2 minute read

Hari Ini La Nyalla Mattalitti Serahkan Berkas Pencalonan Ketum PSSI

JAKARTA, TRIBUN - Proses pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 sudah dimulai meski belum ada Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan sebagai prasyarat Kongres Luar Biasa PSSI. Sejauh ini, La Nyalla Mattalitti sudah mengajukan diri sebagai Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027. Kepastian tersebut berdasarkan rilis yang diterima oleh redaksi BolaSport.com pada Kamis (12/1). Sosok yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD RI periode

2019-2024 tersebut bakal menyerahkan berkas pencalonan pada Jumat (13/1) di Kantor PSSI di Kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Seperti yang diketahui, La Nyalla pernah jadi Ketua Umum PSSI pada periode untuk

Advertisement

2015-2016. Kala itu, PSSI baru saja dijatuhi sanksi oleh Menpora Imam Nahrawi.

Sanksi tersebut berkaitan dengan Rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak meloloskan Arema Malang dan Persebaya Surabaya ke Liga Super Indonesia 2015. La Nyalla Mattalitti waktu itu harus mundur melalui Kongres Luar Biasa 2016. Pasalnya, waktu dirinya itu tengah dalam proses pemeriksaan terkait dengan kasus pencucian uang dalam pengelolaan dana hibah yang diterima Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur tahun 2011 sampai 2014. Posisi La Nyalla Mattalitti waktu itu digantikan oleh Hinca Panjaitan. Proses penyerahan berkas pencalonan Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 sendiri terhitung cukup unik. Pasalnya, proses Kongres Luar Biasa sendiri baru dimulai pada 16 Februari 2023. Tak hanya itu, peserta Kongres Luar Biasa PSSI juga be- lum memilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Meski begitu, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengaku itu tidak melanggar peraturan yang ada. Hal itu juga disampaikan oleh perwakilan FIFA yaitu Sanjeevan Balasingam selaku Direktur Anggota Asosiasi Regional Asia dan Oceania kala bertemu dengan pihak PSSI. “Bahwa surat FIFA yang mempercepat kongres yang permohonan PSSI itu di bulan Maret oleh FIFA kan dipercepat pada 16 Februari 2023,” kata Yunus. “Kami sampaikan, lalu bagaimana cara kerja tahapan sampai pemilihan yang sementara ini Kongres belum memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Oleh FIFA, Sanjeevan (Sanjeevan Balasingam) menyampaikan, tidak apaapa bahwa proses tahapan dilaksanakan oleh Kesekjenan,” kata Yunus.

“Pada waktunya nanti Komite Pemilihan terpilih, semuanya langsung diambil alih oleh Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Bahwa ini tentunya tak terlepas dari approval dari FIFA melalui Sanjeevan, tidak ada masalah karena diawali dari tahapan administrasi. Maka yang akan menampung semua korespondensi tentang tahapan Kesekjenan pada tanggal 14 terpilih Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Kesekjenan langsung menyerahkan keseluruhan berkas dan pelaksanaan kongres pemilihan diserahkan sepenuhnya oleh Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan,” tutup Yunus Nusi. Di satu sisi, Kongres Biasa PSSI akan digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (15/1). Kongres itu nantinya juga dihadiri oleh pihak FIFA dan AFC. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi, saat ditemui di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/1).

“Tanggal 15 (Januari), tanggal 14 dimulai dengan registrasi, tanggal 15 pleno. Kongres oke, kami sudah siap. Alhamdulillah dari FIFA dan AFC juga akan datang. Sudah 82 peserta atau voters yang kita undang dari 87+1 telah mendaftarkan,” ucap Yunus Nusi.

Agenda besar di Kongres Biasa PSSI membahas Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Sementara untuk Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar pada 16 Februari 2023 mendatang. Agendanya guna melakukan pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru. (Bolasport.com)

This article is from: