MIX AND MATCH KAIN NUSANTARA

Page 1

T E N A M A G A Z I N E m i x

a n d

m a t c h

VOL 4 EDISI 8Â Terbit pada Mei 2020. Tena Magazine adalah majalah yang mengupas tentang dunia fashion

k a i n

n u s a n t a r a

Tips Merawat Songket dan Tenun Persembahan Kain Tenun di JFFF Macam-Macam Kain Nusantara


REDAKSI

PEMIMPIN UMUM M.Adam Jerusalem, Ph. D. PEMIMPIN REDAKSI Tanaya Dhara Pratita SEKRETARIS Rinda Nirwana

DESAIN GRAFIS Nadhira Nurul Aulia

PRODUKSI Nur Winda Yulianti Desi Pangestu Astuti

Penerbit : Pendidikan Teknik Busana


2 Macam Kain Nusantara 7 Persembahan JFFF 10 Melestarikan Lurik 12 Mix and Match ala Najwa Shihab 13 Sulit Melestarikan Kain Nusantara 17 Tips Merawat Songket dan Tenun 19 Move On Dari Batik? 21 Najwa Shihab Pelopor Kain 24 Desainer Indonesia Pengangkat Kain Nusantara 27 Kain Nusantara Sebagai Daily Outfit

KAIN

NUSANTARA 32 Kain Lurik Klaten 35 Arnis Wigati : Bisnis Kain 36 Do's and Don'ts 41 Fashion Milenial yang Miskin Budaya 43 Fashion Show Kain Etnik 44 Padupadan Kain Nusantara 47 Mengeksplor Keindahan Kain 48 Kenapa Kain Nusantara Mahal? 50 Pesan Si Tukang Kain Kepada Mas Mentri Pendidikan 54 Diajeng, Anak Muda Milenial Pemeran Utama Dalam Pelestarian Kain

1


MACAM-MACAM KAIN NUSANTARA (TANAYA DHARA P)

Untuk kalian pecinta kain Nusantara, ada baiknya kalian tau beberapa macam-macam kain Nusantara yang pastinya memiliki kecantikan dan keunikannya masing-masing yang tidak kalah dengan kain-kain lainnya. Yuk kita lihat apa saja kainnya.

Sasirangan Kain sasirangan berasal dari adat suku Banjar di Kalimantan Selatan. Kain ini ini dibuat dengan cara diikat, lalu dicelupkan dalam berbagai warna sehingga menghasilkan motif yang bermacam-macam. Kain ini dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat dan melindungi si pemakai dari roh halus.

Ulos Kain ulos adalah kain tenunan khas Batak. Kain ulos juga bisa dijadikan untuk memangku anak, sebagai selendang dan juga bisa digunakan untuk selimut. Cara pembuatan kain ini termasuk ulos karena tidak menggunakan mesin.

2


MACAM-MACAM KAIN NUSANTARA

Jumputan Batik jumputan adalah batik yang cara pengerjaannya dengan cara diikat dengan tali lalu di celup dengan warna. Batik ini tidak hanya bisa digunakan sebagai kebaya namun seiring berkembangnya jaman batik jumputan juga bisa digunakan sebagai outer dan juga dapat dipadupadankan dengan celana jeans agar terlihat lebih fashionable.

Lurik Kain lurik banyak ditemukan di Solo dan Yogyakarta. Kain lurik memiliki motif garis panjang ke arah bawah. Tidak jauh beda dengan kain jumputan, kain ini juga dapat dipadupadankan dengan apa saja agar terlihat lebih fashionable walau menggunakan kain tradisional. Namun pada dasarnya kain ini biasa digunakan untuk upacara yang berkaitan dengan kepercayaan.

3


MACAM-MACAM KAIN NUSANTARA

Songket Lombok Sesuai dengan namanya, kain songket Lombok berasal dari Lombok NTB. Di Pulau Lombok kain ini masih dipakai dalam upacara adat seperti pada acara peraq api atau puput pusar bayi, berkuris (mencukur rambut bayi), sorong serah aji krama (penyerahan kain tenun dari keluarga mempelai pria kepada keluarga istri), dan besunat (khitanan). Warnanya yang cantik membuat terpikat para turis untuk membeli kain ini.

Tapis Kain tapis berasal dari Lampung. kain tapis ini menggunakan warna-warna berani yaitu warna primer yang tua. Motif yang digunakan pada kain ini sangat unik seperti gajay, buaya, dan lambang Siger. Siger adalah lambang makhota provinsi Lampung. Kain ini biasanya dipakai oleh raja-raja dan digunakan dalam upacara adat. Kain tapis menunjukkan kewibawaan, kemewahan dan kekuasaan.

4


MACAM-MACAM KAIN NUSANTARA

Gringsing Kain gringsing berasal dari Desa Tenganan, Bali. Pengerjaan kain ini memerlukan waktu 2-5 tahun karena pembuatan kain ini menggunakan teknik double ikat dan dikerjakan menggunakan tangan.

Tenun Dayak Kain tenun ini kerap dijadikan busana mewah. Setiap motif yang dibuatpun tidak boleh sembarangan karena memiliki keprcayaan tersendiri. Kain tenun dayak dihasilkan dengan cara teknik ikat.

5


MACAM-MACAM KAIN NUSANTARA

Tenun Ulap Doyo Tenun Ulap Doyo berasal dari suku Dayak Benuaq di Tanjung Isuy, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur. Pada umunya motif kain tenun ulap doyo terinspirasi dari flora dan fauna. Warna umum yang sering digunakan yaitu cokelat dan merah.

Poleng Pasti sudah tidak asing melihat kain motif seperti ini. Ya, kain poleng ini berasal dari Bali. Kain poleng adalah kain kotak-kotak hitam putih khas Bali yang biasa digunakan untuk upacara agama Budha dan menjadi budaya iconic di Bali.

Nah, itu dia beberapa macam Kain Nusantara yang bisa dipadupadankan sesuka hati kalian dengan apa saja agar kalian terlihat lebih fashionable dan tampil beda. Kain-kain tadi juga tiak kalah dengan kain batik tradisional lainnya. Lestarikan budaya kita, karena kalau bukan kita siapa lagi?. Semoga bermanfaat!

6


JFFF MEMEPERSEMBAHKAN KAIN TENUN DENGAN STYLE KEKINIAN (TANAYA DHARA P)

Jakarta- Jakarta Fashion Food & Festival atau JFFF yang diselenggarakan di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading, Jakarta, pada Kamis 15 Agustus 2019 diawali dengan Fashion Show yang memperagakan Cita Tenun Indonesia dengan tema Jalinan Lungsi Pakan. Jalinan Lungsi Pakan ini memiliki makna benang yang disusun lurus secara vertikal (lungsi) dan sebagian lainnya disusun lurus secara horizontal (pakan) kemudian dijalin dengan teknik khusus menggunakan alat tenun melalui sentuhan para perajin. Fashion Show kali ini dihadiri oleh desainer-desainer ternama yang semuanya menggunakan kain tenun, contohnya seperti Eridani menggunakan tenun Sulawesi Tenggara, Didi Budiardjo menggunakan kain tenun Tidore, Yogie Pratama menggunakan kain tenun Sambas, pemenang Next Young Promising Designers tahun 2018 yakni Koko Rudi yang menggunakan kain tenun Bali dan tenun polos serta Enrico Marsall yang menggunakan kain tenun lurik dari Jawa Tengah. Para desainer pastinya memiliki daya tarik dan keunikan masing-masing dalam membuat karyanya.

7


Dengan menggunakan tenun Sulawesi Utara Eridani mampu membuktikan bahwa kain tenun bisa dijadikan gaya yang modern. Semua kain tenun hasil karyanya dibuat semenarik mungkin dan keren sesuai dengan tren masa kini tanpa menghilangkan budaya aslinya. Eridani menggunakan teknik cutting yang lebar dengan aksen warna yang terang mampu membuat penonton terpikat akan hasil karya yang dibuatnya. 8


Tak mau kalah, Enrico Marsall menggunakan kain tenun lurik dari Jawa Tengah mampu menyulap kain tenun berubah menjadi busana yang unik dan casual sehingga dapat digunakan sehari-hari. Walau terlihat casual namun detail baju yang dibuat mampu membuat lebih elegant sehingga jika digunakan ke pesta juga bisa

9


MELESTARIKAN KAIN LURIK (TANAYA DHARA P)

Sebagai anak bangsa seharusnya kita dapat melestarikan budaya kita. Namun pada kenyataanya, masih banyak masyarakat Indonesia yang acuh tak acuh dengan budaya sendiri. Sebenarnya tidak susah untuk kita dapat ikut melestarikan budaya kita sendiri, contoh kecilnya yaitu dengan cara kita menggunakan pakaian dengan kain Nusantara yang kita punya, contohnya seperti kain lurik. Kain lurik yang kita kenal mempunyai motif garis-garis ini banyak ditemukan di Yogyakarta dan Solo. Walau begitu kain ini dapat disulap menjadi model pakaian yang bermacammacam seperti outer, jumpsuit, kemeja pria maupun wanita dan masih banyak lagi. Jangan salah, kain ini akan tetap terlihat trendy dan bisa digunakan untuk outfit sehari-hari, lho.

10


Memang untuk realitanya kebanyakan anak muda sering berpikir kain-kain nusantara hanya dipakai saat acara formal saja, seperti acara pesta pernikahan, atau mungkin kerja saja. Padahal kenyataanya seiring berkembangnya zaman kain ini sudah dapat digunakan untuk sehari-hari dengan gaya yang casual. Apalagi untuk kain lurik, kain ini cenderung memiliki motif yang simple sehingga lebih mudah untuk dipadupadankan. Jangan sampai kita lupa dengan budaya kita sendiri, cintailah produk-produk lokal. Karena sekarang produk lokal juga tidak kalah menarik dengan produk luar. Pintarpintar kitanya saja saat memilih.

11


MIX AND MATCH KAIN NUSANTARA ALA NAJWA SHIHAB TANAYA DHARA PRATITA

Siapa sangka Kain Nusantara kini tidak hanya bisa digunakan dalam acara yang formal saja, melainkan kita dapat memadupadankan kain tersebut agar terlihat lebih santai namun tetap fashionable. Seperti yang kita tahu, Najwa Shihab presenter kondang yang dikenal kritis dan cerdas ini selalu tampil elegant dan chic saat membawakan acara. Selain kepiawainnya dalam membawakan acara yang membuatnya terlihat elegant, pakaian yang digunakan-pun dapat menunjang penampilannya. Wanita yang akrab dipanggil Nana ini juga pandai dalam memadupadakan (mix and match) kain Nusantara. Walau memakai kain Nusantara atau Batik, Najwa Shihab tetap dapat terlihat trendy dan kekinian karena mempadupadankan

Manfaatkan kain-kain batik

dengan style yang berani dan tidak itu-itu aja.

yang kita punya lalu dibuat se-fashionable mungkin

Gaya yang dibuatpun tidak terkesan kuno namun

sehingga gaya yang kita

lebih ke gaya masa kini. Contohnya ia

tampilkan pun terlihat unik dan erbeda dari yang

mempadupadankan dengan menggunakan

lain. Jangan takut untuk

sepatu boots, walay menggunkan kain Nusantara

mempadupadankan kain Nusantara yang kita punya

sepatu yang ia gunakan yaitu sepatu boots

dengan baju-baju modern kita,

Contoh lainnya seperti menggunakan celana

banyak cara yang bisa kita buat sehingga dapat

jeans, dengan seperti itu akan menunjang

menampilkan busana yang kita

penampilannya dan terlihat trendy, atau bisa

punya dapat terlihat berbeda dan memiliki

juga menggunakan skinny berwarna hitam. Hal-

keindahannya sendiri. Berkreatiflah dalam

hal seperti ini bisa saja kit contoh dikehidupan

mempadupadankan busana yang kita punya, dan

sehari-hari untuk melestarikan budaya kita.

berani untuk mencoba hal hal baru.

12


SULIT MELESTARIKAN KAIN NUSANTARA OLEH RINDA NIRWANA

Fashion show (Foto: Dokmen Okezone)

Memasuki era revolusi 4.0 adalah era dimana banyak sekali kaum milenial yang tak pernah mau ketinggalan segala sesuatu yang sedang di gandrungi oleh masyarakat. Dari segi teknologi, food and fashion, dan masih banyak lagi. Namun banyak juga berita baik maupun buruk saling bermunculan setiap harinya, terlebih pada berita tentang kain nusantara yang dimiliki oleh negara Indonesia. Berita mengenai penyalahgunaan kepeilikan kain nusantara terhadap negara tertentu sering kali terjadi.

13


LeViCo in blue (Foto: dok.LeViCo) Dengan adanya kasus seperti ini, membuat masyarakat Indonesia saling menyalahkan satu sama lain karna sama sama tidak bisa menjaga kain nusantara dengan baik. Namun sebetulnya tidak semua masyarakat Indonesia saling menyalahkan dan tidak bertanggung jawab terhadap permasalahan yang tidak hanya sekali terjadi di negara kita. Karna banyak sekali masyarakat yang mendirikan komunitas pecinta kain nusantara atau bahkan banyak para cendekia yang membuat karya melalui penelitian yang mengenai kain nusantara yang mana sangat memperlihatkan bahwa hal ini adalah suatu langkah baik untuk menjaga kain nusantara.

Banyak juga alasan para milenial bahwa kain nusantara sangat sulit dilestarikan, karna hanya itu itu saja dan hanya bisa dikenakan oleh orangtua atau di acara resmi, sehingga mereka tidak emiliki minat untuk sekedar memakai apalagi melestarikan.

14


Padahal pemikiran itu adalah pemikiran yang sudah lampau dan bukan saatnya lagi. Karna walaupun sekarang adalah era revolosi 4.0 kain nusantara tidak menjadi hilang atau ditelan bumi. Kain nusantara tetap berada pada puncak keindahannya di era apapun, tidak pernah menjadi punah atau hilang. Itu terjadi karna ada tangan – tangan para pemuda milenial Indonesia yang tidak hanya bertanggung jawab melestarikan namun senantiasa mencintai tanpa pamrih sehingga keberadaan berita buruk yang menyinggung kain nusantara tidak menjadikan para pelestari kain nusantara saling menyalahkan. Tidak ada yang sulit dalam melestarikan kain nusantara, yang sulit adalah tidak pernah mencoba namun saat kehilangan saling menyalahkan.

(Foto: Eddy Sofyan, Insan Obi)

Pelestarian kain nusantara tentunya erat kaitannya dengan dunia fashion. Kain nusantara tidak hanya digunakan untuk membuat suatu busana, namun juga bisa dibuat utuk tas, sepatu, kerudung, dan aksesoris. Masyarakat dari negara lain justru sangat menyukai, dan menilai bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beruntung karna memiliki banyak sekali kain nusantara yang ada di setiap daerah di Indonesia. Mereka sangat menghargai akan adanya kain nusantara yang begitu indah dan beragam.

15


Mengetahui hal tersebut, tidak ada alasan lagi untuk para

masyarakat

beralasan

bahwa

Indonesia sulit

para

untuk

milenial

melestarikan

untuk kain

nusantara. Karna ada banyak sekali cara, teknik dalam mengaplikasikan dengn bangga.

kain

nusantara

untuk

dikenakan

Bukan menjadi pakaian untuk para

orangtua atau pakaian dalam acara resmi saja karna dikenkan saat sedang kuliah, jalan – jalan, acara santai juga sangat bisa. Komunitas Pelangi Wastra atau komunitas yang fokus pada kain nusantara juga berharap kaum milenial bisa lebih mencintai kain – kain Indonesia. Hal ini adalah gerakan positif yang memiliki efek baik bagi semua kalangan terutama kaum milenial yang masih malu mengenakan kain nusantara .

16


TIPS SEDERHANA MERAWAT SONGKET DAN TENUN NUR WINDA YULIANTI

Jakarta- Indonesia adalah negeri yang kaya, kaya akan budaya adat, serta seni. Salah satunya adalah kain-kain nusantara yang turun menurun telah menjadi budaya warisan. Kain nusantara banyak jenisnya, mulai dari songket, tenun, batik, jumputan, kain ikat, dan masih banyak lainnya. Â Teknik penyimpanan dan perawatan adalah hal yang penting untuk menjaga kain tradisional agar tetap awet sekaligus menjadi faktor penentu lama usia kain tersebut. Dari faktor tersebut muncul pertanyaan, bagaimana cara merawat kain tersebut? Neneng Rahardja, pendiri komunitas pegiat kain tradisional memberikan jawabannya. Â Â

17


"Biasanya menyimpan songket digulung dengan karton atau (pipa) paralon. Sebelumnya diberi kerta non-acid. Karton digulung dilapisi kertas non-acid lalu taruh di tempat yang tidak lembap," kata Neneng di kawasan Menteng, Jakarta Pusat . Namun untuk songket yang memiliki rumbai hanya perlu digulung dan dibungkus, tidak perlu dilipat karena membuat kain berbekas dan mudah putus. Selain perawatan kain songket, perawatan kain tenun tak kalah mudahnya. "Tenun tidak sulit karena mencuci juga dengan air biasa dan biasanya diberi sampo bayi," ungkap Neneng. Neneng juga menambakan karena ada banyak jenis tenun dengan pewarna kimia maka harus hati-hati saat mencuci. Tekniknya bisa dibilas beberapa kali dengan shampoo bayi dan langsung dijemur dibawah sinar matahari. Untuk penyimpanan, dapat dilakukan dengan memasukkan kain ke dalam kotak yang telah diberi cengkeh, merica, hingga pandan wangi. "Karena dapat menyerap kelembapan supaya tidak ada ngengat," tutup Neneng.

18


MOVE ON DARI BATIK? DESI PANGESTU

Batik merupakan salah satu dari sekian banyak kain warisan nusantara yang masih terjaga kelestariannya dan tentunya memiliki pesona yang cantik, unik dan menarik. Bukan menjadi hal tabu jika proses pembuatan batik dikatakan sulit dan rumit karena memang itu kenyataan yang ada. Butuh kesabaran dan keahlian dalam menciptakan batik serta butuh pemahaman tinggi karena secara umum motif batik memiliki fungsi masing-masing sehingga tentunya akan sangat memalukan jika kita memakai suatu busana bermotif batik tertentu pada suatu kesempatan dengan tidak menyesuaikan fungsi dan filosofi motif batik tersebut.

Sejauh ini cukup banyak desainer-desainer Indonesia yang telah mencoba bahkan ada desainer yang selalu mengkombinasikan kain batik pada setiap karyanya. Banyak yang mengagumi dan memuji dengan alasan telah berpartisipasi melestarikan warisan nusantara yang sesungguhnya mulai kurang diminati. Hal itu karena sudah terlampau sering kita menjumpai baju batik sehingga memunculkan rasa jenuh dan lebih tertarik pada pesona kain nusantara lainnya. (sasirangan, ulos, tapis dl) .

19


Sudah menjadi kodrat manusia jika mereka akhirnya berpaling atau mencoba move on dari batik ke kain nusantara jenis lainnya. Fenomena yang cukup hangat dibicarakan akhirakhir ini bahwa banyak ajakan untuk move on dari batik Meskipun hal itu sesuatu yang wajar dan memang merupakan siklus hidup manusia namun tentunya bagi mereka yang belum menyukai batik akan sangat menggelikan jika mengikuti trend move on dari batik. Move on boleh saja bagi mereka yang telah lama menggemari batik dan mencoba lebih suka pada jenis kain warisan nusantara lainnya. Jika kalian termasuk masyarakan yang netral dalam menanggapi warisan budaya, tidak ada salahnya mencoba membiasakan mengenal jenisjenis kain warisan nusantara tentunya kain batik yang utama bagi kita masyarakat Jawa, Yogyakarta dan sekitarnya.

Setelah terbiasa memakai batik baik secara terpaksa atau suka rela secara tidak langsung telah berpartisipasi menjaga kelestarian warisan budaya.. Setelah terbiasa ada tingkatan yang lebih tinggi yaitu mengagumi hingga mencintai. Untuk bisa merasa kagum dan cinta terhadap kain nusantara terutama batik umumnya akan kita dapat setelah kita mau membuka hati dan wawasan untuk mencoba mendalami filosofi-filosofi dari masing-masing motif batik yang sangat beragam tersebut. Jadi bagi kita yang hingga saat ini belum menyukai batik maka sebaiknya jangan coba-coba mengikuti trend move on dari batik. Dengan begitu tidak lantas kita disebut menutup diri dan tidak menghargai kain nusantara dari daerah lain hanya saja akan lebih baik tentunya jika kita mencoba menghargai batik yang sangat dekat dengan kita dan tentunya sarat akan ajaranajaran positif dalam bermasyarakat. 20


NAJWA SHIHAB PELOPOR PELESTARI

KAIN NUSANTARA LEWAT GAYA BERBUSANA DESI PANGESTU

Akhir-akhir ini topik Selain untuk acara formal, wanita mengenai generasi muda berpengaruh besar yang menjadi pemandu cukup menggemparkan sebuah acara di stasiun TV ini juga sering dunia maya. Pembaharuan memakai dress berbahan kain tenun khas dan perubahan ke arah yang NTT yang merupakan salah satu warisan positif kian kain nusantara pada saat liburan atau dikumandangkan. kesempatan santai lainnya. Hal itu tidak terlepas dari efek yang ditimbulkan oleh seorang prensenter wanita yang sangat dikenal karena kecerdasan dan kekritisannya dalam membawakan acara yang tak lain adalah Najwa Shihab pemandu acara Mata Najwa. Wanita berkepala 4 yang kerap Potret itu menjadi suatu hal yang kali dipanggil Nana tersebut sangat menguntungkan bagi kita semua selalu memberikan efek yang tentunya bagi orang-orang bidang cukup besar di segala bidang busana. Hal itu karena orang yang kehidupan pada setiap acara memiliki pengaruh dan penggemar yang dibawakannya. Selain yang sangat banyak tentunya akan pandai dalam mengkritisi, Nana sangat mudah untuk membuat orang juga sangat pintar lain mengikuti perkataan maupun gaya memadupadankan kain khas berbusananya. Hal itu didukung Nusantara agar terlihat modis, kemampuan mensugesti atau berbicara chic serta elegan hampir dengan sangat persuasif yang dimiliki diberbagai kesempatan. Nana. 21


Hal itu sejalan dengan banyaknya orang yang berburu busana-busana berbahan kain nusantara diantaranya songket, ulos dan tentunya sasirangan, batik dan tenun yang kerap kali dipakai sang idola, Nana. Dengan begitu secara tidak langung masyarakat turut serta melestarikan kain warisan nusantara dan tentunya mendukung kestabilan pola perekonomian bidang busana serta wujud menghargai budaya yang ada.

Meskipun sejujurnya tak ada yang tau pasti tujuan utama si presenter yang juga seorang jurnalis tersebut kerap kali memakai busana-busana berbahan kain nusantara tersebut. Bisa jadi demi pencitraan diri, eksistensi, ataupun tuntutan profesi. Namun apapun itu, nyatanya perubahan ke arah positiflah yang kini tercipta. Tidak ada kata malu saat memakai kain warisan Nusantara, baik kaum muda ataupun tua, kaum kelas menegah bawah ataupun kelas menengah atas. 22


Jadi tak menutup kemungkinan juga hal itu dilakukan Nana sebagai wujud nyata turut serta melestarikan kain warisan Nusantara kita. Tak heran saat ini makin banyak orang yang tertarik untuk turut serta bergaya busana serupa dengan Nana. Biarkan saja dulu mereka mengikuti gaya berbusana sang idola tanpa pemahaman mendalam pentingnya melestarikan kain warisan Nusantara. Bukankah pemahaman yang mendalam tidak bisa didapatkan secara instan?

Jadi untuk bisa memiliki kecintaan dan keinginan melestarikan bisa dimulai dengan membiasakan diri memakai dan memadupadankan kain nusantara di berbagai kesempatan yang ada.

Biarkan tugas melestariskan kain warisan nusantara maupun budaya kita tanggung bersama. Semua berawal dari generasi muda dan dapat tercipta dari hal-hal sederhana. Mari membangun eksistensi negeri sejak dini. Dan mulai pelajari filosofi-filosofi agar semua ini lebih berarti.

23


DESAINER INDONESIA PENGANGKAT KAIN NUSANTARA DESI PANGESTU

Kearifan lokal Indonesia sangatlah beragam dan tentunya memiliki keindahan yang tak terbantahkan, termasuk dalam dunia fashion. Dalam rangka turut berpartisipasi melestarikan kain Nusantara banyak desainer Indonesia yang sering mengusung maupun memadu padankan kain Nusantara dalam setiap koleksinya. Selain karena gerakan moral tersebut, alasan lain para desainer mengusung kain Nusantara yang berupa batik, lurik, songket, hingga tenun dalam setiap koleksinya yaitu karena kain Nusantara memiliki motif, karakteristik, tekstur, keindahan, serta makna filosofi tersendiri.

Dengan mengangkat kain Nusantara dalam koleksi suatu busana berdampak positif bagi kelestarian salah satu warisan budaya kita serta bagi desainer itu sendiri tentunya akan memiliki poin plus tersendiri. Hal itu karena umumya kain nusantara memiliki filosofi-filosofi dan kegunaannya tersendiri sehingga desainer yang mengolah harus paham hal tersebut. Berikut beberapa desainer Indonesia yang sering mengangkat kain Nusantara dalam setiap koleksinya.

24


Didiet Maulana adalah salah satu desainer Indonesia pengangkat kain Nusantara yang umumnya berupa kain tenun dalam setiap karyanya. Seorang pria perancang busana yang sebelumnya pernah menjadi penyiar radio Oz Bandung pada 1999 ini memiliki kreativitas yang sangat tinggi yang dikemas dan dituangkan dalam sederet busana koleksi dalam label IKAT Indonesia

Bagi masyarakat awam mungkin sedikit asing mendengar nama Nonita Respati namun jika anda pecinta fashion tentunya tidak asing lagi. Ia adalah seorang desainer yang sering mengangkat dan memberi sentuhan batik tradisional dalam karyanya. Kemampuan yang diperoleh secara autodidak itu kini telah berbuah manis dibuktikan dengan Nonita Respati yang telah menjadi desainer serta Creativ Director label Purnama.

25


Lulu Lutfi Labibi merupakan desainer pria kelahiran Banyumas yang juga seorang lulusan D3 Jurusan Kriya Tekstil Institut Seni Indonesia yang sering mengangkat kain Nusantara berupa Lurik Yogyakarta dengan teknik drapping pada setiap karyannya. Ia adalah desainer yang sangat aktif mengikuti perlombaan merancang busana bermodalkan bakat menggambarnya agar orang-orang menjadi familiar dengan karyannya. Salah satu keberhasilannya yaitu menjadi pemenang pertama Lomba Perancang Mode pada tahun 2011.

Desainer Indonesia dengan nama asli Ghea Sukasah Panggabean yang lahir pada tanggal 1 Maret 1955 di kota Rotterdam, Belanda ini merupakan salah satu desainer yang mengangkat kain Nusantara berupa batik hingga songket dalam setiap rancangannya. Ia memeulai karirnya dengan mengeksplorasi kain lurik dan jumputan di era 80-an dan masuk dalam 10 desainer terbaik di ASEAN pada tahun 1987. Ada banyak sekali karyanya yang cukup fenomenal diantaranya ketika mengikuti peragaan busana di kota Milan ia menampilkan karyanya berupa kain tradisional Indonesia yang dikemas sedemikian rupa hingga mendapatkan pujian dari General Manager Alta Roma.

26


DESIGNÂ

Kain Nusantara Menjadi Daily Outfit yang Selalu Menyita Perhatian oleh rinda nirwana

Dalam outfit

menciptakan

daily

menggunakan

kain

nusantara tentunya tak lepas dari

mix

and

dihadirkan. busana

match

Para

juga

yang

perancang

menghadirkan

teknik pembuatannya dengan teknik

pola

draping

draping.

adalah

Pola teknik

pembuatan pola dasar yang (Sumber: 10 Inspirasi gaya lurik yang bisa kamu tiru By Yulianita Daiva- August 28, 2016)

Di dunia ini, negara mana sih yang punya beragam kain kecuali dari negara Indonesia? Di Indonesia setiap daerahnya pasti memiliki kain khas yang di

dikerjakan

langsung

dressform

atau

pada boneka

dummy.

ciptakan dari daerah itu sendiri. Ada kain lurik dari

Namun pola draping bukan satu

daerah Klaten Jawa Tengah, ada kain prada dari Bali

satunya

dan masih banyak lagi. Dahulu, beberapa orang

menciptakan

masih malu menggunakan kain nusantara, mereka

teknik lainnya. DID pola YOU yang KNOW?

hanya menggunakannya di acara-acara tertentu yang

Namun daya tarik penggunaan

cenderung pada acara resmi. Namun saat ini banyak

teknik

sekali perancang busana yang menciptakan sebuah

besar dan sangat diminati bagi

karya menggunakan kain nusantara. Tak main main, hasil dari karya busana yang di ciptakan adalah yang masyarakat bisa gunakan untuk kesempatan sehari hari.

teknik

pola

karya.

draping

dalam Banyak

sangat

para perancang busana, karna menghasilkan

suatu

yang memiliki keunikan.

busana 27


Perancang

busana

Lulu

Lutfi

Labibi

Nahh

sekarang

kita

bisa

bersama

-

sama

adalah salah satu perancang busana yang

mengeluarkan kain – kain nusantara kita yang

menggunakan

tertumpuk di almari rumah. Karna kali ini akan

teknik

draping

dalam

menciptakan karya – karya nya yang saat ini

terkenal

dengan

keunikan

dan

keindahannya. Tak hanya Lulu Lutfi Labibi saja, namun banyak perancang busana Indonesia lainnya untuk

yang

juga

menciptakan

menjadi

busana

berlomba kain

yang

lomba

nusantara

tidak

hanya

digunakan di saat acara resmi saja. Padu padan yang indah menjadikan seorang

ada tips untuk mix and match kain nusantara. Yang pertama ini ada longtorso yang dipadu padankan dengan celana casual dan ditambah dengan tali yang mengintari bagian pinggang serta pada bagian bahu yang menggunakan kain lurik berwarna biru dan putih. Outfit ini sangat menarik

dan

cocok

untuk

seseorang

memiliki kegiatan padat dikesehariannya dan kegiatan itu lebih banyak diluar ruangan.

wanita maupun laki – laki tertarik untuk menggunakan mix and match kain nusantara untuk daily outfitnya. Tidak hanya kain lurik saja, namun kain nusantara lain seperti batik, tenun, juga tak kalah indah jika di jadikan busana untuk sehari hari. Dengan begitu, tak usah ragu dan malu atau

tidak

percaya

diri

dalam

(Sumber: Tampil chic dengan lurik dari lulu lutfi labibi, 12 sep 2017)

menggunakankain nusantara di kegiatan sehari hari, karna sekarang sudah banyak referensi

yang

bisa

menjadikan

nusantara ini menjadi bagus.

kain

yang

28


Nah style kali ini tidak kalah menarik, karna simple, nyaman tapi tetap menarik. Menggunakan blus lengan pendek berwarna putih, lalu menggunakan kain tenun yang sengaja dililitkan untuk dijadikan sebuah rok, celana panjang yang sengaja di perlihatkan di balik rok lilitnya, agar

memudahkan

dalam

berjalan

dan

beraktifitas

lainnya, serta kalung etnik panjang yang menjadikan lebih anggun. Sederhana namun sangat cocok di kenakan dalam acara apapun. Saat mendadak harus bekerja di luar ruangan maupun bekerja di dalam ruangan dan di lanjutkan dengan bertemu sahabat atau keluarga dekat.

29

(sumber: pakai kain nusantara Kecantikan Dian Sastro Meningkat, IDN Times)


(https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/2feb91ad012ea6fdbbf318ce48cef9ae.jpeg )

Style kali ini menggunakan kain nusantara yaitu batik. Pada gambar sebelah kiri terlihat seseorang menggunakan blus hitam dengan off shoulder serta kain batik yang dililitkan namun dengan teknik dimana akan membentuk sebuah celana serta di padukan dengan sepatu putih. Terlihat sangat nyaman namun tetap sopan serta dapat dikenakan di beberapa acara. Sedangkan gambar di sebelah kanan masih sama dengan gaya santainya di padukan dengan rok bertumpuk dengan warna earth tone atau warna alam yang membuat perpaduan ini sangat ethnik nyaman serta tetap melestarikan kain nusantara.

30


Jika dari awal yang di bahas adalaha busana untuk wanita sehingga muncul pertanyaan busana untuk pria, tentunya tetap ada. Pada gambar di bawah ini terlihat seorang pria mengenakan kemeja putih dan juga celana hitam serta seatu fantofel. Sangat rapih dan kere. Namun tak tertinggal kain nusantara yaitu kain lurik yang di kenakan di atas kemejanya membuat penampilan menjadi sangat modis. Perpaduan warna hingga mix and match nya sangat bagus dan dapat dikenakan pada setiap acara resmi atau acara tidak resmi.

(Sumber: 10 Inspirasi gaya lurik yang bisa kamu tiru By Yulianita Daiva- August 28, 2016)

Nah dengan adanya beberapa contoh dari padu padan busana menggunakan kain nusantara tadi, tentunya membuat kita juga ingin merasakannya bukan?. Tidak ada salahnya untuk mencoba, karna inilah bagian kecil dari melestarikan kain nusantara. Sehingga kita bisa selalu 31 mengingat dan juga menyenangi budaya kita sendiri melalui hal – hal yang kecil.


KAIN LURIK KLATEN DESI PANGESTU

Kain lurik merupakan salah satu warisan kain nusantara yang harus dilestarikan. Kata lurik berasal dari bahasa jawa yaitu lorek yang berari garis-garis dan melambangkan kesederhanaan. Kain Lurik pada dasarnya hanya mempunyai motif garis lurus saja dengan warna hitam dan atau putih. . Motif dengan corak searah panjang disebut sebagai lajuran, sedangkan motif yang searah dengan lebar kain disebut dengan pakan malang, serta corak kotakkotak kecil disebut dengan cacahan. Umumnya setiap lurik akan memiliki tempilan dan tekstur yang berbeda-beda tergantung jenis kain yang digunakan. Selain digunakan untuk pakaian sehari-hari kain lurik ini juga digunakan untuk status symbol dan ritual keagamaan. Untuk rakyat biasa dan bangsawan penggunaan lurik akan dibedakan berdasarkan motifnya

Salah satu Kota yang cukup terkenal dengan kain tenunnya yaitu Kota Klaten, kota kecil diantara Kota Solo dan Yogyakarta. Salah satu kecamatan di Kota Klaten yang memiliki jumlah tenaga penenun terbanyak yaitu Cawas. Pembuatan kain lurik di Klaten yaitu menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Proses menenun menggunakan ATBM ini sangatlah rumit sehingga wajar jika para penenun umumnya memiliki rentang usia 40 tahun yang sudah cukup berpengalaman. Proses menenun sangatlah panjang dan rumit sehingga membutuhkan kesabaran yang luar biasa, berikut langkah-langkah menenun:

1. Menyiapkan bahan baku yaitu berupa benang katun yang nantinya berupa benang lungsen dan benang pakan. Benang lungsen digunakan untuk membuat motif sedangkan benang pakan digunakan untuk membuat warna.

32


2. Proses pewarnaan dengan pewarna buatan lindhetren dan naptol. Alasan menggunakan pewarna buatan yaitu agar warna bisa lebih tahan lama dan proses ini biasa dilakukan di sumur ataupun sungai

3. Proses penjemuran kain selaa 1 hari atau sampai kering. Proses penjemuran dengan menggunakan rentang jam umumnya kurang tepat karena dipengaruhi oleh cuaca saat penjemuran berlangsung sehingga durasi penjemurn bisa berbeda-beda tergantung cuaca

4. Proses Nglethek yaitu penggulunganbenang lungsen yang digunakan untuk membuat motif lurik menggunakan alat yang bernama klethek.

33


5. Proses maklet yaitu penggulungan benang pakan yang digunakan untuk membuat warna lurik menggunakan alat yang bernama palet

6. Proses nyekit yaitu menysun benang yang digulung pada klethek dan ditempatkan pad arak sekit.

7. Proses menenun dengan menyilangkan benang lungsen dan pakan secara berulang-ulang menggunakan ATBM yang terdiri atas boum, gun, sisir, teropong, dan peker 8. Proses finishing yang bertujuan menghaluskan hasil jadi kain tenun

Itulah runtutan proses yang dilakukan di industry penenunan di Kota Klaten dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin. Meski alatnya yang digunakan sederhana hasil kain lurik yang dihasilkan bisa bervariasi baik dari segi warna maupun motifnya.

34


ARNIS WIGATI: BISNIS KAIN NUSANTARA KARENA JATUH CINTA Nadhira Nurul Aulia Arnis Wigati adalah pemilik Sabuya Room yang menjual berbagai macam model pakaian dengan berbahan kain nusantara. Awalnya, ia merasa iba pada pengrajin tenun yang melalui proses yang terbilang sulit dalam pembuatan namun kurang dihargai oleh masyarakat zaman sekarang. Ide pun terbetik seketika. “Setelah ketemu penenun, saya terpikir untuk membantu mereka. Caranya dengan membeli hasil tenunan dan mengolahnya menjadi pakaian jadi,� kenang Arnis. Namun, kala itu kain nusantara bukanlah menjadi minat masyarakat di Indonesia. Selain itu, sudah banyak berbagai brand dengan bisnis yang sama. Arnis pun bersiasat dengan menyempitkan pasar mereka untuk kalangan wanita muda saja dengan desain yang kasual agar para pemakai nantinya dapat memakai produk Sabuya Room untuk aktivitas sehari-hari tanpa terasa formal.

Bisnis yang dimulai pada tahun 2014 ini pada awalnya menemui banyak sekali kendala, mulai dari modal, investor hingga susahnya memasarkan produk. Inilah yang menuntut Sabuya Room untuk lebih berinovasi yaitu dengan menggunakan kain kombinasi berupa ulos, lurik dan batik. Selain itu, ia juga memasarkan produknya secara online melalui website Qlapa.com. Tentu saja ia juga memiliki toko offline yang merupakan workshop Sabuya Room sendiri. Produk yang dijual oleh Sabuya Room berkisar antara Rp. 250.000,- hingga Rp.1.000.000,dengan pembeli yang berasal dari berbagai kalangan. Dalam sebulan ia dapat menjual minimal 30 potong pakaian. Selain produk pakaian, Sabuya Room juga menjual berbagai produk aksesoris yang berbahan utama iga sapi. Produk ini bahkan sudah dipasarkan hingga ke berbagai Negara di luar negeri yaitu Jerman, Meksiko, Italia dan Belanda.

35


Do's & Don'ts: MIX

AND

MATCH

KAIN

ETNIK

by: Nadhira Nurul Aulia

Banyak masyarakat Indonesia yang menjadikan budaya luar sebagai “kiblat” dalam dunia Fashion. Padahal, di Indonesia sendiri banyak fashion item yang bisa dipadupadankan untuk fashion sehari-hari, contohnya yaitu kain etnik. Indonesia kaya akan berbagai kain tenun etnik. Masingmasing dari berbagai jenis kain etnik memiliki motif atau corak eksentrik yang berbeda. Inilah mengapa, dalam memadupadankan kain etnik kita harus berhati-hati agar tidak terkesan norak atau too much. Nah, berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari dalam memadumadankan kain etnik: 36


do's 1. Pilihlah warna dasar pada motif kain etnik untuk dijadikan kombinasi

Pada foto ini, kita bisa melihat model memakai atasan berwarna putih yang merupakan salah satu warna pada motif kain etnik.

37


2. Padukan dengan Sneakers agar look terkesan young and fresh

3.  Jadikan Fashion Item Untuk menarik perhatian, gunakan aksesoris busana seperti kalung atau tali pinggang dengan motif etnik yang kontras dengan look busana

38


4. Tumpuk, tumpuk, tumpuk!

Tambahkan layer berupa atasan atau outer dengan warna kombinasi pada motif

39


don'ts 1. Hindari memakai kain etnik dengan motif yang kontras secara bersamaan, fokuslah pada satu motif kain etnik

2. Hindari warna kontras untuk kombinasi motif

40


FASHION MILENIAL YANG MISKIN BUDAYA by: Nadhira Nurul Aulia

Pada era globalisasi yang serba cepat ini, mau tidak mau kita harus mengikuti

Banyak aspek yang berkembang sangat pesat di

berbagai perkembangan yang terjadi pada

era globalisasi ini. Salah satu aspeknya yaitu,

era globalisasi ini. Jika tidak, kita akan

Fashion. Bagi banyak orang, fungsi Fashion

tertinggal dan bahkan kita tidak dapat

bukanlah hanya untuk menutupi tubuh

ikut berkontribusi di berbagai

melainkan juga ajang bagi mereka untuk

aspekkegiatan yang terkait dengan

mengekspresikan identitas diri mereka

perkembangan era globalisasi. Namun, ini bukanlah alasan bagi kita, para generasi milenial, untuk meninggalkan kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Indonesia. Sebaliknya, kita harus bisa menguasai dan mengendalikan perubahan yang terjadi di era globalisasi ini.

terutama bagi kaum milenial. Banyak generasi milenial yang menjadikan fashion sebagai sumber mata pencaharian mereka. Sebagai contoh, Fashion Blogger dan Fashion Influencer. Kedua pekerjaan ini berperan besar dalam menyebarkan trend fashion di Indonesia atau bisa dibilang mereka adalah “panutan� bagi generasi milenial dalam berbusana. Namun sayangnya, banyak dari mereka yang justru menjadikan budaya luar sebagai “kiblat�. Fashion sendiri memiliki trend yang terus berkembang mengikuti kebutuhan konsumen dan perkembangan zaman.

41


Di era serba teknologi ini, trend Fashion berubah sangat cepat terutama melalui dunia maya. Hanya dalam sekejap mata, trend Fashion yang ada di belahan dunia lain bisa sampai ke Indonesia dalam waktu singkat. Waktu yang singkat inilah yang menyebabkan generasi Milenial tidak memiliki waktu untuk mencerna trend atau budaya yang mereka dapatkan dari dunia maya tersebut. Bahkan, kebanyakan dari generasi milenial tersebut tidak memedulikan kesesuaian antara trend fashion yang mereka dapatkan dari dunia maya dengan kebudayaan dan adat istiadat yang ada di Indonesia. Yang terpenting bagi mereka adalah untuk tidak ketinggalan trend. Hal inilah yang menyebabkan banyak generasi milenial yang meninggalkan budaya mereka hanya agar mereka tidak ketinggalan ‘zaman’. Padahal, tanpa mengikuti trend yang ada di dunia maya, kita sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya dan beradat seharusnya bisa melestarikan budaya dan menciptakan trend fashion sendiri tanpa mengikuti budaya negara lain yang kita lihat di dunia maya

Ada banyak budaya Indonesia yang bisa dijadikan bahan trend fashion. Indonesia memiliki berbagai kain etnik yang dapat dipadupadankan untuk menciptakan trend fashion baru. Sebagai contoh, Ulos dari Sumatera Utara, Lurik dari Yogyakarta dan Songket dari Palembang. Kita tidak perlu membeli pakaian bermerk mahal yang berasal dari luar Indonesia. Kita sendiri juga dapat menggunakan kain yang ada di Indonesia yang bisa dijadikan Trend Fashion. Selain itu, di saat yang bersamaan kita juga bisa tetap menerapkan budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia sehingga budaya Indonesia tidak akan mati oleh perkembangan zaman yang pesat. Hal ini juga bisa meningkatkan kinerja industri Fashion Indonesia.

42


"Kami berharap hasil produksi anggota yang sebagian

Fashion Show Kain Etnik oleh: IWAPI

besar adalah UMKM ini selanjutnya dapat dikenal masyarakat sebagai produk unggulan dalam negeri dengan kualitas global. Dengan kegiatan ini pula kami ingin menginspirasi seluruh perempuan Indonesia dalam

memiliki

semangat

yang

sama

dalam

mendukung peranan perempuan sebagai penggerak perekonomian

Indonesia,"

ujar

Julie

Laisdokat,

penyelenggara Fashion Symphony 2018, beberapa waktu lalu di Jakarta. Tampilan yang diperlihatkan dari busana yang dikenakan 35 modelnya, Fashion Symphony menampilkan beberapa look, di Kamis, 30 Agustus 2018 adalah hari dimana para anggota IWAPI atau Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia mengadakan sebuah Fashion Show bertemakan kain etnik berjudul Fashion Symphony 2018.

antaranya feminin, modern, elegan, sporty, loose and edgy. Ada juga brand dari Saroengan yang terinspirasi dari sarung yang biasanya dikenakan pria, jadi busana yang bisa dipakai oleh perempuan yang bergerak lincah, tangkas, berkekuatan

Fashion Symphony diikuti oleh 20 orang

lembut, dan dinamis.

pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah

Hebatnya lagi, seluruh koleksi busana termasuk sepatu,

(UMKM) di Jakarta Selatan yang menjadi

aksesoris dan sebagaomya adalah merupakan hasil buatan

bagian anggota IWAPI Jakarta Selatan.

tangan ibu-ibu anggota Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia. Di

Fashion show menampilkan kain tenun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan semua

motif

kabupatennya.

yang

mewakili

tiap

era globalisasi ini, Ibu-ibu dan perempuan Indonesia semakin gencar dalam mengembangkan wadah untuk pemberdayaan dan wadah untuk mengembangkan potensi usaha.

43


Padu Padan Kain Nusantara Nur Winda Yulianti

Pada era modern seperti saat ini kemajuan trend fashion berkembang pesat. Kemajuan tersebut juga berpengaruh pada kain nusantara. Pada era sekarang menggunakan kain nusantara sebagai fashion sangatlah menarik tidak hanya mempertahankan warisan budaya tapi juga mengenalkan kain nusantara pada kancah internasional. Kini padu padan kain nusantara menjadi hal yang sangat menarik. Trend era sekarang adalah mengkombinasikan Kain nusantara dengan kain lain seperti organza, satin, denim, atau dikombinasikan dengan motif lain agar lebih menarik. Padu padan tersebut dapat menambah nilai keindahan pada kain nusantara. Berikut adalah contoh padu padan kain nusantara.

Padu padan batik dengan bahan denim ini cukup diminati dikalangan kaum millennial, perpaduan antara batim dengan kulot denim ini adalah rancangan milik desainer Didi Budiarjo. Gaya busana ini memberikan kesan casual jadi cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Padu padan batik dengan bahan denim

44


Padu padan tenun dengan organza

Dress rancangan Didiet Maulana ini menggunakan tenun berwarna cerak lalu dipadukan dengan outer berbentuk kimono dari bahan organza. Dress ini memberikan kesan etnik tapi tetap modern dan unik. Rancangan Didiet maulana ini cocok untuk wanita yang ingin tampil dengan kesan feminin tanpa meninggalkan unsur etniknya.

45


Desain ini sering digunakan pada wanita era sekarang, memadukan kain nusantara dengan kain polos. Busana ini dirancang oleh Lulu Lutfi Habibi yang dikenal sebagai desainer yang selalu menggunakan kain nusantara terumatama lurik sebagai karya busananya. Busana ini memberikan kesan modern dan wearable, dengan atasan kemeja dan outer lurik, serta celana pipa yang memberi kesan formal dapat menjadi inspirasi kamu untuk mengadiri acara formal atau pesta pernikahan.

46


MENGEKSPLOR KEINDAHAN KAIN NUSANTARA NUR WINDA YULIANTI

Jika membahas kain nusantara tak aka nada hanisnya, ada banyak sekali kain nusantara Indonesia dan memiliki berbagai jenis dan makna tersendiri. Banyak desainer – desainer yang mengeksplor keindahan kain nusantara. Selain untuk menjaga warisan budaya juga berfungsi untuk mengenalakan keindahan kain nusantara ke kancah Internasional. Bukan hanya batik, tapi banyak kain nusantara yang di unggulkan. Seperti tenun, jumputan, selain itu tidak hanya dibuat kebaya, para desainer dengan kreativitasnya menyulap kain nusantara menjadi rok, bolero, blazer, tunik, celana, rompi, jaket dan masih banyak lainnya. Perancang kondang Stephanus Hamy menyulap kain gendongan menjadi baju yang chic dan girly. Padahal biasanya kain tersebut digunakan untuk menggendong bayi, jamu, bahkan untuk menggendong bambu.

Oscar Lawalata meyulap kain tenun Nusa Tenggara Timur dan kain Dayak menjadi gaun cocktail berbentuk kemben. Bersama Laura Miles perancang tekstil asal Inggris, mereka mengembangkan pembuatan kain tenun agar teksturnya bisa lebih tipis dan nyaman dipakai. Selain itu juga mengubah warnanya menjadi fuschia, pink, dan pastel agar terkesab lebih feminin. Kreativitas desainer senior Ghea Panggabean juga tak kalah uniknya. Ghea memadukan songket, jumoutan, tenun dayak, dan gringsing bali. Kain – kain yang memiliki motif cerah tersebut dipadukan dengan bahan berwarna hitam polos sehingga menciptakan kesan bohemian yang indah. Banyaknya desainer yang mengeksplor keindahan kain nusantara banyak mendapat tempat dihati masyarakat, terbukti dari banyaknya masyarakat yang memanfaatkan kain nusantara dan banyak di kagumi di Internasional.

47


kenapa kain nusantara berbeda-beda dan mahal harganya ? NUR WINDA YULIANTI

Di era sekarang kain –kain nusantara memiliki banyak peminat baik dari dalam ataupun luar negeri. Kain nusantara diminati karena motifnya yang unik dan bergam jenisnya. Karena banyaknya jenis kain nusantara, banyak pertanyaan yang muncul seperti kenapa kain nusantara berbeda- beda? Kenapa harganya mahal? Apa sih yang membuat kain nusantara mahal harganya? Dari pertanyaan tersebut banyak muncul opini yang menimbulkan pro dan kontra. Sebenarnya kain nusantara adalah simbol sejarah, identitas dan budaya suatu daerah, budaya tersebut tercipta dari kebiasaan, tradisi, dan adat masyarakat tersebut. Kemudian dari budaya tersebutlah digambarkan dalam kain yang akan menjadi identitas suatu daerah, untuk itu kain nusantara berbeda-beda karena memiliki sejarah, budaya dan cerita unik yang berbeda.

48


Batik tulis Jogja motif Sidomukti

Biasanya kain nusantara memiliki motif unik yang memiliki makna, seperti kain tenun toraja memiliki motif geometris bercorak belah ketupat, anak panah, dan wajik (diamond shape), menghiasi helai kain. Corak itulah yang merepresentasikan atau mengabstraksikan leluhur Toraja. Namanya Rongkong dan Galumpang. Kemudian batik Sidomukti dari Jogja yang digunakan oleh pengantin pada upacara pernikahan, batik sidomuksti memiliki arti terus menerus, kecukupan dan penuh kebahagiaan. Dengan harapan pengantin dapat hidup dengan kecukupan dan penuh kebahagiaan terus menerus.

Kain nusantara dibuat dengan cara tradisional, misal tenun, batik tulis, songket semua itu dibuat dengan tangan (homemade) tidak menggunakan mesin sama sekali serta menggunakan bahanbahan alami seperti pewarna alam. Karena itulah pembuatannya lama, memerlukan keterampilan dan kerapian, jadi tak heran jika harganya mahal. Kain tenun khas Jogja

49


PESAN SI TUKANG KAIN KEPADA MAS MENTRI PENDIDIKAN NADIEM MAKARIEM

Oleh Rinda Nirwana

Jakarta - Dalam dunia fashion pastinya akan selalu ada sesuatu hal yang

menarik,

telebih

jika

pembahasannya mengenai kain

nusantara.

Pada

tahun

2020 ini tentunya pelaksanaan Jakarta Fashion Week sangat

menyita

masyarakat

di

perhatian

dalam

(Foto: Mohammad Abduh willipop lifew style)

negeri

maupun luar negeri. Terlebih

saat

para

kondang

desainer Indonesia

mengeluarkan

karyanya

menggunakan sentuhan Seperti

desainer

Josephine akrab

kain

di

W.

nusantara. kondang

Komara

sapa

Obin

yang ini

mengeluarkan karya nya menggunakan kain nusantara yaitu batik.

50


Desainer

yang

terkenal

dengan

batik

kontemporernya ini mendapatkan beberapa pertanyaan mengenai masyarakat yang saat ini sudah mulai menyukai kain nusntara dan mengenakannya di setiap hari namun tidak mengerti makna dan arti di dalamnya. Obin pun menganggap itu adalah fenomena yang bagus dan tidak masalah jika memang terjadi. “Anggap saja itu perkenalan. Nah, mungkin akan ada orang yang berkomentar tentang kain yang dipakainya. Mulai memakai adalah pintu.

Dari

situ,

akan

terbangun

rasa

penasaran tentang makna motif kain dan cerita di baliknya,� ungkap desainer kondang yang lebih suka di juluki sebgai tukang kain.

51


Namun Obin juga menambahkan bahwa hal ini tidak bisa di biarkan begitu saja. Karna masyarakat juga perlu tau nahwa selain mengenakan kita juga harus memahami arti dari kain nusantara yang dikenakan. Untuk mengetahui tentunya dibutuhkan banyak referensi yang harus hadir di tengah masyarakt.

(Foto: Rachman Haryanto/detikcom)

Namun Obin juga menambahkan bahwa hal ini tidak bisa di biarkan begitu saja. Karna masyarakat juga perlu tau nahwa selain mengenakan kita juga harus memahami arti dari kain nusantara yang dikenakan. Untuk mengetahui tentunya dibutuhkan banyak referensi yang harus hadir di tengah masyarakt.

“siapa nama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru? Nadiem (Makariem) yah? Pesan saya, tolong bikin katalog khusus ragam kain Indonesia yang dilengkapi asal-usulnya, nama motifnya apa, siapa yang membuat dan serta maknanya. Diharapkan, anak anak bisa belajar dari situ� ungkap obin. 52


Dengan Makariem

pernyataannya, sebagai

obin

mentri

berharap, pendidikan

Nadiem bisa

memperhatikan ilmu – ilmu kebudayaan yang dapat dengan mudah di tacapkan dan terserap pada generasi penerus bangsa, dengan cara, membuatkan katalog yang berisikan makna, arti, filosofi dalam semua kain nusantara agar nantinya bisa lebih tau dan saat mengenakan bisa mengerti apa arti dan makna kain yang dikenakan.

53


DIAJENG, ANAK MUDA MILENIAL PEMERAN UTAMA DALAM PELESTARIAN KAIN NUSANTARA Diajeng, atau akrab di sapa Ajeng adalah sosok perempuan muda di era milenial yang memiliki peran aktif dalam pelestarian kain nusantara. Ajeng bukanlah mahasiswi yang hanya memiliki kegiatan kuliah saja. Namun dalam kesehariannya gadis cantik ini memiliki kesibukan yaitu mendirikan sebuah bisnis fashion yang bahan utamanya adalah kain tardisional. Penulis

memiliki

kesempatan

untuk

mewawancarai

sosok

milenial yang berpengaruh untuk para pemuda di Indonesia. Dalam wawancara ini banyak sekali cerita dsri

Ajeng

menginspirasi,

yang

sangat

khususnya

untuk

para pemuda milenial di Indonesia. . �Motivasi mendirikan Diajeng ini sebenernya pengen ini ya, pengen berkarya terus menerus, berkelanjutan dan tidak pernah mati, juga pengen berbisnis di usia muda. Pengen punya penghasilan sendiri, dan pengen juga karya aku ini di di hargai dan cintai banyak orang�, jawab Ajeng saat penulis menanyakan mengenai motivasi yang di miliki seorang Ajeng.

54


Keinginan dan tujuan Ajeng tidak hanya sampai

disitu,

menginfluence

Ajeng Para

juga

ingin

pemuda

di

Indonesia untuk bergegas berkarya, dan jangan diam saja. “ daripada di usia muda kita habiskan untuk hal hal yang tidak penting, lebih baik kita berkarya, karya kita di hargai, kita punya sisi positif

dari

diri

kita

sendiri�,

kata

pemuda yang sangat mencitai kain nusantara.

(by Diajeng)

Perbincangan mengenai kain nusantara menjadi dasar terjadinya wawancara dengan seseornang yang sangat aktif dalam melestarikan kain nusantara. Batik menjadi pilihannya. Menurut Ajeng, kain batik dahulu dan sekarang sangat berbeda. Saat ia masih duduk di bangku sekolah, Ajeng dan lingkungannya menganggap batik merupakan kain yang sangat kuno, sehingga saat mengenakan kain batik di dalam kegiatan sehari – hari, menjadikan seseorang tidak nyaman karna merasa model dan motifnya terlalu kuno dan Ajeng mengatakan bahwa menggunakan batik sama sepeti akan pergi ke kondangan, padahal sedang tidak di acara yang seresmi itu. 55


Namun, kecintaannya terhadap kain batik semakin lama semakin mendalam. Ajeng sangat menginginkan kain batik bisa di sukai dan digemari oleh kaum muda, atau kaum milenial saat ini. Karna menurutnya, anak muda umumnya mager untuk mengenakan kain batik. Sehingga Ajeng sangat ingin (by Diajeng)

mengubah konsep yang awalnya batik itu kuno menjadi batik itu kekinian, di mulai dari motifnya, atau total looknya. “nah pengen aja mengubah konsep dari batik yang awalnya kuno menjadi kekinian, ntah dari motifnya, prosesnya atau gimana, total look, segala macem, itu pengen ngerubah di sisi itu, jadi anak – anak muda kayak kita dengan PD bergaya memakai batik khas Indonesia, gitu� ucap Ajeng.

56


(by Diajeng) Jawaban dari pertanyaan menganai motivasi seorang Diajeng sudah membuat seseorang terpengaruh akan betapa

indahnya

mengenakan

kain

batik.

Dalam

merintis bisnis yang bergerak di bidang fashion dengan fokus utama menciptakan busana dengan total look yang kekinian, Diajeng tentunya berusaha keras untuk bisa memasukkan keunggulan – keunggulan untuk produk yang di ciptakan. Perempuan yang juga lulusan SMK jurusan tata busana ini sangat memperdulikan kualitas dalam satu busana yang akan ia terbitkan. Kualitas baha yang di gunakan menjadi salah satu tujuannya karna ia ingin seseorang merasa puas dan nyaman dengan produk yang sudah ia buat. 57


Dalam wawancara Diajeng mengatakan ada beberapa keunggulan dalam produknya. “nah kalo keunggulan dari prodak aku itu, yang pertama adalah limited edition jadi semisal aku mengeluarkan satu koleksi yang isinya lima baju nah masing – masing desain itu cuman aku buat satu, jadi dari mulai desain baju sampai desain motifnya”, ujar Ajeng. Tak hanya itu saja, keunggulan – kenggulan dari produk Ajeng masih banya lagi salah satunya adalah memiliki jahitan yang rapih dan kuat, karna kita melihat juga bahwa Ajeng merupakan mahasiswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan pada jurusan Tata Busana, tak heran jika produk dari Diajeng akan memiliki jahitan yang rapih dan kuat. “kualitas jahitan aku pasti bagus banget, pasti bagus dan kuat” ujarnya dengan penuh semangat dan meyakinkan. “Terus Ownernya ramah hahaha” ujarnya dengan nada menggelitik namun tetap meyakinkan.

Selain itu Ajeng juga menegaskan bahwa produknya tidak mungkin sama dengan produk lainnya. “jadi ga ada yang bisa nyamain produk yang aku buat”, tegasnya. Hal itu dikarenakan Ajeng selalu melakukan inovasi-inovasi terhadap produk yang dihasilkan dan satu hal pengaruh dari Ajeng yang sangat luar biasa yaitu mampu mengubah persepsi kurang baik masyarakat terhadap kain batik.

58


(by Diajeng) Kesimpulan itu didapat dari hasil wawancara yang kami lakukan dengan Ajeng tentang alasan memilih kain etnik sebagai bahan utama berkarya. "Berdasarkan pengalamanku sewaktu SMP dan SMA banyak temen-temenku yang malu dan kurang percaya diri untuk memakai baju batik termasuk aku karena biasanya akan ada yang tanya mau kekondangan siapa kalau lagi memakai baju batik. untuk itu aku ingin bisa mengubah pandangan masyarakat terhadap kain batik itu sendiri dengan menciptakan produk fashion yang luar biasa menarik, jadi kaum milenial akan bangga memakai baju batik dan secara tidak langsung turut berpartisipasi melestarikannya" ujarnya dalam kesempatan wawancara itu.

59


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.