Erupsi Volume 5: Mei 2016

Page 1

ERUPSI Volume 5 | Mei 2016

Jaringan Konservasionis Muda Indonesia

Goresan:

BERJODOH DENGAN KONFLIK Oleh Ardiantiono

www.tamboramuda.org

tambora.muda@gmail.com

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

1


KONTEN GORESAN KOMPETISI BEASISWA KONFERENSI Online Course Tokoh #5 1

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

1 5 7 11 13 14


G

GORESAN

Berjodoh dengan

Konflik Oleh e-mail

: Ardiantiono : ardiantiono@sci.ui.ac.id

Sampai detik ini saya masih sering mendengar orang-orang berkata:

“Pasti seru banget ya bisa hidup berdampingan dengan gajah atau harimau. Bisa bertemu setiap hari gitu...� Satwanya bisa macam-macam dan yang sering disebutkan biasanya adalah satwa kharismatik seperti gajah, harimau, orangutan, atau komodo. Itu adalah bayangan orang-orang di luar sana, yang jarang atau tidak pernah berinteraksi langsung dengan satwa liar. Tapi kenyataannya tidak lah selalu seperti itu. Bagi orang-orang yang tinggal dekat hutan misalnya, pasti pernah mengalami kejadian seperti tanaman kebun yang dirusak, ternak yang dimakan, sampai kadang diserang oleh binatang liar. Hal tersebut terjadi misalnya, setiap awal tahun di desa sekitar Taman Nasional Way Kambas. Kawanan gajah keluar hutan hampir setiap malam dan memakan tanaman penduduk. Penduduk harus berjaga setiap malam, mulai dari magrib hingga subuh. Kalau tidak dilakukan, mereka terancam gagal panen.

Konflik manusia-satwa liar. Apa itu? Konflik manusia-satwa liar adalah isu yang menarik bagi saya karena hal tersebut

Gambar 1. Anak gajah yang ditinggalkan induknya setelah diusir oleh masyarakat. Sang anak gajah tersebut direlokasi ke Camp Elephant Patrol TN Bukit Barisan Selatan dimana dia akan diurus bersama dengan gajah jinak lainnya (ŠDecky Kris).

melibatkan kajian dari dua sisi. Tidak hanya melihat dari sisi satwa liar nya saja, tetapi juga sisi manusia yang kadang sering terabaikan di dalam upaya konservasi. Konflik terjadi akibat adanya perebutan sumber daya antara manusia dan satwa liar dan berujung pada interaksi negatif bagi salah satu atau kedua pihak. Definisi konflik manusia-satwa liar secara umum menurut saya bersifat antroposentris, karena ketika pihak manusia yang terkena dampak negatif maka disebut konflik, tapi tidak selalu disebut demikian apabila terjadi pada satwa liar misalnya dalam konteks perburuan. ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

1


Gambar 2. Cerek air yang dirusak oleh harimau. Malam sebelumnya seekor kambing mati dimakan oleh harimau (©Decky Kris).

Karena komponen manusia memiliki porsi besar, konflik manusia-satwa liar yang terus berlanjut menjadi tantangan dalam upaya konservasi hidupan liar. Sebagai contoh seorang peternak yang ternaknya diserang oleh harimau cenderung memiliki persepsi dan perilaku negatif terhadap harimau karena konflik yang terjadi telah merugikan sang peternak secara ekonomi maupun psikologis. ‘Berkenalan’ dengan konflik sejak kuliah

Penelitian konflik pertama saya adalah tentang konflik manusia-orangutan di Indonesia, yang merupakan penelitian berbasis literatur yang saya buat dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah. Ketika menulis makalah konflik manusia-orangutan, saya belajar banyak sekali tentang konflik manusia-satwa liar, dan betapa sulitnya mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif akibat konflik. Karena topik konfik sangat menarik, saya kembali melakukan penelitian serupa bersama teman-teman di Biologi (salah satunya adalah Sera, yang juga merupakan agen Tambora) mengenai analisis konflik manusia-buaya menggunakan database online serangan buaya di dunia bernama CrocBITE. Pengalaman melakukan dua penelitian di atas tersebut yang kemudian membuat saya kembali mengambil topik konflik untuk penelitian skripsi mengenai konflik manusia-komodo di Desa Komodo, Taman Nasional Komodo. Pada kesempatan tersebut, saya terjun langsung mengambil data ke lapangan untuk mengidentifikasi karakteristik spasial dan temporal dari konflik yang terjadi serta strategi-strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik di masa depan.

Ketertarikan saya terhadap isu konflik membuat saya terlibat dalam berbagai proyek penelitian dan upaya mitigasi konflik manusiasatwa liar mulai dari Sumatera hingga Flores. Pertanyaan yang selalu muncul di kepala saya ketika mendengar berita konflik manusia-satwa liar adalah

“Apakah yang sebenarnya menjadi penyebab konflik?” Apakah satwa tersebut kelaparan karena mangsa alaminya habis diburu? Apakah karena manusia yang tinggal di habitat sang satwa? Atau kah mungkin konflik terjadi karena satwa yang bersifat oportunis, ketika ada ternak atau tanaman yang ‘enak’ dan mudah didapat maka satwa akan lebih memilih masuk ke pemukiman?. Belum lagi melihat dampak konflik terhadap satwa dan manusia yang terkena konflik. Saya yakin jawabannya pasti beragam, dan unik, bergantung kepada jenis satwa dan lokasi kejadian. Rasa ingin tahu saya inilah yang kemudian mendorong saya mulai menekuni topik konflik manusia-satwa liar ketika saya berkuliah di Departemen Biologi Universitas Indonesia.

2

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

Gambar 3. Komodo yang terkena jerat yang dipasang di bawah kandang kambing di Desa Komodo. Hampir setiap hari komodo datang ke bawah kandang karena tertarik oleh keberadaan kambing di dalam kandang.

Ketiga penelitian ini, saya akui pada saat itu, masih merupakan penelitian tanpa ada tindak lanjut. Kami membuatkan rekomendasi strategi pengelolaan konflik tetapi belum diaplikasikan hingga saat ini. Hal ini yang kemudian memotivasi saya untuk bekerja di dunia konservasi, dimana saya bisa meneliti sekaligus turun langsung ke lapangan untuk turut mengelola konflik manusia-satwa liar.


Bergelut dengan konflik: Meneliti dan Mengelola Pengalaman melakukan penelitian konflik semasa kuliah dan ketertarikan saya terhadap topik ini tampaknya membuat saya semakin ‘serius’ dengan konflik manusia-satwa liar dan ingin mendalami topik tersebut lebih jauh lagi. Bersama dengan Wildlife Conservation Society (WCS), tempat saya bekerja, saya diberikan kesempatan untuk ikut terlibat dalam analisis data konflik manusia-gajah di Taman Nasional Way Kambas dan konflik manusia-harimau dan beruang di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung serta mendokumentasikan pembelajaran dan praktik cerdas terkait program mitigasi konflik yang dilakukan WCS. Tentu saja saya amat senang mendapatkan kesempatan ini. Walaupun awalnya saya berkecimpung dalam program survei populasi harimau sumatera, kali ini saya bisa bersentuhan kembali dengan konflik manusia-satwa liar. Tidak hanya meneliti, saya juga dapat untuk turun langsung ke lapangan untuk bersamasama mengembangkan strategi terbaik untuk mitigasi konflik ke depan nya.

Gambar 4. Ikut terlibat dalam evaluasi penggunaan penghalang drum putar yang dibangun oleh WCS bersama masyarakat untuk menghalau gajah masuk ke kebun.

untuk melakukan studi konflik manusiakomodo dan program mitigasinya di Flores. Kolaborasi ini merupakan inisiatif saya untuk kembali ke Flores dan menindaklanjuti apa yang pernah saya lakukan dulu di Komodo semasa skripsi. Inisiatif ini kemudian dilengkapi dengan kolaborasi multidisiplin dengan Shafia yang berpengalaman melakukan studi konflik manusia-babi di Bawean serta program penyadartahuan, dan juga Puspita yang memiliki latar belakang psikologi dan banyak terlibat dalam studi psikologi sosial di bidang konservasi. Saya senang dengan apa yang saya lakukan saat ini. Saya bisa berkontribusi dalam pengelolaan konflik manusia-satwa liar—yang walaupun kecil—tapi setidaknya bisa membawakan perubahan di lapangan. Banyak sekali motivasimotivasi yang mendorong saya semakin gelut menekuni bidang ini. Hal yang terkesan kecil seperti seorang peneliti orangutan yang mengirimkan pesan kepada saya dan mengatakan bahwa makalah konflik manusiaorangutan saya bagus dan meminta ijin untuk membagikan kepada teman-temannya di pusat rehabilitasi orangutan atau seorang mahasiswa S2 yang membaca skripsi saya sebagai salah satu referensi untuk penelitian tesisnya membuat saya bahagia, setidaknya kerja yang saya lakukan dilihat dan dapat bermanfaat. Saya selalu percaya bahwa kita manusia bisa hidup berdampingan dengan satwa liar. Seperti rekan kerja saya di WCS yang selalu mengatakan bahwa “Tidak mungkin menghilangkan konflik manusia-satwa liar, tapi kita bisa mengelolanya”, dan inilah yang saya lakukan: meneliti dan mengelola konflik. Hingga pada akhirnya perkataan “Pasti seru banget yah bisa hidup berdampingan dengan gajah atau harimau gitu” bisa benar-benar terwujud.

Selain itu, keinginan saya untuk menindaklanjuti penelitian konflik yang telah saya lakukan di kuliah juga akhirnya terwujud (walaupun memakan waktu lebih dari setahun setelah saya lulus). Kali ini saya dan teman saya Shafia dan Puspita (yang keduanya juga merupakan agen Tambora) berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Komodo Survival Program (LSM yang bergerak khusus di bidang konservasi komodo) ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

3


4

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


K

KOMPETISI Menulis Catatan Lapangan Penyelenggara : TAMBORA Deadline : 24 Juni 2016

Dalam rangka merayakan hari biodiversitas internasional yang jatuh pada tanggal 22 Mei kemarin, Tambora punya berita seru nih buat teman-teman sekalian! Buat tulisan mengenai pengalaman berkesan saat kalian di lapangan dan menangkan hadiah-hadiah menarik berikut: »» Juara 1 Buku Mad About Monkey karya Owen Davey (2015, Flying Eye Books, London) »» Juara 2 Postcard dan Badge dari National Geographic Museum (Washington, D.C.) »» Juara 3 10 postcard set dari Royal Botanical Garden, Singapore Ketentuan lomba: 1. Tulisan terdiri dari minimal 500 kata dan maksimal 1000 kata. Ditulis dalam Bahasa Indonesia. 2. Orisinil dan belum pernah dipublikasikan. 3. Merupakan cerita lapangan, bukan berupa itinerary. 4. Menghormati hak-hak pemilik kegiatan lapangan dan tidak menuliskan apa yang tidak seharusnya dipublikasikan. 5. Tidak mengandung konten SARA dan pornografi. 6. Kegiatan lapangan yang diceritakan merupakan bagian dari penelitian atau kegiatan lain terkait perlindungan satwa liar atau tumbuhan.

7. Menyertakan minimal 1 foto atau ilustrasi yang relevan. Kirim tulisan terbaik mu ke e-mail tambora.muda@gmail.com. Good luck Tamborans! Info selengkapnya: http://www.tamboramuda.org/2016/05/ kompetisi-menulis-catatan-lapangan.html

The 9th Eco-generation Environmental Essay Competition Penyelenggara Deadline

: Samsung Engineering & UNEP : 30 Juni 2016

Samsung Engineering bekerjasama dengan United Nations Environment Programme (UNEP) menyelenggarakan kompetisi esai lingkungan ke-9 yang bertemakan ‘Illegal trade of wildlife in my country and its effect on future generation’. Dalam kesempatan ini, Samsung Engineering bersama dengan UNEP mengajak seluruh kawula muda di dunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap tema yang diangkat. Selain itu, diharapkan akan banyak ide-ide inspiratif dan kreatif yang akan bermunculan dalam kompetisi ini. Pssst, hadiahnya menarik banget loh! Selengkapnya baca di sini: http://www.tamboramuda.org/2016/05/ the-9th-eco-generation-environmental. html ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

5


6

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


B

BEASISWA #MASIHADAKESEMPATAN

Asian Development Bank (ADB)-Japan Scholarship Program 2016, Japan Deadline : Tidak ada Lokasi : Berbagai institusi universitas di dunia Beasiswa ADB-Japan bertujuan untuk memberikan kesempatan studi lanjut bagi warga negara dari negara-negara berkembang yang merupakan anggota ADB (salah satunya Indonesia). Warga yang berkualifikasi diharapkan untuk melanjutkan studi pascasarjana di bidang ekonomi, manajemen, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bidang terkait pembangunan lainnya. Mereka akan ditempatkan pada lembaga akademis di Kawasan Asia dan Pasifik yang berpartisipasi. ADB menyediakan beasiswa penuh untuk satu sampai dua tahun masa sekolah. Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/adb-japan-scholarshipprogram.html

MantaWatch Internship Program 2016 Deadline : Lokasi : Flores Bagi kamu yang suka menyelam dan berkeinginan untuk menjadi marine scientist, mengapa tidak bergabung dengan MantaWatch? MantaWatch memberikan program magang selama 1 bulan penuh dengan berbagai tawaran pengalaman yang menggiurkan diantaranya scientific diving, pengumpulan dan pengelolaan data, pengelolaan dan konservasi perikanan, dan juga peningkatan kemampuan public speaking kamu. Program ini sangat disarankan bagi mahasiswa tingkat akhir. Info selengkapnya disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/mantawatch-internship-program.html

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

7


THE EDGE Fellowship Programme - Zoological Society of London (ZSL) Deadline : 15 Juni 2016 Lokasi : Tergantung pada jenis yang diminati untuk diteliti Program beasiswa dari ZSL ini adalah inisiatif konservasi dalam cakupan global yang berfokus pada spesies terancam yang mewakili sejumlah besar sejarah evolusi yang unik. Beasiswa ini memberikan kesempatan 2 tahun beasiswa bagi para pemimpin masa depan konservasi untuk meneliti jenis-jenis yang masuk ke dalam daftar spesies EDGE (terbagi dalam kelompok mamalia, amfibi, burung, reptil atau karang). Bagi kamu yang baru berkarir di dunia konservasi , program beasiswa ini sangat sesuai untuk diikuti. Detil lengkap informasinya terdapat disini: http:// w w w . t a m b o ra m u d a . o rg / 2 0 1 6 / 0 4 / t h e - e d g e fellowship-programme.html

IATSS Forum Leadership Training 2017, Suzuka, Japan Deadline : 30 Juni 2016 Lokasi : Suzuka, Jepang The International Association of Traffic and Safety Sciences (IATSS) Forum merupakan wadah bagi para profesional muda. Kegiatan ini turut mengundang pemuda pemudi luar biasa dari negara-negara yang termasuk dalam kawasan ASEAN. Forum ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami masing-masing negara melalui kegiatan seminar, studi di lapangan, studi kelompok, dan pertukaran budaya, serta melakukan upaya untuk memecahkan masalah terkini di kawasan ASEAN dan Jepang. Forum akan diadakan di kota Suzuka, Jepang selama 57 hari. Terdapat dua waktu pelaksanaan program yang dapat kalian ikuti yaitu: »» 57th IATSS Forum: Mei - Juli 2017 »» 58th IATSS Forum: September - November 2017 Apa saja persyaratannya? Cari tahu disini: http:// www.tamboramuda.org/2016/04/iatss-forumleadership-training-2017.html

8

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


#TERBARU

Ragam Beasiswa Penelitian! Berikut merupakan daftar beasiswa penelitian yang bisa kamu ikuti loh! Persyaratannya apa aja? Yuk cek daftar beasiswa penelitian yang satu ini:

1. Auckland Zoo Small Grants Program

The Auckland Zoo Conservation Fund Small Grants Programme membantu menyediakan dana hingga NZD$5000 (sekitar 45 juta rupiah!) bagi proyek kecil yang sedang berjalan atau pilot project dengan nilai konservasi yang jelas. Pendanaan ini berlaku bagi peneliti lokal New Zealand ataupun yang berada di negara-negara berkembang. Info selengkapnya: http://www.aucklandzoo.co.nz/sites/conservation/in-the-wild/ small-grants-programme

2. Riverbanks Zoo Grants Program

Riverbanks Zoo Grants Program merupakan program pendanaan yang cukup memiliki ragam topic pendanaan yang menarik seperti konservasi in-situ dan ex-situ, pengelolaan habitat atau pun proyek yang terkait kesejahteraan satwa (animal welfare). Pendanaan ini bernilai mulai dari $1000 (sekitar 13 juta rupiah) hingga $5000 (sekitar 68 juta rupiah). Telusuri lebih lengkap di sini: https://society.riverbanks.org/donate/ conservation-support-fund

3. Sophie Danforth Conservation Biology Fund

Dibentuk oleh Roger Williams Park Zoo dan The Rhode Island Zoological Society pada tahun 1989, Sophie Danforth Conservation Grant (SDCBF) mendukung banyak program konservasi yang bertujuan untuk melindungi hidupan liar dan habitatnya yang terancam di berbagai belahan dunia. Berbeda dengan program pendanaan lainnya, SDCBF menyaratkan untuk pelamar yang berasosiasi dengan organisasi seperti LSM atau universitas. Info selengkapnya di sini: http://www.rwpzoo.org/142/sophiedanforth-conservation-biology-fund-grant-application-process

4. American Society of Primatologist Small Grants

Bagi kalian para primatologis muda, jangan khawatir karena American Society of Primatologist menyediakan pendanaan bagi proyek penelitian di bidang konservasi primata, baik dalam penangkaran (captive) ataupun di alam liar. Besaran yang ditawarkan berkisar antara $500 hingga $1500 (sekitar 6 juta – 20 juta rupiah). Info selanjutnya, baca di sini: https://www.asp.org/grants/ ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

9


5. ABC Wildlife

ABC Wildlife sudah lebih dari 35 tahun bergelut dalam bidang pengelolaan hidupan liar di perkotaan dan serangga dalam konteks kesehatan dan keselamatan manusia dari sisi lingkungan yang berkelanjutan. Dalam kesempatan ini, ABC Wildlife menawarkan kesempatan bagi perempuan untuk melanjutkan pendidikan dalam lingkup sains, termasuk teknologi, teknik dan matematika. Selain perempuan, syarat utama lainnya adalah pelamar harus berafiliasi dengan salah satu universitas di US. Tertarik? Selengkapnya baca di sini: http://abcwildlife.com/

6. AAUS Foundation

Dibentuk oleh American Academy of Underwater Sciences (AAUS), AAUS Foundation bertujuan untuk memfasilitasi pengembangan dunia penyelam berbasis sains yang aman dan produktif. Melalui program pendidikan, penelitian dan praktik selam saintifik tingkat lanjut, sertifikasi dan operasi, AAUS Foundation memberi kesempatan bagi para penyelam muda untuk mendapatkan pendanaan berupa beasiswa riset untuk program Master dan Ph.D. Selengkapnya dapat dilihat di sini: http://www.aausfoundation.org/

7. Club300 Bird Protection Program

Sejak tahun 1991, Club300 Swedia telah berkontribusi lebih dari USD 600,000 (sekitar 8 miliar rupiah) untuk pendanaan proyek pelindungan burung di seluruh dunia. Program pendanaan ini hanya mendanai proyek penelitian dengan objek burung yang termasuk ke dalam daftar Kritis (CR), Genting (EN), Punah di Alam (EW) dan Kekurangan Data (DD) milik IUCN. Club300 menawarkan pendanaan hingga USD 5000 (sekitar 68 juta rupiah) bagi kalian yang memiliki ketertarikan dalam meneliti burung-burung terancam atau belum tereksplor dengan baik. Info lebih lanjut dapat dilihat di laman: http://www. club300.se/Birdprot/Birdprotection. aspx.

10

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


K

KONFERENSI #MASIHADAKESEMPATAN

8th World Congress of Herpetology (WCH8), Hangzhou, China Deadline : 15 Juni 2016 (Submit abstrak dan artikel) Lokasi : New Century Grand Hotel, Hangzhou, Xiaoshan, Hangzhou, China Amfibi dan reptil merupakan model ideal untuk menyelidiki berbagai masalah biologis dan juga sebagai penyedia studi lebih layak bagi organisme vertebrata darat lainnya. Kesadaran ini telah membuat peningkatan besar dalam upaya penelitian herpetologi di seluruh dunia, dan WCH8 memiliki posisi strategis dalam survei dan integrasi kemajuan terbaru dalam berbagai macam disiplin ilmu dan juga dalam menghubungkan para herpetolog secara konseptual dan profesional. Dalam kongres WCH8 tersebut, juga akan dilakukan prosiding bagi seluruh artikel yang diterima dan telah diulas (reviewed) oleh setidaknya dua pengulas (referees). Artikel-artikel tersebut akan dimuat dalam jurnal Asian Herpetological Research, Current Zoology atau Integrative Zoology. Menarik bukan? Selengkapnya baca disini: http://www.tamboramuda.org/2016/02/8th-world-congress-of-herpetology.html

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

11


1st International Conference on Marine Biodiversity, Bali Deadline : 8 Agustus 2016 Lokasi : Bali Dalam rangka mewadahi penyampaian informasi seputar kelautan dan lingkungan pesisir, Pusat Riset Biodiversitas Indonesia (IBRC) Universitas Udayana, Bali dan USAID mempersembahkan Konferensi Internasional tentang Biodiversitas Kelautan pertama (CoMBI 2016). Konferensi ini memiliki 7 topik inti yang akan dibahas yaitu: »» Biodiversitas dan Fungsi Ekosistem »» Sistematika dan Evolusi »» Pemetaan Habitat dan Penentuan Status Ekologis »» Sumberdaya Hayati »» Penginderaan Jauh »» Segitiga Terumbu Karang dan »» Perubahan Iklim Informasi selengkapnya dapat dilihat disini: http://www.tamboramuda. org/2016/04/1st-international-conferenceon-marine.html

#TERBARU

The South-East Asia and Pacific Regional Fisheries Summit Deadline : Tidak dicantumkan Lokasi : Shangri-La Hotel, Jakarta The South-East Asia and Pacific Regional Fisheries Summit merupakan bagian dari World Ocean Initiative yang diselenggarakan oleh The Economist. Acara tersebut akan menyatukan elemen pemerintah, industri, keuangan dan juga peneliti untuk turut berdiskusi tentang reformasi perikanan di Asia Tenggara hingga wilayah Barat Samudra Pasifik. Acara ini akan diadakan pada tanggal 27-28 Juli 2016 dan dihadiri oleh berbagai narasumber penting seperti Ibu Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia), Fleming Umiich Sengebau (Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Wisata Republik Palau) dan masih banyak lainnya. Info penting lainnya, lihat di sini: http://www. tamboramuda.org/2016/05/the-southeast-asia-and-pacific.html

12

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


O

ONLINE COURSE Online Course Global Systems Science and Policy: An Introduction UNESCO UNITWIN Complex System Digital Campus kali ini mengadakan sebuah online course mengenai Global Systems Science (GSS), sebuah pendekatan dalam pembuatan kebijakan untuk penyelesaian masalah yang kompleks dan terkait banyak bidang. Kursus daring ini gratis dan akan berlangsung selama 2 minggu di bulan Juni. Untuk kalian yang tertarik, ketahui lebih lanjut informasinya disini: http:// www.tamboramuda.org/2016/03/onlinecourse-global-systems-science.html.

InforMEA Online Course on International Environmental Law (IEL): Introductions

Conservation Training E-Learning Conservation Training merupakan sebuah komunitas terbuka dan gratis yang menawarkan berbagai macam materi pelatihan terkait konservasi yang didukung oleh The Nature Conservancy dan Organisasi mitra lainnya. Bersama lebih dari 30,000 pengguna dari 200 negara yang ikut bergabung, Conservation Training memiliki tujuan yaitu untuk membagikan pelatihan untuk seluruh kolega konservasi di seluruh dunia. Detil dari ragam tema yang bisa dipelajari dapat dilihat di sini: https://www.conservationtraining.org/

InforMEA adalah proyek Perjanjian Lingkungan Multilateral (Multilateral Environmental Agreements/ MEA) dengan dukungan dari program lngkungan PBB atau United Nations of Environmental Program (UNEP) dan Uni Eropa. Inisiatif MEA saat ini meliputi 43 internasional dan regional mengikat instrumen dari 18 Sekretariat yang diselenggarakan oleh empat organisasi UN dan IUCN. Dalam online course tersebut, kalian bisa mendapatkan pemahaman mendasar mengenai perjanjian multilateral yang telah dibuat terkait lingkungan dan konservasi biodiversitas seperti Konvensi Ramsar, Konvensi Kegaraman Biologis (Convention on Biological Diversity/ CBD) dan lain-lain. Tertarik? Daftar sekarang juga disini: http://e-learning.informea.org/ ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

13


T

TOKOH #5 MOCHAMAD INDRAWAN Mochamad Indrawan atau akrab dipanggil Didi adalah salah satu peneliti dan ahli konservasi terkemuka Indonesia. Dengan segudang pengalaman dan penelitiannya di bidang ornitologi, beliau mendeskripsikan satu jenis burung kacamata di Togean, Sulawesi Tengah, yakni Zosterops somadikartai. Penemuan kembali burung Gagak Banggai (Corvus unicolor) oleh tim yang dipimpinnya, dinobatkan sebagai salah satu penemuan paling signifikan di abad ini. Selain tergabung dalam Indonesian Ornithologists Union, Didi sekarang menjabat sebagai anggota kelompok ahli International Union for Conservation of Nature (IUCN) untuk World Commission on Protected Area, IUCN-Bird Red Data Authority, dan pemimpin Indonesia untuk Climate and Development Knowledge Network. Beliau juga menulis buku Biologi Konservasi bersama Jatna Supriatna yang merupakan buku referensi untuk para mahasiswa dan praktisi konservasi di Indonesia. Di tahun 2015, Didi terpilih untuk menghadiri acara Inspiring Leadership for a Sustainable World, pertemuan prestisius untuk para pemimpin yang berkontribusi luar biasa dalam bidang pembangunan berkelanjutan. Oleh Ardiantiono dan Sheherazade

14

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


KONTRIBUTOR FOTO Bhisma Gusti Anugra Achmad Ridha J. Nuruliawati

ERUPSI Newsletter Team

Nuruliawati “Nuy”

&

Achmad Ridha Junaid

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org

15


Mari bergabung dalam jaringan Tambora, kunjungi

www.tamboramuda.org

16

Tambora Muda @tamboramuda

ERUPSI Vol. 5 | www.tamboramuda.org


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.