4 minute read

Pabersi DIY Targetkan Tiga Atletnya Lolos PON 2024

Next Article
Andalan Lini Depan

Andalan Lini Depan

YOGYA, TRIBUN - Pengurus Daerah (Pengda) Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) DIY mentarget tiga atletnya lolos Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Rismanto, Hilarius Januar Hadiyanto, dan Muhammad Rofik akan jadi andalan mereka.

Ketua Umum Pengda Pabersi DIY, Reno Chandra Sangaji mengungkapkan, saat ini tiga atlet tersebut menjadi andalan DIY, sehingga mereka secara intensif disiapkan untuk tampil di Babak Kualifi- kasi (BK) PON. “Harapan kami, ketiganya bisa berlatih maksimal dan lolos pada BK PON agar 2024 mewakili DIY tampil di PON. Dengan persiapan panjang, kami optimistis akan ada wakil DIY lolos dari babak kualifikasi PON dan tampil di PON mendatang,” ujar Reno, Jumat (6/1).

Advertisement

Reno mengutarakan, melihat dari hasil Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Angkat Berat 2022 kemarin, peluang terbesar ada pada M Rofik. Pasalnya, di ajang tersebut, Rofik mampu meraih satu medali perak dan dua medali perunggu.

Tampil di kelas 105 kilogram, Rofik meraih medali perak untuk angkatan deadlift, kemudian meraih medali perunggu untuk angkatan squat dan kembali meraih perunggu untuk klasemen total angkatan.

“Karena sudah memiliki modal bagus di Kejurnas, kami akan terus dorong Rofik untuk bisa meraih angkatan terbaiknya. Semoga besok saat babak kualifikasi PON, angkatannya bisa naik dan lolos

Abdul Halim Minta Ada

Kajian Lengkap

 Pihak Terkait Jangan Terburu-buru Mengizinkan Arema FC Berkandang di SSA

BANTUL, TRIBUN - Keinginan Arema FC bermarkas di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul dalam lanjutan putaran kedua kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 mendapat penolakan dari beberapa pihak, termasuk masyarakat Bantul.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa pihaknya sudah mendengar penolakan dari sebagian masyarakat Bantul. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga selaku pengelola SSA untuk melakukan kajian.

“Cobalah dikaji mudarat manfaatnya, jangan terburu-buru langsung diizinkan. Dikaji dulu dikoordinasikan dengan kepolisian. Sehingga nanti ada keputusan yang tepat, kalau ditolak bagaimana, kalau diizinkan bagaimana,” ujar Abdul Halim, Jumat (6/1).

Menurutnya, penolakan dari sebagian masyarakat Bantul juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan. “Penolakan itu kan ada alasan. Alasan itulah yang kita dengar. Saya minta Disdikpora melakukan kajian cepat,” imbuhnya.

Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko mengaku akan mengakomodir segala masukan terkait penggunaan SSA. Dirinya tidak akan serta merta menyetujui permohonan tersebut. Isdarmoko menekankan bahwa pihaknya tidak mementingkan finansial terkait penyewaan SSA. SSA sendiri memang kerap menjadi home base klub Liga I. Samun sejatinya, SSA dibangun Pemkab Bantul untuk kepentingan masyarakat Bantul. Meski tidak menutup kemungkinan penggunaan SSA untuk kepentingan umum atau kepentingan bersama. “Mungkin terkait dengan istilahnya demi uang sewa, tidak. Dalam hal ini berhubung ada beberapa usulan, beberapa penolakan, itu nanti kami pertimbangkan segala sesuatunya sehingga nanti yang terbaik,” katanya. Sub Koordinator Kelompok Substansi Kepemudaan, Disdikpora Kabupaten Bantul, Bagus Nur Edi Wijaya menjelaskan, bahwa telah menerima surat dari Arema FC terkait pemakaian SSA Bantul sebagai home base

“Jadi itu untuk pertandingan sisa Arema FC. Arema FC itu kan kena hukuman harus keluar dari Malang radius 250 kilometer. Terus kita ada surat dan kita tanggapi setelah saya koordinasi dengan Kapolres Bantul,” ucapnya. Sedangkan terkait jadwal Liga 3 di SSA, Bagus mengaku belum mengetahui dan belum menerima jadwalnya. Namun jika Liga 3 bergulir, pihaknya akan memprioritaskan Persiba untuk bermarkas di SSA. “Ya digunakan tapi buat home basenya Persiba,” tandasnya.

Sementara itu Kapolres Bantul, AKBP Ihsan menyatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan penggunaan SSA untuk home base Arema FC. Sehingga dirinya belum bisa memberikan statement lebih jauh.

Namun demikian, penolakan dari masyarakat Bantul akan jadi pertimbangan dalam menentukan keputusan. “Dengan penolakan, itu akan jadi pertimbangan, tapi sampai sekarang kami belum menerima surat pengajuan terkait hal tersebut,” ucapnya. (nto)

PON,” kata pria yang juga Lurah Condongcatur ini.

Adapun Rismanto dan Hilarius Januar Hadiyanto juga akan didorong agar bisa meningkatkan beban angkatannya. Reno berharap di BK PON mendatang, catatan angkatan keduanya bisa lolos dan dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan KONI DIY, yakni masuk lima besar nasional.

“Di Kejurnas, Rismanto yang turun di kelas 74 kilogram bisa menempati peringkat tujuh nasional, tidak jauh dari batas kriteria kelolosan KONI DIY. Sedangkan

Hilarius yang turun di kelas 83 kilogram, menempati peringkat ke-9 nasional. Demi mendukung prestasi dan program latihan ketiga atletnya, Reno Chandra mengaku akan mengusulkan mereka untuk bisa masuk dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Pra PON 2023 yang digelar KONI DIY mulai Januari ini.

“Harapannya, mereka bertiga bisa masuk program Puslatda, karena di Kejurnas kemarin berprestasi juga,” pungkas dia. (tsf)

Persiba Belum Bubarkan Tim

 Dorong Asprov PSSI DIY Bisa Menggelar

BANTUL, TRIBUN - Manajemen Persiba Bantul memutuskan untuk tidak membubarkan tim meskipun kompetisi Liga 3 DIY batal digelar. Untuk menyiasati waktu tanpa kompetisi ini, manajemen Persiba memilih memberikan perpanjangan waktu libur kepada pemain. Manajer Tim Persiba, Endro Bawono mengatakan, keputusan ini diperoleh seusai dirinya menggelar pertemuan dengan jajaran pimpinan klub. “Ada beberapa poin penting. Pertama, tim tidak kami bubarkan. Kedua, tim kembali diliburkan 3-14 Januari,” ujar Endro, Jumat (6/1). Dengan adanya dua poin itu, Persiba masih tetap berharap agar kompetisi Liga 3 DIY tetap dijalankan meskipun mepet dengan putaran nasional. “Kami tetap terus komunikasi dengan Asprov PSSI DIY untuk mengupayakan kompetisi Liga 3 tetap bisa digelar,” kata Endro.

Jika Persiba memberikan libur pada pemain, lain hal dengan PSHW UMY yang memilih untuk membubarkan tim. Tim yang berdiri sejak tahun 1918 itu menggelar pembubaran tim dengan cara membuat pertandingan bersama dosen dan karyawan UMY.

“Tim PS HW sudah dibubarkan Jumat (30/12) di lapangan UMY dalam laga persahabatan dengan tim dosen karyawan UMY. Kegiatan tersebut dihadiri mayoritas

Liga 3

pemain dan staf pelatih yang berdomisili di DIY-Jateng,” kata Manajer Tim PSHW UMY, Filosa Gita Sukomono. Keputusan serupa juga diambil PS Indonesia Muda (IM) Naturindo dengan membubarkan tim. “Tim sementara ini kami bubarkan. Tim pelatih tetap kami pertahankan. Saat ini kami fokus kepada pengembangan SSB,” kata CEO PS Indonesia Muda Naturindo, Muhammad Rifai. Rifai mengaku siap kembali mengumpulkan para pemainnya ketika ada keputusan baru Asprov PSSI DIY menggelar Liga 3 DIY. Mereka dengan senang hati akan ikut ambil bagian. “Kalau ada kemungkinan itu, ya kami akan siap, akan kami panggil lagi mereka,” sambung Rifai.

Rifai pun berharap Asprov PSSI DIY lebih konsen mendorong event-event sepak bola di Kota Yogyakarta dan menyelenggarakan kompetisi dengan tata kelola yang baik. Event tersebut di luar ajang yang sudah ada dan saat ini terkendala izinnya, seperti Piala Soeratin maupun Liga 3. “Upaya ini kami rasa akan lebih efektif dan mendorong klub-klub anggota Asprov PSSI DIY untuk bisa kembali beraktifitas secara berkesinambungan. Tidak lagi membentuk tim secara instan hanya ketika ajang Liga 3 ataupun Piala Soeratin akan digelar,” bebernya. (tsf)

This article is from: