hutan tersebut sangat tidak adil dan bijaksana terlebih lagi tanpa sosialisasi atau koordinasi kepada semua elemen masyarakat setempat termasuk lembaga agama seperti GKPM bahkan tanpa koor dinasi kepada DPRD Mentawai. “Saya sudah bertanya kepada beberapa anggota DPRD Mentawai dan masyarakat, mereka tidak tahu menahu dengan kebijakan ini, mereka tak ada yang diajak bicara oleh peme rintah,” kata Pendeta Panulis kepada Puailiggoubat melalui telepon, Jumat (14/6/2019). Dia menilai, tindakan pemerintah itu sungguh tak elok yang tidak me libatkan masyarakat Mentawai pa dahal masyarakat sudah bertahuntahun menghuni daerah tersebut. “Itu sama dengan tidak menghargai ma

P

HUTAN-Salah satu kawasan hutan di Pulau Siberut yang masih banyak pohon

Polemik Tukar Menukar Kawasan Hutan Mentawai syarakat Mentawai,” katanya. Menurut Pendeta Panulis, sikap GKPM bukan kali ini saja yang kukuh berjuang mempertahankan hak-hak masyarakat Mentawai termasuk hak atas tanah, sebelumnya GKPM juga menolak masuknya perusahaan sawit di Mentawai. “Saya tidak rela se jengkal tanah orang Mentawai diambil orang lain apalagi tanpa bicara dan musyawarah sebelumnya,” kata Pen deta Panulis. “Kita tidak menolak pembang unan, tapi janganlah tiba-tiba me ngambil tanah masyarakat yang sudah dikelola turun temurun dari nenek moyang, jangan pula hanya karena kita daerah terisolir lalu kita tak dianggap, tak diajak bicara,” kata Pendeta Panulis. Kebijakan penggunaan kawasan hutan maupun lahan oleh pemerintah menurut Pendeta Panulis harus mem pertimbangkan banyak aspek teru tama historis, kultural, nilai-nilai atau kea rifan lokal dan sosiologisnya. “Per timbangan bukan hanya aspek eko nominya seperti pemerintahan kita zaman Orde Baru dulu,” katanya. Meski demikian, hingga saat ini

Pendeta Panulis mengaku belum mene rima respon atau surat balasan dari Menteri LHK. Namun dia berharap pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dan suara GKPM. Dia juga berharap lembaga-lembaga lain di Mentawai bisa bersikap sejalan dengan GKPM demi mempertahankan tanah masyarakat Mentawai. Sementara Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabe leake yang diwawancara Puai liggoubat Mei lalu menyatakan dirinya dan bupati baru tahu soal itu, sebab surat dukungan dikeluarkan saat proses pilkada ber langsung bahkan tidak ada bukti di temukannya arsip surat di Sekretariat daerah. “Yang dilakukan itu tanpa kon firmasi kepada masyarakat, jum lahnya cukup besar, tanpa diskusi dengan teman-teman, staf-staf ahli atau asisten, atau bagian pemerintahan di sini (Men tawai), seperti lingkungan hidup, jadi tidak ada,”ungkapnya. Kepala Bappeda Mentawai Nas lindo Sirait menanggapi penolakan dari GKPM melalui surat tertanggal 12 Juni 2019 yang juga ditembuskan kepada Puailiggoubat. Dia menyatakan Bap

peda secara tupoksi tidak lagi me ngurusi tentang kehutanan dan secara administrasi keluarnya surat Pj. Bupati Mentawai pada 20 Maret itu tidak ada dalam mekanisme di Bappeda. “Terkait dengan surat yang dike luarkan 20 Maret 2017 bernomor 104/136/SETDA-2017 yang ditanda tangani Pj. Bupati Mentawai Syaf rizal, sebagai kepala Bappeda saya tidak mengetahui dan tidak terlibat baik secara pribadi dan institusi,” kata Naslindo seperti dikutip dari suratnya. Dalam surat yang dikeluarkan Pj. Bupati Mentawai Syafrizal itu, rencana areal pengganti itu berupa Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) yang berarti berada dalam kawasan hutan negara. Sesuai Peta Tata Guna Hutan Mentawai yang dikeluarkan Dinas Kehutanan 2015, total luas daratan di Men tawai 601.135,58 hektar yang ter bagi dalam kawasan hutan seluas 491.917,29 hektar dan Areal Peng gunaan Lain (APL) 109.217,71 hektar. Kawasan hutan tersebut terbagi dalam Hutan Suaka Alam dan Wisata

seluas 183.378,87 hektar, Hutan Lindung 7.670,63 hektar dan Hutan Produksi 256.011,40 hektar, dan Hutan Produksi Konversi 54.856,28 hektar. Hingga saat ini belum jelas lokasi tepat areal pengganti tersebut di Pulau Siberut, Pendeta Panulis mengaku tidak tahu begitu juga Wakil Bupati Kortanius Sabeleake. “Saya tidak tahu dimana areal penggantinya dimana persisnya di Siberut,” ujar Pendeta Panulis. Namun jika melihat data kawa san hutan Mentawai, HPK di Pulau Siberut paling besar berada di Siberut Utara, luasnya 19.863,20 hektar disusul Siberut Barat Daya seluas 13.240,73 hektar lalu Siberut Tengah 9.637,55 hektar, Siberut Selatan 3.659,58 hektar dan Siberut Barat 2.571,63 hektar. Sementara mantan Pj. Bupati Mentawai Syafrizal menyatakan surat dukungan itu sudah batal dan tidak berlaku lagi. “Dukungan itu tidak berlaku di Kementerian LHK dan yang bisa berlaku dari bupati definitif,” katanya melalui pesan singkat, 15 Mei lalu. (o)


Puailiggoubat

4

410, 15-30 Juni 2019

Bagi yang melanggar aturan akan diproses dan diberi sanksi sesuai dengan bentuk pelanggarannya Silvester Suntoro Sarogdok

ekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Mar tinus Dahlan melakukan inspek si di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda Mentawai di hari pertama kerja usai libur Lebaran, Senin, 10 Juni 2019. “Jadi hari ini Senin 10 Juni 2019, sesuai edaran Kemenpan RB, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) seluruh Indonesia termasuk Mentawai sudah masuk kerja seperti biasa usai libur Lebaran, jadi tidak ada lagi pegawai kita, hari Senin ini tidak masuk, kalau dari hasil Sidak kita, ada pegawai kita yang tidak masuk, ini akan kita berikan sanksinya sesuai dengan absebnya, jadi kita memantau kehadiran seluruh Pegawai atau ASN kita di Mentawai,” kata Martinus Dahlan saat ditanya usai sidak. Hasil sidak tersebut akan dilaporkan ke Kemenpan sesuai dengan edarannya melalui aplikasi, bagi yang melanggar disiplin pegawai, sesuai dengan Pera turan Pemerintah (PP) 53 Tahun 2010 Pasal 3, tentang pelanggaran disiplin. “Karena belum semuanya yang kita periksa, sebab kita ada dua tim, dan terakhir nanti kita ke Sioban. Untuk hasil sementara memang ada pegawai kita yang belum masuk hari ini, itu kita beri Tanpa Keterangan (TK) pada absennya, jadi data yang kita dapat dari OPDOPD, kita bacakan absennya, lalu dipanggil satu-satu, artinya fisiknya kita

Sekda Mentawai Sidak

Sejumlah ASN Kedapatan Tak Hadir

FOTO:TORO/PUAILIGGOUBAT

S

ASN-Sekretaris Daerah Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan saat sidak di Dinas Perhubungan Mentawai di hari pertama kerja usai libur Lebaran

buktikan, kita harus lihat bahwa orangnya ada, karena ada pegawai yang titip absen saja, apakah mereka ambil absen lalu pulang, fisiknya tidak ada, kita tidak mau seperti itu,” ungkap Martinus. Ia menjelaskan pihaknya saat ini harus tegas terhadap disiplin pegawai, sebab selama ini pegawai banyak sukasukanya. Bagi yang melanggar aturan,

pegawai akan diproses dan diberi sanksisanksinya, sesuai dengan bentuk pe langgarannya. “Jika diakumulasikan selama 36 hari tidak masuk kerja berturut-turut, akan kita proses, ada ringan, menengah, dan berat, kalau menengah itu penurunan pangkat, kalau berat kita PHK,” ujarnya. Sementara untuk lingkup Kepulauan Mentawai yang masih libur atau tidak

Jasad Nelayan Sikakap Ditemukan Mengapung di Sabeuguggung SIKAKAP-Asariel Pardomian (56), nelayan tradisional asal Desa Taikako Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat yang dinyatakan hilang ditemukan sudah tidak bernyawa saat terdampar di sekitar perairan Dusun Sabeuguggung Desa Betu Mongga Kecamatan Pagai Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jasad Asariel berhasil dievakuasi ke rumah duka oleh tim SAR gabungan terdiri dari Polsek Sikakap, Kamla Sikakap, Syahbandar Sikakap, Basarnas Kabupaten Kepulauan Mentawai dan warga, Minggu 9 Juni 2019 pukul 00.30 WIB. “Setelah dinyatakan hilang selama dua hari akhirnya jasad Asariel berhasil ditemukan di sekitar perairan Dusun Sabeuguggung sudah tidak bernyawa lagi, jasad Asariel berhasil dievakuasi tim SAR

gabungan,” kata Kapolsek Sikakap, Iptu Hendri, Minggu, 9 Juni 2019. Ia menyebutkan, sesuai dengan laporan masyarakat maka dibuatlah laporan polisi (LP)/22/VI/2019/Polsek Sikakap tanggal 7 Juni 2019, berdasar LP itulah tim gabungan terdiri dari Polsek Sikakap, TNI, Syahbandar Sikakap, Basarnas dan Masyarakat melakukan pencarian di sekitar lokasi di mana Asariel Pardomian, “Sesuai laporan yang kita terima Asariel dan Sapril (30) pergi ke laut sekitar pukul 17.00 WIB Kamis (6/6) di sekitar perairan Dusun Mun-tei SibaruBaru Desa Betu Monga Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan satu perahu pompong, lagi asyik meman-cing tibatiba perahu pompong Asariel dan Sapril

dihantam gelombang sebanyak tiga kali yang mengakibatkan perahu pompong pecah,” jelas Iptu Hendri. Sapril ditemukan selamat oleh warga Desa Betu Monga dan langsung dirujuk ke Puskesmas Sikakap sementara Asariel Pardomian ditemukan dini hari tadi sudah tidak bernyawa. “Sesuai dengan permintaan keluarga jasad Asariel langsung dibawa ke rumah duka di sekitaran Desa Taikako, untuk penyelidikan, kita pihak Polsek Sikakap langsung mendatangi dokter dari Puskesmas Sikakap untuk melakukan visum, visum berjalan lancar dan tertib,” katanya. Zulkarnain mewakili keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR dan masyarakat yang telah ikut mencari Asariel sehingga jasadnya dapat ditemukan. (spr/r)

masuk Senin 10 Juni 2019, Sekda Mentawai masih memberi toleransi, sebab tidak ada transportasi kapal menuju Tuapeijat. “Kalau untuk pegawai yang ada di Siberut atau Sikakap, kita beri toleransi, karena kapal tidak ada, sebab petugas kapal kita masih libur, ada yang di Padang atau pulang kampung, tentu baru hari ini sampai

Tuapeijat, sudah kita perintahkan agar kapal berangkat untuk menjemput pegawai kita yang ada di Sikakap atau Siberut. Tetapi bagi yang liburan di Padang, tidak ada alasan tidak masuk kerja hari ini (10/6), karena banyak kapal yang datang dari Padang, ada KMP Gambolo, Mentawai Fast, dan juga Sabuk Nusantara, jadi tidak ada alasan,” katanya. (r)

Warga Dusun Mapoupou Ditemukan Gantung Diri di Pohon Rambutan PAGAISELATAN—Diduga malu karena ketahuan mencuri gaharu, Dapit Sakiadat (47) warga Dusun Mapoupou Desa Makalo Ke ca matan Pagai Selatan Kabu paten Kepulauan Mentawai ditemukan gantung diri di pohon rambutan di belakang rumahnya. Kejadian bunuh diri tersebut dibenarkan Kapolsek Sikakap Iptu Hendri ketika dikonfirmasi Puailiggoubat, Kamis (13/6). “Telah ditemukan sesosok mayat tergantung di pohon rambutan oleh warga Dusun Mapoupou, Desa Makalo, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sabtu (8/6),” kata Kapolsek Sikakap Iptu Hendri, Kamis, 13 Juni 2019. Hendri menyebutkan, sesuai keterangan saksi Dapit Sakiadat ditemukan gantung diri oleh anaknya

Sabtu (8/6) pagi hari saat membuang air bekas pencucian d belakang rumahnya. “Jarak sekitar 15 meter di belakang rumahnya anaknya melihat sesosok mayat yang tergantung di atas pohon, kemudian mendekati mayat yang ter gantung tersebut, setelah mengetahui sesosok mayat yang tergantung itu adalah ayahnya maka anaknya lang-sung mem beritahukan kejadian tersebut kepada masyarakat di sekitar ru mahnya,” katanya. Sesuai dengan keteranga saksi, kata Iptu Hendri, perbuatan nekad Dapit Sakiadat diduga karena diketahui me lakukan perbuatan pencurian gaharu, perbuatan pencurian itu diketahui oleh warga. “Merasa malu perbuatannya dike tahui warga maka Dapit Sakiadat me lakukan bunuh diri sekitar pukul 04.00 WIB, Jumat 7 Juni,” katanya. (spr/r)


Puailiggoubat

MENTAWAINEWS Peserta Pesparawi ini memboyong emas dan perak Silvester Suntoro Sarogdok

5

410, 15-30 Juni 2019

Bupati Mentawai Serahkan Medali Peserta Pesparawi XII Pontianak

FOTO:TORO/PUAILIGGOUBAT

B

upati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet me nyerahkan medali kepada peser ta lomba Paduan Suara Gerejawi (Pes parawi) tingkat nasional XII, yang berlangsung 29 Juli sampai 4 Agustus 2018 di Pontianak Kalimantan Barat, Selasa, 11 Juni 2019 di Aula Sekretariat Daerah Mentawai, Km 5, Sipora Utara. Pada Pesparawi XII Pontianak, Mentawai masuk mewakili Sumatera Barat yang bergabung dengan peserta atau perwakilan dari Kota Padang, 10 kategori, 6 diantaranya dibawakan oleh perwakilan dari Mentawai, dan selebihnya dari Provinsi Sumatera Barat. Medali yang diserahkan Yudas diantaranya lomba paduan suara tingkat remaja meraih medali perak, paduan suara dewasa juga meraih medali perak, kategori paduan suara wanita meraih medali perak, paduan suara bapak-bapak merai medali emas, kemudian etnik budaya meraih medali emas, solo tingkat anak-anak merai medali emas, dan solo tigkat remaja putri merai medali emas. “Jangan pesimis, kalau orang lain bisa menjadi juara satu, kenapa kita tidak bisa. Talenta yang kita miliki itu perlu kita kembangkan, jangan di diamkan begitu saja. Yang menjadi acuan kita yaitu setelah ini, apa yang kita lakukan kedepan, apakah sampai disini saja, jangan puas dengan kondisi sekarang, kembangkan sumber daya yang ada dalam diri kita,” kata Yudas. Ia menyebutkan, hasil yang diperoleh saat ini jangan berpuas diri, harus melihat ke depan, tidak hanya Pesparawi atau kegiatan Gerejawi Kristen saja tapi seluruh agama yang ada di Kepulauan

MEDALI-Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menyerahkan medali emas serta penghargaan kepada peserta Pesparawi XII Nasional di Pontianak

Mentawai, selain itu kegiatan lainnya perlu diperhatikan. “Kita disini (Mentawai) beragam, suku, budaya dan agama, itu perlu kita tunjukkan kebersamaan kita, kita tunjukkan Mentawai itu apa, beragam, meski di luar sana ada masalah atau hal-hal lain, tapi kita ingin di Mentawai itu satu dalam keberagaman,” ungkap Yudas. Dia juga mengucap selamat kepada peserta yang telah bersusah payah untuk mengharumkan nama Sumatera Barat, terutama Mentawai di tingkat

nasional di bidang keagamaan. Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Mentawai, Maskan, menyampaikan bahwa kebershasilan yang diperoleh saat ini merupakan kerja berkat sama, serta ketekunan bersma. “Keberhasilan yang kita terima saat ini adalah berkat kerja sama kita, kegigihan kita bersama, dalam memeprjuangkan kegiatan keagamaan di tingkat nasional, ini merupakan kegiatan luar biasa keterlibatan Pemerintah yang memberikan pengayoman,

pembinaan, membimbing, membimbing masyarakat, dan umat beragama,” katanya. Dia juga berharap dari semua sektor pembinaan keagaman harus dimunculkan, meski Mentawai berada jauh seberang lautan, namun semangat kea gamaan, Mentawai tidak kalah dengan daerah lain seperti provinsi Sumatera Barat, bahkan di tingkat nasional. “hasil seperi ini artinya, putera-puteri yang kita latih tidak ketinggalan untuk bersaing dan berlomba ditingkat nasional,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kebersa-

maan merupakan salah satu nilai positif antar uamat bergama, terutama di Kepulauan Mentawai, seperti berbuka bersama, ber silaturahmi, serta kegiatan keagamaan lainnya. “artinya, Mentawai sudah melang-kah jauh lebih maju, duduk sama rendah, tegak sama tinggi dengan Kabupaten lainnya, di In donesia,” ujarnya. Berikutnya Mentawai juga akan mengi kuti Pesparawi 2021 bersama Konti-ngen Sumbar tingkat Nasional yang akan dilak sanakan di Jokjakarta sesuai rekomendasi dan keputusan Musyawarah nasional (Munas). (r)

Pawai Takbiran di Mentawai Juga Diikuti Umat Non Muslim TUAPEIJAT — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Menta-wai Martinus Dahlan melepas ratusan pawai malam takbiran menjelang hari Raya Idul Fitri, Selasa malam, 4 Juni 2019, di Jalan raya Tuapeijat Km 0, Sipora Utara. Malam Takbiran, merupakan tradisi umat muslim menyambut hari raya Idul Fitri 1440 H/2019 M, setelah menjalani bulan suci Ramadan sebulan penuh berpuasa, untuk merayakan kemenangan tersebut umat muslim menyambutnya dengan tradisi pawai malam takbiran. Pawai malam takbiran tersebut dikawal oleh tim gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Dishub, SAR dan Anggota Pramuka untuk mengamankan serta mengatur lalu lintas bagi pengguna

jalan raya terutama bagi para pawai malam takbiran yang menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. “Kalau kita melihat jumlah pawai malam takbiran tahun ini lebih banyak ketimbang tahun yang lalu, itu menandakan bahwa ada peningkatan jumlah kendaraan di Kepulauan Mentawai dan peningkatan jumlah penduduk, nah hal ini tentu kita dari pemerintah akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur terutama pembangun jalan,” kata Martinus. Ia menyebutkan tahun lalu pawai malam takbiran hanya melintasi Jalan Raya top hijab dari Km 0 sampai KM 9 tepatnya di tugu Sikerei, namun

tahun ini para peserta pawai malam takbiran akan melalui Jalan Kilometer nol sampai Jalan Raya Goisooinan, Kecamatan Sipora Utara. Ia juga menyebutkan bahwa tradisi malam takbiran di Kepulauan Menta-wai khususnya di Tuapeijat, tidak hanya diikuti oleh umat muslim saja, tetapi juga diikuti oleh non muslim, hal tersebut membuktikan toleransi umat beragama di Mentawai itu masih terjaga dengan baik. “Kita bisa melihat diantara pawai malam takbiran ini, tidak diikuti hanya umat muslim saja, tetapi saudara-saudara kita dari non muslim juga ikut serta meramaikan, ini membuktikan kita di Mentawai masih sangat menjaga

toleransi antar umat beragama. Disamping itu ada yang berbeda tahun ini, di mana tahun lalu Bupati tidak melaksanakan Open House, tahun ini akan dilaksanakan, kemudian kita juga akan melaksanakan salat Id di halaman Kantor Bupati Kepulauan Mentawai, semoga cuaca bersahabat dan penyele-nggaraan shalat Idul Fitri bisa dilaksan-akan di lapangan,” katanya. Sementara di Desa Sikakap, Kabu-paten Kepulauan Mentawai juga melaku-kan takbir obor keliling di mulai dari Mesjid Raya Alfurqan Sikakap, Dusun Sikakap Timur sampai Dusun HVAdan kembali lagi ke Mesjid Raya Al-furqan Sikakap. Takbir obor keliling dilepas langsung oleh Muspika Kecamatan Sikakap di wakili oleh

Kapolsek Sikakap Iptu Hendri dan Ketua Badan Syiar Islam Pagai Utara Selatan (BSI PUS) Budi Wiharjo, Takbir obor keliling di mulai sekitar pukul 20.30 wib dan berakhir pukul 21.50 WIB di kawal langsung Polsek Sikakap dan anggota Danramil Sikakap. Takbir obor keliling tidak hanya diikuti oleh umat islam saja tapi juga diikuti oleh beberapa umat Kristiani yang ada di Desa Sikakap. Iptu Hendri menyebutkan, dalam takbir obor keliling peserta tidak dibolehkan menghidupkan petasan sebab ini bisa merusak ketertiban selama mengikuti takbir obor keliling. Dewita (18), peserta takbir obor keliling mengatakan, takbir obor keliling sangat ramai sekali diikuti oleh warga. “Ini sangat berkesan sekali bagi saya dalam hal mengikutinya,” katanya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Keluarga butuh biaya pembelian kebutuhan pasien Rus Akbar

bsir Saleleubaja (25) hanya terbujur lemas di atas tempat tidur, tubuhnya sangat kurus hanya berbalut kulit saja, sebagian kulitnya juga baik di dada dan tangan sudah terkelupas. Absir yang berasal dari Dusun Makoddiai Desa Pasakiat Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat harus dirawat jalan setelah bekas operasi usus buntunya di RSUD Mentawai mengalami infeksi. Kini Absir harus rawat jalan di RSUP M. Djamil Padang didampingi istrinya Luciana Siriabbangan (20) dan ayahnya Johannes Soga Saleleubaja. Kepada Puailiggoubat, Johannes Soga menuturkan awalnya Absir dioperasi di RSUD Mentawai di Tuapeijat, namun pasca operasi ketika dibuka ternyata ususnya bekas operasi tersebut mengalami infeksi. “Karena nggak lengkap obatnya akhirnya pihak rumah sakit merujuk ke RSUP M. Djamil Padang dengan kapal. Di Padang anak saya ini sempat dirawat selama dua minggu di sana dia langsung dioperasi, namun karena sesuai dengan aturan dalam Kartu Indonesia Sehat, Absir rawat jalan,” ujarnya. Agar biaya tidak besar sekarang Absir bersama istri dan ayahnya menumpang menginap di rumah pamannya Man Pagai di Jalan Air Camar II, No 4, RT 03/RW 17, Kelurahan Parak Gadang Timur, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. “Pada Minggu (26/5) Absir sempat

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

6

Didera Infeksi Usus, Warga Peipei Butuh Bantuan Pengobatan

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

A

SAKIT-Absir terbaring lemas didampingi istrinya saat rawat jalan di Padang

tidak bisa mau makan, kami semuanya panik karena pada saat itu dia hanya menahan rasa sakit yang luar biasa. Akhirnya kami bawa dia ke rumah sakit, setelah berobat dan agak tenang dokter menyarankan kami untuk kembali ke rumah, rencananya Senin nanti (3/6) akan kembali berobat ke Poli Umum,” tuturnya, Selasa 28 Mei 2019. Lanjut Johannes, kalau kondisinya sudah mulai membaik akan dioperasi kembali, namun saat ini Absir hanya terbaring lemas di atas tempat tidur. Sebelum didera penyakit usus buntu pria yang memiliki anak satu orang berusia 1,5 tahun ini bekerja

sebagai pengolah kelapa di daerahnya. “Saat ini kondisi saya seperti ini, susah duduk, saluran pembuangan air besar ini lewat pinggang kanan, saya susah duduk apalagi berdiri, kalau makan masih bisa,” ucap Absir sambil tersengal-sengal menahan rasa sakit. Pasca operasi memang Absir tidak bisa buang air besar lewat saluran biasanya, dia hanya bisa mengeluarkan pencer naannya lewat pinggang yang dibuat saluran sementara oleh dokter dan selama perawatan jalan itulah biaya yang paling besar untuk membeli pamper, kain alas tidurnya serta tisu dan penampung pembuangannya.

Panel Listrik Tenaga Surya Tersambar Petir, Air Pamsimas Tak Mengalir MANGAUNGAU- Panel listrik tenaga surya warga Mangaungau Desa Matobe Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai tersambar petir dan rusak. Akibatnya pompa air Pamsimas yang biasanya dinyalakan dengan listrik tak berfungsi dan warga jadi kesulitan air bersih. Faatulo Lai’a, pengurus penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas) Dusun Mangaungau menjelaskan, warga kesulitan mendapat air bersih setelah panel listrik tenaga surya terbakar disambar petir pada Rabu 15 Mei yang lalu. Ada dua unit panel dan inverternya yang terbakar. “Akibatnya listrik tidak bisa menggerakkan pompa dari sumber air (intake) ke tanki penampungan dan

disalurkan melalui pipa ke rumah warga, untuk sementara sebelum ada pembeli panel, warga ambil air minum di sumur di samping rumah warga dan ke sungai sekira 200 meter dari pemukiman,” katanya kepada, Senin, 27 Mei 2019. Kejadian terbakarnya panel surya saat hujan deras dan angin kencang terjadi mulai pukul 12.00 WIB hingga malam harinya. “Sekitar pukul 16.00 WIB di sela gelegarnya petir dan hujan lebat, angin puting beliung dari laut sempat melintas dari laut arah ke gunung, syukurlah puting beliung tidak lewat di tengah pemukiman warga sekira 6 km dari permukiman kalau tidak berantakan, itu pun tidak terlalu kuat lagi, mungkin sisa dari laut penghabisannya ke arah gunung,”

katanya. Karena air tidak mengalir esok harinya, pengurus pamsimas melihat keadaan ke lokasi yang jaraknya sekira 1,5 km dari permukiman. “Semula saya menduga paling air tersumbat, ternyata sampai di lokasi panel satu unit dan inverter serta kabelnya sudah gosong, juga panelnya rusak, aki keduanya dites masih baik dan panel satu unit lagi masih bagus, saat kejadian itu air tidak lagi mengalir lagi,” ujarnya. Kejadian itu dilaporkan Faatulo kepada fasilitator Pamsimas wilayah Pagai melalui telepon genggam, solusinya untuk mendapatkan panel tenaga surya yang rusak membuat lagi proposal untuk diajukan ke Pemerintah Daerah Mentawai. (leo/r)

Aman Pagai, Paman Absir menu turkan kalau biaya makan mereka masih bisa ditanggulangi meski sedikitsedikit, namun kebutuhan perawatan jalan keponakannya ini yang menga lami kendala. “Saya sudah berusaha mencari kesana-kemari kadang ada kadang tidak ada, memang ada be berapa yang menyumbangkan dana nya seperti dari kawan-kawan ala kadanya, kemarin juga Wakil Bupati Kortanius Sabeleakek memberikan bantuan lewat rekening istri saya,” tuturnya. “Kalau biaya pengobatan adalah asuransi kesehatanya yang dibayar

oleh pemerintah lewat Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi biaya beli kebutuhan Absir yang tidak ditanggung. Misalnya satu kali pembersihan kotoran Absir membutuhkan dana sekira Rp5,5 ribu itu sekali pakai, jadi dalam satu hari itu ada dua sampai tiga kali dibersihkan maka itu membutuhkan biaya Rp150 ribu lebih, belum lagi biaya transportasi untuk berobat, itu yang menjadi kendala. Kalau soal biaya makan masih bisa kita tang gung,” tambah Aman Pagai. Johannes Soga dan Aman Pagai berharap ada masyarakat yang mem berikan bantuan ala kadarnya untuk kesembuhan Absir. (r)

Jalan Trans Mentawai di Pagai Selatan Mulai Dikerjakan POLAGA- Jalan trans Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai dikerjakan PT. Pandu Pakarti sepanjang 6,5 kilometer. Pembangunan jalan penghubung Polaga Desa Sikakap menuju Surat Aban Desa Bulasat ini dibiayai dari APBD Mentawai tahun ini. Danis, Pelaksana PT. Pandu Pakarti mengatakan pekerjaan tahun ini meliputi pembukaan jalan, penim-bunan, urukan dan cor beton sepanj-ang 6,5 km dengan anggaran Rp7,6 miliar. Pekerjaan dilakukan tiga tahun (multi years) dengan kontrak dimulai sejak Februari lalu. “Sejak April lalu alat berat sudah di lapangan, saat ini pekerjaan masih pembukaan jalan dan menggali parit kiri kanan jalan, target tahun ini selesai sampai pengecoran,” katanya 27 Mei

lalu. Dia berharap tak ada hambatan pe kerjaan di lapangan seperti kondisi cuaca bu ruk sehingga target bisa tercapai. Mas Ari, Pengawas Lapangan PT. Pandu Pakarti menambahkan, persoalan di lapangan tetap ada terutama terkait adanya pemilik tanaman yang meminta ganti rugi tanamannya diguusur karena terkena pelebaran. “Ini membuat kontraktor kewalahan menghadapinya sebab sudah diselesaikan satu titik sama pemilik lahan, ada lagi menyusul, pada saat alat berat bergerak maju kena tanaman pem iliknya datang minta ganti rugi, namun dem ikian tidak semua pemilik lahan yang menuntut ganti tanaman tapi ini perlu juga diketahui jika kondisi ini terus menerus terjadi pekerjaan bisa terlambat selesai dan berdampak kontraktor kena denda,” katanya. (leo/r)


MENTAWAINEWS Warga pakai antena televisi bekas dengan tonggak bambu sebagai pembantu penangkap sinyal

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

7

Dapat Jaringan Telkomsel, Warga Gorottai Terbantu

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

anase, warga Gorottai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai tak menyangka kalau bekas antena televisi yang dipasang bambu yang panjangnya sekitar empat meter dan ditancap ditengah kampung pada bagian yang sedikit berbukit dapat menangkap jaringan Telkomsel. “Akhirnya kami bisa sms (pesan singkat) atau menelepon orang di luar Gorottai,” katanya pada Puailiggoubat, Rabu, 22 Mei 2019. Lebihlanjut dikatakan Manase, keinginannya untuk mencoba menangkap jaringan seluler menggunakan bekas antena televisi karena warga Gorottai kesulitan untuk memberi dan menerima informasi dari luar. “Terutama mereka yang punya anak kuliah di Padang atau ditempat lainnya. Dengan adanya jaringan telkomsel setidaknya untuk sms sudah membantu,” katanya. Bekas antena televisi yang dipasang di bambu tersebut dipasang kabel bekas hingga menjulur ke bawah sebagai pemancing atau perantara jaringan pada handphone, namun kabel tidak mesti diikatkan atau dipasang pada hanphone. “Cukup berada di sekitar bawah bambu maka titik jaringan akan dapat.

M

ANTENA-Bekas antena televisi yang dipasang untuk mendapat tangkapan jaringan Telkomsel di Gorottai

Kalau mau menelpon pagi atau malam hari,” katanya. Japet, warga Gorottai mengatakan sejak adanya tangkapan jaringan telekomunikasi di sekitar Gorottai memudahkan masyarakat untuk mendapat kabar dan berkirim kabar di luar kampung. “Biasanya kami ke Terekanhulu atau ke Sirilanggai untuk berkomunikasi lewat ponsel,” katanya.

Warga Diimbau Bijak Bermedsos Usai Kerusuhan 22 Mei SIKABALUAN-Pasca pemilihan umum presiden dan wakil presiden serta aksi massa 21-22 Mei 2019 diharapkan masyarakat tidak terprovokasi isu yang tidak benar yang sumbernya tidak jelas terutama bagi masyarakat yang menggunakan media sosial seperti facebook, instragram dan media sosial lainnya. Hal ini dikatakan Danramil Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Kapten Heri Nuddin pada Sabtu, 25 Mei 2019 pada perwakilan umat Katolik di Paroki Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara. “Kita meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi soal isu yang berkembang pasca pilpres dan aksi massa 21-22 Mei 2019 terutama berita hoax yang ada di media sosial,” katanya. Dikatakan Heri, selain tidak terprovokasi soal berita yang tidak jelas juga masyarakat diminta untuk tidak mempro-

vokasi dan menyeb-arkan berita yang diperoleh dari media sosial kepada masyarakat banyak yang sumber beritanya juga tidak jelas. “Bila punya keluarga yang punya medsos untuk diingatkan agar tidak me-like atau mengokekan berita yang tidak jelas. Apalagi menyebarkannya kembali melalui media sosial yang dimiliki. Karena bila berita tersebut bohong maka penyebarnya bisa dipidana”, katanya. Selain itu, Danramil Sikabaluan juga meminta masyarakat yang memiliki keluarga di pulau Jawa atau tempat lainnya untuk tidak ikut dalam aksi massa atau dalam kegiatan lainnya yang bertentangan dengan hukum karena mengancam keamanan dan ketentra-man masyarakat. (bs/r)

Untuk berkomunikasi, bila ke Terekan hulu maka menggunakan sampan dan berjalan sepanjang 500 meter dari tepi sungai Terekanhulu menuju pemukiman masyarakat pada lokasi yang dapat tangkapan sinyal telkomsel. Bila ingin ke Sirilanggai maka melewati Terekanhulu dengan sampan dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik ojek sepanjang 7 KM.

“Kalau kami sangat terbantu. Untuk mengetahui keberadaan anak, kondisi kesehatan dan soal keuangannya sangat membantu kami dengan adanya jaringan Telkomsel. Mudah-mudahan tangkapan jaringan ini ada terus sehingga memudahkan kami. Setidaknya bisa sms,” kata Lukas warga Gorottai yang mempunyai dua orang anak diluar Mentawai, satu orang yang

kuliah dan satu lagi sedang dibangku SMA. Sementara untuk mencarger ponsel, dikatakan Lukas tidak mengalami kendala karena di Gorottai ada dua orang keluarga yang memiliki mesin generator kecil sebagai penerangan pribadi sehingga warga bisa menumpang. “Dalam satu bulan ini kami terbantu soal mendapat kabar anak,” katanya. (bs/r)

Calon Kadus di Desa Saibi Samukop Ikuti Seleksi SAIBISAMUKOP-Peserta Calon Kepala Dusun di Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengikuti tes seleksi kadus definitif yang diselenggarakan pemerintah desa bersama kecamatan, Rabu 29 Mei. Peserta calon kadus tersebut seba nyak 32 orang yang mempere-butkan 12 kursi kadus definitif yakni Maso ggunei, Simabolak, Pangasaat, Sibu ddaoinan, Totoet, Sua, Simoilalak, Siruamonga, Masokut, Sirisurak, Uselat, dan Mauku. Seleksi kadus berupa tes wawancara, tertulis, kepemimpinan dan ketakwaan yang dilakukan pemerintah kecamatan dan desa. Kepala Desa Saibi Samukop Binsar Saririkka mengatakan inti dari seleksi ini, kadus yang terpilih melalui penunjukan atau pengangkatan nantinya paham administrasi, loyal peker-jaan dan pada pimpinan. “Kalau seleksi administrasi sejak kemarin kita lakukan di desa. Yang kita inginkan itu kadus nantinya

berkewajiban soal kegiatan bergotong ro yong, paham administrasi ke pendudukan,” ujarnya pada Puailiggoubat. Selesai tes seleksi ini, jelas Binsar, sesegera mungkin akan diberitahukan calon kadus yang lulus seleksi atau kadus yang terpilih secara resmi.”Tentu penentuannya kita bersama tim siapa nilai yang tertinggi dari hasil seleksi hari ini dan dalam 2 atau 3 hari segera diumumkan yang lulus nantinya,” ucapnya. Sebelumnya 27 Mei telah dilakukan seleksi calon kadus Saliguma yang diikuti 9 peserta yang memperebutkan 7 kursi kadus, terdiri dari Dusun Malibakbak, Matoimiang, Silabok Abak, Limu, Magujuk, Batlappak dan Sitakmonga. Lalu 28 Mei diikuti seleksi calon kadus di Cimpungan dengan peserta 7 orang yang juga memeperebutkan 6 jabatan kadus yakni Puro, Tinambu, Masigem, Puroddotan, Simaombuk dan Simaingak Bebegen. Camat Siberut Tengah Jasti Onare-

lius Saguruk mengatakan untuk seleksi calon kadus Saliguma dan Cimpungan hasilnya penilaian sudah dikeluarkan dan diserahkan ke pemerintah desa masingmasing. Jasti menyebutkan tes seleksi yang diberikan ke peserta calon kadus berupa wawancara untuk menilai kesigapan, tes tertulis yang dinilai administrasi surat menyurat, tes kepemimpinan untuk sejauh mana pernah menjadi pemimpin di organisasi di dusun serta tes ketakwaan mengenai keterlibatan di setiap gereja maupun masjid. “Ini pentingnya tes ini, menilai bagaimana psikologis calon kadus, kesigapan dia menghadapi masyarakat ketika ada persoalan, terutama soal admintrasi pendataan pendudukan untuk dituntut harus bisa,” ucapnya. Namun untuk pengangkatan atau penunjukan kadus yang dilakukan pemerintah desa, jelas Jasti, selain lakukan tes seleksi, pihaknya punya peran merekomendasikan calon kadus yang akan ditunjuk atau diangkat nantinya. (rr/r)


MENTAWAINEWS Saat ini gugatan hasil pemilu di MK Patrisius Sanene

enetapan hasil Pemilihan Le gislatif (Pileg) Kabu paten Kepulauan Mentawai yang telah diselenggarakan pada Rabu, (17/4) dijadwalkan KPU Kabu-paten Ke pulauan Mentawai pada awal Juli 2019. Iswanto, salah satu Komisioner KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai menjelaskan sejak pleno hasil rekapitulasi untuk Pileg tingkat kabupaten khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dilakukan KPU Mentawai sejak Mei 2019 lalu hingga saat ini tidak menerima gugatan atas pleno hasil rekap atau perhitungan suara. “Rencana (penetapan) sekitar tanggal 2-4 Juli kalau Mentawai tidak ada gugatan untuk legislatif,” kata Iswanto pada Kamis,13 Juni lalu. Dia menjelaskan saat ini pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 (Prabowo –Sandi), salah satu peserta pemilu pada Pilpres 2019 mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Pasangan 02 mengajukan gugatan dan gugatannya se-Indonesia, jadi kita diwajibkan menyiapkan semua data-data, tapi kalau di MK Mentawai disebut kita wajib datang, data yang siapkan adalah DA1, DAA, rekap kecamatan, rekap kabupaten,” ujar Iswanto. Meski ada gugatan soal Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK), penetapan hasil Pileg untuk di Kabupaten Kepu-lauan Mentawai tetap dapat dilakukan sepanjang tidak ada gugatan. Sementara untuk pelantikan ter hadap calon anggota legislatif menung

Puailiggoubat

Penetapan Hasil Pileg Mentawai Awal Juli

8

Pamsimas Aliri 28 Rumah di Bekkeiluk

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

P

BEKKEILUK-Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) akan dibangun di Dusun Bekkeiluk Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun ini. Pembangunan pamsimas itu didanai melalui APBD senilai Rp273 juta. Koordinator Pamsimas Dusun Bekkeiluk Stevanus Sagulu mengatakan, Juni ini Pamsimas di Dusun Bekkeiluk mulai dikerjakan. Saat ini pasir dan batu sudah dikumpulkan dan jalan untuk melangsir semen dan pasir sudah dibuat dengan satu lembar papan yang berjarak dua kilometer lebih dari perkampungan menuju lokasi aliran sungai. “Lokasi sumber air yang dijadikan Pamsimas itu di Tirit Tumu, kalau musim kering aman, kecuali musim kemarau delapan bulan itu pasti kering, dan rencana karena Bekkeiluk rawan banjir pipa kran agak diti-nggikan agar saat banjir warga masih bisa menggu nakan air,” ucapnya. (hd/r)

Poskesdes Mangorut Belum Dioperasikan REKAP-Proses rekapitulasi perhitungan suara tingkat kabupaten di Tuapeijat, Mentawai

gu keputusan Gubernur Sumatera Barat setelah KPU Mentawai menyerahkan hasil pleno. “Keputusan pleno kita serahkan ke Gu-bernur, lalu Gubernur menyurati Sekwan di Mentawai untuk mengagendakan pelantikan,” kata Is wanto. Seperti diberitakan sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara hasil pemilihan umum secara berjenjang. Di Mentawai, sebanyak 20

calon legislatif diprediksi akan duduk menjadi anggota DPRD Mentawai. Sebagian besar dian taranya adalah wajah baru. Pemilu legislatif Mentawai di menangkan PDIP dengan raihan empat kursi DPRD yakni 2 kursi di Dapil 3 (Siberut), satu kursi di Dapil 1 (Sipora) dan 1 kursi untuk di Dapil 2 (PUS). Kemudian perolehan kursi ter banyak kedua adalah Partai Nasdem

memperoleh 3 kursi yang tersebar di setiap dapil (Siberut, Sipora dan PUS) masing masing dapil dapat satu kursi untuk Partai Nasdem. Partai Golkar, Perindo, Garuda, Gerindra, PAN dan Demokrat mem peroleh jatah 2 kursi di DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, sementara Partai Hanura pada pe riode 2019-2024 hanya dapat meraih satu kursi. (r)

Tower Telekomunikasi Dibangun di Matobe Tahun Ini

MATOBE-Tahun ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kepulauan Mentawai membangun satu Base Telecomunication Station (BTS) di desa Matobe Kecamatan Sikakap yang

410, 15-30 Juni 2019

berlokasi di perbukitan di sekitar Dusun Tunang. Kepala Desa Matobe Silvanus menga takan, pembangunan tower tele ko munikasi sudah diusulkan sejak 2015 yang

lalu dan disurvei kelayakan ketinggian lokasi oleh Dinas Kominfo Mentawai awal 2017 dan survei kedua akhir 2017. “Pada Mei lalu Dinas Kominfo Men tawai Benni Sinaga datang ke kantor untuk menyampaikan bahwa tower di bangun sekira 8 Agustus mendatang, sekarang sedang proses administrasi dan penyediaan perangkat kebutuhan tower,” katanya, Sabtu, 15 Juni 2019 Lokasi nantinya dibangun tower tersebut sudah dihibahkan oleh pemilik lahan Polin Sakoikoi dan sudah dibuat surat hibahnya dan sudah ditangan Dinas Kominfo, luas lahan 25 meter x 25 meter persegi. “Jika kita dari Sikakap menuju Matobe, lokasinya sebelum penu runan jalan trans Mentawai sebelah kanan,” ujarnya. Fasilitas pendukung pembangunan tower telekomunikasi seperti PLN sudah ada, jalan trans sudah dibeton

sehingga mobilisasi pengangkutan alat atau perangkat tower sudah mudah dengan truk. “Informasi yang saya dapat tinggi tower terebut sekira 23 meter atau 30 kaki, tinggi tower yang akan dibangun dapat menelepon men cakup 12 dusun di desa Matobe dan daerah lain dan juga Sikakap atau Saumanganya,” jelasnya. Lingga Saogo (18), salah satu Warga Matobe Tunang mengatakan, dia kesulitan sekali jika ada yang penting untuk menelepon keluarganya yang berada di daerah lain. “Untuk mene lepon saja harus ke Sikakap menempuh 15 kilometer dengan sepeda motor, jika nantinya di bangun BTS di Matobe, saya dan warga lainnya pasti sangat senang karena telekomunikasi ini salah satu yang sangat penting,” katanya. (leo/r)

ROGDOK-Poskesdes Dusun Mangorut Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepu-lauan Mentawai belum digunakan karena petugas medis belum ada yang mau ditempatkan di sana gara-gara tidak ada listrik. Kepala Desa Madobag Robertus Sakulok mengatakan, poskesdes ini dibangun sejak tahun 2018 melalui dana anggaranAPBD senilai Rp275 juta dengan ukuran 9x6 meter persegi setengah permanen dengan kapasitas dua orang petugas medis, namun hingga Juni ini belum digunakan oleh masyarakat setempat. “Gedung poskesdes yang ada di Dusun Mangorut Desa Madobag sudah selesai dibangun namun meu-beler dan lampu belum ada sejak pembangunan itu lampu dan meubeler belum dimasukkan, kalau petugas sudah ada kita bisa anggarkan di dana desa, untuk tahun ini anggaran meubiler belum ada, dan persoalan ini sudah disampaikan kepada bupati Yudas Sabaggalet tinggal menunggu bagaimana persiapannya kedepan ini agar Poskedes digunakan,” katanya, Sabtu 1 Juni 2019. Untuk petugas medis kata Robe-rtus, sudahadanamunkarenaMango-rutterpecah dua bagian maka petugas masih berada di Mangorut yang ada di Majobulu, sedangkan di peru-mahan sosial di dekat kampung DusunRogdokyangsudahdibangunfasilitas poskesdes petugas belum ada. “Di Mangorut bagian Majobulu petugas sudah ada dua orang, namun poskesdes tidak ada, petugas me-nggunakan rumah sosial untuk melakukan pelayanan kepada masyara kat,”katanya. “Kitaberharapkedepaninipetugasmedis akan ditempatkan namun difasilitasi mebeler danmeteranlamputerlebihdahulu agarpetugas nyaman,” tambah Robertus. (hd/r)


MENTAWAINEWS Budaya tato semakin ditinggalkan generasi muda Mentawai Rus Akbar

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

9

Generasi Muda Mentawai Menjaga Warisan Budaya Tato Tertua

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

ajah Afdal Yusra (19) dari Saliguma mengernyitkan alisnya ketika jarum mulai menusuk-nusuk kulit ari bagian dadanya, dia hanya terbaring di atas tikar plastik dan kepalanya ada bantal di bagian kepalanya duduk Reynol Silvester Saogo (30) dan bagian lenganya duduk Joel Frianto Sikatsila (23). Di tangan kiri Reynol memegang kayu yang melengkung dimana bagian lengkungannya ada jarum kecil yang dipakai menusuk kulit ari Afdal, sementara tangan kanan Reynol memegang kayu kecil yang dipakai sebagai memukul kayu yang ada dibagian kirinya agar jarum yang tercelup di kulit ari Afdal tidak sampai menembus daging. Sementara tugas Joel menyibak kulit Afdal agar garis yang telah dibuat jelas supaya ketika merajah tubuhnya (tato) tidak lari dari garis panduan. Hampir tiap hari merajah tubuh pencinta tato Mentawai itu yang mengatasnamakan komunitas Sitasimattaoi yang berposko di daerah Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Reynol atau di akun medsosnya B’jak Paburut Kerei ini belajar tato Mentawai secara manual, dialah yang sering menato warga yang mau tubuhnya dirajah atau kalau bahasa Mentawainya Sipatiti’. Reynol sendiri berasal dari Taupeijat, Sipora Utara, anak kedua dari pasangan Arkelaus Saogo dan Marnida Saleleubaja yang juga aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Mentawai. Dari penuturannya pada Puailiggoubat, dia mencintai tato atau titi’ (bahasa Mentawai) sejak dari kakeknya, sementara kedua orang tuanya sudah tidak ada tato lagi, baru generasi Reynol ada tatonya. Hampir seluruh bagian tubuhnya dipenuhi tato Mentawai mulai dari dada, punggung, tangan sampai kakinya banyak motif campuran tato Mentawai dari Sarereiket, Tubeket di Siberut Utara dan ada juga motif dari Sipora. “Awalnya saya membuat tato modern, baru pada tahun 2011 bagian punggung serepak abak (cadik sampan Mentawai) dimana bagian ujungnya di bagian bahu belakang ada enam titik diujung motif cadik. Enam titik itu di bahu belakang itu adalah simbol laipat atau leu’leu’ (sayur paku) untuk kesimbangan hidup.

W

TATO-Joel memegang dada Afdal sementara Reynol menato tradisional Mentawai

Durasi pembuatannya sekitar tiga jam, sembu-hnya tiga hari kemudian kulit terkelupas tidak ada proses ritualnya, yang menato saat itu Aman Durga di Buttui, dia menato memakai alat tradisional,” katanya kepada Puailiggoubat. Setelah itu dilanjutkan di bagian dadanya yang dinamakan gegebak atau si kembang dari Siberut Utara ini melambangkan kalong kelelawar karena dulu ceritanya suku tersebut khusus pemburu, menyerang musuh waktu malam hari. “Ini ada yang busur panah tapi di Tubeket itu namanya si kembang atau kalong, ini dua hari itu ditato Aman Durga dan Bajak Letcu isinya Durga itu dilakukan tahun 2011,” tuturnya. Tato berikutnya ada garis mele-ngkung di bagian samping tubuhnya, menurut Reinol itu merupakan aggra bebek. “Tato samping hanya untuk penyeimbang dari tato dada,” jelasnya. Setelah sembuh di bagian samping, pada tahun 2017 Reinol melanjutkan bagian punggung telapak kaki dengan motif saliou. “Arti keseluruhan adalah leggeu alat penangkap ikan, laki-laki dan perempuan bisa memakai motif terse-but. Lalu bagian

belakang betis kaki ada motif laipat (paku), motif ini dari Sipora biasanya perempuan yang memakai tapi karena setiap pengobatan ada laipat makanya sering ditorehkan menjadi tato,” ujarnya. Untuk menato bagian kaki ini awalnya bagi kiti dulu baru kaki kanan. Awalnya memakai mesin tapi kemu-dian memakai alat tradisional, kalau dibanding mesin modern lebih bagus memakai alat tradisional. “Setiap kaki dilakukan satu malam. Kemudian dilanjutkan bagian paha itu dilakukan pada tahun 2019, untuk paha ini namanya bou, tiga garis memanjang dengan simbol tonggak uma. Tato paha ini saya sendiri yang buat,” ucapnya. Tato yang terakhir adalah bagian punggung telapak tangan dengan motif gogokjai (alat penyaring tepung sagu), motif ini dipadukan Simatalu, Siberut Tengah tapi ada juga motif Sarereiket. “Motif tato keseluruhan ini dipadukan berbagai daerah. Di tangan gagaik ini gogotjai dari derah Simatalu dan Saibi, Siberut Utara bagian dada suku Tubeket, kemudian Sabbangen itu di bahu,” terangnya. Reynol belajar tato otodidak, motif tato yang dibuat sempat bertanya sama

kakek. “Almarhum kakek dulu ada tato dari Sipora,” ujarnya. Saat dia mengukir tubuhnya dengan tato orang tua laki-laki memberikan support, komunitas didirikan awal tahun basecamp di Tuapeijat dan Padang. Untuk peralatan tato bahanya didapat Buttui, Siberut Selatan berupa kayu kelak baga, ada yang dicari di hutan sendiri. Sedangkan jarumnya memakai jarum tato modern bersama tintanya tapi kalau ada permintaan memakai jarum tradisional bisa dilakukan tapi menurut Reinol itu tidak bisa karena terlalu sakit. Sedangkan kalau tinta tato tradisional itu memakai jelaga dicampur dengan air tubuh, namun karena bahanya susah dicari jadi memakai tinta modern. Untuk komunitas dalam satu naungan Sitasimanttaoi ada beberapa genre bagian lukisan galeri dari kanvas, motif tato Mentawai. “Kami tidak ada ketua semuanya saling memberikan masukan. Sedangkan respon dari pemerintah tidak ada hanya komunal saja,” ucapnya. Joel Fianto Sikatsila (23) seorang

mahasiswa di Stisipol Imam Bonjol Padang juga pencinta tato Mentawai yang ikut merajah tubuhnya, namun tato yang dia ukir di tubuhnya itu tidak keseluruhan hanya bagian kirinya saja. Tato yang dibuatnya adalah matat sulu (matahari), kemudian punggunya berupa motif serepak (cadik) lalu dikaki. “Tato saya ini sebelah terinspirasi dari suku Sikatsila (sebelah) dan itu dibuat secara manual memakai alat tradisional. Saya hanya ingin mencoba menyelamatkan budaya meski tidak sempurna,” ucapnya. Joel terpikat soal tato ini semenjak SD kelas 1 saat itu dia sempat bertemua dengan almarhum nenek. “Pada saat itu kakek saya dan nenek ada tato beda dengan orang tua saya tidak ada tato Mentawai,” ujarnya. Joel menato belum semahir temannya Reynol, hanya bisa menato hal-hal yang kecil saja sementara motif yang besar belum bisa dilakukan. “Saya baru bisa menato motif serepak dibagian punggung tapi kalau bagian dada saya belum bisa,” ujarnya. Tidak ada tarif atau patokan konitas bagi orang yang mau menato tubuhnya, kalau paling kecil itu Rp150 ribu, kalau keseluruhan dari depan khusus dada Rp500 ribu, belakang Rp300 ribu. (r)


Puailiggoubat engan membangun kepedulian Anda bisa memiliki kemampuan untuk berempati kepada orang lain dan menjalani hidup berdasarkan rasa kasih sayang, cinta kasih, dan belas kasih kepada orang-orang di sekitar Anda. Selalu ada saja godaan untuk menjalani hidup yang hanya peduli pada kepentingan diri sendiri dan terfokus hanya pada apa yang menjadi tujuan dan keinginan Anda sendiri, tetapi hari-hari Anda akan menjadi jauh lebih berharga jika Anda memikirkan tentang apa yang orangorang dalam kehidupan Anda pikirkan dan rasakan. Membangun kepedulian berarti bersedia mendengarkan, mengerti jika seseorang membutuhkan bantuan, dan memberikan dukungan bagi komu-nitas tanpa mengharapkan penghargaan. Jika Anda ingin mengetahui cara untuk membangun kepedulian yang lebih besar, bacalah langkah untuk memulainya. Bangunlah kepekaan terhadap perasaan orang lain. Jika Anda ingin menjadi seseorang yang mempunyai cara pandang yang lebih terarah pada kepedulian, Anda harus lebih banyak menyempatkan diri untuk memikirkan tentang perasaan orang lain. Berusahalah untuk memahami bagaimana cara orangorang di sekitar Anda menanggapi suatu situasi tertentu, atau sekedar mengenali seperti apa perasaan mereka pada saat mereka menghadapinya. Orang-orang yang memiliki rasa peduli biasanya akan bisa merasakan suasana hati orang lain dan bisa mengatakan apakah seseorang sedang merasa sedih atau kecewa, dan memikirkan cara melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Pertimbangkan apa dampak dari tindakan Anda terhadap orang lain. Mungkin Anda sendiri sudah sangat sibuk memikirkan segala kebu-tuhan Anda untuk mempertimbangkan dampak dari apa yang Anda lakukan atau katakan kepada orang lain. Jadi jika suatu saat Anda ingin melakukan sesuatu, mungkin meminta teman Anda yang membersihkan dapur karena Anda sedang sibuk, atau tidak menjawab telpon dari teman Anda yang baru saja patah hati, bertanyalah kepada diri Anda sendiri bagaimana tanggapan orang ini terhadap apa yang sudah Anda lakukan. Jika jawabannya “tidak baik,� maka Anda harus mempertimbangkan untuk mengubah tindakan Anda agar lebih bisa diterima oleh orang lain. Tentukan sikap. Sikap peduli pada orang lain cenderung berfokus pada usaha untuk membangun hubungan yang sehat dan positif. Kadang-kadang ini berarti akan ada perdebatan atau perten-tangan dengan orang lain dengan tujuan untuk menye-lesaikan suatu masalah. Bagaimanapun juga, jika Anda ingin bersikap peduli, Anda perlu mempertimbangkan untuk menjaga jarak dengan seseorang, dan berusaha menjaga hubungan yang sehat dan positif daripada terus menerus bertengkar sepanjang waktu. Hargailah orang lain dalam kehidupan Anda. Jika Anda ingin

D

Membangun Kepedulian Sesama

Ilustrasi by id.wikihow.com

menjadi seseorang yang lebih peduli, Anda harus menghargai orang-orang yang ada dalam kehidupan Anda sebaik mungkin. Berusah-alah untuk selalu berterima kasih dan mensyukuri kebaikan dari setiap anggota keluarga Anda, teman-teman Anda, orang yang Anda cintai, atau setiap orang yang sudah membuat hidup Anda menjadi lebih berarti dan lebih baik. Jangan hanya terfokus pada hal-hal yang membuat Anda kecewa atau kata-kata kasar yang kadang-kadang harus Anda hadapi, tetapi sebalik-nya, berusahalah untuk memikirkan semua kegembiraan dan kebahagiaan yang orang-orang lain bawa ke dalam hidup Anda. Jauhkan rasa egois. Meskipun sulit untuk bisa menjadi orang yang sama sekali tidak mementingkan diri sendiri, setiap orang bisa berusaha untuk menjadi orang yang tidak terlalu egois dalam melakukan interaksi dan menjalani kehidupannya sehari-hari. Jika Anda ingin mengurangi rasa egois, Anda harus lebih banyak memikirkan perasaan orang lain dan tidak hanya berpikir tentang saya, saya, saya. Suatu saat jika Anda berinteraksi dengan seseorang, berusahalah untuk memperhatikan bagaimana perasaannya dan bagaimana keadaannya daripada membicarakan tentang diri Anda atau memikirkan kebutuhan Anda sendiri. Berikan perhatian. Orang-orang yang memiliki rasa kepedulian menjalani kehidupan mereka sehari-hari dengan cara pandang untuk selalu memberikan perhatian. Mereka berusaha memberikan perhatian pada apa yang dilakukan oleh orang-orang yang mereka ajak bicara, selain itu mereka juga memiliki kepekaan

terhadap kebutuhan dan perasaan orangorang tersebut. Bersikap sopan. Mungkin tidak terpikirkan oleh Anda bahwa bersikap sopan sangat erat hubungannya dengan kepedulian, tetapi pada kenyataannya, bersikap sopan akan membuat Anda menjadi seseorang yang lebih peduli dan Anda akan memperlakukan orang-orang di sekitar dengan rasa hormat. Bersikap sopan berarti berkelakuan baik, tidak berselera rendah atau kasar di depan orang lain, membantu menahan pintu untuk orang lain dan bertanya tentang keadaan mereka. Ini juga berarti tersenyum kepada orang lain, saling bertegur sapa, dan tidak mencampuri urusan orang lain. Berbagi kasih sayang. Orang-orang yang peduli selalu memberikan kasih sayang kepada orang-orang yang mereka cintai atau perhatikan. Berusahalah untuk memberikan kasih sayang kepada orang lain sebagai cara untuk menunjukkan bahwa Anda peduli kepada mereka. Dengarkan orang lain. Orangorang yang penuh kepedulian akan mempunyai waktu untuk mendengarkan orang lain. Mereka tidak terus menerus membicarakan diri mereka sendiri sebab mereka benar-benar tertarik dengan apa yang orang lain katakan. Pada saat seseorang sedang berbicara kepada Anda, lakukan kontak mata, abaikan dulu panggilan telepon atau hal-hal lain yang bisa mengganggu, dan jangan menyela pembicaraan orang ini. Jika Anda ingin memberikan nasihat atau tanggapan, tunggulah sampai orang ini selesai bicara. Bersikap lebih murah hati. Bermurah hati, misalnya dengan memberikan waktu Anda atau uang Anda,

bisa membantu Anda untuk menjadi orang yang lebih peduli. Jika Anda ingin menjadi orang yang peduli, Anda harus berbagi kepada orang lain dan tidak boleh egois dengan apa yang Anda miliki. Kita semua mempunyai jadwal yang sibuk, tetapi Anda harus berusaha untuk menyumbangkan apa yang Anda miliki, menolong orang-orang yang membutuhkan, atau sekedar memberikan pujian kepada seseorang yang dekat dengan Anda. Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan. Kata-kata ini mungkin sudah sangat dipahami, tetapi Anda akan terkejut karena sangat sedikit orang yang benar-benar hidup sesuai hukum ini. Jika Anda ingin lebih peduli, Anda harus ramah dan bijaksana terhadap orang lain, dan memikirkan bagaimana perasaan Anda jika Anda berada di posisi mereka. Anda mungkin tidak begitu peduli pada saat memberikan komentar yang kasar kepada pelayan Anda karena Anda sedang kesal, tetapi pikirkanlah bagaimana pengaruh dari komentar Anda terhadap perasaannya. Berusahalah untuk berbaik hati kepada orang lain. Berbaik hati adalah aspek penting yang lain dalam bersikap peduli. Jika Anda ingin berbaik hati, Anda harus menghormati orang-orang di sekitar Anda, dan jangan membuat orang lain terganggu karena Anda. Misalnya, jangan berbicara terlalu keras pada saat menelpon di dalam bis yang penuh sesak, jangan hanya memikirkan kenyamanan pribadi Anda sendiri, dan jangan bertanya kepada saudara perempuan Anda bagaimana perasaannya jika Anda mengundang mantan kekasihnya sementara dia juga akan ada di sana. Perhatikanlah orang lain dan pastikan

410, 15-30 Juni 2019

10

mereka merasa nyaman dan dihormati dalam kehidupan Anda. Bantulah orang-orang yang membutuhkan bantuan. Membantu orang yang membutuhkan bantuan adalah aspek utama dari kepedulian. Anda tidak akan bisa menjadi orang yang penuh kepedulian jika Anda hanya bisa membantu diri Anda sendiri. Membantu orang lain berarti membantu keduanya baik teman maupun anggota keluarga yang membutuhkan bantuan dalam hidup mereka, dan juga membantu orangorang yang kurang beruntung dalam komunitas Anda, atau bahkan orangorang yang tidak Anda kenal yang kehidupannya baik-baik saja tetapi mereka juga membutuhkan bantuan. Tanyakan kepada orang lain tentang kehidupan mereka. Cara lain untuk peduli adalah dengan lebih banyak mempelajari tentang bagaimana orang lain menjalani kehidupan mereka. Jika Anda berbicara dengan seseorang, mungkin dengan tetangga atau teman baik Anda, tanyakan kepada mereka apa yang sedang mereka rasakan, bagaimana mereka mengisi akhir pekan mereka, atau bagaimana keadaan mereka hari ini. Mintalah maaf jika memang harus. Perhatikanlah bagaimana orang lain peduli dengan pengaruh yang terjadi sebagai akibat dari tindakan mereka terhadap orang lain. Oleh sebab itu, mereka akan langsung meminta maaf jika mereka sudah melakukan kesalahan. Mereka tidak menyangkal kesalahan mereka, dan mereka merasa nyaman dengan mengakui bahwa mereka memang tidak sempurna. Lakukan kebaikan untuk orang lain. Peduli pada orang lain berarti akan menghabiskan waktu untuk melakukan kebaikan bagi orang lain dan menolong mereka pada saat mereka membutuhkannya. Tidak berarti bahwa Anda harus menjadi pesuruh dari seseorang, tetapi ini berarti bahwa Anda harus berusaha menolong orang lain. Berbagi. Berbagi berarti benar-benar peduli. Jika Anda ingin menjadi seseorang yang lebih peduli, Anda harus bersedia membagikan apa yang Anda miliki. Ini bisa berarti membagikan apa yang sangat penting bagi Anda, misalnya pakaian yang Anda sukai, atau setengah dari roti lapis kesukaan Anda, jangan bagikan sesuatu yang tidak berarti bagi Anda, seperti buku yang tidak begitu Anda sukai. Lakukan kontak dengan orangorang. Cara lain untuk bersikap peduli adalah dengan membuat orang-orang tahu bahwa Anda sedang memikirkan mereka pada saat Anda tidak sedang bersamanya. Untuk melakukan hal ini, Anda harus melakukan kontak dengan teman-teman Anda atau anggota keluarga Anda, mungkin dengan mengirimkan pesan singkat setelah teman baik Anda selesai ujian, atau menelpon sepupu Anda pada hari ulang tahunnya. Berkirim kartu juga bisa menjadi cara untuk menyampaikan pesan Anda. (Sumber: WikiHow)


Puailiggoubat enggoda, mengejek, menga ncam, menyebarkan berita yang tidak benar, memukul dan meludahi seseorang merupakan bagian dari perilaku berulang yang tidak diinginkan. Perilaku tersebut dikenal juga sebagai penindasan atau bullying. [1] Meskipun penindasan biasanya mengacu pada perilaku yang ditunjukkan oleh anak-anak usia sekolah, banyak orang yang menggunakan istilah tersebut untuk mengacu pada taktik agresif dalam melukai seseorang (baik secara verbal, sosial, atau fisik) yang dianggap lebih lemah. Melindungi Diri dari Pelaku Penindasan Cari tahu apakah apa yang Anda alami merupakan sebuah penindasan. Penindasan tidak ditunjukkan dalam satu bentuk saja; penindasan ditunjukkan dalam bentuk perilaku agresif, baik secara verbal, sosial dan fisik. Terlepas dari bentuknya, perilaku-perilaku tersebut terjadi secara berulang (tidak hanya satu kali) dan merupakan bentuk perilaku yang tidak diinginkan atau tidak berterima. Contoh dari penindasan secara verbal (verbal bullying) di antaranya adalah menggoda atau meng-ganggu, mengejek, melontarkan komen-tar atau candaan berbau seksual yang tidak pantas, mencela dan mengancam. Penindasan sosial (social bullying) mengacu pada tindakan seseorang untuk merusak nama baik atau hubungan seseorang dan mencakup penyebaran berita yang tidak benar mengenai orang yang bersangkutan, penghasutan agar orang-orang tidak berhubungan atau berteman dengan korban penindasan, atau bahkan mempermalukan korban dengan sengaja di depan umum. Penting untuk diingat bahwa penin dasan verbal atau sosial tidak selalu terjadi secara langsung (dalam hal ini, di dunia nyata). Salah satu bentuk penindasan yang dikenal seba-gai cyberbullying merupakan bentuk penindasan yang dilakukan melalui surel, situs media sosial, pesan singkat, atau dalam bentuk-bentuk digital lainnya. Cy berbullying mencakup pengiriman pesan ancaman, kekerasan dalam dunia maya, pengiriman pesan atau surel secara berlebihan, pengunggahan gambar atau informasi yang memalukan ke media sosial, serta taktik penindasan verbal atau sosial lainnya yang di lakukan dalam ruang digital. Penindasan fisik terjadi ke tika seseorang melukai tubuh atau barang milik orang lain. Contoh dari penindasan fisik di antaranya adalah meludahi, memukul, mendorong, me nendang, meninju, membuat orang lain tersandung dan menarik seseorang dengan kasar. Selain itu, mencuri atau merusak barang milik orang lain juga merupakan bentuk penindasan fisik. ¡ Perlu diingat bahwa perilakuperilaku tersebut dapat saja terjadi, namun tidak sampai dianggap sebagai

M

Menghentikan Pelaku Penindasan

Ilustrasi By Portal News

sebuah penindasan. Jika perilaku kasar atau agresif seperti memukul atau mengejek hanya terjadi satu kali, perilaku tersebut secara teknis tidak langsung dianggap sebagai penindasan. Akan tetapi, jika perilaku seperti itu terjadi secara berulang, atau pelakunya sudah jelas ingin tetap menunjukkan perilaku seperti itu, perilaku tersebut dapat dianggap sebagai suatu penin dasan. Tetap tenang dan mintalah pelaku untuk menghentikan perilakunya. Tataplah pelaku penindasan dan dengan tenang dan jelas, mintalah ia untuk menghentikan perilakunya. Beri tahu ia bahwa tindakannya tidak dapat diterima dan ia telah bersikap tidak sopan. Jika penindasan terjadi di dunia maya (mis. internet), ada baiknya Anda tidak menanggapi pesan-pesan yang pelaku kirimkan. Jika Anda mengetahui pelakunya dan berani untuk memintanya berhenti, tunggulah hingga Anda dapat berbicara padanya secara lang sung Menjauhlah dari pelaku. Jika Anda merasa tidak aman dan nyaman untuk berbicara, menjauhlah dari pelaku penindasan. Jauhkan diri dari tempat kejadian dan pergilah ke tempat aman yang biasanya dikunjungi oleh orangorang yang Anda percaya. Bicaralah pada seseorang yang Anda percaya. Temuilah orang dewasa, anggota keluarga, guru, teman, atau

seseorang yang memang Anda percaya dan jelaskan padanya apa yang Anda alami. Bicaralah pada seseorang yang Anda percaya. Temuilah orang dewasa, anggota keluarga, guru, teman, atau seseorang yang me mang Anda percaya dan jelaskan padanya apa yang Anda alami. Pikirkan cara untuk menjaga agar Anda tetap aman, baik secara emosional maupun fisik. Anda tidak dapat begitu saja melawan balik dan Anda harus selalu memberi tahu penindasana yang dialami pada seseorang yang Anda percaya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengen dalikan dan menolong diri Anda sendiri: Jika memungkinkan, hindari pelaku penindasan atau tempat-tempat yang sering dijadikan lokasi penindasan. Pastikan Anda sering dikelili-ngi atau bersama orang lain, terutama jika penindasan cenderung terjadi ketika Anda sedang sendiri. Jika Anda mengalami penindasan di dunia maya, cobalah ganti nama layar (screen name) atau tanda pengenal lainnya yang Anda gunakan. Perbarui pula pengaturan privasi akun agar hanya teman-teman dan anggota ke luarga saja yang dapat menghubungi Anda, atau buatlah akun baru. Hapus informasi-informasi pribadi seperti alamat rumah atau nomor telepon dari profil dan batasi jumlah informasi pribadi yang Anda bagikan di kemudian

hari. Jangan berikan cara lain agar pelaku penindasan dapat menghubungi Anda. ¡ Catat atau rekam kapan dan di mana penindasan yang dialami terjadi, serta apa saja yang Anda alami. Ada baiknya Anda memiliki catatan mengenai apa yang sudah Anda alami jika penindasan terus terjadi dan diperlukan langkah-langkah lebih lanjut oleh pihak yang berwenang untuk menghe-ntikannya. Jika penindasan terjadi di internet, simpanlah semua pesan dan surel dari pelaku, termasuk cuplikan layar (screenshot) dari kiriman di media sosial yang dikirim oleh pelaku. Membantu Orang Lain yang Menghadapi Penindasan Jangan abaikan penindasan yang terjadi dan jangan beritahu korban untuk mengabaikannya. Jangan pernah beranggapan bahwa agresi atau keke rasan yang terjadi pada suatu kejadian merupakan hal yang tidak berbahaya. Jika seseorang merasa terancam, situasi tersebut harus ditanggapi dengan serius, terlepas dari apakah yang orang tersebut alami merupakan gangguan secara verbal atau ancaman kekerasan fisik Beri tahu korban bahwa Anda mau membantu dan mendukungnya. Kor ban-korban penindasan sering kali merasa terisolasi dan tidak didukung. Oleh karena itu, pastikan Anda mem beritahunya bahwa Anda ada untuknya.

410, 15-30 Juni 2019

11

Pastikan semua orang aman sebelum Anda menengahi. Jika penindasan yang terjadi melibatkan penggunaan senjata, ancaman kekerasan fisik yang serius, atau Anda merasa tidak aman, hubungi polisi atau pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan sebelum Anda menengahi kedua pihak yang terlibat. Segera tengahi kedua pihak (jika Anda merasa aman) sambil tetap bersikap tenang. Ada baiknya Anda menengahi sesegera mungkin sebelum penindasan yang terjadi semakin buruk. Mintalah bantuan orang lain yang tidak terlibat dalam penindasan jika memungkinkan. Pisahkan kedua pihak yang terlibat. Setelah Anda memisahkan kedua pihak dan dapat berbicara pada keduanya secara terpisah, dapatkan keterangan dan cari tahu apa yang terjadi. Jika Anda membicarakan apa yang terjadi bersama kedua pihak yang terlibat di tempat dan waktu yang sama, korban penindasan mungkin merasa lebih tertekan dan malu. Pisahkan kedua pihak yang ter libat. Setelah Anda memisahkan kedua pihak dan dapat berbicara pada keduanya secara terpisah, dapatkan keterangan dan cari tahu apa yang terjadi. Jika Anda membicarakan apa yang terjadi bersama kedua pihak yang terlibat di tempat dan waktu yang sama, korban penindasan mungkin merasa lebih tertekan dan malu. Libatkan pihak sekolah. Semua sekolah memiliki peraturan atau kebijakan terkait penindasan. Selain itu, banyak sekolah yang sudah menerapkan strategi untuk menangani cyber bullying. Sudah menjadi tugas pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, namun tentu saja pihak sekolah harus terlebih tahu mengetahui apa yang terjadi. Mintalah bantuan dari konselor profesional atau terapis. Korban penindasan dapat mengalami efek emosional dan psikologis dalam jangka panjang. [10][11] Oleh karena itu, dengan mendapatkan bantuan pihak profesional sejak awal, Anda dapat mengurangi efek-efek tersebut. Jangan menyuruh korban untuk melawan balik pelaku penin dasan. Penindasan melibatkan dua pihak dengan ketidakseimbangan kekuatan—salah satu pihak lebih besar dan pihak lainnya lebih kecil, sekelompok orang melawan satu orang, salah satu pihak memegang status atau kendali yang lebih besar dan pihak lainnya tidak memiliki wewenang, dan semacamnya. Ketika melawan balik, korban justru harus menghadapi risiko kekerasan yang lebih besar atau mungkin merasa bersalah. (Sumber: WikiHow)


Puailiggoubat

12

410, 15-30 Juni 2019

Kepala Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat, Stefanus Siribere

Membangun Simatalu dengan Sistem Wilayah embangunan dengan sistem wilayah menjadi salah satu strategi Kepala Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat, Stefanus Siribere dalam mempercepat dan memaksimalkan hasil hasil pembangunan di tengah masyarakat. Selain untuk memaksimalkan hasil, pembangunan sistem wilayah akan lebih memberikan dampak ekonomi masyarakat. Hal ini telah menjadi kesepakatan bersama dalam mempercepat pembangunan wilayah Desa Simatalu bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selama periode kepemimpinannya dari 2018-2024. “Kalau terpusat akan lebih memberikan dampak ekonomi yang lebih banyak di tengah masyarakat dibandingkan pembangunan yang dibagi-bagi,” kata Stefanus. Stefanus mengatakan, pembangunan sistem wilayah dimulai tahun 2019 di bagian pusat desa, yaitu Dusun Simalibbeg dan Muntei serta bagian Paipajet Hulu yang terdiri dari Dusun Amek, Polauruan dan Lalateng. Sementara pada tahun 2020 pada bagian Simatalu pantai seperti Dusun Saikoat, Limu, Bojo. Dan pada 2021 yaitu pembangunan wilayah jalur sungai seperti Limau, Masaba, Kulumen dan Suruan. “Nantinya pada 2022 akan kembali ke pusat desa dan seterusnya hingga 2024,” katanya. Untuk tahun 2019, total anggaran desa sebesar Rp5,8 miliar akan digunakan untuk pembangunan jalan lingkar dusun, antar dusun, rehab, pembangunan jembatan, sarana air bersih dan pembagunan jamban masyarakat. Ia menargetkan pembangunan sarana air bersih dan pembangunan jamban agar terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat karena dengan lingkungan yang bersih, sehat akan menciptakan manusia yang sehat. “Salah satu dari faktor tersebarnya penyakit karena kotoran manusia yang dibuang sembarangan. Hal ini yang mau kita ubah untuk hidup bersih bagi masyarakat,” katanya. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari bentuk kerjasama antara masya-rakat dan pihak Puskesmas Simatalu melalui petugas pustu (puskesmas pemba-ntu) atau polindes yang ada di masing-masing

P

dusun. Karena petugas kesehatan sangat penting dari segi pendampingan dan pembinaan sementara dari pihak desa lebih pada pembangunan sarana dan prasarana. Pertimbangan lainnya dalam pelaksanaan pembangunan sistem wilayah agar pengawasan yang dilakukan oleh pihak desa dapat berjalan dengan maksimal serta dapat menghemat anggaran monitoring dibanding pembangunan yang sistem menyebar. Dalam kepemimpinannya, lanjut Stefanus, hansip yang ada di tingkat dusun akan dihidupkan kembali dalam rangka membantu kepala dusun menjaga keamanan dan ketentraman di tengah masyarakat. Karena selama ini dinilai Stefanus, kepala dusun kewalahan dalam mengontrol masyarakat dalam memberikan pelayanan. Tak hanya soal hansip yang tersebar di 13 dusun yang ada di Desa Simatalu, namun menghidupkan kembali LAD (Lembaga Adat Desa) sangat penting di tengah masyarakat. Selain menjaga agar konflik yang terjadi di tengah masyarakat tidak muncul, juga akan menjadi wadah dalam mempertahankan nilai adat dan budaya Simatalu. “Simatalu itu asal orang dan budaya Mentawai, perlu lembaga adat yang kuat agar tidak hilang karena pengaruh dari luar. Kita ak-an coba rancang bersama dengan BPD aturan mengenai Simatalu sebagai tempat

istimewa untuk dipertahankan soal adat, budaya dan juga sikerei”, katanya. Terkait pemberdayaan ekonomi, dikatakan mantan penyuluh lapangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mentawai wilayah Simatalu ini, soal meningkatkan produksi sagu dari skala keluarga menjadi skala yang lebih besar. Di desanya, kata Stefanus untuk pembukaan padi sawah tidak cocok karena lahan yang tersedia pada umumnya sudah berisi kebun sagu. “Sagu tidak lepas dari nilai budaya orang Mentawai sehingga tidak bisa kita geser dan hilangkan,” katanya. Selama ini pengolahan sagu yang dolakukan masyarakat Simatalu masih memakai peralatan tradi-sional yang hasilnya hanya untuk kebut-uhan keluarga, namun bila dibantu dengan mesin penggiling atau pengupas sagu

maka akan sangat membantu masyarakat sehingga produksi tepung sagu akan lebih banyak dan dapat dijual dari wilayah Simatalu, misalnya ke pusat kecamatan. Di sektor lain, Stefanus menyebutkan, hasil produksi kelapa cungkil di Simatalu dalam satu bulan tidak kurang 100 ton. Namun karena nilai jual kepada penampung tidak baik membuat hasil dari penjualan kelapa cungkil atau kopra hanya untuk sekadar memenuhi kebutuhan keluarga sesaat. Agar dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat, buah kelapa ke depannya tidak hanya dijadikan sebagai kelapa cungkil atau kopra namun dijadikan sebagai minyak kelapa agar dapat dijual di lingkungan masy-arakat dan di pusat keca-matan. Maju atau tidaknya sebuah desa, menurut Stefanus tidak terletak pada besar atau kecilnya sebuah anggaran. Namun terletak pada mensinkronkan pemb-angunan serta manaje-men keuangan yang baik di tingkat desa. Salah satu lan-gkah yang diambil yaitu reformasi birokrasi di internal desa dengan cara merombak aparat desa mulai dari sekretaris desa hingga kepala seksi dan kepala urusan dari kepemimpinan sebelumnya dengan kepemimpinan yang baru. “Kita juga membuat temanteman nyaman bekerja di

kantor karena dengan adanya rasa nyaman maka akan mendu-kung kinerja mereka untuk lebih baik,” katanya. Pada 2019 jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) Simatalu baik dari APBN dan APBD Rp5,8 miliar. Sebuah nilai yang besar selama adanya ADD di Desa Simatalu. Namun, dengan besarnya anggaran ini membuat kepala desa menjadi lebih hati-hati dalam memberikan kontrol dan pengawasan dalam penggunaannya agar tidak menimbulkan persoalan. Tahun-tahun sebelumnya besar ADD Simatalu Rp3-4 miliar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Simatalu ke ke depannya dapat menjadi motor pengge-rak ekonomi masyarakat dengan ba-nyaknya komoditas yang ada, misalnya manau, ugei, kelapa, sagu serta kebutu-han pokok masyarakat. Dari pengamatan selama setahun BUMDes berjalan belum memberikan dampak dan juga nilai investasi desa yang diberikan dalam dipertanggungjawaban sehingga kepala desa pada 2019 ini menunggu pihak kecamatan untuk melakukan pengecekan terkait keberadaan dan pengelolaan BUMDes yang ada. Pada 2018 Desa Simatalu memberikan modal sebesar Rp100 juta pada BUMDes untuk mengurus surat-surat notaris sebesar Rp20 juta dan Rp80 juta sebagai modal awal. “Kita sudah panggil pengurusnya untuk mempertanyakan soal BUMDes saat ini dan sudah kita sampaikan pada camat. Nantinya camat akan turun bersama tim untuk melihat kondisi di lapangan,” katanya. Ke depannya, Ste-fanus Siribere ber-sama dengan pihak sekolah, masyarakat akan bekerjasama dalam me-ngembangkan Simatalu seba-gai tempat wisa-ta budaya dan wi-sata alam. Ada Leleu-baja yang dapat dijadikan sebagai salah satu tempat wisata alam, pesona pantai dan nuansa alam jalur sungai serta budaya, s e p e r t i pernikahan, berburu, turuk atau tari dan w i s a t a lainnya. (bambang/g)


Puailiggoubat

TRAVEL

13

410, 15-30 Juni 2019

Berwisata Sambil Memancing di Pulau Siruso ulau Siruso yang terletak di antara Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki pantai yang berpasir putih dan bersih. Rugi rasanya berkunjung di pulau itu jika tidak berenang di air laut jernih yang bening. Pulau Siruso memiliki pemandangan air laut yang unik yakni terdiri dari dua warna, pada bagian tepi warna air laut didominasi warna putih dari pembiasan warna pasir sementara berjarak 50 meter dari tepi pantai warna laut akan lebih biru. Sambil mengapung di atas pelampung, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar pulau yang indah. Sementara pengunjung yang ingin berbaring di atas pasir putih akan dibuai dengan hembusan angin yang membuat mata mengantuk. Bukan cuma panorama alam yang indah yang disuguhkan Pulau Siroso namun bagi para pecinta mancing, maka pulau ini direkomendasi sebagai lokasi pelampiasan hobi tersebut. Lokasi pulau ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan speed boat selama 45 menit hingga sejam jika memakai mesin 15 PK. Titik keberangkatan dapat dimulai dari Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap dengan membayar biaya sewa sebanyak Rp300 ribu. Andriko, salah seorang pengunjung pulau yang datang pada hari kedua lebaran Kamis (6/6/2019) mengaku senang karena selain menikmati pantai yang indah, ia juga bisa memuaskan hobi mancingnya di pulau tersebut. Andiko yang datang bersama teman-temannya mengatakan berhasil menangkap ikan kerapu, beracung dan ikan kabur bintik-bintik yang beratnya mencapai 5 kilogram per ekor. “Berangkat ke Pulau Siruso sekitar pukul 11.30 WIB dari Masabuk, Dusun Sikakap Barat, Desa Sikakap dengan mengunakan perahu boat bermesin 15 PK sampai di Pulau Siruso sekitar pukul 01.30 WIB, sesampai di Pulau Siruso setelah menurunkan penumpang saya dan beberapa orang langsung pergi memancing di sekitar perairan Pulau Siruso dua jam memancing Alhamdulillah dapat dua ekor kabur bintik-bintik berat satu ekornya ada sekitar 5 kilogram, dua ekor kerapu, satu ekor ikan beracung dan beberapa ekor ikan lainnya,” kata Andriko (27) kepada Puailiggoubat, Kamis, 6 Juni. Andriko menyebutkan, jalan-jalan ke Pulau Siruso tujuan utama untuk pergi memancing sebab ikan yang didapat langsung dipanggang sambil bermain di pantai. Ikan yang didapat Andriko

P

lumayan banyak sehingga sebagian ikan dibawa pulang ke rumah sisa yang dipanggang di pantai. “Setelah puas memancing ikan kami langsung ke Pantai Siruso untuk menikmati ikan bakar hasil tangkap tadi, setelah itu langsung mandi air laut,” katanya.

Fauzul Gani, pengunjung Pulau Siruso mengatakan, pergi ke Pantai Siruso enaknya bersama keluarga, selain menikmati panorama alam yang indah seperti pasir pantai berwarna putih dan mandi air laut, juga memancing. “Lebih asiknya sebelum makan

dan mandi air laut enak memancing ikan dulu di sekitar perairan Pulau Siruso, setelah ikan didapat langsung dibakar di pantai dengan bumbu cukup dengan cabai rawit, bawang dan kecap, ikan baru didapat langsung dibakar enak sekali,” ujarnya. Marliza, pengunjung lain mengaku,

jika sudah berada di Pulau Siruso rasanya malas sekali untuk pulang. “Ini disebabkan indahnya panorama alam ciptaan Allah Tuhan Yang Maha Esa, di Pulau Siruso ada juga batu yang mirip dengan kura-kura itu menambah indahnya panorama alam di sini,” katanya. (spr/g)


Puailiggoubat 410, 15-30 Juni 2019

14 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Ekspor Sumbar Turun, Impor Malah Naik Herry Sikumbang

adan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat merilis kinerja perdagangan luar ne geri atau ekspor impor Sumbar terbaru, pada 10 Juni 2019. Laporan itu mencatat kinerja Januari hingga April tahun ini. Per April 2019, BPS mencatat nilai ekspor Sumbar yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas mencapai US$ 104,25 juta atau setara Rp1,45 triliun jika kurs rupiah Rp14.000 per dolar Amerika. Angka itu turun 20,43 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dan turun 12,37 persen dari Maret 2019. Secara kumulatif Januari-April tahun ini, nilai ekspor Sumbar juga turun signifikan hingga 25,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu. Kepala BPS Sumbar, Sukardi mengatakan penurunan ekspor yang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir ini, merupakan imbas dari melemahnya harga komoditas ung gulan Indonesia di pasar global. “Masih melemahnya harga CPO dan karet serta barang turunnya membuat nilai ekspor juga menurun,” kata Sukardi. Ia memaparkan dua komoditas tersebut masih mendominasi angka ekspor daerah itu. CPO (cruid palm oil) atau minyak sawit misalnya memdominasi hingga 70,37 persen dari total ekspor Sumbar sepanjang tahun ini. Begitu juga dengan karet dan barang dari karet berkontribusi sebesar 18,36 persen terhadap total nilai ekspor. Artinya, jika dua komoditas ini anjlok, maka di

B

B

TELUKBAYUR-Kapal yang berlabuh di Pelabuhan Teluk Bayur sedang memuat kakao untuk ekspor keluar negeri

Ekspor Sumbar Turun, Impor Malah Naik pastikan kinerja ekspor Sumbar juga jeblok. Parahnya, sudahlah ekspor jeblok, nilai impor Sumbar justru meningkat cukup tinggi sepanjang April. BPS Sumbar merangkum sepanjang bulan itu, nilai impor Sumbar mencapai US$ 44,44 juta atau berkisar Rp616 miliar. Angka itu meningkat hingga 17,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan naik 4,28 persen dibandingkan bulan Maret lalu. Namun, secara komulatif sepanjang empat bulan pertama tahun ini, total impor Sumbar sebesar US$ 156,94 juta atau menurun 3,78 persen dibandingkan tahun lalu.

Adapun, impor terbesar daerah ini adalah BBM yang mencapai US$ 30,22 juta atau lebih dari 70 persen dari total impor Sumbar. Diikuti pupuk, golongan ampas/sisa industri makanan, kertas dan karton, dan mesin atau peralatan mekanik. Negara pengimpor utama berasal dari Singapura, Rusia, Argentina, China dan Swedia. Sedangkan ekspor Sumbar menyasar Amerika Serikat, India, Bangladesh, Singapura, Sri Lanka, China, dan Jepang. Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Wahyu Pur nama A mengingatkan perlunya upaya serius meningkatkan kinerja ekspor dan investasi, guna menopang pertumbuhan

Pasca Lebaran, Permintaan Elpiji di Sumbar Masih Tinggi PADANG—PT Pertamina (Persero) mencatat penyaluran liquefied petro leum gas (LPG) atau elpiji di wilayah Sumatera Barat pascaIdul Fitri 1440 Hijriah, masih tinggi. Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Ope ration Region (MOR) I Roby Her vindo mengatakan penyaluran elpiji 3 kg di wilayah Sumbar masih menunjukkan peningkatan, sehingga perseroan menambah penyaluran. “Sebanyak 112.200 tabung elpiji per hari didistribusikan kepada konsumen sejak 6 hingga 12 Juni. Jumlah ini meningkat dibandingkan

penyaluran normal yang hanya 103.000 tabung per hari,” ujarnya, Kamis, 13 Juni 2019. Menurutnya, total selama sepekan setelah Lebaran, masyarakat Sumbar mengkonsumsi total 785.400 tabung elpiji 3 kg. Dia menambahkan, penyaluran pasca Lebaran ini menunjukkan sedikit penurunan dibanding pekan pertama Lebaran. Periode 1 sampai 5 Juni misalnya, distribusi elpiji meningkat lebih besar, yaitu 11 persen di atas kondisi normal. Jumlah ini setara dengan 114.750 tabung per hari. “Kami melihat, konsumsi elpiji 3 kg akan berangsur

kembali ke kondisi normal. Yaitu sebesar rata-rata 103.000 tabung per hari,” kata Roby. Sementara itu, konsumsi elpiji non subsidi seperti Bright Gas dan Elpiji 12 kg, pun ikut bertambah. Sejak awal Juni hingga kini, konsumsinya mening kat 3 persen dibandingkan hari normal. Rata-rata 13.000 tabung disalurkan pada periode tersebut. Untuk lebih mendorong peng gunaan elpiji yang tepat sasaran, Pertamina bekerja sama dengan Pemda mengadakan Pasar Ramadhan Pabu koan di Pasar Aur Kuning Kota Bukit

Bersambung Hal 2

ekonomi daerah. “Perlu ada upaya ekstra untuk mening katkan investasi dan memperbaiki kinerja ekspor, sehingga target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai dengan baik,” ujarnya. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar tahun ini masih bisa melaju di kisaran 5,1 – 5,4 persen atau lebih tinggi dari pencapaian tahun lalu yang hanya 5,14 persen. Ramal Saleh, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar berpendapat untuk meningkatkan ekspor perlu pemerataan komoditas unggulan yang tidak lagi didominasi CPO dan karet. “Idealnya, porsi sawit dan karet hanya 30 persen dari total ekspor Sumbar, bukan

seperti sekarang yang 70 persen,” katanya. Ia menilai perlu ada keberanian dan keseriusan pemerintah daerah bersama pelaku usaha, akademisi dan seluruh stakeholder untuk mengembangkan komoditas lokal lainnya berorientasi ekspor. Sebab, menurutnya ada banyak komoditas unggulan Sumbar yang bisa dikembangkan dan menjadi primadona pasar global, seperti kopi, pala, cengkeh, teh, vanila, kayu manis, cokelat, gambir, dan lada. Jika pengembangan komoditas tersebut dilakukan dengan baik, ia yakin Sumbar tidak akan lagi tergantung pada ekspor sawit dan karet. (r)

Pemko Padang Targetkan Penyediaan 5.000 Unit Rumah Subsidi PADANG—Pemerintah Kota Padang menar getkanpenyediaanrumahsubsidiuntukmasyarakat setempat yang memi-liki penghasilan rendah mencapai5.000unit,sehinggamampumengurangi beban masyarakat. Wakil Walikota Padang Hendri Septa mengatakanprogramrumahbersubsidimerupakan program unggulan ia dan pasangannya Mahyeldi Ansharullah. “Sampai akhir masa jabatan kami, targetnya dapat menyediakan 5.000 unit rumah bersubsidi untuk masyarakat Kota Padang,” ujarnya, Rabu, 12 Juni 2019. Adapun, program rumah bersubsidi meru pakan program nasional untuk mengatasi masih tingginya kebutuhan perumahan di TanahAir. Bahkan, pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla menargetkan penyediaan 1 juta rumah

bersubsidi setiap tahunnya, guna mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat ber penghasilanrendah. KetuaRealEstateIndonesia(REI)Sumbar Hendra Gunawan menye-butkan kebutuhan rumahdiSumbar,terutamauntukKotaPadang sangat tinggi, namun pengembang kesulitan karena terbatasnya lahan. “Permintaan tinggi sekali, cuma untuk wilayah perkotaan agak sulit karena keterbatasanlahandanhargatanahyangmahal,” katanya. Menurutnya, untuk Kota Padang keters ediaan rumah subsidi hanya sekitar 500 unit per tahun, karena terbatasnya lahan. Namun, pengembang menyiasati dengan membangun diwilayahpinggiransepertidiPadangPariaman yang mencapai 2.000 unit per tahun. (h/r)


SEPUTARSUMBAR Mahyeldi meminta pegawai untuk tetap maksimal dalam memberikan pelayanan Herry Sikumbang

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

15

Sejumlah Jabatan OPD Kota Padang Masih Kosong FOTO:HERRY/PUAILIGGOUBAT

alikota Padang Mahyeldi Ansha rullah menyebutkan masih ba nyak kekosongan jabatan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) daerah itu. Yakni dari 120 orang yang diusulkan, baru 65 orang Pejabat Eselon III dan IV yang disetujui oleh Mendagri. Meski masih terjadi kekosongan, Mahyeldi meminta pegawai untuk tetap maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Seyogyanya hal ini tidak menjadi penghalang bagi kita untuk tetap maksimal dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Mahyeldi pada acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan 6 (enam) orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) dan 65 orang Pejabat Administrator (Eselon III) dan Pengawas (Eselon IV) di lingkungan Pemerintah Kota Padang, Rabu, 12 Juni 2019. Dia menerangkan pelantikan dan mutasi jajaran pejabat struktural setiap instansi pemerintah adalah bagian dari kehidupan organisasi serta pola pengembangan dan pembinaan karir pegawai dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan. Pelantikan dapat pula dimaknai sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja. “Terkait Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Pasal 2 Ayat 2 menyatakan Gubernur, Bupati atau Wali Kota yang akan melakukan penggantian pejabat di lingkungan Pemda Proinsi atau Kabupaten/Kota, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal pelantikan harus mendapat persetujuan tertulis dari Menteri, dan alhamdulillah kita telah mendapatkan persetujuan tersebut mela-

W

LANTIK-Walikota Padang Mahyeldi melantik Pejabat Eselon II-III-IV di lingkungan Pemko Padang

lui surat Mendagri Nomor: 821/508/SJ tanggal 31 Mei 2019 perihal Persetujuan Pengangkatan dan Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemko Padang dan surat Mendagri Nomor: 821/3054/OTDA tanggal 31 Mei 2019 perihal Persetujuan Pengangkatan dan Pelantikan Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas di lingkungan Pemko Padang”, jelas Mahyeldi. Adapun 6 (enam) orang Pejabat Eselon II yang dilantik, antara lain Arfian sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Pemerintahan Setdako Padang. Lalu, Mursalim yang sebelumnya menjabat Kepala Kantor Kesbangpol Padang menyandang jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang. Kemudian, Kabag Hukum Setdako Padang Syuhandra kini menempati jabatan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, dan Afriadi mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Padang,

Warisan UNESCO, BPCB Konservasi Perkampungan Padang Ranah PADANG—Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat berencana menggelar kegiatan konservasi kawasan Rumah Gadang Padang Ranah, Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, pada 20-24 Juni 2019 mendatang. Kepala BPCB Sumbar Nurmatias menyebutkan konservasi tersebut berupa pemeliharaan terhadap kawasan Rumah Gadang Padang Ranah di Sijunjung, sehingga nilai budayanya tetap dapat dilestarikan. “Tujuan untuk melestarikan rumah gadang dan nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga kawasan Rumah Gadang Padang Ranah ini bisa diwujudkan menjadi warisan dunia UNESCO,” katan-

ya, Rabu, 12 Juni 2019. Dia mengatakan kegiatan konservasi tersebut difokuskan pada pemeliharaan, pengawetan, dan pembersihan berbagai material, sehingga cagar budaya yang ada tidak mengalami degradasi yang lebih parah akibat penuaan. “Kegiatan ini lebih difokuskan pada upaya untuk membersihkan cagar budaya dari faktor penyebab kerusakan dan pelapukan agar tidak terjadi degradasi lebih parah,” ujar Nurmatias. Adapun, kawasan Rumah Gadang Padang Ranah di Nagari Sijunjung sudah masuk dalam daftar inventaris cagar budaya tidak bergerak Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dengan

nomor inventaris 12/BCB-TB/A/17/2014. Pada tahun 2015 lalu, Perkampungan Tradisional Nagari Sijunjung masuk dalam daftar tentatif warisan dunia UNESCO. Kawasan ini meliputi dua jorong, yaitu Jorong Koto Padang Ranah dan Jorong Tanah Bato dengan luas sekitar 157 hektare. Dalam kawasan tersebut terdapat 77 unit rumah gadang yang tersusun secara linier di pinggir jalan. Rumah gadang tersebut me rupakan rumah gadang Suku Caniago, Melayu, Panai, Tobo, Piliang, dan Melayu Tak Timbago. “Masyarakat Nagari Sijunjung masih kuat dalam mempertahankan fungsi rumah gadang sebagai tempat hunian dan sebagai tempat melaksanakan prosesi adat,” katanya. (h/r)

dimana sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pada dinas yang sama. Dinas Lingkungan Hidup kini dipimpin oleh mantan Kabid Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan Mairizon, dan Guswardi sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang, beralih dari jabatan lamanya sebagai Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan di antara jajaran Eselon III terdapat nama Budi Payan yang

menempati jabatan baru sebagai Kabag Umum Setdako Padang, dari jabatan lama sebagai Kabid Penagihan dan Pengawasan Badan Pendapatan Daerah Kota Padang. Mahyeldi berharap agar para pejabat yang baru dilantik dapat fokus bekerja untuk hasil yang baik, bukan fokus pada hal-hal yang menjatuhkan kinerja, serta menjauhkan diri dari berbagai kepentingan yang merusak kebersamaan dan kekompakan organisasi.

Perantau Pulau Basamo Diperkirakan Turun 30 Persen PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memperkirakan jumlah perantau yang pulang basamo (mudik lebaran berbasis peguyuban nagari) pada tahun ini menurun sekitar 20-30 persen dibanding tahun lalu. Kabag Rantau Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Provinsi Sumbar Hilma Damanhuri Djalil menyebutkan, tahun ini jumlah pemudik akumulasi dari pulang basamo hanya sekitar 1,6 juta orang. “Menurun jika dibanding pada tahun 2018 dengan catatan 2,1 juta jiwa perantau yang mudik ke Ranah Minang. Bahkan jauh lebih rendah dibanding tahun 2017 dengan angka 3,5 juta orang,” katanya, Rabu, 22 Mei 2019. Data yang dikumpulkannya hingga

pertengahan bulan Ramadan ini, jelasnya, baru perantau 14 nagari melaporkan pulang basamo. Sisi lain, juga masuk laporan pulang basamo tingkat kecamatan yakni Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan. Ia menuturkan, beberapa faktor menjadi pengganjal keinginan pulang kampung secara pribadi atau pulang basamo secara kenagarian, diantaranya mahalnya harga tiket pesawat dan kondisi perekonomian perantau itu sendiri yang sulit. “Untuk tiket pesawat, sejumlah organisasi perantau besar seperti Sulit Air Sepakat (SAS) mendorong anggotanya untuk pulang dengan bus yang disediakan ada sekitar 20 unit,” katanya. (h/r)


SEPUTARSUMBAR Naiknya harga komoditas pokok dari bahan makanan juga angkutan udara jadi penyebab Herry Sikumbang

ampak bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini yang me nyebabkan naiknya harga ketuhan pokok juga berkontribusi mening katkan laju inflasi Kota Padang dan Bukittinggi yang menjadi tolok ukur ekonomi Sumatra Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat inflasi dua kota terbesar di daerah itu per Mei 2019 atau bertepatan dengan momen Ramadan masing – masing sebesar 0,86 persen dan 0,78 persen. “Penyebab inflasi adalah naiknya harga komoditas pokok dari bahan makanan, juga angkutan udara,” kata Sukardi, Kepala BPS Sumbar, Senin, 10 Juni 2019. Menurutnya, meningkatnya laju inflasi selama momen Ramadan sudah merupakan siklus tahunan, namun untuk Padang dan Bukittinggi cukup stabil. Sukardi mengatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain adalah cabai merah yang mengalami kenaikan 16,09 persen di Padang dan 10,94 persen di Bukittinggi. Selain itu, juga tiket pesawat, bawang putih, daging ayam ras, kentang, gula pasir, daging sapi, jengkol, dan beberapa komoditas lainnya. Selama Ramadan, cabai merah misalnya sempat mengalami kenaikan harga hingga Rp60.000 per kilogram

Puailiggoubat

16

Padang dan Bukittinggi Alami Inflasi Selama Ramadan FOTO:DOK KPK/PUAILIGGOUBAT

D

CABAI-Pedagang cabai di Pasar Raya Padang, cabai merupakan kebutuhan pokok warga Sumatera Barat saat menjelang Lebaran permintaan akan meningkat

dari harga normal yang hanya Rp25.000 per kilogram. Begitu juga dengan bawang putih yang mengalami kelangkaan dan kenaikan harga hingga Rp50.000 per kilogram dari harga normal yang hanya Rp30.000 per kilogram. Adapun, secara umum inflasi daerah itu year on year (yoy) jika

dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,86 persen untuk Kota Padang dan 2,98 persen untuk Bukittinggi. Sedangkan laju inflasi tahun kalender atau dari Januari hingga Mei 2019 tercatat, Kota Padang sebesar 1,43 persen, dan Bukittinggi sebesar 0,52 persen.

Tak Hadir Usai Cuti Lebaran, BKD Sumbar Bakal Beri Sanksi 5 ASN

PADANG—Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumatra Barat mencatat sebanyak 5 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah itu tidak hadir saat gelaran apel gabungan di hari pertama kerja pasca libur Lebaran, Senin, 10 Juni 2019. Kepala BKD Sumbar Yulitar menga takan, tingkat ketidakhadiran ASN di hari pertama kerja hanya 2,57 persen. Dan 5 orang ASN tidak hadir tanpa keterangan. “Mayoritas yang tidak hadir karena alasannya jelas. Hanya 5 ASN tak hadir tanpa keterangan,” kata Yulitar. Menurutnya, ASN yang tidak masuk

410, 15-30 Juni 2019

kerja tanpa alasan jelas di hari pertama kerja dapat dikenalan sanksi disiplin. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. “Soal sanksi juga telah disampaikan Kemenpan RB kepada BKD tentang Laporan Hasil Pemantauan Kehadiran Aparatur Negara Sesudah Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H,” katanya. Dia menyebutkan Menpan RB sudah menginstruksikan para pejabat pembina kepegawaian instansi pusat dan daerah agar melakukan pemantauan

terhadap kehadiran ASN usai cuti Lebaran. “Sanksinya bisa teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan tidak puas, nanti bisa ditentukan tergantung dengan tingkat kesalahannya, sesuai dengan surat Kemenpan, dilihat dulu nanti tingkat kesalahannya,” jelas Yulitar. Saat apel Senin, (10/6/2019) lalu, di halaman kantor gubernur, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menegaskan akan memberikan sanksi bagi ASN yang tidak hadir tanpa keterangan pada hari pertama kerja usai cuti lebaran. Hal tersebut bentuk penegakan disiplin bagi seluruh ASN. “Harus masuk semua tanpa alasan kecuali cuti atau sakit tentunya. Setiap pegawai akan kita data dan rekap. Nanti akan ada tindak lanjut dalam bentuk mungkin sanksi ataupun pemanggilan dan sebagainya. Dan catatan ini pun kita serahkan nanti ke Kementerian Dalam Negeri dan Kemenpan RB,” kata Irwan. (h/r)

Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran Capai 2,14 Juta Orang Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengklaim jumlah kunjungan ke sejumlah objek wisata di daerah itu selama libur Lebaran tahun ini mencapai 2.146.749 orang. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul

Abit mengatakan total jumlah kunjungan itu merupakan rekap data Dinas Pariwisata Sumbar dari 18 kabupaten dan kota (minus Mentawai), terhitung tanggal 5-9 Juni atau selama 5 hari Lebaran. “Totalnya selama 5 hari libur Lebaran itu, jumlah wisatawan yang datang ke Sumbar 2,1 juta lebih,” katanya, Senin, 10 Juni 2019. Lebih lanjut, dia memaparkan Kabupaten Pesisir Selatan terdata sebagai daerah paling banyak dikunjungi, yakni sebanyak 795.747 orang wisatawan. Sedangkan Kota Padang hanya 330.000 wisatawan. Lalu Kota Pariaman dengan 226.993 wisatawan dan Bukittinggi 192.242 wisatawan. “Wisman hanya tercatat 264 orang. Diperkirakan putaran uang di Sumbar selama lima hari itu Rp214 Miliar. Angka itu dengan estimasi kebutuhan makan dan minum Rp100 ribu/orang setiap hari,” kata Nasrul. Menurutnya, meski tiket mahal, semangat pulang basamo masyarakat Minang yang memanfaatkan jalan darat dan mobil pribadi patut diapresiasi. Sebab, tanpa orang rantau tentu Lebaran tidak seramai saat ini. “Hanya 30 persen objek wisata berbayar. Ini perlu menjadi perhatian kepala daerah. Bagaimana potensi wisata terus menggenjot pemasukan bagi daerah,” bebernya. Selama lima hari libur Lebaran, sejumlah kemacetan memang mengganggu perjalanan. “Ini karena prasarana jalan di Sumbar belum memadai untuk menerima tingginya lon jakan wisatawan,” katanya. (h/r)

Pemko Padang Ajukan 3.000 Formasi CPNS PADANG—Pemerintah Kota Pa dang mengajukan penerimaan for masi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk memenuhi keku rangan pegawai di daerah itu, yakni sebanyak 3.000 orang tahun ini. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumberdaya Ma nusia (BKPSDM) Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan kebu tuhan pegawai di daerah itu masih sangat tinggi, untuk memenuhi kebu tuhan akibat banyaknya pegawai yang pensiun. “Kami sudah kirim ke pusat. Kami ajukan formasi pegawai di lingkup Pemko Padang sebanyak 3.000 orang,” katanya, Senin, 10 Juni 2019. Menurutnya, berapa besaran formasi yang diterima tergantung persetujuan Kementerian Pen

dayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Habibul mengatakan, jumlah yang diaju kan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan Pemko Padang, terutama un tuk tenaga teknis. “Berapa jumlah yang akan disetujui bergantung pemerintah pusat. Sebab, angka pengajuan tahun ini persis dengan yang diajukan tahun 2018 lalu, namun hanya 550 formasi yang disetujui,” katanya. Dia mengatakan formasi 2018 lalu juga masih belum banyak yang terpenuhi, sehingga pemerintah setempat kembali mengajukan tambahan formasi. “Formasi 2018 banyak yang belum terpenuhi, makanya kami usulkan tiga ribu. Lihat saja nanti, berapa yang disetujui pusat,” ujarnya. (h/r)


SEPUTARSUMBAR Dari 12.244 orang penumpang tahun lalu, menjadi hanya 9.109 orang pada lebaran tahun ini

Puailiggoubat

17

410, 15-30 Juni 2019

Lebaran Tahun Ini, Pengguna Transportasi Udara Turun 30 Persen FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Herry Sikumbang

anajemen PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatra Barat mencatat pengguna jasa bandara selama Lebaran tahun ini mengalami penurunan lebih dari 30 persen. Executive General Manager BIM Dwi Ananda Wicaksana mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang dibandingkan dengan Lebaran tahun sebelumnya. “Sejak adanya kenaikan harga tiket pesawat, penumpang di BIM sudah mengalami penurunan signifikan,” katanya, Minggu, 9 Juni 2019. Data AP II cabang BIM pada H + 2 Lebaran atau Jumat (7/6) menurun 30,65 persen, dari 12.244 orang penumpang tahun lalu, menjadi hanya 9.109 orang pada lebaran tahun ini. Pesawat yang merapat di BIM juga turun. Dari 84 pesawat plus empat ekstra flight pada dua hari setelah lebaran pada 2018 menjadi hanya 62 pesawat pada tahun ini, tanpa pesawat ekstra flight. Perbandingan hari ketiga setelah lebaran atau pada Sabtu (8/6), penum pang pada 2019 adalah 12.323 orang. Jumlah ini turun 18,76 persen dari saat serupa pada 2018 yang mencapai

M

TRANSPORTASI-Pesawat Citylink sedang memuat penumpang di Bandara Internasional Minangkabau, tiket mahal salah salah penyebab berkurangnya penumpang udara lebaran tahun ini

angka 15.168 penumpang. Sementara, pesawat juga turun dari 94 ke 86 pesawat. Juga pesawat ekstra turun dari 10 pesawat pada

2018, pada 2019 hanya dua pesawat. BIM melayani rute domestik Padang tujuan Jakarta Soekarno Hatta, Jakarta Halim Perdanakusuma,

Festival 10 Ribu Bakcang dan Lamang Baduo Tembus Rekor MURI

Festival yang menembus rekor Muri

PADANG—Festival 10 Ribu Bakcang Ayam dan Lamang Baluo Kota Padang yang digelar di Jalan Batang Arau berlangsung suskes, sekaligus diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dua yang berhasil dibukukan ke dalam rekor MURI itu yakni, pem buatan 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo. Kedua makanan khas etnis Tiong hoa dan Minang ini diletakkan dalam

gerobak panjang sesuai kebudayaan asalnya. Bakcang ayam di gerobak kepala naga dan lamang baluo di gerobak kepala kerbau. Senior Manager MURI Awan Rahargo mengatakan, pihaknya hadir dalam agenda festival tersebut untuk mencatat sebuah peristiwa superlatif. Yaitu, kegiatan yang terukur dan termasuk dalam kriteria rekor MURI. “Festival pembuatan 10 ribu bak cang ayam dan lamang baluo ini kami catat sebagai peristiwa superlatif yang masuk dalam kriteria terbanyak,” katanya, Jumat, 7 Juni 2019. Awan mengatakan, festival tersebut merupakan kolaborasi antara dua kultur masyarakat Minangkabau dan Tionghoa dengan makanan masing-masing, sehi ngga menjadi perpaduan yang unik. “Tentu saja kami mengapresiasi kegiatan yang menggelorakan semangat ke bangsaan,” katanya. Awan juga menyebutkan, MURI sebelumyan pernah mencatat rekor membuat bakcang sebanyak 1.087 kue saat perayaan Imlek yang diseleng

garakan tahun 2010 lalu di Kota Ta ngerang. “Otomatis, rekor itu dipe cahkan festival 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo di kota Padang ini,” ujarnya. Dia menuturkan timnya telah me lakukan verifikasi terhadap 10 ribu bakcang ayam dan 10 ribu lamang baluo. Sampai saat ini belum pernah ada dalam catatan MURI rekor 10 ribu bakcang dan 10 ribu lamang baluo. Sementara itu, ketua panitia Alam Gunawan memastikan, pihaknya akan terus mengadakan festival tersebut, dan sekaligus memastikan untuk mem pertahankan rekor terbanyak. “Kalau ada yang berani buat 15 ribu kita buat 20 ribu, kalau ada berani buat 20 ribu kita berani buat 30 ribu, kita tidak akan lepaskan (rekor),” katanya. Alam mengatakan, 10 ribu bakcang ayam itu dibuat oleh 7 pelaku UMKM yang aslinya warga Tionghoa Padang. Sedangkan lamang baluo dibuat sekitar 25 warga asli Minangkabau. Festival tersebut digelar sejak Kamis-Jumat, (67/6/2019). (h/r)

Bandung, Yogyakarta, Medan, Batam, Jambi, Pekanbaru, Palem bang, Gunung Sitoli, dan Muko Muko.

Sedangkan penerbangan inter nasional hanya melayani rute Padang – Kuala Lumpur, Malaysia, serta penerbangan haji. (r)

Ombudsman Sidak Lapas Anak Air PADANG —Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Barat mela kukan inspeksi mendadak (sidak) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan dan Rutan Anak Air Padang pada hari pertama kerja setelah cuti Lebaran. Plt Kepala Ombudsman Sumbar Adel Wahidi mengatakan dalam sidak pertama ke Rutan Anak Air Padang, pihaknya menemukan tingkat kunjungan ke dalam Rutan meningkat dibandingkan hari-hari biasa. “Biasanya sekitar 100 orang perhari. Pasca lebaran kunjungan meningkat hingga mencapai 300 orang per hari,” katanya, Senin, 10 Juni 2019. Pihaknya juga mengecek keberfungsian seluruh fasilitas yang ada di dalam Rutan. Seperti toilet, kamar mandi, kamar tidur, klinik, dapur dan ruang kunjungan. Termasuk juga mendengarkan keluhankeluhan pelayanan dari warga

binaan. Ombudsman juga mengendus adanya praktik pungutan liar (pungli) terhadap warga binaan di Rutan Anak Air. “Katanya sih iuran, dikutip Rp10 ribu setiap orang atau Rp120 ribu setiap kamar. Uang itu untuk menyewa tenda yang digunakan untuk menerima kunjungan keluarga Napi dan untuk salat Idul Fitri,” katanya. Selain itu, Adel juga menerima keluhan Napi soal air bersih. Sebab, untuk keperluan sehari-hari, warga binaan juga membayar iuran untuk membeli galon Rp10 ribu per galon. Parahnya lagi, ruang pustaka yang seharusnya tempat membaca, malah digunakan oleh oknum petugas Rutan untuk memelihara burung. “Saya meminta kepada kepala Rutan, Pak Azhar untuk meminta Kepala Pengamanan Rutan memelihara burung di rumah saja. Pustaka diaktifkan lagi seperti sedia kala,” kata Adel. (h/r)


Puailiggoubat

18

410, 15-30 Juni 2019

Murid baru mendaftar gratis Rinto Robertus Sanenek

ekolah tingkat SD dan SMP di Kecamatan Siberut Ten gah, Kabupaten Kepulauan Mentawai tetap menerima siswa baru yang batas usianya lebih tinggi dari usia normal masuk sekolah pada Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020. Panitia PPDB SDN 01 Saibi Samu kop, Amin Restu Febryani menga takan proses penerimaan peserta didik baru sudah dimulai sejak Senin 10 Juni dan berakhir Kamis 13 Juni 2019. Jumlah siswa yang telah mendaftar hingga 13 Juni mencapai 28 siswa dan tidak dibatasi jumlah siswanya. Per syaratan yang perlu dilengkapi murid baru tersebut berupa Kartu Keluarga, Akta Lahir, Fotokopi Ijazah TK, pasfoto, minimal usia 6 tahun dan mengisi formulir pendaftaran yang disediakan sekolah. “Siswa usia di atas 6 tahun lebih bagus dan kami terima, dan bahkan siswa kita yang telah mendaftar ini ada kelahiran tahun 2010, kita tidak akan tolak itu karena ini demi kepentingan pendidikan yang akan dibutuhkan nantinya,” kata Amin Restu Febryani saat ditemui Puailiggoubat di sekolah, Kamis 13 Juni 2019. Selain usia 6 tahun ke atas, kata Amin Restu, ada juga siswa baru yang mendaftar usia 6 tahun ke bawah. Untuk sementara murid tersebut tetap diterima namun masih berstatus siswa titipan di kelas 1 menunggu usia mencapai 6 tahun. “Penerimaan siswa baru tahun ini lebih ketat lagi dari tahun sebelumnya, tahun ini harus sesuai usia 6 tahun, sebab dari usia itu yang diterima di Dapodik (Daftar Pokok Pendidikan), kurang enam tahun tidak diterima termasuk juga masih kurang beberapa hari usianya sampai 6 tahun, jadi yang belum genap usianya 6 tahun kita tetap terima masuk di kelas 1 titipan, berbeda tahun lalu, usia 6 tahun ke bawah langsung di kelas 1 SD,” jelasnya. Kementerian Pendidikan dan Ke budayaan, lanjut Amin men syaratkan jika ada murid baru yang belum mencapai umur 6 tahun tetap diterima di kelas 1 SD jika memiliki kepandaian khusus yang dijelaskan dengan surat keterangan dari ahli psikologis. Jika tidak, kata dia, maka murid tersebut berstatus murid titipan di kelas 1. “Tapi kalau kita di sini tidak ada tempat untuk tes anak yang punya kepandaian khusus itu, yang tentunya tidak bisa kita masukan di kelas 1 dan untuk penerimaan siswa di sekolah kita ini gratis dan tidak ada biaya apapun yang dibebankan ke siswa sama halnya

S

Demi Pemerataan Pendidikan

Sekolah Abaikan Batas Usia Siswa Baru

FOTO:RINTP/PUAILIGGOUBAT

MENDAFTAR-Siswa baru SMPN 1 Siberut Tengah di Kepulauan Mentawai mengisi formulir pendaftaran sekolah

juga kami lakukan tahun-tahun se belumnya,” ujarnya. Sementara di tingkat SMP, ber dasarkan Peraturan Kementrian Pen didikan dan Kebudayaan Nomor 51 tahun 2018 tentang PPDB pada pasal 8 salah satu persyaratannya berusia paling tinggi 15 tahun. Namun Persyaratan usia tersebut tidak jadi acuan pada penerimaan peserta didik baru di SMPN 1 Siberut Tengah dan SMPN 2 Siberut Ten gah.Kepala SMPN 1 Siberut Tengah, Syaiful Sagaragara menye butkan, pendaftaran siswa baru dibuka sejak enin, 10 Juni dan berakhir Sabtu 15 Juni. Sekolahnya tidak melakukan pembatas usia siswa baru yang diterima dan juga jumlah. Selagi lokal mencukupi siswa tetap diterima. Jumlah yang telah mendaftar pada hari pertama sudah mencapai 97 siswa dari 100 lebih yang akan diperkirakan mendaftar. Pesyaratan pendaftaran berupa Kartu Keluarga, akta lahir, surat keterangan kelulusan, SKHU (menunggu Ijazah terbit) dan mengisi formulir pendaftaran. “Syarat usia yang telah diatur lewat usia 15 tahun itu kita tetap terima, tidak

jadi ukuran untuk sekolah kita, karena melihat kondisi siswa yang ingin sekolah, kalau ini diberlakukan mungkin tidak akan banyak siswa yang mendaftar, lebih banyak siswa yang usianya ke atas siswa dari Hulu dan Simatalu, sama halnya juga siswa usia di bawah 15 tahun tetap kita terima,” ujarnya. Selain itu, kata Syaiful, persyaratan pendaftaran siswa berupa kartu keluarga dan akta lahir diperlukan agar data siswa akurat hingga masuk pengisian ijazah kelas terakhir. “Pendaftaraannya gratis sama halnya tahun sebelumnya, tinggal isi formulir dan ukur berat badannya saja, sekali lagi tidak ada biaya apapun yang dibebankan ke siswa,” ucapnya. Selain SMPN 1 Siberut Tengah, PPDB usia ke atas juga diterima di SMPN 2 Siberut Tengah yang berada di Desa Saliguma. Plt, Kepala SMPN 2 Siberut Tengah, Syafrial Nurdin me ngatakan sesuai edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai, pembukaan penerimaan siswa baru dimulai 10-13 Juni. “Tapi jika masih ada siswa yang mendaftar tetap akan kita terima,” katanya.

Hingga saat ini siswa baru yang telah mendaftar sebanyak 35 siswa, “Se benarnya kita tidak batasi siswa yang mendaftar, mengingat ruangan kita hanya 6 lokal, di kelas 7 ini kita sudah siapkan 2 lokal, dalam batas aturan kementrian 1 rombel itu 32 siswa jadi maksimal sementara kita butuh 64 siswa saja dulu,” ucapnya. Namun untuk pendaftaran, kata Syafrial dilaksanakan secara gratis tanpa pungutan biaya apapun yang dibe bankan ke siswa. “Untuk siswa yang mendaftar lewat usia sampai kini tidak ada, tapi seandainya ada kita akan fasilitasi juga dan tidak akan mungkin meninggalkan anak tanpa bersekolah,” ujarnya. Berdasarkan Permendikbud No. 51 tahun 2018 tentang PPDB tentang persyaratan usia peserta didik baru untuk kelas 1 SD seperti yang tercantum pada pasal 7 disebutkan bahwa batas usia minimal adalah tujuh tahun atau paling rendah paling rendah 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan. Pengecualian syarat usia paling rendah 6 tahun yaitu paling rendah 5 tahun 6 bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang diperuntukkan bagi calon

peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional. Jika psikolog profesional sebagaimana tidak ter sedia, rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan guru Sekolah. Sementara pada pasal 8 yang mengatur batas usia siswa baru kelas 1 SMP disebutkan berusia paling tinggi 15 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dan memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar SD atau bentuk lain yang sederajat. Persyaratan usia untuk siswa SMA dan SMK sebagaimana diatur pada pasal 9 Permendikbud tersebut disebutkan berusia paling tinggi 21 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dan memiliki ijazah atau surat tanda tamat belajar SMP atau bentuk lain yang sederajat serta memiliki SHUN SMP atau bentuk lain yang sederajat. Khusus SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau kompetensi keahlian tertentu dapat menetapkan tambahan persyaratan khusus dalam penerimaan peserta didik baru kelas 10. (g)


PENDIDIKAN Tinggal menunggu jadwal penandatanganan kontrak Leo Marsen Purba

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

19

SDN 15 Sikakap SDN 07 Matobe Dapat Dana Rehabilitasi Sekolah FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

DN 15 Sikakap berlokasi di Hva, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Menta wai tahun ini mendapat bantuan re habilitasi tiga ruang belajar yang ber sumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 sebesar Rp210 juta. Kepala SDN 15 Sikakap Atoni Zalukhu mengatakan dirinya dan kepala sekolah lain yang sama-sama mendapat DAK telah mengadakan pertemuan dengan Dinas Pendidikan dan Kebu dayaan (Disdikbud) Kabupaten Ke pulauan Mentawai pada 13 Mei lalu. “Sedang menunggu informasi untuk penandatanganan kontrak kerja, kalau tidak ada halangan direncanakan Juni atau Juli mendatang, sistem kerja swakelola bersama komite sekolah,” katanya kepada Puailiggoubat, Sabtu, 24 Mei 2019. menjelaskan, rehabilitasi yang direncanakan merupakan bangunan yang berumur 40 tahun yang berdiri pada 1979. Pada 2015 lalu baru lantai dipasang keramik dan tahun ini akan direhab tiga ruangan, sementara ada 6 ruang lagi yang kondisinya sama. Di SDN 15 Sikakap terdapat 9 ruangan, 1 ruang dipakai sebagai ruang kepala sekolah, satu ruangan untuk pustaka yang telah dialihfungsikan menjadi ruang majelis guru, kemudian toilet tiga pintu dan rumah dinas dua pintu dengan lahan seluas 6.600 meter. “Mudah-mudahan tahun depannya masih ada bantuan untuk rehabilitasi 6 ruang lagi,” ujarnya. Selain SDN 15 Sikakap, pada tahun ini SDN 07 Matobe juga menerima DAK sebanyak Rp300 juta yang digunakan membangun rumah dinas beserta perabotannya. Menurut Kepala SDN 07 Matobe, Perpectua Jamet, selain rumah dinas juga akan dibangun toilet dan sanitasi yang dana bersumber dari DAK 2019. Namun ia mengaku belum mengetahui jumlah anggarannya. “Sekarang menunggu informasi

SS

LATIHAN-Murid SDN 15 Sikakap Kepulauan Mentawai mengikuti latihan pramuka

untuk penandatanganan kontrak kerja dari Disdikbud Mentawai,” kata Perfectua Jamet. Selain mendapat dana rehabilitasi, tahun ini sebanyak 59 murid di SDN 15 Sikakap mendapat beasiswa dari Prog-ram Indonesia Pintar (PIP) dari Pem-erintah. Atoni Zalukhu menyebutkan, penerima beasiswa tersebut belum seluruh anak didik sebab jumlah murid di sekolah itu sebanyak 172 orang dari kelas I-VI. Dana tersebut dapat dica-irkan langsung

oleh penerima di BRI ranting Sikakap oleh orangtua pene-rima. Atoni menjelaskan, penerima beasiswa ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta sedangkan sekolah hanya mengirimkan data pokok pendidikan (Dapodik) secara daring. “Tentang siswa penerima PIP pihak kementrian yang menentukan, kadang ada siswa berturut-turut ada juga siswa belum terima hingga tamat,” katanya.

Dana yang diterima murid bervariasi, yakni kelas I menerima dana Rp275 ribu sedangkan kelas II-VI menerima Rp450 ribu per orang. Di antara penerima tersebut ada 6 orang yang sudah tamat di SD tersebut. Dana beasiswa keenam murid tersebut kemudian dikembalikan kepada pemerintah sebab sekolah tidak mendapat rekomendasi pencairan dana. Anyes, salah satu orangtua murid mengaku cukup terbantu adanya PIP itu. Anaknya sendiri menerima dana seba-

nyak Rp450 ribu pada tahun ini. “Pada tahun yang lalu tidak ada dapat, pada 2017 ada terima satu kali jumlah-nya sama, tahun depan belum tahu lagi, syarat yang dibawa untuk pencairan fotokopi kartu keluarga dan KTP orang tua dan juga ditandatangani orang tua jika ditarik tunai,” ujarnya. Sementara di SDN 07 Matobe belum ada informasi mendapat informasi pemberian beasiswa PIP dari Kemdikbud.(g)

Kementerian Pendidikan Akan Rotasi Guru Besar-besaran JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan rotasi guru besar-besaran di seluruh Indonesia. Rotasi guru ini bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini menjadi perhatian penting pemerintah. Rotasi akan dilakukan melalui kebijakan zonasi, yang tidak hanya berkaitan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menga-

takan, kebijakan zonasi tidak hanya berkaitan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saja, tapi juga seluruh masalah pendidikan diselesaikan di masing-masing zona, termasuk pemerataan guru utamanya. “Jadi setelah penerimaan peserta didik baru ini, saya minta masing-masing daerah itu segera mengimplementasikan Program Redistribusi Guru agar merata, termasuk jangan sampai ada sekolah tertentu yang diisi guru PNS, ada sekolah lain yang diisi guru honorer,”

kata Muhadjir di Kemendikbud, Jakarta, Selasa, 11 Juni. Muhadjir meminta agar segera dilakukan penyebaran guru-guru, karena ada Guru PNS yang sudah bersertifikat, dan ada yang belum bersertifikat. Kemudian ada guru honorer atau guru tidak tetap yang sudah bersertifikat, dan ada yang belum bersertifikat. “Bagi secara merata, terutama jenjang-jenjang SD dan SMP, sehingga progam pemerataan pendidikan yang berkualitas segera te

realisasi,” pintanya. Disebutkan, di daerah-daerah masih terjadi disparitas atau ketimpangan sekolah masih tinggi. Tetapi kalau tidak ada kemauan keras dari pihak daerah, terutama untuk segera melakukan kebijakan-kebijakan redistribusi guru, dirinya kuatir kebijakan pemerintah untuk segera melaksanakan program pemerataan pendidikan yang berkualitas akan tersendat. Untuk itu, kata dia, harus ada rotasi guru dari sekolah yang dianggap favorit

ke sekolah lainnya. Tujuannya agar sekolah yang dianggap kurang bagus bisa mendapat guru dari sekolah favorit. Muhadjir meminta guru tidak perlu khawatir dipindah ke daerah yang jauh. Kecuali ada daerah atau zona lain yang sangat membutuhkan guru. “Tidak usah gelisah, guru kalau dipindah, itu tetap di zona masing-masing. Kecuali terpaksa kalau ada kelebihan, di zona lain kurang, saya minta kesediaannya,” ungkapnya. (kemdikbud/g)


PENDIDIKAN Surat edaran bupati terlambat diterima Hendrikus Samonganuot

uru Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Ke pulauan Mentawai kecewa sebab Peme rintah Desa (Pemdes) Madobag tidak menganggar honor guru TK tersebut pada Alokasi Dana Desa (ADD). Kekecewaan mereka tersebut disebabkan di desa lain Pemdesnya menganggarkan sebagian ADD untuk honor guru TK. Kepala TK/Paud Margaretha Dusun Kulukubuk Desa Madobag, Maria Itcok Kerei mengatakan, menurut informasi awal yang diterimanya me nyampaikan bahwa guru honor TK akan dianggarkan di desa, namun kenya taannya di Madobag hal tersebut tidak terwujud pada tahun ini. “Kami guru-guru TK tidak tahu mengapa pemerintah desa belum menganggarkan tahun ini padahal kami tidak lagi menerima honor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dis dikbud) Kabupaten Kepulauan Men tawai karena sudah dialihkan kepada pemerintah desa setempat namun kenyataan tidak ada padahal desa-desa lain honor guru TK sudah dianggarkan,” kata Maria kepada Puailiggoubat, Jumat, 14 Juni. Selain Maria Itcok Kerei, Monika,

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

20

Honor Tidak Dianggarkan di Desa, Guru TK Kecewa FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

G

BELAJAR-Murid TK di Siberut Selatan sedang belajar

guru TK yang lain menyebutkan, dirinya

telah berharap honor dianggarkan di desa

meski jumlahnya sedikit.

“Kami guru-guru sudah berharap bahwa honor kami sudah ada didesa walaupun jumlahnya sedikit, namun kenyataan tidak dianggarkan, namun kami berharap tahun depan pemerintah desa kembali menganggarkan,” ujarnya. Honor yang diharapkan Monika saat ini hanya bersumber dari susteran Muara Siberut sebab dari Disdikbud Mentawai telah mengalihkan hal itu kepada desa. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Madobag, Robertus Sakulok menga takan, pembiayaan guru honor TK menurut surat edaran dari Bupati Kepulauan Mentawai kepada seluruh kepala desa di Mentawai dibebankan dalam ADD sehingga pemdes harus menganggarkannya. Namun surat edaran itu, kata Robertus terlambat masuk sehingga pengajuan anggaran honor guru TK tidak bisa diakomodir dalam ADD pada saat ini. “Apa lagi pengajuannya (anggaran) dikirim melalui aplikasi,” katanya. Selain honor, lanjut Robertus, biaya pembangunan TK tahun ini juga tidak diakomodir dalam ADD sebab pemberitahuannya terlambat dite rima.(g)

Penerimaan Siswa Baru SMAN 1 Pagai Selatan Dibatasi Hanya 100 Orang PAGAI SELATAN—Penerimaan siswa baru di SMAN 1 Pagai Selatan, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai dibatasi hanya sampai 100 orang sebab lokal yang tersedia tidak mencukupi. Kepala SMAN 1 Pagai Selatan, Aziz Prima Syahrial mengatakan, pada Tahun Ajaran 2019/2020 sekolah hanya mampu menerima sebanyak 100 siswa baru sebab ruang belajar yang dimiliki masih kurang. Saat ini sekolah itu hanya memiliki 6 ruang belajar. “SMAN 1 Pagai Selatan telah membuka PPDB dari 10-21 Juni, dalam penerimaan PPDB SMAN 1 Pagai Selatan tidak memungut biaya alias gratis,” kata Kepala SMAN 1 Pagai Selatan, Aziz Prima Syahrial kepada Puailiggoubat, Sabtu, 15 Juni. Selain itu pada tahun ini SMAN 1 Pagai Selatan mulai menerapkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sebagaimana diatur pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB yang tercantum pada pasal 16 yang menyebutkan pen daftaran PPDB dilaksanakan me lalui jalur zonasi, prestasi dan perpindahan tugas orang tua/wali. Menurut zonasi wilayah SMAN 1

Pagai Selatan, SMP yang harus mendaftar di SMA itu yakni SMPN 1 Pagai Selatan, SMPN 2 Pagai Selatan, SMPN 3 Pagai Selatan dan SMPN 4 Pagai Selatan. “Sesuai dengan Permendikbud Pasal 16 nomor 51 tahun 2018 dalam penerimaan peserta didik baru SMA/ SMK yang berstatus negeri sistem zonasi dimana SMAN 1 Pagai Selatan akan mengutamakan terlebih dulu penerimaan peserta didik baru yang masuk dalam zonasi,” katanya. Aziz Prima Syahrial, menyebutkan, dalam 100 persen penerimaan peserta didik baru sesuai Permendikbud ter sebut, sekolah diwajibkan menerima 90 persen calon siswa baru yang ber domisili dalam zonasi, dari 90 persen tersebut SMA/SMK wajib menerima siswa tidak mampu sebanyak 20 persen sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dalamPeraturan Peme rintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan yang terdapat pada pasal 53A.

Selain itu sekolah menurut Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 tentang PPDB yang tercantum pada pasal 16 huruf b dan c telah diatur sekolah pada huruf b menerima 5 persen PPDB untuk jalur siswa berprestasi dari luar zonasi berdasarkan hasil USBN/UN dan/atau hasil perlombaan dan/atau hasil peng-hargaan akademik/non akademik mulai dari tingkat inter nasional,nasional, Kabupaten/Kota, contoh calon peserta didik baru mendapat penghargaan duta lingkungan atau sebagainya, “Sedangkan pada huruf b diatur PPDB sebanyak 5 persen lagi dari jalur perpindahan tugas orang tua/wali murid dimana calon peserta didik baru diluar zonasi, harus dibuktikan dengan surat penugasan, dan bencana alam/sosial tidak menjadi jalur tersendiri (dis kresi),” katanya. Selain SMAN 1 Pagai Selatan, pada tahun ini SMPN 1 Sikakap, Kecamatan Sikakap yang merupakan SMP baru di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang masih satu atap dengan SDN 07 Matobe juga membuka penerimaan murid baru mulai 8 Juni hingga 15 Juli. Marlenis, panitia penerimaan siswa baru SMPN 1 Sikakap mengatakan, siswa yang mendaftar sudah berjumlah

21 orang. Persyaratan yang perlu dilengkapi berupa pasfoto 3x4 tiga lembar, fotokopi akte kelahiran, fotokopi kartu keluarga dan KTP orang tua siswa serta nilai Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU). Pendaftaran harus didampingi orangtua siswa ber sangkutan. “Uang pendaftaran tidak dipungut biayanya tapi untuk baju olah raga,baju batik dan atribut sekolah total semuanya Rp350 ribukarena ini harus disablon atau dipesan agar seragam,”katanya kepadaPuailiggoubat, Jumat, 14 Juni. Dari sisi zonasi, yang harus mendaftar di SMP itu yakni murid-murid tamatan dari SDN 35 Matobe,SDN 32 Matobe,SDN 07 Matobe dan SD swasta Vincentius filial Bubuakat. Jumlah semuanya 41 siswa yang tamat tahun ini. “Menurut informasi dari Pak Ponco,Kepala SDN 35 Matobe bahwa ke 41 siswa tersebut semuanya lu lus,untuk SKHU dari SD syarat untuk pendaftaran menyusul yang penting akte kelahiran,KK dan KTP orang tua siswa ada dan masih menunggu siswa yang lainnyadan juga bagi siswa tidak naik kelas warga Matobe masih kelas VII juga ada peluang diterima,” je

lasnya. Sementara gedung belajar yang digunakan menumpang di SDN 07 Matobe sebab SMP 1 Sikakap belum punya gedung sendiri. Febryanti (35), salah satu orang tua siswa berasal dari Matobe menga takan, dirinya terbantu sebab peme rintah mendirikan SMP di Ma tobe sehingga mereka dapat me ngirit biaya transportasi siswa ke sekolah. Se belumnya, anak-anak Matobe, kata Febryanti, bersekolah di SMPN 1 Pagai Utara Selatan yang berada di Desa Sikakap. Ongkos mobil menuju sekolah itu rata-rata Rp75 ribu per bulan. “Kalau tidak jalan mobil Bumdes maka naik sepeda motor menumpang sama temannya tentu biaya bensin lagi,juga uang jajan setiap hari sekolah minimal Rp5 ribu,selain itu pe ngawasan orang tua kurang karena jauh dari rumah,syukurlah ada SMP di sini,otomatis anak saya tidak jauh sekolah dan jika dia pulang sekolah sudah langsung pulang dan makan siang juga, jika ada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga kami orang tua dapat melihat anak apa dia hadir atau tidak di sekolah pengawasan terhadap anak masih terjamin,” katanya.(spr/leo/g)


21

Puailiggoubat 410, 15-30 Juni 2019

Warga tak bisa berbuat banyak karena harga ditentukan pedagang Bambang Sagurung

Harga Beli Hasil Bumi Warga Simatalu Rendah FOTO:BAMBANG /PUAILIGGOUBAT

i belakang rumah Romanus, warga Dusun Saikoat Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat terbentang jaring udang laut atau lobster. Jaring tersebut sengaja dibentang agar kena air hujan dan sinar matahari. “Mau dibersihkan agar tidak cepat rusak dan kusut,” kata Romanus kepada Puailiggoubat, Sabtu, 23 Maret 2019. Romanus yang juga menjadi kepala Suku Saikoat mengatakan, masyarakat Saikoat khususnya laki-laki dewasa mencoba mencari rezeki di sela-sela batu untuk menangkap udang laut yang harganya sudah tinggi dibanding komoditas lokal yang ada. “Memang nyawa jadi taruhan untuk mendapat rezeki di sela-sela batu,” ujarnya. Satu kilogram udang laut bila dijual ke Betaet yang berjarak sekitar 20 Km dihargai Rp150 ribu. Harga ini sudah menggembirakan dibanding harga kelapa cungkil atau kopra yang hanya Rp2.500-Rp3.000 per kg atau harga minyak nilam Rp300 ribu per kg. “Bila beruntung satu malam itu bisa bawa pulang Rp1 juta, apalagi musim badai yang disebut gloro,” katanya. Ia dan warga lain punya rencana untuk menjual hasil udang laut tangkapannya ke luar dari Betaet karena masih rendahnya harga beli di tingkat lokal. Misalnya dengan menjualnya pada penampung yang ada di Pokai Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara. “Kalau penampung di Pokai mau kerjasama kami kirim tiap kapal antar pulau masuk atau kalau ada boat yang ke Pokai. Harga di Pokai katanya Rp170 ribu – 250 ribu per kg,” katanya. Bila dibanding dengan menyalai kelapa dengan harga Rp2.500-3.000 per kg merupakan pekerjaan yang lama dan membutuhkan ekstra tenaga. Mulai dari memanjat buah, mengumpulkan, membelah, mencungkil hingga mengasapi yang menghabiskan waktu 8-10 jam. “Sekarang masih lumayan harganya karena dengan adanya jalan kami bisa bawa kopra ke Betaet. Bisa lewat pantai atau jalur jalan darat. Dengan adanya jalan harga di Saikoat menjadi bersaing,” kata Laurensius, warga lainnya. Bagi warga Simatalu yang ada di jalur pantai, seperti Dusun Saikoat, Limu, Bojo hasil komoditas lokal seperti kelapa, nilam, manau, udang laut lebih memilih menjual ke Bataet, ibu kota kecamatan yang diangkut dengan gerobak ketika harga di tempat mereka anjlok karena permainan harga. “Butuh waktu 3-5 jam berjalan kaki sambil mendorong gerobak membawa hasil manau, kopra ke Betaet demi

D

MANAU-Manau, salah satu komoditas hasil bumi yang dijual warga Simatalu Kecamatan Siberut Barat, Mentawai

mendapatkan harga yang lebih sedikit menguntungkan bagi kami,” sambung Lauren. Berbeda dengan Lauren, Suwandi, warga Dusun Simalibbeg mengatakan, harga beli hasil bumi warga di Dusun Muntei dan Simalibbeg yang berada di tengah-tengah wilayah administrasi Desa Simatalu sangat tak manusiawi. Meski Simatalu menjadi sentral bongkar dan muat hasil komoditas dari kedua dusun ini ke kapal dagang, harga tak lebih baik dari masyarakat yang ada di jalur pantai. “Masih mending kami menjadi buruh bongkar muat di kapal dagang dari pada mencari manau dan mengolah kelapa,” kata Suwandi. Kondisi memang sulit, tapi masyarakat tak punya pilihan. Harga jual komoditas lokal sudah diatur oleh pengumpul yang ada di tingkat lokal. Oleh pengumpul di tingkat lokal juga tak bisa berbuat banyak karena harus patuh pada agen mereka yang memiliki armada kapal dagang yang siap mengangkut komiditas lokal dan mengantar barang dagangan yang dipesan oleh pedagang di tingkat lokal.

“Untuk memburuh di kapal kita dihargai Rp500 per batang untuk manau dibanding kita mengolah kelapa 3-4 buah baru dapat 1 kg,” katanya. Harga beli manau di tingkat masyarakat mulai dari Rp500 per batang hingga Rp5.000 per batang. Namun ini ter gantung dari letak dusun, misalnya bagian hulu seperti Limau, Masaba, Kulumen, Paipajet harga lebih rendah. Berbanding terbalik dengan harga jual hasil bumi warga Siberut Barat, harga jual barang dagangan yang diterapkan oleh pedagang cukup tinggi. Alasannya klasik, faktor alam dan risiko alam penyebab harga beli komoditas rendah dan harga jual barang tinggi. “Kalau tidak bisa kami siasati maka kami bisa bangkrut. Apalagi musim badai saat manau dan kopra tidak bisa diangkut keluar akhirnya busuk,” kata Kristo, salah seorang pedagang di Simalibbeg. Untuk harga kebutuhan pokok seperti beras Rp15-20 ribu per kg, harga mie instan Rp4-6 ribu per bungkus, minyak tanah Rp15 ribu per botol, roti Rp8-12 ribu per bungkus, bensin Rp1215 ribu per liter. Harga rokok Surya 16 Rp35-40 ribu per bungkus, rokok

sampoerna Rp30-35 ribu per bungkus. Untuk jenis rokok lainnya kisaran Rp20-30 ribu per bungkus. “Memang harga sedikit mahal karena hitungan ampra kapal, buruh dan resiko akan keselamatan barang tiba di tempat kami,” jelas Kristo. Meski harga beli mahal dan harga jual komoditas murah, transaksi jualbeli sudah mulai memperlihatkan adanya nilai mata uang. Tidak seperti lima tahun sebelumnya dimana transsaksi lebih banyak barter atau saling tukar barang. Yang mana masyarakat menjual manau, kopra kepada pedagang dan pedagang membelinya dengan langsung menukar dengan barang kebutuhan masyarakat. Transaksi barter ini pernah diinvestigasi oleh pihak Keuskupan Padang melalui paroki dengan menurunkan tim. Dari hasil investigasi ditemukan bahwa masih adanya penjajahan pihak pe dagang kepada masyarakat dengan memberlakukan sistem barter dan monopoli harga. Mudahnya dilakukan monopoli harga karena kapal dagang yang masuk wilayah Simatalu dikuasai dua hingga tiga orang dan langsung menempatkan orang-orang kepercayaan

mereka untuk menampung komoditi lokal sekaligus berdagang kebutuhan pokok. Hasil investigasi ini disampaikan langsung kepada bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet. “Tak ada respon dari bupati untuk memutus rantai monopoli harga. Akibatnya ekonomi masyarakat Simatalu masih jalan di tempat,” kata RD. Abel Maia, Kepala Paroki Stella Maris Betaet Kecamatan Siberut Barat yang menjadi ketua tim investigasi pada waktu itu. Salah satu rekomendasi tim investigasi kepada bupati yaitu adanya kapal barang yang disediakan oleh Pemda Mentawai untuk mengangkut hasil komoditi masyarakat dan menertibkan pedagang yang menampung komiditi lokal masyarakat serta mengatur harga barang yang dijual dan harga beli komoditi lokal seperti manau, kopra, nilam dan lainnya. Dalam satu bulan, manau yang sudah di masak atau di goreng pedagang agar tidak busuk dan dibawa keluar menggunakan kapal dagang minimal 10 ribu batang dan kelapa cungkil atau kopra 100-300 ton. (g)


EKOKER Mereka terpaksa berjalan jauh demi jual pinang

Puailiggoubat

410, 15-30 Juni 2019

22

Warga Gorottai Sulit Jual Hasil Bumi FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

abu pagi, 22 Mei 2019, suasana masih berkabut di kampung Gorottai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara. Lukas dan istrinya, Marianti sudah berjalan sambil memikul karung ukuran 50 kg masingmasing menuju Dusun Pokai Desa Muara Sikabaluan. Di tengah hawa yang masih terasa dingin, mereka sudah berjalan di menem bus hutan melewati jalan setapak demi menjual buah pinang yang sudah dikupas dan dijemur kering. Di kampung Go rottai yang berjumlah 13 kepala keluarga atau 38 jiwa ini tidak ada yang me nampung komoditas masyarakat. Hasil komoditas lokal seperti pinang, kelapa, manau, coklat dijual pada dusun tetangga dengan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki, naik sampan hingga jasa ojek. “Apa lagi kita ingin harga jual sedikit mahal. Ya harus berjuang lebih keras untuk berjalan jauh”, kata Lukas pada Puailiggoubat saat akan memasuki hutan, Rabu, 22 Mei 2019. Harga jual buah pinang kering di Pokai, kata Lukas Rp9 ribu per kilogram. Sementara bila dijual pada dusun di dekat kampung seperti Terekanhulu hanya dihargai Rp7 ribu per kg. Di Policoman akan dihargai dengan harga Rp8 ribu per kg. Namun untuk ke Terekanhulu mesti naik perahu pom pong selama 1 jam dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekira 1 Km. Bila ingin ke Policoman Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat maka akan membutuhkan waktu tempuh 3,5 jam dengan naik pompong. Namun bila pilihannya ke Pokai maka harus melewati Dusun Sirilanggai dan dilanjutkan dari Sirilanggai ke Pokai. Dari Gorottai menuju Sirilanggai waktu

R

ANGKUT-Seorang warga Gorottai memikul buah pinang kering untuk dijual di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Mentawai

tempuh sekira 2 jam dan dari Sirilanggai ke Pokai sekira 1,5 jam. Bila ingin ke Malancan bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 3 jam namun dengan harga lebih rendah dari harga penampung di Pokai. “Andai saja jalan dari Sirilanggai ke Gorottai atau dari Malancan ke Gorottai sudah ada dan bisa dilalui dengan sepeda motor pasti penampung akan datang. Atau kami akan mudah kesana dengan sepeda motor,” katanya. Lanjut Lukas, biasanya pedagang dan penampung pinang di Policoman datang menjemput buah pinang kering masyarakat Gorottai bersama komoditas yang ada lainnya pada waktu-waktu

tertentu atau saat orang Gorottai memberi kabar kalau buah pinang kering sudah banyak. “Karena sampannya sudah rusak dan kondisi air sungai kering membuat penampungnya tidak datang sementara biaya kuliah, uang kos dan belanja anak sudah diperlukan,” katanya. Berbeda dengan Lukas, Japet, warga Gorottai lainnya memilih membawa buah pinangnya lewat Terekenhulu menuju Sirilanggai dan Sikabaluan. Japet memilih jalur ini karena memiliki sepeda motor sendiri untuk transportasi dari Terekanhulu menuju Sirilanggai hingga ke Pokai dan Sikabaluan.

“Untuk naik pompong tinggal menumpang pada warga yang turun ke Terekanhulu atau naik sampan dayung,” katanya. Hari Rabu itu, Japet membawa 50 kg buah pinang kering yang dibagi dalam dua karung ukuran 50 kg agar bisa dibawa atau diangkat. “Pinang banyak di Gorottai. Hanya membawanya untuk dijual kami ke sulitan karena butuh tenaga dan waktu yang banyak,” katanya. Japet mengatakan, ada empat jalur yang ditempuh masyarakat untuk menjual pinang. Jalur sungai menuju Policoman dengan waktu tempuh memggunakan pompong sekitar 3,5 jam.

Jalur Terekanhulu melalui sungai dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Kalau dilanjutkan ke Sirilanggai dengan jalan kaki atau naik ojek dengan jalan yang sudah dibuka pada 2018 lalu oleh Dinas Pekerjaan Umun. Kemudian jalur Gorottai menuju Sirilanggai dengan jalan setapak antara 2 jam hingga 3 jam. Dan jalur terakhir dengan jalan kaki melalui jalur setapak dari Gorottai menuju Malancan dengan waktu tempuh sekitar 2 jam hingga 3 jam. “Kami berharap dari pemerintah ada pembangunan jalan untuk memudahkan akses kami sehingga komoditi yang ada bisa mudah terjual dan meningkatkan ekonomi kami”, katanya.(g)

Sekilo Harga Cabai di Sikakap Tembus Rp80 Ribu

SIKAKAP—Pasca perayaan Idul Fitri 1440 H harga cabai merah di pasar Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai melonjak hingga Rp80 ribu per kilogram. “Mulai masuk bulan Ramadhan

harga cabai merah di Desa Sikakap terus mengalami kenaikan, awalnya naik dari Rp 30 ribu per kg naik menjadi Rp 45 ribu, satu minggu jelang lebaran cabai merah naik lagi dari Rp 45 ribu naik menjadi Rp 60 ribu per kg, sekarang naik

lagi pasca Lebaran dari Rp 60 ribu per kilogram naik menjadi Rp 80 ribu per kg,” kata Siti Yuhaini, ibu rumah tangga di Sikakap kepada Puailiggoubat, Kamis, 13 Juni 2019. Siti Yuhaini menyebutkan, biasanya harga cabai merah usai Lebaran akan turun namun yang terjadi malah sebaliknya. Ia mengaku mulai pusing mengatur belanja rumah tangga gegara harga cabai yang naik. “Satu-satu cara sekarang yang bisa dilakukan terpaksa mengurangi konsumsi cabai merah biasanya dalam satu bulan 1 kg dikurangi menjadi 1/2 kg,” ujarnya. Yuliana, ibu rumah tangga mengatakan, naiknya harga cabai merah sangat

memusingkan kepala. Pada Rabu (12/ 6) hari pasar di Desa Sikakap biasanya ia membeli cabai merah 1/2 kg tapi hari itu terpaksa hanya membeli seperempat kilogram dengan harga Rp 20 ribu. “Harapan kami para emak-emak supaya pemerintah dapat mengontrol harga semua bahan pokok terutama sekali harga cabai merah,” katanya. Maria, pedagang bumbu dapur di Sikakap menyebutkan, kenaikan harga cabai merah berpengaruh terhadap jual beli masyarakat. Biasanya dalam seminggu cabai merah yang terjual mencapai 30 kg kini turun menjadi 20 kg. “Sekarang ini harga cabai merah sudah beberapa kali mengalami kenaikan dimulai jelang bulan suci ramadhan harga

cabai merah sudah mulai naik dari Rp35 ribu perkilogram naik menjadi Rp 40 ribu per kg, kurangnya stok cabai merah jelang Idul Fitri kemarin di Padang menyebabkan harga naik menjadi Rp 50 ribu per kg di Padang, sementara di Sikakap dijual Rp60 ribu per kg, pasca lebaran sekarang harga cabai merah mencapai Rp 80 ribu per kg, akibatnya penjualan berkurang dari 30 kg per minggu sekarang turun menjadi 20 kg,” kata Maria. Biasanya, kata Maria, saat stok cabai banyak di Padang ia tinggal menelepon bosnya untuk mengirim ke Sikakap namun karena stok kurang ia terpaksa meminta adiknya mencarikan cabai untuk dikirim ke Sikakap. (spr/g)


23

Puailiggoubat 410, 15-30 Juni 2019 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun Rifai

MORATORIUM IZIN DAN HUTAN ADAT

TOKOH-Dua sikerei dari Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah Kepulauan Mentawai sedang berjalan. Sikerei tokoh yang dituakan

Tokoh-Tokoh yang Dituakan di Uma Mentawai ma atau kelompok kekera batan pada masyarakat di Siberut Selatan dikategorikan sebagai klan. Klan adalah kelompok kekerabatan yang terdiri dari lebih dari satu keluarga inti, tetapi yang seluruhnya merupakan suatu kesatuan sosial yang amat erat, dan yang biasanya hidup tinggal bersama pada satu tempat atau satu kawasan. Klan di Mentawai adalah keluarga luas yang menganut prinsip patrilineal atau garis keturunan laki-laki. Dalam struktur masyarakat tradisional Mentawai tidak mengenal strata atau kelas sosial. Semua orang atau Sipauma pada dasarnya memiliki kesetaraan dalam uma, tidak ada kepala dan tidak ada pula hamba sahaya. Setiap keputusan diputuskan bersama dalam setiap musyawarah. Di uma hanya ada tokoh yang dituakan yang dianggap memiliki kearifan, kebijaksanaan serta pengetahuan yang lebih dari sipauma yang lain terutama dalam hal yang berkaitan dengan tradisi dan adat istiadat. Sipauma berarti setiap individu atau kaum kerabat yang berasal dari satu garis keturuanan yang sama dan individu lain yang tinggal di dalam uma. Sikebbukat Uma adalah orang yang paling dituakan karena memiliki pe ngetahuan dan pemahaman yang sangat

U

baik tentang tradisi dan adat istiadat. Sebagai orang yang akan memimpin setiap punen dan musyawarah, Sikebbukat Uma juga harus seorang yang arif, adil dan bijaksana sehingga dapat memimpin anggota uma dalam mengambil keputusan yang terbaik. Sikebbukat Uma menjadi tempat bertanya dan meminta nasehat bagi anggota uma. Tugas dan peran Sikebbukat uma sangat besar, terutama dalam pelaksanaan punen dan upacaraupcara adat. Ia harus seorang yang sabar dan rela berkorban dengan mukei-kei atau berpantang terhadap beberapa pekerjaaan maupun makanan pada saat punen, demi keselamatan seluruh anggota uma. Misalnya ketika punen, Sikebbukat Uma hanya boleh berdiam diri di dalam uma dan berpuasa. Ia baru boleh makan setelah seluruh seluruh sipauma selesai makan. Selain itu Sikebbukat Uma tidak boleh bekerja seperti hari-hari biasa agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran demi keselamatan seluruh anggota uma. Oleh karena harus mukei-kei, maka dalam melaksanakan tugasnya terutama pada setiap punen, Sike bbukat uma dibantu oleh seorang

yang disebut dengan Sipangunan, inilah yang membantu Sikebbukat uma, terutama dalam memimpin persiapan dan perlengkapan pu nen. Selain Sipangunan, ada juga tokoh-tokoh lain yang disebut Sirimata atau Sikamuri yaitu orang yang berperan membantu tugas Sikebbukat Uma di luar punen. Misalnya pada saat memimpin upacara pembukaan hutan untuk lokasi perladangan dan kegiatan berburu di hutan. Tokoh lain yang juga dikenal di uma adalah sipatalaga, yaitu orang yang berperan sebagai penengah atau juru damai ketika ada perselisihan atau perseng ketaan yang dialami oleh Sipauma. Di daerah Pagai Utara Selatan juga dikenal beberapa istilah yang menyebut tokoh-tokoh yang dituakan dalam uma. Contohnya adalah seperti di Saumanganya, tokoh yang paling dituakan dalam uma disebut Rimata, ini meru pakan tokoh yang paling sakral dalam uma. Rimata terikat sumpah untuk selalu menjaga keselamatan dan memimpin setiap upacara adat

atau punen. Pelanggaran terhadap sump-ah akan dapat mengakibatkan kema-tian bagi Rimata. Seorang Rimata juga dibantu oleh beberapa tokoh lain seperti Sikautek Lulak yang pera-nnya sama dengan Si pangunan. Ada pula Sirimuriake’ yaitu orang yang perannya hampir sama dengan Sirimata atau Si kamuri. Selain tokoh-tokoh sebelumnya, masih ada satu tokoh lagi yang sangat besar peranannya dalam kehidupan masyarakat tradisional Mentawai yaitu Sikerei. Peran dan tugas Sikerei dalam kehidupan di uma atau masyarakat tradisional Mentawai sebagai penyembuh orang sakit. Konsep penyakit sendiri dalam kepercayaan masyarakat tradisonal Mentawai disebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara jasmani (tubu) dan rohani atau jiwa (simagere) seseorang, oleh sebab itu dalam setiap upacara penyembuhan tidak hanya jasmani tetapi rohani juga harus di sembuhkan. Selain itu Sikerei juga memiliki peran sebagai pemimpin upacara adat. (Dikutip dari buku Uma Fenomena Keterkaitan Manusia Dengan Alam/g)

Untuk konteks Mentawai, baru-baru ini frasa ‘moratorium izin’ dan ‘hutan adat’ mengemuka dalam dua forum berbeda yang berlangsung dalam waktu yang relatif berdekatan. Kata pertama ‘moratorium izin’ diungakpakan oleh Bupati Kepulauan Mentawai, pada saat memberi tanggapan di acara Diseminasi Nasional Penguatan Perencanaan dan Kebijakan Perhutanan Sosisla bagi Kesejahteraan Masyarakat , yang berlangsung di Padang, tanggal 14 Mei 2019. Sedangkan Hutan adat mengemuka dalam acara Launcing Hutan Adat dan Wilayah Indikatif Hutan Adat, yang berlangsung di Jakarta, tanggal 27 Mei 2019. Antara kedua kegiatan ini sebenarnya tidak punya hubungan langsung. Keduanya merupakan kegiatan yang masing-masingnya berdiri sendirisendiri. Tapi bagi saya, antara ungkapan ‘moratorium izin’ yang diharapkan oleh Bupati, sebenarnya bisa dilakukan melalui pendekatan pengakuan dan penetapan hutan adat. Pada konteks inilah frasa ‘moratorium izin’ dengan ‘hutan adat’ punya keterkaitan yang sangat erat. Kebetulan, kurang lebih 12 wilayah adat di Mentawai, masuk dalam wilayah indikatif hutan adat yang dirilis pada saat launching tersebut. Karena itu, ide moratorium izin, sebenarnya bisa diwujudkan oleh Bupati melalui peta jalan hutan adat. Kenapa? Penetapan hutan adat, adalah pengakuan bahwa yang punya otoritas atas wilayah hutan tersebut adalah kesatuan masyarakat hukum adat. Konsekuensinya, negara kehilangan kewenangan untuk memberikan konsesi kepada pihak ketiga, tanpa terlebihdahulu memperoleh persetujuan dari kesatuan masyarakat hukum adat, sebagai subjek hak dari hutan adat. Karena itu, kesatuan masyarakat hukum adat, secara otonom bisa memutuskan ‘moratorium izin’ atas hutan-hutan adatnya, setelah memegang keputusan pengakuan dan penetapan. Jika keseluruhan hutan di Kepulauan Mentawai sudah diakui dan ditetapkan sebagai hutan adat, maka masyarakat-masyarakat hukum adat yang menjadi subjek-subjek hak dari keseluruhan hutan adat tersebut, bisa melakukan moratorium izin atas seluruh kawasan hutan. Tidak hanya bisa melakukan moratorium izin atas kawasan hutan yang belum berizin, masyarakat hukum adat juga dapat melakukan evaluasi atas izinizin atau konsesi yang sudah ada di atas hutan adatnya. Karena itu, jika Bupati betul-betul gelisah dengan kondisi pengelolaan hutan di Mentawai, dan serius untuk menata dan memperbaikinya, Bupati bisa melakukannya dengan memprioritaskan program dan anggaran untuk penetapan kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat dan wilayah adatnya. Tidak hanya untuk menetapkan usulan-usulan yang sudah disampaikan oleh masyarakat hukum adat, tetapi juga dengan mengistruksikan agar pemerintah desa segera memfasilitasi uma atau suku untuk melakukan identifikasi diri dan pengajuan usulan penetapan kesatuan masyarakat hukum adat. Jika upaya-upaya untuk segera mengakui dan menetapkan kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat dan wilayah atau hutan adatnya tidak kunjung diseriusi dan diprioritaskan oleh Bupati, maka ungkapannya yang meminta agar diberlakukan moratorium izin di Mentawai, hanyalah sebuah kegenitan berwacana.


Puailiggoubat Pengelolaan hutan secara besar-besaran bisa merusak hutan Patrisius Sanene

upati Mentawai Yudas Sabaggalet meminta peme rintah pusat melalui Kemen terian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberlakukan moratorium izin-izin konsesi atau perusahaan kehutanan skala besar di Mentawai. Mentawai yang merupakan daerah kepulauan yang tidak begitu luas tidak bisa lagi pengelolaan hutan secara besar-besaran oleh swasta. “Konteks kita jangan ada (perusahaan) skala besar di Mentawai, karena Mentawai itu kepulauan yang terdiri pulau-pulau kecil. Kalau pun ada rencana skala besar dudukkan dulu konsepnya, konsep perhutanan sosial itu ada dua, diberikan kepada hak rakyat kemudian tanpa merusak hutan tetapi duit masuk, masyarakat makmur, itu konsep yang harus kita pikirkan secara bersama-sama,” kata Yudas, 21 Mei lalu. Justru menurutnya, dengan diberikan kepada rakyat untuk dikelola, rakyat yang mengelola kemudian meminta bantuan kepada pemerintah untuk membuat usaha, misalnya usaha peternakan atau pertanian, di Mentawai kan sekarang sudah penuh dengan izin-izin skala besar dan itu (pengelolaan hutan secara besar-besaran) bisa merusak hutan,” kata Yudas. Dia lalu membandingkan izin konsesi skala besar dengan Kawasan

410, 15-30 Juni 2019

Bupati Minta Moratorium Izin Konsesi Skala Besar

24

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

B

LADANG-Warga Saibi Samukop pulang dari ladang di dekat kampungnya

Ekonomi Khusus (KEK) yang direncanakan dibangun pemerintah di daerah Siberut Barat Daya. “Beda dengan KEK, (KEK) itu kan luasnya itu untuk membangun landasan pacu pesawat

artinya tidak merusak hutanlah, maksud saya itu, jika itu konsekuensinya pihak kehutanan jangan kasih dong perizinan itu, jangan kasihlah perizinan itu maka morator-

iumlah kita, itu logika saya, saya melihat di sisi lain ada keinginan pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat tetapi di sisi lain kenyataannya masih dikasih izin yang berskala besar,” ujar Bupati.

Untuk perizinan skala besar yang lain juga adalah untuk wilayah gambut. “Wilayah gambut itu seperti perkebunan sawit itu tidak akan dikasih,” kata Yudas. (g)

Pemerintah Upayakan Penyelesaian Sengketa Tanah dalam Reforma Agraria JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengupayakan penanganan konflik agraria serta upaya percepatan penyelesaian 167 kasus berkategori. Tim Percepatan Penyelesaian Konflik Agraria (TPPKA) mengadakan Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Gedung Binagraha, Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019. RTM ini dihadiri langsung men teri teknis terkait, diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertan-ahan Negara-RI (ATR/ BPN) Sofyan A. Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan beberapa kementerian/lembaga terkait lainnya, serta jajaran TNI dan Polri sebagai bukti keseriusan pemeri-ntah dalam penanganan konflik agraria. Kepala KSP Moeldoko yang bertindak sebagai pimpinan rapat dalam keterangan persnya menya-

takan bahwa KSP mencatat terdapat 435 kasus agraria yang memiliki doku-men kelengkapan hak atas tanah, dan ada juga kasus dengan tidak memiliki dokumen sama sekali. Moeldoko menyebutkan, dari sejumlah kasus diatas, pemerintah berkomitmen melakukan penyelesaian konflik agraria sekitar 67 kasus dalam jangka pendek. Untuk itu, menurutnya perlu diambil langkah koordinasi dengan cara penunjukkan pejabat penanggungjawab dari masing-masing kementerian atau lembaga untuk segera berkoordinasi. Sementera itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, KLHK memiliki berbagai skema yang bisa dipakai dalam penyelesaian sengketa-sengketa agraria ini, dan juga telah memiliki instrumeninstrumennya. Menteri Siti menjelaskan instrumen yang pertama dapat dipakai adalah instrumen Perubahan Batas Kawasan Hutan yang tercantum dalam Peraturan

Pemerintah No. 44 Tahun 1994, selanjutnya adalah instrumen pe lepasan kawasan melalui Tanah Objek Refor-ma Agraria, juga tukar menukar kawasan hutan, atau pemi ndahan bila konflik agraria tersebut terjadi di kawasan kon servasi seperti cagar alam atau taman nasional. Instrumen selanjutnya adalah penerapan Peraturan Pemerintah No. 88 Tahun 2017 tentang Pe nyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan, Instrumen Per hutanan Sosial, atau Instrumen Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Selanjutnya Siti Nurbaya me nyatakan bahwa selama ini ada 320 kasus konflik yang diterima KLHK, di Sumatera tercatat 201 kasus, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara 43 kasus, Kalimantan 47 kasus, Su lawesi 13 kasus, Mauluku dan Papua 16 kasus.

Diantara kasus yang masuk dan ditangani tersebut, 45 kasus telah dalam tahap mediasi dan 39 kasus dalam tahap kesepakatan, sementara beberapa kasus lainnya masih dalam tahap “asse ssment”. “Saya tadi juga dapat perintah dari KSP, untuk segera menyelesaikan 52 kasus konflik agraria dalam kawasan hutan,” ujar Siti. Siti Nurbaya mengatakan, KLHK telah memiliki daftar seluruh sengketa dan segera akan dilakukan pemeriksaan, untuk dilaporkan ke bagian konflik agraria di Kantor Staf Presiden. Menteri Siti menemukan dari daftar laporan konflik yang diberikan KSP, juga dikirimkan ke KLHK. Pemeriksaan laporan ini dilakukan untuk mencegah adanya laporan dan penanganan yang tumpang tindih dikemudian hari. Baru-baru ini KLHK telah mengeluarkan peta indikatif kawasan hutan adat, dan sekaligus pengakuan secara

definitif kawasan hutan masyarakat adat. Penye-matan nama “definitif” menurut Menteri Siti sangat dipengaruhi oleh kerjasama berbagai pihak, seperti Kemendagri, yang mengatur keberadaan masyarakat hukum adat, sebagaimana tertuang dalam Pemendagri No. 52, serta ketentuan lainnya. Sementara itu KLHK, bertugas sebagai pihak yang memastikan kawasan hutan adat sebelum mengeluarkan pernya-taan pengakuan secara definitif. Sejauh ini, KLHK telah melepas kawasan hutan adat yang telah definitif seluas lebih kurang dua puluh dua ribuan hektar di seluruh Indonesia. Untuk fase pertama, wilayah in dikatif hutan adat yang dilepaskan seluas 472 ribu Ha, dan pemerintah menar getkan seluas 6,35 juta Ha kawasan hutan adat lainnya, akan segera diin dikatifkan, sambil menunggu pene tapan Perda di beberapa wilayah masyarakat adat di Indonesia. (g)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.