Research and Development Project 2020
a research about:
Konsep Co-Housing dan Land Sharing Sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta (Kasus : Kampung Terban, Yogyakarta) brought to you by:
Syarofina Az Zahra Urban Planner
RESEARCH AND DEVELOPMENT PROJECT
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Kerangka Analisis KAJIAN LITERATUR Co-Housing Land Sharing Best Practice Sintesis Konsep
PEMBAHASAN Analisis Kondisi Eksisting Fisik Kampung Terban Analisis Kondisi Eksisting Sosial dan Ekonomi Kampung Terban Analisis Kondisi Eksisting Lingkungan Kampung Terban Sintesis Potensi dan Masalah Kampung Terban Sintesis Korelasi Masalah dan Variabel Strategi Sintesis Korelasi Strategi dan Masalah Strategi Penataan Kampung Kota KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Saran dan Rekomendasi
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
PENDAHULUAN
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
LATAR BELAKANG Kehidupan perkotaan dengan beragam aktivitas serta kelengkapan infrastruktur dan sarana menjadi daya pikat bagi masyarakat untuk tinggal dan beraktivitas. Kegiatan bermukim pada suatu kota dapat menentukan karakter dan kondisi masyarakatnya sehingga dapat membentuk tatanan ruang kota (Nugroho, 2009).
Kebutuhan perumahan akibat pertumbuhan penduduk memicu permintaan potensial di perkotaan, dimana masyarakat membutuhkan tempat tinggal namun tidak memiliki daya beli atas hunian layak Jika hal tersebut tidak dapat terpenuhi maka dapat mendorong pertumbuhan permukiman informal di perkotaan (Sulistiyani, 2020). Fenomena ini yang kemudian memicu pertumbuhan kampung-kampung kota di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta.
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
LATAR BELAKANG Kampung kota menggambarkan karakteristik asli suatu kota yang memiliki sistem sosial dan budaya yang mengikat. Realitasnya kampung kota sering kali terabaikan dalam bagian perkotaan padahal sejatinya kampung kota memiliki potensi besar dalam perkembangan kota Kepadatan hunian dengan perkembangan ruang yang organis memicu munculnya beragam permasalahan permukiman seperti permukiman kumuh, sulit akses pelayanan dasar, sanitasi, minimnya ruang terbuka ,dll. Permasalahan-permasalahan yang ada di kampung kota jika terus diabaikan dapat menurunkan kelayakhunian lingkungan permukiman dan dapat berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. “Kampung kota dapat berperan dalam pembentuk kota maka pentingnya perhatian dalam penataan kampung kota sebagai solusi pemecahan permasalahan perkotaan” Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
LATAR BELAKANG Perkembangan kampung kota yang berstatus kumuh di kota Yogyakarta pada tahun 2016 tercatat mencapai luasan sebesar 264,90 Ha terdiri dari 13 Kecamatan dan 36 Kelurahan (Bawole, 2019). Wilayah kampung kota dengan lingkungan yang kumuh didominasi pada area kampung sepanjang Sungai Code, Gajahwong dan Winongo. Kampung Terban menjadi salah satu kampung yang terletak di sepanjang Kali Code. Penduduk Kampung Terban merupakan penduduk asli yang tinggal sejak lama di Kota Yogyakarta. Sebagian penduduk tinggal diatas tanah hak, sebagian lainnya tinggal di tanah sultan Perkembangan permukiman juga menyebabkan sebagian penduduk menggunakan tanah sempadan sungai untuk membangun rumah. Kampung Terban termasuk dalam kampung pinggir sungai yang memiliki kepadatan hunian yang sangat tinggi dan cenderung kumuh. Kepadatan tinggi menyebabkan jalan-jalan antar rumah sangat sempit dan minim ruang terbuka. Sumber Gambar: Google Maps, 2020
Perlunya penataan kampung terban guna meningkatkan kualitas lingkungan permukiman sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
BATASAN PENELITIAN
BATASAN LOKUS PENELITIAN
BATASAN FOKUS PENELITIAN
Batasan lokasi penelitian ini yaitu pada kampung terban. Lebih rinci lagi pada permukiman pinggir Sungai Code di Gang Baladewa.
Penelitian ini berfokus pada analisis
kondisi eksisting kampung terban dari aspek fisik, sosial dan lingkungan serta rekomendasi awal strategi penataan kampung dengan konsep co-housing dan land sharing.
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
KERANGKA ANALISIS Analisis Kampung Terban
Analisis Spasial dan non spasial FISIK • • • •
Lokasi Guna Lahan Aksesibilitas Pemanfaatan Ruang
Kajian Literatur
Konsep Co-Housing SOSIAL & EKONOMI • Kependudukan • Kondisi kegiatan sosial • Ketenaga kerjaan
LINGKUNGAN • Masalah Lingkungan
• •
Partisipasi Masyarakat Desain Fisik & Lingkungan
Potensi dan Masalah Kampung Terban
Proses
Output
• • •
Sarana dan Prasarana Manajemen perumahan Pengelolaan lahan
Variabel Konsep
Sintesis Korelasi
Input
Konsep Land Sharing
Strategi Penataan Kampung Kota
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
KAJIAN LITERATUR
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
KONSEP CO-HOUSING
Konsep Co-Housing
Co-housing merupakan hunian yang dirancang untuk mengoptimalkan keseimbangan kebutuhan privat dan komunitas (McCamant, 1994). Konsep ini menyediakan hunian pribadi tetapi juga andil dalam kepemilikan ruang komunal (common house) dimana kegiatan komunitas dilakukan. Co-housing perumahan kolaboratif yang mengedepankan partisipasi aktif para penghuni dalam merancang dan mengelola lingkungannya sendiri. Penghuni secara sadar berkomitmen untuk hidup sebagai sebuah komunitas, sehingga lingkungan hunian dibuat untuk mendorong terciptanya interaksi sosial. (The Cohousing Association of The United States)
Sumber Gambar : https://threader.app/
Co-housing didefinisikan sebagai jenis perumahan kolaboratif yang direncanakan, dirancang, dihuni, didanai, dan dikelola oleh suatu komunitas yang terdiri dari rumah pribadi dan fasilitas bersama dengan mengedepankan kehidupan sosial dan interaksi sosial yang terjadi antar penghuni (Hardy, n.d)
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020
KONSEP CO-HOUSING
Karakteristik Co-Housing (McCamant & Durret, 1994)
gambar menyesuaikan topik
Sumber Gambar : https://tinyhouseindonesia.blogspot.com/
1
Partisipatif ; Para penghuni terlibat dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pembangunan, pembiayaan, monev hingga penentuan desain rumah
2
Desain Fisik Lingkungan ; dirancang untuk mendorong adanya interaksi sosial antar penghuni sebagai modal sosial perumahan,
3
4
Fasilitas Umum; Fasilitas bersama sebagai bagian dari komunitas. Area bersama dirancang sesuai kebutuhan para penghuni untuk melengkapi ruang-ruang privat Manajemen Perumahan; Para penghuni mengelola pengembangan perumahan dan membuat kesepakatan bersama dengan pertemuan-pertemuan rutin yang diadakan.
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020
KONSEP LAND SHARING
Konsep Land Sharing
Land Sharing merupakan konsep penataan permukiman dengan kesepakatan antara pemilik lahan dan penghuni lahan tersebut. Dalam kesepakatannya pemilik lahan mendapatkan lokasi strategis untuk dibangun sedangkan penghuni lahan tetap diijinkan membangun rumah dan tinggal di sebagian lahan (Yukeiko, 2015). Land Sharing cocok digunakan pada penataan kawasan permukiman yang tidak berpola, rendahnya ketersediaan lahan untuk prasarana dan ruang terbuka dan status permukiman di lahan konflik (Basri, 2010). Land Sharing strategi perbaikan perumahan dan permukiman yang memungkinkan baik pemilik tanah maupun masyarakat yang tinggal di atas tanah tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Dengan negosiasi, lahan dibagi sebagian kepada pemilik lahan untuk dikembangkan dan sebagian untuk para penghuni sebelumnya (bisa dijual, disewa atau diberikan).
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
KONSEP LAND SHARING
Syarat Implementasi Land Sharing (Yukeiko, 2015) 1
gambar menyesuaikan topik
2
3
4 Sumber Gambar : https://en.codi.or.th/
Tingkat kepemilikan lahan/penghunian secara sah ; memiliki bukti kepemilikan lahan yang menjadi lahan hunian permukiman kumuh Tata letak bangunan di permukiman tidak berpola; penataan pada kawasan permukiman yang tumbuh secara organis Tingkat kekumuhannya tinggi; dinilai dari kualitas lingkungan permukimannya. Kerja sama antar penghuni dan pemilik lahan yang baik ; penataan ini dapat terlaksana jika kedua belaj pihak dapat bekerja sama dengan baik serta didiukung kemudahan akses pembiayaan perumahan yang tinggi
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
KONSEP LAND SHARING
Indikator Land Sharing (Yukeiko, 2015)
gambar menyesuaikan topik
Sumber Gambar : https://en.codi.or.th/
1
Lahan; kepemilikan lahan, tata letak bangunan, pembagian luas persil lahan.
2
Sosial dan Ekonomi ; Fasilitas umum, utilitas, dan pembiayaan
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
BEST PRACTICE
URBAN VILLAGE PROJECT Project penyediaan hunian dengan tiga prinsip utama yaitu livability, sustainability,dan affordability. Tujuannya yaitu memungkinkan penyediaan rumah yang murah dan terjangkau, membuat hidup lebih mudah dan berkelanjutan, dan memastikan kehidupan cara hidup bersama.
https://www.urbanvillageproject.com/
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
BEST PRACTICE
MANANGKASILA PROJECT, BANGKOK, THAILAND Permukiman kumuh Manangkasila berdiri dilahan milik pemerintah. Implementasi land sharing didukung oleh organisasi masyarakat (CODI) dalam proses negosiasi mulai dari kesepakatan pembagian lahan, pinjaman dan seluruh proses manajemen. Hasil dari negosiasi menunjukkan kesepakatan dimana pemerintah membangun rumah sederhana bagi 160 KK pada lahan seluas 0,87 Ha dari total lahan 1.6 Ha Sumber : https://www.researchgate.net/
Sumber : Yukeiko (2015) Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020
BEST PRACTICE
WAT LAD BUA KAW PROJECT, BANGKOK, THAILAND Permukiman kumuh tumbuh di lahan milik pribadi masyarakat. Negosiasi dibantu organisasi masyarakat (CODI) yang membantu Manangsikala serta mendapatkan kemudahan akses pembiayaan oleh pemerintah
Hasil negosiasi yaitu lahan 0,32 Ha kepada penghuni lahan dari 1,6 Ha untuk dibangun permukiman. Proses pembayaran dengan kredit bunga rendah dari bank yang ditunjuk oleh pemerintah. Sumber : Yukeiko (2015) Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya
RAMA IV PROJECT, BANGKOK, THAILAND Permukiman kumuh Rama IV berada di lahan milik pengembang Crown Property Bureau. Pemerintah memberikan subsidi untuk pembangunan permukiman vertikal bekerja sama dengan pengembang setelah land sharing Proses negosiasi menghasilkan 2,4 Ha ldari 8,5 Ha ahan dibangun perumahan vertikal dengan fasilitas pendukung, dengan syarat penghuni harus menyewa selama jangka waktu 20 tahun. Masyarakat menerima negosiasi karena dapat menghuni permukiman yang lebih layak dengan harga sewa sepadan.
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
SINTESIS KONSEP
Berdasarkan hasil kajian literatur konsep Co-Housing dan Land Sharing didapatkan sintesa variabel yang dapat digunakan dalam strategi penataan Kampung Terban sebagai berikut :
Variabel Konsep
Co-Housing
Land Sharing
Partisipasi Masyarakat
Desain Fisik Lingkungan
Sarana dan Prasarana
Manajemen Perumahan
Pengelolaan Lahan
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
PEMBAHASAN
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
LOKASI
Pasar Terban
Kampung Terban berada di RT 21, RW 5, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Kawasan amatan memiliki luas 1,24 ha dengan batasan : • Utara : Gang Baladewa • Timur : Pasar Terban • Selatan : Sungai Code • Barat : Sungai Code
Tugu Yogyakarta McD Sudirman
20
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
AKSESIBILITAS
Karakteristik dan Masalah Aksesibilitas Pola jalan yang tidak teratur. 80% kondisi lebar jalan dibawah 1m. Konektivitas antar ruang tidak optimal. Kondisi topografi kontur menurun.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
GUNA LAHAN
“85% guna lahan kampung berupa area permukiman” Perda Kota Yogyakarta No.1 Tahun 2015 menetapkan Garis Sempadan Sungai bertanggul di kawasan perkotaan minimal 3m dari tepi kanan dan kiri sungai. Namun realita di Kampung Terban tepi sungai langsung berbatasan dengan rumah-rumah.
Permukiman
Masjid (fasos) Industri Kecil Ruang Terbuka Non Hijau Sumber Gambar: Google Maps
2020
JUDUL RISET
SHIRVANO CONSULTING
LOREM IPSUM (IE: INTERNS BATCH #6)
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
PROFIL LAHAN Berdasarkan hasil wawancara penduduk setempat, terdapat 3 kepemilikan lahan di kampung ini yaitu tanah pemerintah kota pada area sempadan sungai, tanah hak pribumi dan tanah sultan.
Pemerintah Tanah Hak Pribumi Tanah Sultan
Berdasarkan PP No.38 tahun 2011, sungai dikuasai oleh negara dan merupakan kekayaan negara yang mencakup didalamnya palung sungai dan sempadan sungai.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
Pemanfaatan Ruang
Gambar/ grafik
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
KDB 90-100% Tingkat kepadatan rumah yang ada di Kampung Terban sangat tinggi. Untuk mengoptimalkan ruang hunian di lahan yang terbatas, penduduk memaksimalkan area bangunan hingga 100%.
Gambar/ grafik
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
KLB 0,9-2 Rata-rata rumah yang ada di kampung ini memiliki 1-2 lantai. Peningkatan rumah penduduk dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan ruang akan hunian seiring bertambahnya anggota keluarga.
Gambar/ grafik
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
KDH 0-10% Secara keseluruhan di Kampung Terban memiliki area publik bersama berupa taman di pinggir sungai untuk bermain anak-anak. Minimnya ruang publik menyebabkan penduduk memanfaatkan koridor jalan sebagai ruang berinteraksi sosial.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
ANALISIS KONDISI EKSISTING FISIK KAMPUNG TERBAN
KONDISI BANGUNAN 80% kondisi bangunan merupakan permanen. Terdapat beberapa titik kondisi bangunan semi permanen dengan kondisi yang tidak layah huni yaitu di area sekitar sungai.
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
2020
ANALISIS KONDISI EKSISTING SOSIAL EKONOMI KAMPUNG TERBAN
KONDISI JUMLAH PENDUDUK
SKEMA PERMUKIMAN IDEAL
Tahun
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Keterangan
2020
150
750
Kondisi Saat Ini
2030
445
2227
Proyeksi
Skema permukiman ideal dilakukan untuk mengetahui kemampuan kampung dalam kondisi ideal 60 (Perumahan) : 40 (Non-perumahan) Luas Lahan
1,24 Ha
*laju pertumbuhan Kota Yogyakarta 1,15% (BPS, 2019)
60% (Lahan Perumahan)
0,744 Ha / 7440m2
KEBUTUHAN RUANG HUNI LAYAK (60 : 40)
Kebutuhan Lahan/KK
70m2
KK yang terpenuhi
106 KK
Jenis Ruang Huni/KK (Ha)* Fasilitas Umum dan Sosial (Ha) Total Kebutuhan Ruang (Ha)
Luas (ha)
2020 (150 KK)
2030 (445 KK)
0,007
1,05
1,4
0,7
0,7
0,9
-
1,75
2,3
Dalam 1 skema landed house hanya dapat menampung 106 KK, maka dibutuhkan 4X luas kampung untuk memenuhi kebutuhan hunian atau pertumbuhan ruang diarahkan keatas dengan
Hunian Vertikal
* SNI 03-1733
Luas kawasan saat ini sebesar 1,24 ha untuk menampung 150kk. Jelas terlihat bahwa Kampung Terban tidak dapat menampung lagi pertumbuhan penduduk yang meningkat jika pembangunan terus berorientasi horizontal dan tak terencana. Hal ini akan mendorong penurunan kualitas lingkungan permukiman.
26
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
ANALISIS KONDISI EKSISTING SOSIAL EKONOMI KAMPUNG TERBAN
Ketenaga kerjaan
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai pedagang, buruh, supir ojek online, karyawan catering, pembuat batako dan sebagian lainnya ada yang pegawai kantor.
Kondisi Sosial
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Interaksi sosial penduduk Kampung Terban sangat tinggi. Keadaan sosial masyarakat di kawasan ini digambarkan dengan adanya lembaga sosial tingkat RT/RW seperti pengajian, karang taruna, LSM kelurahan.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
ANALISIS KONDISI EKSISTING LINGKUNGAN KAMPUNG TERBAN
Masalah Lingkungan Minimnya ruang terbuka hijau sebagai area penghijauan dan resapan air karena kepadatan bangunan yang sangat tinggi.
Belum adanya penataan riverside dengan sungai sebagai orientasi utama pembangunan dan kegiatan penduduk. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
MCK Komunal yang tidak terawat dan kualitas buruk dapat berpotensi menjadi sumber penyakit bagi penduduk. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Terbatasnya akses cahaya matahari pada rumah-rumah dan dapat menurunkan kesehatan rumah. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Kepadatan rumah yang sangat tinggi dapat menimbulkan kerawanan mudahnya rambatan kebakaran .
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
SINTESIS POTENSI DAN MASALAH KAMPUNG TERBAN
Potensi
Masalah
• Kampung terban termasuk dalam program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) • Interaksi sosial antar penduduk tinggi • Lokasi kampung strategis dan mudah dijangkau Pola jalan tidak teratur, konektivitas antar ruang tidak optimal Kondisi topografi menurun, rawan longsor Ketidaksesuaian penggunaan lahan sempadan sungai Kepadatan bangunan yang sangat tinggi
Fisik
• • • •
Sosial – Ekonomi
• Minimnya ruang publik yang layak untuk kegiatan interaksi sosial penduduk sehari-hari • Mayoritas penduduk merupakan MBR • Keterbatasan lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang hunian dan fasilitas permukiman
Lingkungan
• Minimnya area hijau sebagai resapan air dan peningkatan kualitas lingkungan • Belum adanya penataan riverside • Kualitas MCK Komunal yang kumuh • Akses cahaya matahari terhadap hunian terbatas • Kerawanan rambatan kebakaran
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
SINTESIS KORELASI MASALAH DAN VARIABEL STRATEGI Masalah
Fisik
Sosial Ekonomi
Lingkungan
Variabel Strategi
Partisipasi Masyarakat
Desain Fisik Lingkungan
Sarana dan Prasarana
Manajemen Perumahan
Pengelolaan Lahan
Keterangan
Pola jalan tidak teratur, konektivitas antar ruang tidak optimal
Land Sharing
Kondisi topografi menurun dan curam , rawan longsor
Land Sharing
Ketidaksesuaian penggunaan lahan sempadan sungai
Land Sharing
Kepadatan bangunan yang sangat tinggi
Land Sharing & Co-housing
Minimnya ruang publik yang layak untuk berinteraksi sosial
Land Sharing & Co-housing
Mayoritas penduduk MBR
Co-housing
Keterbatasan lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang huni yang layak dan fasilitas
Land Sharing & Co-housing
Minimnya area hijau untuk resapan air dan penghijaun
Land Sharing & Co-housing
Belum adanya penataan riverside
Land Sharing
Kualitas MCK Komunal yang kumuh
Co-housing
Akses cahaya pada hunian terbatas
Co-housing
Kerawanan rambatan kebakaran
Co-housing
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
SINTESIS KORELASI STRATEGI DAN MASALAH Masalah
Strategi
Variabel Permasalahan yang diatasi dan Potensi yang dikembangkan
Variabel Strategi
Negosiasi Lahan
• • • • •
Pola jalan tidak teratur Ketidaksesuaian penggunaan lahan sempadan sungai Minimnya ruang publik yang layak Keterbatasan lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang layak huni Minimnya RTH
• •
Paritipasi Masyarakat Pengelolaan Lahan
Perencanaan Persil Kawasan dan Fungsi Ruang
• • • • •
Pola jalan tidak teratur Ketidaksesuaian penggunaan lahan sempadan sungai Minimnya ruang publik yang layak Keterbatasan lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang layak huni Minimnya RTH
• • • •
Partisipasi Masayrakat Desain Fisik Lingkungan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan
• •
Keterbatasan lahan untuk memenuhi kebutuhan ruang huni yang layak dan fasilitas Keterikatan interaksi sosial masyarakat
• • •
Preservasi Permukiman Desain Fisik Lingkungan Manajemen Perumahan
Perancangan Desain Fisik Hunian dan Lingkungan
• • • • • • • • •
Kondisi topografi menurun dan curam Kepadatan bangunan yang sangat tinggi Minimnya ryang publik yang layak Keterbatasan lahan untuk ruang layak huni Minimnya RTH Belum adanya penataan riverside Fasilitas bersama kumuh Akses cahaya pad ahunian terbatas Kerawanan rambatan kebakaran
• • •
Partisipasi Masyarakat Desain Fisik dan Lingkungan Sarana dan Prasarana
Pembiayaan Perumahan yang Terjangkau Berbasis Swadaya Masyarakat
• Mayoritas penduduk MBR
• •
Partisipasi Masyarakat Manajemen Perumahan
Preservasi Permukiman
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KOTA
“Karakteristik kampung kota biasanya terbangun diatas lahan bukan miliknya. Pada proses penataan awal, kepemilikan lahan harus diperjelas.
Negosiasi Lahan
Pemerintah
Hak Pribumi
Tanah Sultan
Pemerintah Tanah Hak Pribumi Tanah Sultan
Pemanfaatan untuk RTH Perda DIY No. 2 tahun 2010 ttg RRTW Provinsi DIY 2009 - 2029
Peta Profil Status Lahan
Luas Lahan
1,24 Ha
Skema 60 : 40
Luas peruntukan perumahan
0,74 ha
Luas peruntukan Sarpras
Pemanfaatan hunian vertikal dan sarana prasarana
Pemanfaatan hunian vertikal dan sarana prasarana
Sarana : Masjid, Taman, perniagaan, posyandu,dll.
0,5 ha
Prasarana : Jalan, drainase, jaringan limbah, persampaha, dll.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KOTA
Perencanaan Persil Kawasan dan Fungsi Ruang
Penataan Riverside dengan orientasi hunian menghadap sungai
HUNIAN
RTH
RUANG PUBLIK
“Keterlibatan masyarakat dalam merencanakan ruang demi ruang hidup menjadi kunci penataan kampung kota”
HUNIAN
RTH RTH
RUANG PUBLIK
Peta Bubble Zoning dalam perencanaan persil kawasan dan fungsi ruang
AREA KOMERSIAL
Pentingnya peran LSM dan pemerintah sebagai fasilitator masyarakat
Penataan alur mobilitas yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat setempat
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KOTA
Preservasi Permukiman “Penataan kampung tidak seharusnya menggusur komunitas yang ada, tetapi meningkatkan kelayak hunian permukiman dengan melestarikan komunitas yang ada dan memanfaatkan swadaya masyarakat” Hak Pribumi
Menyatukan lahan milik warga lalu dibangun hunian vertikal. Warga masih memiliki hak atas kepemilikan tanah. Sebagian pendapatan uang sewa dari hunian akan mengalir ke warga dengan pembagian yang sudah disepakati (passive income)*
* Swasto (2020) dalam kuliah Kebijakan Pengelolaan Perumahan Kota
Tanah Sultan
Pemerintah
Warga yang tinggal di tanah sultan akan berganti dari HGB menjadi hak atas satuan unit rusun.
Warga yang tadinya tinggal diatas lahan pemerintah dapat dialokasikan pada hunian vertikal yang tersedia baik lahan pribumi atau lahan sultan.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KOTA
Perancangan Desain Fisik Hunian dan Lingkungan
Kampung Susun Kampung Pulo Sumber gambar : https://medium.com/forumkampungkota/kampung-susun-manusiawi-kampungpulo-4eb363c74b31
Sumber gambar : https://medium.com/forumkampungkota/kampung-susunmanusiawi-kampung-pulo-4eb363c74b31
Karakteristik desain kampung susun (Yu-sing) : • Desain kampung vertikal mempertahankan suasana dinamis dan organik khas kampung. • Dibangun maksimal 4 lantai • Penggunaan material dan struktur yang murah dan penggunaan kembali material bekas rumah warga dengan sistem mosaik untuk memberikan keterjangkauan hunian • Warga menentukan sendiri kebutuhan ruang hunian privat dan ruang berbagi bersama. • Dibangun 1 RT dalam 1 blok rumah • Terintegrasi antar blok dan fasilitas bersama
Sumber gambar : https://medium.com/forumkampungkota/kampung-susunmanusiawi-kampung-pulo-4eb363c74b31
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
STRATEGI PENATAAN KAMPUNG KOTA
Pembiayaan Perumahan yang Terjangkau Berbasis Swadaya Masyarakat Skema Pinjaman melalui Kelompok Penabung.
Penyederhanaan proses pembiayaan.
Pengurangan Biaya Perumahan
Pelibatan Masyarakat Dalam Setiap Tahap Perencanaan Pembiayaan Perumahan
Pengelolaan dana pinjaman dikelola oleh masyarakat sendiri dan pengembalian secara berkelompok. Keterikatan sosial antar anggota kelompok tabungan memberikan sistem tekanan sosial untuk memastikan pengembalian dana pinjaman secara kolektif.
• Menekan biaya perumahan melalui desain • Mengurangi pembiayaan melalui subsidi silang internal • Pembangunan bertahap
• Penyederhanaan administrasi • Persyaratan jaminan minimum dengan lebih menekankan tekanan sosial • Kelonggaran dalam pengembalian pinjaman • Pembiayaan bertahap
Masyarakat miskin atau MBR lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan sehingga keterlibatan mereka dalam menentukan sistem pembiayaan sangat efektif membantu fasilitas pembiayaan yang terjangkau.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
INTERNS BATCH #11
SHIRVANO CONSULTING
TANTANGAN
Tantangan dalam Penerapan Konsep
1
2
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Keterlibatan aktif penduduk selama proses penataan permukiman dari awal hingga akhir. Meningkatkan awareness penduduk akan pentingnya penataan lingkungan permukiman kampung untuk jangka yang lebih panjang.
3
Negosiasi lahan hak milik penduduk untuk dilakukan skema land sharing.
3
Akses pembiayaan perumahan yang belum terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan miskin.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
KESIMPULAN Kondisi Kampung Terban sudah tidak ideal untuk menampung kegiatan permukiman yang terus bertambah dan cenderung menunjukkan penurunan kualitas lingkungan permukiman. Permasalahan fisik Kampung Terban yaitu konektivitas dan mobilitas ruang yang tidak optimal, penggunaan sempadan sungai, kepadatan bangunan yang sangat tinggi, terbatasnya ruang publik hijau dan non hijau yang memicu penurunan kelayak hunian kawasan permukiman
Permasalahan sosial ekonomi Kampung Terban yaitu keterbatasan lahan untuk memenuhi ruang layak huni bagi penduduk, masyarakat didominasi berpenghasilan rendah. Permasalahan Lingkungan Kampung Terban yaitu minimnya RTH, belum adanya penataan riverside, kualitas fasilitas komunal kumuh, rawan bencana longsor dan kebakaran.
