2 minute read
Pemuda Jadi Korban Pengeroyokan Gara-Gara Aransemen Lagu
YOGYA, TRIBUN - Jajaran kepolisian mengamankan lima pemuda yang diduga terlibat tindak pidana pengeroyokan atau penganiayaan. Korban pengeroyokan tersebut yakni J (18), laki-laki, berumur 18 tahun, warga Balan Turganen, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman. Dia dianiaya di sebuah bangunan kosong di Jalan Gajah Mada, Purwokinanti, Kamantren Pakualaman, Kota Yogyakarta, pada Rabu (8/2) sekira pukul 01.30 WIB.
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan kejadian bermula sekira pukul 00.00 WIB. Saat itu korban dijemput oleh salah satu pelaku untuk membahas aransmen lagu yang dibuat oleh korban untuk temannya tersebut.
Advertisement
Namun korban justru dibawa ke bangunan kosong yang berada di Jalan Gajah Mada Purwokinanti, Kemantren Pakualaman Yogyakarta. “Di lokasi tersebut, korban ditanyai terkait perbaikan lagu atau aransemen musik na- mun korban belum sempat,” Kata Timbul dihubungi Selasa (4/4). Jawaban korban tersebut justru membuat salah satu pelaku tersebut marah, sehingga mengambil handphone milik korban secara paksa. Di samping itu, salah satu pelaku juga meminta mengembalikan uang yang telah dibayarkan kepada korban. Saat itu, korban langsung mengembalikan uang tersebut. Namun salah satu pelaku tersebut justru menendang korban dengan lutut dan mengenai wajah korban. Selain itu pelaku lain juga ikut menendang korban dan memukuli korban. Polisi berhasil mengamankan semua pelaku terdiri dari R P P (25) warga Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta, R (24) warga Blado Balong Lor Potoronk, Kecamatan Bangunpatan, Bantul, A P I A S (25) warga Sidikan, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, A A R (19) warga Banguntapan, Bantul dan M P (24) warga Purwokinanti, Pakualaman. (hda)
Panitia Pilkades Serentak Sudah Terbentuk
KLATEN, TRIBUN - Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di masing-masing desa pelaksana di Kabupaten Klaten sudah terbentuk. Pembentukan panitia Pilkades dilakukan oleh masing-masing Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Pembentukan panitia pilkades sudah dibentuk pada 29-31 Maret oleh masing-masing BPD di desa. Sudah dilantik juga,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Klaten, Wahyuni Sri Rahayu, Selasa (4/4). Saat ini, kata Wahyuni, tahapan Pilkades serentak 2023 di Klaten yakni melaksanakan pemutakhiran data pemilih di masing-masing desa. Adapun tahapan pemutakhiran data pemilih, dilakukan mulai 1-5 April 2023.
“Ini nanti panitia juga melakukan pemutakhiran bersama Dukcapil, sifatnya koordinasi,” ucapnya. Setelah itu, pada 6-8 April 2023 akan dilanjutkan dengan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) dan penetapan daftar pemilih tetap (DPT). “Namun sebelum DPT ditetapkan, akan diperiksa lagi apakah ada tambahan pemilih atau bagaimana,” jelasnya. Disinggung terkait jumlah desa yang ikut Pilkades tahun 2023 ini, Wahyuni menegaskan masih sebanyak 67 desa yang tersebar di 22 kecamatan. “Untuk satu desa yang kadesnya meninggal dunia akan kami koordinasikan, apakah bisa ikut di Pilkades tahun ini atau seperti apa,” katanya. Adapun, tahapan sosialisasi Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah telah dilaksanakan pada Senin (13/3). Untuk hari pencoblosan dilakukan pada Rabu Pahing, 5 Juli 2023. Pembiayaan Pilkades serentak akan menggunakan APBD Klaten yang berkolaborasi dengan APBDes. Pemkab Klaten untuk melaksanakan Pilkades serentak gelombang I tahun 2023 ini mengucurkan anggaran senilai Rp4,4 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono mengatakan, pelaksanaan Pilkades serentak tahun 2023 dilakukan di sebanyak 67 desa yang tersebar di 22 kecamatan dari total 26 kecamatan yang ada di daerah itu.
“Pilkades serentak gelombang I ini kita adakan di 67 desa yang tersebar di 22 kecamatan, hanya empat kecamatan yang tahun ini tidak melaksanakan Pilkades yakni Bayat, Kalikotes, Delanggu, dan Klaten Tengah,” ucapnya. (mur)