Koinonia 12030218

Page 1

K-O-I-N-O-N-I-A K-O-I-N-O-N-I-A

Vol. 5 Issue 11 | 12 Maret 2018

Head Office Newsletter

Inspiration

S

ebagai guru kita adalah pemimpin murid-murid kita. Tentu kita tahu bahwa menjadi pemimpin adalah salah satu peran yang tidak mudah. Sebagaimana Kristus telah menjadi pemimpin yang melayani, Iapun menginginkan kita menjadi pemimpin yang melayani bagi murid-murid kita. Alkitab dengan jelas menceritakan bagaimana Kristus memberikan kepemimpinan yang melayani bagi murid-muridNya. Di dalam Matius 20:26-28 Yesus mengatakan bagaimana melakukan kepemimpinan yang melayani. Tidak hanya melalui kata-kata, Yesus juga melakukan tindakan kontroversial yang menunjukkan kepemimpinanNya yang melayani, Ia mencuci kaki murid-muridNya (Yohanes 13). Di dalam ayat 15 Ia mengatakan,”Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” Sebagai pemimpin murid-murid, kita harus memahami bahwa kita pertama-tama adalah pelayan Kristus. Sebagai pelayan Kristus, kita dipanggil untuk melayani Dia dan murid-murid kita melalui kepemimpinan kita. Kita melayani murid-murid dengan memberikan diri bagi pertumbuhan mereka sehingga bersama-sama, mereka dapat melakukan tugas yang Tuhan berikan kepada mereka. Sebagai pemimpin, guru-guru Kristen memberikan pengaruh kepada murid-murid dengan dua tujuan yaitu, pertumbuhan mereka dan pencapaian visi dan misi bersama. Pertumbuhan yang dimaksudkan disini bukan hanya pertumbuhan kognitif, tetapi juga pertumbuhan rohani (spiritual growth). Sebenarnya, pertumbuhan rohani inilah yang merupakan prioritas utama. Salah satu tugas guru-guru Kristen adalah sebagai pemimpin rohani murid-murid mereka. (Cohen and Parson 2008, 84) mengatakan, “Ukuran yang valid dari kepemimpinan yang efektif akan pelayan Kristus adalah, apakah yang mereka pimpin hidup dengan mencerminkan relasi perjanjian dengan Allah, hidup yang telah ditransformasi oleh Injil”. Guru-guru Kristen dapat mendukung pertumbuhan rohani murid-murid dengan menyediakan kesempatan-kesempatan bagi murid-murid untuk

membagikan apa yang mereka percaya, membagikan hidup, membagikan penyembahan, membagikan doa dan membagikan pengalaman. Guru sebagai pemimpin yang melayani membutuhkan kerendahan hati Kerendahan hati adalah kebajikan yang guru-guru Kristen sebagai pemimpin yang melayani terima dari Allah. Dari kerendahan hati, mengalir servant hood, respek, dan ketaatan. Kristus telah menunjukkan kerendahan hatiNya. Di dalam suratnya untuk jemaat di Filipi pasal 2 ayat 1-11, Paulus mengingatkan kita akan kerendahan hati Yesus. Guru-guru Kristen seharusnya menunjukkan kerendahan hati kepada muridmuridnya. Guru sebagai pemimpin yang melayani membutuhkan penahanan diri Banyak guru-guru bereaksi terlalu cepat secara kurang bijak terhadap komentar negatif dari muridmuridnya. Tetapi, guru Kristen sebagai pemimpin yang melayani memiliki kontrol diri. Mereka dapat menahan diri dan mendengarkan komentar-komentar dengan pikiran positif, bahkan untuk komentar-komentar negatif sekalipun. Komentar-komentar negatif dan keluhan-keluhan muncul dari kefrustasian. Seorang guru sebagai peminpin murid-muridnya perlu sensitif dan bijak dalam menanggapi komentar-komentar dan keluhan-keluhan tersebut. Mendengarkan dan mencoba untuk memahami berbagai masalah dari sudut pandang orang lain adalah salah satu bentuk pelayanan yang guru-guru Kristen sebagai pemimpin dapat berikan kepada murid-muridnya. Ketika didengarkan, murid-murid merasa dihargai. Yakobus 1:19 mengatakan,” Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” Guru sebagai pemimpin yang melayani membutuhkan ketegasan Ketegasan memampukan guru-guru sebagai pe-


K-O-I-N-O-N-I-A mimpin untuk teguh dalam tindakannya karena mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan membawa murid-muridnya kepada visi dan misi sekolah. Ketegasan berbeda dengan keras kepala atau tidak fleksibel. Ketegasan mengalir dari keyakinan bahwa beberapa hal penting dan harus di -lakukan, bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk mewujudkan visi dan misi. Sedangkan keras kepala dan kaku atau tidak fleksibel muncul dari keegoisan dan kesombongan. Guru-guru Kristen membutuhkan ketegasan di dalam melayani murid-murid yang dipimpinnya. Mereka tidak akan menyerah, betapapun sulitnya situasi yang mereka hadapi untuk melakukan perubahan untuk kebaikan muridmuridnya.

“

Guru sebagai pemimpin yang melayani membutuhkan rasa saling bergantung Guru-guru Kristen sebagai pemimpin dari muridmurid juga harus memahami bahwa setiap manusia di dunia ini, terlepas dari kekuatan dan kelebihannya adalah lemah, rapuh, dan bergantung kepada Tuhan dan sesama. Sehingga, mereka menghayati saling ketergantungan dan menghargai murid-murid sebagai anggota komunitas sekolah yang terlibat di dalam pencapaian visi dan misi. Mereka terbuka bagi masukan-masukan dari murid-muridnya. Ketika guru terbuka kepada masukan dari murid-muridnya, mereka juga mengajarkan kepada mereka untuk terbuka kepada masukan dan input. Ini mengembangkan sikap untuk saling bekerja sama. Guru sebagai pemimpin yang melayani dapat memodelkan sikap ketergantungan dengan mengakui kelemahan dan kerapuhannya kepada murid-muridnya. Kebanyakan guru menghindari pengakuan akan keterbatasannya kepada murid-muridnya. Ketakutan

kehilangan respek dan rasa hormat dari murid-murid adalah salah satu penyebabnya. Allender (2006) mengungkapkan sebuah poin penting tentang pengakuan kelemahan. Ia mengatakan, “Pengakuan akan kelemahan dapat mentransformasi karakter pemimpin dan menghasilkan rasa hormat dan kekuatan yang lebih besar.� Sikap ini juga dapat membangun budaya kelas dimana murid-murid berani mencoba dan tidak takut membuat kesalahan dalam proses belajar. Ini juga menyaksikan kepada murid-murid kita bahwa kita hanya dapat bergantung kepada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kelebihan kita. Guru sebagai pemimpin yang melayani membutuhkan sikap mendahulukan murid-muridnya Sikap mendahulukan murid-murid sangat penting dimiliki oleh guru sebagai pemimpin yang melayani. Di dalam membuat keputusan, pemimpin yang melayani akan berfokus pada kebaikan murid-muridnya bukan pada kenyamanan dirinya pribadi. Mereka akan selalu ingat bahwa mereka hadir untuk melayani keluargakeluarga dengan memberikan Pendidikan Kristen yang berkualitas bagi anak-anak mereka. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan kemampuan bagi kita dalam kita melakukan panggilan sebagai guru-guru Kristen yang menjadi pemimpin yang melayani bagi muridmurid kita, sebagaimana Kristus telah menjadi pemimpin yang melayani kita murid-muridNya. (Esther Hastuti) -----------------------------------------------------REFERENCES Allender, D.B. 2006. Leading with a limp: Turning your struggles into strengths. Colorado: Walter Brook Press. Cohen, D.J., and M. Parson. 2008. On eagles wings: An exploration of strengths in the midst of weakness. Eugene, Oregon: Wipf & Stock.

sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. Kolose 2:3


Praise

PD Guru TK Puji dan syukur kepada Allah yang memampukan kami guru-guru TK perwakilan seluruh unit SDH untuk saling belajar mengenai Matematika dan Bahasa, di akhir Februari 2018. Kami saling menajamkan dan meng-update perkembangan terbaru Pendidikan anak usia dini.

Prayers

Proses Penempatan TC Mari kita doakan untuk proses penempatan guru-guru lulusan Teacher’s College (TC) di unit-unit sekolah YPPH se-Indonesia. Kiranya tim HRD dan para pemimpin diberikan hikmat dari Tuhan untuk membuat keputusan terbaik bagi tiap-tiap lulusan dan unit sekolah.

Suasana acara Pengumuman Penempatan Lulusan TC

Mid-Semester 2 Kiranya tiap guru dan siswa bisa menikmati setiap progres, pertumbuhan sekecil apapun yg Tuhan berikan dan tantangan apapun yg Tuhan ijinkan terjadi dalam diri setiap siswa dan juga dalam diri tiap guru sendiri sejak awal semester ini..


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.