2 minute read

Ada Upaya Preemtif Langsung

Kapolda DIY Terus Upayakan

Pencegahan Kejahatan Jalanan

Advertisement

KULON PROGO, TRIBUN - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta, Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan pihaknya terus menggencarkan langkah pencegahan aksi kejahatan jalanan. Upaya penegakan hukum dan pembinaan terhadap pelaku juga dilakukan. Hal itu disampaikannya saat safari salat Jumat di Masjid Agung Kulon Progo, Jumat (6/1). Dalam kegiatan tersebut, ia mendengarkan keluhan sekaligus memberikan pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), utamanya terkait kejahatan jalanan yang marak terjadi di DIY.

Polisi berpangkat jenderal bintang dua itu menilai, beberapa kejahatan yang kerap terjadi ada modus dan pelaku dengan usia tertentu. Kendati demikian, ia mengklaim, kejahatan yang terjadi bisa diatasi setelah melakukan evaluasi dengan pihak-pihak terkait.

“Tiga bulan terakhir bersama instansi terkait, beberapa kejahatan yang akan terjadi berhasil dicegah. Dengan upaya preemtif straight (langsung, red) yaitu mendahului datang ke individu yang berpotensi akan melakukan kejahatan jalanan,” katanya saat ditemui Tribun Jogja seusai safari.

Polda DIYdisebutnya berupaya melakukan penegakan hukum dan pembinaan. Juga, pendataan yang menurutnya penting untuk mencari tahu bagaimana pelaku kejahatan bisa melakukan tindak pidana kriminal tersebut. Karena, pelaku kejahatan jalanan tidak semuanya anak-anak. Pihaknya mewaspadai jika ada pihak tertentu yang memperalat anak kecil.

“Apakah murni dilakukan anak-anak atau ada orang dewasa yang memperalat anak kecil. Ternyata, kejahatan jalanan 40 persen dari anak-anak. Sementara, 70 persen dari kalangan remaja dan dewasa,” ucap Suwondo. Bagi pelaku orang dewasa yang diketahui melakukan aksi kejahatan dengan memperalat anak-anak, Suwondo menyatakan tak segan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku. Ia juga menyebut, Polri, pemerintah, TNI, perguruan tinggi, dan masyarakat terus menindaklanjuti faktor yang menyebabkan kejahatan jalanan bisa terjadi. Salah satunya, karena pelaku sering tidak mendapat peran di lingkup keluarga dan masyarakat.

Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana berpesan, lingkup keluarga untuk lebih memberikan penghargaan kepada anak-anaknya.

Curanmor Sementara itu, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Gunungkidul meminta warga untuk waspada dengan kembali maraknya kasus pencurian sepeda motor (curanmor). Kasubbag Humas Polres Gunungkidul AKP Suryanto mengungkapkan setidaknya ada dua kasus curanmor yang dilaporkan awal 2023 ini.

“Keduanya dilaporkan dalam sepekan terakhir,” katanya, Jumat (6/1).

Suryanto pun berharap warga melapor jika mendapati orang mencurigakan dengan menghubungi 110 atau langsung mendatangi Polres Gunungkidul. Salah satu

TINDAK TEGAS

 Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan pihaknya terus menggencarkan langkah pencegahan aksi kejahatan jalanan.

 Ia mengklaim beberapa kejahatan bisa dicegah dengan upaya preemtif langsung, dengan mendatangi yang berpotensi.

 Dia berjanji akan menindak tegas pelaku yang memperalat anak kecil untuk melakukan kejahatan jalanan.

Lalu, cabai rawit merah turun Rp13.333 per kg menjadi Rp50.833 per kg. Serta, cabai hijau keriting turun Rp2.166 per kg menjadi Rp23.333 per kg. Endang menyebut, meski harganya turun namun masih di kisaran harga yang tinggi, karena Kulon Progo belum memasuki musim panen raya cabai. Jika ada beberapa petani yang panen, kebanyakan hasilnya busuk karena intensitas curah hujan yang tinggi. Petani lombok di Bugel, Sukarman menyebut, awalnya tanaman cabai di Kulon Progo kondisinya bagus sekali. Namun pada awal Oktober 2022, setelah diguyur hujan dan sebagian lahan tergenang air, tanaman cabai layu bahkan mati. Adapun yang bisa dipanen hanya 10 persen saja.

“Harga juga murah sekitar Rp17.000 per kg dengan kualitas kurang bagus untuk cabai merah keriting. Serta, cabai rawit Rp40.000 per kg,” katanya. Selain cuaca, harga cabai yang murah juga disebabkan karena sentra cabai di Jawa Timur memasuki musim panen raya. Sementara, rencana musim tanam di Kulon Progo sekitar Februari dan Maret. (scp) kasus curanmor baru terjadi Kamis (5/1). Korbannya adalah ASL (31), warga Pedukuhan Siraman 2, Kalurahan Siraman, Wonosari. “Aksi pencurian terjadi di rumah korban sekitar pukul 14.30 WIB,” ungkap Suryanto. Sekitar pukul 14.15 WIB, korban baru saja pulang dari mengantar istrinya ke apotek dan memarkirkan motornya di teras rumah. Tak berapa lama, tetangga memberitahu bahwa motor Honda warna magenta hitam dengan nomor polisi AB 4928 HM milik korban baru saja dibawa oleh orang tak dikenal. Korban berusaha mengejar, namun tak berhasil. Ia mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta akibat kejadian ini. (scp/alx)

TOL - Warga terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogya-Solo di RW 29 Padukuhan Nglarang, Kalurahan Tlogoadi,

This article is from: