Erupsi Volume 3: Maret 2016

Page 1

ERUPSI Volume 3 | Maret 2016

Jaringan Konservasionis Muda Indonesia

Seberapa Pentingkah Mengkomunikasikan Penelitianmu?

Oleh Prescillia Rindang Putri

www.tamboramuda.org

tambora.muda@gmail.com

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

1


K

KONTEN

CERITA KAMI- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 GORESAN- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 BEASISWA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Orangutan Foundation Research Grant 2016, Borneo - - - - - - - - - - - - - - - Asian Development Bank (ADB)-Japan Scholarship Program 2016, Japan - New Zealand ASEAN Scholar Awards- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 5 6 6

KONFERENSI- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10th International Flora Malesiana Symposium 2016, Edinburgh- - - - - - - 8th World Congress of Herpetology (WCH8), Hangzhou, China- - - - - - - - - The 13th International Seabird Group Conference, Edinburgh- - - - - - - - - Course of Economic Tools For Marine Conservation 2016, Bali- - - - - - - - - The Mangrove & Macrobenthos Meeting (MMM4), Florida- - - - - - - - - - - - -

8 8 8 9 9 10

ONLINE COURSE- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 10 Online Course Global Systems Science and Policy: An Introduction- - - - - - - - - 10 TOKOH #3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11

1

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org


C

CERITA KAMI Konservasi adalah bagian dari cerita hidup para agen Tambora. Masing-masing agen kami memiliki ketertarikan yang berbeda. Dalam rubrik ini, sekilas ulasan cerita terbaru dari perjalanan para agen di ranah konservasi akan turut mengisi newsletter bulan ini. Apa saja cerita mereka? 1) Yongki dan Ratusan Gajah Tanpa Nama yang Mati Diburu – Ardiantiono

Penulis rubrik Goresan Newsletter ke-2 Tambora kali ini memaparkan pandangannya mengenai penggunaan kantong plastik serta kebijakan pemerintah dalam penanganannya di Indonesia. Tulisan singkat yang dikemas secara kritis dan komprehensif tersebut, mengajak kita untuk bergerak dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dimulai dari diri sendiri. Selami cerita milik Iga di sini: http://www.tamboramuda.org/2016/03/konservaksi-balada-perplastikan.html

Terdapat kisah menarik dibalik momentum ke matian Yongki, sang gajah patroli milik Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Dalam laman Tambora, Ardian bercerita mengenai hubungan kedekatan emosional yang ber dampak pada lonjakan kepedulian masyarakat terhadap kematian Yongki. Lalu, bagaimana dengan kematian gajah lain? Mengapa ber beda? Simak pemikiran Ardian di sini: http:// 4) Cerita yang Menghidupkan Kembali Ekwww.tamboramuda.org/2016/03/gajah-yonsistensi Bison Amerika – Puspita Insan gki-dan-ratusan-gajah-tanpa.html Kamil

2) Seri Penelitian Komodo (1): Sang Naga Selain tentang sang naga, Puspita juga berba dari Timur – Puspita Insan Kamil dan Shafia gi mengenai peran dan kekuatan cerita dalam Zahra menghidupkan kembali populasi jenis satwa yang terancam punah di Amerika yaitu Bi Bulan Maret ini merupakan bulan yang cukup son. Cerita yang tertanam dalam keseharian berkesan bagi para agen Tambora yang turut masyarakat lokal disana dapat membantu terlibat dalam kegiatan Tim Komodo Survival kelangsungan hidup populasi Bison tersebut. Program (KSP). Puspita, Ardian dan Shafia, akan Kalau di Indonesia, bagaimana ya? Yuk simak melakukan kegiatan riset tentang potensi konf - cerita lengkapnya di sini: lik antara komodo dan masyarakat di sana. Sep - http://www.tamboramuda.org/2016/03/cererti apa keseruan mereka? Intip kegiatannya di ita-yang-menghidupkan-kembali.html sini: http://www.tamboramuda.org/2016/03/ seri-penelitian-komodo-1-sang-naga-dari. Kamu punya cerita menarik seputar kegiatan html kamu di dunia konservasi? Mari berbagi bersa ma teman Tambora lainnya! Caranya mudah. 3) Konservaksi (2): Aku, Kamu dan Kantong Kirim tulisan kamu ke e-mail tambora.muda@ Plastik – Sabhrina Gita Aninta gmail.com dengan subjek [Cerita Kami]. Karena sekarang, saatnya kamu untuk menginspirasi! ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

2


G

GORESAN Seberapa pentingkah mengkomunikasikan penelitianmu? Oleh e-mail

: Prescillia Rindang Putri : rindangputri90@gmail.com

Kesempatan pertama saya dalam mempre sentasikan penelitian datang dari Student Conference on Conservation Science (SCCS) Bangalore pada tahun 2013. Pagi hari itu, saya mendapatkan panggilan dari panitia SCCS yang menanyakan kesediaan saya menjadi salah satu pengisi talk session dalam acara tersebut. Untuk pertama kalinya, saya harus menyam paikan hasil penelitian saya di depan audiensi yang cukup besar, sekitar 300 partisipan yang terdiri dari mahasiswa dan ahli dalam bidang konservasi. Hal ini tidak mudah untuk sese orang yang kerap kali mengalami kepanikan sebelum presentasi kelas dalam perkuliahan biasa. Terlebih lagi, karena acara ini sifatnya internasional, saya harus menyampaikan pre sentasi saya dalam bahasa inggris yang tentun ya menambah beban jiwa saya pada saat itu. But I did it! Dan pengalaman ini merupakan salah satu pengalaman paling berharga yang menyadarkan saya betapa pentingnya meng komunikasikan hasil penelitian saya.

Perlu diingat bahwa kita adalah delegasi dari penelitian kita...

3

Selama bergelut dalam sebuah penelitian, tentunya timbul harapan untuk memberikan kontribusi nyata berkaitan dengan bidang pe nelitian kita. Namun, seringkali hasil penelitian mahasiswa berujung dalam bentuk skripsi yang hanya bisa diakses oleh kalangan dan penggu na bahasa yang terbatas. Hal ini disayangkan karena untuk memberikan kontribusi nyata, hasil penelitian harus bisa disampaikan selu as-luasnya. Coba bayangkan berapa banyak ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

tenaga dan waktu yang kamu, pembimbingmu dan pengujimu habiskan selama masa pene litianmu. Kalau buat saya pribadi, saya selalu mencoba mengingatkan bahwa saya merupa kan salah satu orang yang mendapat kesem patan istimewa untuk mengambil data perilaku dan habitat kukang, primata nokturnal Indo nesia yang statusnya sudah terancam. I spent 8 months following them. Cucuran darah dan tangis sudah tertuang selama penelitian saya. Oleh karena itu, saya bertanggungjawab akan kukang dan diri saya sendiri untuk setidaknya mencoba memberikan kontribusi dalam kes empatan yang telah saya terima, seperti kata Spiderman “with a great power (*opportunity*) comes a great responsibility�. Lagian nggak mungkin khan si kukang berseru: “Oi, tolong dong guys, populasi ku terancam nih. Habitat ku terbuka banget, jadi sulit untuk cari makan dan cari jodoh�. Saya mengerti bahwa tidak jarang di tingkat perkuliahan timbul asumsi bahwa skripsi saja cukup sebagai karya dan pencapaian terbesar, hasil akhir dari hasil penelitian. Bahwa dengan menyelesaikan skripsi, kita sudah berkontri busi. Hal ini seperti berasumsi bahwa hasil penelitianmu dapat bicara dengan sendirinya dan ini merupakan salah satu kesalahan dalam dunia sains. Dalam artikel yang ditulis oleh Te resa Erickson dan Tim Ward (http://conbio.org/ publications/scb-news-blog/four-mistakes-sci entists-make-when-they-communicate) disam paikan bahwa sebagai peneliti kita harus bisa menjadi delegasi dari hasil penelitian kita dan mengkomunikasikan hasil penelitian kita ke


berbagai macam audien. Mengkomunikasi kan hasil penelitian dapat dilakukan melalui publikasi jurnal, poster dan talk session dalam konferensi lokal dan internasional. Mengko munikasikan hasil penelitian akan mengangkat kondisi yang berhubungan dengan subjek dan habitat penelitianmu yang kemudian diharap kan dapat menumbuhkan lebih banyak peneli tian lanjutan.

Berada di zona tidak aman membuat kita ‘ter paksa’ berkembang... Mengkomunikasikan hasil penelitian melalui berbagai acara pertemuan konservasi mem berikan kesempatan untuk terpapar dengan berbagai pertanyaan berkaitan dengan metode, analisis dan hasil penelitian. Menurut saya hal ini penting sekali untuk perkembangan diri, terlebih untuk para peneliti muda yang baru memulai karir di bidang konservasi. Mengingat konservasi merupakan bidang multidisiplin, kesempatan untuk menerima berbagai pertan yaan dari banyak orang diharapkan memicu pe mikiran holistic yang kemudian hari dapat diter apkan dalam bidang penelitian masing-masing. Yep, saya akui berada di posisi rentan seperti itu membuat kita mempertanyakan diri sendiri kembali, whether you did it right or not. It can be pretty scary especially if can’t answer the questions. Tapi jangan takut, you don’t have to know everything. Dari pengalaman, mencoba untuk menjawab sejauh yang saya tahu dan memberikan jawaban yang relevan dengan pertanyaan yang diberikan adalah yang paling penting. Tapi sih kalau bisa ya dipersiapkan terlebih dahulu. Saya melihat ini sebagai kesempatan emas untuk menempatkan diri di tempat yang tidak nyaman sehingga kita berusaha untuk mem persiapkan diri dan pertanyaan yang tidak bisa saya jawab memberikan saya oleh-oleh yang

berharga untuk saya cari tahu lebih lanjut. Biasanya saya melakukan korespondensi lan jutan dengan orang-orang yang melemparkan pertanyaan maupun ahli yang saya pikir dapat membantu saya mendapatkan jawaban yang relevan dari pertanyaan yang saya kurang men gerti. Korespondensi ini terus saya jaga sebagai upaya dalam memperluas jaringan. Oleh karena itu, mempresentasikan hasil pe nelitian sangatlah penting untuk membantu perkembangan diri. Berkembang? Ya, tentu! Berkembang dalam dunia pendidikan, pro fesional dan personal. Kapan lagi punya kes empatan mendapatkan informasi paling baru dan endorsement untuk mengakses mengenai pelatihan terbaru maupun keanggotaan gratis di society yang berhubungan dengan fokus pe nelitianmu. Tidak jarang juga, bertemu orangorang yang memiliki ketertarikan yang sama dapat membatu dalam bertukar pikiran dan pengalaman dalam dunia konservasi. Sewaktu saya memiliki kesempatan menghadiri konfe rensi di Cambridge yang dilanjutkan dengan program magang di Oxford, saya sedang membaca jurnal mengenai Presbytis rubicunda dan secara kebetulan saya satu rumah dengan penulis pertama, berdiskusi dengan penulis kedua, dan sit-in dalam kuliah yang diajarkan oleh penulis ke lima dalam jurnal tersebut. Da lam kesempatan itu juga, saya memiliki kesem patan temu diskusi sambil menikmati es krim dengan Simon Bearder, one of the founder scientist in nocturnal primate research.

I never thought I will have such opportunity, but communicating my research open doors that lead my way to whatever exciting uncer tainty in my future career a head. So, kapan giliran kamu berbagi mengenai penelitianmu?

