Tena Magazine, Vol. 6 Tahun 2022, Edisi 6, Wastra Nusantara | Wastra Kalimantan Barat

Page 1

TENA MAGAZINE WASTRA KALIMANTAN BARAT VOLUME 6 EDISI 6 DIAMDIAMJADIJUARA TENUNSIDANBIKIN TERPANA BISNISFASHION BIKINOWNERBATIK PUNYABUTIKSENDIRI SARUWEKALAMANGE SICANTIKDARITANAH BEGKAYANG KEKAYAANKERATON SANGGAUDILESTARIKAN OLEHSANGGARSENI "SEGENTARALAM" KABUPATENSANGGAU

SALAM REDAKSI

2 TENAMAGAZINE EDISI 6
TIM REDAKSI DOSEN PEMBIMBING MohammadAdamJerusalem,S.T.,S.H.,M.T.,Ph.D. Arrahma Shafa Launa 20513241005 Pend teknik busana 2020 Christy Flowrenchya A. S. N. 20513241005 Pend Teknik Busana 2020 Nur Apriyani 20513241032 Pend Teknik Busana 2020 Mirda Yanti 20413241028 Pend Sosiologi 2020 3 TENAMAGAZINE EDISI 6

Sebuah Tutur...

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya, salah satunya wastra. Kita sebagai generasi milenial harus bisa melestarikan keanekaragaman dari wastra tersebut. Melalui ide yang kreatif dan inovatif wastra nusantara bisa dikreasikan menjadi busana indah dan menarik yang sesuai dengan trend yang sedang diikuti. Dengan begitu kelestarian wastra nusantara akan terus terjaga. -Nur Apriyani-

Ragam budaya Indonesi sangatlah banyak, salah satunya yaitu wastra. Dalam perkembangan zaman yang serba modern ini, tak sedikit inovasi yang dikembangan dengan wastra salah satunya yaitu produk fashion yang berkembang dan berevolusi dengan cepat, melalui ini wastra nusantara bangkit dengan inovasi yang lebih modern. Tetap jaga dan kembangkan wastra nusantara dengan baik, cerdas, dan peduli. -Arrahma Shafa LaunaKeberagaman wastra nusantara menjadi sebuah warisan nusantara yang paling mudah untuk ditemui. kekhasan dari segi motif, warna dan filosofi setiap wastra menggambarkan keadaan dari setiap daerah yang melahirkan wastra tersebut. Hendaklah kita para generasi masa kini lebih melestarikan wastra nusantara tersebut, terlebih lagi wastra nusantara asal daerah kita sendiri.-Christy Flowrenchya A. S. N. -

Kalimantan terdiri dari berbagai jenis, hingga memiliki makna yang berkaitan dengan adat dan kebiasaan masyarakatnya. Secara umum wastra juga menjadi bagian rasa dan karsa manusia. Majalah ini dibuat dengan mempersembahkan ragam wastra Kalimantan Barat, sehingga dapat menjadi media untuk memperkenalkan kebudayaan Kalimantan Barat. -Mirda Yanti-

4 TENAMAGAZINE EDISI 6

LET'S ENJOY

OUR CONTENT
ADILKA'TALINO ADILKA'TALINO BACURAMINKA'SARUGA BACURAMINKA'SARUGA BASENGATKA'JUBATA BASENGATKA'JUBATA WEST BORNEO Adil kepada Sesama Manusia, Bercermin Adil kepada Sesama Manusia, Bercermin ke Surga, ke Surga, Nafas Hidup itu berasal dari Tuhan Nafas Hidup itu berasal dari Tuhan

K

Menggali Sejarah

Batik Kalimantan Barat, Ternyata Ada Semenjak Zaman Kerajaan

Perlu Dilestarikan, Ternyata Begini Makna Motif Tenun Ikat Dayak Sintang Khas Kalimantan Barat

Sebuah Nilai Spiritual Yang Terkandung Di Dalam Selembar Kain Tenun Dayak Iban

Lestarinya Kain Batik Corak Insang Khas Pontianak Dari Tahun 1771 Hingga Saat Ini

Casual Style Ala Milenial Dalam Balutan Wastra Kalimantan

15 17 20 23 25

Tampil Dalam

Tangerang Fashion Parade, TingkatkanPopularitas Wastra Kalbar

Busana Pesta Dari Batik Kalimantan Yang Mempesona

Corak Motif Tumbuhan Kantong Semar Meraih Juara Favorit

Kreasi Busana Pesta Dari Kayu Kapuak Meraih Juara Tingkat Provinsi Kalimantan Barat

Bisnis Fashion Bikin Owner Batik Punya Butik Pribadi

27 29 32 35 36

Saruwe Kalamange Si Cantik Dari Tanah Bengkayang

Eksistensi Batik Di Era Modern, Ini Tanggapan Mantan Finalis Putri Batik Nusantara 2017

ABOUT B A T I K

Motivasi Mengenai Batik Oleh Chintia Kusuma Rani

Motifasi Mengenai Batik Oleh Desainer Batik Mas’e

Motifasi Mengenai Batik Oleh Pemenang Lomba Desain Busana Tingkat Provinsi Kalbar

43 40 48 49 50

Menggali Sejarah

Tenun Sambas Kalimantan Barat : Ternyata Ditekuni Turun Menurun Dari Abad 17 Hingga Saat Ini

Perlu Dilestarikan, Ternyata Begini Makna Motif Tenun Ikat Dayak Sintang Khas Kalimantan Barat

Sebuah Nilai Spiritual Yang Terkandung Di Dalam Selembar Kain Tenun Dayak Iban

nGandeng Dua Desainer, Songket Sambas Tampil Dalam Ajang Bergengsi

Kembangkan Kumpang Ilong Tenun Ikat Yang Sudah Ratusan Tahun

52 68 64 59 55

Kekayaan Keraton

Sanggau YangDilestarikan Oleh Sanggar Seni “Segentar Alam” Di Kabupaten Sanggau

Tenun Sintang, Kain Yang Membuat Presiden Jokowi Jatuh Hati

Trend Berkain Dikalangan Generasi Milenial

Mengenal Tenun Dayak Sintang Khas Kalimantan Barat, Ternyata Sudah Mendunia

Menjaga Kelestarian “Wastra Datulu” Oleh Pemerintah Kalimanatan Barat

82 71 73 76 79

ABOUT t e n u n

Cara Mudah Merawat Kain Tenun Kata-kata Bijak TentangWastra

Kiat-Kiat Merawat Batik Agar Tahan Lama

Partisispasi Tokoh Maysrakat Menggunakan Tenun

Diam Diam Jadi Juara Tenun Sidan Bikin Terpana

QUOTES OF THE WASTRA

92 91 87 86 83

ABOUT t e n u n

Tenun DayakSintan, BeginiSakralnya Batik SabangMerah Oleh-oleh Khas Sanggau Ucapan Terimakasih

Daftar Referensi Penutup

ucapan terima kasih

DAFTAR REFERENSI

100 94 69 98 99

PENGETAHUAN BATIK KALIMANTAN BARAT

MENGGALI SEJARAH BATIK KALIMANTAN BARAT, TERNYATA ADA SEMENJAK ZAMAN KERAJAAN

penulis/editor : Mirda Yanti

Batik khas kalimantan barat berawal dari kain yang dibuat oleh 40 putri atas perintah patih yang bertapa, sampai saat ini menghasilkan batik Tidayu dari sayembara wali kota Kalimantan Barat.

Batik merupakan salah satu warisan kebudayaan khas Indonesia yang sampai saat ini masih diproduksi hampir diseluruh wilayah Indonesia. Adapun setiap daerah yang memproduksi batik di indonesia memiliki ciri khas masing-masing sesuai dengan silsilah masyarakatnya, adat istiadat sampai perkembangan lingkungan mereka. salah satu provinsi yang memiliki batik khasnya adalah Kalimantan Barat.

Seperti dikutip dari pelajarindo.com bahwa Zaman dahulu awal mula batik Kalimantan dibuat seperti hikayat Konon katanya, sebagian orang percaya bahwa batik Kalimantan dibuat oleh Patih Lambung Maskuat yang sedang bertapa. Beliau bertapa atas sebuah rakit yaitu balarut banyu selama 40 hari 40 malam. Pada ujung pertapaan yaitu pada 40 harinya rakit sampai di rantau kota Bagantung. Kemudian muncul putri Junjung Buih di hadapan Patih.

Pada saat itu putri hanya mau menikah jika permintaannya dipenuhi. Putri tersebut memberikan syarat yaitu membuat istana Bantung dengan kain yang dibuat hanya satu malam saja.

Kemudian emerintahkan 40 putri untuk membantunya membuat kain batik. Kain yang dihasilkan bukan sembarang kain, karena proses penenunan dan pewarnaan dilakukan 40 puteri. Pola yang dibuat adalah wadi dan padiwaringin. Kemudian batik Kalimantan pertama kali disebut dengan calapan atau sasirangan (Novitasari, 2022).

Kemudian seiring dengan perkembangan zaman, sampai pada akhirnya terdapat sayembara desain yang digagas oleh Elisabeth Majuyetty, istri Hasan Karman, mantan Wali Kota Singkawang periode 2007-2012. Dikabarkan dalam kompas.com oleh Irawan 2017 lalu, hasilnya, ada enam corak batik yang saat ini bisa diperoleh hanya di galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Singkawang yang terletak di Jalan Gusti Sulung Lelanang ini. Sejak wilayah Kabupaten Sambas dimekarkan menjadi tiga wilayah pada akhir tahun 90-an, Singkawang seolah kehilangan identitas. Pemekaran itu di antaranya Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Staf Dekranasda Kota Singkawang, Uchie Marchan mengungkapkan, Batik Tidayu berawal dari kenyataan bahwa tidak ada

15 TENAMAGAZINE EDISI 6

souvenir khas Singkawang yang bisa dibawa pulang oleh para wisatawan yang datang berkunjung. Maka, muncullah ide mengadakan sayembara motif batik. "Melihat dari kota yang kaya akan suku dan budaya, maka muncullah ide Batik Tidayu yang merupakan singkatan dari Tionghoa, Dayak dan Melayu," ungkap Uchie ketika ditemui, Senin (2/10/2017). Uchie menambahkan, desain motif Tidayu sendiri terdiri dari pengembangan berbagai motif yang mewakili masing-masing kebudayaan yang ada di Kota Singkawang. Sehingga Batik Tidayu memiliki corak yang sangat unik dan penuh warna," ujar Uchie. Saat ini terdapat enam corak Batik Tidayu yang masingmasing memiliki ciri khas tersendiri, yaitu Lembayung, Beuntai, Lampion, Rimba, Harmoni dan Bangau.

"Setiap corak terdiri dari tiga unsur yang mewakili masing-masing etnis yang ada dan dicetak beraneka pilihan warna. Misalnya pada corak batik Rimba, terdapat motif pucuk rebung ciri khas Melayu Sambas yang digambarkan sebagai hutan rimba, di atasnya terdapat burung Hong dalam mitologi China dan burung Enggang yang identik dengan masyarakat Dayak. Lalu pada motif Harmoni, detail oriental kotak persegi di antara sisi dihias dengan motif pucuk rebung Melayu di bagian tengah dan diikat dengan motif Dayak. Sesuai namanya, motif ini melambangkan keharmonisan suku dan budaya yang ada di Kota Singkawang. "Saat ini salah satu oleh-oleh yang paling diminati setiap wisatawan yang berkunjung ke Galeri Dekranasda ini ya batik Tidayu itu," pungkas Uchie.

16 TENAMAGAZINE EDISI 6
RAGAM KALIMANTAN BARAT MOTIF BATIK YANG INDAH DAN SYARAT AKAN MAKNA OLEH : NUR APRIYANI 20513241032 Kain batik sudah tidak asing lagi ditelinga kita, keindahan corak kain ini membuat banyak yang meminati, terlebih lagi saat ini kain batik tidak hanya digunakan sebagai seragam dinas atau sekolah. Sudah banyak perancang busana yang menciptakan busana –busana indah dengan kain batik. Kain batik sendiri tidak hanya berasal dari tanah jawa, melainkan ada juga batik yang berasal dari luar tanah jawa. Salah satunya adalah Batik Kalimantan Barat. 17 TENAMAGAZINE EDISI 6

Keindahan batik Kalimantan tidak kalah dengan batik tanah jawa, perbedaannya hanya pada penggunaan warna. Batik yang berasal dari Kalimantan cenderung menggunakan warna -warna terang seperti pink, orange, hijau. Motif batik Kalimantan Barat pun sangat beragam anatara lain:

Motif ini dulunya sering digunakan sebagai pelengkap busana pernikahan. Namun, saat ini batik motif ini sudah banyak dipakai dalam peringatan atau perayaaan hari besar di Kalimantan Barat. Jenis dari motif ini pun beragam anatara lain, insang berantai, insang delima, insang berombak, dan insang awan.

Insang Ciri Khas dari batik ini adalah motifnya berbentuk susunan persegi panjang. Di kutip dari Kumparan.com motif ini sudah dikenal sejak masa Kesultanan Kadriah dibawah kekuasaan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie tahun 1771 sampai saat ini.
Motif
18 TENAMAGAZINE EDISI 6
Motif Tidayu Motif ini merupakan hasil sayembara desain yang digagas oleh istri mantan Walikota Singkawang (2007-2012), yaitu Elisabeth Majuyetty. Motif Tidayu ini merupakan perlambangan dari tiga budaya yang ada di Kalimantan, yakni Tionghoa, Dayak, dan Melayu.

Motif Awan Berarak

Sesuai dengan namanya dalam batik ini kita akan menemukan bentuk awan yang berarakan. Motif awan berarak ini pada zaman dahulu dipakai oleh kaum kerabat Keraton Amantubillah Mempawah.

Hal ini dikarenakan sifat dari awan yang berada di atas langit dan berarakan, maka batik ini dikhususkan untuk kerabat pembesar Kerajaan Amantubillah Mempawah.

Motif Dayak

Motif dayak dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain alam, religius dan hal – hal yang bisa ditemukan pada suku dayak. Suku dayak merupakan suku paling terkenal di Kalimantan, sehingga budaya dari suku ini mempengaruhi corak batik Kalimantan Barat.

19 TENAMAGAZINE EDISI 6

TOLERANSI

BATIK TIDAYU

DALAM BALUTAN MOTIF
Batik merupakan kain khas Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009. Nah apakah kalian tahu apa itu motif batik tidayu? Motif batik tidayu merupakan motif batik yang merupakan singkatan dari tiga nama etnis yaitu: Tionghoa (Cina), Dayak, dan Melayu. Motif batik ini merupakan motif batik khas Kalimantan Barat yang memiliki makna tentang toleransi dan kerukunan sosial yang dapat kita lihat dari motif batik tersebut.
EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA
20 TENAMAGAZINE EDISI 6

Dengan ciri khas toleransi yang tergambar dalam motif tersebut, motif batik ini menjadi salah satu faktor yang dapat membangkitkan toleransi antar suku, budaya, bangsa, dan ras. Motif batik tidayu tak hanya menggambarkan sikap toleransi saja namun juga sikap cinta tanah air yang dapat dicerminkan dengan adanya masyarakat yang saling peduli satu sama lain.

Karena motif ini merupakan gabungan dari tiga nama etnis, motif yang dimuat pun juga terdapat unsur tiga etnis yang disatukan menjadi sebuah motif batik yang memiliki daya jual tinggi. Motif yang ada pada batik tidayu merupakan gabungan dari gambar kipas yang mencirikan etnis Tionghoa, Tameng yang mencirikan etnis Dayak, dan bunga pucuk rebung yang mencirikan etnik Melayu.

21 TENAMAGAZINE EDISI 6

BREAKING NEWS WHAT'S ABOUT BATIK

Kain corak insang merupakan sebuah tenun tradisional khususnya masyarakat Melayu di Kota Pontianak, Kalimantan Barat saat pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie tahun 1771. Kain ini menggambarkan adanya peradaban cerminan dari kehidupan masyarakat Pontianak yang pada saat itu masih bermukim di bantaran Sungai Kapuas. Karena hal tersebut, sebagian besar masyarakat pontianak berprofesi menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagai nelayan, masyarakat pontianak yang bermukim di bantaran sungai Kapuas menjadikan insang ikan sebagai bentuk perwujudan dari apresiasi masyarakat sekitar yang diwujudkan ke dalam bentuk tekstil “Kain Tenun Corak Insang”. LESTARINYA KAIN BATIK LESTARINYA KAIN BATIK CORAK INSANG KHAS CORAK INSANG KHAS PONTIANAK DARI TAHUN 1771 PONTIANAK DARI TAHUN 1771 HINGGA SAAT INI HINGGA SAAT INI Editor/Penulis : Christy Flowrenchya Agatha S. N. 23 TENAMAGAZINE EDISI 6

Kain corak insang merupakan sebuah tenun tradisional khususnya masyarakat Melayu di Kota Pontianak, Kalimantan Barat saat pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Al Qadrie tahun 1771. Kain ini menggambarkan adanya peradaban cerminan dari kehidupan masyarakat Pontianak yang pada saat itu masih bermukim di bantaran Sungai Kapuas. Karena hal tersebut, sebagian besar masyarakat pontianak berprofesi menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagai nelayan, masyarakat pontianak yang bermukim di bantaran sungai Kapuas menjadikan insang ikan sebagai bentuk perwujudan dari apresiasi masyarakat sekitar yang diwujudkan ke dalam bentuk tekstil “Kain Tenun Corak Insang”. Sebagai kain tenun khas Kota Pontianak, penggunaan kain corak insang ikan ini tidak hanya digunakan di lingkungan Keraton saja melainkan digunakan juga sebagai seragam di beberapa sekolah di Kota pontianak. Dengan adanya penggunaan kain corak insang tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadikan kain tersebut tetap lestari sampai saat ini. Makna filosofi yang terkandung dari motif insang adalah sebagai ungkapan rasa cinta terhadap alam serta memberikan dorongan semangat untuk terus memacu pembangunan.

24 TENAMAGAZINE EDISI 6
CASUAL STYLE ALA MILENIAL DALAM BALUTAN WASTRA KALIMANTAN BARAT EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA Siapa yang tidak mengenal fashion? Fashion merupakan gaya berpakaian yang digunakan setiap hari oleh seseorang, baik itu dalam kehidupan sehari – hari ataupun pada saat acara tertentu dengan tujuan untuk menunjang penampilan. Salah satu style fashion saat ini yang banyak diminati yaitu casual style. Casual style merupakan salah satu model pakaian yang sangat digandrungi oleh masyarakat milenial dan generasi Z saat ini. 25 TENAMAGAZINE EDISI 6

Abdul Hadi

Di era modern saat ini Casual Style banyak diinovasikan dengan menggunakan kain wastra. Seperti halnya kain wastra yang makin banyak digemari oleh masyarakat milenial karena kecantikannya. Salah satunya karya dari seorang desainer asal Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu yang Bernama Abdul Hadi. Beliau menciptakan busana casual style dengan balutan kain wastra yang merupakan ciri khas dari rancangannya. Menurutnya gaya unik setiap karyanya tidak pernah lepas dari batik maupun tenun. Perpaduan beberapa motif dalam suatu busana menjadi ciri khas dalam rancangannya. Baru –baru ini beliau mengangkat kecantikan kain tenun Kalimantan Barat dalam rancangan busana pria yang edgy, kontemporer, sporty dan casual yang dikenakan oleh beberapa artis terkenal tanah air. 26 TENAMAGAZINE EDISI 6
TAMPIL DALAM TANGERAN FASHION PARADE, TINGKATKA POPULARIT WASTRA KALBAR EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA Tangerang Fashion Parade 22 merupakan salah satu fashion show yang baru – baru ini digelar di Mall teras kota Tangerang Selatan. Dengan tema Wastra dan Zero Waste peragaan ini tidak hanya diikuti oleh desainer dari Tangerang tapi juga dari berbagai wilayah di Indonesia. Melati Burlian, desainer asal Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dengan koleksi busana yang mengutamakan ciri khas kedaerahannya. Dengan beberapa tema yang dibawakan oleh beliau, memiliki makna tersendiri di setiap tema yang dibawakan. Menceritakan tentang keindahan alam Kalimantan barat dengan banyaknya hutan yang menjadi tempat kehidupan bagi masyarakat Dayak menjadi salah satu makna dalam busana yang dibawakan. MelatiBurlian 27 TENAMAGAZINE EDISI 6

Desain yang elegan dengan karakter modern etnik muslim menjadi ciri khas brand milik Melati Burlian. Selain itu dengan adanya acara ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap tingkat konsumtif karya para desainer dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Beliau berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengenalkan motif khas Kalimantan Barat sehingga dapat menggerakkan perekonomian masyarakat lokal.

Peragaan yang digelar pada bulan lalu, merupakan bentuk kecintaan Melati Burlian sebagai desainer lokal terhadap produk yang tumbuh dan berkembang di daerah beliau tinggal. Tak hanya itu adanya pagelaran ini sebagai apresiasi terhadap wastra khususnya kalimantan barat yang mampu bersaing di panggung nasional.

28 TENAMAGAZINE EDISI 6
BUSANA PESTA DARI BATIK KALIMANTAN BARAT YANG MEMPESONA OLEH : NUR APRIYANI 20513241032 ebagian besar orang Namun, saat ini sudah banyak bermunculan para desainer yang mengangkat batik sebagai bahan utama untuk membuat busana pesta yang menghasilkan busana yang tak kalah mewah dan mempesona. S berfikir bahwasanya kain batik hanya cocok digunakan sebagai seragam dinas, seragam sekolah atau hanya cocok dipakai dengan pakaian adatsuatudaerah. 29 TENAMAGAZINE EDISI 6
Seorang desainer bernama Iin Sholihin merancang sebuah karya busana dengan mengangkat kainkain khas Kalimantan Barat. Karya busana tersebut diikutkan dalam ajang nasional pemilihan Top Model Competition 2016 dan mendapat apresiasi sebagai juara 1 dan juga juara favorit. Selain itu desainer Dini Penk juga menciptakan karya busana pesta yang ditampilkan pada even The Face Of Flawless Borneo Indonesia di Kuching, Serawak, Malaysia pada 2017 yang lalu. Dini Penk memakai kain batik khas Bengkayang dalam koleksi dengan tema Exotic Legendary Sebalo (Keunikan yang melegenda di bumi Sebalo). Melalui tangan yang terampil dan kreatif, kain batik yang seringnya digunakan sebagai seragam bisa disulap menjadi sebuah karya busana yang luar biasa dan mempesona. Selain tampilannya yang menawan, Busana pesta berbahan batik khas kalimantan barat ini juga merupakan salah satu cara melestarikan budaya daerah dan mengenalkan batik ke dunia internasional. 30 TENAMAGAZINE EDISI 6

APA YANG MEREKA PEROLEH DARI BATIK

?

CORAK

MOTIF

Kantong Semar

TUMBUHAN CORAK MOTIF TUMBUHAN CORAK MOTIF TUMBUHAN
SEMAR MERAIH
MERAIH
Sebagai salah satu flora khas Kalimantan Barat, Herry Purwanto sang juara favorit yang menggunakan kantong semar menjadi sebuah sumber ide dalam perlombaan Cipta motif Kain Khas Kalbar 2021 yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat yang mengusung tema “Flora Kalbar Mendunia”. MERAIH JUARA
KANTONG
KANTONG SEMAR
KANTONG SEMAR
FAVORIT JUARA FAVORIT JUARA FAVORIT
(
Spp.)
Kantong semar adalah tumbuhan karnivora yang tumbuh di sebagian besar hutan di Kalimantan Barat. Karena tumbuh di sebagian besar hutan Kalimantan Barat, tumbuhan ini menjadi salah satu flora khas Kalimantan barat walaupun tidak termasuk tumbuhan endemik dari provinsi ini
Napentes
32 TENAMAGAZINE EDISI 6
Penulis/Editor : Christy Flowrenchya Agatha S N
Menurut Herry, terdapat keunikan dan makna yang tinggi dari batik kantong semar yang ia ciptakan. Keunikan tersebut terdapat pada bentuk dari kantong semar yang dipadu padankan dengan beberapa ukiran etnik khas Kalbar. j Kantong Semar Mewakili kabupaten Kayong utara dalam perlombaan tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi Herry. Herry mengangkat tumbuhan kantong semar sebagai motif batik untuk mengangkat adanya potensi dari tumbuhan tersebut menjadi batik daerah. 33 TENAMAGAZINE EDISI 6

KREASI BUSANA PESTA DARI KAYU KAPUAK MERAIH JUARA TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Presenter : Christy Flowrenchya Agatha SN

Editor : Mirda Yanti

Penulis : Arrahma Shafa Launa Nur Apriyani

Kayu Kapuak merupakan tumbuhan khas Kalimantan Barat dimana bentuknya mirip dengan tumbuhan nangka atau tumbuhan sukun yang ada di daerah Jawa. Kayu Kapuak memiliki kulit kayu yang agak lentur, sehingga kulitnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar busana Di Kalimantan Barat, kulit kayu kapuak sebenarnya sudah digunakan sebagai bahan membuat busana tari atau busana adat. Namun, kulit kayu kapuak oleh Ibu Sarni Kurnia Bakara selaku owner Penjahit Dornimdisulap menjadi busana pesta yang indah Dalam sesi wawancara, ibu Sarni menceritakan bagaimana beliau mendapatkan inspirasi membuat busana pesta dengan kulit kayu kapuak sebagai bahan dasarnya. “ Awalnya saya melihat ada keterampilan yang dipamerkan yaitu dompet dari kayu kapuak. Kemudian ada lomba membuat busana pengantin dan gaun pesta, pada waktu itu saya berpikir kenapa tidak memakai kapuak ini aja ya” ujar beliau saat diwawancara. Busana yang diciptakan oleh ibu Sarni adalah busana pesta modifikasi antara kayu kapuak dengan kain batik Kalimantan Barat.

34 TENAMAGAZINE EDISI 6

Kayu Kapuak dipilih sebagai bahan utama karena memiliki warna yang netralsehingga hanya perlu ditambah hiasan lain seperti manik –manik. Ibu Sarni sendiri memakai biji Sagak sebagai hiasan pada busana yang beliau ciptakan. Kemudian karya beliau diberi judul “ Kreasi desain busana pesta menggunakan kain batik dimodifikasi dengan kulit kapuak khas daerah Kalimantan Barat” Adapun perolehan kejuaraan yang didapatkan oleh ibu Sarni, yaitu berhasil mendapatkan sebagai juara 2 bagi kreasi busana di tingkat Provinsi Kalimantan Barat.

dokumentasi wawancara kelompok/2022

Dengan adanya inovasi baru yang dimunculkan dari karya ibu Sarni, akan menjadi peluang untuk generasi mendatang. Banyak manfaat yang didapatkan dari adanya inovasi baru yang muncul untuk menjadi peluang usaha baru untuk anak muda sekarang Dengan adanya peluang serta keterampilan menjahit yang dimiliki itu dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah. Selain itu ibu Sarni berpesan supaya anak – anak muda sekarang dapat melestarikan budaya setempat dengan produk busana yang diciptakan dan didesain dengan sumber daya alam daerah. Dengan begitu kita sekaligus dapat melestarikan wastra yang ada di daerah tersebut TENAMAGAZINE EDISI 6 35

Ia adalah owner dari butik Batik Mas’e, Esaf Rante Mangngiri yang kini menetap di Yogyakarta tepatnya lokasi toko di Jl Raya Kledokan, Catur Tunggal, Sleman. Ia memulai bisnisnya dengan mempelajari peluang bisnis sebagai karyawan. Akhirnya mendalami keterampilannya sampai membangun ruko sendiri sebagai sebagai ketua produksi untuk mengembangkan minatnya dalam bisnis fashion bidang batik. Setiap orang memiliki hobi tersendiri sebagai cara mereka untuk menikmati waktu luang atau memperoleh kesenangan tersendiri. Sama halnya oleh Esaf Rante Mangngiri, yang biasa disapa akrab Mas Esaf yang pada awalnya memiliki hobi yaitu traveling di bidang fashion. Ia kerap menghabiskan waktunya dengan kunjungan yang dilakukan dalam kegiatan fashion. Kemudian dari setiap kunjungan yang ia lakukan nyatanya menyadarkan ia akan sebuah peluang yang terbuka antara bidang fashion dan minatnya yang memang sedari awal jatuh hati pada fashion dengan brand et boutique.

BISNIS FASHION BIKIN OWNER BATIK PUNYA BUTIK PRIBADI
Esaf Rante Mangngiri Owner BATIK MAS'e Pesanan +62
Penulis/Editor : Mirda Yanti
811-2919-555
TENAMAGAZINE EDISI 6 36

Ia mengawali perjalanannya ketika bekerja sebagai karyawan salah satu usaha bisnis. Ruko yang disewakan sebagai toko fashion yang menjual pakaian. Sembari menjadi seorang karyawan ia tetap menimba keterampilannya dalam bidang fashion baik dalam rancangan busana dan lainnya yang berhubungan dengan bidang fashion. Kemudian ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus mendirikan bisnis sesuai dengan apa yang telah ia impikan, dengan peluang yang ia lihat pada saat itu adalah peminat batik yang ramai oleh masyarakat. Pada tahun 2007 akhirnya ia mendirikan sebuah toko bernama Batik Mas’e. Adapun jasa yang disediakan olehnya adalah pakaian bahan batik dengan motif sendiri, tersedia blus dress dan gamis hingga kebaya dengan sesuai permintaan pelanggan, selain itu untuk pelanggan pria ia menyediakan kemeja celana dan setelan jas.

Tidak sampai disitu ia juga mengembangkan bisnisnya bersama tim yang sudah ia bentuk dan dikoordinasi sampai keluar pulau jawa. Perkembangan layanan juga diperluas oleh Mas Esaf yaitu layanan menjahit seragam untuk keluarga, kantor, kampus, hingga komunitas.

Atas kepercayaan dari banyak pelanggan yang sudah menggunakan jasanya, sampai hari ini layanan unggulan yang ditawarkan meliputi kualitas jahitan, jahit tepat waktu, harga terjangkau sampai kesediaan jahit express yaitu proses order jasa jahitan busana yang selesai dalam kurun waktu 1 hari terhitung sejak kesepakatan dengan kebijakan berlaku.

TENAMAGAZINE EDISI 6 37

Bahkan bisnisnya sempat tertimpa dampak pandemi Covid-19 yang membuat penjualan mereka menurun, bukan karena kualitas tetapi pembatasan kegiatan yang membuat masyarakat mengurangi minat belanja atas pakaian terutama batik yang kerap digunakan saat acara berbagai bentuk perkumpulan, yang mana saat itu kegiatan perkumpulan banyak orang masih dibatasi. Desainer kondang di Yogyakarta ini bahkan mengakui bahwa “Pandemi memang membuat "jatuh" tapi tidak menyerah. Harus bertahan, kalau sampai tutup berarti menyerah dan kalah. Selalu kuat berharap bahwa Tuhan akan memampukan melewati ujian apapun. Ujian pandemi adalah ujian terberat jika sudah terlewati berarti ujian lainnya akan terasa lebih mudah”.

Ia juga memberikan sepucuk harapan atas kerja kerasnya bahwa ia akan tetap memberi yg terbaik dan berharap juga customer menjadi loyal. Ia menganggap para customer adalah teman, orang tua, sahabat bahkan menjadi saudara. Adapun ia juga menyampaikan inspirasinya yaitu baju atau pakaian bukan hanya penutup tubuh tetapi dapat menjadi indah jika ditutupi dengan yangg indah. Keinginan kuat mempunyai bisnis yang dapat menjadi sarana untuk berbagi dengan sesama. Mempekerjakan yang membutuhkan dan berkeinginan untuk maju.

38 TENAMAGAZINE EDISI 6

BAGAIMANA

TANGGAPAN MEREKA TENTANG

BATIK?
SARUWE KALAMANGE SI CANTIK DARI TANAH BENGKAYANG OLEH : NUR APRIYANI 20513241032 40 TENAMAGAZINE EDISI 6
dan fauna yang ada di Kalimantan sering dijadikan sebagai inspirasi dari bentuk
ornamen pada
Keanekaragaman flora
satunya batik saruwe
Bengkayang.
merupakan
Pemilihan burung ruai dan kantongsemarsebagaicorak batik Saruwe Kalamange bukan semata-mata karena mereka flora dan fauna khas Bengkayang. Dikutip dari Suarapemredkalbar.com, Burung ruai yang ada pada batik ini adalah perlambang kegagahansukuDayakyang bertanggung jawab terhadap keluarga. Burung yang indah dan dapat mempertahankan diri ini dijadikan simbol penangkal sekaligus simbol
TENAMAGAZINE EDISI 6 41
hiasan atau
karya seni Kalimantan.
Salah
kalamange dari tanah
Saruwe Kalamange
batik yang motifnya terinspirasi dari flora dan fauna khas Kabupaten Bengkayang. Kata “Saruwe” sendiri berarti Burung Ruai, sedangkan “Kalamange” artinya kantong semar,tumbuhankhasKalimantan.
dari Suku Dayak.
Kantong semar sendiri merupakan tumbuhan yang dapat hidup berkelompok dimana saja dan bermanfaat bagi suku Dayak karena semua bagian tumbuhan ini sangatberguna. Keunikan motif Saruwe Kalamange membuat kain batik ini dipilih oleh desainer Dini Penk dalam koleksi dengan tema Exotic Legendary Sebalo (Keunikan yang melegenda di bumi Sebalo) yang tampil pada even The Face Of Flawless Borneo Indonesia di Kuching, Serawak, Malaysia pada 31 Agustus 2017 yang lalu. Melalui event tersebut, Dini Penk mengangkat batik Saruwe Kalamange sebagai kain yang bisa digunakan pada acara pesta,formal maupun semi formal, serta casual bukan melulu digunakan untuk seragamdinasatausekolah. Selain itu, Batik ini juga pernah dipakai pimpinan DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat menghadiri acara Pendidikan Kader Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Barat TENAMAGAZINE EDISI 6 42

dokumentasi wawancara mirda yanti/2022

Pernah mewakili Kalimantan Barat di ajang Pemilihan Putri Batik 2017 saat ini Cinthia Kusuma Rani telah menjadi Presenter Freelance di CNN Indonesia, ia membagikan perjalanannya saat menjadi Finalis Putri Batik Nusantara yang awal mula dari kesukaannya mengikuti pageant (kontes kecantikan). Seperti pengakuannya ia mengatakan “Nah, putri batik itu adalah ajang nasional yang pertama saya ikuti, kenapa saya mengikuti ajang itu, mungkin pertama karena yang diperkenalkan advokasinya itu adalah berkaitan dengan batik yang mana itu adalah warisan budaya kita yang diakui oleh UNESCO

dan menjadi menariknya juga saya membawa nama provinsi Kalimantan Barat waktu itu, yang istilahnya Kalimantan itu tidak terkenal dengan batiknya” menjadi tantangan tersendiri bagi Cinthia untuk membawa nama Kalimantan Barat dalam ajang putri batik yang mengatakan “nah itu kan salah satu challenge (tantangan) juga buat saya, bahwa ajang ini bisa menjadi salah satu jalan dan juga platform dalam memperkenalkan batik Kalimantan barat pada waktu itu” Wawancara pada 10 Oktober 2022. Tidak hanya Cinthia, seluruh generasi muda juga memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan eksistensi batik,

TENAMAGAZINE EDISI 6 43

di tengah maraknya fashion luar negeri yang mulai mendominasi gaya berpakaian masyarakat indonesia tidak terkecuali generasi muda sehingga meredupkan fashion lokal. Cinthia mengungkapkan bahwa “Sebenernya kalo dibilang meredup istilahnya peningkatan tidak terlalu tajam untuk penggunaan batik dan lain-lain ya, dari dulu mungkin kita sudah ada stereotype (penilaian) tertentu bahwa batik itu sesuatu yang kuno gitu ya, kalo misal pakek batik itu adalah untuk kondangan atau sesuatu yang formal, nah memang istilahnya dari dulu pun sudah ada stigma seperti itu.

Memang semakin kesini semakin banyak budaya luar yang apa ya istilahnya, mengakulturasi fashion-fashion orang-orang di Indonesia gitu akhirnya lebih banyak dengan ada juga yang lebih menyukai fashion luar dibanding fashion kita di dalam negeri. Tapi sebetulnya kalau kita lihat juga batik itu sekarang saat itu dengan adanya sosial media yang mungkin kita lebih mudah mendapatkan referensi dalam dunia fashion gitu khususnya batik.

Maka kepedulian masyarakat sekitar termasuk generasi muda berperan penting dalam menjaga eksistensi batik ini, ia juga mengatakan “Sebenarnya udah banyak juga yang aware (menyadari) bahwa batik itu ngga hanya sekedar untuk pergi kondangan atau sekedar acara formal atau hal kuno, cuman sekarang ini kalau kita lihat sudah banyak juga UMKM yang menjual batik-batik dengan desain yang istilahnya lebih young (terkini)/lebih muda, yang bisa dipakai buat bukan hanya sekedar acara formal tapi bisa dipakai ke mall dan acara-acara tertentu dari celana, model bajunya dan lain-lain gitu, kalo sekarang lebih mudah menemukan, mungkin juga orang sekarang lebih aware soal referensi fashion soal batik. .

TENAMAGAZINE EDISI 6 44

Ada juga penyanyi internasional yang sekarang menggunakan batik juga pada saat ia konser atau video klip seperti AgnesMo kan misalnya jadi awareness (kepedulian) tentang batik semakin kesini sebetulnya lebih baik dibanding sebelumnya, Cuma memang walaupun sudah ada bentuk awareness tersebut, tidak juga banyak yang mau menggunakan dibanding fashion Korea dan lainnya, jadi itulah yang menjadi PR kita juga bahwa batik ini adalah warisan budaya Indonesia yang sebetulnya yang semakin kesini bisa menggunakannya kemana aja”.

Maka dari itu Cinthia sendiri memberikan tips kepada generasi muda bagaimana menjaga eksistensi batik di era modern saat ini adalah menggunakan batik dalam beberapa kesempatan. Dalam wawancara yang dilakukan ia menyebutkan bahwa pilihan untuk menggunakan serta mewujudkan rasa bangga saat menggunakan batik sangat membantu, “Ya caranya adalah menggunakannya pasti, ditambah lagi dengan adanya rasa bangga dalam menggunakan batik.

Makanya saya bilang tadi, sebetulnya anak muda sekarang itu lebih mudah untuk menggunakan batik karena pilihannya lebih banyak dibanding dulu, kalau dulu itu batik hanya kemeja atau bawahan kebaya, tapi sekarang ada celana ada bomber ada topi dan berbagai macam bentuk sekarang itu dibentuk dengan berbagai kemasan yang lebih trend dan young jadi lebih banyak pilihannya lah sekarang, jadi nggak sesulit dulu yang kalo mau cari batik harus bikin atau segala macem”. Selain itu ia juga menambahkan bagaimana harapannya terhadap generasi muda saat ini dalam peran menjaga eksistensi batik,

TENAMAGAZINE EDISI 6 45

“yang saya harapkan sih anak muda sekarang bisa aware bahwa batik itu ngga hanya digunakan oleh orang tua di acara formal tapi sekarang itu sudah banyak referensi yang kita lihat bahwa batik itu sebenernya keren lho, ayo lah kita gunakan bersama untuk tetap menjaga eksistensinya, supaya Ketika mungkin banyak anak muda yang pakai trus yang lainnya juga melihat kemudian post di sosial media segala macem dan akhirnya orang aware “oh ternyata batik itu keren juga ya digunakan” kalo ngga dipakai kalo orang-orang ngga tau ternyata dia menggunakan batik, dia ngga mempromosikan lah istilahnya sekedar posting dan lain lain gitu mungkin eksistensinya akan berkurang dan menurun semakin kesini. Harapannya sih tementemen generasi muda sekarang bisa bangga dan menggunakannya gitu biar orang juga kesannya lebih aware lagi ternyata batik itu keren ya gitu”.

TENAMAGAZINE EDISI 6 46

KIAT MOTIVASI

TENTANG BATIK BAGI MEREKA

MANTANFINALISPUTRIBATIK2017 PERWAKILANKALIMANTANBARAT “JIKAINGINMEMPERTAHANKANBATIK MAKAKITAHARUSMEMAKAINYA” CINTHIAKUSUMARANI
DESAINER BATIK MAS’E “SELAMA ADA INDONESIA, BATIK AKAN SELALU LESTARI” ESAF RANTE MANGNGIRI
PERAIH JUARA 2 LOMBA DESAIN BUSANA TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT “IDE LUAR BIASA, LAHIR DARI KITA YANG MEMANFAATKAN BAHAN DARI LINGKUNGAN SEKITAR KITA” -BU SARNI-

PENGETAHUAN T E N T A N G T E N U N KALIMANTAN BARAT

MENGGALI SEJARAH TENUN SAMBAS

KALIMANTAN BARAT : TERNYATA DITEKUNI

TURUN MENURUN DARI ABAD 17 HINGGA SAAT INI

Penulis/Editor : Mirda Yanti

Kain Tenun Sambas dikenal dengan sebutan kain emas karena kain ini ditenun menggunakan kain emas yang mana kain ini sudah dibuat sejak 300 tahun lalu. Perkembangan zaman saat ini membuat kerajinan Tenun Sambas mulai berkurang karena mahalnya bahan baku berupa benang emas, serta kaderisasi pengrajin tenun juga hampir tidak ada sampai terancam punah. Diperoleh dari penelitian jenis skripsi oleh Jami’At pada tahun 2022 dengan judul penelitian “Sejarah Tenun Sambas Dan Perkembangannya” bahwa Kain Tenun Sambas sudah ada sekitar 300 tahun yang lalu, dimana masyarakat Sambas melakukan kaderisasi secara turun temurun terhadap generasi mereka terkait keterampilan dalam mengerjakan tenun Sambas tersebut.

Bahkan disebutkan bahwa konon tenun sambas dikerjakan oleh perempuan-perempuan pada tahun 1675 di kesultanan sambas sejak sultan sulaiman mendirikan kesultanan. Sumber lain seperti jurnal oleh Dediansyah dkk, pada tahun 2021 dengan judul “Tenun Sambas Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat” menyatakan bahwa masyarakat sambas telah menekuni kerajinan tenun sambas sejak abad ke 17 kemudian diwariskan kepada keturunan masyarakat sambas. Hal yang sama dinyatakan pada perkembangan tenun sambas masa kerajaan pimpinan Sultan Sulaiman dengan bukti kain tenun antik yang telah berusia ratusan tahun yang tersimpan di istana Alwatzikhoebillah.

TENAMAGAZINE EDISI 6 52

Kemudian berlanjut pada masa penjajahan Belanda, yang mana masa itu memberikan kesempatan bagi para pengrajin untuk tetap menenun. Tentu saja aktifitas tenun saat itu tidak luput pada keuntungan yang ingin diperoleh pihak belanda, sehingga kain yang laku di pasar Eropa diperkenankan untuk tetap dikerjakan. Pada saat itu masyarakat juga mendapatkan kesulitan terkait bahan baku yang digunakan dalam membuat kain dikarenakan pasokan benang emas yang mulai jarang didapatkan sampai kekerasan yang didapatkan para pengrajin sehingga membuat aktifitas penenunan ini mengalami kemunduran.

Kemudian tenun sambas mulai bangkit dan diproduksi pada awal tahun 1960an. Hal ini didukung oleh penenun yang masih bertahan kemudian mulai memasarkan produk mereka di luar Kabupaten Sambas. Adapun pemasaran yang dilakukan dengan mengumpulkan hasil produksi setiap pengrajin kemudian dijual ke pasar Singkawang bahkan sampai ke daerah Serawak Malaysia dan Brunei, hingga tahun 1990-an tenun ini mendapatkan masa kejayaannya dengan kekhasan benang emas yang digunakan sambas juga mengalami penurunan.

53 TENAMAGAZINE EDISI 6

Hal tersebut berasal dari faktor internal, yang mana jumlah kain yang diproduksi oleh pengrajin mulai menurun sehingga tidak memenuhi jumlah permintaan. disisi lain faktor eksternalnya berasal dari Malaysia dan Brunei yang juga menurunkan jumlah permintaan ekspor kain dikarenakan mereka yang sudah memiliki pengrajin sendiri tetapi juga berasal dari masyarakat Sambas. Maka jumlah pengrajin Sambas berkurang dan beralih berekerja langsung untuk memproduksi kain di negara lain. Menurunnya produksi tenun Sambas nyata merupakan dampak perkembangan zaman dan perubahan gaya berpakaian masyarakat. Perubahan ini berdampak pada semakin berkurangnya perajin tenun yang ada di Sambas. Pelestarian tenun Sambas sebagai bentuk dari tradisi masyarakat dan keahlian kriya yang memiliki nilai seni harus dilakukan secara holistik. Penenun, pemerintah, akademisi, dan pengusaha harus bersama sama merumuskan agar kain tenun memiliki nilai ekonomi tinggi.

54 TENAMAGAZINE EDISI 6

PERLU DILESTARIKAN, TERNYATA BEGINI MAKNA MOTIF TENUN IKAT DAYAK SINTANG KHAS KALIMANTAN BARAT Penulis/Editor : Mirda Yanti

Motif tenun ikat Dayak sintang terdiri dari motif rabing dengan makna harmoni, kemudian motif merinjan bermakna hubungan yang terjalin oleh manusia. Kemudian motif enceng rebung dengan makna kehidupan yang selalu mengingat tradisi l l h if i k k l

Kebudayaan menenun dalam kehidupan masyarakat Dayak Sintang sudah terjadi sejak lama. Jenis tenunan yang berkembang di daerah sintang adalah tenun ikat lungsi, dimana benang lungsi akan diikat untuk menghindari penyerapan warna pada beberapa tempat dan menghasilkan motif. Motif motif yang dituangkan dalam Tenun Ikat Dayak Sintang berasal dari kepercayaan, cerita, peralatan hidup, flora, fauna, dan lingkungan tinggal penenun. Tenun Ikat Dayak Sintang muncul sebagai bentuk kebudayaan masyarakat Dayak Sintang. Kebudayaan ini sudah diturunkan oleh para nenek moyang hingga masyarakat dayak kini.

Makna mengenai Tenun Ikat Dayak Sintang diturunkan secara lisan kepada generasi ke generasi. Penurunan makna secara lisan ini mengakibatkan mudahnya terjadi pergeseran makna. Motif motif Tenun Ikat Dayak Sintang berkembang seiring berjalannya waktu, melalui eksplorasi serta pembelajaran yang dilakukan oleh para penenun. Berdasarkan jurnal berjudul “STUDY OF DAYAK SINTANG IKAT WEAVING MOTIFS KAJIAN MOTIF TENUN IKAT DAYAK SINTANG” oleh Setyawan pada tahun 2021 dengan uraian makna dari motif Tenun Ikat Dayak Sintang sebagai berikut :

TENAMAGAZINE EDISI 6 55

Motif rabing atau buaya merupakan yang termasuk kedalam motif sakral. Motif ini masuk kedalam motif sakral karena adanya kepercayaan kuat mengenai kekuatan motif buaya ini. Penenun mempercayai motif rabing mampu melemahkan penenun apabila syarat untuk membuat motif ini tidak dipenuhi.

Rabing atau buaya merupakan hewan yang hidup di air, rabing dipercaya oleh nenek moyang sebagai penguasa atau raja air. Makna utama yang disampaikan motif rabing adalah memberi pesan agar manusia selalu menjaga tutur kata dan perilakunya agar terhindar dari keburukan. Manusia juga harus hidup harmonis berdampingan dengan alam dan seisinya.

MOTIF MERINJAN

sumber : Nurani 2021 dalam setyawan 2021
MOTIF RABING
56 TENAMAGAZINE EDISI 6
sumber : Nurani 2021 dalam setyawan 2021
tidak
: Nurani 2021 dalam setyawan 2021 MOTIF ENCENG REBUNG
Nurani 2021 dalam setyawan 2021 TENAMAGAZINE EDISI 6 57
pengajaran dalam menjalani kehidupan
ditinggalkan. MOTIF MERINJAN sumber
sumbe:
MOTIF IKAN EMPERUSUNG TENAMAGAZINE EDISI 6 58
SEBUAHNILAI SPIRITUAL YANGTERKANDUNGDIDALAMSELEMBARKAIN TENUN DAYAK IBAN idak hanya batik, kain tenun khas dayak Iban merupakan salah satu wastra nusantara asal Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki nilai tinggi dari segi keindahan warna, motif dan filosofi dalam pembuatan kain tenun tersebut. Sebagai kain tradisional warisan para leluhur yang memiliki cita rasa artistik dan filosofi yang tinggi, kain tenun khas Dayak Iban ini kerap dijadikan busana dengan nilai yang tinggi. T Penulis/Editor:ChristyFlowrenchyaAgathaS.N. P e n g r a j i n T e n i n D a y a k TENAMAGAZINE EDISI 6 59

Sebagai kain tradisional, pembuatan motif pada kain tersebut tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada kepercayaan yang masih dipegang oleh para pengrajin tenun tersebut, yaitu sebuah kepercayaan bahwa para penenun yang bisa menenun harus mendapatkan mimpi terlebih dahulu. Mimpi tersebut dipercaya agar penenun dapat menuangkan cerita yang muncul pada mimpi para penenun. Tidak hanya mendapatkan mimpi semata, para penenun harus mendapatkan mimpi yang baik untuk bisa memulai proses menenun. Penenun yang mendapatkan mimpi buruk harus mengurungkan niat dalam proses menenun. Selain itu, proses penenunan diberhentikan jika terdapat keluarga yang meninggal, jika penenun melanggar hal tersebut, masyarakat setempat percaya jika satu keluarga akan jatuh sakit.

60 TENAMAGAZINE EDISI 6

Dalam pembuatan motif pada kain tenun ini harus dimulai dengan melakukan sebuah ritual dan doa agar proses pembuatan kain tenun berjalan dengan lancar. Jika motif yang akan ditenun telah dibuat oleh pengrajin sebelumnya, penenun tersebut harus meminta izin kepada sang pemilik motif. Pemilik motif akan menetapkan beberapa syarat khusus yaitu menyediakan sesajen, tempayan ataupun piring sebagai persembahan. Syarat-syarat yang ditetapkan tidak diindahkan oleh penenun yang akan menyalin motif, penenun tersebut akan mendapat celaka, jatuh sakit, tertimpa musibah dan yang paling buruknya ialah bisa meninggal dunia sebelum kain yang ditenun selesai.

TENAMAGAZINE EDISI 6 61
Selain nilai artistik yang dimiliki oleh kain tenun khas Dayak Iban, panjangnya proses pembuatan kain tenun, pantangan yang harus ditaati pengrajin dan harus memperoleh mimpi terlebih dahulu untuk menuangkan ide-ide motif yang akan ditenun membuat kain tenun ini memiliki nilai spiritual yang tinggi. 62 TENAMAGAZINE EDISI 6

SEPUTAR PEMBERITAAN TENTANG TENUN

GANDENG DESAINER dUA SONGKET SAMBAS TAMPIL DALAM AJANG BERGENGSI EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA TENAMAGAZINE EDISI 6 64

IFC atau Indonesia Fashion Chamber merupakan wadah baru bagi desainer untuk mengembangkan industri mode tanah air. Pagelaran Fashion Show yang diadakan oleh IFC merupakan ajang promosi suatu karya yang diciptakan oleh desainer ternama di Indonesia. Salah satunya yaitu Jakarta Fashion Trend. Beberapa koleksi busana ditampilkan dalam ajang tersebut.

Dalam pagelaran yang mengusung konsep yang digagas dalam Trend Forecasting tahun ini yaitu mensinergikan penggunaan kain tradisional. Wastra merupakan istilah lain dari kain tradisional Indonesia yang memiliki filosofi tersendiri mulai dari simbol, dimensi, warna, ukuran dan bahan. Kain wastra khas Kalimantan Barat salah satunya kain lunggi, songket sambas yang disulap oleh desainer ternama yaitu Chaera Lee dan Wignyo Rahadi.

TENAMAGAZINE EDISI 6 65

Menurutnya melalui penggunaan kain tradisional songket sambas dan desain berkonsep urban kontemporer dapat memacu perkembangan trend global. Selain itu koleksi busana yang diciptakan oleh dua desainer tersebut diinovasikan dengan berbagai ornamen penghias yang diterapkan dalam busana ready to wear modest wear.

Pemilihan

66 TENAMAGAZINE EDISI 6
konsep busana yang diciptakan dengan dipadukan oleh songket sambas serta dikombinasikan dengan bahan –bahan yang lembut membuat karya tersebut menjadi daya Tarik tersendiri bagi khalayak luas.
TENAMAGAZINE EDISI 6 67
Motif yang ada pada songket sambas terbilang beragam. Oleh karenanya perlu perhatian khusus. Selain itu busana yang diciptakan divariasikan dengan potongan draperi dan potongan asimetris untuk menciptakan kesan elegan dan dinamis.
KEMBANGKAN KEMBANGKAN KEMBANGKAN KUMPANG ILONG, KUMPANG ILONG, KUMPANG ILONG, TENUN IKAT YANG TENUN IKAT YANG TENUN IKAT YANG SUDAH RATUSAN SUDAH RATUSAN SUDAH RATUSAN TAHUN TAHUN TAHUN EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA future TENAMAGAZINE EDISI 6 68

Kumpang Ilong merupakan tenunan tradisional Kabupaten Sekadau yang diperkirakan berusia kurang lebih 170 tahun. Kumpang Ilong menjadi salah satu dari tujuh budaya Kalimantan Barat sebagai warisan Budaya Tak Benda yang ditetapkan pada tahun 2020 silam.

Menurut seorang pengrajin Kumpang Ilong, mengapa tenunan ini disebut Tenun Ikat Kumpang Ilong karena untuk membedakan setiap motif agar tidak tercampur dengan warna dasar kain, setiap motifnya selalu dibungkus dan diikat dulu menggunakan daun lembah. Seiring berkembangya zaman untuk mempermudah pengerjaan motif dikerjakan dengan dibungkus dan diikat menggunakan tali rafia.

69 TENAMAGAZINE EDISI 6
Motif Pelintang Kiarak, Pelintang dalam Bahasa Indonesia adalah dahan sedangkan kiarak adalah jenis kayu ara. Motif Daun Wi atau yang disebut dengan daun rotan. Motif Engkrebang Puang. Engkrebang merupakan jenis daun, sedangkan Puang dalam Bahasa Indonesia berarti kosong. Motif Lingkok Petara. Lingkok diartikan sebagai bengkok, yang dalam Bahasa Indonesia diambil dari lengkungan daun pakis. Sedangkan Petara artinya Tuhan. Motif yang terdapat pada Tenun Ikat Kumpang Ilong sangat beragam, meliputi: Di sisi lain pembuatan Kumpang Ilong, menurut Hendri saat bertemu langsung dengan komunitas pengrajin Tenun Ikat Kumpang Ilong menyatakan bahwa minimnya bantuan pemerintah dalam pengembangan produksi Tenun Ikat Kumpang Ilong mengakibatkan kerajinan ini tak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Hal ini dikarenakan penjualan produk tersebut belum bisa menembus pasar yang lebih luas. e TENAMAGAZINE EDISI 6 70
KEKAYAAN KEKAYAAN KERATON KERATON SANGGAU SANGGAU YANG YANG DILESTARIKAN DILESTARIKAN OLEH OLEH SANGGAR SENI SANGGAR SENI “SEGENTAR “SEGENTAR ALAM” DI ALAM” DI KABUPATEN KABUPATEN SANGGAU SANGGAU Penulis/Editor:ChristyFlowrenchya ASN berkembang di lingkungan Kalimantan Barat, khususnya di lingkungan Keraton Surya Negara kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sulam kalengkang adalah sebuah kain sulaman yang wajib digunakan oleh seluruh anggota keluarga keraton untuk menandakan bahwa ia merupakan keluarga keraton, saat anggota keluarga menikah dan saat saprahan (makan beramai). Karena sudah langkanya pengrajin sulam kalengkang di
Kalimantan Barat, Sunaryo selaku ketua sanggar seni
kabupaten Sanggau mengangkat kembali kesenian tersebut agar tidak punah seiring berjalannya waktu. Pelestarian tersebut dilakukan oleh Sunaryo di lingkungan sanggar. Diawali
sebuah pelatihan sulam kalengkang yang dimulai pada
2014 untuk mengangkat kembali salah satu kesenian adat Melayu, lahirlah 12 pengrajin sulam kalengkang yang masih ada sampai pada saat ini. 71 TENAMAGAZINE EDISI 6
daerah
“Segentar Alam’
dengan
tahun
Upaya pelestarian sulam kalengkang di daerah Kabupaten Sanggau oleh Sunaryo berhasil dilakukan guna melestarikan kesenian adat Melayu yang hampir punah. Terdapat 2 pelopor yang mampu melestarikan kesenian ini di provinsi Kalimantan barat, yaitu 1 orang di Kota Pontianak dan 1 orang dari Kabupaten Sanggau. Semakin berkembangnya produksi sulam kalengkang di kabupaten Sanggau, pada tahun 2020 berdirilah rumah industri pembuatan sulam kalengkang oleh Sunaryo dan masuk kedalam Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sanggau. Hasil produksi sulam kalengkang ini tidak dikhususkan lagi pada anggota keluarga keraton, masyarakat luas juga dapat menggunakan kesenian tersebut pada acara-acara tertentu. Beberapa hasil produksi dari sulam kalengkang tersebut dalam rupa sarung, kopiah, dompet, stola, dasi, tas dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut dihasilkan oleh para pengrajin yang sudah terlatih. Para pengrajin menghabiskan waktu sekitar 2 bulan untuk proses pengerjaan sarung dan menghabiskan waktu sekitar 4 hari untuk proses pengerjaan produk lainnya. SULAM KALENGKANG 71 TENAMAGAZINE EDISI 6 72

TENUN SINTANG KAIN YANG MEMBUAT PRESIDEN JOKOWI JATUH HATI

Pada saat kunjungan kerja presiden Jokowi ke Kalimantan Barat, ada momen menarik saat tiba di Bandar Udara Tebelian, Kabupaten Sintang. Hal itu dikarenakan presiden yang akan meninjau fasilitas meresmikan bandara sempat berhenti di salah satu sudut lobby bandara dimana pada sudut tersebut digelar pameran kain Tenun Ikat Sintang. Rupanya, presiden Jokowi jatuh hati pada jaket bomber berbahan kain tenun ikat sintang.

OLEH
NUR APRIYANI 20513241032
:
TENAMAGAZINE EDISI 6 73

Kain Tenun Ikat Sintang adalah salah satu warisan budaya suku Dayak, sehingga sering dikenal sebagai Tenun Ikat Dayak Sintang. Motif dari kain ini merupakan penggambaran dari kehidupan dan kepercayaan suku Dayak. Sumber inspirasi kain ini diperoleh dari sesuatu yang berasal dari alam, seperti sungai, hewan dan tumbuhan.

Kain tenun yang digunakan dalam jaket bomber tersebut bermotif manok sambung yang dibuat oleh pengrajin lokal asal Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.

Menurut Ketua Komisi V DPR Lasarus, motif manok sambung memiliki makna ayam jago petarung yang selalu jadi pemenang

TENAMAGAZINE EDISI 6 74
TENAMAGAZINE EDISI 6

Jaket tersebut didesain oleh ibu Ernawati warga asli kota Sintang dan dijahit oleh UMKM Kota Sintang.

Tanpa berpikir panjang presiden Jokowi langsung membeli jaket dengan dominasi warna merah tersebut. Kemudian langsung dikenakan dalam acara peresmian Bandar Udara Tebelian, Kabupaten Sintang.

TENAMAGAZINE EDISI 6 75

TREND BERKAIN DIKALANGAN GENERASI MILENIAL

Berkain merupakan istilah yang baru – baru ini populer dalam dunia fashion. Berkain adalah gaya berpakaian yang memadupadankan berbagai outfit dengan kain nusantara. Saat ini para generasi milenial mulai banyak yang mengikuti trend ini. Kain nusantara tidak lagi digunakan dalam acara formal saja melainkan dapat digunakan untuk acara non formal seperti nongkrong, jalan-jalan ke mall, outfit ke kampus, dan lain sebagainya.

20513241032 76 TENAMAGAZINE EDISI 6
OLEH : NUR APRIYANI

RiskyNoviandiseorangFashion

enthusiast asal Pontianak salah satu generasi milenial yang mulai untuk mengenakan outfit berkain di Kota Pontianak. Dia senang mengenakan outfit berkain mulai dari menggunakan kain batik sampai dengan kain khas Kalimantan Barat. Menurutnya berkainmerupakansalahsatucara melestarikanwastranusantara.

Oleh karena itu, Risky mengajak anak muda kota Pontianak untuk tidak malu mengenakan kain tradisional sebagai outfit. Ia memberikan tips berkain yakni dengan cara mix and match kain tradisional dengankaospolossebagaiatasan

Selain itu , bisa juga memadukan kemeja putih dengan kain tradisional sebagai bawahan dan sepatu loafers dan bisa juga di padukan dengan sweater, dan lainlain sesuai dengan kenyamanan pemakainya.

TENAMAGAZINE EDISI 6 77

Dengan demikian berkain bisa menjadi salah satu alternatif untuk tampil stylish tanpa harus mengeluarkan biaya yang lebih karena berkain adalah outfit yang simple dan juga ramah dikantong. Tanpa disadari dengan berkain para generasi milenial ikut melestarikan budaya wastra nusantara.

TENAMAGAZINE EDISI 6 78

MENGENAL TENUN DAYAK SINTANG KHAS KALIMANTAN BARAT, TERNYATA SUDAH MENDUNIA

Penulis/Editor : Mirda Yanti

Tenun ikat Dayak Sintang yang merupakan salah satu artefak budaya suku Dayak di Kabupaten Sintang dahulu digunakan para leluhur suku Dayak untuk menyampaikan pesan, nasihat dan kebudayaan suku Dayak kepada anak cucu mereka melalui motif dan cerita motif di dalamnya. Maka dari itu kelestarianya sangat dijaga, sampai didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda dalam kategori kemahiran.

Indonesia memiliki beragam bentuk budaya termasuk dalam wastra dengan contoh kain Tenun Ikat Dayak Sintang. Seperti dalam jurnal penelitian oleh Emanuel bahwa Keberadaan Tenun Ikat Dayak Sintang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dalam kategori kemahiran dan kerajinan tradisional. Adapun pewarisan keterampilan in dilakukan secara turun temurun dengan memberikan bimbingan khusus oleh nenek moyang kepada para penerus saat itu secara lisan menggunakan

TENAMAGAZINE EDISI 6 79

Indonesia memiliki beragam bentuk budaya termasuk dalam wastra dengan contoh kain Tenun Ikat Dayak Sintang. Seperti dalam jurnal penelitian oleh Emanuel bahwa Keberadaan Tenun Ikat Dayak Sintang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dalam kategori kemahiran dan kerajinan tradisional. Adapun pewarisan keterampilan in dilakukan secara turun temurun dengan memberikan bimbingan khusus oleh nenek moyang kepada para penerus saat itu secara lisan menggunakan bahasa lokal. Bahkan dalam pembuatannya sekalipun tetap melakukan ritual sebagai penghormatan kepada nenek moyang.

Tidak hanya itu dalam pembuatannya juga masih menggunakan alat tradisional yang masih berfungsi dengan baik. Para pengrajin enggan untuk menggunakan mesin otomatis yang dapat memproduksi dalam jumlah banyak sekaligus, mereka nilai-nilai budaya atas pembuatan kerajinan yang diturunkan oleh nenek moyang dapat tetap dilestarikan. Para pengrajin juga memandang wujud seni dalam tenun ini termasuk karsa dan rasa yang mana dalam tenunan tersebut memiliki makna atas tetuah-tetuah yang diamanatkan kepada para generasi penerus.

TENAMAGAZINE EDISI 6 80

Selain para penerus yang berperan dalam proses kaderisasi dalam keterampilan menenun, secara bersamaan warga lokal juga dapat berpartisipasi dalam menjaga kelestarian karya tersebut dengan cara mempromosikannya. Dikutip dari laman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalbar oleh Astuti tahun 2019, menjelaskan Kabupaten Sintang memiliki kerajinan khas yang telah mendunia, yakni tenun ikat Dayak yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dan pernah meraih penghargaan Upakarti. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Siti Musrikah mengatakan, tenun ikat sudah dikenal di beberapa negara besar seperti Amerika, Belanda, Jerman, Italia serta beberapa negara Eropa lainnya.

81 TENAMAGAZINE EDISI 6
Penulis/Editor : Christy Flowrenchya A. S. N. Penulis/Editor : Christy Flowrenchya A. S. N. Penulis/Editor : Christy Flowrenchya A. S. N. Wastra Datulu merupakan warisan budaya dari Suku Dayak tamambaloh yang bermukim di daerah Kecamatan Ambaloh Hulu dan Ambaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu yang harus tetap dilestarikan agar tidak punah. Pemerintah Kota Pontianak, khususnya pengurus Museum Provinsi Kalimantan Barat mengupayakan pelestarian dan menjaga wastra Datulu (tenun ikat kepala wanita) dan Indulu Pintas (tenun ikat kepala pria) dengan melakukan regenerasi. Pemandu Edukasi Kultural Museum Provinsi Kalbar, Dwi Wulandari Prasetyaningrum mengatakan bahwa upaya tersebut dilakukan guna mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung didalam tenun ikat dan menjadi sarana edukasi berkelanjutan bagi generasi penerus. Selain mempertahankan nilai kearifan lokal, upaya museum ini digunakan sebagai wujud pengekspresian dan keyakinan Suku Dayak Tamambaloh. MENJAGA KELESTARIAN MENJAGA KELESTARIAN MENJAGA KELESTARIAN “WASTRA DATULU” “WASTRA DATULU” “WASTRA DATULU” OLEH OLEH OLEH PEMERINTAH KALIMANATAN BARAT PEMERINTAH KALIMANATAN BARAT PEMERINTAH KALIMANATAN BARAT TENAMAGAZINE EDISI 6 82
Dengan harga yang mahal serta keunikan pembuatannya membuat kain tenun harus dirawat dengan baik. Nahhh apakah kalian tahu bagaimana cara merawat kain tenun dengan baik? CARA MUDAHMERAWAT TENUN Kain Tenun merupakan kerajinan yang berupa kain yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dan sebagainya) dengan cara memasuk - masukkan pakan secara melintang pada lusi.
TENAMAGAZINE EDISI 6 83
EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA

TIPS MERAWAT KAINTENUN:

Cucilah kain tenun dengan dicelupkan sampai basah kedalam air dan jangan dikucek apalagi di peras.

Gunakan lapisan kain atau kertas saat menyetrika kain tenun, jangan lupa atur suhu supaya warna tetap natural.

Pada proses penjemuran cukup di angin - anginkan saja, jangan sampai terkena sinar matahari langsung.

TENAMAGAZINE EDISI 6 84

Simpanlah kain tenun dengan cara menggantung

Simpanlah kain tenun dalam lemari yang kering. Letakkan pengharum ruangan secara alami seperti cengkeh atau merica supaya menjaga keistimewaan kain.

Nah itulah tips merawat kain tenun dengan baik supaya tetap awet dan menjaga warna pada tenun supaya tidak mudah lawas. Jadi tetap lestarikan wasta dengan cara merawat wastra dengan baik dan benar.

85 TENAMAGAZINE EDISI 6
QUOTES of WASTRA “Bermacam corak yang saling melengkapi mencerminkan budaya bangsa ini. Bangga dengan budaya asli Indonesia. Mari kita jadikan batik sebagai identitas bangsa” -Annonymous“ Love is like a batik created from many emotional colors, it is a fabric whose pattern and bhrightness may vary” -Diane Ackerman" Lihatlah seberapa besar pengorbanan yang harus mereka keluarkan hanya untuk melihat kita bangga akan warisan yang diberikan.” -Annonymous“Batik adalah hasil kreasi yang kini telah menjadi simbol, identitias, ciri khas bagi bangsa Indonesia. Memakai batik dalam keseharian kita berarti cinta akan produk bangsa sendiri” -Yudhanti Dwi Lestari

KIAT-KIAT MERAWAT BATIK

AGAR TAHAN LAMA

penulis/editor ; Mirda Yanti

1, Cara Mencuci yang Tepat

Jika mencuci dengan mesin, menggunakan fitur handwash. Kain batik sebaiknya dicuci dan dikucek dengan menggunakan tangan. Namun jika terpaksa menggunakan mesin cuci, kamu dapat memilih fitur ‘delicate‘ atau ‘handwash‘. Dengan memilih fitur tersebut, mesin cuci Anda akan memutar lembut pakaian karena fitur ini di program khusus untuk mencuci pakaian lembut seperti syal, wool maupun batik.

2, Menggunakan Buah Lerak

Jika tidak berhati-hati, mencuci batik menggunakan mesin dapat membuat serat pada batik rusak dan warna kain luntur. Hindari juga mencuci batik dengan sikat karena jelas akan merusak serat batik. Sebelum adanya sabun cuci khusus batik, buah lerak sudah dikenal lama sebagai bahan untuk membersihkan kain batik. Anda bisa merendam buah lerak hingga berbusa, menambahkan air, lalu mencuci batik dengan rendaman tersebut.

87 TENAMAGAZINE EDISI 6

3, Gunakan Detergen Kusus

Seiring berkembangnya teknologi, sudah banyak ditemui sabun lerak yang lebih praktis dan mudah digunakan. Adapun dengan sabun ini sehingga lebih memudahkan untuk mencuci batik.

4, Referensi Sabun Lerak

Seiring berkembangnya teknologi, sudah banyak ditemui sabun lerak yang lebih praktis dan mudah digunakan. Adapun dengan sabun ini sehingga lebih memudahkan untuk mencuci batik.

TENAMAGAZINE EDISI 6 88

6, Hindari Memeras batik Adapun memeras batik dapat merusak kain dan warna, yang mana biasanya dalam beberapa jenis batik warna kainnya dapat luntur sehingga lebih baik langsung menggantung daripada memeras.

7, Hindari Kontak Langsung Dengan Farfum Dalam parfum terdapat produk tertentu sehingga kandungan yang ada dalam parfum lama kelamaan dapat merusak kain.

8, Gantung dalam Bungkus Plastik Agar kualitas kain lebih baik, sebaiknya batik anda digantung kemudian ditempatkan dengan pelindung seperti menyimpannya dalam plastik.

TENAMAGAZINE EDISI 6 89

5, Hindari Sinar

Matahari Langsung

Usahakan untuk tidak menjemur kain batik dibawah matahari langsung. Sinar matahari yang menyengat dapat merusak serat pakaian pada batik. Batik yang telah dicuci sebaiknya dijemur di area yang teduh dan cukup cahaya untuk proses pengeringannya. Selain itu, batik juga dapat diangin-anginkan hingga kering. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeringkan batik, namun cara inidapat merawat warna batik agar tetap tahan lama.

6, Gunakan Pelapis Saat Menyetrika

Mengingat kain batik yang awalnya terbuat dari lilin malam, panas pada besi setrika dapat merusak batik jika ditempelkan secara langsung. Untuk menghindarinya, batik perlu mendapatkan perlakuan khusus saat hendak disetrika. Caranya dengan menyemprotkan sedikit air di bagian atas batik dan beri lapisan berupa sehelai kain di atasnya, kemudian baru Anda setrika. Hal ini untuk menghindari kontak langsung dari panas besi setrika ke batik sehingga dapat menjaga bentuk dan motif kain batik.

TENAMAGAZINE EDISI 6 90
POTRET PENGGUNAAN IstribupatikabupatenSanggau, IbuAritaApolina,S.Pd,M.Si menggunakanbusanadengan aplikasi“Sulamkalengkang” BupatikapuasHulu,Bapak FransiskusDiaan,S.H menggunakanSyaltenunkhas Dayakdalamacarapisahsambut camatkecamatanBika BupatiSanggau,PaolusHadi,S.IP, M.Simengenakanjasdenganmotif batikkhasSintangpadaacara AnugrahkebudayaandanMaestro SeniTradisiTahun2019kepada PemerintahKabupatenSanggau olehKemendikbudRI TENAMAGAZINE EDISI 6 91
DIAM DIAM JADI JUARA TENUN SIDAN BIKIN TERPANA Tenun Sidan, mungkin belum banyak orang yang mengetahu tentag tenunan ini. Kain Tenun Sidan meupakan kerjinan khas Kapuas Hulu, Kalmantan Barat. Kain yang dibuat dengan teknik songket dengan menggunakan benang yang membentuk motifnya terlihat lebih timbul. Motif yang tertuang dalam tenun ini sangat khas dengan Suku Dayak dimana terinspirasi dari tanaman dan satwa di sekitar kehidupan. Seorang pengerajin asal Kapuas Hulu, Mila Rosita dengan karyanya tersebut mendapat apresiasi dari Menperkraf Sandiga Uno. Beliau berkata " Dari beberapa pakaian yang ditawaran oleh Kadisporapar Kalbar saya sangat terpukau dengan motif kain Tenun Sidan" Ungkap Sandiaga Uno. EDITOR/PENULIS:ARRAHMASHAFALAUNA 92 TENAMAGAZINE EDISI 6
TENAMAGAZINE EDISI 6 93

TENUN DAYAK SINTAN, BEGINI SAKRALNYA penulis/editor ; Mitda Yanti

Detik.com/2020 Perajin tenun sidan di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat memiliki aturan adat yang sakral. Jika aturan tersebut dilanggar, keselamatan jiwa bisa jadi taruhannya. Tenun sidan merupakan salah satu kain khas suku dayak iban. Salah seorang perajin tenun sidan yang ditemui detikcom di Putussibau, Kapuas Hulu, Susana mengatakan perajin tenun sidan tidak boleh membuat motif tenun sembarangan. Ada beberapa motif yang disakralkan dan hanya bisa dibuat oleh pengrajin dengan batas usia tertentu. "Kita hanya bisa membuat motif sesuai tingkatan usia. Motifnya itu seperti mempunyai kasta. Ada motif masyarakat biasa, bangsawan, dan raja," jelas Susana saat ditemui detikcom.

94 TENAMAGAZINE EDISI 6

Meski begitu ditanya motif apa yang disakralkan, Susana mengaku tidak memahami hal itu. Sebab, para orang tua sengaja tidak mengajarkan Susana dan para penenun muda mengenai aturan tersebut. Hanya ada beberapa perajin dewasa yang diwarisi pengetahuan mengenai motif-motif sakral kain sidan.

"Hanya orang-orang tua yang kita khususkan seperti itu. Kita pandang umurnya, yang lebih tua kita khususkan untuk mengetahui arti motif supaya tidak hilang, kemudian yang muda-muda kita fokuskan membuat sembarang motif. Kalaupun si tua itu tahu mereka tidak akan bicara apapun (mengenai motif terlarang)," terang Susana.

Perajin yang memahami aturan mengenai motif tenun sidan sangat pantang membuat motif yang tidak sesuai dengan tingkatan usianya. Sebab, menurut kepercayaan setempat hal itu dapat mendatangkan bala.

95 TENAMAGAZINE EDISI 6
BatikSabang Merah BatikSabang Merah Oleh-Oleh Khas Sanggau Oleh-Oleh Khas Sanggau Oleh-Oleh Khas Sanggau Penulis/Editor : Christy Flowrenchya A. S. N. Paolus Hadi, atau yang kerap kali disapa PH mengungkapkan bahwa daun dari tanaman ini merupakan sebuah simbol kekuatan yang dikaitkan dengan patriotik para pemerintah kabupaten Sanggau untuk mampu dan bangga dalam mengukir sejarah. Sabang Merah, Sanggau Bangga Mengukir Sejarah merupakan sebuah slogan yang diprakarsai oleh PH sebagai Bupati Sanggau. Tanaman Sabang merah (Cordyline Fruticosa), atau yang biasa dikenal dengan sebutan Hanjuang merupakan tanaman yang sering dijumpai di Kabupaten Sanggau. 96 TENAMAGAZINE EDISI 6
Tidak hanya sebagai slogan, Sabang Merah dipilih menjadi sebuah sumber ide dalam pembuatan motif pada kain batik di sektor industri kreatif. Adapun bagian yang diambil untuk dijadikan motif adalah bagian daun dan warna dari tanaman tersebut. Seiriing dengan berjalannya waktu, produksi kain batik sabang merah khas Sanggau semakin banyak corak pendukung dan warna kainnya. Batik ini menjadi kain berapa instansi sebagai Kekhasan batik tersebut menjadi sebuah upaya untuk menarik perhatian para pendatang di Kabupaten sanggau. Batik ini dijadikan Oleh-oleh dari Kabupaten Sanggau. SABANG MERAH 97 TENAMAGAZINE EDISI 6
Kasih Terima kasih kami ucapkan kepada Tim redaksi Tena Magazine Vol. 6 yang berjudul Wastra Kalimantan Barat atas kerja kerasnya untuk dapat memberikan informasi kepada pembaca setia Tena Magazine. Terima kasih juga kepada pihak narasumber yang sudah memberi informasi hingga ilmu sehingga dapat disajikan kepada pembaca setia Tena Magazine Terima Kasih kepada pembaca setia Tena Magazine. Semoga informasi dan ilmu yang diterima dapat menambah wawasan pembaca untuk lebih mengenal WASTRA Nusantara, khususnya WASTRA Kalimantan Barat TENAMAGAZINE EDISI 6 98
Ucapan

Astuti, Nining Sri Puji. (2019). Tenun Ikat Dayak Sudah Mendunia. Dikutip dari https://dpk.kalbarprov.go.id/tenun-ikat-dayak-sudah-mendunia/

Dediansyah, dkk. (2022). TENUN SAMBAS SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAK BENDA (WBTB) DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 17(02), 2-9.

Emanuel, Victore. (2022). PERLINDUNGAN HUKUM MOTIF KAIN TENUN IKAT DAYAK KABUPATEN SINTANG MENURUT UNDANG - UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA. Perahu, 10(1), 14-23.

Imandiar, Yudistira. (2020). Sakralnya Tenun Sidan, Perajin Bisa Celaka Jika Langgar Aturan. Dikutip dari https://news.detik.com/berita/d5314732/sakralnya-tenun-sidan-perajin-bisa-celaka-jika-langgar-aturan.

Irawan, Yohanes Kurnia. (2017). Batik Tidayu, Harmoni di Singkawang dalam Selembar Kain. Diperoleh dari https://pemilu.kompas.com/read/2017/10/03/08184751/batik-tidayuharmoni-di-singkawang-dalam-selembar-kain

JAMI’AT, JAMI’AT (2022) SEJARAH TENUN SAMBAS DAN PERKEMBANGANNYA. Diploma thesis, IKIP PGRI PONTIANAK

Mecadinisa, Nabila. (2022). Cara Mencuci dan Merawat Batik agar Awet dan Tahan Lama. Diperoleh dari https://m.fimela.com/fashion/read/5086000/cara-mencuci-dan-merawatbatik-agar-awet-dan-tahan-lama

Novitasari, Candra. (2022). BATIK KALIMANTAN BARAT | Sejarah, Motif, Gambar & Penjelasan. Diperoleh dari https://pelajarindo.com/batikkalimantan-barat-sejarah-motif-gambar-penjelasan/

Setyawan, Asyfa Nurani. (2021). “STUDY OF DAYAK SINTANG IKAT

WEAVING MOTIFS KAJIAN MOTIF TENUN IKAT DAYAK SINTANG”. Arty: Jurnal Seni Rupa, 10(3), 72-78.

TENAMAGAZINE EDISI 6 DAFTAR REFERENSI 99

TENA

M A G A Z I EN

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.