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
KESIMPULAN Upaya penataan kampung kota dalam meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan kesejahteraan masyarakat tidak hanya perlu ditata secara fisik tapi mempertahankan karakteristik dan keterikatan sosial budaya masyarakat yang sudah lama dibangun.
Konsep Co-Housing sebagai pendekatan penataan kampung pada aspek non-fisik dan meningkatkan keswadayaan masyarakat. Konsep Land Sharing sebagai pendekatan penataan kampung pada aspek fisik dan mempertahankan komunitas kampung yang ada. Dalam menentukan strategi penataan kampung kota terdapat 5 variabel strategi yaitu partisipasi masyarakat, desain fisik dan lingkungan, sarana dan prasarana, manajemen perumahan dan pengelolaan lahan.
Tedapat 5 strategi penataan kampung kota, yaitu negosiasi lahan, perencanaan persil kawasan dan fungsi ruang, preservasi permukiman, perancangan desain fisik hunian dan lingkungan dan pembiayaan perumahan yang terjangkau berbasis swadaya masyarakat
INTERNS BATCH #11
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
REKOMENDASI
Riset Selanjutnya
What Should/Could Shirvano Do?
• Riset mendalam untuk desain fisik lingkungan kampung vertikal yang humanis.
• Hasil riset ini dapat menjadi gagasan awal dalam memberikan konsep penataan kampung yang lebih menyeluruh terutama mementingkan keberlanjutan komunitas yang sangat mengikat.
• Strategi sistem pembiayaan perumahan yang terjangkau yang sesuai dapat diimplementasikan di Indonesia.
• Perpaduan konsep co-housing dan land sharing dapat diterapkan sebagai alternatif konsep penataan kampung kota berorientasi vertikal.
• Strategi partisipasi masyarakat dalam penerapan konsep co-housing dan land sharing dalam penataan kampung kota.
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Hasyim. (2010) “Model Penanganan Permukiman Kumuh. Paper seminar dalam Seminar Nasional Perumahan Permukiman dan Pembangunan Kota ” Bawole, P. (2019). Meningkatkan Kapabilitas Masyarakat Melalui Proses Pembangunan Infrastruktur Kampung Kota Di Yogyakarta. Media Matrasain, 16(1), 49-63. Hardy, I. G. N. W. Prinsip Pengembangan Perumahan di Kota Denpasar Dengan Pendekatan Cohousing dan Konsep Menyama Braya. McCamant, K. &. D. C., (1994). Cohousing : A Contemporary Approach to Housing Ourselves. s.l.:Ten Speed Press. Nugroho, A. C. (2009). Kampung kota sebagai sebuah titik tolak dalam membentuk urbanitas dan Ruang Kota Berkelanjutan. Rekayasa: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 13(3), 210–218. SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Sulistiyani, A. T., (2002). Problema dan Kebijakan Perumahan di Perkotaan. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik Vol.5 Nomor 3, pp. 327-344. UNESCAP & UN-HABITAT. 2008. Perumahan bagi Kaum Miskin di Kota-Kota Asia bagian 5 Pembiayaan Perumahan : Cara-Cara Untuk membantu Kaum Miskin Membiayai Perumahan Yukeiko, R. (2015). Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya (Doctoral dissertation, Institut Teknology Sepuluh Nopember). https://www.urbanvillageproject.com/ https://medium.com/forumkampungkota/kampung-susun-manusiawi-kampung-pulo-4eb363c74b31
2020
Konsep Co-Housing dan Land Sharing sebagai Strategi Penataan Kampung Kota di Yogyakarta
Terima Kasih .
SHIRVANO CONSULTING
INTERNS BATCH #11
2020