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

4


B

BEASISWA #MASIHADAKESEMPATAN

Orangutan Foundation Research Grant 2016, Borneo Deadline : 30 April 2016 Lokasi : Taman Nasional Tanjung Puting, Suaka Margasatwa Lamandau, dan wilayah lain di Kabupaten Sukamara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah Orangutan Foundation (www.orangutan.org. uk) memiliki misi untuk menjamin kelestarian orangutan liar dan habitatnya di Kalimantan, termasuk flora dan fauna yang hidup di da lamnya. Kini Orangutan Foundation membuka kesempatan kepada tiga mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa penelitian mas ing-masing sebesar maksimal Rp 10 juta. Syarat dan ketentuan: »» Mahasiswa sarjana/pasca sarjana tingkat akhir yang akan menyelesaikan tugas akhir (skripsi/tesis). »» Penelitian dilakukan pada periode Juni-No vember 2016 di Taman Nasional Tanjung Puting, Suaka Margasatwa Lamandau, dan wilayah lain di Kabupaten Sukamara, Kabu paten Kotawaringin Barat, Kabupaten Se ruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/beasiswa-penelitian-orangutan.html

©panduanwisata.id

5

»» Tema penelitian terkait ekologi, sosial ekonomi hutan, orangutan dan habitatnya. »» Mengirimkan proposal penelitian yang berisi: latar belakang, tujuan penelitian, metodologi, dan waktu penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing. »» Membuat pernyataan bahwa tema pene litian tersebut relevan untuk konservasi hutan, orangutan dan habitatnya maksimal 400 kata. »» Membuat anggaran penelitian dan per nyataan bahwa beasiswa tersebut cukup untuk menyelesaikan studi. »» Semua persyaratan dikirim dalam bentuk .pdf ke email info.of.indonesia@gmail. com dengan subjek “Beasiswa Penelitian OF 2016”.


Asian Development Bank (ADB)-Japan Scholarship Program 2016, Japan Deadline : tidak ada Lokasi : Berbagai institusi universitas di dunia Beasiswa ADB-Japan bertujuan untuk memberi kan kesempatan studi lanjut bagi warga negara dari negara-negara berkembang yang merupakan anggota ADB (salah satunya Indonesia). Warga yang berkuali fikasi diharapkan untuk melanjutkan studi pascasarja na di bidang ekonomi, manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang terkait pembangunan lainn ya. Mereka akan ditempatkan pada lembaga akademis di Kawasan Asia dan Pasifik yang berpartisipasi. ADB menyediakan beasiswa penuh untuk satu sampai dua tahun masa sekolah. Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/adb-japan-scholarship-program. html

New Zealand ASEAN Scholar Awards Deadline : 15 April 2016 (paper application); 30 April 2016 (online application) Lokasi : Berbagai universitas terbaik di New Zealand Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) New Zealand membuka peluang bagi mahasiswa/I yang ingin melanjutkan studinya di New Zealand mel alui beasiswa New Zealand. Berbagai macam pilihan universitas terbaik di New Zealand ditawarkan dalam program beasiswa ini. Bagi yang berminal untuk mel anjutkan studinya di Negeri Kiwi dan penasaran dengan persyaratan yang diajukan, silahkan membuka link ini untuk info lebih lanjut: http://www.tamboramuda. org/2016/01/new-zealand-asean-scholar-awards. html

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

6


7

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org


K

KONFERENSI #MASIHADAKESEMPATAN

10th International Flora Malesiana Symposium 2016, Edinburgh Deadline : 1 April 2016 (unggah abstrak) Lokasi : Royal Boyanic Garden, Edinburgh Simposium Internasional yang menarik bagi para pencinta tumbuhan! Flora Malesiana adalah simposium biannual yang berfokus pada tumbuhan di kawasan Malesia (Malaysia, Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon). Kali ini, Flora Male siana akan diselenggarakan di Botanic Garden Edinburgh, Skotlandia, dengan tema Classify, Cultivate, Conserve. Simposium ini sangat disarankan bagi teman Tambora yang tertarik

dengan dunia taksonomi tumbuhan. A very warm welcome to the Royal Botanic Gar den Edinburgh, Tambora! Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/01/flora-malesiana-10. html

8th World Congress of Herpetology (WCH8), Hangzhou, China Deadline : 15 Juni 2016 (unggah abstrak dan artikel) Lokasi : New Century Grand Hotel Hangzhou, Xiaoshan, Hangzhou, China Amfibi dan reptil merupakan model ideal un tuk menyelidiki berbagai masalah biologis dan juga sebagai penyedia studi lebih layak bagi organisme vertebrata darat lainnya. Kesadaran ini telah membuat peningkatan besar dalam upaya penelitian herpetologi di seluruh dun ia, dan WCH8 memiliki posisi strategis dalam survei dan integrasi kemajuan terbaru dalam berbagai macam disiplin ilmu dan juga dalam menghubungkan para herpetolog secara kon septual dan profesional.

diterima dan telah diulas (reviewed) oleh set idaknya dua pengulas (referees). Artikel-artikel tersebut akan dimuat dalam jurnal Asian Her petological Research, Current Zoology atau Integrative Zoology. Menarik bukan? Selengkapnya baca disini: http://www. tamboramuda.org/2016/02/8th-world-congress-of-herpetology.html

Dalam kongres WCH8 tersebut, juga akan dilakukan prosiding bagi seluruh artikel yang ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

8


The 13th International Seabird Group Conference, Edinburgh Deadline : 15 April 2016 (unggah abstrak dan artikel) Lokasi : John McIntyre Conference Centre, Pollock Halls International Seabird Group Conference ke-13 akan dilaksanakan di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 6 sampai 9 September 2016. Aca ra ini diadakan oleh The Seabird Group, sebuah lembaga yang bertujuan untuk mempromosi kan dan mengkoordinasikan penelitian serta konservasi burung laut. The Seabird Group juga merupakan lembaga yang menerbitkan jurnal SEABIRD. Jika teman-teman ingin mempresentasikan pe nelitian kalian, silahkan submit abstrak kalian ke Francis Daunt (frada@ceh.ac.uk). Sertakan judul, daftar penulis, abstrak dengan 200 kata, serta kesediaan untuk melakukan presentasi dalam bentuk oral atau poster. Registrasi aca ra harus dilakukan terlebih dahulu sebelum mengunggah abstrak, sertakan kode registrasi dalam berkas submit abstrak kalian. Tenggat waktu registrasi awal dan pengajuan abstrak adalah tanggal 15 April 2016. Jika teman-teman ingin mengetahui info lebih lanjut dan melakukan registrasi, silahkan kun jungi laman kami: http://www.tamboramuda.org/2016/02/the-13th-international-seabird-group.html

Course of Economic Tools For Marine Conservation 2016, Bali Deadline : 10 April 2016 Lokasi : Bali Peserta yang mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan ilmu mengenai dasar ekonomi dalam manajemen perikanan dan konservasi pesisir di Indonesia. Topik yang akan diajarkan meliputi: sebab dari segi ekonomi terhadap praktek penangkapan ikan yang merusak dan degradasi pesisir, pemberian nilai terhadap barang dan jasa lingkungan, insentif dan solusi kebijakan untuk perikanan dan pengelolaan sumber daya pesisir, perencanaan tata ruang laut dan pembiayaan kawasan lindung, dan analisa cost-benefit proyek dan kebijakan. Ter dapat juga lokakarya dalam pelatihan ini agar peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Pelatihan ini diadakan oleh Conservation Strat egy Fund dengan bantuan dari David and Lucile Packard Foundation dan Margaret A. Cargill Foundation, serta kolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).

9

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

Jika teman-teman ingin mengetahui info leb ih lanjut dan melakukan registrasi, silahkan kunjungi laman kami: http://www.tamboramuda.org/2016/02/economic-tools-for-marine-conservation.html


The Mangrove & Macrobenthos Meeting (MMM4), Florida Deadline : Segera diumumkan (coming soon) Lokasi : Flagler College, St. Augustine, Florida, USA. Pertemuan Mangrove dan Makrobentos merupakan seri konferensi internasional yang berfokus pada pemahaman mengenai konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan atas ekosistem mangrove di seluruh dunia. Pertemuan ini diini siasi pada tahun 2000, dan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan mangrove yang merupakan ekosistem yang sedang terancam di dunia saat ini. Pertemuan ini akan diadakan pada tanggal 18-22 Juli 2016 mendatang. Selain mempresentasikan hasil penelitian dan mengikuti diskusi, peserta juga berkesempatan untuk mempublika si hasil penelitiannya dengan mengikuti prosiding Jurnal Hydrobiologia. Informasi terbaru mengenai waktu registrasi dan prose durnya dapat dilihat di alamat berikut: http://www.conference.ifas.ufl.edu/MMM4/

O

ONLINE COURSE Online Course Global Systems Science and Policy: An Introduction UNESCO UNITWIN Complex System Digital Campus kali ini mengadakan sebuah online course mengenai Global Sys tems Science (GSS), sebuah pendekatan dalam pembuatan kebijakan untuk penyelesaian masalah yang kompleks dan terkait banyak bidang. Kursus daring ini gratis dan akan ber langsung selama 2 minggu di bulan Juni. Untuk kalian yang tertarik, ketahui lebih lanjut informasinya disini: http:// www.tamboramuda.org/2016/03/online-course-global-systems-science.html.

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

10


T

TOKOH #3 Ayo Kenali!

ANI MARDIASTUTI

Sebagai salah satu ahli burung paling berpengaruh di Indonesia, kecintaan Ani Mardiastuti terhadap burung sudah dimulai sejak muda. Penekunan terhadap burung terus berlanjut hingga beliau meraih gelar Doktor di Michigan State University dengan spesialisasi biologi dan ekologi burung liar. Setelah menyelesaikan studi, Ani Mardiastuti mengabdi sebagai dosen di almamaternya, Institut Pertanian Bogor (IPB) hingga saat ini. Beliau per nah menjabat sebagai Ketua Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 1996 hingga 2004 dan saat ini beliau merupakan guru besar ilmu ekologi satwa liar di Fakultas Kehutanan IPB. Selain di kampus, Ani Mardiastuti juga aktif terlibat dalam berbagai lembaga konservasi. Beliau pernah mengemban tanggung jawab sebagai koordinator nasional untuk TRAFFIC, lembaga yang fokus pada isu perdagangan satwa liar, dan staf ahli untuk Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Kepedulian terhadap nasib burung di Indonesia mendorong Ani Mardi astuti bersama rekan-rekan penggiat burung mendirikan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia atau lebih dikenal sebagai Burung Indo nesia. Sejak tahun 2003, Ani Mardiastuti dipercaya mejabat sebagai Ketua Dewan Perhimpunan Burung Indonesia dan hingga saat ini terus membina Burung Indonesia menjadi lembaga konservasi terdepan untuk konservasi burung di Indonesia. Oleh Sheherazade dan Ardiantiono

11

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org


Kontributor foto: Jaka Ramadhan Achmad Ridha J. Nuruliawati

ERUPSI Newsletter Team

Nuruliawati “Nuy”

&

Achmad Ridha Junaid

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org

12


Mari bergabung dalam jaringan Tambora, kunjungi

www.tamboramuda.org

13

Tambora Muda @tamboramuda

ERUPSI Vol. 2 | www.tamboramuda.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.