1 minute read

RSPAU Hardjolukito Layani Radioterapi Pasien Kanker Peserta BPJS Kesehatan

Next Article
Semangat Baru

Semangat Baru

TRIBUN JOGJA/ CHRISTI MAHATMA WARDHANI TINJAU

RUANGANDirektur Utama

Advertisement

BPJS Kesehatan Prof. Ali Ghufron

Mukti (kanan) dan Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr.

Mukti Arja Berlian (kedua dari kanan) meninjau ruangan layanan Radioterapi, Senin (1/5).

YOGYA, TRIBUN - Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. Suhardi Hardjolukito membuka layanan radioterapi untuk peserta BPJS Kesehatan yang mengidap kanker. Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. Ali Ghufron Mukti mengatakan kanker masuk dalam 10 besar penyakit dengan biaya tinggi. Sehingga, pihaknya ingin memberikan layanan maksimal kepada pasien BPJS Kesehatan. Terlebih, baru ada dua rumah sakit yang melayani radioterapi.

“Kami ingin agar pelayanan lebih mudah, cepat, dan setara artinya tidak ada diskriminasi meskipun pasien BPJS Kesehatan. Menjalin kerja sama dengan rumah sakit, termasuk RSPAU Hardjolukito menjadi salah satu yang kami lakukan,” kata- nya, Senin (1/5).

Ia menyebut pasien kanker saat ini tidak perlu menggunakan rujukan. Sehingga, pasien kanker bisa ditangani dengan cepat. Selain RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, radioterapi juga bisa diakses di RSUP dr. Sardjito.

“Mengapa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu perlu, karena FKTP itu yang tahu riwayat penyakit, riwayat keluarga, dan lainnya. Tetapi sekarang bisa langsung datang ke rumah sakit. Kecuali kalau sudah tiga bulan, kan sudah cukup lama. Sehingga bisa dicek lagi di FKTP,” terangnya. Sementara itu, Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr. Mukti Arja Berlian mengungkapkan layanan radioterapi di DIY memang terbatas. Bahkan, pasien harus menunggu beberapa bulan untuk melakukan radioterapi.

Kerja sama ini diperlukan, terlebih mayoritas pasien yang ditangani adalah peserta BPJS Kesehatan. “Sebelumnya kami mendapat bantuan dari Kemenhan RI berupa Radioterapi Linac. Kemudian sekarang ada kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kalau untuk satu kali sinar (Radioterapi) itu sekitar Rp1 juta, tetapi kan itu berseri bisa sampai Rp20 juta. Tetapi dengan kerja sama ini bisa gratis,” ungkapnya. Ia menyebut alat radioterapi yang ada di RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito tergolong baru dan canggih. Bahkan diklaim lebih presisi. Dalam sehari, alat tersebut dapat melayani sekitar 90 pasien. (maw/ord)

This article is from: