Pengorbanan Tenaga Medis sebagai Garda Terdepan
P
andemi Covid-19 ini mengakibatkan beberapa sektor di Indonesia terganggu, seperti sektor ekonomi, industri, rumah tangga, UMKM, terlebih kesehatan. Keuangan di Indonesia sedang difokuskan untuk sektor kesehatan dengan cara memaksimalkan dana yang dikeluarkan untuk rumah sakit yang dijadikan sebagai rujukan Covid-19. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk para tenaga medis dalam penanganan pasien yang terinfeksi virus corona. Sebagai salah satu garda terdepan, para tenaga medis rela berkorban untuk menangani pasien yang terjangkit virus ini. Seperti diketahui, virus corona mudah menyebar dan menular dengan medium berupa droplet yang menyebabkan pasien positif semakin hari semakin bertambah. Tidak sedikit pula pasien yang meninggal setelah terpapar virus ini. Semakin bertambahnya pasien yang positif, maka tenaga medis yang dibutuhkan semakin bertambah pula. Sayangnya, banyak tenaga medis yang akhirnya dinyatakan terpapar Covid-19 diakibatkan adanya beberapa pasien yang tidak jujur. Pasien tersebut enggan mengatakan perihal riwayat perjalanan mereka yang sebenarnya. Apakah mereka sebelumnya berkunjung ke daerah zona merah atau ke daerah rawan pasien Covid-19. Faktor tersebut berimbas besar sehingga membuat tenaga medis terpapar Covid-19. Bahkan, beberapa tenaga medis pun gugur setelah dinyatakan positif Covid-19. Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES/R) mencatat terdapat 44 tenaga medis meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona dengan rincian 32 dokter dan 12 perawat
Petugas medis mengenakan jas hujan plastik sebagai pengganti APD (Foto: katadata.co.id)
Selain karena ketidakjujuran pasien, APD (Alat Perlindungan Diri) yang terbatas juga mengakibatkan banyaknya tenaga medis menggunakan alternatif lain. Jas hujan plastik pun diubah agar bisa menjadi pengganti APD. Tidak hanya APD, jumlah masker dan hand sanitizer juga semakin menipis
Tanggung jawab dan Amanah dalam Waktu Bersamaan Sama seperti masyarakat lainnya, selain berprofesi sebagai tenaga medis, mereka adalah seorang kepala keluarga, seorang istri, ibu, juga seorang anak dalam keluarganya. Namun, mereka harus mampu menahan rasa rindu kepada keluarga karena tidak dapat bertemu dalam waktu yang cukup lama lantaran harus mengemban tugas. Video call menjadi alternatif untuk mengobati rasa rindu dengan keluarga atau orang terdekatnya.
23