DAFTAR ISI Contents
12th Edition / April 2018 1 Daftar Isi Contents 2
Kata Sambutan Editorials
3
Refleksi Tema Sekolah School Theme Reflection
5 Publishing Team PUBLISHER Yayasan Pendidikan Pelita Harapan ADVISOR Gunawaty Tjioe MANAGING EDITOR Oh Yen Nie WRITING EDITOR Nina Agustina, Preicyllia LAYOUT & DESIGN Selfiana
Implementasi Tema Sekolah School Theme Implementation He is The Light! Wisdom Leads to Action 7 Berita-Berita Sekolah School News Glorify God in Every Games Set Our Eyes on Christ Wisdom in Community! All for Jesus! Grade 4 Field Trip to Kampung Kahuripan Mission Service Learning SDH Lippo Village Feels Like Home! TED-ED Club Book Week SDH 16 Open House SDH SDH Open House
Cover Belakang: Iklan LBB Back Cover: Donation Programme
SDH Schools SDH Lippo Village Lippo Village, Tangerang 15811 Tel. (021) 546 1001/2/3 Tel. (021) 557 99 757 SDH Cikarang Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Tel. (021) 899 00 970/1 SDH Makassar Tanjung Bunga, Makassar 90134 Tel. (0411) 811 4460 SDH Daan Mogot Daan Mogot Baru, Jakarta Barat 11840 Tel. (021) 543 75 663 SDH Manado Kel. Ranotana, Kec. Sario, Manado, Sulawesi Utara 95116 Tel. (0431) 823 001/3 Sekolah Palembang Harapan Palembang, Sumatera Selatan 30137 Tel. (0711) 564 9154 SDH Kupang Kel. Fatululi, Kec. Oebobo Kota Kupang, NTT 85111 Tel. 0812 4643 9527 SDH Holland Village Kec. Mapanget, Manado Sulawesi Utara 95258 Tel. 0821 9722 3022 SDH Bangka Kel. Dul, Kec. Pangkalan Baru Kab. Bangka Tengah, Kep. Bangka Belitung Tel. (0717) 910 6438/9 SDH Bogor Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat Tel. 0815 1304 5336 SDH Lubuklinggau Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan 31613 Tel. 0812 7209 9315 SDH Medan Medan Petisah, Kota Medan 20113 Tel. 081263349612
www.sdh.or.id TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
1
KATA SAMBUTAN Editorial Greeting
wisdom leads to action
Ada orang yang mempunyai gelar akademik yang tinggi namun tidak berhikmat dalam berelasi, dalam mengambil keputusan dan bertindak atau malah ia menggunakan pengetahuannya justru untuk mencelakakan orang lain. Sebaliknya, ada juga orang yang pendidikannya mungkin tidak setinggi orang yang pertama, namun tutur kata, tindakan, dan hidupnya berhikmat. Apa yang membedakan kedua orang ini? Apakah pendidikan dan pengajaran menjamin seseorang menjadi berhikmat? Hikmat tidaklah sama dengan pengetahuan, pengertian dan pendidikan walaupun ada relasi yang dekat diantaranya. Hikmat mempunyai cakupan yang lebih tinggi dan lebih dalam daripada pengetahuan dan pengertian. Hikmat bermula pada hati yang takut akan Tuhan, dan pengertian didapatkan ketika mengenal Allah yang Mahakudus (Amsal 9:10). Dengan kata lain, hikmat berawal dari internal menuju eksternal dalam kehidupan seseorang. Yakobus mengajarkan bahwa hikmat dari Allah akan menghasilkan cara hidup yang benar, yang murni, pendamai, penurut, penuh belas kasihan, dan buah-buah yang baik (Yak 3:17). Sebaliknya orang yang tidak berhikmat dan melawan kebenaran akan dikuasai nafsu manusia yang menghasilkan hidup yang salah yang ditandai dengan iri hati dan kepentingan diri sendiri. Tema sekolah tahun ini adalah “Precious than Gold” yang mengingatkan kita bahwa hikmat adalah lebih berharga daripada emas. Menjadi pengharapan kita agar muridmurid SDH bertumbuh dalam hikmat dari Tuhan; bertumbuh dalam memandang segala sesuatu dengan sikap hati yang takut akan Tuhan, yang terwujud dalam hubungan yang shalom dengan orangtua, guru dan teman kelas; bijaksana dalam mengambil keputusan, serta berhikmat dalam menerapkan dan menghidupi apa yang telah dipelajari untuk memuliakan Tuhan dan memberkati sesama.
One may have a high academic degree yet unwise in building relationships, making decisions and performing actions, even uses his knowledge to harm others. On the contrary there may be a person whose education is not as high as the first person, but his speech, actions and life is full of wisdom. What differs these two people? Do education and teaching guarantee wisdom? Wisdom is not the same as knowledge, understanding and education, even though they are closely related. Wisdom has a higher and deeper scope than knowledge and understanding. Wisdom begins in a God-fearing heart, and understanding is obtained when one knows the holy God (Proverbs 9:10). In other words, wisdom starts internally and moves externally in one’s life. James taught us that wisdom from God will result into a life that is pure, peace-loving, considerate, submissive, full of mercy and good fruit (James 3:17). On the other hand, a person who is unwise and defies the truth will be overcome by covetousness that will result in life disorder marked by envy and selfish ambition. This year’s School Theme, “Precious than Gold”, reminds us that wisdom is more precious than gold. It is our hope that SDH students may grow in God’s wisdom; grow in how they view everything with God-fearing hearts; which is portrayed in shalom relationships with their parents, teachers and classmates. May they be wise in their decision makings, and wise in applying and living what they have been taught to glorify God and bless others. 2
Blessings,
Dr. Gunawaty Tjioe, B.Ed., M. Pd., Ph.D. SDH SLH School System Coordinator UPH Vice President of Academic Affairs
Refleksi Tema Sekolah School Theme Reflection
“MORE TO BE DESIRED ARE THEY THAN GOLD,
EVEN MUCH FINE GOLD.”
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
3
Apa yang muncul dalam benak Anda ketika Anda membaca kalimat: “lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua...”?
What is in your mind when you read that: “More to be desired are they than gold, even much fine gold…”?
Kalimat ini tidak signifikan kalau ditulis oleh orang biasa. Sebaliknya, kalimat tersebut berbeda karena ditulis oleh seorang raja yang memerintah di sebuah kerajaan selama 40 tahun. Raja Daud sendiri yang menulisnya. Kalau kita melihat raja Daud, ia adalah seorang miliarder kalau diukur dengan standar masa kini. Ia sangat kaya. Namun ia mengerti bahwa Firman Allah lebih bernilai dari emas murni. “... yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.”
This line will not be so significant if it is written by an ordinary person. On the contrary, it is different because it was written by a king who ruled a kingdom for 40 years. King David himself wrote it. When we look at King David, he was a billionaire by today’s standards. He was very wealthy. But he knew the great value of God’s Word is more than fine gold. “…Christ, in whom are hidden all the treasures of wisdom and knowledge.”
“Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.” Siaya yang menuliskan kalimat di atas? Lagi-lagi kalimat-kalimat tersebut mungkin tidak ada artinya bila ditulis oleh orang yang tidak bijaksana. Mungkin Anda sudah bisa menebak, rasul Paulus sendirilah yang menulis kata-kata tersebut. Ia adalah seorang cendekiawan. Ia memiliki segala gelar yang diinginkan manusia. Namun menurutnya pengenalan akan Kristus melampaui segalanya. Sebagai orang tua, apa yang akan Anda ajarkan kepada anak-anak Anda? Bagaimana Anda akan mendidik anak-anak Anda di dalam kebenaran dan anugerah?. Kita tahu bahwa anak-anak kita bukanlah milik kita. Mereka adalah milik Allah. Allah mempercayakan mereka kepada kita. Itu berarti, suatu hari kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita ajarkan kepada anak-anak kita. Tugas utama kita adalah untuk mengajar mereka untuk bisa mengenali dan mengakui keTuhanan Yesus Kristus dan untuk menaati apa yang Yesus perintahkan dalam hidup mereka. Implikasinya adalah kita tidak seharusnya memaksakan agenda kita pribadi ke dalam hidup mereka, sebaliknya, kita menuntun mereka untuk mengetahui apa yang Tuhan ingin kerjakan dalam kehidupan mereka. Sebagai guru, bagaimana Anda melihat murid-murid Anda? Apakah Anda melihat mereka sebagai citra Allah yang rindu untuk dipenuhi dan dipuaskan oleh Pencipta mereka? Apakah Anda melihat mereka sebagai anak-anak yang penuh potensi yang haus akan kebenaran sejati? Kembali, apa yang akan Anda ajarkan kepada murid-murid Anda? Bagaimana Anda akan melakukannya? Apakah Anda menyadari bahwa tugas utama Anda bukanlah sekedar menyampaikan informasi? Jika demikian, bagaimana Anda mempersiapkan pelajaran? Apakah Anda terdorong untuk menolong murid-murid Anda melihat kemegahan dan keindahan Allah? Apakah Anda menolong mereka melihat bahwa Yesus itu lebih berharga dari emas dan mengenal Yesus mengatasi segala pengetahuan yang dapat ditawarkan oleh dunia? Bagaimana dengan murid? Apakah kamu bersukacita atas apa yang sudah kalian pelajari sampai saat ini? Apakah kamu bisa melihat bahwa semua topik yang kamu eksplorasi di dalam dan di luar kelas sebenarnya adalah hal-hal yang Allah berikan untuk menuntunmu kepada kebenaran tertinggi? Saat kamu menetapkan hatimu untuk mencari kebajikan dan pengetahuan, berdoalah kepada Tuhan agar Ia memberikan kepadamu apa yang kamu cari. Alkitab jelas mengatakan, “… takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi” (Ayub 28:28).
4
“Indeed, I count everything as loss because of the surpassing worth of knowing Christ Jesus my Lord…” Who penned those lines? Again, those lines won’t seem meaningful if they are written by an unwise person. As you can predict, the Apostle Paul himself wrote those words. He was a man of super intellect. He had all the credential that a man desires. But, he thought that knowing Jesus surpasses everything. As parents, what will you teach to your children? How are you going to train your children in truth and grace?. We know that our children are not our own. They belong to God. God entrust them to us. That means, one day we will be held accountable on what we teach to our children. Our main duty is to teach them to recognize and acknowledge the Lordship of Jesus Christ and to obey what Jesus commands in their lives. The implication is we must not force our own agenda in the lives of our children, but on the contrary, we lead them to know what God wants to do in their lives. As teachers, how do you see your students? Do you see them as image bearers that long to be filled and satisfied by their Maker? Do you see them as children full of potential that are desperate of the true Truth? Again, what will you teach to your students? How are you going to do that? Do you understand that your main task is not merely to pass on information? If so, how do you prepare your lesson? Are you compelled to help your students see the wonder and beauty of God? Do you help them see that Jesus is more than gold and knowing Jesus surpasses all the knowledge the world can offer? How about students? Are you thrilled with what you study so far? Do you see that all the topics you explore in and outside the classroom are actually the means that God has given for you to lead you to the ultimate Truth? As you set your heart in the quest of the wisdom and knowledge, pray to God so He will grant you what you pursue. The Bible is clear. “…the fear of the Lord, that is wisdom, and to turn away from evil is understanding.” (Job 28:28).
Heinz P. Wokas, S.Si., B.Ed.,
M.Pd (Acting Head of School SDH Holland Village Manado)
Implementasi Tema Sekolah School Theme Implementation
He is The Light!
By: Isabella Napitupulu
Physics Teacher (Science Team Leader)SDH Cikarang
“Sejauh ini tidak ada partikel yang dapat bergerak secepat cahaya, terlepas dari berbagai usaha yang dilakukan manusia pada saat ini untuk menemukan partikel yang lebih cepat dari cahaya,” sepenggal kalimat yang saya sampaikan pada kelas pengantar teori relativitas khusus. Sebelum masuk kepada teori tersebut, terlebih dahulu kami menggali kembali karakteristik cahaya yang katanya memiliki dualisme, yaitu sebagai gelombang dan juga partikel. Dalam ilmu fisika sebuah materi adalah gelombang atau partikel tapi tidak keduanya. Akan tetapi ini tidak berlaku untuk cahaya. Cahaya adalah gelombang sekaligus partikel. Tapi meskipun merupakan partikel tapi cahaya tidak bermassa. “Wow-ness yang berikutnya adalah ternyata untuk bisa menyamakan diri dengan cahaya, diperlukan jumlah energi yang tidak terbatas; artinya ini adalah hal yang mustahil untuk dilakukan. Saya kemudian membawa para siswa di dalam kelas untuk melihat kembali gambaran Allah; bahwa Allah menggambarkan diriNya sebagai terang. Kemudian seorang anak berespon dan berkata “Berarti Ms.sama saja dengan cahaya yang tadi. Kita memerlukan energi tidak terbatas untuk menyamakan diri dengannya, ini kan hal yang mustahil Ms. Sama seperti ketika kita mau menyamakan diri kita dengan Allah Bapa yang juga adalah hal yang mustahil.” Kemudian kami kembali melanjutkan diskusi tersebut, “Berarti Allah adalah segala-galanya Ms. Dia bisa menjadi apa saja termasuk menjadi manusia, sama seperti cahaya yang bisa berlaku sebagai gelombang sekaligus partikel. Pembahasan ini terasa semakin menarik termasuk ketika kami membahas masalah waktu. Salah seorang anak berkata, “Pantas saja di dalam Alkitab saya pernah baca peMazmur berkata lebih baik satu hari di tempatMu daripada seribu hari di tempat lain, karena memang kerangka waktu kita dan Tuhan berbeda.” Kalimat ini tercetus ketika secara matematis kami melihat benda-benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami waktu yang lebih lambat. Semua pembahasan mengenai cahaya ini kemudian semakin menarik hingga kami sampai pada kesimpulan bahwa manusia sangat memerlukan cahaya salah satunya sebagai sumber energi, seberapa banyak pun uang yang kita miliki kalau kita hidup tanpa cahaya maka kita akan mati juga. Mereka kemudian menyimpulkan, “Berarti Allah (yang adalah cahaya itu sendiri) lebih dari segala sesuatu ya Ms. bahkan dari emas sekalipun.” Percakapan hari itu harus kami tutup karena sudah harus dihentikan oleh bel pergantian sesi.
“So far, we have not known any particle that can move faster than light, even though men has put their best effort to search for one,” this was part of my lecture to students in my Introduction to Special Relativity Theory class. Before we came to learn this theory, we first looked back into the characteristics of light, which is disclosed to have dualism in nature, as particle as well as wave. In physics matter can be wave or particle but not both. Nevertheless, this doesn’t apply to light. Light is wave as well as a particle. Light is a particle yet without mass. The next “wow” factor is that to equalize one thing with light, an infinite amount of energy is needed; meaning that it is an impossible doing. I then brought my students to look back into God’s image; that God presented Himself as light. Immediately a student responded and said, “That means, Miss, just like the light we discussed, we need infinite amount of energy to equate ourselves with it, this is impossible, isn’t it Miss. This is just like us trying to equate ourselves with God the Father, which is also impossible.” We went on with our discussion, “This means God is everything, Miss. He can be anything including becoming a man, just like light that can be wave as well as a particle. This discussion became more engaging when we continue to discuss about time. One of the students spoke, “No wonder Psalm said, ‘Better is one day in Your courts than a thousand elsewhere’, because indeed our time frame is different than God’s.” This came up when we were calculating mathematically how things that move almost as fast as the speed of light will experience slower time. All these discussion about light became more interesting that eventually we concluded that men desperately need light, for one, as the source of energy. No matter how much money we have, if we live without light we would die in a short time. The students concluded among themselves that God (the Light Himself) is beyond everything, even more than gold itself.” The bell rang and we ended our session at that statement.
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
5
! n o i t c A o t s d a e L m o WisedAnnabel (Grade 11th IPA 4 Student from SDH Daan Mogot) by: Ivonn
Saya sudah bersekolah di Sekolah Dian Harapan Daan Mogot dari kelas 1 SD. Sampai saat ini, saya berada di kelas 2 SMA dan tidak pernah sekalipun saya merasa menyesal karena telah bersekolah di sini. Justru saya merasa sangat bersyukur, karena lewat Sekolah Dian Harapan inilah saya dapat mengenal Kristus. Tidak bisa saya bayangkan kalau saya tidak masuk ke sekolah ini. Mungkin saja saya tidak akan bisa menjalin hubungan dengan Kristus secara intim, mendapat lingkungan yang menyenangkan seperti saat ini, dan tidak dapat menjadi diri saya yang sekarang. Dibalik keseharian yang melelahkan sebagai seorang murid SMA, saya tetap dapat merasakan berkat-berkat Tuhan yang amat besar lewat hal-hal yang sederhana. Contohnya adalah lewat pelajaran fisika. Memang, mempelajari fisika tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun jika boleh berkata jujur, setiap kali guru saya menyampaikan materi-materi sembari menjelaskan implementasinya ke dalam kehidupan sehari-sehari, saya tidak pernah berhenti merasa takjub. Lewat pengajaran beliau, saya dapat melihat bahwa kuasa Tuhan sangatlah hebat dan terperinci. Tidak hanya dari segi teorinya, namun juga dari guru itu sendiri. Saya sendiri belajar banyak dan ingin menjadi seperti beliau karena ia selalu terlihat sangat bergairah saat mengajar. Dari apa yang saya cermati, beliau tidak hanya ingin mengajarkan sekedar pengetahuan, namun ia juga ingin agar murid-murid dapat melakukan sesuatu dengan pengetahuan yang telah mereka dapatkan itu. Agar setidaknya, kelak pengetahuan itu dapat membuahkan tindakan yang tentunya baik dan menguntungkan bagi lingkungan sekitarnya. Hal tersebut juga merupakan perilaku yang Tuhan ingin manusia lakukan. Dapat menyalurkan pengetahuan kita miliki ke dalam tindakan seharihari. Memang kelihatannya tidak mudah, namun tidak ada salahnya jika kita mulai dari hal-hal kecil setiap harinya. Satu contoh praktis sebelum saya selesaikan tulisan saya: Ketika saya belajar tentang penggunaan AC bahwa saya sebagai pengguna menikmati sejuknya udara dari AC tersebut tetapi ternyata saya mempelajari bahwa pengaruh Freon atau CFC dari AC tersebut dapat merusak lingkungan karena menambah gas panas. Hal ini mendorong saya untuk mengurangi penggunaan AC secara berlebih dan juga mengajak keluarga dan teman-teman untuk melakukan hal yang sama.
6
I have attended Sekolah Dian Harapan (SDH) Daan Mogot since grade one. I am now in grade eleven and never even once that I felt sorry for going to school at SDH. In fact, I am very thankful, because through SDH I can know Christ. I just couldn’t imagine what or how would my life be if I haven’t been going to SDH. I may not have an intimate relationship with Christ, have the experience of being in a friendly environment such as in SDH, and be the person I am now. Behind my everyday hectic life as a high school student, I still can feel God’s great blessings through the daily simple things. For instance, my Physics class. It is true that physics is not an easy subject. To be honest, every time my physics teacher taught us and explain how it applies in our daily lives, I never stop being awestruck. Through my teacher’s lessons, I can see how God is powerful and detailed in His works. Other than the magnificent theories, I learned a lot from my teacher as well. I would like to be like my teacher in how he was so passionate when he was teaching. I can sense that he doesn’t aim to merely teach knowledge to the students, but he aims that the students would do something with the knowledge they have received, so that the knowledge will eventually result in good action which is profitable to the surrounding environment. I believe that God’s wants us to be people who applies our knowledge in our daily lives. It doesn’t seem to be easy, but it is something we should do starting with some little things each day. One practical example before I finish my article: when I learn about Air conditioning, how it helps to cool rooms and make rooms more comfortable, but it also has negative effects because the Freon or CFC substance from the AC can damage environment by its hot gas. I would be compelled to reduce AC usage myself and persuade my family and friends to do the same.
“G lori fy God in Every G ames”
Berita-Berita Sekolah School News
Saya sangat mengucap syukur kepada Tuhan, karena DBL All Star yang saya ikuti merupakan salah satu cita – cita saya selama ini. Lewat kesempatan ini juga saya mengucapkan terimakasih kepada mama yang selalu mendukung saya. Juga buat guru – guru dan pelatih yang mengajari dan melatih saya dengan kesabaran. Dan buat teman – teman yang juga turut membantu dan menjadi tim yang solid. Saat di Los Angeles, saya bersama teman-teman allstar lain berkesempatan untuk berlatih di Sports Academy. Disana, kami diajarkan untuk bermain basket dengan jauh lebih baik. Kami diajar untuk melakukan finishing movement, dribble, dan masih banyak lagi. Semua diajarkan secara detil. Saat itu saya menyadari bahwa masih sangat banyak hal-hal yang harus saya tingkatkan lagi termasuk hal-hal kecil. Ketika seorang pemain berlatih dengan benar dan melakukan suatu gerakan dengan detil, hal itu akan membuat pemain tersebut menjadi jauh lebih baik. Menurut saya habit, atittude, dan pola pikir mereka patut ditiru oleh kami semua. Dilatih langsung oleh Jordan Lawley juga adalah salah satu kebanggaan bagi saya. Dia adalah Professional NBA Skills Trainer. Dia mengajarkan sangat banyak hal baru bagi kami semua. Kata-kata yang paling sering dia ucapkan adalah “pay attention to the details”. Disana, kami selalu dikoreksi jika melakukan kesalahan. Di setiap kesalahan kecil yang kami lakukan, pasti diperhatikan oleh dia sehingga kami harus melakukan yang terbaik.
I am so thankful to God, because my joining DBL All Star was my one of my dreams that came true. I also would like to appreciate my mother, the person who has always been supportive to me, my teachers and coach who have been teaching and training me with patience. And of course my friends who have been helpful and solid team-players. In Los Angeles, my Allstar friends and I got the opportunity to train in the Sports Academy. We were trained play basket ball in a higher level. We were taught some finishing movements, dribbling and much more. Everything was taught in such detail. I realized then that there are yet much more to improve, even the little details. When a player trains correctly and does movements in detail, he/she will play a lot better. I think we all need to imitate their habit, attitude and mind set. Trained by Jordan Lawley was an honor. Jordan was a professional NBA Skills Trainer. He taught us many new skills. His most frequently said words were “Pay attention to the details”. We were corrected every time we did something wrong. He even knew the small mistakes we did, so we were pushed to play our best at all times. We also watched an NBA playoff at the Staples Center. What an experience! We could only wath playoffs through television before, but we could watch one live at that time! SDH has taught me to depend on and glorify God in playing basket ball. This school has given me an opportunity to gain more knowledge in basketball playing. On top of that the school is also able to give me a new understanding about basket ball, which is all about God. In SDH I was always reminded to be humble in everything I achieve. That winning is not the ultimate goal of a game, but how the spectators and players (either team or competition), could see God in the games, one of the ways is by having a humble attitude at every time.
by: Sabrina (Grade 12th Student from SDH Makassar)
Menonton langsung NBA di Staples Center adalah pengalaman luar biasa bagi kami semua. Tidak disangka, pertandingan yang awalnya kami pikir hanya bisa menontonnya di televisi, bisa kami tonton secara langsung. SDH mengajarkan saya untuk mengandalkan dan memuliakan Tuhan dalam bermain basket. Sekolah memberikan saya kesempatan untuk belajar lebih dalam dunia basket. Selain itu, sekolah juga mampu memberikan pemahaman baru mengenai basket, yaitu segalanya tentang Tuhan. Di SDH saya selalu diingatkan untuk rendah hati di dalam hal apapun yang saya capai. Sehingga, dalam pertandingan, bukan kemenangan yang utama, tetapi bagaimana penonton dan pemain (baik itu lawan atau kawan), bisa melihat Tuhan dalam pertandingan, salah satunya dengan sikap rendah hati ketika bertanding.
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
7
Set Our Eyes on Christ,
Enjoy the Presence of the Triune God! “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalanghalangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10: 14b) Momen devosi pagi merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi guru dan murid untuk mengarahkan pandangan kepada Kristus dan menikmati pribadi Allah Tritunggal melalui FirmanNya sebelum memulai segala aktivitas di sekolah. Berbagai metode devosi seperti bercerita menggunakan gambar, menonton cuplikan kisah Allah dalam Alkitab, pembahasan topikal, dan sebagainya digunakan guru untuk menggali kekayaan Firman Tuhan bersama murid-murid. Melalui devosi di kelas 6 selama pertengahan bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan Maret, para murid menuangkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka tentang Alkitab, Allah, dan dinamika kehidupan melalui menuliskan pertanyaan-pertanyaan. Seluruh pertanyaan dikumpulkan di dalam satu kotak dan para murid memilih secara acak pertanyaan dalam kotak untuk dijawab setiap kali devosi. Beberapa contoh pertanyaan murid yaitu: • Tuhan Yesus menggunakan Bahasa apa di sorga? • Apakah manusia bisa hidup kekal dan bahagia selamanya tanpa Tuhan? • Mengapa tidak banyak orang yang berubah (bertobat)? • Kenapa Tuhan menempatkan umatNya di bumi, bukan di planet lain? • Mengapa iblis harus jadi ular (bukan hewan lain)? Para murid begitu antusias menantikan waktu devosi dan nampak serius ketika pertanyaan mereka sementara dijawab oleh guru. Mereka juga ikut penasaran ketika mendengar pertanyaanpertanyaan dari murid yang lain. Bagi kami guru-guru, antusiasme dan keseriusan anak merupakan kesempatan untuk sungguhsungguh memberitakan Injil Kristus. Pada akhirnya bukan hanya murid yang menerima berkat Tuhan, guru pun turut merasakan berkat Tuhan melalui menggumulkan respon yang Alkitabiah terhadap pertanyaan-pertanyaan anak-anak di kelas. Kiranya kuasa Firman Allah dan pengenalan akan Kristus menggerakkan para murid dan guru untuk sungguh-sungguh ambil bagian dalam karya pemulihan dunia yang Tuhan percayakan ini.
“Let the little children come to me, and do not hinder them, for the kingdom of God belongs to such as these.” (Mark 10:14b) Morning devotion sessions are precious moments for teachers and students to set their eyes on Christ and enjoy the presence of the Triune God through His Word before starting any school activity. Various devotion methods such as storytelling with pictures, watching clips of God’s Story from the Bible, topical discussions and many more, are used by the teacher to dig in the wealth of God’s Word with the students. The 6th graders, in particular, are very intrigued by the sessions which started in February and ends in March 2018. They poured out their curiousity about the Bible, God and the dynamics of life through their questions. All questions are submitted in a box in class and the students would choose randomly 1 question to be answered in each devotion session. Some of their questions were: • What language does Jesus use in heaven? • Is men able to live in happiness forever without God? • Why many people don’t change (repent)? • Why God placed His people on earth, not in other planets? • Why should the devil took the form of a serpent (and not other animals)? The Students enthusiastically look forward to the devotion sessions and looked as if they wer deep in thought when their questions were answered by the teachers. They were also interested in listening to the answers to the other students’ questions. For us teachers, this enthusiasm and eagerness that are shown by the students, to us teachers, are opportunities to fervently share Christ’s gospel to them. Eventually, not only are the students blessed, the teachers also are blessed through their study and endeavor to obtain Biblical responses to the students’ questions in class. We pray that the Word of God and the knowledge of Christ would drive the students and teachers to truly be able to take part in restoring this world, the world that God has entrusted to us.
Soli Deo Gloria,
Oliver J. C. Maengkom,
(Kinderganten and Elementary School’s Principal -SDH Manado)
8
Berita-Berita Sekolah School News
Sebagai salah bentuk implementasi dari visi dan misi Sekolah, SDH Lubuklinggau melaksanakan kegiatan retreat perdana dengan mengangkat tema “Wisdom in Community” yang dilaksanakan pada tanggal 24-26 Januari 2018 di Villa Hijau, Curup, Bengkulu. Melalui kegiatan retreat ini siswa dibimbing untuk menyadari betapa pentingnya memiliki hikmat Kristus di dalam hidup. Siswa disadarkan mengenai hikmat di dalam berelasi dengan Tuhan sang pencipta (Sesi 1: more of Him, less of me), hikmat atas diri mereka sendiri (Sesi 2: start from me), hikmat di dalam relasi mereka dengan setiap anggota keluarga (Sesi 3: Ohana), dan pada akhirnya siswa dibimbing untuk memiliki hikmat Kristus di dalam kehidupan berkomunitas (Sesi 4: Sharp me). Kami bersyukur, bahwa siswa mengikuti setiap kegiatan dengan penuh rasa antusias. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan materi yang telah mereka terima di dalam beberapa kegiatan, salah satunya ialah outbound. Melalui kegiatan tersebut siswa tidak hanya sekedar menikmati kesenangan dan kegembiraan dari setiap permainan yang mereka lakukan, Lebih dari itu, siswa mampu memahami makna yang tersirat dibalik setiap permainan , mereka semakin memahami bahwa kerja sama, tolong menolong, dan juga saling memahami merupakan aspek penting yang harus dimiliki di dalam hidup berkomunitas. Pada akhir kegiatan retreat ini, siswa juga dituntun untuk merefleksikan lebih dalam lagi mengenai kehidupan pribadi mereka , baik di dalam mengelola waktu, di dalam berelasi dengan keluarga, dan juga di dalam bersikap terhadap lingkungan dan komunitas. Kiranya, setiap hal yang telah siswa peroleh dapat membimbing mereka untuk menjadi pribadi yang takut akan Tuhan, bertanggung jawab, memiliki kasih yang tulus, dan pada akhirnya menjadi pribadi yang memberi dampak positif di dalam komunitas mereka.
WISDOM IN COMMUNITY!
by: SDH Lubuklinggau Retreat Committee
As one of the implementation of the school’s vision and mission, SDH Lubuk Linggau held its first retreat with the theme “ Wisdom in Community”. The event was held on 24-26 January 2018 in Villa Hijau, Curup, Bengkulu. Through this program the students is led to realize the importance of having God’s wisdom in life. The students are made aware about wisdom in relation with God the creator (Session 1: more of Him, less of me), wisdom upon their own lives (session 2: Start from Me), Wisdom in their relationship with their family members (Session 3: Ohana), and eventually the students are led to see Christ’s wisdom in community life. (Session 4: Sharp me). We are thankful that the students participated with enthusiasm. The students were also given the opportunity to apply right away the materials they got. One of the applications was outbound. During outbound the students not only enjoy fun times through games, but more than that, students are able to understand the moral behind every game. They know better now that team work, helping one another, and understanding one another are important aspects needed in community living. At the end of this retreat, students were guided to reflect on their personal lives, how they manage time, how they relate to their families, and also how they act toward their environment and community. May what they get during the retreat lead them to be more God-fearing, responsible, and having sincere love, and eventually become people who brings positif impact in their community.
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
9
All For Jesus!
d o G f o m o d g n i C oven an t & K
Sharing by SDH Manado Dance Team
Pemahaman bahwa setiap orang memiliki kemampuan dan talenta membuat Sekolah Dian Harapan membentuk Tim Dance SDH Manado. Kebersamaan tim ini selalu diawali dan diakhiri dengan 3 kata, “All for Jesus” sebagai bentuk pernyataan iman mereka yang sesuai dengan profil sekolah nomor 16 yaitu, “Mepimpin siswa untuk memahami bahwa Kristus adalah yang terutama dalam seluruh aspek kehidupan.” Keyakinan ini pada akhirnya mendorong setiap anak yang tergabung dalam Tim Dance SDH Manado untuk mau diproses, dilatih, dan dibentuk hingga akhirnya memberikan yang terbaik untuk setiap penampilan dan lomba. Salah satu pencapaian terbaik yang didapatkan adalah ketika tim ini berhasil meraih juara ke-2 pada DBL Dance Competition 2017. Pencapaian tersebut dirayakan dengan pemberian sembako dengan memanfaatkan uang hasil perlombaan bagi keluarga-keluarga yang membutuhkan di sekitar lingkungan sekolah. Respon dan kesaksian dari anggota tim ketika membagikan sembako menjadi berkat bagi orang lain dan ternyata semakin menumbuhkan sikap hati dalam tim yang rendah hati untuk mau berbagi, melayani dan menikmati anugerah Allah dengan cara yang tepat. Semangat, usaha dan kebersamaan dari setiap anggota, pelatih dan guru pembimbing merupakan kesaksian bahwa kasih dan anugerah Allah terus dinyatakan di antara orang-orang yang mau mengembangkan talentanya dan menjawab panggilanNya. The understanding that every person has skills and talents has driven Sekolah Dian Harapan (SDH) Manado to form a dance team. Team sessions were always started and ended by 3 words, “All for Jesus” as a form of the members’ statement of faith which is in accordance of SDH Profile number 16, “Lead students to understand that Christ is preeminent in all aspects of life.” This belief has encouraged every member of the SDH Manado Dance Team to be willing to undergo process, training and molding that eventually they may perform their best at any event or competition. One of the best achievements of this team was when they won second place at the DBL Dance Competition 2017. Their achievement was celebrated by giving out food items, bought by their prize money, to the needy families around the school area. The team members shared that they are glad to be a blessing to others and the activity has kindled a sense of humility and generosity in them, as they serve and enjoy God’s grace in an appropriate way. The passion, effort and team work of each of the members, trainers and teacher have been a testimony that God’s love and grace is manifested among those who are willing to develop their talents and respond to His calling.
By Militia Cristie Najoan (Coach of SDH Manado Dance Team)
10
riasar i Wr itten by Ms. Yuanita Ind lage Vil SDH Lippo Biblical Studies Teacher in
Berita-Berita Sekolah Campus News
Grade 4 Field Trip to Kampung Kahuripan by: Hildegardis Mega Puspita (Gr. 4 Homeroom Teacher SDH Cikarang)
Pada 1 Februari 2018, siswa kelas 4 mengadakan Field Trip ke Kampung Kahuripan, Cirangkong, Purwakarta dimana siswa mendapat kesempatan untuk belajar lebih dalam serta mengalami proses belajar yang menyenangkan, memiliki arti dan otentik tentang propinsi Jawa Barat. Kampung Kahuripan mengadakan berbagai kegiatan yang mencerminkan kehidupan di wilayah Jawa Barat. Siswa dapat menikmati minuman asli Jawa barat seperti Es Goyobot, Bajigur dan makan pisang goreng serta dilibatkan dalam proses pembuatannya. Mereka juga diajarkan bagaimana dengan kelembutan, kesabaran dan kreativitas membuat gerabah dari tanah liat. Mereka juga berkesempatan bermain alat musik tradisional yaitu Calung sambil menyanyikan lagu daerah Jawa Barat berjudul Cing Cangkeling secara bersama sama. Seluruh siswa sangat bersemangat dalam sesi bermain seperti saat diperkenalkan dengan mainan traditional Pletokan yaitu pistol mainan yang bahan pembuatnya bisa didapat dari alam sekitar yaitu batang pohon bamboo, kertas atau biji-bijian sebagai pelurunya. Selain itu mereka melatih sportivitas dengan bermain Galasin. Kegiatan terakhir merupakan kegiatan yang menarik, menyenangkan sekaligus menantang bagi siswa disaat mereka harus melawan rasa takut dan tidak nyaman untuk terjun dan masuk ke dalam lumpur, menanam padi, menangkap ikan dan memandikan kerbau. Kegiatan ini telah mengajarkan siswa untuk menghargai kerja keras petani dan bagaimana kreativitas serta kemurahan Allah disaksikan melalui keberagaman yang ada yaitu manusia, budaya dan tempat di mana manusia itu hidup. Kita patut bersyukur karena Allah telah menyediakan yang dibutuhkan oleh manusia melalui alam ciptaanNya. Segala kemuliaan hanya bagi Dia!
On February 1st, 2018, grade 4 students had a Field Trip to Kampung Kahuripan, Cirangkong, Purwakarta where they got an opportunity to explore more and experience a fun, meaningful and authentic learning about West Java as their province. Kampung Kahuripan provided the students with varieties of activity that showed the authenticity of living in a local area of West Java. They enjoyed authentic beverages such as Es Goyobot, Bajigur and ate fried bananas in which they were involved in the process of making them. They were also taught how to be gentle, patient and creative in making pottery in a conventional way. They played Calung as music instrument originated from West Java in which they sang along a traditional song ‘Cing Cangkeling’ together in groups. The students were also very excited when it came to Games session where they were introduced to a very traditional toy called Pletokan which is basically a toy gun made out of material found in nature such bamboo stems and papers or seeds as the shots. They also practiced their sportsmanship by playing Galasin. The last activity was such a wonderful, fascinating yet challenging experience for the students as they had to overcome their fear und unpleasant feeling to get into the mud and to plant ‘padi’, catch fish and bath a buffalo. Having this field trip had taught students to appreciate the hard work of farmers and God’s awesome creativity and mercy are displayed through different people, cultures and places. We ought to be grateful that God has provided all we need through the nature or place where we live in. To God be the Glory!
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
11
mission service learning sdh lippo village by: Ruben Manikoe (Team Leader SMART SDH Lippo Village SS) Pada tahun ajaran 2017-2018 siswa SMP dan SMA Dian Harapan Lippo Village mulai menjalankan sebuah kegiatan pelayanan komunitas dengan kemasan baru yang menjadi wadah bagi mereka untuk dapat menyalurkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah dalam bentuk pelayanan. Kegiatan tersebut adalah Mission Service Learning (MSL). Pelayanan yang dilakukan siswa berlandaskan dari tujuan pembelajaran atau Enduring Understanding (EU) dari mata pelajaran tertentu. Siswa dipersilahkan untuk memilih EU dari mata pelajaran yang menurut mereka dapat disalurkan sebagai bentuk MSL. Kegiatan ini merupakan kegiatan berkelompok, jadi siswa dapat memilih teman sekelasnya menjadi satu kelompok, dengan pertimbangannya masing-masing (mis. Rumah yang berdekatan, teman satu gereja, dll.), dan semuanya dibawah pengawasan wali kelas. Sehubungan dengan kegiatan ini, pada awal tahun ajaran para guru mata pelajaran memberikan usul kepada siswa, bagian mana saja dari rencana tahunan (yearly plan) masing-masing mata pelajaran yang dapat diturunkan kedalam bentuk MSL. Syukur kepada Tuhan karena sampai saat ini siswa SMP-SMA SDH telah melakukan begitu banyak kegiatan MSL. Perlu diketahui bahwa bentuk kegiatan yang dilakukan siswa adalah ide mereka sendiri yang mengacu pada EU dari mata pelajaran yang dipilihnya. Sebagai contoh, siswa kelas 7 sedang mempelajari topik Cerita Fantasi dalam pelajaran Bahasa Indonesia, maka beberapa siswa melakukan MSL dengan membuat sebuah buku kumpulan cerita yang mereka karang, kemudian mereka mengumpulkan anak-anak kecil di daerah rumah mereka dan membacakan cerita tersebut kepada anak-anak. Buku kumpulan cerita yang dibuat oleh Abel, Carens, Giselle, Yoo Jin dan Jennifer kelas 7.2 SMP Dian Harapan Lippo Village yang digunakan untuk kegiatan MSL bagi anak-anak di daerah rumah mereka.
In the 2017-2018 academic year, students of Sekolah Dian Harapan (SDH) Senior School has started our regular community service activity with a new packaging. This activity is a vehicle for the students to share the knowledge they get from school in the form of service. We call it Mission Service Learning (MSL). The service performed is based on the learning objective or Enduring Understanding (EU) from certain subjects. Students are allowed to choose EUs from any subject that they think could be applied in the form of MSL. This is a group activity, so the students may choose from their classmates who to be groups with, as per their own considerations (such as: being neighbors, attending the same church, etc.), while every process are supervised by their homeroom teachers. To start this activity, in the beginning of the school year every subject teacher will provide suggestions to students, which parts in the yearly plan of each subject that can be applied in the form of MSL. Praise God that SDH Lippo Village students have done quite many MSL activities. It is notable the form of MSL the students did were results of their own ideas which referred to EUs of their own choice of subjects. For example, when the seventh-graders were studying Fantasy Stories in Bahasa Indonesia subject, some students wrote their own stories and compile them into a book, then they gather little children who lives in their neighborhood and read those stories to them.
12
Berita-Berita Sekolah Campus News
F FE EE ELL S S LL I IK KE E
H HO OM ME E!!
CH IN ESE N E W YEAR C ELEBRATE
IN SDH MAK ASSAR
There was a big hope through the school’s Chinese New Year theme this year, that everyone in Sekolah Dian Harapan Makassar community would love and respect one another as one big family united by Christ’s love. Through this activity, we enquired the students to see how great the love of God has been in their lives. God’s love unceasingly cares, sustains and provides salvation for them.
Ada harapan besar yang terkandung di dalam tema “Chinese New Year” tahun ini, yaitu agar setiap orang di dalam komunitas Sekolah Dian Harapan Makassar dapat saling mengasihi dan menghormati satu sama lain sebagai sebuah keluarga besar yang dipersatukan oleh kasih Kristus. Melalui kegiatan ini, kami mengajak anak-anak untuk melihat betapa besar kasih Tuhan di dalam kehidupan mereka. Kasih Tuhan yang senantiasa menjaga, memelihara, dan memberikan keselamatan bagi mereka. Dengan didasari oleh Kasih Kristus yang tulus dan murni dalam hidup kami, kami mau belajar untuk mengasihi semua orang tanpa melihat siapa mereka. Kami mau belajar untuk saling mendahului dalam memberi hormat, dengan tidak mengharapkan balasan apapun. Sama seperti Yesus mengasihi semua manusia, tanpa melihat siapa dan dosa apa yang telah mereka lakukan. Maka, dengan membangun sebuah komunitas yang didasari oleh Kasih Kristus ini, kami pun dapat bersama-sama membangun sebuah komunitas di mana anak-anak memiliki suatu rasa kekeluargaan terhadap guru dan teman-teman mereka di Sekolah Dian harapan Makassar.
Initiated by Christ’s genuine and pure love in our lives, we would like to learn to love everyone without condition. We would like to learn to honor one another above oneself, without expection any reward in return. Just like Jesus who loves all human being, without condition or looking at the sins they have done. We hope, by building a community based on Christ’s love, together we can build a community where students may feel belong in this community of teachers and peers in Sekolah Dian Harapan Makassar. This theme we have been talking about is “Feels Like Home”. May students feel at home where they can feel loved by every member of the community. We saw how kinship was formed through activities, such as: Story-telling in Mandarin, Kindy’s Carnival where Kindy students did a costume parade and sing Mandarin Christian songs for their elders in higher grades. And of course there’s the Chinese New Year potluck by all students Kindy to High School. We shared our love by offering orange parcels and various kinds of food to staff in the GA department, OB/OG, Janitor, Gardener, Security, and Driver. This activity has created a deep impression for everyone in the family of SDH Makassar. We really saw how God works noticeably through each and every person whom God has placed in our school. To God be the Glory!
by: Rima Lande & Grecia
Seperti tema yang kami angkat dalam perayaan ini yaitu, “Feels Like Home” harapan kami, siswa bisa merasakan seperti di rumah sendiri di mana mereka merasa dicintai oleh masing-masing anggota kominitas. Kami melihat bagaimana kekeluargaan itu terjadi melalui kegiatankegiatan seperti, membacakan cerita dalam Bahasa Mandarin, Kindy’s Carnival di mana siswa TK melakukan parade kostum dan menyanyikan lagu rohani Mandarin di depan kakak kelas mereka. Ada juga potluck (makan bersama) antar kelas besar dan kecil di departemen Junior dengan menikmati makanan khas Imlek. Kami juga berbagi kasih dengan memberikan bingkisan jeruk dan makanan kepada staff GA, OB/OG, Janitor, Gardener, Security, dan Driver. Kegiatan ini sungguh memberikan kesan mendalam bagi seluruh keluarga besar SDH Makassar. Kami sungguh melihat karya Tuhan yang nyata melalui setiap pribadi yang Tuhan tempatkan di sekolah kami. To God be the Glory!
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
13
Melalui TED-Ed Club, murid-murid, dengan bantuan guru sebagai fasilitator, akan dituntun untuk menentukan dan melakukan penelitian terhadap persoalan-persoalan yang penting bagi mereka. Sementara TED-Ed Club menawarkan kepada murid-murid kesempatan untuk berelasi dengan orang lain yang, sama seperti mereka, memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia, TEDEd Club juga mengasah keterampilan berpresentasi. TED-Ed Club menawarkan kesempatan praktis bagi para murid untuk mengasah keterampilan storytelling dan komunikasi yang akan sangat berguna, di bidang karir manapun yang mereka jalankan kelak. Di dalam ekstra kurikuler ini, para murid diberikan kesempatan untuk terlibat di dalam mengekspresikan ide-ide mereka ke dalam perbincangan-perbincangan ilmiah. Setiap murid diberikan buklet TED-Ed di awal pertemuan dan fasilitator-fasilitator murid ditetapkan untuk membantu menjalankan klub ini. Buklet berfungsi sebagai panduan dan wadah tempat para murid mencurahkan ide-ide mereka dan mempersiapkan sesi-sesi perbincangan mereka. Sampai hari ini, semua murid telah memperoleh kesempatan bersuara di hadapan anggota klub lainnya dan beberapa orang undangan, dimana kebanyakan topik yang diulas adalah mengenai cyber-bullying. Di bulan Februari, kami menggelar sesi perbincangan serupa di dalam Chapel sekolah, dimana seluruh komunitas sekolah hadir.
14
Through TED-Ed Club, students with the help of a teacher facilitator will be led to identify and research the ideas that matter to them most. While TED-Ed Club offers students the opportunity to connect with others who, like them, are unabashedly curious about the world, TED-Ed Club are also about presentation literacy. TED-Ed Club offers students a hands-on opportunity to work on the storytelling and communication skills that will be vital, no matter what career path they end up strolling down. In this elective, students are given the chance to be engaged in putting out their ideas into talks and educated conversations. Each student member is given the TED-Ed booklet at the beginning of the meeting and student facilitators are appointed to help run the club. The booklet is used as a guide for the students to “dump� in their ideas and for preparation for each of their talks. As far as today, all the students have had a chance to speak out their talks in front of fellow club members and a few invitees, in which most of the topic was about cyber bullying. In February, we had a similar talk that was held at the school’s chapel, wherein the whole school community was present.
by: Priscillia Famdale, B.Ed., S.Pd 7th grade English Teacher and Mentor to TED-Ed elective
Kegiatan-Kegiatan Sekolah School Activities
TRUE KNOWLEDGE | FAITH IN CHRIST | GODLY CHARACTER
15