ERUPSI Volume 4 | April 2016
Jaringan Konservasionis Muda Indonesia
Goresan:
SINERGI UNTUK KONSERVASI Oleh Marsya Christyanti Sibarani
www.tamboramuda.org
tambora.muda@gmail.com
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
1
KONTEN Cerita Kami Goresan Tamu Tambora Beasiswa Konferensi Seminar Online Course Lowongan Kerja Tokoh #4 1
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
2 4 1
6
10
13 15 16 18
C
CERITA KAMI 10+1 film yang wajib ditonton konservasionis muda
– Puspita Insan Kamil Pernah dengar tentang The Cove, We Bought a Zoo atau Wall-e? Puspita kali ini kembali mengisi laman Tambora dengan pemikiran segarnya tentang berbagai judul film yang mengedukasi dan tentunya ‘memancing’ ketertarikan kawula muda terhadap dunia konservasi satwa liar. Seperti apa keseruannya? Simak cerita lengkapnya disini: http://www. tamboramuda.org/2016/04/101-film-yang-wajibditonton_20.html
Minimizing the impact of our food to wildlife (Meminimalisir dampak dari makanan kita terhadap hidupan liar) – Puspita Insan Kamil
Dalam rangka perayaan Hari Bumi, banyak dari kita yang berkontemplasi tentang apa yang sudah kita lakukan untuk Bumi. Begitu juga dengan Puspita. Dalam tulisannya, Puspita memaparkan bahwa ternyata kita sebagai manusia telah banyak mengalami perubahan kebiasaan dalam hal konsumsi yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi hutan dan isinya. Apa saja kebiasaan yang dimaksud dan apa solusi yang bisa kita lakukan? Ketahui lebih lanjut cerita lengkapnya disini: http:// www.tamboramuda.org/2016/04/minimizingimpact-of-our-food-to.html Kamu punya cerita menarik seputar kegiatan kamu di dunia konservasi? Mari berbagi bersama teman Tambora lainnya! Caranya mudah. Kirim tulisan kamu ke e-mail tambora.muda@gmail.com dengan subjek [Cerita Kami]. Karena sekarang, saatnya kamu untuk menginspirasi! ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
1
G
GORESAN
Sinergi untuk Konservasi Oleh e-mail
: Marsya Christyanti Sibarani : marsyachr@gmail.com
Sejak tahun 1970, setiap tanggal 22 April, masyarakat dunia merayakan Hari Bumi. Gerakan tersebut dimulai oleh Gaylord Nelson, senat Amerika, yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencemaran air dan udara yang saat itu sangat masif di Amerika. Hari Bumi mulai dikenal dunia pada tahun 1990 dan pada tahun 2000 digunakan untuk menyuarakan isu global seperti perubahan iklim dan energi bersih. Bukan hanya pencemaran, pemanasan global, dan energi, saat ini, Hari Bumi juga digunakan sebagai media kampanye penyadartahuan mengenai konservasi biodiversitas, perdagangan satwa, green lifestyle, dan sebagainya. Hari Bumi kini semakin ‘mendunia’! Namun, nampaknya selama 46 tahun tersebut kita bahkan lebih banyak mendengar berita tentang kemerosotan kondisi lingkungan hidup. Hal tersebut tentu bukanlah kabar baik. Pertanyaan besar bagi kita adalah apakah Hari Bumi hanya sekedar perayaan semata? Apakah semua kampanye dan upaya pelestarian lingkungan sia-sia?
