2 minute read

Menteri ESDM Respons

Positif Usulan Pengumuman

Harga Pertamax Tiap Minggu

Advertisement

JAKARTA, TRIBUN - Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merespons usulan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, terkait pengumuman harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax seminggu sekali.

“Saya rasa bagus-bagus saja, karena perkembangan harga minyak mentah juga setiap hari,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (6/1). Arifin mengatakan, usulan tersebut juga penting untuk pemahaman kepada masyarakat terkait dengan perubahan harga BBM yang sebenarnya bergantung pada harga minyak mentah internasional. “Jadi hal itu juga agar masyarakat mengetahui (perkembangan) harga minyak internasional,” kata dia. Saat ditanya, apakah usulan mantan Presiden Inter Milan itu akan dilaksanakan, Arifin mengisyarakatkan adanya rencana untuk menerapkan usulan itu. “Ya (ada rencana dilaksanakan),” kata dia. Walau demikian, Arifin belum memastikan kapan tepatnya ia akan menerapkan hal tersebut. Arifin akan melakukan penyesuaian aturan pengumuman harga Pertamax ke depannya. “Kita akan menyesuaikan agar masyarakat aware. Kalau kita kan tergantung dari impor crude oil-nya. Harga crude oil tiap hari berubah,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri

BUMN Erick Thohir menginginkan agar pengumuman penyesuaian harga BBM Pertamax atau BBM nonsubsidi bisa diumumkan seminggu sekali. Biasanya, penyesuaian harga BBM oleh PT Pertamina (Persero) diumumkan setiap di awal bulan.

“Saat ini kita mau konsultasi dulu agar (update) harga Pertamax bisa dilakukan seminggu sekali,” kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/1). Erick mengatakan, usulan tersebut dilakukan mengingat harga BBM Pertamax mengikuti harga pasar, bukan merupakan BBM bersubsidi. Menurut mantan Presiden Inter Milan itu, tujuan dilakukannya update harga BBM Pertamax setiap minggu agar harganya bisa dengan mudah dan cepat menyesuaikan harga pasar.

“Luar biasa pemerintah ini, Pertamax diberi subsidi padahal BBM non-subsidi. Jangan kita terjebak di birokrasi harga bensinnya turun, aturan belum keluar,” kata dia. (kpc)

BPJS Ketenagakerjaan Bayarkan JKP Rp34,1 M Sepanjang 2022

JAKARTA, TRIBUN - Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi sepanjang 2022 telah mempengaruhi jumlah klaim yang harus dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan untuk program (JKP). Jika mengacu pada data yang dicatat BPJS Ketenagakerjaan hingga November 2022, nominal manfaat tunai yang dibayarkan untuk program JKP senilai

Rp34,1 miliar untuk 8.759 peserta. Sebagai informasi, program JKP baru mulai dibayarkan pada awal tahun 2022. Semenjak itu, klaim yang diberikan kepada peserta mencatatkan tren pertumbuhan. Secara rinci, Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengungkapkan bahwa tren kena - ikan mulai terlihat sejak September 2022, di mana ada lebih dari 1.000 tenaga kerja dan terbanyak tenaga kerja yang menerima terjadi di Oktober 2022. “2.169 tenaga kerja, dengan manfaat uang tunai yang dibayarkan Rp 7,09 miliar,” ujar Oni dikutip dari KONTAN , Jumat (6/1). Ia menegaskan bahwa pihaknya bakal selalu siap untuk memberikan manfaat kepada peserta saat risiko di dalam pekerjaan terjadi. Termasuk, risiko kehilangan pekerjaan tersebut. “Saat ini dana kelolaan program JKP mencapai Rp 9 triliun,” ujarnya. Di sisi lain, Oni menyebutkan bahwa pekerja yang paling banyak mengajukan klaim program JKP berasal dari sektor industri barang konsumsi. Misalnya, industri rokok, industri pakaian dan tekstil. Lebih lanjut, sektor yang paling banyak mengajukan klaim JKP ialah industri dasar dan kimia, antara lain pabrik kimia dan logam. “Serta perdagangan dan jasa seperti perhotelan, toko, dan perkantoran,” pungkasnya. (ktn)

KULON PROGO, TRIBUN - Harga komoditas cabai di Kabupaten Kulon Progo berangsur turun setelah perayaan Natal dan Tahun Baru 2022/2023. Hal itu disinyalir karena tingkat permintaan terhadap komoditas tersebut kian berkurang.

“Turunnya harga cabai karena permintaan setelah Natal dan Tahun Baru berkurang,” kata Endang Zulywanti, Kepala

Harga Cabai Tetap Tinggi Meski Mulai Turun

Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo, Jumat (6/1). Berdasarkan data Sistem Informasi Kebutuhan Pokok Kulon Progo (Sikepoku), harga cabai merah keriting turun Rp3.833 per kilogram (kg) menjadi Rp37.000 per kg. Kemudian, cabai rawit hijau turun Rp833 per kg menjadi Rp56.666 per kg.

This article is from: