Analisis Pengaruh Ketanggapan PSBB t/ Perkembangan Kasus Covid-19 dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi

Page 1

PERKEMBANGANKASUSCOVID-19DANPERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI

ShofwanHidayat

SekolahArsitekturPerencanaandanPengembanganKebijakanITB

MakalahiniDisusunUntukMemenuhiTugas MataKuliahPL2105METODEANALISISPERENCANAANI

1.PENDAHULUAN

LatarBelakang

Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi global Bersamaan dengan itu, WHO mengingatkan seluruh negara untuk mengaktifkan dan meningkatkan respons darurat Negara di dunia kemudian merespon dengan mekanisme yang berbeda. Misalnya, penerapan lockdown yang dilakukan dengan tingkat keketatan dan jangka waktu yang tak sama. Bahkan, ada pula negara yang tidak menerapkan lockdown sama sekali atau dapat dikatakan padanegaratersebutditerapkanherd immunity.

Pada saat yang sama, di Indonesia belum ada panduan khususdalammeresponspandemiini. Bahkan lonjakan kasus pada tanggal 15 Maret 2020, belum memicu pemerintah untuk segera merespon kejadian ini. Hingga akhirnya pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden RI Joko Widodo menandatanganiPeraturanPemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Barulah istilah PSBB sebagai respons Indonesia terhadap pandemi dikenal

Mempertimbangkan luas wilayah Indonesia beserta keberagaman daerahnya, membuat peraturan ini memungkinkan pemerintah daerahuntukmenerapkanPSBBdiwilayahnya dengan izin pemerintah pusat melalui kementrian kesehatan Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah ini membuat keberagaman keputusan di berbagai daerah Keberagaman itu dapat dilihat dari tingkat ketetatan, waktu dimulai dan

berakhirnya pelaksanaan, bahkan diterapkan atautidaknyaPSBBini

Perbedaan ini dikarenakan PSBB adalah produk kebijakan, maka dari itu perlu banyak pertimbangan yang dilakukan pemerintah daerah Pro dan kontra pun bermunculan Pertimbangan yang mendukung PSBB mengatakanpelaksanaanPSBBdapatmenekan penyebaran virus corona Sedangkan, pertimbangan yang berlawanan mengatakan PSBB dapat berdampak buruk bagi ekonomi daerah Kedua pertimbanganinimenjadipanas karena pemerintah daerah seakan dihadapkan oleh pilihan menyelamatkan nyawa rakyatnya atau keberjalanan ekonomi daerahnya. Bahkan diskusi tersebut masih muncul hingga sekarang, banyak pihak yang beranggapan terlambatnya penerapan PSBB mengakibatkan banyaknya kasus saat ini. Ada pula yang beranggapan terlalu cepat dimulainya penerapan PSBB mengakibatkan turunnya pertumbuhanekonomi.

Maka dari itu, penelitianiniakanmenganalisis pengaruh ketanggapan PSBB, terhadap kasus covid eksisting dan pertumbuhan ekonomi daerah. Ketanggapan yang dimaksud adalah jangka waktu dalam hitungan hari, antara kasus pertama Covid-19 dan pelaksanaan PSBB. Analisis dilakukan terhadap provinsidi Indonesia yang menerapkan PSBB. Penelitian ini diharapkan mampu menjawab apakah mulainya penerapan PSBB berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut dan mana variabel yang paling dipengaruhi Dengan terjawabnya pertanyaan ini, dapat ditentukan mana kebijakan yang tepat berdasarkan prioritas yang ditunjukan pada hasil analisis data

ANALISISPENGARUHKETANGGAPANPSBBTERHADAP

PertanyaanPenelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, pertanyaan penelitian yang kami ajukan adalah sebagai berikut

1 Apakah ketanggapan pelaksanaan PSBB berpengaruh terhadap jumlah kasus eksisting Covid-19?

2 Apakah ketanggapan pelaksanaan PSBB berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi?

3 Apabila ketanggapan pelaksanaan PSBB berpengaruh terhadap jumlah kasus eksisting Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi, mana yanglebihdipengaruhi?

TujuandanSasaranPenelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ketanggapan pelaksanaan PSBB terhadap jumlah kasus eksisting Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia Untuk mencapai tujuan,sasarandaripenelitian ini adalah mengetahui apakah ketanggapan pelaksanaan PSBB berpengaruh terhadap jumlah kasus eksisting Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia Jika iya, sasaranberikutnyaadalahmengetahui manavariabelyanglebihdipengaruhi

RuangLingkup

Ruang lingkup materi pada penelitian ini adalah kebijakan PSBB, perkembangan kasus covid, dan pertumbuhan ekonomi. Materi-materi tersebut berkaitan dengan variabel yang dipakai padapenelitianini,yaitu ketanggapan PSBB dalam hitungan hari) sebagai variabel independen, jumlah kasus eksisting Covid-19 (Pasien Terkonfirmasi), serta pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen. Adapun materi yang berkaitan dengan mata kuliah ini adalah analisis deksriptifdanasosiasi.

Ruang lingkup wilayah pada penelitian ini adalah provinsi di Indonesia yangmenerapkan PSBB. Diantaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara,KalimantanTengah,danGorontalo

MetodePenelitian

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder Menurut Sugiyono (2012:141) sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh

dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui medialainyangbersumber dariliteratur,buku-buku,sertadokumen.

Terdapat beberapa data sekunder yang didapatkan dari media yang berbedabeda, diantaranya:

1 Waktu dimulainya PSBB provinsi didapatkan dari wikipedia dan media populer

2 Kasus pertama corona per provinsi didapatkan melalui website corona masing-masingprovinsi

3 Jumlah kasus eksisting corona per provinsi didapatkan melalui website corona masing-masing provinsi, update kasus eksisting corona ini diambil pada tanggal 15 Desember 2020

4 Jumlah penduduk provinsi didapatkan melaluidataBPS

5 Pertumbuhan ekonomi provinsi triwulan kedua tahun 2020 didapatkan dari laporan Bank Indonesia melalui dokumen Kajian Ekonomi Regional berjudul Laporan Nusantara Agustus 2020 Penelitian ini merupakanpenelitiankuantitatif Analisisdatadilakukandengan2metode,yaitu analisis asosiatif dan dekstriptif. Analisis asosiatif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis asosiatif yang digunakan adalah regresi linear 1 variabel. Analisis deksriptif dilakukan untuk melengkapianalisis data. Analisis deksriptifyangdigunakanantara lain ukuran persebaran data simpangan baku, serta reduksi data dalam bentuk tabel yang dilakukanuntukvisualisasidata.

AnalisisAsosiatif

Menurut Sugiyono (2013: 11) analisis asosiatif adalah “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.” Adapun metode asosiatif yang dipilih adalah regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana berfungsi menguji sejauh mana pengaruh atau hubungan sebab akibat antara variabel bebas/independen/penyebab terhadap variabel terikat/dependen/akibatnya Variabel independen adalah variabel yang mempengaruh, sementara

variabel dependen adalah bariabel yang dipengaruhi.. Analisis ini akan menjawab apakah ada hubungan antara dua variabel beserta sifat hubungannya Selain itu, akan analisis ini juga menghasilakn perkiraan derajat keakuratan yang dihasilkan oleh persamaan regresi Analisis regresi merupakan salah satu analisis asosiasi yang bersifat eksperimental Analisis asosiatifeksperimentaladalah penyelidikan hubungan antaravariabel pada hasil percobaan yang menunjukkan hubungan yang bersifat sebab akibat Metode analisis ini digunakan terhadap data dengan skala pengukuran rasio Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyaititik0absolut

AnalisisDeksriptif

Menurut Sugiyono (2013: 11),analisis deksriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Analisis deksriptif yang digunakan antara lain ukuran persebaran data simpangan baku, serta reduksi data dalam bentuk tabel untuk visualisasi data. Ukuran persebaran data akan menunjukan indikasitingkat keragaman dalam distribusi nilai variabel. Untuk variabel dengan skala pengukuran rasio, persebaran data dilakukan dengan simpangan baku. Simpangan baku adalah akar darinilai rata-rata kuadrat selisih nilai variabel setiap obyek dengan nilai rata-rata variabel dibagi jumlah populasi. Reduksi data adalah metode untuk meringkas sekumpulan data ke dalam kumpulan data yang lebih kecil yang menggambarkan pengamatan awal tanpa mengorbankan informasi penting Reduksi data daat dilakukan dalam berbagai bentuk Laporan penelitian ini akan menggunakan reduksi data dalam bentuk tabel dan grafik Tabel digunakan untuk

meringkas distribusi nilai variabel dengan menunjukkan jumlah kejadian padasetiapkategorinilaivariabel.

Penggunaan Software (STATA) (MetodeyangDiambil)

Penelitian ini menggunakan software stata Stata adalah program komputer untuk analisis statiska yang dapat melakukan managemen data, analisis statiska, grafika, simulasi, dan pemprograman Secara umum,analisis data dengan stata meliputi tiga proses yakni memasukkandatasetkememori, mengolah dataset dengan seperangkat perintah dan menyimpan atau menampilkan output (Heni, 2020) Stata memiliki beberapa kelebihan, antara lain dapat melakukan beragam analisis statistik, terdapat fitur pelaporan otomatis, dapat menghasilkan berbagai grafik, serta userfriendly Analisis regresi pada stata dapat dilakukan untuk mengetahui persamaan garis regresi serta grafik regresi Persamaan regresi dapat dimunculkan dengan memasukkan command regress variable. Dari persamaan garis dapat ditemukan nilai Adj R-squared yang menunjukan kekuatan hubungan. Selain itu akan didapatkan nilai Prob>F yang akan menunjukkan apakah regresi dapat dipakai atau tidak. Persamaan regresi dapat dibentuk dengan coef. sebagai koefisien dan conssebagaikonstanta. Keberartian model dapat ditentukan denganmelihatsignifikansidarikolom “P > |t|” apabila nilainya lebih kecil dari 0,05 kedua koefisien memiliki keberartian dalam model. Grafik regresi dapat dibentuk dengan cara membentuk variabel baru menggunakan command predict variable, xb . Kemudian memasukan command twoway (scatter variable variable1, sort)(lineprediksivariable1, sort) untuk membentuk grafik Analisis deksriptif dilakukan dengan memasukkan command summarize variable Standar deviasi dapat ditemukan dengan melihat nilai pada Std Dev

KebijakanPSBB

Penerapan lockdown mulai dilakukan negara di dunia sebagai respon atas himbauan WHO untuk melakukan mekanisme darurat dalam menanggapi wabah Covid-19 yang telah menjadi pandemi global Namun, disaat yang sama Pemerintah Indonesia belum memutuskan penerapan lockdown Bahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada tanggal 16 Maret menyatakan bahwa kebijakan karantina wilayah adalah otoritas pemerintah pusat, dan mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak menerapkan karantina wilayah tanpa izin pemerintahpusat Selain itu, berbagai respon Menteri Kesehatan yang dianggap meremehkan virus ini terus disampaikan Sehingga,munculberbagaikritik dan saran dari epidemiolog, tokoh politik, dan masyarakat untuk menerapkan karantina wilayah Akhirnya, pemerintah pusat mengeluarkan status bencana nasional dan kebijakan tentang karantina wilayah yang dinamakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah istilah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Definisi ini diambil dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pada bagian lampiran dijelaskan bahwa PSBB merupakan salah satu tindakan kekarantinaan kesehatan yang paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum Tambahan lainnya antara lain, pembatasan moda transportasi, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, serta pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanandankeamanan

Kebijakan PSBB dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, melalui mekanisme pengajuan dan perizinan kepada Kementrian

Kesehatan. Mentri Kesehatan mengizinkan pengajuan tersebut apabila daerah yang terkait telah memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut antara lain peningkatan jumlah kasus dan/atau kematian secara bermakna dalam kurun waktu tertentu, penyebaran kasussecara cepat di wilayah lain dalam kurun waktu tertentu, dan terdapat bukti terjadi transmisi lokal

Sejak dikeluarkannya peraturan menteri tersebut, telah terdapat 43 daerah (provinsi, kabupaten, kota) yang menerapkan PSBB Namun, seiring melandainya kasus Covid-19, beberapa daerah menerapkan relaksasi PSBB dengan pelonggaran pembatasan Tak sedikit pula daerah yang kembali menerapkan PSBB karena lonjakan kasus Daerah yang tidak melaksanakan PSBB pada umumnya hanya melakukan himbauan kepada masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan Penerapan PSBB berdasarkan provinsi di Indonesiadijelaskanpadatabelberikut Tabel21KasusPertamadanPenerapanPSBB Provinsi

Sumber:websitecovidpemda,2020

Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia

Di Indonesia, kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di DKI Jakarta Tepatnya di daerah permukiman elitKemang,JakartaSelatanpada tanggal 2 Maret 2020 Pada tanggal 9 April 2020, satu bulan setelahnya, virus ini telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia Walaupun tingkat kematiannya rendah, tingkat penyebaran virus yang tinggi menyebabkan kasus di berbagai daerah meningkat dengan tajam Bahkan Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara Per tanggal 15 Desember 2020, jumlah kasus

2.TINJAUANPUSTAKA

Covid-19 terbanyak berada di provinsi yang berada di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh pulau jawa sebagai pintu masuk Covid-19 pertama, kepadatan dan tingkat mobilitasyang tinggi, serta faktor lainnya Berikut tabel yang menjelaskan jumlah kasus Covid-19 provinsi per15Desember2020

Tabel22JumlahKasusCovid-19Provinsiper15Desember 2020

Berdasarkan laporan pertumbuhan ekonomi yang dipublikasikan setiap triwulan (3 bulan). Pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi provinsi ratarata mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi ini, antara lain kontraksi konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor Hal ini jugatercermindaripenurunankinerjalapangan usaha (LU) utama di Jawa, seperti industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, transportasi, dan akomodasi dan makanan minuman Dari sisi eksternal, penurunan permintaan global terutama dari mitra dagang juga memengaruhi kinerja ekspor berbagai daerah Berikut adalah tabel yangmenjelaskan pertumbuhan ekonomi provinsi yang melaksanakan PSBB yang berasal dari data BPSyangdiolaholehBankIndonesia

Sumber:websitecovidpemda,2020

PertumbuhanEkonomiRegional

Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi dihitung menggunakan data produk domestik bruto (PDB). PDB sendiri adalah total nilai pasar daribarang/jasa yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi menghitung persentase kenaikan PDB pada suatutahuntertentudibandingkandenganPDB pada tahun sebelumnya. (Astuningsih, 2017). Dalam skala daerah, PDB disebut PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto). Sehingga, pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan standar untuk mengukur perkembangan kondisi perekonomian suatu daerah

Tabel23PertumbuhanEkonomiRegionalTriwulanII2020 Sumber:LaporanKajianEkonomiBI,2020

3.PEMBAHASAN

InputData

Data mentah yang digunakan pada penelitian ini antara lain waktu dimulainya PSBB provinsi, kasus pertama corona per provinsi, jumlah kasus eksisting corona per provinsi, jumlah penduduk, dan pertumbuhan ekonomi provinsi triwulan kedua tahun 2020. Data tersebutditunjukkandengantabelberikut.

Gambar21PetaPertumbuhanEkonomiRegionalTriwulanII 2020

Sumber:LaporanKajianEkonomiBI,2020

Tabel3.1InputDataMentah

AnalisisOutputData

a. AnalisisAsosiatif

Uji Missing Value dilakukkan untuk memeriksa apakah terdapat data yang kosong atau tidak Uji ini dilakukan dengan cara menuliskan command untuk masing-masing variabel seperti berikut

Sumber: websitecovid-19provinsi&kajianekonomiBI,2020

Data kemudian diolah menggunakan excel untukmendapatkandataberikut:

1. Ketanggapan PSBB, yaitu selisih hari antara kasus pertama dan dimulainya PSBB Provinsi Didapatkan dari jangka waktu kasus pertama corona per provinsi dan waktu dimulainya PSBBprovinsidalamhitunganhari

2 Persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 Didapatkan dari hasil bagi jumlah kasus eksisting corona per provinsi dan jumlah penduduk provinsi

Tabel32InputDataHasilOlahan

Sumber:hasilolahan,2020

Data ini kemudian dimasukkan kedalam aplikasi stata menggunakan fitur import xls. Menu yang dipilih ditampilkan pada gambar berikut

Gambar31ImportExcel

Sumber:stata,2020

Gambar32MissingValue

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Gambar diatas juga menunjukkan tidak terdapat variabel yang datanya kosong Sehingga analisis dapat dilanjutkantanpamerubahapapun

Ketanggapan PSBB dan persentase pendudukterkonfirmasi Untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh ketanggapan PSBB terhadap persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19. Dimasukkan command regresi, sehingga didapatkan hasil berikut.

Gambar33AnalisisRegresi1

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Dari gambar di atas didapatkan hasil analisis, yaitu koefisien ketanggapan PSBB adalah -0.007 dan konstanta 0.632. Sehingga dapat diketahui persamaan dari regresi ini adalah Y = 0.632 -0.007XKemudian,didapatkan nilai R-squared adalah 0.0444. Nilai tersebut menunjkan bahwa terdapat hubungan yang cukup lemah, dimana ketanggapan PSBB hanya dapat menjelaskan 4.44% persentase

penduduk yang terkonfirmasi Covid-19. Ini menunjukan terdapat pengaruh ketanggapan PSBB terhadap persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 dengan sifat tak searah serta hubungan yang lemah Namun, nilai Prob>Fyanglebihdari005,sertanilai P > ItI pada kedua variabel yang juga lebihdari005mengakibatkanterdapat validitas yang kurang baik pada penelitian ini Hasilanalisisyangtelah dipaparkanjugadapatdilihatdarigaris regresiberikut

Gambar34ScatterPlot

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Grafik tersebut menunjukan persebaran persentase penduduk yang terkonfirmasi Covid-19 serta garis prediksi yang didapat dari persamaan regresi Dapat dilihat sebagai besar persebaran persentase penduduk yang terkonfirmasi Covid-19 berada di sekitar garis regresi Garis regresi tersebut menurun, sehingga hubungan yang ada tidak searah Semakin besar jangka hari ketanggapan PSBB (semakintidaktanggap),semakinkecil persentase penduduk yang terkonfirmasiCovid-19

Ketanggapan PSBB dan pertumbuhan ekonomiregional

Untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh ketanggapan PSBB terhadap pertumbuhan ekonomi regional Dimasukkan command regresi, sehinggadidapatkanhasilberikut

Gambar35AnalisisRegresi2

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Dari gambar di atas didapatkan hasil analisis, yaitu koefisien ketanggapan PSBB adalah -0.013 dan konstanta -3.386. Sehingga dapat diketahui persamaan dari regresi ini adalah Y = -3.386-0.013X

Kemudian, didapatkan nilai R-squared adalah 0.0033. Nilai tersebut menunjkan bahwa terdapat hubungan yang sangat lemah, dimana ketanggapan PSBB hanya dapat menjelaskan 0.33% pertumbuhan ekonomiregional.

Ini menunjukan terdapat pengaruh ketanggapan PSBB terhadap persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 dengan sifat tak searah serta hubungan yang sangat lemah Namun, nilaiProb>Fyanglebihdari005,serta nilai P > ItI pada kedua variabel yang juga lebih dari 005 mengakibatkan terdapat validitas yang kurang baik padapenelitianini

Hasil analisis yang telah dipaparkan juga dapat dilihat dari garis regresi berikut

Gambar36ScatterPlot2

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Grafik tersebut menunjukan persebaran pertumbuhan ekonomi regional serta garis prediksi yang didapat dari persamaan regresi Dapat

dilihat sebagai besar persebaran persentase penduduk yang terkonfirmasi Covid-19 berada di sekitar garis regresi, namun tidak berkumpul secara dekat Garis regresi tersebut menurun, sehingga hubungan yang ada tidak searah Semakin besar jangka hari ketanggapan PSBB (semakintidaktanggap),semakinkecil persentase pertumbuhan ekonomi regional

b AnalisisDeksriptif

DeskripsiDataKetanggapanPSBB

Analisis deksriptif pada variabel ketanggapan PSBB dapat dilihat dari tabelsummarizeberikut

Gambar37SummarizeTPSBB

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Dari tabel hasil analisis diatas, dapat dilihat ke-13 provinsi memiliki keragaman data ketanggapan PSBB yang besar, dengan standar deviasi 107 Halinijugadapatmempengaruhi hasil regresi sebelumnya Selain itu, dapat dilihat perbedaan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendah

Deksripsi Data Persentase Penduduk TerkonfirmasiCovid-19

Analisis deksriptif pada persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 dapat dilihat dari tabel summarize berikut

Gambar39SummarizePPK

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Dari tabel hasil analisis diatas, dapat dilihat ke-13 provinsi memiliki keragaman data persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 yang cukup besar, denganstandardeviasi232 Hal ini juga dapat mempengaruhi hasil regresi sebelumnya. Selain itu, dapat

dilihat perbedaan yang cukup besar antaranilaitertinggidanterendah.

Deksripsi Data Pertumbuhan Ekonomi Regional Analisis deksriptif pada persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 dapat dilihat dari tabel summarize berikut

Gambar310SummarizePER

Sumber:hasilanalisisstata,2020

Dari tabel hasil analisis diatas, dapat dilihat ke-13 provinsi memiliki keragaman datapertumbuhanekonomi yang kecil, dengan standar deviasi 0.01.Halinijugadapatmempengaruhi hasil regresi sebelumnya. Selain itu, dapat dilihat perbedaan yang cukup besar antara nilai tertinggi dan terendah.

Dari hasil analisis diatas dilihat bahwa ketanggapan PSBB berpengaruh terhadap persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi regional. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah pengaruh yang diberikan sangatlah kecil. Ketanggapan PSBB hanya mempengaruhi persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19 sebesar 4.44% dan pertumbuhan ekonomi regional sebesar0.33%.

Ketanggapan PSBB memiliki pengaruh terhadap perkembangan kasus Covid-19 karena ketika suatu daerah telah menerapkan pembatasan sosial, maka pergerakan menjadi terbatas Keterbatasan pergerakan ini yang mengakibatkan penyebaran virus menjadi terbatas pula Masalah utama dari virus Covid-19 adalah penyebarannya yang sangat cepatdanmudah Padabagiantinjauanpustaka telah dijelaskan bahwa pembatasan sosial terdiri dari peliburan sekolahdantempatkerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum Tambahan lainnya antara lain, pembatasan moda transportasi, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, serta pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek

pertahanan dan keamanan. Dapatdigambarkan betapa interaksi antar manusia yang menyebabkan transmisivirusdapatdihentikan. Tentunya semakin tanggap/cepat pembatasan dilakukan, semakin cepat pula penyebaran virusdihentikan

Namun, ketanggapan PSBB tidak punya pengaruh yang besar terhadap perkembangan kasus Covid-19 karena terdapat banyak faktor yang lebih berpengaruh terhadap variabel ini Faktor-faktor itu berupa kepadatan penduduk, tingkatmobilitas,ketetatanpelaksanaanPSBB, jangka waktu PSBB, dan lainnya Apabilakita melihat standar deviasi persentase penduduk terkonfirmasi Covid-19, maka terdapat keragaman data yang cukup besar, yaitu sebesar 22% Ini menunjukkan daerah di Indonesia memiliki kondisi perkembangan kasus Covid-19 yang berbeda-beda Tentunya ini diakibatkan karena perbedaan profil kependudukan berupa kepadatan penduduk, tingkat mobilitas, dan lainnya Misalnya, DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi yang tanggap melaksanakan PSBB, namun persentase penduduk yang terkonfirmasi Covid-19 paling tinggi Ini dapat dijelaskan dengan tingginya angka kepadatan penduduk, serta tingginya mobilitas yang diukur dari persentase penduduk komuter di DKI Jakarta. Begitupun faktor keberjalanan pelaksanaan PSBB. Pelaksanaan PSBB di berbagai daerah memiliki tingkat ketetatan yang bermacam-macam. Terdapat daerah yang menutup tempat hiburan sama sekali, namun ada yang tetap membukanya. Adadaerahyang sangat membatasi moda transportasi melalui pengurangan armada, terdapat pula daerah yang hanya menyesuaikan jadwal keberangkatan armada. Selain itu, PSBB juga sempat mengalami masa relaksasi yang berbeda-bedatiapdaerahnya.Perbedaaninilah yang perlu diperhatikan dalam kondisi perkembangankasusCovid-19didaerah.

