5 minute read
Ulangi Performa 2022
PEBALAP Ducati, Francesco Bagnaia ingin mengulangi keberhasilan pada 2022 saat balapan di sirkuit Jerez, Spanyol pada Minggu (30/4). Tahun lalu, dia menang di Jerez mengungguli Fabio Quartararo dan Alex Espargaro.
Pada musim 2022, Bagnaia menjadi pemenang balapan di Jerez dan 6 sirkuit lainnya, sehingga mengantarkannya menjadi juara dunia 2023. Jerez menjadi sirkuit yang ia ingin ulangi performa balapan di sana seperti tahun lalu.
Advertisement
"Kami masih mencari pengaturan motor yang bagus yang akan membuat saya merasa lebih baik dengan bagian depan. Hari ini saya mengulangi performa saya dari tahun lalu, tetapi sementara itu, waktu putaran dan rival kami telah meningkat," kata Bagnaia dikutip situs Ducati.
"Saya memiliki kepercayaan pada tim saya dan tahu kami bisa mengambil langkah maju besok.
Q1 pasti tidak akan mudah karena
Direct Points
• Francesco Bagnaia ingin mengulangi performa tahun lalu
• Di Spanyol 2022, Bagnaia meraih kemenangan
• Dia meraih kemenangan di Jerez mengawali kemenangan pada 2022 banyak pembalap cepat akan bersaing untuk dua tempat teratas, tapi saya yakin saya bisa melakukannya dengan baik."
Bagnaia berada di posisi ke-13 pada hari pertama latihan GP Spanyol putaran keempat musim MotoGP 2023 yang digelar akhir pekan ini di Sirkuit Jerez, Andalusia.
Setelah menutup Latihan 1 kesembilan pagi ini, ketika suhu aspal lebih rendah dibandingkan dengan 49 derajat yang dicapai pada sore hari, pebalap Ducati Lenovo Team itu kemudian dapat meningkatkan waktu putarannya dengan ban lunak di Latihan 2. Namun, tetap saja, dia tidak dapat melewati 1:37 (1:37.233), finis Ke-13.
Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengubah sikapnya terhadap kecelakaan yang dialaminya saat balapan MotoGP Americas 2023.
Bagnaia kehilangan poin penting setelah terjatuh sendiri saat memimpin balapan pada 16 April lalu di Circuit of The Americas (COTA), Amerika Serikat.
Pebalap yang akrab disapa Pecco tersebut mengalami selip ban depan di Tikungan 2. Setelah lomba, Bagnaia langsung menyalahkan motor Ducati Desmosedici GP23 yang disebutnya "terlalu sempurna". Intervensi elektronik dan teknologi lain yang dikembangkan
Ducati dinilai Bagnaia mengurangi sensitivitasnya terhadap kontak antara ban dengan aspal.
Akan tetapi, tamparan keras bak terarahkan ke Sang Juara Dunia karena tayangan ulang menunjukkan sebaliknya. Kamera helikopter menunjukkan Bagnaia sedikit melebar dari racing line, atau jalur yang dilintasi pembalap, sehingga tidak melintas di bagian lintasan dengan level grip terbaik.
Pebalap motor Ducati lainnya seperti Johann Zarco dan Luca Marini pun mengamini jalur Bagnaia yang tidak biasa di Tikungan 2 dan kecepatan yang terlalu tinggi.
Dalam konferensi pers pra-event MotoGP Spanyol, Kamis (27/4), dua pekan setelah insiden, Bagnaia akhirnya mengakui kesalahannya. "Saya pikir setelah melihat datanya, setelah memeriksa semuanya, mungkin saya kurang memperhitungkan kondisi di Tikungan 2," katanya, dilansir dari The-Race.
"Tikungan 2 adalah tikungan di mana saya lebih cepat daripada pembalap Ducati lainnya."
"Dan saya pikir saya akan menjadi yang tercepat juga di Tikungan 2 tetapi mungkin kondisinya kurang bagus di sana."
Sehari sebelum balapan utama, Bagnaia memang mendominasi. Pembalap nomor 1 tersebut mencetak rekor lap tercepat saat kualifikasi dan nyaris tak tersentuh saat memenangi lomba sprint.
