ERUPSI Volume 13 | Maret 2017
KONSERVASI X SENI
Membingkasi Seni dalam Dunia Konservasi Achmad Ridha Junaid & Nuruliawati
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
1
KONTEN 2 GORESAN 7 TAMU TAMBORA 9 Q&A 13 KONSERVASI X SENI 24 GRANT 27 EVENT 29 COMPETITION 29 VACANCY
1
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
GORESAN Membingkai Seni dalam Konservasi Achmad Ridha Junaid1* dan Nuruliawati2* Research and Communication Officer, Burung Indonesia Junior Researcher for Wildlife Policy, Wildlife Conservation Society Indonesia Program *Pengasuh Bengkel Info dan Media Ekspresi Tambora Muda 1
2
Seni telah digunakan dalam peradaban manusia bahkan sejak dari ribuan tahun yang lalu. Cetakan tangan di dalam gua, menjadi bukti bahwa seni tercipta dan berkembang bersama dengan perkembangan sejarah manusia. Seperti yang kita ketahui juga, bahwa seni telah ribuan tahun digunakan oleh manusia untuk mengilustrasikan makna-makna spiritualitas dan pengetahuan kepada generasi-generasi selanjutnya, meningkatkan kesadartahuan dan membangkitkan emosi. Seni dapat memikat sesorang secara mendalam dan sangat personal, sehingga mampu menggerakkan seseorang untuk bentindak. Dalam dunia konservasi, terkadang menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menyampaikan isu yang dibawa kepada masyarakat awam. Fakta-fakta ilmiah bernuansa statistik kerap kali ditemukan sebagai informasi yang sulit dimengerti oleh khalayak umum, baik di kalangan jurnalis hingga kalangan
pembuat kebijakan (Schmidt 2009)1. Hal tersebut menjadi rawan multiinterpretasi bagi kedua aktor yang erat bersentuhan dengan masyarakat. Seringkali ditemukan informasi-informasi yang kurang tepat tersampaikan kepada khalayak dan tidak sesuai dengan yang seharusnya disampaikan2. Selain itu, interaksi antara saintis dengan para jurnalis (Peters 2013)3 atau kalangan pembuat kebijakan yang dinilai masih rendah, dapat menyebabkan adanya celah komunikasi yang cukup signifikan.
Peran Seni dalam Konservasi Lingkungan Adanya celah komunikasi antara sains dengan pemahaman yang diterima oleh masyarakat menjadikan seni sebagai alat yang efektif dalam menjembatani hal tersebut. Keluwesan seni menghantarkan pesan-pesan konservasi yang lebih mudah dipahami oleh khalayak
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
2
umum. Seni membantu orang dalam mempercayai isu yang dinilai abstrak, seperti perubahan iklim4. Sebuah film dokumenter berjudul Chasing Ice berhasil menjelaskan kepada khalayak umum tentang salah satu dampak adanya perubahan iklim. Ekspedisi yang diprakarsai oleh James Balog, menangkap fenomena perubahan dataran es yang terdapat di Greenland, Iceland dan Alaska yang disebabkan oleh adanya kenaikan suhu bumi. Chasing Ice bukan hanya ditujukan sebagai media edukasi bagi masyarakat, tetapi juga media perubahan bagi pemahaman isu lingkungan yang beredar di kalangan pemangku kebijakan. Melalui gerakan DearCongressmanTiberi, hal tersebut secara sukses berhasil mengubah sebuah pemahaman seorang representatif kongres untuk Ohio, Pat Tiberi, yang dikenal sebagai salah satu tokoh yang menyangkal fenomena perubahan iklim (climate change denier). Setidaknya, hampir 10,000 orang dan 80 organisasi mitra terlibat di balik langkah besar yang terjadi dalam dunia politik di Amerika Serikat tersebut5.
Chasing Ice bukan hanya ditujukan sebagai media edukasi bagi masyarakat, tetapi juga media perubahan bagi pemahaman isu lingkungan yang beredar di kalangan pemangku kebijakan.
Selain isu yang terlihat abstrak, isu lain yang juga kerap kali dapat dirasakan langsung dampaknya oleh manusia, juga pernah diusung melalui seni, seperti kasus-kasus
Gambar 1. Salah satu voluntir gerakan Dear Congressman Tiberi6
3
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
“The Blue Marble� adalah foto bumi yang diambil oleh astronot dalam pesawat Apollo 17 saat melaksanakan misi Apollo pada tahun 1972.
pencemaran. Pada tahun 2008, Greg Niemeyer membantu kita memahami dampak dari polusi udara melalui sebuah permainan grafis murni berbasis sains yang bernama Black Cloud. Ide dasar nya merupakan sesuatu yang sederhana yaitu bagaimana menerjemahkan makna (penyebab dan dampak) dari kenaikan temperatur global sebesar 0.1oC per tahunnya. Greg yang merupakan seorang penggiat seni dan juga programmer, berhasil memadukan kepiawaiannya dalam mengemas sains menjadi sesuatu yang mudah dinikmati oleh khalayak umum7.
Berawal dari sebuah foto Berbicara tentang sebuah karya seni yang paling berpengaruh dalam dunia konservasi, bayangan kita akan langsung tertuju pada foto sebuah planet berwana biru, sebuah planet kecil dan satu-satunya planet yang berpenghuni dari sekian banyak planet di alam semesta. Sebuah foto yang mungkin paling dikenal dalam sejarah manusia dan paling banyak di cetak diberbagai belahan dunia. Foto tersebut dijuluki “The Blue Marble� adalah foto bumi yang diambil oleh astronot dalam pesawat Apollo 17 saat melaksanakan misi Apollo pada tahun 1972. Sebuah foto berwarna bumi yang pertama kali diambil dengan tangan manusia yang menampilkan bentuk bumi secara bulat sempurna8. Foto yang pertama kali menampilkan bumi kita dengan seluruh keindahannya sekaligus kerentanannya. Mengubah cara pandang manusia terhadap bumi
Gambar 2. The Blue Marble9
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
4
yang mengilustrasikan bahwa bumi ini merupakan suatu ekosistem yang terisolasi yang mengambang di ruang angkasa. Banyak dari orang percaya bahwa foto ini lah yang membantu munculnya gerakan lingkungan di seluruhan belahan dunia di jaman modern ini yang mengarah pada gerakan udara bersih dan air bersih. Foto ini juga yang semakin menambah semangat dan aksi konservasi berskala global. Foto ini juga kemudian menjadi simbolisasi gerakan global, Earth Day (diselenggarakan pertama kali 22 April 1070), yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat dunia akan pentingkan melindungi lingkungan.
Masyarakat Seni untuk Konservasi Pengalaman bercengkrama dengan alam dan juga pengetahuan tentang konservasi itu sendiri tidak semerta-merta membuat orang bertindak pro konservasi (Bickford 2012)10. Sebuah bantuan untuk menginterpretasikan sains menjadi sesuatu yang mudah dipahami dan membuat orang lain tergerak untuk melakukan konservasi masih sangat diperlukan. Sebuah organisasi seni berbasis global digagas sejak tahun 1997. Beranggotakan 500 penggiat seni dari 27 negara, organisasi ini menamakan dirinya sebagai Artist for Conservation dengan mengedepankan misi untuk mendedikasikan seni dalam menunjang konservasi hidupan liar. Melalui pameran seni bertaraf internasional, ekspedisi kolaboratif antara sains dan seni, festival, publikasi dan juga penghargaan, mereka mengedukasi, menginspirasi, dan juga mendukung penggiat-penggiat seni untuk bekerjasama dalam menunjang konservasi alam11. Pada akhirnya kita menyadari bahwa seni tidak hanya berkembang seiring dengan peradaban manusia, tetapi justru mampu mempengaruhi sejarah peradaban manusia. Sehingga pada titik pemahaman ini, kita dapat mengerti peran penting seni dalam dunia konservasi sangat dibutuhkan. Menyampaikan informasi, merubah paradigma, dan membangkitkan semangat seseorang untuk bertindak tidak dapat sepenuhnya mengandalkan cara-cara ilmiah yang justru banyak diacuhkan oleh sebagian besar orang. Sebaliknya, seni sebagai bahasa universal mampu mentransfer muatan-muatan konservasi agar lebih mudah dipahami dengan cara yang lebih menyenangkan. Dengan bahasa universal ini juga, semua orang dari berbagai kalangan memiliki peran yang sama dalam menyampaikan dan menerima isu konservasi dalam tingkat yang setara.
5
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
seni sebagai bahasa universal mampu mentransfer muatan-muatan konservasi agar lebih mudah dipahami dengan cara yang lebih menyenangkan
Referensi: 1.
2.
3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
Schmidt, C.W. 2009. Communication Gap: The Disconnect Between What Scientists Say and What the Public Hears. Environ Health Perspect 117(12): A548-A551. (https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2799486/) h t t p s : // n e w s . m o n g a b a y . com/2016/10/139-sc ientistsshoot-down-misleading-reports-from-malaysia-peat-congress/ Peters, H. P. 2013. Gap between science and media revisited: Scientist as public communicators. Proceedings of the National Academy of Science of the United States of America. http:// w w w . p n a s . o r g /c o n t e n t /1 1 0 / Supplement_3/14102.full#sec-2 http://www.conservationmagazine.org/2014/01/art-makes-environmental-change-real/ https://chasingice.com/rep-tiberi-declares-climate-changea-problem/ http://www.dearcongressmantiberi.com/vmm5q5rfo4u1pwzam27v2dcjdgdqe8 https://www.planetizen.com/ node/34852 https://www.nasa.gov/content/ blue-marble-image-of-theearth-from-apollo-17 h t t p s : //e o l . j s c . n a s a . g o v / S ea r c h P h o t o s / p h o t o . p l? m i ssion=AS17&roll=148&frame=22727 Bickford, D. M. R. C. Posa, L. Qie, A. Campos-Arceiz, and E. P. Kudavidanage. 2012. Science communication in biodiversity conservation. Biological Conservation 151(1): 74-76. http://www.artistsforconservation.org
©Chairunnas Adha Putra ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
6
TAMU TAMBORA "Plastic Epoch"
Medium: Photoshop (digital painting)
"Plastic Epoch" Medium: Photoshop (digital painting)
Lukisan ini diinspirasikan oleh tingkat kematian yang tinggi pada anak-anak burung albatross Laysan (Phoebastria immutabilis) di Atoll Midway, Hawaii, akibat sampah plastik. Para induk seringkali menyuapi sampah plastik yang mengapung di laut kepada anak-anaknya, menyebabkan kematian secara perlahan di burung-burung tersebut. Dampak sampah plastik telah dirasakan di seluruh pelosok di lautan, bahkan hingga tempat-tempat terpencil, seperti Atoll Midway dan Palung Mariana. Meledaknya jumlah sampah plastik di abad ke-20 dan 21 menjadikan kurun waktu geologis yang didominasi pengaruh manusia (disebut "Anthropocene" oleh sejumlah ilmuwan) sebagai "Zaman Plastik". Bahan tersebut tidak terurai oleh rantai makanan biosfer dan diperkirakan menetap hingga berabad-abad. Penggunaan simbol religius (halo) terinspirasi oleh lukisan-lukisan santo dan martir di abad pertengahan dan zaman Renaissance. Halo di lukisan ini mengandung pohon filogenetis kehidupan sebagai representasi seluruh keanekaragaman hayati, karena korban tak bersalah di Zaman Anthropocene tidak hanya burung ini, namun juga meliputi jutaan spesies lainnya. Saya juga tidak suka lego, oleh karena itu ada dua keping lego di lukisan.
7
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Anargha Setiadi
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
8
Q&A Wawancara dengan
Fabianus Bayu Creator Eat and Run Comic
9
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
The Interview Pramita Indrarini
Dari interviewer
Saya adalah orang yang gemar mengikuti karya-karya illustrator dengan gaya unik lewat akun instagram mereka. Ketika sedang berselancar di internet dan tiba-tiba menemukan akun Fabianus Bayu atau yang dikenal juga dengan nama akun instagramnya, Shirohyde, saya sangat terkesima karena banyak karya-karyanya yang bernuansa konservasi alam Indonesia. Usut punya usut, beberapa karyanya bahkan merupakan kolaborasi dengan organisasi terkait konservasi seperti WWF Indonesia dan Divers Clean Action. Saya pun sangat bersemangat ketika mendapat kesempatan untuk mengobrol dengan Fabi secara online untuk newsletter Erupsi yang bertema ConservationXArt kali ini.
Boleh cerita sedikit tentang latar belakang Fabi?
Saya lulusan Desain Komunikasi Visual yang sekarang bekerja di Game Developer sebagai 2D Artist, fokusnya di graphic user interface dan animasi 2D. Di luar itu saya freelance artist dan sejak 2015 saya memulai komikstrip online Eat & Run Comic. Kenapa akhirnya Fabi memutuskan untuk membuat karya yang bernuansa konservasi alam?
Awalnya saya iseng ingin menggabungkan bidang yang ditekuni. Mimpi saya semasa sekolah yang ingin menjadi wildlife vet, dan isu-isu lingkungan yang semakin membutuhkan perhatian. Namun ternyata cukup mendapat apresiasi dari pembaca, sehingga akhirnya diteruskan sampai sekarang. Menurutmu, bagaimana cara seni dapat berperan dalam upaya penyadartahuan konservasi?
Karena saya lebih fokus ke desain, jadi menurut saya peran desain adalah sebagai media informasi. Agar informasi dapat diteruskan dalam bentuk visual yang lebih mudah ditangkap mata dan dalam kemasan yang berbeda, komik contohnya. Aku mau cerita sedikit juga tentang temanku yang tidak pandai menggambar tapi sangat ingin menyalurkan semangatnya lewat seni untuk upaya penyadartahuan konservasi. Nah ada saran untuknya kah?
Seni kan luas, ngga cuman seni rupa, tapi ada seni musik, seni pertunjukan, seni sastra dan seni pertunjukan. Jujur saja dengan diri sendiri, lebih suka yang mana dan kemudian ditekuni. Kalau berkaitan dengan komik, ngga harus dengan gambar kok, bisa juga bikin komik dengan fotografi. :)
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
10
Adakah hewan atau biota yang paling gemar digambar?
Paling gemar digambar kasuari, karena spesies burung paling keren (mirip dinosaur di film-film fiksi). Apakah Fabi memiliki seniman idola? Kalau ada, boleh cerita sedikit tentang beliau?
Ilustrator favorit mungkin sampai sekarang masih Berk Öztürk, saya suka konsep karyanya yang agak Dark tapi maknanya dalam. Adakah sumber yang menjadi inspirasi gaya seni Fabi?
Untuk gaya gambar, saya sering mengambil referensi dari style chibi untuk pose. Fabi ada tips utk para konservasionis agar suaranya bisa semakin terdengar?
Tips dari saya, eksperimen dengan berbagai media agar banyak yang semakin penasaran dengan isu-isu konservasi, lalu mengenai konten coba disesuaikan dengan target kampanye, soalnya tidak semua orang peduli dengan pendekatan ‘animal cruelty’ misalnya. Ada yang lebih butuh alasan-alasan seperti ‘demi masa depan anak-anaknya’ , ‘masa tuanya sendiri’ atau pentingnya mempertahankan keanekaragaman hayati yang berkaitan dengan manusia. Nah sekarang waktunya untuk quick questions! Fabi silahkan pilih salah satu dari dua pilihan pada masing-masing nomor ya. Jadi kamu lebih suka.. 1. Bersepeda atau jalan kaki?, 2. Kucing atau anjing?, 3. Jalan-jalan ke gunung atau pantai?, 4. Makan buah atau sayur?, 5. Memegang katak atau ular?
1. Jalan Kaki, 2. Anjing, 3. Pantai, 4. Sayur, 5. Katak
11
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
12
KONSERVASI X SENI Tambora Artwork
Nuruliawati Kampanye Konservasi Trenggiling
Marsya C. Sibarani Lukisan tangan dan p  oligon dengan excel
13
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Herdanu Menggabungkan foto s atwa dengan infografis
Teta Arista Melukis foto burung d engan handphone
Achmad Ridha J. Menggabungkan foto s atwa dengan infografis
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
14
Aktivitas Terkini
15
Ardiantiono
Mengunjungi Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas
Shafia Zahra
Mengangkut perangkap komodo di Taman Nasional Komodo
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Silvi Mx
Yudi Irawan
Pengamatan Kupu-kupu di Taman Nasional Gunung Salah Halimun
Pengamatan burung di Nusa Dua
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
16
Puisi
Oleh Priscilia Hioe
Lestari Tenang ku dalam pelukan alam
Lubang-lubang tambang menganga
Berlarian bagai bocah kecil jenaka
Hati sang bumi terluka
Kakiku berbalut hijau padang
Terkadang gelimang semu harta
Dan hatiku meluas melampaui cakrawala
Membuat manusia melupa hijau alam raya
Indah nian, alamku kasih
Menangis, menangis
Padang dan kanopi menghijau
Tidak pernah salah
Kicau burung tak kenal berhenti
Sawit, industri, ekspoitasi
Suaranya berlompatan menggapai langit
Yang salah hanya otak yang tak lestari!
Gemunung megah berdiri
Langit masih biru, bumi masih hijau
Diairi ratusan anak-anak sungai
Hujan masih turun, tanah masih subur
Pohon-pohon tegar
Akankah selamanya? Atau selepas kita mati
Membentuk kanopi dibawah kolong langit Namun, Diujung sana, udara mulai melegam Terburai sisa oksigen bebas,
Semua akan berganti? ‌
Membuncah kadar karbon dioksida
Cercau burung waktu itu
Terbelah hutan-hutan rindangku
Aku tergugu dalam gesa
Tanah merah tercurah dari dalam Satu persatu pohon terganti Kebun sawit sang pujaan hati
17
Agen Tambora
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Masih menghinggapi pusaran telinga Menjaga dunia yang tak seluruhnya kupahami Februari 2017
Survei Kebun Binatang
Mengapa kita pergi ke kebun binatang? Apa sih peran kebun binatang menurut kamu? Yuk cek hasil survei Tambora tentang “Perspektif masyarakat terhadap kebun binatang di Indonesia” Klik tautan berikut: https://sway.com/VdCYngwTrlD8FcDz
©Chairunnas Adha Putra ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
18
6 Fakta Buaya Senyulong Biologeek feat. Ardiantiono
19
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
20
Komik Oleh Biologeek
My Funny Valentine
Natural Âselection
21
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Poster Oleh Teta Arista Agen Tambora
Look Around Kalau kita liat media social saat ini, kita akan dengan mudah menemukan lokasi-lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi, destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih terjaga dengan baik dan dikemas dengan konsep ekowisata. Ironisnya, foto-foto yang terpampang di media social sebagian besar merupakan swafoto atau foto selfie. Sejalan dengan itu, saat kita mengunjungi tempat-tempat wisata maka yang kita temui sepanjang jalan adalah wisatawan yang sibuk berfoto. Sekarang coba bayangkan ada berapa moment yang terlewat saat kita sibuk mencari foto selfie. Fokus pandangan hanya sebesar layar handphone, banyak moment disekitar yang mungkin terlewat. Ada berapa banyak jenis burung yang terbang lalu lalang? Ada berapa bunga mekar merekah? Mungkin ada kupu-kupu, atau hewan lain yang kebetulan lewat atau sedang bersembunyi disemak-semak. Luangkan waktumu melihat sekeliling, temukan dunia luar biasa yang hidup disekitarmu. Look around!
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
22
Boiga multomaculata ©Farits Alhadi 23
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
GRANT Indonesian Young ThoughtLeaders on Environment 2017 Batas aplikasi : 31 Maret 2017, 11.59 PM WIB
Kontak indonesiaoffice@wri.org Link http://www.tamboramuda. org/2017/01/indonesianyoung-thought-leaders-on. html
Program ini mengajak mahasiswa di tingkat akhir atau mahasiswa yang baru lulus (S1 atau S2) untuk menulis esai tentang isu lingkungan. Kompetisi esai ini akan diikuti dengan rangkaian kegiatan pelatihan kepemimpinan dan magang di kantor World Resources Institute di Jakarta dan Washington DC. Rangkaian kegiatan selain kompetisi adalah berupa pelatihan mengenai kepemimpinan (untuk 20 orang), berhak mengikuti program magang di WRI Indonesia (3 orang ), dan pemenang esai berhak mendapatkan program magang selama 1 bulan di WRI Washington DC. Semua kebutuhan dan biaya yang berkaitan dengan kegiatan akan ditanggung oleh WRI Indonesia. Kriteria esai : - Esai (Maksimum 1500 kata) - Bahasa : Inggris - Merupakan hasil kerja individu - Sumber yang digunakan harus disertakan di bagian esai Crowdsourcing untuk memecahkan masalah lingkungan – apa inovasimu? Ayo segera bergabung! Submit esai kalian dengan menyertakan hasil scan kartu identitas dan kartu mahasiswa ke kontak yang disediakan.
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
24
WILDLIFE ACOUSTICS SIAP MENDANAI PENELITIAN BIOAKUSTIKMU! Batas aplikasi : 15 Mei dan 15 Agustus 2017
Punya penelitian seputar bioakustik? Butuh dana untuk mendukung aktivitas penelitian kamu? Segera daftarkan proposal kerenmu untuk ikutan hibah ini! Ga tanggung2, karena waktu pendaftarannya dibuka 4 kali setahun dengan total hibah 5000 USD lho! Deadline terdekat adalah 15 Februari dan 15 Mei. Hibah ini disponsori oleh Wildlife Acoustics, perusahaan international yang bergerak di bidang teknologi monitoring bioakustik.
Kontak : https://www. wildlifeacoustics.com/ company/contact Link : http://www.tamboramuda. org/2017/02/wildlifeacoustics-siap-mendanai. html https://www. wildlifeacoustics.com/grant
PROFESSIONAL DEVELOPMENT GRANTS (PDGS) UNTUK MIDCAREER CONSERVATIONIST Batas aplikasi : 1 Mei dan 1 Agustus 2017
Sudah malang melintang di dunia konservasi? Ingin mengikuti berbagai pelatihan atau konferensi di bidang konservasi yang kamu tekuni dan butuh dukungan dana? Mungkin Professional Development Grants (PDGs) dapat membantu kamu! Program yang dikoordinir oleh WWF ini dapat mendukung kamu hingga 6500 USD lho! Sangat cocok untuk kamu yang sudah meniti karir di bidang konservasi beberapa tahun terakhir ini. Daftar ya!
Link : http://www.tamboramuda. org/2017/02/sudah-malangmelintang-di-dunia-ingin. html http://www.worldwildlife. org/projects/professionaldevelopment-grants-pdgs
25
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
BEASISWA PENELITIAN ORANGUTAN FOUNDATION TAHUN 2017 Batas aplikasi : 15 April 2017
Halo rekan2 Tambora!
Link : http://www.tamboramuda. org/2017/02/beasiswapenelitian-orangutan.html http://www.orangutan.org. uk
Kamu mahasiswa sarjana atau pascasarjana semester akhir? Tertarik penelitian di bidang Orangutan? Segera daftar Beasiswa Penelitian Orangutan Foundation! Beasiswa ini didukung penuh oleh Orangutan Foundation, lembaga amal dari Inggris yang telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Beasiswa ini penting untuk kamu yang ingin melakukan penelitian orangutan langsung di habitatnya!
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
26
EVENT KEBUN RAYA BOGOR 200K RUN
ERT CONSERVATION - CAPACITY BULDING FOR CONSERVATION IN ASIA
Jadwal : 19 – 21 Mei 2017
Jadwal : 18 – 21 Maret 2017
Lari 200K keliling Kebun Raya Bogor? Tertarik ingin coba? Dalam rangka memperingati kontribusi untuk Indonesia selama 200 tahun, Kebun Raya Bogor mengadakan acara lari keliling Kebun Raya Bogor dengan kategori jarak terjauh 200 km. Tenang, untuk pemula ada kategori 5K. Ayo segera daftar, kapan lagi bisa keliling Kebun Raya sambil lari!
Tertarik di dunia konservasi? Atau ingin mendengar pengalaman, memperluas jejaring sekaligus bertukar pandangan dengan rekan-rekan konservasionis khususnya di kawasan Asia? ERT Conservation, perusahaan yang bergerak di bidang konservasi, bekerja sama dengan Indian Herpetological Society (IHS) dan Shavitribai Phule Pune University akan mengadakan konferensi internasional bertajuk “Capacity Building for Conservation in Asia” di Pune India.
Link : http://www.tamboramuda.org/2017/01/ kebun-raya-bogor-200k.html www.krb200.fonesport.com
Kontak : Mark O’Connell, Director mark@ert-conservation.co.uk Landline: +44(0)1453 763153 Mobile: +44(0)7760 102173 Link : http://www.tamboramuda.org/2017/01/ kebun-raya-bogor-200k.html www.krb200.fonesport.com
27
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
THE INTERNATIONAL BIOACOUSTIC COUNCIL 2017
Batas aplikasi : 30 April 2017 (India) Jadwal : India 8 – 13 September 2017
Gimana ya cara binatang ngobrol di udara atau di air? Bagaimana kaitannya antara suara hewan dan lingkungannya? Apa sih pentingnya belajar hal ini? Dan ribuan pertanyaan terkait suara-suara makhluk hidup di sekitar kita. Kali ini, The International Bioacoustic Council, organisasi yang bergerak di bidang bioakustik sejak 1969 akan mengadakan international meeting yang ke-26. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan baik untuk kamu yang penasaran atau memang mendalami bidang bioakustik! Bergabunglah dengan IBAC mailing list di list@ibac.info untuk mengetahui info secara langsung! Kontak : IBAC : http://www.ibac.info/contacts.html IBAC India : http://www.ibac2017india. com/contacts/ Link : http://www.tamboramuda.org/2017/01/ the-international-bioacoustic-council. html www.ibac.info/index.html
INTERNATIONAL CONFERENCE ON TROPICAL PLANT CONSERVATION AND U TILIZATION - BOGOR BOTANICAL GARDEN Batas aplikasi : early bird sampai 31 Maret 2017, late registration 1 April – 30 April 2017 Jadwal : 18 – 20 Mei 2017
Suka dengan konservasi tumbuhan? Atau ingin tahu perkembangan terbaru di bidang konservasi tumbuhan? Ada acara seru nih menanti kamu Mei mendatang! Dalam rangka memperingati pencapaian dan keberhasilan konservasi tumbuhan selama 200 tahun, Kebun Raya Bogor akan menyelenggarakan International Conference on Tropical Plant Conservation and Utilization. Mengusung tema “Plants and People in Harmony”, konferensi ini akan menghadirkan para pakar kebun raya dari berbagai belahan dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Jadi, tunggu apalagi? Buat kamu yang tertarik segera daftar ya! Kontak : 200ybbg.conference@gmail.com Link : http://www.tamboramuda.org/2017/01/ suka-dengan-konservasi-tumbuhanpunya.html http://200ybbgconference.krbogor.lipi. go.id/menu_rows/view/12 ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
28
COMPETITION Siap menjadi The Next Youth Leader in Sustainability? Periode kompetisi : 10 Jan – 24 April 2017
Masih mahasiswa? Peduli Lingkungan sekaligus ingin menjadi agen perubahan? Ingin menularkan gaya hidup ramah lingkunganmu dengan orang lain? Yuk ikut pemilihan Youth Leader in Sustainability! Program ini merupakan salah satu bagian dari kampanye ‘Beli Yang Baik’ yang diinisiasi WWF-Indonesia sejak tahun 2015 yang didukungan aktif oleh Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), sebuah organisasi nirlaba yang mendukung produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.
Link
Ayo segera siapkan diri kamu, buat jadi salah satu agen perubahan untuk lingkungan yang lebih baik!
http://youthleaderindonesia. rspo.org/
http://www.tamboramuda. org/2017/01/siap-menjadinext-youth-leader-in.html
VACANCY SIAP MENJADI THE NEXT YOUTH LEADER IN SUSTAINABILITY? Batas aplikasi : 17 Maret 2017
Kamu memliki latar belakang di bidang nutrisi atau kesehatan? Ingin berkiprah di lembaga tingkat internasional dan berkontribusi di dunia konservasi? Segera kirim lamaran kamu untuk berkontribusi sebagai Scientist, Forest, Food Security and Nutrition bersama CIFOR. Center for International Forestry Research disingkat CIFOR, adalah sebuah organisasi nonproft global yang didedikasikan untuk memajukan kesejahteraan manusia, konservasi lingkungan hidup dan kesetaraan. Jadi jangan sia-sia kan kesempatan ini ya! Khususnya untuk kamu yang punya latar belakang di bidang nutrisi dan kesehatan.
29
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
Kontak : CIFOR Bogor Telephone: 62-251-8622-622 Email : cifor@cgiar.org Link : http://www.tamboramuda. org/2017/02/kesempatan-berkarirbersama-cifor.html http://www.cifor.org/career/144/ scientist-forests-food-securityand-nutrition/
MEET ERUPSI TEAM:
Ridha
Azhar
Nuy
Zahra
Pidi
Merops philliphinus ©Achmad Ridha Junaid ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org
30
Mari bergabung dalam jaringan Tambora, kunjungi
www.tamboramuda.org
Tambora Muda @tamboramuda
31
ERUPSI Vol 13 | www.tamboramuda.org