PUISI Rahmi Chaerhjkjhkhj
YANG BELUM SELESAI DALAM DIRI Ilustrasi Muhammad Iqbal Burhan
Ada banyak hal di dunia ini yang menciptakan kecemasannya sendiri-sendiri
Kita akan membesarkan 4 anak yang fasih berdebat tentang filsafat
Seperti seonggok perkara di kepalaku
Kau akan mengurusi 3 anak lelaki yang gemar membaca Socrates, mengutuk Aristoteles.
Ketika mengulang-ulang janji laki-laki terakhir yang menangis karena ketidaksetiaanku. Rotasi matahari memendekkan dirinya sendiri Dan tidak bersedia menemani tubuhku berjalan lebih jauh lagi Mereka paham betul, 24 jam tidak bisa menjelaskan arah dari ketersesatanku Segelas wine, juga rokok melahap malam terasa 7 jam saja.
Dari laboratorium dibawah pusarku tempatmu menanam diri menghidupkan diri yang lain. Tersisa 1 anak perempuan dan bungsu, Hasil perselisihanku dengan Tuhan agar kali terakhir sebelum kugulung umur yang renta, kumiliki sosok perempuan lain yang bisa kamu dapati cintaku akan tumbuh sekali lagi dihari tuamu.
Tak henti kutuduh diriku menjadi pelarian
Tapi waktu menjepitku dan tidak menawarkan apapun kecuali kesepian.
Di dalam tubuhku huruf tumbuh berdesakan mencari kebenaran
Aku bangun dengan selangkangan yang tidak saling tatap
Dan berputar mencari yang tidak ada dalam diriku.
Kusesali, onani memelukku kalut terjadi malam tadi
Pernah suatu waktu di persimpangan garis sadar
Marah yang semakin memar menjadi tato di leher hingga ubun-ubunku.
Aku belajar melahirkan kebahagiaan dengan hinggap dilenganmu menuju pagi
Mereka melumat satu sama lain
Berkompromi tanpa ragu tentang masa depan
Dan kusadari hanya pada dendam kupertaruhkan kebebasan diri dan bisa mencintaimu tanpa tapi.
14/ Yard - Edisi 05, Mei 2018
Saling menaruh janji