3 minute read

Bagnaia Pilih Rivalitas Sehat

PEBALAP Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memilih untuk membangun persaingan sehat dengan Enea Bastianini yang akan menjadi rekan setimnya pada MotoGP 2023.

Kepindahan Enea Bastianini dari Gresini Racing ke Ducati Lenovo, setelah musim yang mengesankan memang menjadi salah satu sorotan.

Advertisement

Bastianini mampu membuat Francesco Bagnaia yang tengah berburu gelar juara dunia bersama Ducati kerepotan. Berangkat dari persaingan panas pada musim lalu itulah, kepindahan Bastianini ke Ducati menuai pro dan kontra. Tidak sedikit pihak yang menilai bahwa Ducati salah langkah memilih Bastianini sebagai pendamping Bagnaia. Pasalnya, Bastianini dengan hasrat juaranya yang besar pasti tidak mau di doktrin untuk menga- lah dari Bagnaia. Hal ini jelas sangat berbeda dengan tahun lalu, tatkala Bagnaia masih bertandem dengan Jack Miller.

Rivalitas internal diyakini semakin besar untuk terwujud mengingat kedua pebalap tersebut sama-sama berasal dari Italia. Meski begitu, Bagnaia telah menegaskan bahwa dirinya tidak mau terjebak dalam situasi seperti itu. Dengan hubungan baik yang terjalin antara keduanya, Bagnaia memilih untuk melakukan persaingan secara sehat dengan Bastianini agar garasi Ducati tetap harmonis. "Ini persaingan suara, jadi itu bagus," ucap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari GPOne. "Kami sudah saling kenal sejak lama, dan kami tahu bahwa mengobarkan perang di garasi tidak akan menghasilkan apa-apa. Setiap orang akan memikirkan diri mereka sendiri dalam balapan dan, musim lalu pertarungan terbaik adalah dengan Enea."

Lebih lanjut Bagnaia menjelaskan bahwa pada MotoGP 2023, yang akan di mulai bulan Maret mendatang rivalnya bukan hanya Bastianini. Pasalnya masih ada banyak pebalap Italia lainnya, yang bisa menjadi ancaman serius dalam usahanya mempertahankan gelar juara dunia. Meski begitu persaingan dengan banyak pebalap lah, yang membuat Bagnaia bersemangat menyambut MotoGP 2023. "Tapi ada juga orang Italia cepat lainnya. Bezzecchi, Marini, Morbidelli bisa menang. Itu mengingatkan saya pada masa Rossi, Biaggi, Capirossi, Melandri. Kami berlima tumbuh bersama, dan akan menyenangkan untuk bertarung satu sama lain," kata Bagnaia. (Tribunnews/Bolasport.com)

MESKI MotoGP 2023 belum mulai, tapi test rider Honda, Stefan Bradl sudah pesimistis duluan kalau Honda bisa bangkit dari hasil buruk mereka tahun ini. Tidak dipungkiri lagi kalau Honda tengah menurun drastis sejak MotoGP 2020, diawali dengan kehilangan Marc Marquez yang harus 'cuti' panjang akibat cedera parah di awal musim. Selama tiga musim terakhir, Honda hanya mampu mengantongi tiga kemenangan dan semuanya berasal dari Marc Marquez yang akhirnya kembali setelah pemulihan cedera pada MotoGP 2021. Motor Honda RC213V yang tiap tahunnya menjadi semakin sulit dikendarai menjadi keluhan Pol Espargaro, Taka Nakagami, Alex Marquez, dan bahkan Marc Marquez. Klaim itu makin sulit dibantah ketika Juara Dunia MotoGP enam kali tersebut saja gagal mencetak satupun kemenangan pada MotoGP 2022 lalu. Test rider Honda yaitu Stefan Bradl pun memprediksi bahwa masa depan Honda akan tetap suram pada MotoGP 2023. Pasalnya, ia menilai bahwa Honda masih terlalu 'kolot' ketimbang para rival-rivalnya dalam hal pengembangan motor.

"Ambil contoh Ducati, mereka berani karena terus mencoba perangkat dan part aerodinamika baru," ucap Stefan Bradl dikutip dari Speedweek.com, belum lama ini.

"Honda, dan Yamaha juga, tidak pernah seberani itu dalam bereksperimen, mereka kurang berani mencoba hal-hal baru," imbuhnya. Bradl mengatakan, Honda harus semakin aktif dalam mengembangkan motor karena Marc Marquez tidak lagi bisa hanya mengandalkan talentanya untuk memenangkan balapan. Jarak performa antara motor garapan Honda dengan Ducati Desmosedici sudah terlalu jauh, sehingga para pebalapnya harus mengambil terlalu banyak risiko untuk sekadar mengimbangi. "Marc tahu ia tidak bisa mengambil resiko itu terus-menerus, ia harus bergantung lebih banyak pada motornya. Tapi yang ada para pembalap Honda malah sangat sering terjatuh dan hasil kami tahun ini sangat buruk, makanya ia ingin motor yang lebih kompetitif," kata Bradl. Hanya saja, permintaan tersebut tampaknya belum akan terwujud tahun ini. Mengingat Marc Marquez hanya mampu mencetak waktu tercepat ke-13 dengan calon Honda RC213V terbaru dalam tes di sirkuit Valencia pada November 2022 lalu. Sehingga bisa diambil asumsi kalau Honda masih belum bisa dibawa cepat dalam satu lap, sebuah kelemahan besar dalam era MotoGP modern. "Marc tidak melihat langkah besar yang ia harapkan pada tes MotoGP Valencia 2022 lalu, masih banyak hal yang harus diperbaiki," ungkap Bradl. "Overtaking di MotoGP kini lebih sulit sehingga hasil kualifikasi menjadi sangat penting, tapi motor Honda tidak bisa cepat dalam satu lap seperti yang dibutuhkan saat FP3 atau sesi kualifikasi," tambahnya. (Tribunnews/Gridoto.com)

Pesan dari yang Diremehkan

TAK masalah diremehkan dalam duel lawan Islam Makhachev di UFC 284, Alexander Volkanovski hanya punya satu pesan. Dia meminta, mereka yang memandang sebelah mata agar jangan menyesal saat dirinya menang dalam duel 12 Februari nanti. Volkanovski memang datang ke pertarungan tersebut sebagai kuda hitam. Padahal, Volkanovski merupakan jagoan yang mengerikan. Sejak gabung UFC, dia belum pernah mencatatkan hasil minor. Jadi raja kelas bulu pada tahun 2019, Volkanovski total sudah mempertahankan gelarnya sebanyak empat kali.

Pencapaian ini tentu sangatlah luar biasa hingga dia dianugerahi status petarung ranking satu pound-for-pound. Soal dirinya yang datang sebagai kuda hitam di duel melawan Islam Makhachev, Volkanovski sama sekali tak mempermasalahkannya. "Saya tidak keder dengan tekanan semacam itu. Saya siap dengan segala tantangan," ujar jagoan UFC berjulukan The Great tersebut, dilansir Juara.net dari MMANews.com. "Ini adalah perkataan yang saya ucapkan kepada semua orang. Orang-orang berpikir hal itu takkan terjadi. Orang-orang bakal meremehkan saya. Dan mereka memang harusnya seperti itu," ujarnya.

"Ini bukanlah tantangan yang mudah. Tetapi, ingatlah bahwa Anda menempatkan dia sebagai seseorang yang sempurna. Berpikir bahwa saya tidak bisa melakukannya," sambungnya. Volkanovski lantas berpesan kepada orang-orang yang meremehkannya.

Jagoan asal Australia itu meminta orang-orang tak menelan ludahnya sendiri saat dia berhasil menghabisi Makhachev di UFC 284.

"Ingatlah itu. Jangan lupa akan hal tersebut. Saat saya berhasil menyelesaikan tugas ini, jangan pernah mengubah komentar Anda," tambah Volkanovski. (Tribunnews/Juaranet)

MAN UNITED BOURNEMOUTH 3 0

This article is from: