6 minute read

Aktivasi Fisik

Next Article
Revolusi Diam-diam

Revolusi Diam-diam

 PSS Tancap Gas Persiapan Lawan Persija

Para pemain PSS Sleman mulai kembali berlatih pada Selasa (3/1) kemarin di Lapangan Pakembinangun, Sleman. Selain untuk putaran kedua BRI Liga 1

Advertisement

2022/2023, latihan kali ini juga menjadi persiapan

PSS untuk laga tunda melawan Persija Jakarta. Sebagai informasi, jadwal pertandingan PSS melawan Macan Kemayoran telah ditetapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Keduanya akan kembali bertanding pada Minggu (8/1) mendatang, atau sebelum kick off putaran kedua dimulai. Juru taktik PSS, Seto Nurdiyantoro mengamini timnya akan langsung bersiap melawan Persija. “Fokus latihan untuk menghadapi PSM Makassar tetap kami lakukan, namun di sesi latihan perdana ini kami persiapkan untuk laga tunda menghadapi Persija,” ujar Seto, Rabu (4/1). Pada sesi latihan kemarin, Laskar Sembada diberi materi latihan aktivasi untuk mengembalikan kondisi fisik pemain. “Karena belum banyak pemain yang datang di latihan perdana. Gairah, sema-

Fokus latihan untuk menghadapi ngat, dan kepercayaan diri pemain di latihan muncul,” ujar Seto. Dalam sesi latihan perdana, memang belum semua pemain kembali dari masa libur. Namun tim pelatih, Asep Ardiansyah, Ansyari Lubis, Bonggo Pribadi, Carlos Salamao dan Amirudin bersama Seto sudah hadir memimpin latihan. Adapun pada laga melawan Persija, PSS diperkirakan tak akan tampil dengan skuat penuh. Ze Valente yang awalnya berada di bangku cadangan sepertinya tak akan hadir dalam laga tersebut, lantaran telah menyatakan pisah dengan PSS. Demikian halnya dengan Mychell Chagas. Kendati begitu, Jihad Ayoub yang dirumorkan bakal ikut berpisah dengan skuat Super Elja masih tampak dalam sesi latihan kemarin. Pemain asal Lebanon itu memang masuk dalam susunan 11 pertama PSS kala melawan Persija. Selanjutnya, laga melawan Macan Kemayoran kali ini akan menjadi kesempatan bagi PSS untuk mengatrol peringkat di papan klasemen. Tambahan tiga poin akan membuat PSS berpotensi naik ke posisi

PSM Makassar tetap kami lakukan, namun di sesi latihan perdana ini kami persiapkan untuk laga tunda menghadapi Persija.

13. Kemenangan Super Elja atas Persija juga bakal berdampak ada moral pemain jelang laga perdana putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023. (tsf)

Muncul Nama Haris

Tuharea dan Bryan Cesar

PSS Sleman bisa dibilang menjadi tim yang sibuk di bursa transfer paruh musim ini. Sejumlah nama yang diincar PSS pun muncul ke permukaan. Misalnya Rachmad Hidayat, Guntur Triaji, Ricky Cawor, Bryan Cesar, Haris Tuharea, Jonathan Cantillana, hingga Yevhen Bokhashvili.

Haris Tuharea misalnya, sudah resmi tak lagi memperpanjang kontraknya bersama Madura United pada Januari 2023 ini. Kemungkinan, selangkahpemain asal Ambon itu akan didatangkan PSS dengan status bebas transfer.

Pemain berpostur 172 sentimeter itu akan diplot sebagai penyerang sayap, menggantikan Komarudin yang sudah lebih dulu mengumumkan undur diri dari PSS. Ia, bisa membantu Saddam Emiruddin Gaffar, Riki Dwi Saputro, Miftahul Hamdi, dan Hokky Caraka Dengan kembalinya Haris, PSS tentunya berharap mengulang sukses musim

2019. Bahkan mereka tak segan bakal mendatangkan mantan striker asingnya Yevhen Bokhasvili. “Harapannya mungkin bisa menjadi solusi dari persoalan lini depan PSS saat ini,” kata sumber Tribun Jogja .Untuk Bryan Cesar, yang saat ini berstatus sebagai pemain PSM Makassar. Sumber Tribun Jogja mengatakan, Bryan Cesar akan menjadi opsi di lini tengah PSS, setelah Rachmad Hidayat dan Guntur Triaji yang lebih dulu dirumorkan merapat ke skuat Super Elja.

Namun begitu, Seto belum mau membeberkan manuver PSS dalam perburuan pemain kali ini. Mereka memilih untuk menahan dulu agar pemain yang diincar benar-benar sesuai kebutuhan tim pada putaran kedua mendatang.

“Untuk mengenai hal ini saya enggan memberikan komentar dahulu sebelum ada koordinasi dari ketiga pihak,” tandas Seto. (tsf)

Berbenah Demi Bisa Menggelar

Laga Dengan Penonton

 Stadion Maguwoharjo Berburu Nilai Assesment

SLEMAN, TRIBUN - Stadion Maguwoharjo, Sleman sedang berupaya memenuhi nilai assesment dari pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB), Polri dan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di atas 7. Hal ini penting, agar stadion dapat dipakai menggelar pertandingan dengan dihadiri penonton langsung.

Pada verifikasi dua bulan lalu pasca-Tragedi Kanjuruhan, Stadion Maguwoharjo dinyatakan belum layak dipakai menggelar pertandingan dengan kehadiran penonton. Hal ini dikemukakan Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Yuyud Pujiarto jika saat ini pihaknya sedang melakukan upaya pembenahan. “Kami fokus tingkatkan nilai yang kurang, hanya 5,2. Kita boleh ada penonton kalau nilainya 7. Dalam waktu dekat akan kami nilaikan ulang. Sudah kami buat enam SOP masing-masing job desk , mulai dari security control room belum ada, dapur masak VIP tidak ada, ruang-ruang kepolisian itu sebetulnya ada, tapi belum ditutup,” kata Yuyud, Rabu (4/1). Seperti diketahui, Stadion Maguwoharjo direncanakan kembali akan menjadi venue yang dipakai untuk menggelar kompetisi kasta tertinggi Tanah Air, BRI Liga 1 2022/2023. Selain sebagai markas PSS, stadion berkapasitas 32 ribu penonton itu dikabarkan bakal menjadi homebase sejumlah tim lainnya. Untuk itu panpel menginginkan agar pengelola Stadion Maguwoharjo juga proaktif untuk meningkatkan nilai assesment . “Rencana sebelum tanggal 16 Januari sudah clear (beres), penilaian kembalinya Januari awal, jadi lanjutan kompetisi Liga

1 semoga bisa dipakai dengan penonton,” katanya. Sementara itu, Yuyud mengatakan jika nilai assesment Stadion Maguwoharjo seharusnya tidak lebih buruk dari Stadion Sultan Agung di Kabupaten Bantul. Ia menyebut, salah satu sebab Stadion Maguwoharjo di

PSHW UMY Kecewa Arema FC

Bermarkas di SSA

Kabupaten Sleman mendapat nilai buruk adalah berkas administratif yang tidak lengkap. “Di Bantul nilainya cukup baik, sementara di Maguwoharjo agak buruk, itu secara administratif, rendah itu bukan fasilitas, tapi surat menyuratnya kurang baik. Di Bantul itu data-data lengkap, surat tanah ada, sementara di Maguwoharjo belum lengkap, itu yang membuat nilainya turun. Di SSA sudah ada CCTV sementara di sini belum ada,” ungkapnya. Yuyud menjelaskan pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti Dinas PU Sleman dan Kominfo. “Kami juga sudah buat security plan , dari tim verifikasi juga sudah baik, kita sudah punya video mitigasi di stadion, di mana saja jalur evakuasi, area titik kumpul, setiap tempat tugasnya apa saja. Tapi SOP itu baru wujud visual belum tertulis. Semua harus terprogram, SOP dan terdokumentasi dengan baik,” tandas dia. (tsf)

YOGYA, TRIBUN - Kontestan Liga 3 DIY, PSHW UMY menyuarakan kekecewaannya terkait rencana Arema FC yang akan menggunakan Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul sebagai home base (markas) menjalani putaran kedua kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.

Sikap PSHW UMY ini memiliki alasan kuat sebagai bentuk empati kepada 135 korban Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Ironisnya, tim Liga 3 DIY harus gigit jari setelah Asprov PSSI DIY resmi membatalkan kompetisi yang hampir saja berjalan.

“Hal yang paling mendasar adalah empati. Kami berempati pada seluruh korban dan keluarga korban dari tragedi Kanjuruhan. Di saat yang bersamaan, kami telah mempersiapkan tim untuk berlaga di Liga 3 DIY,” kata Manajer PSHW UMY, Filosa Gita Sukmono, Rabu (4/1).

“Di tengah kondisi yang penuh duka, tiba-tiba ada klub Liga 1 yang ingin menggunakan Stadion Sultan Agung. Tentu ini adalah hal yang nirempati. Bagi kami, di titik empati inilah yang perlu dipahami bersama,” sambung Filosa.

Pembatalan kompetisi Liga 3 DIY sejatinya hanya ada satu alasan, yakni perizinan yang tidak turun. Dari pihak Asprov PSSI DIY menyebut jika perizin- an tidak hanya terbit dari pihak kepolisian saja, melainkan pengelola stadion dan gugus Covid-19.

Namun yang pasti, perizinan tidak turun lantaran masih meragukan mitigasi dan pengamanan di stadion saat berjalannya laga. Ironisnya, izin justru turun saat kompetisi Liga 1 digelar dengan sistem gelembung ( bubble ) di DIY. Sikap ini sudah lebih dulu disuarakan di akun media sosial twitter resmi PSHW UMY pada Selasa (3/1) kemarin. Mereka langsung menyebut akun @AremaOfficial dan menyatakan sebab klub asal Malang itu kompetisi Liga 3 ikut kena batunya.

“Dear @AremafcOfficial, kami hanya tim kecil yang bermarkas di DIY. Kami kumpulkan dana dari donatur dan sponsor sedikit demi sedikit untuk persiapan Liga 3. Gara2 kalian Liga 3 DIY batal. Lalu kalian mau menggunakan SSA untuk Liga 1. Sungguh tiada empati !” cuit akun @ PS_HW_UMY pada Selasa (3/1).

Cuitan itu akhirnya viral dan mendapat banyak tanggapan positif maupun negatif dari warganet. Kekecewaan pihak PSHW UMY ini jelas ditunjukkan pada panpel, aparat, dan suporter yang mengakibatkan kompetisi lain ditunda hingga dibatalkan. Filosa mengatakan jika imbas dari Tragedi Kanjuruhan turut merusak ekosistem dan semangat sepak bola lokal yang bahkan jaraknya jauh dari Stadion Kanjuruhan, Malang. “Kami sadar, kami adalah tim kecil dari Liga 3. Namun kami berusaha merawat sepak bola dengan memberi ruang kepada para pemain muda yang ingin mengembangkan karier. Para pemain kami sudah berlatih untuk menyambut kompetisi,” katanya. Keputusan untuk menjadi musafir dilakukan Arema FC karena mendapat sanksi berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI akibat Tragedi Kanjuruhan berupa larangan memainkan laga kandang di wilayah Malang.

Untuk lanjutan BRILiga 1 2022/2023 putaran kedua, Singo Edan belum juga mendapat homebase karena adanya berbagai penolakan. Dua stadion pertama yang diajukan adalah Stadion Moch Soebroto, Magelang dan (tidak disebutkan nama Stadionnya) di Bali.

Karena itu, Arema FC memilih SSA di Bantul. “Kemarin sempat pengajuan ke Magelang dan Bali. Karena sama-sama tidak bisa, akhirnya di Bantul. Kami memang mengajukan dua tempat dan tim mengabari kalau pakai Stadion Sultan Agung,” ungkap manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, Minggu (1/1). (tsf)

This article is from: