Analisis Geomorfologi dan Potensi Kota Tasikmalaya

Page 1

TASIKMALAYA

NurvinaFebrianti,AhmadJibrilHemdi,DeasTrianaHabiburRiza,ReinaraSwastiJoelianto, AlfarelRidwanSyaifullah,ShofwanHidayat,MikhaelYoelWilliamMamahit,SalsaNabila,Ali GardaMuhammad,AnthonyNugaraha

FakultasIlmudanTeknologiKebumianITB SekolahArsitekturPerencanaandanPengembanganKebijakanITB

MakalahiniDisusunUntukMemenuhiTugasBesarPraktikum MataKuliahGL2021-PengantarGeologiTataLingkungan

1.PENDAHULUAN

LatarBelakang

Kota Tasikmalaya adalah salah satu kota di Indonesia yang berasal dari wilayah administrasi kabupaten Karenanya, kota yang terbentuk pada tahun 2001 ini dikelilingi oleh Kabupaten Tasikmalaya, dengan batas fisik Sungai Ciwulan di sebelah barat dan Sungai Cileuwimunding di sebelah timur Selain itu, Kota Tasikmalaya juga berbatasan dengan Kabupaten Ciamis di wilayah Utara dengan batas fisik Sungai Citanduy. Kota yang berada di Jawa Barat ini memiliki luas wilayah 18.385,07 Ha (183,85 km2), terdiri dari 10 Kecamatan dengan 69 Kelurahan. Dengan penduduk sebanyak 657.477 jiwa, kepadatan penduduk di Tasikmalaya mencapai 35,76 jiwa/ha sehingga tergolong rendah. Berdasarkan mata pencaharian, sebagian besar penduduk Kota Tasikmalaya bekerja di sektor pertanian, industri pengolahan, PNS (jasa pelayanan), penjahit (kerajinan bordir) dan pedagang. Ketergantungan pada sektor pertanian ini menunjukkan kondisi tanah dan geologis lainnya akan mempengaruhi penduduknya. Kota yang dijuluki Sang Mutiara dari Priangan Timur inijugamemiliki spot wisata alam yang indah. Tentunya, ini diakibatkan oleh kondisi geomorfologi yang juga menarik Bahkan, salah satu unsur pada lambang Kota Tasikmalaya adalah gunung, mengingatkan kota ini sebagai Kota Sepuluh Ribu Bukit Selain itu, hal yang mensyaratkan dekatnya kota ini dengan alam adalah salah satu misi kota ini, yaitu Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup secara berkelanjutan Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai kondisi geomorfologi beserta potensinya, diperlukan informasi yang didapatkan dari berbagai

sumber spasial maupun aspasial Sumber tersebut kemudian dianalisis dan dibahas melalui tugas besar ini Dengan mengetahui kondisi geomorfologi, potensi yang ada dapat dikembangkan dengan tepat Sehingga, dalam makalah ini, kami akan membahas tentang kondisi geomorfologi serta potensi Kota Tasikmalaya

PertanyaanPenelitian Berdasarkan latar belakang diatas, pertanyaan penelitian yang kami ajukan adalah sebagai berikut

1 Bagaimana kondisi geomorfologi Kota Tasikmalaya?

2 Apa saja batuan serta potensi sumber daya geologiKotaTasikmalaya?

3. Bagaimana potensi air tanah Kota Tasikmalaya?

4. Apa saja potensi bencana alam Kota Tasikmalaya?

5. Apa saja potensi yang dapat dikembangkan padaKotaTasikmalaya?

TujuanPenelitian Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagaiberikut.

1. Menganalisis geomorfologi Kota Tasikmalaya.

2. Menganalisis jenis batuan dan potensi sumberdayageologiKotaTasikmalaya.

3. Menganalisis potensi air tanah dan hidrogeologiKotaTasikmalaya.

4. Menganalisis potensi bencana alam yang mungkin terjadi akibat bahaya geologi diKota Tasikmalaya

5 Menganalisis potensi pengembangan wilayah pada Kota TasikmalayaBagaimana kondisigeomorfologiKotaTasikmalaya?

ANALISISGEOMORFOLOGIDANPOTENSIKOTA

RuangLingkup

Ruang lingkup materi yang penulis gunakan meliputi beberapa materi analisis. Diantaranya mengenai kualitas analisis geomorfologi, analisis batuan dan potensi sumber daya geologi, analisis potensi air tanah, analisis potensi bencana alam dari bahaya geologi, serta potensi pengembangan wilayah yang ada diKotaTasikmalaya

tentang bentuk muka bumi (Kardono Darmoyuwono, 1972; Chorley et al., 1884; Panizza, 1996; Sutikno dkk., 2020). Arti fisiologis geomorfologi adalah bentuk muka bumi, tetapibukanpenampakangeometrikdari permukaan buminya (Chorley et al, 1884; Sutiknodkk,2020)

Adapun menurut ahli lain definisi geomorfologi sebagai berikut Geomorfologi adalah studi bentuk lahan (Lobeck, 1939; Sutikno dkk, 2020) Geomorfologi adalah ilmu pengetahuan tentang bentuk lahan (Thornbury, 1954; Sutikno dkk, 2020)

Geomorfologi adalah studi evolusi bentuk lahan, terutama yang dihasilkan oleh erosi (Small, 1968; Sutikno dkk, 2020)

Geomorfologi adalah studi bentuk lahan, terutama tentang sifat alaminya, asal mula, proses perkembangan, dan komposisi materialnya (Cooke et al, 1974; Sutikno dkk, 2020) Geomorfologi adalah studi yang menguraikan bentuk lahan dan proses-proses yang memengaruhi pembentukannya, dan menyelidiki hubungan antara bentuklahandan proses menurut tatanan keruangannya (Van Zuidam et al, 1979; Sutikno dkk, 2020)

MetodePenelitian

Adapun dalam melakukan penelitian dan analisis terhadap petageologiini,metodeyang penulis gunakan adalah analisis deskriptif Menurut Hasan (2004), Analisis deskriptif adalah merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitianberdasarkansatusampel

2.DASARTEORI

TeoriMorfologi

Geomorfologi berasaldaribahasaYunaniyaitu geo berarti bumi, morphe berarti bentuk, dan logos berarti ilmu pengetahuan. Secara fisiologis arti geomorfologi adalah ilmu

Geomorfologi dapatdidefinisikansebagaiilmu pengetahuan tentang bentuk lahan, pembentuk muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut, yang menekankan pada genesis dan perkembangannya di masa depan, serta kaitannya dengan lingkungan (Verstappen, 1983; Sutikno dkk., 2020). Geomorfologi adalah ilmu tentang bentuk lahan dan proses yang terjadi di permukaan bumi (Strahler, 2011; Sutikno dkk., 2020). Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan dan proses yang membentuknya (Huggett,2007;Sutiknodkk.,2020).

Berdasarkan pandangan para ahli dapat disimpulkan geomorfologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari serta mengkaji tentang suatu bentuk lahan baik di darat maupun di laut khususnya terkait sifat alaminya, proses geomorfik, material penyusun, asal mula, konteksnya dengan lingkungan,danaspekkeruangannya

TeoriBatuandanJenisBatuan

Pengertian geologi struktur secara umum adalah ilmu yang mempelajari bentuk

Gambar1.PetaGeologiLembarTasikmalaya,JawaBarat Sumber: T Budhitrisna, 1986

arsitektur batuan yang merupakan bagian dari kerak bumi dan menggambarkan proses pembentukannya. Batuan tersebut adalah hasil dari proses deformasi yang merubah ukuran dan bentuk batuan karena adanya gaya yang bekerja di dalam bumi Geologi struktur lebih berfokus pada unsur-unsurstrukturgeologi,di antaranya perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan lainnya yang merupakan komponen dari satuan tektonik (tectonic unit) Sementara, tektonik dan geotektonik diibaratkan sebagai ilmu dengan skala yang lebih besar yang mendalami objek - objek geologi di antaranya cekungan sedimentasi, rangkaian 6 pegunungan, lantai samudera, dan lainnya Prinsip dasar mekanika batuan, mencakup gaya (force), tegasan (stress/compressive), tarikan (strength), dan berbagai lain yang berpengaruh pada karakter suatumateri/bahan

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai memiliki berbagai manfaat seperti tempat untuk menampung air, sungai dibagi dalam beberapa jenis dan kategori. Berdasarkan sumber airnya, sungai dibagi menjadi3:

1 Sungai hujan, adalah sungai yang sumbernyaberasaldariairhutan

2 Sungai gletser, adalah sungai yang sumber airnya berasal dari lelehan salju, sungai jenis ini biasanya ditemukandiwilayahberiklimdingin

3 Sungai campuran, adalah sungai yang sumber airnya berasal dari campuran antara air hujan dan gletser Penggolongan sungai juga dapat dilihat berdasarkan debit air sungai tersebut

Jenis-jenis sungai menurut debit airnya dibagi menjadi3:

1. Sungai permanen, adalah sungai yang debitairnyatetapsetiaptahun.

2. Sungai periodik, adalah sungai yang mengalami perubahan pada debit air-nya. Contohnya pada musim hujan debit air akan naik, namun pada musimkemarau,debitairjustruturun

3. Sungai episodik mirip dengan sungai periodik, tetapi yang membedakannya adalah tingkat keparahan-nya. Sungai episodik pada saat musim hujan akan memiliki debit air yang sangat besar dan pada musim kemarau akan menjadikering

Sungai juga dikategorikan berdasarkan pola alirannya Sebuah sungai mempunyai bentuk yang memanjang Karena bentuknya yang memanjang, maka sungai tersebut mempunyai air yang mengalir Pola aliran yang dimiliki sungaiinibisabermacam-macam:

1. Pola aliran sentrifugal, yaitu bentuk aliranyangmenjadikeluar.keberadaan pola ini biasanya disebabkan lokasi sungaiyangberadadipuncakgunung

2. Pola aliran sentripetal, bentuk aliran sama-sama menjari seperti pola aliran sentrifugal, tetapi mengarah ke dalam. Hal ini mengindikasikanbahwasungai beradadicekungan.

3. Pola aliran dendritik, atau pola aliran yang tidak teratur, sungai seperti ini biasanya ditemukan di daerah daratan ataupantai

4 Pola aliran trelis, adalah sungai yang memiliki pola aliran seperti sirip Biasanya pola sungai seperti ini ditemukan di daerah pegunungan lipatan

5 Pola rektangular, yaitu pola aliran yang saling membentuk sudut siku-siku Biasanya terjadi di daerah patahanbatuan

6 Pola anular, merupakan pola sungai yang awalnya berupa pola sentrifugal,kemudian muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen dan juga resekuen sehingga membentukpolamelingkar

7 Polapinnate,adalahaliransungaiyang mana muara anak sungai membentuk sudut lancipdengansungaiinduk pola seperti ini biasanya ditemukan di lerengbukityangterjal

Gambar2 Polaaliranair

Sumber:ilmugeograficom,2020

Sesar atau yang umumnya disebut patahan merupakan struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran dan biasanya disertai dengan struktur- struktur lain di antaranya lipatan dan rekahan Berdasarkan arah relatif pergeserannya, sesar dapat dibagi menjadi beberapa jenis Konsep jurus dan kemiringan dapat dipakai sepanjang patahan/sesar diibaratkan sebagai suatu bidang datar, maka jurus dan kemiringan dari suatu bidang sesar dapat dihitung dan ditentukan Beberapa jenis sesartersebutdiantaranya:

1. Sesar mendatar atau Strike slip faults merupakan patahan yang memiliki arah pergerakan relatif horizontal mengikuti arah patahan.Tegasangeser yang bekerja di dalam kerak bumi merupakan penyebabpatahanjenisini. Berdasarkan sifat pergerakannya, patahan “strike slip fault” dapatdibagi menjadiduajenis,yaitu:

a. Left-lateral strike-slip fault, jikabidangpadasalahsatusisi patahanbergerakkearahkiri.

b. Right-lateral strike-slip fault, jika bidang pada sisi lain patahan bergerak ke arah kanan

2 Sesar tidak mendatar merupakan patahan yang memiliki arah pergerakan relatif vertikal/ miring Sesar tidak mendatar dapat dibagi menjaditigajenisyaitu:

a Sesar turun atau normal faults merupakan patahan yang timbul akibat adanya gaya tegasan tensional horizontal pada batuan yang memiliki

sifat retas dimana “hanging wall block” bergeser relatif ke arahbawah“footwallblock”.

b Sesar naik atau reverse faults merupakan patahan akibat adanya gaya tegasan kompresional horisontal pada batuan yang memiliki sifat retas, dimana “hanging wall block” bergeser relatif ke arah atas“footwallblock”

c Sesar mendatar ataustrikeslip fault merupakan patahan yang bergerak relatif mendatarpada bagian-bagiantersesarkan

AirTanah

Berdasarkan Undang-Undang no 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Air Tanah adalah Air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Air tanah di bawah permukaan tanahterperangkap diantara pori-pori materi penyusunnya, seperti tanah atau batuan. Cekungan AirTanahadalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis, seperti pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan Air Tanah berlangsung Secara geologis, berdasarkan kemampuannya dalam menyimpan dan mengalirkan air, struktur geologi tanah terbagi menjadi dua, yakni akuifer dan akuitard Akuifer merupakan lapisan di bawah tanah yang mampu menyimpan dan mengalirkan air dengan baik serta dalam jumlah yang banyak Sedangkan akuitard merupakan lapisan di bawah tanah yang tidak dapat/kurang baik dalam menyimpan maupun mengalirkan air Keberadaan akuifer seringkali dijadikan sebagai patokan apakah suatu wilayah memiliki potensi air tanah yang baik atau tidak Berdasarkan kedudukannya, akuifer terbagi menjadi 4, yaitu akuifer bebas, akuifer semi bebas, akuifer tertekan, dan akuifer semi tertekan

Akuifer bebasmerupakanakuiferyangterletak diatas lapisan kedap air (impermeable) sampai batas teratas di bawah permukaan tanah. Akuifer semi bebas pada bagian bawahnya dibatasi lapisan kedap air, namun bagian atasnya merupakan material berbutir halus,

sehingga masih memungkinkan dalam mengalirkan. Lapisan ini sering dikatakan sebagai peralihan dari akuifer bebas dengan akuifer semi tertekan Akuifer semi tertekan merupakan akuifer yang seluruhnya merupakan lapisanjenuhair Bagianbawahnya dibatasi lapisan kedap air, sedangkan atasnya dibatasi lapisan semi kedap air Akuifer tertekan merupakan akuifer yang pada kedua batasnya dibatasi oleh lapisan kedap air (akuitard)

Salah satu tahapan dalam siklus air adalah hujan Ketika air hujan turun mengenai permukaan tanah, sebagian air akan tersimpan di bawah permukaan tanah dan memenuhi ruang-ruang yang dapat menyimpan air, sebagian lagi akan tergenang menjadi air permukaan (misalnya danau, sungai, dll), sebagian akan berevaporasi kembali ke dalam wujud gas. Air yang berada baik di bawah maupun di permukaan tanah pada akhirnya akan mengalir ke laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi,yakniairakan mengalir dari daerah yang lebih tinggi/hulu ke daerah yang lebih rendah/hilir. Kemudian air laut tersebut akan berevaporasi kembali menjadi uap air dan menuju atmosfer membentuk siklus air yang akan terus berulang. Air yang berada di permukaan bumi terbagi menjadi 2, yakniairpermukaandanair tanah. Air permukaan merupakan air yang berada diatas permukaan tanah, biasanya terdapat pada daerah tangkapan atau daerah aliran sungai, sedangkan air tanah merupakan air yang terdapat dibawah permukaan tanah, pergerakannya dibatasi oleh struktur-struktur hidrogeologis seperti struktur batuan, lipatan, dll Terdapat dua istilahyangseringdigunakan untuk menggambarkan perilaku masuk/keluarnya air tanah, yakni recharge(pengimbuhan air tanah) dan discharge(pengaliran dan pelepasan air tanah) Recharge biasanya terjadi di daerah tinggi (hulu), sedangkan discharge di daerah rendah (hilir) Peristiwa hidrologis seperti recharge dan discharge tersebut terjadi diCekunganAir Tanah (CAT) Cekungan Air Tanah menurut Undang-Undang no 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Cekungan AirTanahadalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian

hidrogeologis, seperti pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan Air Tanah berlangsung. Posisi muka air tanah dan letak air tanah tentu akan mempengaruhi recharge dan discharge air tanah Muka pengeluaran air tanah tentu akan mendekati permukaan tanah, sehingga daerah tangkapan aliran air tanah akanmenjauhimukaairtanah

PotensiBencanaAlam

Indonesia memiliki posisi geografis dan geodinamik yang sangat aktif dan rawan akan bencana alam. Kepulauan Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik yang aktif, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Indo-Australia. Selain itu, Indonesia terletak pada rangkaian Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang terbentang sepanjang 40.000 kilometer dan menimbulkan hampir 90% bencana gempa bumi besar di dunia (Kramer, 1996). Dengan adanya pergerakan lempeng dan posisinya yang berada diRingof Fire, menimbulkan adanya kegiatan gunung berapi dan gempa yang cukup aktif. Namun tak hanya itu, terdapat pula potensi kebencanaan lain seperti tsunami, pergerakan tanah, dan banjir bandang Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana selama tahun 2019 tercatat terjadi 3155 bencana Di antara lain 987 bencana angin puting beliung, 678 bencana banjir, 673 bencana kebakaran hutan , 646 tanah longsor, 121 wilayah yang mengalami kekeringan, 26 kali terjadi gempa bumi, 17 kali gelombang pasang/abrasi dan 7 kaliletusangunungapi

Bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian harta benda, korban manusia, merusak lingkungan dan tatanan kehidupan masyarakat(Wulansari, et al, 2017) Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Terdapat tiga macam bencana yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanahlongsor

Menurut UNISDR atau United Nations International Strategy for Disaster Reduction (sekarang adalah UNDDRatauUnitedNations Office for Disaster Risk Reduction), sebuah lembaga penanganan bencana internasional yang berada di bawah naungan PBB, menyebutkan suatu bencana memiliki beberapa karakteristik Berdasarkan Heryana, 2020 yang mengutip dari Coppola, 2015, beberapa karakteristik itu antara lain adalah bencana itu menggangguataubersifatdisruptif terhadap keberlangsungan peradaban dengan serius, menimbulkan kerugian dan dampak negatif terhadap manusia, material dan harta kekayaan, ekonomi, serta lingkungan (Heryana,2020).

BAKORNAS PB pada tahun 2007 dalam "Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia" melihat adanya potensi bencana atau hazard potency yang tinggi di Indonesia Potensi bencana yang dimiliki Indonesia terbagi dua, yaitu potensi bahaya utama (main hazard potency) dan potensi bahaya ikutan (collateral hazard potency) Potensi bahaya utama di Indonesia termasuk tinggi karena Indonesia memiliki wilayah yang rawan gempa, tsunami, longsor, letusan gunung api, dan sebagainya Di sisi lain, potensi bahaya ikutan yang dimiliki Indonesia juga termasuk tinggi, ditandai dengan beberapa indikator seperti likuifaksi, kepadatanbangunan,danindustri

Dengan berbagai kerugian yang dapat ditimbulkan oleh bencana alam, tentu perlu suatu upaya penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasidanmenyeluruhuntuk memberi perlindungan kepada masyarakat dan tercipta kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,

tanggap darurat, dan rehabilitasi. Tidak hanya perlu dilakukan upaya saat terjadi bencana, namun perlu juga untuk melakukan upaya pencegahan atau mitigasi untuk mengurangi bahaya dan dampak dari bencana alam Kemudian pada tahap tanggap darurat dilakukan upaya penyelamatan masyarakat yang terkena bencana dan memberikan bantuan serta menampung mereka di tempat yang aman Kemudian, dilakukan tahap rehabilitasi untukmengembalikaninfrastruktur maupun pelayanan lainnya serta memperbaiki kondisifisikdanpsikologiskorban

3.PEMBAHASAN

AnalisisGeomorfologiTasikmalaya

Kota Tasikmalaya berlokasi pada dataran dengan ketinggian sekitar 201-503 meter di atas permukaan laut (mdpl). Titik tertinggi terdapat di bagian barat kota dengan Kecamatan Bungursari sebagai daerah tertingginya, yaitu 503 mdpl Hal ini terjadi karena bagian barat merupakan kaki dari Gunung Galunggung Sementara itu, pada bagian tengah (pusat kota) dan utara kota, ketinggian daratannya cenderung menurun dengan Kecamatan Kawalu sebagai titik terendahnya, yaitu 201 mdpl Pada bagian timur, ketinggian daratannya cenderung meningkat kembali Pada bagian selatan, kondisinyacenderungberbukit-bukit Daripeta tersebut, akan dianalisis bentuk muka bumi lainnya pada Kota Tasikmalaya, seperti gunung,kelerengan,dansungai

Sebenarnya, tidak ditemukan gunung maupun pegunungan di dalam daerah Kota Tasikmalaya karena datarannya yang cenderung rendah dan berada pada kaki gunung. Namun, Kota Tasikmalaya dikelilingi oleh beberapa gunung yang persebarannya mengumpul di sebelah barat laut, utara, tenggara, dan selatan kota. Di sebelah barat laut, terdapat Gunung Galunggung, Dingdingari, Kukus, Batujahar (Puncak Beuticanar),Bangkuang(PuncakBungbulang), Eweranda, dan Sadakeling. Di sebelah utara, terdapat Gunung Cingambat dan Sawal. Di sebelah tenggara terdapat Gunung Lingga, Kerud, Pangajar, Palasari, Beureum, dan

Harendong. Di sebelah selatan terdapat GunungKalepasan,Kelir,danPongporang.

Salah satu gunung yang terdekat dari Kota Tasikmalaya, dan juga terpopuler, adalah Gunung Galunggung yang terletak di Leuwisari, Tasikmalaya Gunung ini memiliki tinggi sekitar 2100 mdpl Gunung ini merupakan salah satugunungyangmasihaktif di Indonesia dan tercatat pernah meletus sebanyak 4 kali dan terakhir kali meletuspada tanggal 5 Mei 1982 Saat ini, gunung tersebut dijadikan sebagai objek wisata SelainGunung Galunggung, gunung yang memiliki ketinggian di atas 2000 mdpl adalah Gunung Batujahar (Puncak Beuticanar) yang berada di Cisayong, Tasikmalaya, yaitu dengan ketinggian mencapai 2240 dan merupakan titik tertinggi pada peta. Kemudian disusul oleh Gunung Bangkuang (Puncak Bungbulang) di Sukahening, Tasikmalaya dan Gunung Sawal di Cihaurbeuti, Ciamis, dan Gunung Cakrabuana di Lemahsugih, Majalengka dengan ketinggian 1.700 mdpl. Gunung Dingdingari di Leuwisari, Tasikmalaya dan Gunung Sadakeling di Cibatu, Garut memiliki tinggi 1.600 mdpl. Lalu, Gunung Eweranda di Sukaweni, Garut, Gunung Cingambat di Cihaurbeuti, Ciamis, dan Gunung Kukus di Cigalontang, Tasikmalaya memiliki tinggi 1500 mdpl. Kemudian, Gunung Beureum di Cineam, Tasikmalaya dan Gunung Harendong di Langkaplancar, Pangandaran memiliki tinggi 900mdpl.DisusulolehGunungPongporangdi Sodonghilir, Tasikmalaya dengan tinggi 700 mdpl.

Gunung di sekitar Kota Tasikmalaya didominasi oleh gunung yang memiliki ketinggian 500 mdpl seperti Gunung Kalepasan di Sukaraja, Gunung Lingga di Salopa, Gunung Kerud di Gunungtanjung, Gunung Palasari di Cineam, dan Gunung Pangajar di Karangjaya Kelima gunung tersebut terletak di Kabupaten Tasikmalaya Gunung Kelir di Puspahiang, Tasikmalaya memiliki ketinggian terendah, yaitu 400 mdpl Selain analisis kontur Tasikmalaya, peneliti juga menganalisis kondisi kelerengan dari Tasikmalaya Analisis kelerengan berguna untuk mengetahui potensi erosi serta guna lahan pada suatu wilayah. Analisis kelerengan

Tasikmalaya menggunakan peta dasar yang telah disediakan dan klasifikasi kelerengan yangdibuatolehVanZuidam(dalamBermana, 2006)

Gambar5 KlasifikasiKelerengan Sumber:Bermana,2006

Berdasarkan hasil analisis tidak terdapat daerahdengantopografidataratausangatdatar (0-2%) di wilayah Tasikmalaya Tidak adanya relief datar ataupun sangat datar di Tasikmalaya disebabkan oleh lokasi geografi Tasikmalaya yang bukan di wilayah pantai Adapun wilayah bertopografi bergelombang/lereng landai (3-7%) tersebar pada wilayah Cimande, Gorowong, Puspahiang, Salawu, Patrol, dan aliran sungai Ciseel, Cipamulih, Ciwulan Umumnyadaerah berkelerengan landai berada di bawah kaki gunung ataupun daerah tepi sungai Daerah topografi bergelombang-bukit landai (8-13%) berada pada wilayah Cilonggan, Cijaringau, Ciluncat, Pr Salam, Bunigeulis, dan aliran sungai Cipamulih, Cigarentel, Cilembong Topografi bukit landai merupakan peralihan antara bukit curam dengan lereng landai sehingga sering ditemukan berdekatan pada kaki gunung dan tepi sungai yang dekat dengan gunung Selain itu, wilayah bukit landai berada pada daerah selatan atau dekat dengan Karangnunggal danutaradekatdengan Arjawinangun

Topografi perbukitan curam (14-20%)tersebar pada daerah Sukaraja, Sidanglaya, Cibeber, Cikubang, Salawu, Cilowa, Ciawitali, Cihangor, dan aliran sungai Cilogan, Ciheum, Ciloggan. Sementara persebaran perbukitan sangatcuram(21-55%)beradadiwilayahyang dekat dengan relief perbukitan curam yaitu Cikubang, Cihangor, Gorowong, Munjul, Ciluncat, Cilowa, Lebakwangi, Tembong I,

Ciunggu Hilir, Cidadap, Pr. Bolang, Sidanglaya, Sadapaingan, Cibeber, dan Gunung Jantra, Lang Layang, Cijulang, Sintok, Hurip, Gadung, Pongporang Relief sangat curam berada di sekitar pertengahan gunung Relief pegunungan curam (56-140%) ditemukan pada gunung-gunung di Tasikmalaya seperti pada Gunung Cijulang, Gadung, Jantra, Hurip, Pangajar dan Palasari Adapun topografi pegunungan sangat curam (>140%) tidak ditemukan di wilayah Tasikmalaya Gambaran klasifikasi relief di Tasikmalaya dapat menjelaskan keberadaan suatu wilayah tersebut dengan kelerengan paling landai berada di dataran rendah hingga kelerengan paling curam berada dekat/di wilayahpegunungan

Analisis lainnya yang dilakukan pada peta adalah analisis persebaran sungai. Sejumlah 5 sungai dapat diidentifikasi dari hasil analisis pada PetaGeologiTasikmalaya.Sungai-sungai tersebutadalah:

1. Sungai Citanduy adalah sungai yang mengalir di sepanjang Provinsi Jawa Barat hinggakeProvinsiJawaTengah, tepatnya melewati Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cilacap Sungaiiniberhulu dari Gunung Cakrabuana dan berhilir di Muara Citanduy (dekat Kota Cilacap) Sungai ini juga menjadi batas fisik antara Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmalaya dan KabupatenCiamisdisebelahutara

2 Sungai Ciwulan adalah sungai yang mengalir dari barat laut hingga ke selatan Kabupaten Tasikmalaya Sungai ini merupakan sungai yang bermata air di Gunung Cikuray di Kabupaten Garut dan berhilir di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya Sungai ini juga menjadi batas fisik antara Kota Tasikmalaya dengan Kabupaten Tasikmalayadisebelahbarat

3 Sungai Cikunir adalah sungai yang membelah Kota Tasikmalaya dari bagian barat laut ke selatan kota Sungai ini memiliki hulu di Gunung Galunggung dan memiliki hilir di bagianselatanKabupatenTasikmalaya

4. Sungai Ciloseh adalah sungai yang melewati beberapa kecamatan di bagian tengah Kota Tasikmalaya. Sungai ini berhulu di SungaiCitanduy sehingga dapat dikatakansebagaianak sungaidariSungaiCitanduy

5 Sungai Cikunten adalah sungai yang mengalir melewatibagianbarathingga ke selatan Kota Tasikmalaya Sungai ini berhulu di Gunung Galunggung dan berhilir di bagian selatan dari KabupatenTasikmalaya

Analisis Batuan dan Potensi Sumber Daya GeologiTasikmalaya

Pada analisis ini akan dilakukan analisis terhadap satuan batuan, potensi ekonomi terhadap batuan yang ada di Tasikmalaya, dan struktur geologi yang ada pada Peta Geologi Tasikmalaya.

Kota Tasikmalaya tersusun atas batuan yang didominasi oleh batuan sedimen berumur miosen Kondisi regional Kota tasikmalaya yang tersusun oleh batuan dari muda ke tua adalahsebagaiberikut

1 Endapan Aluvium terbentuk dari lumpur, lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkahan batuan beku Endapan ini memiliki sifat belum terkonsolidasisempurnaataulepasdan mudah tererosi. Hingga sekarang masih berlangsung proses pengendapan dari endapan aluvium yang berumur Kwarter (Holosen) ini. Batuan ini banyak ditemui di daerah datarandanjalursungai.

2. Endapan Undak tersusun dari pasir, kerikil, lanau, dan bongkah. Formasi ini hanya sebagian yang mengerasdan terdapat di sepanjang sungaiCitanduy. Ada dua undak endapan dengan tebal hingga150m.

3. Breksi Gunung api galunggung terbentuk akibat dariadanyalongsoran dari aliran lahar Gunung Galunggung yang berisi bongkahan lava andesit membuat gumuk dengan ukuran beberapameterhingga1kilometer.

4 Hasil Gunung Api Muda yang mengandung breksi gunung api, lahar,

dan tufa bersusun andesit hinggabasal bersumber dari Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas, dan Gunung Ceremei

5 Hasil Gunung Api Tua yang mengandung breksi gunungapi,breksi aliran, tufa dan lava bersusun andesit hingga basalyangberasaldariGunung Sawal, Gunung Kukus, Gunung Cakrabuana, Gunung Sadakeling dan GunungCikurai

6 Formasi Tapak terbentuk dari batu pasir kasar hijau keabuan dengan kandungan napal pasiran yang bewarna kelabu kekuningan yang ketebalan maksimumnya mencapai 500meter

7 Formasi Kaliwangu merupakan susunan dari batu lempung bersisipan batupasir tufaan, konglomerat, batupasir gampingan yang ketebalannyalebihdari300meter

8 Formasi Cijulang mengandung breksi gunungapi, aliran lava dan retas bersusun andesit, batupasir tufaan yang memiliki ketebalan mencapai 1000m

9 Endapan Aluvium terbentuk dari lumpur, lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkahan batuan beku. Endapan ini memiliki sifat belum terkonsolidasisempurnaataulepasdan mudah tererosi. Hingga sekarang masih berlangsung proses pengendapan dari endapan aluvium yang berumur Kwarter (Holosen) ini. Batuan ini banyak ditemui di daerah datarandanjalursungai.

10. Endapan Undak tersusun dari pasir, kerikil, lanau, dan bongkah. Formasi ini hanya sebagian yang mengerasdan terdapat di sepanjang sungaiCitanduy. Ada dua undak endapan dengan tebal hingga 150 m. Breksi Gunung api galunggung terbentuk akibat dari adanya longsoran dari aliran lahar Gunung Galunggung yang berisi bongkahan lava andesit membuat gumuk dengan ukuran beberapa meter hingga1kilometer

11 Hasil Gunung Api Muda yang mengandung breksi gunung api, lahar, dan tufa bersusun andesit hinggabasal

bersumber dari Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas, dan Gunung Ceremei.

12 Hasil Gunung Api Tua yang mengandung breksi gunungapi,breksi aliran, tufa dan lava bersusun andesit hingga basalyangberasaldariGunung Sawal, Gunung Kukus, Gunung Cakrabuana, Gunung Sadakeling dan GunungCikurai

13 Formasi Tapak terbentuk dari batu pasir kasar hijau keabuan dengan kandungan napal pasiran yang bewarna kelabu kekuningan yang ketebalan maksimumnya mencapai 500meter

14 Formasi Kaliwangu merupakan susunan dari batu lempung bersisipan batupasir tufaan, konglomerat, batupasir gampingan yang ketebalannyalebihdari300meter

15 Formasi Cijulang mengandung breksi gunungapi, aliran lava dan retas bersusun andesit, batupasir tufaan yang memiliki ketebalan mencapai 1000m

Endapan aluvium yang banyak ditemui di daerah dataran dan jalur sungai sangat sesuai untuk dijadikan medium penanamanpadiyang merupakan komoditas utama dari sektor pertanian karena dapat menampung air hujan yang menggenang. Sektor pertanian di kota Tasikmalaya menyumbang sekitar 5,58% atau Rp. 612.184.000.000 di dalam produk domestik regional bruto (PDRB) di kota Tasikmalaya atas dasar harga konstan tahun 2013-2014 Batu breksi yang disebabkan longsoran dari aliran lahar Gunung Galunggung dapat ditambang Berdasarkan data tahun 2016, batu breksi dapat dihargai sekitar Rp 30000 sampai dengan Rp 45000 per balok-nya Diketahui sektor pertambangan menyumbang sekitar 001% dari PDRB kota Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 1252300000 atasdasarhargakonstantahun2013-2014

Endapan aluvium yang banyak ditemui di daerah dataran dan jalur sungai sangat sesuai untuk dijadikan medium penanamanpadiyang merupakan komoditas utama dari sektor pertanian karena dapat menampung air hujan yang menggenang. Sektor pertanian di kota

Tasikmalaya menyumbang sekitar 5,58% atau Rp. 612.184.000.000 di dalam produk domestik regional bruto (PDRB) di kota Tasikmalaya atas dasar harga konstan tahun 2013-2014 Batu breksi yang disebabkan longsoran dari aliran lahar Gunung Galunggung dapat ditambang Berdasarkan data tahun 2016, batu breksi dapat dihargai sekitar Rp 30000 sampai dengan Rp 45000 per balok-nya Diketahui sektor pertambangan menyumbang sekitar 001% dari PDRB kota Tasikmalaya yaitu sebesar Rp 1252300000 atasdasarhargakonstantahun2013-2014

Terdapat beberapa sesar di kecamatan Salopa, beberapa sesar ini berarah timur timur lautbarat barat daya yang diantaranya Sesar Bolang, Sesar tanjungsari, Sesar Kawitan, Sesar Cisarua, Sesar Cijawer, Sesar Karangjaya, dan Sesar Cisontak yang merupakan sesar mendatar mengiri (left lateral-strike slip fault), karena pembentukannya mungkin pada tektonik Meiosen tengah atau bahkan lebih tua. Sesar timur laut - barat daya dan Sesar barat lauttenggara yang membentuk sudut kurang lebih 60 derajat. Sistem sesar timurlaut - barat daya dan Sesar baratlaut-tenggaraterdiriatasSesar Salopa, Sesar Setiawangi, Sesar Sukawangi, dan Sesar Pasirmacan; sedangkan sistemSesar baratlaut - tenggara terdiri atas Sesar Giriwangi, dan Sesar Cibalong. Pada peta kelurusan, kedua sesar ini terdiriatasbeberapa segmen memanjang, sehingga kedua sistem sesar adalah sesar muda. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sistem sesar dipengaruhi oleh gaya utara - selatan. Sesar timurlautbaratdaya (U32T/70) berupa sesar naik geser menganan (reverse left slip fault), dan sesar barat laut - tenggara (U153T/78) merupakan sesar naik geser menganan (reverse right slip fault) Sistem Sesar utara - selatan pada umumnya memiliki kelurusan yang pendek-pendek, hanya satu yang cukup panjang yaitu Sesar Langkaplancar Sesar ini terbentuk bersamaan dengan sesar timur lautbarat daya dan sesar barat laut - tenggara sehingga sesar ini adalah sesar normal atau sesarmendatar

Pada vulkanik kuarter di daerah Gunung Galunggung membentuk pola kelurusan pada arah N315E. Struktur di Gunung Galunggung

dapat dikaitkan dengan kedudukan tektonik regional. Kelurusan ke arah timur laut dan zona rekahan pada kerucut silinder berparalel atau sejajar dengan sistem sesar Sumatera, yangmanazonarekahanpadakubahlava1918 (G Jadi) dan arahyangsamaterhadaptekanan utama (principal stress) ditunjukkan oleh posisi-posisi dike yang berasal dari pergeseran kerak Samudra Hindia Arah dari tekanan utama ini kurang lebihnormalterhadapsumbu Kaldera Galunggung yang mengindikasikan bahwa orientasi longsoran Kaldera Galunggung mengikuti zona lemah dari "Tensional fracture" Struktur yang terdapat pada Gunung Galunggung di antaranya adalah kelurusan, rekahan, dan sesar yang pada umumnya berarah tenggara - barat laut Pola ini paralel dengan bukaan Kaldera Tapal kuda yang dindingnya merupakan bidang sesar Rekahan atau sesar bawah permukaan mengontrol adanya mata air Cipanas, Cikunir, dan Cibanjaran di sebelah timur - tenggara Tidak terlihat adanya intrusi gunung di Tasikmalaya

Tasikmalaya memiliki 5 sungai, yaitu Sungai Citanduy, Sungai Ciwulan, Sungai Sungai Cikunir,SungaiCiloseh,danSungaiCikunten.

Gambar8.SungaiCikunten

Sumber:PetaGeologiTasikmalaya,DataTugasBesarPGTL 2020

Gambar di atas menunjukkan SungaiCikunten yang mengalir melewati bagian barat hingga ke selatan Kota Tasikmalaya dan berhulu di Gunung Galunggung serta berhilir di bagian selatan dari Kabupaten Tasikmalaya Sungai ini terlihat berbentuk straight pada mulanya dan meandering ke bawahnya. Sungai yang

memiliki bentuk meander merupakan sungai yang memiliki belokan yang kurang lebih teratur pada bidang datarannya, sedangkan sungai straight pada umumnya merupakan penghubungdarimeander-meander(crossing)

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, Kota Tasikmalaya memiliki sistem akuifer yang tersebar dengan baik secara geomorfologis, daerah akuifer dibatasi mulai dari daerah breksi gunung api Galunggung, kemudian tersebar hingga daerah hasilgunung api muda, serta formasi Bentang Pada perbatasanKecamatanKawaludisebelahbarat terdapat potensi akuifer juga, di daerah Formasi Kalipucang dan pada perbatasan terdapat endapan Aluvial Pada daerah Breksi Gunung Galunggung (Kecamatan Mangkubumi, Kecamatan Bungursari) sistem akuifer yang terbentuk adalah sistem akuifer batuan sedimen. Pada Formasi Bentang dan daerahHasilGunungApiMuda,sistemakuifer yang terbentuk merupakan sistem akuifer batuan sedimen. Sistem akuifer endapan alluvial terbentuk di sekitar perbatasan Kecamatan Kawalu. Sebagian sistem akuifer yang terbentuk di Kota Tasikmalaya merupakansistemakuiferbatuansedimen.

Umumnya, keberadaan air tanah di suatu daerah dapat diketahui dengan melihat Daerah Aliran Sungai (DAS) DAS merupakan suatu bentangalamyangdibatasiolehpemisahalami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan berfungsi mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur hara ke sungai utama yang akhirnya bermuara pada satuoutlettunggal

Dari Peta Ketinggian Kota Tasikmalaya, dapat dilihat bahwa Kota Tasikmalaya terbagi menjadi dua wilayah aliran sungai yang mengalir dari daerah yang lebih tinggi (ditandai dengan warna kemerah-merahan di peta) ke daerah yang lebih rendah (ditandai dengan warna kuning/hijau di peta), yaitu di sebelah utara hingga timur laut merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy dan di sebelah barat hingga barat daya merupakan DAS Ciwulan. Sungai Citanduy merupakan batas wilayah di bagian utara mulai dari Cisayong dan Indihiang, mengalir ke arah timur melalui Kecamatan Manonjaya

(Kabupaten Tasikmalaya), sedangkan DAS Ciwulan berhulu di Gunung Galunggung, mengalir ke arah selatan melalui Kecamatan Singaparna menuju Kecamatan Sukaraja (Kabupaten Tasikmalaya) yang terdiri dari SungaiCiwulan,SungaiCikunir

Sistem akuifer di wilayah Kota Tasikmalaya yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan air, secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu:

1. Sistem akuifer tunggal pada unit vulkanik terdiri dari endapan kipas alluvial yang merupakan deposit dari lahar berkisar dan bolder lava, mempunyai luas penyebaran sekitar 140 km2 , berada pada ketinggian antara 300 sampai 500 m dan mempunyai ketebalan kurang dari 40 m, kedalaman air muka tanah tersebut berkisar kurang dari 5 m dari permukaantanahsetempat.

2. Sistemakuiferpadacelah-celahbatuan sedimen tersier yang termasuk pada formasi halang, formasi bentang dan formasi genteng tersebar di bagian selatan dengan kedalaman akuifer berkisar antara 40 m sampai 150 m dengan muka air tanah berkisar antara 5 – 12 m dari permukaan tanah setempat

3 Sistem akuifer rekahan-rekahan yang dibentukolehbatugampingtersebardi bagian selatan sekitar wilayah Sukaraja ukurannya mempunyai kedalaman muka air tanah lebih dari 10 m ataulangka Airtanahdangkaldi Kota Tasikmalaya dapat ditemukan pada kedalaman mulai kurang dari 3 hingga 10 meter Untuk sumur gali, pada kedalaman 1,5 sampai 7 meter sudahdapatkeluarair

Berdasarkan peta di atas, terdapat empat kategori kerentanan gerakan tanah, yaitu sangat rendah (warna biru), rendah (warna hijau), menengah (warna kuning), dan tinggi (warna merah muda). Pada muka peta Kota Tasikmalaya tersebut, terlihat bahwa sebagian besar daerahnya didominasi dengan warna kuning, yang artinya tanah di Kota Tasikmalaya memiliki kerentanan bergerak

tingkat menengah. Daerah pada kategori ini berpotensi mengalami gerakan tanah terutama apabila berbatasan langsung dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan Curah hujan tinggi juga dapat memicu terjadinya erosi kuat sehingga tanah lama akan ikut bergerak Kemiringan lerengnya berkisar antara landai (5-15%) sampai curam hingga hampir tegak (>70%), dengan vegetasi penutup cukup jarang ditemukan Beberapa daerah juga terlihat diwarnai merah muda, yang artinya termasuk ke kategori kerentanan gerakan tanah tinggi Pada zona tersebut, sering terjadi gerakan tanah, baik bagi tanah baru ataupun tanah lama Erosi kuat juga sering terjadi pada zona ini, yang dapat diakibatkan oleh curah hujan tinggi serta sangat berpotensi menimbulkan bencanatanahlongsor

Dari Peta Kerentanan Gerakan Tanah Wilayah Tasikmalaya tadi, terdapat peta inset yang menunjukkan rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Daerah yang di dalam kotak merah merupakan Kota Tasikmalaya. Berdasarkan peta di atas, dapat terlihat bahwa Kota Tasikmalaya sebagian besar berwarnabiru,denganshadingbervariasi dari yang sangat muda hingga lebih tua. Artinya, wilayah Tasikmalaya memiliki rata-rata curah hujan sekitar 3.000 - 4.500 mm/tahun. Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, besaran curah hujan diindikasikan dengan besaran milimeter. Satu milimeter dari curah hujan berarti air hujan yang turun akan memiliki ketinggian 1 milimeter bila tidak diserap oleh tanah, mengalir, atau menguap dalam wilayah 1 meter persegi Dalam menentukan intensitas hujan, digunakan ambang batas sebagai berikut:

memiliki rata-rata curah hujan yang berkisar antara sedang hinggasangatlebat.Haltersebut tentu berpotensi menyebabkan bencana seperti banjir dan juga tanah longsor, mengingat kerentanan pergerakan tanah di wilayah Tasikmalaya sebagian besar berada pada zona sedang

Peta di atasmenunjukkanlokasiepisenter,titik di atas lokasi hiposenter atau pusat gempa bumi tektonik, di sekitar Pulau Jawa Daerah yang berada di dalam kotak merah merupakan lokasi Kota Tasikmalaya berada Dapatterlihat bahwa Kota Tasikmalaya berdekatan dengan dua titik episentrum, satuberwarnahijau(least dangerous) dan satu berwarna merah (dangerous) Hal tersebut tentu perlu menjadi perhatian dalam pembangunan perumahan dan infrastruktur pelengkap perkotaan lainnya, mengingat potensi bencana gempa bumi dengan magnitude yang cukup tinggi mengancam Kota Tasikmalaya setiap waktunya. Bangunan tahan gempa dan teknologi anti gempa bumi lainnya perlu diterapkan dalam pengembangan Kota Tasikmalaya kedepannya. Persiapan mitigasi untuk bencana gempa bumi juga perlu dipersiapkan sedari dini, mengingat gempa bumi adalah satu-satunya bencana yang tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.

Setelah dilakukan analisis terhadap struktur geomorfologi dan geologi yang ada di Kota Tasikmalaya, dapat disusun potensi pengembangan wilayahnya Dengan potensi pengembangan wilayah yang dapat dilakukan sesuai karakteristiknyadiantaranyapadasektor pertaniandanpariwisata

Maka, dari data BMKG serta Peta Curah Hujan Tahunan Jawa Barat di atas, dapat diinterpretasikan kalau wilayah Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya memiliki wilayah dengan luas sebesar 171,56 km2 Sebesar 36,83 % pada wilayah tersebutdigunakansebagailahan pertanian, atau sekitar 6.318,195 km2 dan sebesar 23,56% sebagai sawah irigasi teknis. Jenis tanah padawilayahiniadalahdidominasi oleh jenis tanah asosiasi regosol kelabu, regosol kelabu coklat, latosol, dan latosol kemerah-merahan, lahan tersebut yang kemudian dijadikan untuk lahan persawahan. Tipologi wilayah Tasikmalaya lebih banyak pada daerah kaki gunung,sehinggadatarannya cenderung rendah. Ketinggian dataran dari

1 0mm/hari:Berawan 2 05–20mm/hari:Hujanringan 3 20–50mm/hari:Hujansedang 4 50–100mm/hari:Hujanlebat 5 100 – 150 mm/hari : Hujan sangat lebat 6 >150mm/hari:Hujanekstrem

Kota Tasikmalaya sendiri berada sekitar 201-503 meter diatas permukaan laut (mdpl). Selain dari datarannya, potensi pertanian juga dapat terbantu oleh adanya aliran sungai Setidaknya terdapat 5 sungai yang melewati Kota Tasikmalaya Sungai-sungai tersebut adalah sungai Citanduy, Sungai Ciwulan, Sungai Cikunir, Sungai Ciloseh dan Sungai Cikunten Daerah di Tasikmalaya dengan kondisi kemiringan yang relatif curam diisi oleh hamparan vegetasi berupakebun,tegalan, hutan Dengan iklim yang termasuk ke dalam iklim basah, diharapkan cadangan air tanah atau persediaan air di wilayah tersebut dapat mencukupi karena proses infiltrasi yang juga cukup tinggi Dari potensi geografi yang dimiliki tersebut, Kota Tasikmalaya dapat mengembangkan beberapa potensi baru yang dapat mengembangkan perekonomian dari SektorPertanian

1. Pengembangan Pertanian Bawang Merah

Uji coba penanaman bawang merah dilakukandiTasikmalayasebagaihasil studi Banding ke wilayah Brebes. Hasilnya, ternyata tanah di lahan pertanian Tasikmalaya cocok dan berpotensi untuk mengembangkan pertanian bawang ini Selain itu, hasil bawang yang dihasilkan pun lebih besar dan memiliki waktu panen yang lebih singkat Tanaman bawang merah sendiri dapat tumbuh optimal pada daerah dengan ketinggian 0-450 mdpl, dan peka terhadap curah hujan dan cuaca yang berkabut Kondisi cocok dengan keadaan di Kota Tasikmalaya Pengembangan pertanian bawang merah ini dapat mendorong perekonomian baru serta dapat membantu memenuhi kebutuhan pasokanbawangmerahdiJawaBarat

2. Perkembangan perkebunan Sorgum danTanamanBuah

Wilayah Tasikmalaya sebanyak 80% merupakandaerahtadahhujan.Potensi pengembanganpertanianharusmampu memanfaatkan kondisi ini, salah satunya dengan menanam Sorgum di

daerah tadah hujantersebut.Selainitu, lokasi tasikmalaya yang pernah dilakukan galian tambang pasir, ditemukan daerah yang mendapat dampak geologi dari posisi tersebut Tanah yang dihasilkan dari bekas galian tersebut yang ada disekitarnya berupa tanah pasir ternyata mampu dan berpotensi untuk menanam tanaman buah, salah satunya buah naga Hal ini dapat menjadi gambaran untuk Tasikmalaya di kemudian hari dapat memanfaatkan lahan bekas tambang galian yang sebelumnya hanya terbengkalai dan terkesan rusak lahannya

Kota Tasikmalaya dijuluki Sang Mutiara dari Priangan Timur karena keindahan alamnya. Keindahan alam ini sangat ditentukan oleh geomorfologiyangmenunjukkanbentangalam yang khas. Danau, sungai, curug, dan perbukitan adalah bentang alamyangkhasdan dapat dijadikan potensi pariwisata di Kota Tasikmalaya. Geomorfologi yang membentuk danau, sungai, dan curug menjadikan Kota Tasikmalaya terkenal dengan wisata airnya. Salahsatuwisatadanauyangpalingterkenaldi Kota Tasikmalaya ada Situ Gede. Danau ini terbentuk sejak tahun 1530, setelah Gunung Pancawijaya di Kota Tasikmalaya meletus. Letusan tersebut membentuk cekungan seluas 47 Ha dengan kedalaman antara 1,5 meter sampai 6 meter. Salah satu daya tarik Situ Gede adalah landscapenya yang indah dan pulau tengah danau seluas 1 ha yang dapat dikunjungi. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki agar potensi Situ Gede dapat dimaksimalkan Diantaranya, perbaikan infrastruktur pariwisata, serta solusi surutnya air ketika musim kemarau Sebetulnya, selain Situ Gede, Kota Tasikmalayamemilikibanyak situ atau danau lainnya yang dapat diperbaiki atau dibukamenjadispotpariwisata Misalnya, Talaga Denuh yang menarik karena terletak di atas bukit, maupun Situ Cibeureum yang kini hanya dimanfaatkanmasyarakatuntukmencari tutut dan ikan Masih terdapat banyak situ lainnya yang dapat dikembangkan, yaitu Situ Bojong, Situ Malimping, dan lain-lain Selain danau, sungai menjadi daya tarik wisata air di Kota Tasikmalaya Kota ini diapit oleh dua sungai besar, Sungai Citanduy disebelahutara

danSungaiCiwulangdisebelahselatan.Selain itu, tengah Kota Tasikmalaya juga dilintasi oleh Sungai Cikalangyangdijadikanspotriver tubing Dengan air yang bersih dan lokasinya yang terjangkau di tengah kota, wisatawan banyak berdatangan untuk merasakan arum jeram, menyusuri sungai menggunakan ban Dengan adanya contoh pengelolaan pariwisata sungai yang baik, hal ini dapat diterapkan di sungai lainnya untuk memaksimalkan potensi yang ada di Kota Tasikmalaya Wisata air lain yang tak kalah berpotensi adalah curug Adanya gunung dan perbukitan, menyebabkan munculnya air terjun atau curug yang terdapat di Kota Tasikmalaya Misalnya, Curug Cimanintin, Curug Cihanjuang, Curug Ciwatin, Curug Batu Blek, Curug Ciparay, Curug Koja, Curug Putih, dan masih banyak lainnya Di Kota Tasikmalaya curug menjadi potensi pariwisata yang perlu dikembangkan karenabelumbanyakdidatangisehinggamasih asri dan alami Ini yang menjadi kelebihan curug di Kota Tasikmalaya dibandingkanyang terdapat di kota lainnya Selain itu, ukuran curug yang beragam juga dapat menarik wisatawan karena menyajikan opsi yang banyak Upaya pemerintah untuk mengekspos wisata air di KotaTasikmalayatelahdilakukan dengan diadakannya event tahunan Tasik Baseuh. Event ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk datang dan menikmatiwisata air di Kota Tasikmalaya. Namun, selain mengekspos tempat yang sudah ada, diperlukan usaha yang lebih untuk memperbaiki dan memanfaatkan potensi wisata yang ada. Selain wisata air, Kota Tasikmalaya dengan julukannya sebagai Kota Seribu Bukit juga menawarkan wisata bukit. Selain menawarkan landscape yang indah, terdapat potensi turunan dari wisata bukit, misalnya offroad, camping ground, dan lainnya. Bukit yang belakangan dijadikan spot pariwisata adalah Bukit Nangela yangterdapat di Kelurahan Urug, dekat dengan kawasan hutan milik perhutani. Selain itu, terdapat Jontor Kedungwaru yang memiliki keunikan tersendiri karena bukit bebatuan kecil terdapat di jalur Sungai Ciwulan dan menjadi tameng penghalang langsung aliran lahar dingin ke wilayah Kampung Kedungwari di samping sungai Ciwulan Selain itu, perbukitan inijuga membuka potensi pariwisata baru, contohnya Kebun Teh Taraju di Kecamatan Taraju

Dengan banyaknya perbukitan, seharusnya potensi ini dimanfaatkan menjadi bagian dari pariwisatadiKotaTasikmalaya.

4.KESIMPULAN

AnalisisGeomorfolofi

Analisis terhadap geomorfologi wilayah Tasikmalaya dilakukan berdasarkan karakteristik keadaan gunung, kontur, kelerengan, dan sungai. Ditemukan bahwa Kota Tasikmalaya dikelilingi oleh gunung-gunung yang berkumpul disekitarnya, yaitu sebelah barat laut, utara, tenggara, dan selatan kota dengantitiktertingginyaberadadi Puncak Beuticanar (Gunung Batujahar) di Kecamatan Cisayong,KabupatenTasikmalaya. Kemudian, dari hasil analisis garis kontur di wilayah Tasikmalaya, ditemukan beberapa klasifikasi kelerengan di daerah tersebut. Daerah bertopografi datar atau sangat datar tidak ditemukan karena tidak adanya daerah pantai, daerah bertopografi bergelombang/lereng landai berada di bawah kaki gunung ataupun tepi sungai, daerah bertopografi bergelombang-bukitlandaiberada di daerah selatan (dekat Karangnunggal) dan utara (dekat Arjawinangun), daerah bertopografi perbukitan curam tersebar di daerahSukarajahinggaaliransungaiCiloggan, daerah bertopografi perbukitan berada di wilayah yang dekat dengan relief perbukitan curam, yaitu di sekitar pertengahan gunung, daerah bertopografi pegunungan curam ditemukan di gunung-gunung di Tasikmalaya, dan daerah dengan topografi pegunungan sangat curam tidak ditemukan di wilayah tersebut Selain hasil dua analisis tersebut, kami juga menganalisis persebaran sungai pada Peta Geologi Tasikmalaya dan berhasil mengidentifikasi 5 buah sungai Sungai-sungai tersebut rata-rata berhulu dari daerah pegunungan di barat laut Kota Tasikmalaya dan mengalir melewati Kota Tasikmalaya hingga ke bagian selatan Kabupaten Tasikmalaya

Analisis batuan dan potensi sumber daya geologi

Padaanalisisinidibahastentangsatuanbatuan, potensi ekonomi terhadap batuan yang ada di

Tasikmalaya, dan struktur geologi yang ada pada Peta Geologi Tasikmalaya. Batuan penyusun di Kota Tasikmalaya didominasi oleh batuan sedimen berumur Miosen yang susunannya dari muda ke tua yaitu, endapan aluvium, endapan undak, breksi Gunung Api Galunggung, hasil gunung api muda, hasil gunung api tua, formasi tapak, formasi Kaliwangu, formasi Cijulang, formasi Halang, anggota Gunung hurip, formasi bentang, formasiKalipucang,formasiJampang,anggota Sukaraja, dan formasi Pemali Setiap dari endapan, breksi, gunung api, maupun formasi terdiri dari berbagai satuan batuannya tersendiri Endapan aluvium yang banyak ditemui di daerah dataran dan jalur sungai sangat sesuai untuk dijadikan medium penanaman padi yang merupakan komoditas utama dari sektor pertanian Terdapat lipatan sinklin yang membentang dari Cikondang hingga ke Cibeber Terdapat beberapa sesar di kecamatan Salopa, beberapa sesar ini berarah timur timur laut - barat barat daya yang diantaranya Sesar Bolang, Sesar tanjungsari, Sesar Kawitan, Sesar Cisarua, Sesar Cijawer, Sesar Karangjaya, dan Sesar Cisontak yang merupakan sesar mendatar mengiri Tasikmalaya memiliki 5 sungai, yaitu Sungai Citanduy, Sungai Ciwulan, Sungai Sungai Cikunir, Sungai Ciloseh, dan Sungai Cikunten yangberbentukstraightdanmeandering.

Analisisairtanah

Sistem Akuifer di Kota Tasikmalaya tersebar hampir di seluruh wilayah, dari mulai Kecamatan Mangkubumi di sekitar barat hingga Kecamatan Tamansari di selatan Sistem akuifer yang terbentuk kebanyakan merupakan sistem akuifer batuan sedimen Sistem akuifer di wilayah Kota Tasikmalaya yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan air, secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sistem akuifer tunggal unit vulkanik, sistem akuifer pada celah-celah batuan sedimen tersier (formasi halang), dan sistem akuifer rekahan-rekahan yang dibentuk oleh batu gamping Umumnya, keberadaan air tanah di suatu daerah dapat diketahui dengan melihatDaerahAliranSungai(DAS)

Analisisancamanbencana

Ancaman bencana yang mengancam wilayah Kota Tasikmalaya adalah berupa pergerakan tanah, banjir, serta gempa bumi. Potensi terjadinyaketigabencanatersebutcukuptinggi apabila dilihat dari berbagai informasi spasial dan geologis mengenai keadaan wilayah Kota Tasikmalaya Perencanaan pembangunan perlu memperhatikan hal tersebut agar proses pembangunan infrastrukturnya telahmengikuti prosedur-prosedur anti-bencana Selain itu, perencanaan sistem mitigasi bencana juga perlu diberlakukan sejak dini agar ketika bencana terjadi, jumlah korban dan kerugiannyadapatditekanmenjadilebihkecil

Analisispengembanganpotensiwilayah

Berdasarkan analisis struktur geologi dan morfologi di Kota Tasikmalaya, didapatkan potensi pengembanganwilayahtersebutadalah di sektor pertanian dan sektorpariwisata.Pada sektorpertanianyaitupengembanganpertanian bawang merah dan perkebunan sorgum dan tanaman buah. Sedangkan di sektor pariwisata dapat berupa wisata air, yaitu danau, sungai dancurug,sertawisataperbukitan.

Berdasarkan kesimpulan diatas disarankan agar pemerintah Kota Tasikmalaya memperhatikan kondisi geomorfologi yang ada, serta memanfaatkan potensi pengembangan wilayah Disarankan pula agar diadakan analisis lanjutan terkait kondisi geologis di Kota Tasikmalaya, karena kondisi geologis dapat berubah-ubah seiring dengan berjalannyawaktu

REFERENSI

Astuti, N. D. (2013). Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009 (Doctoral dissertation, Universitas MuhammadiyahSurakarta).

BAKORNAS PB. (2002). Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia. Jakarta.

Bermana, I. (2006). KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI UNTUK PEMETAAN GEOLOGI YANG TELAH DIBAKUKAN.

Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM. (2019, September 2019). Kanal Ilmu Fakultas Teknik UGM Menara Ilmu Geodesi Geodinamik Retrieved from https://geodesigeodinamikftugmacid/20 19/09/20/yogyakarta-dan-ring-of-fire/ Dono, H D, & Setjadji, L D (2014) STUDI BATUAN VULKANIK PERBUKITAN SEPULUHRIBU, KOTA TASIKMALAYA DAN SEKITARNYA, JAWA BARAT JURNAL PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7, 14 Dikutip dari: https://repositoryugmacid/135157/1/592 -605%20M3P-01pdf

Heryana, A (2020) Pengertian dan Jenis Bencana Jakarta:UniversitasEsaUnggul Noor, D (2009) Pengantar Geologi Banda Aceh: Unsyiah Dikutip dari: http://wwwcsunsyiahacid/~frdaus/Penel usuranInformasi/File-Pdf/geologi-struktur pdf

Permana, F E (2016, Mei 3) dikutip dari: https://republikacoid/: https://republikacoid/berita/nasional/daer ah/16/05/03/o6ky3r284-lahan-tadah-hujan -tasik-akan-ditanami-sorgum

Presiden Republik Indonesia(2007) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulanganbencana.Jakarta: Presiden Republik Indonesia. Ridwan, M. (2020, Maret 5). dikutip dari: https://kabar-priangan.com/: https://kabar-priangan.com/lahan-pertania n-di-kota-tasikmalaya-ternyata-cocok-dita nami-bawang-merah-ini-buktinya/ Ridwan, M. (2020, Maret 5). dikutip dari: https://kabar-priangan.com/: https://kabar-priangan.com/lahan-pertania n-di-kota-tasikmalaya-ternyata-cocok-dita nami-bawang-merah-ini-buktinya/ Lubis, A. (2014). Postmodernisme: Teori dan Metode Jakarta:RajawaliPress. Sidarto (2016). Kelurusan Daerah Salopa dan Sekitarnya, Jawa-barat hasil Penafsiran Citra DEM dan Kaitannya dengan Mineralisasi Emas, 28 -30 Bandung; pusat Survei Geologi Dikutip dari : https://jgsmgeologiesdmgoid/indexphp /JGSM/article/view/27 Sinartejo,W (2019) GEOLEARNING

Sutikno, S. D. (2020). GEOMORFOLOGI DASARbagian1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17Tahun2019,TentangSumberDayaAir Widodo, A, & Irawan, P (2019) EKSPLORASI AIR TANAH DI KAMPUS UNIVERSITAS SILIWANGI DALAM RANGKA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN Jurnal Siliwangi Vol5 No2, 2019 Seri Sains dan Teknologi,8 Wulansari, D, Darumurti, A, & Eldo, D H A P (2017) Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Manajemen Bencana Journal of Governance And PublicPolicy,4(3),407-421 Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.