Selanjutnya, ketanggapan PSBB berpengaruh terhadap kondisi perekonomian suatu daerah karena seperti yang telah dijelaskan keterbatasan kegiatan yang diakibatkan oleh PSBB mengakibatkan terbatas pula kegiatan ekonomi Kegiatan produksi terganggudengan perusahaan yang perlu membatasi jam kerja serta jumlah tenaga kerja, sehingga terjadinya penurunan jumlah barang yang di produksi

Kegiatan distribusi terganggu karena keterbatasanmobilitasdarisegisaranamaupun prasarana. Kegiatan konsumsi beserta daya beli masyarakat juga menurun dibuktikan dengandatayangtelahdipaparkanpadabagian studi literatur Tidak hanya itu, investasi yang biasa dilakukan berbagai pihak terhadap daerahjugamenurun

Namun, ketanggapan PSBB tidak punya pengaruh yang besar terhadap kondisi perekonomian tersebut Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi sangatdipengaruhioleh faktor lainnya Misalnya, kondisi ekonomi nasional bahkan global, keberjalanan PSBB, dan lainnya Dapat dilihat bahwa standar deviasi ketanggapan PSBB sebesar 10-11 hari Sedangkan, pertumbuhan ekonomi pada penelitian ini diambil dari perhitungan 3 bulanan Artinya 10 hari perbedaan ini tidak berpengaruh besar terhadap sisa hari keberjalanan ekonomi suatu daerah Dapat dilihat pula standar deviasi pertumbuhan ekonomi regional tidak besar, yaitu 001% Artinya antar satu daerah dan yang lain relatif tidak memiliki perbedaan dalam hal pertumbuhanekonomi

Kemudian, ketanggapan PSBB mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap perkembangan kasus Covid-19 dibandingkan kondisi perekonomian suatu daerah. Iniadalah hal yang dapat dipertimbangan oleh pembuat keputusan. Artinya pembuat kebijakan perlu mengambilkeputusanberdasarkandata.Dalam hal ini, dapat ditentukan mana prioritas yang perlu diambil berdasarkan tingkat pengaruhnya. Maka, merupakan keputusan yang tepat apabila Pemerintah Daerah mengikuti saran epidemiolog, ahli ekonomi, masyarakat, serta elemen lainnya untuk ketika itusegeramenerapkanPSBB.

5.PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis beserta interpretasi pada bagian sebelumnya, kesimpulandaripenelitian iniantaralain:

1 Ketanggapan PSBB berpengaruh terhadap perkembangan kasus Covid-19padaProvinsidiIndonesia

2. Ketanggapan PSBB berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regionalpadaprovinsidiIndonesia.

3 Pengaruh ketanggapan PSBB terhadap perkembangan kasus Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi regional bersifat lemah Namun, pengaruh ketanggapan PSBB terhadap perkembangan kasus Covid-19 lebih besar daripada pengaruhnya terhadap pertumbuhanekonomiregional

Rekomendasi

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat direkomendasikan:

1 Dalam pengambilan keputusan, sebaiknya pemerintah memperhatikan saran dari para peneliti, karena tentunya saran tersebut berdasarkan data Misalnya dalam kasus ini, ternyata saran untuk segera melaksanakan PSBB atau karantina wilayahterbuktiberdasarkandata

2 Pemerintah perlu meningkatkan ketanggapannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga pengambilan keputusan tidak terlambat karena diambil setiap presedenburuktelahterjadi.

3. Dalam kelanjutanya, untuk menekan angka kasus Covid-19 pemerintah perlu fokus kepada faktor lain yang telah disebutkan, misalnya ketetatan PSBB,jangkaPSBB,danlainnya.

