LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM
I 2019
w
PER TAN IAN
Syarofina Az Zahra 17/415104/TK/46393
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau dengan keanekaragaman dan kekayaan bentang alam yang dimiliki mulai dari kekayaan laut, pantai hingga dataran tinggi dan pegunungan. Indonesia termasuk negara tropis dengan pergantian dua musim yaitu hujan dan kemarau. Hal ini yang menjadi salah satu alasan indonesia menjadi negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam baik di daratan maupun di lautan. Sumber daya alam di Indonesia terbagi kedalam beberapa sektor diantaranya yaitu sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, pertambangan dan lainnya. Berdasarkan PDB Triwulanan Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut lapangan usaha (milyar rupiah) tahun 2014 – 2019, distribusi sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan berada pada urutan kedua dari 17 sektor lapangan usaha lainnya dengan distribusi 10.55%. Hal ini menandakan Perekonomian Indonesia masih sangat bergantung pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Subsektor tanaman pangan memberikan distribusi terbesar kepada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 78.68%. Dapat diartikan bahwa komoditas pertanian tanaman pangan merupakan sumber daya utama dari pertanian yang perlu dikelola dengan baik dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada kasus wilayah amatan Kabupaten Jepara, sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan dalam PDRB atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha 2010 – 2018 menduduki posisi ketiga tertinggi dengan distribusi sebesar 12,77 % dari total PDRB. Walaupun bukan menjadi sektor tertinggi dalam PDRB Kabupaten Jepara, Sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan terutama pada subsektor pertanian adalah sektor utama yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang paling penting untuk dipenuhi terutama pada penyediaan bahan pangan. Komoditas pertanian tanaman pangan terbagi kedalam 8 jenis komoditas yaitu padi sawah, padi ladang, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat dalam suatu daerah tentunya menjadi isu penting dalam pembangunan suaru daerah. Namun jumlah lahan pertanian setiap tahunnya menurun akibat konversi lahan tentunya menjadi tantangan sendiri bagi ketahanan pangan Kabupaten Jepara. Diperlukan adanya pengkajian khusus menangani ketahanan pangan khususnya pertanian komoditas tanaman pangan untuk menjaga kontinuitas lahan sektor pertanian dan produksinya. Sektor ini juga akan berpengaruh terhadap laju dan pertumbuh kembangan ekonomi Kabupaten Jepara. Analisis Neraca Sumber Daya Alam menjadi salah satu alternatif pengelolaan SDA Pertanian tanaman pangan dalam menentukan potensi lahan dan produksi yang bisa dikembangkan dan dikelola oleh Kabupaten Jepara. Diharapkan nantinya dengan analisis NSDA ini dapat menjadi rekomendasi bagi pengembangan dan pengelolaan sumber daya khususnya pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Landasan Hukum 1.
SNI 19-6728-3-2015 Tentang Penyusunan Neraca Spasial Sumber Daya Alam
2. Permentan No 79 tahun 2013 Tentang Pedoman Kesesuaian Lahan Pada Komoditas Tanaman Pangan 3. Permentan No 41 Tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Pertanian 4.
Permentan No 07 Tentang Pedoman Teknis Kriteria Dan Persyaratan Kawasan, Lahan, Dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Maksud dan Tujuan 1.
Mengetahui ketersediaan dan cadangan SDA pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara yaitu cadangan lahan, cadangan produksi baik fisik maupun moneter
Mengetahui potensi dan tingkat pemanfaatan SDA Pertanian tanaman pangan di 2. Kabupaten Jepara Mengetahui keterkaitan NSDA Pertanian tanaman pangan dengan perekonomi 3. wilayah di Kabupaten Jepara Menentukan rekomendasi arahan kebijakan dan arahan spasial yang sesuai dengan 4. arah perkembangan SDA pertanian di Kabupaten Jepara
Ruang Lingkup 1.
Spasial Wilayah yang akan dikaji yaitu seluruh wilayah di Kabupaten Jepara dengan luas 100.413,189 ha.
2. Temporal
3.
Analisis NSDA Pertanian Tanaman Pangan dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2019 dengan mengunakan data sekunder Tahun 2013 - 2018 yang diterima dari berbagai instansi terkait Substansial Substansi yang dikaji yaitu meliputi : a. Lahan pertanian eksisting di Kabupaten Jepara b. Produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara c. Produktivitas pertanian tanaman pangan Data yang dikaji digunakan melihat cadangan lahan yang dimiliki guna menentukan potensi produksi dari SDA Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Jepara.
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
BAB 2
KONDISI WILAYAH
Administratif dan Geografi
Kabupaten
Jepara
merupakan
salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
yang
beribukota
dengan
jarak
tempuh
di ke
Jepara Ibukota
Provinsi yaitu Kota Semarang sekitar 71 km. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Jepara yaitu : Utara
: Laut Jawa
Selatan : Kabupaten Demak Timur
: Kabupaten Kudus
dan Kabupaten Pati
Barat
: Laut Jawa
Secara
geografis
Kabupaten
Jepara terletak pada posisi 110° 9’ 48,02” sampai 110° 58’ 37,40” Bujur Timur dan 5° 43’ 20,67” sampai 6° 47’ 25,83” Lintang Selatan, yang juga merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari provinsi Jawa Tengah.
Luas wilayah daratan
Kabpoaten Jepara sebesar 100.413,189
Secara administratif, Kabupaten Jepara terdiri dari 16 Kecamatan dengan masing2 memiliki luas dan persentase sebagai berikut :
ha dengan panjang garis pantai 82 km. Sebagian besar luas wilayah merupakan tanah kering sebesar 74.122,133 ha (73,82%)
Tabel Luas Wilayah per Kecamatan
Kecamatan
Luas Wilayah (Ha)
Persentase (%)
dan sisanya merupakan tanah sawah
Kedung
4306.28
4.29
sebesar 26.291,056 ha (26,28%). Wilayah
Pecangaan
3587.81
3.57
Kabupaten
Kalinyamatan
2370
2.36
Jepara
juga
mencakup
luas lautan sebesar 1.845,6 km². Pada
Welahan
2764.21
2.75
lautan
Mayong
6504.7
6.48
kepulauan sejumlah 29 pulau, dengan
Nalumsari
5695.52
5.67
5 pulau berpenghuni dan 24 pulau
Batealit
8887.87
8.85
Tahunan
3890.58
3.87
2466.7
2.46
Mlonggo
4240.24
4.22
Pakis Aji
6055.28
6.03
Bangsri
8535.24
8.50
Kembang
10812.38
10.77
Keling
12311.59
12.26
10864.22
10.82
7120
7.09
tersebut
terdapat
daratan
tidak berpenghuni. Wilayah kepulauan tersebut
merupakan
Kecamatan
Karimunjawa yang berada di gugusan Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau pulau yang ada di Laut Jawa dengan dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sedangkan perairan
sebagian
tersebut
besar
wilayah
dilindungi
dalam
Taman Nasional Laut Karimunjawa.
Jepara
Donorojo Karimunjawa
sumber : Analisis Penulis, 2019
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Kondisi Fisik
Topografi Kabupaten Jepara memiliki relief yang beraneka ragam, terdiri dari dataran tinggi (Gunung Muria) dan dataran rendah (Kawasan pesisir). Ketinggian Kabupaten Jepara berkisar 0-1301 mdpl.
Tutupan Lahan Tutupan Lahan di Kabupaten Jepara terbagi kedalam beberapa jenis tutupan lahan yang disesuaikan dengan penggunaan dan kegiatan yang ada diatasnya.
Klimatologi Pada tahun 2017, curah hujan tertinggi pada bulan Januari mencapai 1.143 mm dan curah hujan rata-rata bulanan terendah pada bulan Agustus. Kondisi suhu udara di Kabupaten Jepara berkisar 27oC – 28oC
Jenis Tanah Jenis tanah di Kabupaten Jepara terbagi menjadi 7 jenis yaitu Aluvial, Aluvial kelabu, Andosol coklat, Asosiasi Mediteran, Latosol coklat, Litosol merah, Regosol coklat. Kabupaten jepara didominasi oleh jenis tanah Litosol Merah.
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Kondisi Sosial dan Ekonomi Sosial Dari aspek sosio-kependudukan, Jumlah penduduk di Kabupaten Jepara 2018 sebanyak 1.240.600 Jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 2.03% dengan jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan Tahunan yang merupakan kawasan perkotaan. Kepadatan penduduk Kabupaten Jepara tahun 2018 yaitu 1.235 jiwa/km2 dengan Kecamatan terpadat penduduk yaitu Kecamatan Jepara sebesat 3.171/km2 yang merupakan kawasan perkotaan. Jumlah penduduk paling banyak berdasarkan usia yaitu pada rentang usia 20-24 tahun dimana termasuk usia produktif. Berdasrkan data ketenagakerjaan. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2018 sebanyak 641.799 jiwa dan yang bekerja sebanyak 617.552. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Jepara sebesar 68,75 sedangkan tingkat penganggurannya sebanyak 3,78. Jumlah sektor pekerjaan paling banyak yaitu pad industri pengolahan sebesar 281.018 pekerja atau 45% dari seluruh penduduk yang bekerja. Sektor yang menjadi dominan dari tenaga kerja selain itu juga pada perdagangan , pertanian dan kontruksi
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara selama 5 tahun terakhir dalam PDRB Atas Dasar Harga Konstan meningkat setiap tahunnya. Berdasakan data BPS Kabupaten Jepara 2019, pada tahun 2014, laju pertumbuhan PDRB ADHK sebesar 4,81 dan pada tahun 2018 sebesar 5,85. Sektor Lapangan Usaha penyumbang terbesar yaitu pada sektor Industri Pengolahan dengan sumbangan distribusi 33.33% kemudian diikuti sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 17.91% dan pertanian, perkebunan dan kehutanan sebesar 12.77%.
Struktur Ekonomi Kabupaten Jepara 100% Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
90%
P. Jasa Pendidikan
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
80%
M,N. Jasa Perusahaan
L. Real Estate
70%
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
60%
J. Informasi dan Komunikasi
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
50% H. Transportasi dan Pergudangan
40%
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor F. Konstruksi
30%
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang D. Pengadaan Listrik dan Gas
20%
C. Industri Pengolahan
10%
B. Pertambangan dan Penggalian
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0%
1
2
3
4
5
Sumber : Analisis Penulis,2019
Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Jepara (persen) 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00
2014
2015
2016
2017
2018
Sumber : Analisis Penulis,2019
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
BAB 3
METODOLOGI
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data untuk analisis NSDA Pertanian Tanaman Pangan menggunakan data sekunder yang didapat dari instansi terkait yaitu Bappeda Kabupaten Jepara, BPS Kabupaten Jepara, Dinas Ketahanan Pangan berupa data dan dokumen terkait Pertanian Tanaman Pangan. Selain itu digunakan juga referensi dari literatur terkait pertanian tanaman pangan, perundang-undangan maupun data-data lainnya yang terpublikasi online.
Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data dalam analisis NSDA Pertanian Tanaman Pangan dilakukan kedalam dua tahap, yaitu : a. Pengolahan Data eksisting Dalam pengolahan data eksisting, data jumlah luas lahan dan produksi dari Lahan Pertanian dimanfaatkan untuk menghitung produktivitas lahan baik secara fisik maupun moneter b. Analisis Potensi dan Cadangan Untuk menganalisis potensi dan cadangan dari SDA Pertanian Tanaman Pangan diperlukan kriteria-kriteria terkait kesesuaian lahan pertanian yang dapat menentukan potensi lahan pertanian seluruhnya dan dapat menghitung cadangan lahan yang tersisa. Cadangan lahan yang tersisa dapat menghasilkan jumlah produksi cadangan baik fisik maupun moneter dari SDA pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara.
Aktiva (Potensi Lahan Pertanian)
Pasiva (Lahan Pertanian Eksisting)
Cadangan Lahan Pertanian
Fisik Moneter
Metode Analisis Keterkaitan NSDA dengan Ekonomi Wilayah Dalam analisis keterkaitan NSDA Pertanian Tanaman Pangan terhadap Ekonomi Wilayah Kabupaten Jepara, perhitungan berupa perkiraan persentase kontribusi oleh subsektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Jepara ddidaptkan dengan cara berikut : a. Menghitung kontribusi subsektor pertanian pada sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perkebunan dari PDRB Kabupaten Kepara b. Menghitung kontribusi subsektor pertanian terhadap total PDBR Kabupaten Jepara Sehingga dapat diketahui kontribusi subsektor pertanian atas PDRB Kabupaten Jepara
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Kerangka Berpikir Peta Tutupan Lahan Peta Jenis Tanah Peta Kelerangan
Peta Tutupan Lahan
Peta Rawan Bencana Banjir Peta Sempadan Sungai Peta Sempadan Pantai
Peta Kesesuaiah Lahan Potensial Lahan Pertanian
Luas Lahan Aktiva
Peta Ketinggian
Luas Lahan Pasiva
Lahan Cadangan
Peta Jarak dari Jalan
Harga Berlaku Peta Jarak dari Irigasi Peta Curah Hujan
Analisis Neraca Moneter
Intensifikasi Lahan
Analisis Neraca FIsik
Cadangan Produksi
Ekstensifikasi Lahan
Produktivitas
Analisis Kontribusi NSDA terhadap PDRB
Kontriibusi Terhadap Sektor A
Kontribusi Terhadap PDRB Total
Kesimpulan dan Rekomendasi
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Cadangan Lahan
Produksi Eksisting
B AB 4
PEMBAHASAN
Analisis Kesesuaian Lahan Potensial untuk Pertanian Analisis kesesuaian lahan potensial untuk pertanian dilakukan untuk mengetahui lahan-lahan cadangan yang dapat dikonversi menjadi lahan pertanian dalam memnuhi kebutuhan produksi pangan yang semakin meningkat. Analisis ini dilakukan dengan cara menentukan kriteria-kriteria kesesuaian lahan untuk pertanian. Kriteria – kriteria ini yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dari potensi lahan pertanian di Kabupaten Jepara. Kriteria-kriteria yang ada kemudian di overlay dan disesuaikan dengan tingkat kesesuaian lahannya sehingga didapat luas potensi lahan pertanian yang kemudian disebut lahan aktiva sebesar 35,019.54 Ha
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tabel Kriteria Kesesuaian Lahan Kriteria Kesesuaian Lahan No.
1
2
3
4
Kriteria
Tutupan Lahan
Jenis Tanah
Kelerengan
Rawan Bencana Banjir
5
Sempadan Pantai
6
Sempadan Sungai
7
8
9
10
Ketinggian
Jarak dari Jalan
Jarak darisaluran irigasi
Curah Hujan
Subkriteria
Skor
Lahan Pertanian (Sawah,Tegalan,Kebun)
4
Tanah Kering (Tanah Kosong, Perkebunan Karet,dll)
3
semak
2
Kawasan Perkotaan (Permukiman, industri,dll) , kawasan tambang dan tambak
1
Jaringan Air, Badan Air, Hutan
0
Aluvial dan Aluvial Kelabu
4
Litosol dan Regosol
3
Latosol
2
Mediteran dan andosol
1
0-3
4
3- 8
3
8 - 30
2
>30
1
Tidak Rawan
4
Rendah
3
Sedang
2
Tinggi
1
100 m
0
> 100 m
4
100 m
0
> 100 m
4
0-10
4
10 - 40
3
40 - 100
2
100 - 500
1
>500
0
0 - 1000
4
1000 - 2000
3
2000 - 3000
2
>3000
1
0 - 500
4
500 - 1000
3
1000 - 1500
2
> 1500
1
< 2500
4
2500 - 3000
3
3000 - 3500
2
> 3500
1
Sumber : Analisis Penulis,2019
Most Suitable Suitable Moderatly Suitable Less Suitable Not Suitable
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Hasil Overlay Kesesuaian Lahan Pertanian Lahan Aktiva
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Analisis Neraca Sumber Daya Neraca Fisik Analisis Neraca fisik dilakukan untuk memperkirakan cadangan sektor pertanian baik dari lahan pertanian dan produksi dari setiap jenis komoditas pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara. 1. Analisis Neraca Fisik Cadangan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Analisis cadangan lahan pertanian merupakan proses perkiraan luas cadangan lahan pertanian yang belum digunakan sebagai lahan pertanian. Luas cadangan lahan pertanian didapatkan dari selisih antara Lahan Aktiva dan Lahan Pasiva. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, Kabupaten Jepara memiliki luas cadangan lahan potensial untuk pertanian sebesar 21,294.24 Ha. Setiap kecamatan juga memiliki lahan cadangan pertanian. Kecamatan yang memiliki lahan cadangan pertanian paling luas yaitu Kecamatan keling sebesar 4.499,95 Ha. Namun bisa dilihat bahwa luas lahan cadangan bukan merupakan selisih mutlak dari lahan aktiva dan pasiva. Hal ini terjadi dikarenakan dalam analisis dengan sistem GIS tidak hanya memperhitungkan jumlah namun juga lokasi lahan. Meskipun terdapat beberapa kecamatan yang jumlah luas lahan aktivanya lebih kecil dibandingan luas pasiva, namun tetap memiliki luas cadangan karena terdapat lokasi lahan pasiva yang tidak teroverlay dengan lahan pasiva. Cadangan lahan ini yang kemudian menjadi aset lahan dalam memproduksi sektor pertanian komoditas tanaman pangan.
Lahan Aktiva
Lahan Pasiva
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Lahan Cadangan
Berdasarkan hasil perhitungan , ditemukan luas lahan cadangan pertanian di Kabupaten Jepara sebesar 21,294.24 Ha dengan pembagian luas lahan per kecamatan sebagai berikut : Tabel Luas Lahan Pertanian
Kecamatan
Lahan Aktiva (Ha)
Lahan Pasiva (Ha)
Lahan Cadangan (Ha)
Kedung
1,188.57
1,666.95
385.57
Pecangaan
1,207.21
1,543.56
505.37
Kalinyamatan
1,001.80
1,361.09
216.31
Welahan
1,008.87
1,614.33
207.80
Mayong
3,235.39
2,763.58
1,773.32
Nalumsari
2,378.36
2,235.28
1,061.64
Batealit
2,979.69
1,945.41
2,035.39
Tahunan
1,219.59
832.95
831.40
Jepara
880.73
381.32
636.15
Mlonggo
1,153.30
1,146.68
647.33
Pakis Aji
2,430.89
1,460.25
1,756.82
Bangsri
4,100.17
2,556.33
2,231.87
Kembang
3,464.48
2,382.51
2,470.28
Keling
5,395.46
1,942.36
4,499.95
Donorojo
3,032.15
2,495.14
1,693.03
Karimunjawa
342.88
20.56
342
35,019.54
26,348.30
21,294.24
Kabupaten Jepara
Sumber : Analisis Penulis,2019
2. Analisis Neraca Fisik Cadangan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Analisis cadangan produksi pertanian merupakan jumlah produksi maksimal yang bisa dihasilkan dari cadangan lahan pertanian dengan asumsi keberhasilan panen 100%. Analisis ini dapat digunakan sebagai proyeksi cadangan produksi tanaman pangan yang dapat dimiliki Kabupaten Jepara dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dalam menentukan cadangan produksi dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Cadangan Produksi
Luas Cadangan Lahan
Produktivitas Per Kecamatan
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Pada kondisi saat ini, berdasarkan data BPS 2019, produksi sektor pertanian komoditas tanaman pangan di Kabupaten Jepara sebagai berikut : Tabel Produksi (Ton) Kecamatan
Padi
Jagung
Kacang Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
16.8
0
0
0
2840.6
0
4.8
0
4722.7
0
41.2
0
5625.4
39.4 39.4
Kedung
19,130
Pecangaan
16,375
190.4
0
Kalinyamatan
14,537
2304.7
1.3
Welahan
17,087
4301.8
0
9.6
2
0
Mayong
21,193
2972.4
0
165.9
0
26444.2
0
Nalumsari
28,362
3946.2
0
7.7
0
28662.4
843.5
Batealit
16,090
14712.3
0.7
2201.5
0
17317.1
0
Tahunan
9,469
1770.6
0
182.8
0
436.8
60.1
Jepara
4,234
217.5
1.7
33.7
0
555.9
0
Mlonggo
12,561
917.7
0
4.8
0
1015.7
0
Pakis Aji
12,441
2511.3
0
1672.6
0
12097.1
0
Bangsri
23,064
15127.8
0
1097.9
0
26225.8
20.7
Kembang
17,358
15946.8
0
1188.2
2
28584
0
Keling
25,941
20742.6
0
1059.4
0
25107
0
Donorojo
24,420
10139.7
0
429
0
39842
0
Karimunjawa
65
0
0
0
0
0
0
Total Kabupaten Jepara
262,327
95,818.6
3.7
8,099.1
4
219,476.7
1003.1
Sumber : Analisis Penulis,2019
Dari data produksi tersebut dapat ditemukan produktivitas dari setiap komoditas per kecamatan dengan pembagian antara lahan tanam dengan produksi per komoditas per kecamatan. Produktivitas ini yang kemudian digunakan untuk menghitung cadangan produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara. Tabel Produktivitas (Ton/Ha) Kecamatan
Padi
Jagung
Kacang Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kedung
11.476
8.22
0.00
0.00
0.00
26.22
0.00
Pecangaan
10.609
8.10
0.00
1.57
0.00
25.67
0.00
Kalinyamatan
10.680
8.16
0.67
1.31
0.00
25.72
20.29
Welahan
10.585
8.20
0.00
1.38
1.03
0.00
20.29
Mayong
7.669
8.01
0.00
1.24
0.00
26.26
0.00
Nalumsari
12.688
8.15
0.00
1.57
0.00
25.15
19.98
Batealit
8.271
8.03
0.68
1.40
0.00
24.20
0.00
Tahunan
11.368
8.13
0.00
1.50
0.00
24.42
20.27
Jepara
11.103
8.18
0.83
1.23
0.00
24.72
0.00
Mlonggo
10.954
8.18
0.00
1.24
0.00
22.08
0.00
Pakis Aji
8.520
8.04
0.00
1.42
0.00
26.24
0.00
Bangsri
9.022
8.07
0.00
1.35
0.00
26.10
20.25
Kembang
7.286
8.05
0.00
1.30
1.03
27.22
0.00
Keling
13.355
8.04
0.00
1.33
0.00
26.10
0.00
Donorojo
9.787
8.07
0.00
1.30
0.00
25.99
0.00
Karimunjawa
3.162
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Total Kabupaten Jepara
9.956
8.06
0.74
1.36
1.03
25.91
20.03
Sumber : Analisis Penulis,2019
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan jumlah cadangan produksi per komoditas di Kabupaten Jepara sebagai berikut : Tabel Cadangan Produksi (Ton) Kecamatan
Padi
Jagung
Kacang Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar 0.00
Kedung
4,424.87
13.58
0.00
0.00
0.00
2,295.72
Pecangaan
5,361.22
153.88
0.00
3.88
0.00
3,816.81
0.00
Kalinyamatan
2,310.32
1,862.62
1.05
33.30
0.00
4,546.35
31.84
Welahan
2,199.46
3,476.64
0.00
7.76
1.62
0.00
31.84
Mayong
13,599.00
2,402.24
0.00
134.08
0.00
21,371.75
0.00
Nalumsari
13,470.43
3,189.25
0.00
6.22
0.00
23,164.46
681.70
Batealit
16,834.23
11,890.23
0.57
1,779.21
0.00
13,995.38
0.00
Tahunan
9,451.40
1,430.97
0.00
147.74
0.00
353.01
48.57
Jepara
7,063.39
175.78
1.37
27.24
0.00
449.27
0.00 0.00
Mlonggo
7,090.99
741.67
0.00
3.88
0.00
820.87
Pakis Aji
14,967.75
2,029.59
0.00
1,351.77
0.00
9,776.67
0.00
Bangsri
20,136.64
12,226.03
0.00
887.30
0.00
21,195.24
16.73
Kembang
17,997.51
12,887.93
0.00
960.28
1.62
23,101.10
0.00
Keling
60,098.80
16,763.81
0.00
856.19
0.00
20,291.05
0.00
Donorojo
16,569.72
8,194.73
0.00
346.71
0.00
32,199.62
0.00
Karimunjawa
1,081.26
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Total Kabupaten Jepara
212,008.18
77,438.95
2.99
6,545.55
3.23
177,377.30
810.69
Sumber : Analisis Penulis,2019
Dengan pengoptimalan cadangan lahan yang ada, Kabupaten Jepara dapat memilki aset dari sektor pertanian tanaman pangan hampir dua kali lipat dari produksi sebelumnya. Produksi pertanian yang menjadi unggulan yaitu pada komoditas padi, ubi kayu dan jagung. Dengan ini harapannya Kabupaten Jepara dapat memenuhi kebutuhan pokok dari masayrakatnya dan dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jepara.
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Neraca Moneter Neraca moneter merupakan hasil valuasi dari nilai cadangan fisik. Analisis neraca moneter dilakukan untuk memperkirakan cadangan pendapatan atau aset Kabupaten Jepara yang diperoleh dari sektor pertanian tanaman pangan. Cadangan moneter memberikan gambaran mengenai nilai ekonomi dari produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara. Neraca Moneter dihitung dari perkalian Cadangan produksi dengan harga berlaku dari setiap jenis komoditas. Sehingga didapatkan jumlah cadangan moneter per komoditas sebagai berikut : Tabel Perhitungan Cadangan Moneter Harga (Rp/Kg)
5,237
7,000
14,333
24,333
20,000
4,000
2,000
Kecamatan
Padi
Jagung
Kacang Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Total
Kedung
23,173,044,190
95,060,000
0
0
0
9,182,880,000
0
Pecangaan
28,076,709,140
1,077,160,000
0
94,412,040
0
15,267,240,000
0
44,515,521,180
Kalinyamatan
12,099,145,840
13,038,340,000
15,049,650
810,288,900
0
18,185,400,000
63,680,000
44,211,904,390
Welahan
11,518,572,020
24,336,480,000
0
188,824,080
32,400,000
0
63,680,000
36,139,956,100
32,450,984,190
Mayong
71,217,963,000
16,815,680,000
0
3,262,568,640
0
85,487,000,000
0
176,783,211,640
Nalumsari
70,544,641,910
22,324,750,000
0
151,351,260
0
92,657,840,000
1,363,400,000
187,041,983,170
Batealit
88,160,862,510
83,231,610,000
8,169,810
43,293,516,930
0
55,981,520,000
0
270,675,679,250
Tahunan
49,496,981,800
10,016,790,000
0
3,594,957,420
0
1,412,040,000
97,140,000
64,617,909,220
Jepara
36,990,973,430
1,230,460,000
19,636,210
662,830,920
0
1,797,080,000
0
40,700,980,560
Mlonggo
37,135,514,630
5,191,690,000
0
94,412,040
0
3,283,480,000
0
45,705,096,670
Pakis Aji
78,386,106,750
14,207,130,000
0
32,892,619,410
0
39,106,680,000
0
164,592,536,160
Bangsri
105,455,583,680
85,582,210,000
0
21,590,670,900
0
84,780,960,000
33,460,000
297,442,884,580
Kembang
94,252,959,870
90,215,510,000
0
23,366,493,240
32,400,000
92,404,400,000
0
300,271,763,110
Keling
314,737,415,600
117,346,670,000
0
20,833,671,270
0
81,164,200,000
0
534,081,956,870
Donorojo
86,775,623,640
57,363,110,000
0
8,436,494,430
0
128,798,480,000
0
281,373,708,070
Karimunjawa
5,662,558,620
0
0
0
0
0
0
5,662,558,620
Total Kabupaten Jepara
1,113,684,656,630
542,072,650,000
42,855,670
159,273,111,480
64,800,000
709,509,200,000
1,621,360,000
2,526,268,633,780
Sumber : Analisis Penulis,2019
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapatkan total pendapatan maksimal yang bisa didapatkan dari sektor pertanian tanaman pangan di Kabupaten Jepara yaitu sebesar Rp 2,526,268,633,780.00 . Total pendapatan ini bisa didapatkan dengan asumsi jika keberhasilan panen 100% dengan penjualan setiap panen sesuai dengan harga berlaku. Analisis neraca moneter juga dapat dilakukan menggunakan dua asumsi yaitu Asumsi Intensifikasi dan Asumsi Ekstensifikasi. a. Asumsi Intensifikasi Lahan Intensifikasi lahan pertanian adalah upaya meningkatkan produksi pertanian dengan mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada. Perhitungan neraca moneter dengan asumsi intensifikasi lahan dilakukan untuk menghitung pendapatan maksimum yang dapat diperoleh dari sektor pertanian tanaman pangan. Perhitungan ini dilakukan dengan pengkalian antara produksi eksisting dengan harga yang berlaku. Dari perhitungan ini diperoleh bahwa Kabupaten Jepara memiliki pendapatan sebesar Rp 3,121,660,805,324.00 jika semua lahan pertaniannya dapat teroptimalkan dalam memproduksi sektor pertanian tanaman pangan dengan penatabulasian sebagai berikut :
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
Tabel Perhitungan Intensifikasi Lahan
Komoditas
Luas Lahan (Ha)
Padi
26,348.30
Jagung
11,881.08
95,818
7,000
Kacang Kedelai
5.01
3.7
14,333
Kacang Tanah
5,938.19
8,099.1
24,333
3.88
4
20,000
Ubi Kayu
8,470.04
219,476.7
4,000
877,906,800,000
Ubi Jalar
50.09
1003.1
2,000
2,006,200,000
Kacang Hijau
Harga (Rp/Kg)
Produksi (Ton) 262,327
Total Pendapatan (Rp)
5,237
1,373,806,499,000 670,730,200,000.00 53,033,321 197,078,073,003 80,000,000
3,121,660,805,324.00
Total Pendapatan Kabupaten Jepara Sumber : Analisis Penulis,2019
b. Asumsi Ekstensifikasi Lahan Ekstensifikasi Lahan merupakan upaya peningkatan produksi pertanian dengan Perluasan lahan pertanian pada lahan-lahan potensial seperti tegalan, kebun,tanah kosong, dll. Perhitungan neraca moneter dengan asumsi Ekstensifikasi lahan dilakukan untuk menghitung cadangan pendapatan maksimum yang dapat diperoleh dari sektor pertanian tanaman pangan. Perhitungan ini didapat dari produksi baik eksisting maupun cadangan dikalikan dengan harga berlaku dengan asumsi keberhasilan panen 100% sehingga didapatkan pendapatan per komoditas sebesar : Tabel Perhitungan Ekstensifikasi Lahan
Komoditas
Luas Lahan (Ha)
Padi
47,642.54
9.96
474,329.10
5,237
2,484,061,504,546
Jagung
21,483.18
8.06
173,154.43
7,000
1,212,081,015,600
Kacang Kedelai
9.06
0.74
6.70
14,333
96,094,165
Kacang Tanah
10,737.73
1.36
14,603.31
24,333
355,342,410,362
Kacang Hijau
7.02
1.03
7.23
20,000
144,612,000
Ubi Kayu
15,315.38
25.91
396,821.50
4,000
1,587,285,983,200
Ubi Jalar
90.57
20.03
1,814.12
2,000
3,628,234,200
Produktivitas (Ton/Ha)
Produksi (Ton)
Total Pendapatan Kabupaten Jepara
Harga (Rp/Kg)
Total Pendapatan (Rp)
5,642,639,854,074
Sumber : Analisis Penulis,2019
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh bahwa Kabupaten Jepara memiliki cadangan pendapatan sebesar Rp 5,642,639,854,074 jika semua lahan pertanian baik eksisiting maupun potensial teroptimalkan dalam memproduksi.
2019 I LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA
Analisis Keterkaitan PDRB Analisis keterkaitan NSDA Pertanian Tanaman Pangan dengan PDRB dilakukan guna memproyeksi kontribusi atau pengaruh dari SDA Pertanian sub sektor tanaman pangan terhadap PDRB Kabupaten Jepara. Berdasarkan data PDRB ADHB Kabupaten Jepara Menurut Lapangan Usaha tahun 2018, PDRB pada Sektor A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar Rp 3,826,518,690,000 dan menyumbang kontribusi sebesar 13,63% terhadap keseluruhan PDRB Kabupaten Jepara. Berdasarkan hasil analisis dari neraca moneter dengan dua pendekatan, ekstensifikasi dan intensifikasi, dapat dilakukan perkiraan proyeksi penambahan jumlah PDRB dan kontribusi dari sektor pertanian khususnya tanaman pangan terhadap sektor A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan maupun terhadap total keseluruhan PDRB Kabupaten Jepara. Tabel Perhitungan Keterkaitan Cadangan Moneter dengan PDRB Kabupaten Jepara
Asumsi Pendekatan
Total Pendapatan dari Cadangan Produksi Pangan (Rupiah)
PDRB ADHB Kabupaten Jepara 2018 Total Pendapatan Sektor A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Total PDRB
Perkiraan Kontribusi Terhadap PDRB Lapangan Usaha Sektor A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Perkiraan Kontribusi Terhadap PDRB
Intensifikasi
IDR
3,121,660,805,324
IDR 3,826,518,690,000
IDR 28,064,378,340,000
82%
11%
Ekstensifikasi
IDR
5,642,639,854,074
IDR 3,826,518,690,000
IDR 28,064,378,340,000
147%
20%
Cadangan Lahan
IDR
2,526,268,633,780
IDR 3,826,518,690,000
IDR 28,064,378,340,000
66%
9%
Sumber : Analisis Penulis,2019
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa sanya pendekatan ekstensifikasi lahan dapat menambah jumlah pendapatan pada sektor A. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 147% atau kurang lebih 1,5 kali dari pendapatan eksisting dan menambah kontribusi pada total PDRB sebesar 20%. Hal ini tentunya dapat terjadi dika pemerintah Kabupaten Jepara mengoptimalkan seluruh lahan pertanian baik eksisting maupun potensial dalam produksinya. Dengan ekstensifikasi lahan dapat meningkatkan PDRB pada sektor pertanian dengan cukup siginifikan yang juga berdampak pada peningkatan perekonomian Kabupaten Jepara secara keseluruhan. Analisis ini tentunya berdasarkan kalkulasi dari harga, produktivitas dan pendapatan pada tahun 2018 berdasarkan harga berlaku. Dengan begitu tingkat relevansi hanya dapat dijamin jika faktor-faktor yang disebutkan berlaku sama dengan tahap analisis.
LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa Kabupaten Jepara baru memanfaatkan kurag lebih 50% dari total lahan potensial yang dapat difungsikan menjadi lahan pertanian yaitu sebesar 26,348 Ha dari 47,642.54 Ha. Terdapat dua pendekatan dalam pengoptimalan lahan pertanian di Kabupaten Jepara yaitu intensifikasi lahan dan ekstensifikasi lahan. Berdasarkan hasil analisis neraca fisik dan moneter didapat bahwa pendekatan ektensifikasi lahan dapat memberikan cadangan pendapatan yang lebih besar sebanyak hampir dua kali lipat dari pendapatan eksisting. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Jepara. Selain pendapatan, hal ini juga dapat disimpulkan Kabupatan Jepara masih memiliki lahan cadangan untuk memproduksi pertanian tanaman pangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rekomendasi Dalam mewujudkan pengoptimalan sektor pertanian Kabupaten Jepara secara menyuluruh, terdapat upaya-upaya yang perlu dilakukan, diantaranya : 1. Memadukan pendekatan ekstensifikasi dan intensifikasi dalam mengoptimalkan penggunaanh lahan pertanian Meningkatkan jumlah produksi dengan perluasan lahan pertanian 2. Meningkatkan jumlah produksi dengan pengoptimalan lahan eksisting dengan Panca Usaha Tani 3. Meningkatkan teknologi dalam pengembangan sektor pertanian Perbaikan dan penyediaan infrastruktur yang mendukung kegiatan pertanian 4. Memanfaatkan ekspor sebagai penambahan pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Jepara 5. Meningkatkan teknologi dalam pengembangan sektor pertanian Perbaikan dan penyediaan infrastruktur yang mendukung kegiatan pertanian 6. Memanfaatkan ekspor sebagai penambahan pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian Kabupaten Jepara
Daftar Pustaka 1. Kabupaten Jepara dalam Angka 2019, BPS Kabupaten Jepara 2. Laporan Akhir NSDA Kabupaten Jepara 2018, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara 3. Bappeda Kabupaten Jepara 2019 4. SNI 19-6728-3-2015 Tentang Penyusunan Neraca Spasial Sumber Daya Alam 5. Permentan No 79 tahun 2013 Tentang Pedoman Kesesuaian Lahan Pada Komoditas Tanaman Pangan 5. Permentan No 41 Tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian 6. Permentan No 07 Tentang Pedoman Teknis Kriteria Dan Persyaratan Kawasan, Lahan, Dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan 7. Jurnal Artikel â&#x20AC;&#x153;Assesing The Suitability and Availability of Land for Agriculture in Tuban Regency, East Java, Indonesiaâ&#x20AC;? oleh Widiatmaka,dkk Tahun 2016 LAPORAN NERACA SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN KABUPATEN JEPARA I 2019
LAPORAN NSDA PERTANIAN KABUPATEN JEPARA 2019