Bagnaia pun mengakui bahwa bukan motor Ducati yang harus dievaluasi melainkan caranya dalam mengatur balapan.
"Potensi motor kami harus tetap sama, harus dipertahankan, ini lebih seperti bahwa saya harus lebih memahami situasinya," ujar Bagnaia.
"Setelah mengatakan ini, saya berbicara kepada tim saya, kepada orang-orang di rumah."
"Dan sejujurnya saya sudah men-
Marquez Tunda Balap Demi Karier
JUARA dunia MotoGP enam kali
Marc Marquez mengakui dia dapat menempatkan kariernya dalam bahaya seandainya ia kembali dari operasi terakhirnya di Grand Prix Spanyol akhir pekan ini.
Pebalap berusia 30 tahun itu belum pernah membalap sejak pembukaan musim di Portugal ketika dia tersingkir di lap kedua dari posisi terdepan.
Dia kemudian menjalani operasi tangan, operasi kelimanya sejak jatuh di Jerez pada 2020.
"Saya berharap bisa melanjutkan di sini akhir pekan ini, tetapi pada akhirnya keputusan untuk tidak mencalonkan diri dengan suara bulat dan dengan mudah diambil oleh para dokter," kata
PEBALAP Monster Energy
Yamaha, Fabio Quartararo, kembali merasa frustrasi di lintasan yang sudah menjadi langganan podium. Dia gagal mencatatkan lap terbaik selama dua sesi Practice MotoGP Spanyol 2023. El Diablo harus tercecer di urutan ke-16 dengan torehan 1 menit 37.505 detik dalam hasil kombinasi di Sirkuit Jerez, Spanyol pada Jumat (28/4).
Hasil yang tentu mengecewakan bagi Pebalap dengan raihan pole position sebanyak empat kali di trek sepanjang 4,4 km ini.
"Setiap kali saya masuk ke tikungan, saya tidak tahu apakah saya akan menyelesaikannya," kata Quartararo dikutip dari Motorsport.
"Di lap terakhir saya sudah
Marquez dikutip dari AFP. "Risiko membahayakan manfaat operasi itu terlalu besar."
Marquez telah melewatkan balapan berikutnya di Argentina dan Amerika Serikat sementara kursi Honda akhir pekan ini akan diambil alih oleh rekan senegaranya Iker Lecuona.
"Para dokter memperkirakan masa pemulihan enam hingga delapan minggu sehingga kembali ke Le Mans (untuk Grand Prix Prancis) dalam dua minggu tampaknya lebih realistis," tambah Marquez.
"Saya akan melakukan segalanya untuk mencapai ini tetapi itu tidak 100 persen pasti. Melukai diri saya sendiri lagi di mana saya menjalani operasi dapat membaha- yakan sisa karier saya."
Ketika dia kembali, Marquez harus menjalani penalti putaran panjang ganda setelah kecelakaannya di Portugal.
Dia turun dari motornya di lap kedua, mengalahkan Miguel Oliveira dari Aprilia setelah bertabrakan dengan Ducati dari rekan senegaranya Jorge Martin. Honda sedang dalam proses mengajukan banding atas keputusan tersebut. “Masalah ini sekunder bagi saya karena saya fokus pada pemulihan saya,” kata Marquez. "Hukuman terburuk adalah melukai diri sendiri dan melewatkan tiga balapan," katanya. (Tribunnews/mba)
Quartararo Merasa Frustrasi
lebih baik. Saya sudah merasa berada di batas maksimal sepanjang waktu. Tapi kemudian saya berpikir 'OK, apa pun yang terjadi akan terjadi', dan di Tikungan 7 saya kehilangan posisi terdepan dan melebar," ujarnya. Quartararo sampai tak percaya dengan raihannya musim ini yang bisa dibilang paling buruk. "Dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, saya tidak pernah seburuk ini dan saya tidak pernah memiliki perasaan seburuk ini," tutur Quartararo melanjutkan. "Kami harus menemukan solusi dan melihat mengapa ini sangat sulit bagi saya karena saya tidak merasa baik. Dan saya tidak menikmati diri saya sendiri, padahal biasanya ini adalah sirkuit yang sangat saya nikmati."
"Ini membuat frustrasi karena ini adalah trek yang saya sukai dan saya tidak bisa menemukan cara untuk melaju lebih cepat," tambah sang Juara Dunia 2021 itu.
Bagi Quartararo, Yamaha telah kehilangan kekuatannya selama bertahun-tahun dan hasil di trek yang sangat menguntungkannya ini cenderung membuktikannya.
Sampai saat ini, Quartararo masih bingung untuk keluar dari kebiasaan sulit tersebut. "Kami tidak tahu dan kami ingin tahu mengapa, tetapi saat ini tidak mudah. Kami akan menganalisanya dan mencoba mencari solusinya," jawab pria asal Prancis itu.
"Sulit [untuk tetap tenang] karena ini adalah tahun kelima saya di MotoGP dan saya tidak pernah melihat peningkatan yang besar. "Di trek ini, kami melakukan banyak lap dan setiap tahun saya lebih lambat. Kami harus memahami mengapa. Itu yang paling penting, itulah mengapa rasa frustrasi itu muncul," katanya. (Tribunnews/Bolasport) cobanya, lebih sulit melaju 0,2 detik lebih pelan dengan mengatur diri sendiri daripada dengan mengatur motornya."
Bagnaia mencoba melihat sisi positifnya. Menurutnya, jika bisa menyatukan aspek kecepatan dan kendali diri, Bagnaia merasa akan memiliki keuntungan lebih dalam kompetisi.
"Jadi lebih baik untuk mengikutinya seperti ini dan menjadi lebih cerdas dalam beberapa situasi," tandasnya.
Bagnaia akan mempersiapkan diri untuk seri balap keempat MotoGP Spanyol pada 28-30 April 2023 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Tadinya bukan sirkuit favorit Desmosedici, Jerez justru dikuasai armada pabrikan Borgo Panigale dalam dua musim terakhir. Bagnaia menjadi pemenang terakhir MotoGP Spanyol sekaligus pemilik rekor lap tercepat MotoGP di Jerez. (Tribunnews/Bolasport/ mba)
Sentuhan Pedrosa, KTM Bisa Melesat
PEBALAP wildcard KTM, Dani Pedrosa, berhasil membuktikan taji pengembangan RC16 pada MotoGP Spanyol 2023.
Pedrosa langsung melesat pada
Practice (P1) dan menjadi yang tercepat dengan lap terbaik 1 menit 36.770 di Sirkuit Jerez, Spanyol, Jumat (28/4). Hasil tersebut juga meloloskan The Little Spaniard langsung lolos ke sesi kualfikasi 2 (Q2) dengan menempati posisi tiga besar dalam hasil kombinasi.
Pedrosa juga telah melakukan sebagian besar tesnya di Jerez, yang terakhir beberapa hari yang lalu. Hal ini memberinya keunggulan yang tak perlu dipertanyakan lagi dibandingkan para pesaingnya.
Pedrosa mengaku senang dengan catatan waktu yang didapatkannya. "Saya sangat senang. Ini tidak terduga, tetapi hari yang luar biasa. Perasaan saya sangat baik," kata Pedrosa dikutip dari Motorsport. "Saya belum pernah membalap secepat ini di sini sebelumnya. Bagi saya, ini adalah bonus," ujar Pedrosa. "Ini tidak mengubah apapun. Tapi, tentu saja, untuk langsung masuk ke Q2 tidaklah mudah. Dan itu adalah sesuatu yang akan saya bawa," ucap Pebalap yang kini berusia 37 tahun ini. Pedrosa kembali ke lintasan untuk balapan setelah terakhir kali pada GP Styria 2021. Saat itu, pemenang GP Spanyol tiga kali itu juga meraih hasil baik usai finis di urutan ke-10. Sejak saat itu, intensitas di lintasan semakin meningkat, terlebih lagi dengan adanya format baru yakni lomba sprint. "Saya tidak benar-benar tahu bagaimana cara mengatasi menyalip," tutur Pedrosa. (Tribunnews/mba)