4. Dalam kelanjutannya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mana seluruh daerah mengalami kontraksi, pemerintah perlu fokus kepada faktor lain yang telah disebutkan, misalnya meningkatkan perbaikan investasi, konsumsi domestik, dan lainnya dengan tetap memerhatikan kebijakan yang berkaitandenganpembatasansosial.

5. Masih terdapat banyak daerah yang belum menerapkan PSBB, sedangkan angka kasus Covid-19 terus meningkat Baiknya pemerintah pusat tidak hanya menjadi bagian yang memberikan izin saja, tetapi juga memberikan rekomendasi kepada pemerintahdaerah

KelemahanStudi

Kelemahan studi pada penelitian ini terdapat pada substansidanmetode.Padasisisubstansi, sumber data diambil dari sumber yang bermacam-macam, maka validasinya perlu ditinjau kembali Selainitu,adabanyakasumsi yang digunakan dalam penelitian ini Asumsi tersebut meniadakan beberapa perbedaan kondisi tiap daerah yang juga berpengaruh terhadap perkembangan kasus Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi regional Misalnya, kepadatan penduduk, angka mobilitas, pelaksanaan PSBB, kondisi ekonomi provinsi di Pulau Jawa dan di luar Jawa, serta faktor lainnya Pada sisi metode, nilai Prob>F yang lebih dari 005, serta nilai P > ItI pada kedua variabel yang juga lebih dari 005 mengakibatkan terdapat validitas yang kurang baikpadapenelitianini

REFERENSI

Aida (2020) Laporan Nusantara Agustus 2020 Departemen Kebijakan Ekonomi danMoneterGrupSektoraldanRegional: Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional, 15(3) pikobarjabarprovgoid (2020) Pusat Informasi & Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://pikobarjabarprovgoid/ dinkesbantenprovgoid (2020) Corona Virus (COVID-19) Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://dinkesbantenprovgoid/id/archive/ coronavirus-covid-19/1html infocovid19jatimprovgoid (2020) JATIM TANGGAP COVID-19 Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://infocovid19jatimprovgoid/ corona.jatengprov.go.id (2020). Tanggap COVID-19 Provinsi Jawa Tengah. Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://corona.jatengprov.go.id/ corona.riau.go.id (2020). Riau Tanggap Covid-19. Diakses pada 15 Desember 2020,darihttps://corona.riau.go.id/ covid19.sulselprov.go.id (2020). Sulsel Tanggap COVID-19. Diakses pada 15 Desember2020,dari https://covid19.sulselprov.go.id/ corona.sumbarprov.go.id (2020). SUMBAR TANGGAP CORONA.

Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://corona.sumbarprov.go.id/ corona.kalselprov.go.id (2020). KALSEL TANGGAP COVID-19 Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://coronakalselprovgoid/ coronainfokaltaraprovgoid (2020) Informasi Covid-19 Kalimantar Utara Diaksespada 15 Desember 2020, dari https://coronainfokaltaraprovgoid/ coronakaltenggoid (2020) Media Center Satuan Tugas Covid-19 Kalimantan Tengah Diakses pada 15Desember2020, darihttps://coronakaltenggoid/ dinkesgorontaloprovgoid (2020) GORONTALO TANGGAP DARURAT COVID-19 Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://dinkesgorontaloprovgoid/covid-1 9/ coronajakartagoid (2020) JAKARTA

TANGGAP COVID-19 Diakses pada 15 Desember 2020, dari https://coronajakartagoid/id cnnindonesiacom (2020) Warna Warni Negara Terapkan Lockdown Lawan Corona Diakses pada 15Desember2020, https://wwwcnnindonesiacom/internasio nal/20200331133655-113488718/warna-warni-negara-terapkan-loc kdown-lawan-corona nasional.kompas.com(2020). Mobilitas Penduduk DKI yang Tinggi Sebabkan Peningkatan Kasus Covid-19. Diakses pada 15 Desember 2020, https://nasional.kompas.com/read/2020/03 /17/17244001/mobilitaspenduduk-dki-yan g-tinggi-sebabkan-peningkatan-kasus-covi d-1

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.