4 minute read
Terus Merugi Lalu Mangkrak
Pemkab Kulon Progo Ingin Hidupkan Lagi Pasar Ikan Gawok
KULON PROGO, TRIBUN - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo tengah berupaya menghidupkan kembali Pasar Ikan Gawok (PIGa) di Kapanewon Wates. Tempat penjualan ikan itu selama ini sepi pengunjung dan kemudian jadi mangkrak.
Advertisement
Dari hasil pemetaan yang dilakukan oleh DKP Kulon Progo, penyebab PIGa sepi karena SDM yang melakukan pengelolaan terus merugi. Hal itu lantaran produk yang dijual masih berupa ikan segar belum diolah lebih lanjut.
“Pengalaman kami di Kulon Progo Expo 2022, produk olahan dari kelompok yang dibantu oleh Danais berkembang dengan baik.
Ada abon, keripik, dimsum, dan olahan ikan lainnya sangat laris. Sehingga, kita akan bangun kembali untuk PIGa sebagai ikonnya perikanan di Kulon Progo,” Kepala DKP Kulon Progo, Trenggono Trimulyo, Rabu (11/1).
Trenggono menyampaikan, PIGa Wates dibangun sejak 2007 oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo kemudian diserahkan ke DKP setempat. Selanjutnya, pada 2017 memperoleh fasilitasi dari dana alokasi khusus (DAK).
“InsyaAllah akan kita kembangkan. Asetnya baru saja kemarin kita catat mulai semester II tahun 2022, karena selama ini aset belum tercatat, sehingga kita bisa memfasilitasi untuk renovasi dan lainnya,” ucap Trenggono.
Rencana pengoperasionalan PIGa diharapkan dapat memberdayakan kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar) ikan sehingga tercipta perputaran ekonomi di Kulon Progo. Trenggono mengatakan, pengoptimalan kembali PIGa diawali dengan pergantian kepengurusan untuk pengelolaan dari asosiasi kelompok pengolah dan pemasar ikan (poklahsar) di Kulon Progo. Bahkan, sudah dilakukan rapat koordinasi dengan mengundang perwakilan dari pengurus lama PIGa dan poklahsar yang mengikuti pameran Kulon Progo Expo 2022 di Taman Budaya Kulon Progo, sebulan yang lalu. DKP Kulon Progo juga melakukan evaluasi dan event tahunan itu dianggap memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pengembangan poklahsar.
“Selama acara berlangsung, omzet dari penjualan ikan mencapai Rp21 juta atau rata-rata Rp2 juta per harinya,” kata Trenggono. Dari sisi anggaran, DKP Kulon Progo telah menyiapkan melalui Dana Keistimewaan (Danais) DIY. Anggaran akan dipergunakan untuk memperbaiki sarana prasarana yang masih perlu ditingkatkan, termasuk pengadaan air conditioner (AC), mesin kasir, dan peralatan lainnya. Namun begitu, teknis pengairan masih menjadi persoalan. Sebab, air untuk kolam pembibitan yang diambil dari selokan tidak selalu tersedia dan tidak bisa mengalir sampai ke PIGa. Pihaknya masih menanti stud evaluasi untuk perbaikan pengairan tersebut. Selain sarpras, DKP Kulon Progo juga akan memfasilitasi poklahsar yang mengelola PIGa dengan peralatan memasak. Sehingga, produk yang dijual di PIGa tidak hanya ikan segar melainkan ada berbagai bentuk olahan ikan. “Dengan begitu, bisa
ADA PELUANG z Pasar Ikan Gawok (PIGa) lama mangkrak dan tak termanfaatkan untuk penjualan ikan. z Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulon Progo tengah berupaya menghidupkan kembali pasar tersebut dengan membenahi pengelola dan sarpras. z Alokasi anggaran sudah disiapkan dari Dana Keistimewaan. masak di sana sesuai dengan pesanan,” ucap Trenggono.
Maret
DKP Kulon Progo menargetkan PIGa bisa dioperasionalkan kembali sekitar Maret 2023 atau saat bulan puasa. Serta, berupaya mempromosikan melalui etalase digital ikanku yang memuat produk-produk olahan ikan dan media sosial seluruh poklahsar. Harapannya, perputaran uang bisa berkali lipat dari pendapatan omzet Kulon Progo Expo 2022.
Wakil Ketua Komisi II
DPRD Kulon Progo, Priyo Santoso berharap pengoptimalan kembali PIGa bisa menjadikan sebagai tempat jual beli ikan terbesar di Kulon Progo. Mangkraknya PIGa sangat disayangkan karena dibangun dengan dana APBD dan berlokasi di tengah kota yang cukup strategis.
“Mungkin dalam rangka menarik bisa juga dibangun kuliner ikan sehingga pemburu kuliner bisa mendapatkan ikan segar untuk langsung dimasak,” ucapnya. (scp) adalah suatu kebanggaan tersendiri,” ucapnya melalui keterangan resmi ITNY, Selasa (10/1). Prestasi itu menjadi bukti bahwa mahasiswa ITNY mampu bersaing bersama orang-orang dari berbagai penjuru daerah. Dalam persiapannya, Vicky pun menyempatkan diri untuk berlatih bersama teman lainnya selama satu bulan. Adapun peserta kejuaraan itu mencapai lebihd ari 2.000 orang, mulai dari kelas usia dini hingga kelas dewasa untuk perguruan tinggi dan umum. “Saya berharap, mahasiswa ITNY yang mempunyai potensi minat dan bakat pencak silat dapat bergabung dalam UKM, membawa nama ITNY hingga berprestasi di ajang internasional,” pinta Vicky. Dalam kejuaraan itu, ITNY mengirim enam mahasiswa serta satu dosen pendamping yaitu Kepala Bagian Kemahasiswaan ITNY, Rizqi Muhammad Mahbub, ST, MT. Seluruh mahasiswa yang mengikuti perhelatan tersebut pulang dengan mengganggam medali.
Di kategori Tanding Kelas B Dewasa Umum 45-50 kg, Choirul Anwar Saifudin, Prodi D3 Teknik Elektronika
ITNY, meraih medali perak.
Di kategori Tanding Kelas B Dewasa Umum 50-55 kg, Putra Mustofainal Achyar, Prodi D3 Teknik Elektronika ITNY, meraih medali perak. Sementara di kategori Tanding Kelas C Dewasa Umum 55-60 kg, , Muhammad Fauzan, Prodi S1 Teknik Geologi ITNY meraih medali emas dan Vicky Putra Anugrah Pratama, Prodi S1 Teknik Sipil ITNY, meraih medali perak. Dari kategori Tanding Kelas D Dewasa Umum 60-65 kg, Muhammad Asad Catur Nasrullah, Prodi D3 Teknik Elektronika ITNY, meraih medali emas. Sedangkan di kategori Tanding Kelas E Dewasa Umum 65-70 kg, Faturrahman J Trumpi, Prodi S1 Teknik Sipil ITNY, meraih medali perunggu. (nei/ord) aktivitas apapun, Rabu (11/1). Bangunan ini sebelumnya digunakan sebagai tempat penjualan ikan namun mangkrak dalam periode waktu lama.
Motor Tak Bertuan Gegerkan Warga Kinahrejo
SLEMAN, TRIBUN - Sebuah sepeda motor tak bertuan terparkir berharihari di sebuah warung di Kinahrejo, Padukuhan Pelemsari, Umbulharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman hingga mengundang rasa heran warga sekitar. Belakangan, motor Yamaha Aerox bernomor pelat E 4912 UX itu diketahui milik seorang mahasiswa asal Majalengka, Jawa Barat, yang sedang mendaki Gunung Merapi. Sepeda motor itu diketahui terparkir sejak Senin (9/1) siang, namun hingga Rabu (11/1) pagi, belum diambil oleh si pe milik. Kapolsek Cangkringan, AKP Cherry Nova meng- ungkapkan, jajarannya sempat menelusuri sosok pemilik kendaraan tersebut setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Setelah melacak pelat nomor kendaraan, polisi berhasil terhubung dengan pihak keluarga di Majalengka. Berdasarkan informasi, motor matik tersebut digunakan oleh keponakannya yang sedang kuliah salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta.
“Kata keluarganya, yang bersangkutan ini memang hobi naik gunung,” kata Cherry. Mahasiswa tersebut telah berupaya dihubungi melalui sambungan telepon oleh keluarga maupun polisi namun tidak tersambung. Akhirnya, pada Rabu (11/1) siang dilakukan operasi pencarian oleh tiga search rescue unit (SRU) di Bukit Sri Manganti, bungker, dan Kali Pitu. Tak berselang lama, mahasiswa itu berhasil ditemukan di Sri Manganti dalam kondisi sehat. Belum diketahui motif mashsiswa itu terkait keberadaannya selama dua hari di lokasi tersebut.
“Survivor ditemukan di atas (lokasi) labuhan lama dalam keadaan kondisi sehat. Sekarang dalam proses evakuasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Sleman, Makwan. (rif)