Atau mungkin ada yang salah dengan cara kita melestarikan bumi.. Tak bisa dipungkiri bahwa upaya konservasi
2
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
yang kita lakukan, tak lepas dari kompetisi: kompetisi hibah, kompetisi wilayah studi, bahkan kompetisi ketenaran. Kompetisi tak selalu bermakna negatif. Contoh kompetisi yang positif misalnya dalam aplikasi sebuah hibah penelitian, sadar tak sadar, kita terdorong untuk menjadi lebih baik dari peserta lainnya. Kita berusaha membuat personal statement terbaik, CV ‘tersilau’, dan proposal yang paling ‘menjual’. Walaupun ternyata pada akhirnya tidak diterima, pasti ada beberapa skill yang bertambah dari pengalaman tersebut. Sebaliknya, kompetisi yang negatif, atau bisa dibilang mau menang sendiri, akan berujung pada kegagalan mencapai visi konservasi. Saya memiliki pengalaman bekerja di suatu kawasan konservasi yang dikelola oleh (tentunya) lembaga pemerintahan dan didukung oleh beberapa lembaga nonprofit. Lembaga-lembaga tersebut tentunya memilki berbagai program di kawasan seperti program riset, patroli, dan pemberdayaan masyarakat. Beberapa kegiatan tersebut pun sebenarnya ada yang tumpang-tindih, tetapi dikerjakan sendiri-sendiri. Padahal, mungkin jika semua elemen bekerja sama, aktivitas tersebut menjadi lebih efisien dan menimbulkan lebih sedikit gangguan pada ekosistem.
Bentuk kerja sama yang paling mendasar adalah berbagi data. Harus diakui bahwa hal ini tidak mudah dilakukan, terutama di kalangan peneliti. Di satu sisi, perlu ada keterbukaan data agar analisis data dapat dilakukan dalam cakupan yang lebih menyeluruh sehingga dapat menghasilkan luaran yang valid dan kontekstual. Di sisi lainnya, kecurigaan dan kekhawatiran terhadap masalah klaim data oleh pihak tertentu sulit dihilangkan, apalagi jika sebelumnya pernah terjadi hal seperti itu. Pihak yang dirugikan akan cenderung lebih tertutup. Hal ini membuat proses konsolidasi data menjadi terhambat dan pada akhirnya berimplikasi pada kemunduran pengambilan kebijakan.
“Konservasi tidak akan tercapai jika tidak ada sinergi dari seluruh pihak yang bersangkutan” Saat duduk di bangku SD, kita diajari bahwa orang Indonesia itu menganut prinsip gotongroyong. Kini saatnya kita mengaplikasikan teori itu di dunia nyata. Berdasarkan pengalaman saya selama ini, upaya konservasi menjadi kurang efektif dan efisien karena tidak ada sinergi di antara pihak-pihak yang bersangkutan. Sebagai anak muda, apa yang bisa kita lakukan untuk melatih diri dalam bersinergi bagi konservasi dengan karir kita yang masih belia ini?
Berjejaring (Networking) Memperluas jaringan adalah elemen dasar dalam menciptakan sinergi. Kita masih muda dan punya banyak peluang. Bisa jadi teman sebaya di grup Facebook Indonesian Wildlife Photography kelak menjadi Dirjen di suatu kementerian atau Direktur salah satu LSM konservasi ternama. Bukan hal yang tidak mungkin bahwa suatu saat kita bisa bersinergi dalam menjalankan proyek konservasi. ‘Bergosip’ (“Gossiping”) Ya! Inilah yang saya lakukan jika bertemu dengan teman-teman sesama konservasionis. Kami bergosip tentang orang-orang konservasi di sekitar kami, baik berita baik atau berita buruk. Tentu saja tujuannya bukan untuk pemuasan rasa kepo semata, tetapi sebagai bahan pembelajaran untuk kita ke depannya. Mungkin saja teman kita pernah berhadapan dengan peneliti asing yang melangkahi prosedur perizinan penelitian, memiliki atasan yang tidak menyenangkan, atau penelitiannya diklaim pihak lain. Melalui kegiatan “bergosip”, kita juga bisa lebih mengenal karakteristik pihakpihak yang bersangkutan dengan konservasi. Kolaborasi tanpa batas (Collaboration without boundaries) Sudah simak cerita lapangan dari Ardian, Shafia, dan Puspita di Komodo? (kalau belum, simak ceritanya disini). Mereka salah satu contoh sinergi bagi konservasi. Walaupun memiliki latar belakang yang berbeda dan sering menghadapi perbedaan pendapat, namun, pengalaman membuat mereka belajar untuk bersinergi dalam mencapai tujuan proyek mereka, yaitu konservasi komodo yang lebih baik. Mungkin sekarang, sinergi dalam konservasi masih lemah, tapi, dengan terbiasa bergotongroyong sejak dini, generasi kita dapat menjadi pelopor sinergi yang kuat dalam konservasi biodiversitas. Jadi... yuk bersinergi!
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
3
T
TAMU TAMBORA Sudah kenal Tangkasi belum? Tangkasi (Tadulako untuk Ekologi dan Konservasi) merupakan komunitas bagi para konservasionis dan peneliti muda di Sulawesi Tengah yang dibentuk oleh rekan-rekan Tambora dari Universitas Tadulako, Palu. Pada bulan ini, salah satu tim Tambora, Shera, memiliki kesempatan spesial untuk melakukan wawancara dengan sosok dibalik Tangkasi: Wahyudi! Pemuda yang akrab disapa Yudi ini merupakan Koordinator dari Tangkasi. Dalam rubrik khusus, Tamu Tambora, Yudi berbagi seputar latar belakang Tangkasi, program Tangkasi dan harapan Tangkasi terhadap konservasi. Yuk kita simak!
Apa yang membuat Yudi dan kawan-kawan mendirikan Tangkasi? Kami membangun komunitas ini atas keresahankeresahan kami terhadap minimnya kualitas mahasiswa dalam hal riset/penelitian serta masih sedikitnya komunitas yang fokus dengan riset maupun konservasi. Apa saja tujuan dan program utama Tangkasi? Tujuan kami membantu pengembangan diri mahasiswa dalam riset dan konservasi, terasah kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat serta tereksplorasinya potensi keanekaragaman hayati Sulawesi Tengah. Program utama kami berupa pelatihan/workshop, eksplorasi bioresource di Sulawesi Tengah dan Pendidikan konservasi untuk penyadaran terhadap masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan.
4
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
Apa harapan dan impian Tangkasi? Tangkasi dapat memberikan kontribusi berarti untuk pengembangan kapasitas konservasionis muda, menghubungkannya dengan jaringan peneliti dan konservasionis Indonesia serta memberi kontribusi berarti terhadap program konservasi di Sulawesi Tengah dan Indonesia. Bagaimana menurut Yudi mengenai konservasi satwa di Sulawesi Tengah? Sulawesi Tengah dengan biodiversitasnya serta endemisitasnya yang tinggi semestinya diberikan prioritas yang lebih tinggi dalam hal konservasi dan diharapkan menjadi kekayaan yang bisa dinikmati oleh masyarakatnya secara berkelanjutan dan terpelihara. Akan tetapi, kurangnya kesadaran masyarakat, perhatian para pemangku kebijakan yang diperparah dengan minimnya konservasionis handal, membuat beberapa masalah dalam hal pengelolaan kelastarian alam khususnya area konservasi. Beberapa fauna khas dan terancam punah seperti anoa, babirusa, maleo, rangkong sulawesi dan beberapa fauna khas masih saja tak lepas dari ancaman perburuan, degradasi habitat, alih fungsi hutan, pembakaran hutan, dan sederet masalah lainnya. Beberapa hari yang lalu (23/04) saya sempat mengunjungi Suaka Marga Satwa Pinjan Tanjung Matop di Tolitoli, yang juga merupakan area penangkaran telur penyu dan burung maleo. Informasi yang saya dapatkan dari petugas jaga bahwa beberapa kali mereka mengirimkan anakan burung maleo ke beberapa daerah yang juga mempunyai habitat burung maleo
yang sudah berkurang drastis. Dari informasi ini kita telah bisa mengambil kesimpulan bahwa beberapa daerah konservasi burung maleo tidak terkelola dengan baik. Lagi, Informasi yang cukup menyedihkan juga dari masyarakat di sekitaran area Taman Hutan Raya Palu mengungkapkan bahwa beberapa kali mereka menyaksikan daging anoa dikonsumsi. Miris dan menyedihkan. Kondisi diatas seharusnya sudah menyadarkan kita.
Mengapa mahasiswa lain seperti di Universitad Tadulako (Untad) atau universitas lain di Sulawesi Tengah harus ikut bergabung dengan Tangkasi? Apa manfaat yang akan didapat? Kami berupaya membangun kapasitas diri serta berupaya mensinergikan potensi masing-masing. Di Tangkasi kita juga bisa jadi kedepannya berkesempatan untuk berkolaborasi dengan jaringan konservasionis dan peneliti muda Indonesia. Apa hubungan Tambora dan Tangkasi? Lahirnya Tangkasi tidak lepas dari usaha Tambora melalui Core Agent yang selama ini telah memberikan dukungan gagasan dan semangatnya. Melalui Tambora, Tangkasi mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi, belajar dan berkolaborasi dengan jaringannya. Maka bisa dikatakan bahwa Tambora adalah mentor dari Tangkasi.
Pemuda adalah ia yang di pundaknya tersimpan harapan negeri ini. Mari menjadi harapan itu
Mau saran nama tempat yg wajib dikunjungi kalau ingin/sedang berkunjung ke Sulawesi dong! Kalau pengen nge-trip doang ke Sulawesi Tengah saya sarankan googling saja, pasti muncul sederet tempat foto-foto yang keren, he he.. Tapi kalau eksplorasi bioresourcenya saya menyarakan ke Gunung Dako Tolitoli, Gunung Tinombala, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Nasional Kep. Togean, Pulau Pasoso, Suaka Margasatwa Pinjan Tanjung Matop, Tanjung Peore, Cagar Alam Pangi Binangga. Apa pesan-pesan Yudi untuk para konservasionis muda di pulau-pulau lain? Ambil bagian dalam merawat dan menjaga Ibu Pertiwi. Pemuda adalah ia yang di pundaknya tersimpan harapan negeri ini. Mari menjadi harapan itu. Bagaimana rekan Tambora? Tertarik untuk bergabung dengan Tangkasi? Info lebih lanjut seputar Tangkasi bisa dijumpai di laman Facebook: Tangkasi dan akun Instagram @ tangkasi_muda. Salam Konservasi!
- Wahyudi Ibnu Madia ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
5
B
BEASISWA #MASIHADAKESEMPATAN
Asian Development Bank (ADB)-Japan Scholarship Program 2016, Japan Deadline : Tidak ada Lokasi : Berbagai institusi universitas di dunia Beasiswa ADB-Japan bertujuan untuk memberikan kesempatan studi lanjut bagi warga negara dari negara-negara berkembang yang merupakan anggota ADB (salah satunya Indonesia). Warga yang berkualifikasi diharapkan untuk melanjutkan studi pascasarjana di bidang ekonomi, manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang terkait pembangunan lainnya. Mereka akan ditempatkan pada lembaga akademis di Kawasan Asia dan Pasifik yang berpartisipasi. ADB menyediakan beasiswa penuh untuk satu sampai dua tahun masa sekolah.
Šworldstrides.com
Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/adb-japan-scholarshipprogram.html
6
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
#TERBARU
THE EDGE Fellowship Programme - Zoological Society of London (ZSL) Deadline : 15 Juni 2016 Lokasi : Tergantung pada jenis yang diminati untuk diteliti Program beasiswa dari ZSL ini adalah inisiatif konservasi dalam cakupan global yang berfokus pada spesies terancam yang mewakili sejumlah besar sejarah evolusi yang unik. Beasiswa ini memberikan kesempatan 2 tahun beasiswa bagi para pemimpin masa depan konservasi untuk meneliti jenis-jenis yang masuk ke dalam daftar spesies EDGE (terbagi dalam kelompok mamalia, amfibi, burung, reptil atau karang). Bagi kamu yang baru berkarir di dunia konservasi , program beasiswa ini sangat sesuai untuk diikuti. Detil lengkap informasinya terdapat disini: http:// w w w . t a m b o ra m u d a . o rg / 2 0 1 6 / 0 4 / t h e - e d g e fellowship-programme.html
IATSS Forum Leadership Training 2017, Suzuka, Japan Deadline : 30 Juni 2016 Lokasi : Suzuka, Jepang The International Association of Traffic and Safety Sciences (IATSS) Forum merupakan wadah bagi para profesional muda. Kegiatan ini turut mengundang pemuda pemudi luar biasa dari negaranegara yang termasuk dalam kawasan ASEAN. Forum ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami masing-masing negara melalui kegiatan seminar, studi di lapangan, studi kelompok, dan pertukaran budaya, serta melakukan upaya untuk memecahkan masalah terkini di kawasan ASEAN dan Jepang. Forum akan diadakan di kota Suzuka, Jepang selama 57 hari. Terdapat dua waktu pelaksanaan program yang dapat kalian ikuti yaitu: »» 57th IATSS Forum: Mei - Juli 2017 »» 58th IATSS Forum: September - November 2017 Apa saja persyaratannya? Cari tahu disini: http:// www.tamboramuda.org/2016/04/iatss-forumleadership-training-2017.html ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
7
Young Southeast Asian Leader Initiative (YSEALI) Academic Fellowship, US Deadline : 15 Mei 2016 Lokasi : U.S. Beasiswa akademis yang ditawarkan oleh YSEALI merupakan kesempatan belajar selama 5-minggu di Amerika yang diikuti dengan peningkatan kemampuan kepemimpinan. Sejak tahun 2015, teman-teman dari Indonesia telah bergabung dalam program ini yang terbagi ke dalam tiga tema yaitu: Keterlibatan Masyarakat, Manajemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam, dan Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi. Bagi kalian yang tertarik, ketahui info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda.org/2016/04/youngsoutheast-asian-leaders-initiative.html
MantaWatch Internship Program 2016 Deadline : Lokasi : Flores Bagi kamu yang suka menyelam dan berkeinginan untuk menjadi marine scientist, mengapa tidak bergabung dengan MantaWatch? MantaWatch memberikan program magang selama 1 bulan penuh dengan berbagai tawaran pengalaman yang menggiurkan diantaranya scientific diving, pengumpulan dan pengelolaan data, pengelolaan dan konservasi perikanan, dan juga peningkatan kemampuan public speaking kamu. Program ini sangat disarankan bagi mahasiswa tingkat akhir. Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/mantawatch-internship-program.html
8
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
9
K
KONFERENSI #MASIHADAKESEMPATAN
8th World Congress of Herpetology (WCH8), Hangzhou, China Deadline : 15 Juni 2016 (Submit abstrak dan artikel) Lokasi : New Century Grand Hotel, Hangzhou, Xiaoshan, Hangzhou, China Amfibi dan reptil merupakan model ideal untuk menyelidiki berbagai masalah biologis dan juga sebagai penyedia studi lebih layak bagi organisme vertebrata darat lainnya. Kesadaran ini telah membuat peningkatan besar dalam upaya penelitian herpetologi di seluruh dunia, dan WCH8 memiliki posisi strategis dalam survei dan integrasi kemajuan terbaru dalam berbagai macam disiplin ilmu dan juga dalam menghubungkan para herpetolog secara konseptual dan profesional. Dalam kongres WCH8 tersebut, juga akan dilakukan prosiding bagi seluruh artikel yang diterima dan telah diulas (reviewed) oleh setidaknya dua pengulas (referees). Artikel-artikel tersebut akan dimuat dalam jurnal Asian Herpetological Research, Current Zoology atau Integrative Zoology. Menarik bukan? Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/8th-world-congress-of-herpetology.html
10
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
The Mangrove & Macrobenthos Meeting (MMM4), Florida Deadline : 1 Juni 2016 Lokasi : Flagler College, St. Augustine, Florida, USA. Pertemuan Mangrove dan Makrobentos merupakan seri konferensi internasional yang berfokus pada pemahaman mengenai konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan atas ekosistem mangrove di seluruh dunia. Pertemuan ini diinisiasi pada tahun 2000, dan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan mangrove yang merupakan ekosistem yang sedang terancam di dunia saat ini. Pertemuan ini akan diadakan pada tanggal 18-22 Juli 2016 mendatang. Selain mempresentasikan hasil penelitian dan mengikuti diskusi, peserta juga berkesempatan untuk mempublikasi hasil penelitiannya dengan mengikuti prosiding Jurnal Hydrobiologia. Informasi terbaru mengenai waktu registrasi dan prosedurnya dapat dilihat di alamat berikut: http://www.conference.ifas.ufl. edu/MMM4/
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
11
#TERBARU
1st International Conference on Marine Biodiversity, Bali Deadline : 8 Agustus 2016 Lokasi : Bali Dalam rangka mewadahi penyampaian informasi seputar kelautan dan lingkungan pesisir, Pusat Riset Biodiversitas Indonesia (IBRC) Universitas Udayana, Bali dan USAID mempersembahkan Konferensi Internasional tentang Biodiversitas Kelautan pertama (CoMBI 2016). Konferensi ini memiliki 7 topik inti yang akan dibahas yaitu: »» Biodiversitas dan Fungsi Ekosistem »» Sistematika dan Evolusi »» Pemetaan Habitat dan Penentuan Status Ekologis »» Sumberdaya Hayati »» Penginderaan Jauh »» Segitiga Terumbu Karang dan »» Perubahan Iklim Informasi selengkapnya dapat dilihat disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/1st-international-conferenceon-marine.html
21st International Forestry and Environment Symposium, Dambulla, Srilanka Deadline : 22 Mei 2016 Lokasi : Heritance Kandalama, Dambulla, Srilanka Departemen Ilmu Lingkungan dan Kehutanan, Universitas Sri jayewaedenepura, Gangodawila, kembali mengadakan acara simposium internasional tentang lingkungan dan kehutanan. Dikenal sebagai simposium lingkungan dan kehutanan tertua di Asia Selatan, kini simposium tersebut hadir dengan 10 topik terhangat di abad ini. Simposium tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 September 2016 di lokasi yang eksotis, Heritance Kandalama. Tertarik untuk jalan-jalan saintifik ke Srilanka? Intip info selengkapnya disini: http://science.sjp.ac.lk/ fesympo/
12
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
S
SEMINAR Celebrating World Migratory Bird Day 2016! Dalam rangka memperingati Hari Migrasi Burung se-Dunia, rekan-rekan pengamat burung di Indonesia melakukan beragam kegiatan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Seminar World Migratory Bird Day 2016 dengan tema Stop Illegal Killing, Taking and Trading of Migratory Birds. Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 7 Mei 2016 Lokasi : Gedung B101 FMIPA UI Pembicara : Nurul L. Winarni (RCCC UI) Dwi Adhiasto (WCS IP) Gunawan (Yayasan Konservasi Elang Indonesia) Yus Rusila Noor (Wetland International IP). Info selengkapnya mengenai seminar tersebut bisa didapat melalui Facebook: WMBD Fighters dan Twitter: @Wmbdjakarta2016. Kegiatan lain seputar WMBD di berbagai daerah di Indonesia bisa didapat di laman Facebook: Burung Nusantara.
Happy birding!
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
13
14
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
O
ONLINE COURSE Online Course Global Systems Science and Policy: An Introduction UNESCO UNITWIN Complex System Digital Campus kali ini mengadakan sebuah online course mengenai Global Systems Science (GSS), sebuah pendekatan dalam pembuatan kebijakan untuk penyelesaian masalah yang kompleks dan terkait banyak bidang. Kursus daring ini gratis dan akan berlangsung selama 2 minggu di bulan Juni. Untuk kalian yang tertarik, ketahui lebih lanjut informasinya disini: http://www.tamboramuda.org/2016/03/online-courseglobal-systems-science.html.
InforMEA Online Course on International Environmental Law (IEL): Introductions
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
Šbrownhills.walsall.sch.uk
InforMEA adalah proyek Perjanjian Lingkungan Multilateral (Multilateral Environmental Agreements/ MEA) dengan dukungan dari program lngkungan PBB atau United Nations of Environmental Program (UNEP) dan Uni Eropa. Inisiatif MEA saat ini meliputi 43 internasional dan regional mengikat instrumen dari 18 Sekretariat yang diselenggarakan oleh empat organisasi UN dan IUCN. Dalam online course tersebut, kalian bisa mendapatkan pemahaman mendasar mengenai perjanjian multilateral yang telah dibuat terkait lingkungan dan konservasi biodiversitas seperti Konvensi Ramsar, Konvensi Kegaraman Biologis (Convention on Biological Diversity/ CBD) dan lain-lain. Tertarik? Daftar sekarang juga disini: http://e-learning.informea.org/
15
L
LOWONGAN KERJA Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS IP) Lembaga konservasi internasional ini sudah sejak tahun 1991 melalukan misi penyelamatan hidupanliar dan kawasan penting yang bernilai bagi konservasi dengan memahami isu terpenting, merancang solusi berbasis sains terbaik, dan melakukan aksi konservasi yang bermanfaat bagi alam dan kemanusiaan di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini WCS IP membuka lowongan untuk tiga posisi:
Turtle Conservation Project Officer
Lokasi kerja : Nusa Tenggara Timur dan Bogor Pelaporan kepada : Species Conservation Specialist Koordinasi dengan : Chief Advisor, WCS Coordinator of Freshwater Turtle and Tortoise Conservation, Sumatra Program Manager and Northern Sulawesi Coordinator Kontrak periode : 1 tahun, dengan pembaruan tergantung pada kinerja Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda.org/2016/04/job-vacancy-wcsindonesia-turtle.html
Marine Administration Assistant
Lokasi kerja : Bogor Pelaporan kepada : Marine Program Officer Koordinasi dengan : Marine Program Officer, Program Manager dan Coordinator Kontrak periode : 1 tahun, dengan pembaruan tergantung pada kinerja Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda.org/2016/04/job-vacancieswcs-indonesia-marine.html
16
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
Socioeconomic Research Assistant Lokasi kerja Pelaporan kepada
: Bogor : Socio-Economic Specialist
Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/job-vacancy-wcsindonesia-socioeconomic.html
Little Fireface Project (LFP) Little Fireface Project (LFP) merupakan proyek konservasi kukang yang dimulai sejak tahun 1993 di bawah pengawasan Nocturnal Primate Research Group di Oxford Brookes University. Proyek ini bertujuan untuk melindungi kukang dari kepunahan dengan mempelajari ekologi kukang dan menggunakan informasi tersebut untuk melakukan edukasi kepada masyarakat lokal dan penegak hukum. Saat ini LFP sedang membuka lowongan kerja untuk posisi:
Wildlife Trade Officer Lokasi kerja Kontrak periode
: Garut : 1 tahun, dengan pembaruan tergantung pada kinerja
Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/wildlife-trade-officerposition-opening.html
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
17
T
TOKOH #4 DJOKO TJAHJONO ISKANDAR Djoko Iskandar merupakan herpetolog Indonesia dan guru besar di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung. Doktor herpetologi lulusan UniversitĂŠ des Sciences et Techniques du Languedoc, Perancis ini telah mendeskripsikan banyak jenis reptil dan amfibi dari berbagai daerah di Indonesia misalnya Limnonectes larvaepartus yang menghebohkan dunia sains. Katak ini adalah satu-satunya katak yang melahirkan berudu di dunia. Tercatat lebih dari 63 publikasi tentang herpetofauna yang ditulis beliau yang tercatat di situs ResearchGate. Tidak heran kalau banyak yang menyebut beliau sebagai Bapak Herpetologi Indonesia. Sebagai penghargaan untuk kontribusi luar biasa di bidang taksonomi dan konservasi herpetofauna Indonesia, Djoko Iskandar dianugerahi Habibie Award di bidang Basic Sciences pada tahun 2015. Penghargaan lainnya mulai dari Government Silver Medal 20 year (2009) dari pemerintah Indonesia, Ganesa Cendekia Widya Adi Utama (2011), hingga Kennedy Award Best Published Paper of The Year 2001, telah diraihnya. Djoko Iskandar saat ini menjabat sebagai dewan Pembina di Aliansi Konservasi Tompotika, yayasan konservasi di Kabupaten Banggai, untuk konservasi satwa endemik Sulawesi. Oleh Ardiantiono dan Sheherazade
18
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
KONTRIBUTOR FOTO Achmad Ridha J. Jaka Ramadhan Ardiantiono Marsya Christyanti Sibarani Nuruliawati
ERUPSI Newsletter Team
Nuruliawati “Nuy”
&
Achmad Ridha Junaid
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org
19
Mari bergabung dalam jaringan Tambora, kunjungi
www.tamboramuda.org
20
Tambora Muda @tamboramuda
ERUPSI Vol. 4 | www.tamboramuda.org