4 minute read

Menunggu Debut Gakpo

JUERGEN Klopp diyakini akan memberikan Cody Gakpo debut saat Liverpool menjamu Wolverhampton Wanderers dalam putaran ketiga Piala FA di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu (8/1 dini hari.

Pemain Belanda yang bersinar di Piala Dunia 2022 dengan mencetak tiga gol ini, bergabung dengan The Reds dari PSV Eindhoven pada awal bulan dengan bayaran sekitar 40 juta pound.

Advertisement

Gakpo tiba setelah setengah musim yang mengesankan di PSV di mana dia mencetak 13 gol, dan memberikan 17 assist.

Pemain berusia 23 tahun, yang diberi label "berbahaya" oleh

HASIL PERTANDINGAN

Jumat (6/1) dini hari

LIGA PRIMER INGGRIS

Chelsea 0-1 Man City

JADWAL PERTANDINGAN

Sabtu (7/1) & Minggu (8/1)

SERIE A ITALIA

Fiorentina vs Sassuolo

Juventus vs Udinese

Monza vs Inter Milan

LA LIGA SPANYOL

Villarreal vs Real Madrid

Mallorca vs Valladolid

Espanyol vs Girona

PIALA FA INGGRIS kiper Arsenal, Matt Turner, telah menandatangani kontrak yang akan membuatnya bertahan di Merseyside hingga 2028.

Dan sepertinya Gakpo akan membuat penampilan pertamanya dengan seragam Liverpool akhir pekan ini. “Dengan izin kerjanya yang telah diamankan dan dokumen pendaftaran lengkap, Cody Gakpo sekarang dapat berlatih dengan rekan satu timnya yang baru dan diharapkan untuk melakukan debutnya melawan Wolves di Piala FA,” tulis jurnalis James Pearce di akun twitternya. Debut pemain sayap itu akan datang pada saat yang genting bagi Liverpool, yang tampil buruk musim ini.

Tim asuhan Klopp memang membutuhkan tambahan penyerang. Rekrutan termahal senilai 85 juta pound, Darwin Nunez masih inkonsisten, kadang meledak kadang melempem, dengan Mohamed Salah masih berjuang untuk mencapai standar tertingginya.

Performa bagus di Piala FA dapat membantu Gakpo untuk langsung merebut posisi di sayap kiri Liverpool, dengan Luis Diaz, dan Diogo Jota masih cedera selama berbulan-bulan. Meski dipastikan melakukan rotasi, Klopp akan tetap menurunkan komposisi terbaik untuk mengalahkan Wolverhampton.

Piala FA menjadi target paling realistis yang dibidik saat ini, setelah mereka gagal mempertahankan trofi Piala Liga Inggris menyusul kekalahan dari Manchester City.

The Reds menyongsong laga ini dengan modal buruk setelah ditekuk Brentford 3-1 di Liga Primer. Sebuah kekalahan yang dirasa tak lagi terlalu mengejutkan karena menjadi kekalahan kelima musim ini. Saat ini, The Reds duduk di peringkat enam klasemen sementara dengan 28 poin dari 17 laga, terpaut 16 poin dari Arsenal di puncak.

Jauhnya selisih poin itu makin menjadi alasan bagi Klopp untuk fokus mempertahankan Piala FA, yang mereka dapatkan setelah mengalahkan Chelsea lewat adu penalti musim lalu.

Klopp diperkirakan akan memasang Gakpo langsung sebagai starter sentral dalam debutnya, dengan diapit oleh Alex Oxlade Chamberlain, dan Fabio Carvalho.

Di belakangnya, Thiago Alcantara bersama Naby Keita, dan gelandang muda, Harvey Elliot.

Komposisi ini di atas kertas ra- sanya sudah cukup bisa diandalkan untuk menghadapi ancaman The Wolves. Skuat asuhan Julen Lopetegui ini babak belur di Liga Primer hingga terpuruk di zona degradasi di peringkat 19.

Hanya Southampton yang tampil lebih buruk di Liga Premier musim ini daripada Wolves. Namun, tim dengan logo serigala ini sewaktu-waktu bisa menerkam.

Terbukti, mereka punya rekor cukup menyeramkan kontra Liverpool di ajang Piala FA. The Wolver pernah menyingkirkan Liverpool di babak ketiga 2018-19, dan juga di babak keempat pada 2016-17. The Reds harus tetap hati-hati malam ini. (Tribunnews/den)

Kejar Delapan Menang Beruntun

GOL menit terakhir di tengah pekan memperpanjang tujuh rentetan kemenangan Juventus. Dan skuat asuhan Max Allegri ini bertekad untuk memperpanjang rentetan kesuksesan saat menyambut Udinese dalam pekan ke-17 Serie A di Stadion Juventus, Turin, Minggu (8/1) dini hari. Setelah berhasil meraih kemenangan lainnya di Cremonese, Juve terpaut tujuh poin dari Napoli di pemuncak klasemen Serie A. Sementara Udinese hanya meraih satu poin di kandang melawan Empoli saat laju tanpa kemenangan mereka berlanjut. Sebagai kompensasi untuk waktu yang sulit dalam beberapa bulan terakhir, Juventus mengakhiri kampanye mereka tahun 2022 dengan membukukan enam kemenangan liga berturut-turut. Dan mereka memulai tahun baru dengan kemenangan susah payah 1-0 di Cremona.

Tim Nyonya Tua mendominasi permainan sejak menit pertama. Tapi mereka sulit menembus pertahanan ketat tim promosi yang menumpuk hampir seluruh pemain di lini pertahanan. Tampaknya Juve akan memulai tahun 2023 dengan hasil imbang, untung mereka punya Arkadiusz Milik. Gol dramatis striker Polandia itu pada menit ke-91 tidak hanya memastikan kemenangan ketujuh bertu- rut-turut, tetapi juga secara efektif membuat Si Nyonya Tua tetap berada di urutan ketiga klasemen - unggul satu poin dari rival lama Inter, dan hanya terpaut dua poin dari Milan yang berada di posisi kedua.

Pasukan Max Allegri masih memiliki defisit tujuh poin untuk mengimbangi pemimpin Napoli - yang akhirnya dikalahkan oleh Inter Milan pada pertengahan pekan - tetapi harapan Scudetto pertama selama tiga tahun setidaknya sudah mulai terbuka.

Juventus telah membangun performa bagus mereka terutama dengan pertahanan yang solid. Di luar dugaan, meski tanpa Giorgio Chiellini yang hengkang, dan Leonardo Bonucci yang cedera, tim Nyonya Tua belum kebobolan satu pun dalam rentetan tujuh kemenangan. Itu mewakili rekor terbaik mereka sejak 2018, ketika Allegri sedang berada di puncak kejayaan. Selain bermodal rekor gemilang, Juve juga layak percaya diri jelang laga ini. Pasalnya, mereka mendominasi dalam rekor pertemuan kontra Udinese. Dari 13 duel terakhir, Juventus berhasil menyapu 10 kemenangan termasuk kemenangan 2-0 dalam duel terakhir. Secara keseluruhan, Udinese telah kalah 65 kali dalam lanjutan Serie A di di Serie A melawan Juventus - lebih banyak dari lawan lainnya -, dan hanya menang sekali dalam 12 percobaan dengan Allegri sebagai pelatih.

Di sisi lain, skuat asuhan Andrea Sottil tiba di Stadion Allianz dengan modal sangat tak meyakinkan. Sebelumnya, mereka melalui delapan laga di liga tanpa kemenangan. Udinese membutuhkan serangan Roberto Pereyra di pertengahan babak kedua untuk menyelamatkan satu poin melawan Empoli pada laga terakhir. Mantan gelandang Juventus ini melanjutkan penampilannya yang mengesankan musim ini, di mana ia telah memberikan lima assist untuk rekan satu timnya.

Meskipun mendominasi penguasaan bola, dan melepaskan banyak tembakan ke gawang Empoli, namun mereka sulit menuntaskan peluang menjadi gol.

Tumpulnya lini depan memang menjadi masalah utama tim berjuluk I Friulani yang kini hanya mencetak enam gol dalam tujuh laga terakhir mereka di liga. Rentetan hasil buruk berupa enam hasil imbang, dan dua kalah membuat mereka merosot ke urutan delapan klasemen sementara . Kendati tak diunggulkan, pasukan Udinese bertekad mencuri poin di laga ini. Bek sentral, Nehuen Perez, mengakui ancaman yang dibawa Juve tetapi menegaskan mereka siap untuk menyaingi Bianconeri, dan bermain tanpa rasa takut. (Tribunnews/den)

This article is from: