1 minute read
Temuan Kelereng Diduga Peninggalan Era Mataram Kuno
KLATEN, TRIBUN - Temuan benda-benda unik di dekat sumur kuno diduga peninggalan zaman Mataram Kuno di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah masih terus bermunculan.
IST
Advertisement
TEMUAN KELERENG - Penampakan kelereng terbuat dari tanah liat diduga peninggalan Mataram Kuno yang ditemukan di Dusun Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Rabu (11/1).
Terbaru, sejumlah benda menyerupai gundu atau kelereng yang terbuat dari tanah liat ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan sumur kuno itu. Diduga kelereng kuno itu juga peninggalan dari zaman kerajaan Mataram Kuno pada masa abad ke-8 hingga ke-10 masehi.
Humas Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wah- yudi mengatakan, kelereng itu ditemukan warga beberapa hari lalu. “Kelereng itu terbuat dari terakota atau tanah liat, ditemukan warga di selatan sumur dekat temuan manik-manik,” ucapnya, Rabu (11/1). Menurut Hari, kelereng yang ditemukan itu dibuat dengan teknik yang sangat baik pada masanya. Salah satu indikasinya, tekstur kelereng itu saat ditemukan sangat keras dan tidak pecah bila dibanting. Kelereng itu ditemukan sebanyak satu butir oleh warga bernama Harun Kelereng itu, lanjut Hari biasa digunakan oleh anak-anak untuk bermain, sehingga temuan itu memperkuat jika Dukuh Kropakan dulunya diperkirakan merupakan perkampungan pada masa Mataram Kuno. Selain kelereng, sebelumnya juga ditemukan periuk, cawan, guci, sumur, dan benda rumah tangga lainnya dalam posisi terkubur di bawah tanah. “Mungkin ini dulunya permukiman besar. Penduduknya juga membuat mainan untuk anakanaknya, salah satunya kelereng ini,” ucapnya. Berdasarkan informasi warga, dulu juga ditemukan delapan butir benda menyerupai kelereng tertimbun sekitar 2,5 meter di bawah permukaan tanah. “Ditemukan almar- hum Bapak Marsudi dan sekarang kelereng dirawat anaknya. Namun juga tinggal dua biji,” tukasnya. Sebelumnya, Ketua Pemuda RW 14 Dukuh Kropakan, Pupun Prasetya menjelaskan banyak objek diduga cagar budaya (ODCB) yang ditemukan di kampungnya berupa sumur kuno, pecahan peralatan dapur, emas hingga lingga. “Semua temuan kami rawat,” ucapnya. Ia berharap, dengan banyaknya temuan itu, pihak terkait bisa melakukan penelitian secara mendalam di Dukuh Kropakan. Pasalnya, bukan tidak mungkin akan ada temuan benda cagar budaya lainnya di lokasi itu. (mur)