3 minute read

Sentul Bergaya Indische

 Pemkot Gelontorkan Rp24,8 M untuk Proyek Revitalisasi

YOGYA, TRIBUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan segera merevitalisasi Pasar Sentul, Kota Yogyakarta. Anggaran untuk merevitalisasi dengan mengusung konsep arsitektur indische tersebut bersumber dari Dana Keistimewaan (danais) sebesar Rp24,8 miliar.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Penataan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Fakhrul Nur Cahyanto mengungkapkan, fasad bangunan Pasar Sentul, nantinya menyesuaikan dengan gaya kawasan cagar budaya Pakualaman. Hal itu, sesuai rekomendasi dari Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY, sehingga arsitektur bergaya Indische pun dipilih.

“Ya, karena Pasar Sentul berada di Kawasan Cagar Budaya Pakualaman, maka revitalisasi bangunannya pun harus disesuaikan dengan kondisi di kawasan itu, agar selaras,” ungkapnya, Kamis (12/1).

Akan tetapi, Fakhrul memastikan, proyek revitalisasi tersebut tidak hanya berkutat pada penyesuaian gaya bangunan saja karena Pasar Sentul pun akan disulap jadi pusat perbelanjaan yang jauh lebih representatif. Benar saja, rencananya Pasar Sentul bakal ditambah satu lantai plus rooftop untuk menampung pedagang yang selama ini berjualan di halaman. “Kalau rooftop -nya itu nanti akan dimanfaatkan untuk (relokasi) para pedagang yang sekarang berjualan di Lapangan Sewandanan,” terangnya. Sementara, terkait luas kios dan los pihaknya tetap mengacu pada aturan Perda Pasar Rakyat, sehingga diharapkan kondisi Pasar Sentul makin nyaman untuk pedagang dan konsumen. Yakni, untuk ukuran kios berada di kisaran 6-9 meter persegi kemudian untuk los diupayakan sanggup terealisasi 2 meter persegi.

“Ukuran los di Pasar Sentul sekarang masih beragam, antara 0-75 meter persegi sampai 1,5 meter persegi. Nanti, di pasar kita lengkapi juga dengan travelator supaya aksesnya bisa semakin mudah,” urai Fakhrul.

Adapun proyek revitalisasi Pasar Sentul ditargetkan bisa dimulai pada Mei, dan selesai pada pertengahan Desember 2023 mendatang.

Lantas, sembari menanti pekerjaan rampung, pedagang untuk sementara akan diboyong menuju Jalan Batikan, menempati lahan untuk kantor Kelurahan Pandeyan, serta lahan milik Pemerintah DIY.

“Kedua lokasi itu saling terhubung. Kita sudah siapkan anggaran Rp2,4 miliar untuk pembangunan selter di tempat relokasi sementara. Sekarang masih proses

WAJAH BARU lelang. Semoga akhir Januari bisa beres, lalu Maret selternya siap digunakan,” katanya.

 Pemkot Yogyakarta akan segera merevitalisasi Pasar Sentul, Kota Yogyakarta.

 Anggaran bersumber dari Dana Keistimewaan (danais) sebesar Rp24,8 miliar.

 Gaya arsitektur akan berkiblat Indische.

 Proyek revitalisasi Pasar Sentul ditargetkan bisa dimulai pada Mei, dan selesai pada pertengahan Desember 2023 mendatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta Ambar Ismuwardani, menuturkan, terdapat 529 pedagang yang menjajakan berbagai komoditas di Pasar Sentul. Menurutnya, pasca revitalisasi mereka akan kembali mendapat jatah lapak bersama deretan bakul dari Lapangan Sewandanan.

“Sosialisasi secara resmi (kepada seluruh pedagang) belum dilakukan. Harapannya, sosialisasi bisa dimulai pada Februari atau Maret. Untuk saat ini kami baru menyampaikan rencana revitalisasi Pasar Sentul ini pada paguyuban pedagang,” ujarnya. (aka)

72.650 Kilogram Beras Disalurkan untuk Stabilkan Harga

YOGYA, TRIBUN - Sebanyak 72.650 Kilogram beras kualitas medium telah disalurkan oleh Perum Bulog bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY ke pasaran. Penyaluran itu sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras di tingkat konsumen tahun ini.

Program itu juga sebagai tindaklanjut surat Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 02/TS.03.03/K/1/2023 tanggal 04 Januari 2023 perihal Penugasan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras di Tingkat Konsumen Tahun 2023 kepada Perum Bulog, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DPKP DIY bersa- ma Perum Bulog Kanwil Yogyakarta.

“Total beras yang disalurkan sebanyak 72.650 kg beras program SPHP ini akan dipasarkan melalui Pasar Mitra Tani (PMT), Toko Tani Indonesia (TTI), Toko Tani Indonesia Center (TTIC), dan pedagang-pedagang yang tersebar di wilayah DIY,” kata Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto, Kamis (12/1).

Dia menjelaskan, pelaksanaan program SPHP beras di tingkat konsumen bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen agar daya beli masyarakat terjaga, dan inflasi terkendali di seluruh wilayah Indo- nesia. Sugeng menjelaskan, program SPHP tersebut akan dilaksanakan sepanjang tahun sejak tanggal 4 Januari 2023 sampai dengan tanggal 31 Desember 2023. Beras itu disalurkan ke pasar, outlet binaan, pengecer, dan lainnya dengan harga di depan pintu gudang Bulog di atas alat angkut pembeli, sebesar Rp. 8.300 per Kilogram.

“Pedagang menjual dengan harga maksimal sesuai Harga EceranTertinggi (HET) Beras Medium sebesar Rp. 9.450/kg sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” ujarnya. (hda)

Bertambah 11 Kasus, Sembuh 40 Pasien

PEMERINTAH DIY melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 11 kasus pada Kamis (12/1). Dengan penambahan itu maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 230.187 kasus.

Kepala Bagian Humas Biro

This article is from: