4 minute read

PPP Berpeluang Usung Prabowo Jadi Capres

 Jika KIB Melebur Dengan Koalisi Gerindra-PKB

JAKARTA, TRIBUN - Sekretaris

Advertisement

Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi membuka kemungkinan partainya ikut mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Hal ini terjadi apabila Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) digabung dengan Koalisi Gerindra-PKB. Hal itu disampaikannya ketika ditanya soal kemungkinan peleburan KIB dan Koalisi Gerindra-PKB pasca pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Jumat (10/2). “Semuanya mungkin, mungkin, toh secara survei Pak Prabowo juga punya elektabilitas yang oke kan, ada juga beberapa nama di situ. Semuanya menjadi mungkin,” kata Arwani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/2).

Arwani menilai bahwa peta partai politik Indonesia untuk Pemilu 2024 masih cair. Tak dipungkiri olehnya, partai yang sudah memiliki koalisi justru bergabung atau melebur dengan koalisi lainnya. “Ya sejarah politik di kita di Indonesia era reformasi ini kan menyuguhkan satu tahapan di mana pada akhirnya partai-partai itu duduk bareng dalam sebuah koalisi, dalam sebuah pemerintahan atau dalam sebuah kepentingan politik besar,” ujar Arwani. “Saya lihat misalnya di 2019 Gerindra, PAN berada di luar kan? Tetapi ketika selesai pemilu, pada saat kita memasuki tahap berikutnya, PAN dan Gerindra gabung,” sambung dia.

Dari pengalaman itu, Arwani berpandangan akan lebih baik jika partai-partai bergabung dalam satu koalisi besar sejak awal. Menurutnya, hal itu bukan suatu kebiasaan, melainkan fakta yang pernah terjadi dalam politik era reformasi.

“Sangat cair kan. Sehingga ya sudah daripada di awal, capek-capek, sekalian saja dari awal gabung. Gitu saja kan, enak kan?” tanya dia. Ia menyambut baik terkait kemungkinan KIB melebur bersama Koalisi Gerindra-PKB. Anggota Komisi I DPR ini juga menepis anggapan apabila penggabungan tersebut justru menyulitkan koalisi untuk menentukan capres-cawapres.

“Di politik, serumit apapun kalau yang kita kedepankan adalah kepentingan bangsa, kepentingan rakyat, saya yakin itu kan mudah diputuskan siapapun yang mimpin. Intinya kita adalah posisi bersanding bersama untuk rakyat,” pungkas Arwani.

Diketahui, Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Muhaimin Iskandar, Jumat pagi, di kawasan Istora Senayan, Jakarta. Airlangga menyampaikan, kedua parpol saling mengajak untuk bergabung dengan

DINAMIKA POLITIK koalisi masing-masing.

 PPP berpeluang usung Prabowo jadi capres 2024.

 Hal ini terjadi apabila Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) digabung dengan Koalisi Gerindra-PKB.

 Peta partai politik Indonesia untuk Pemilu 2024 masih cair.

Muhaimin juga mengungkapkan, pertemuan dengan Airlangga telah dikomunikasikan kepada Prabowo Subianto. Muhaimin mengeklaim, Prabowo mendukung pertemuan antara PKB dengan Golkar.

“Pak Prabowo tahu persis, bahkan memberi dukungan untuk berkomunikasi dengan semua partai, khususnya kepada Golkar. Saya sampaikan kepada Pak Prabowo dan reaksinya oke,” tutur Muhaimin. (kpc)

Sebanyak 4.815 Anak Jadi Korban

Pelecehan Pastor di Portugal

LISABON, TRIBUN - Hampir sebanyak 5.000 anak di bawah umur di Portugal terungkap pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh sosok pastor dalam 73 tahun terakhir.

“Pastor Katolik di Portugal telah melecehkan hampir 5.000 anak sejak tahun 1950,” kata sebuah komisi independen “Penyelidikan Portugis” yang ditugaskan oleh Gereja Katolik Portugal pada Senin (13/2).

Mereka melaporkan hasil penyelidikan tersebut setelah mendengar keterangan dari lebih dari 500 korban. Ribuan laporan pedofilia di dalam Gereja Katolik telah muncul di seluruh dunia dan Paus Fransiskus kini berada di bawah tekanan untuk mengatasi skandal tersebut.

“Kesaksian ini (dari ratusan korban) memungkinkan kami membangun jaringan korban yang jauh lebih besar, setidaknya mencapai 4.815 anak,” kata psikiater anak Pedro Strecht dalam konferensi pers di Lisabon, dikutip dari AFP.

Pada Oktober 2022, tim yang terdiri dari enam ahli itu sempat mengatakan telah mencatat 424 laporan yang sah dari teduga korban pelecehan seksual oleh pastor. Mereka pun sudah memperingatkan bahwa kesaksian mereka dapat menunjukkan jumlah korban yang jauh lebih besar.

Laporan tersebut pada saat itu mengungkap situasi serius terkait pelecehan seksual oleh pastor yang berlangsung selama beberapa dekade dan dalam beberapa kasus mencapai proporsi epidemi.

Batas waktu untuk mengajukan dakwaan telah kedaluwarsa untuk sebagian besar dugaan pelanggaran, tetapi 25 kasus telah dipindahkan ke polisi dan beberapa penyelidikan telah dibuka. Salah satu kasus langka ini menyangkut “Alexandra”, seorang wanita berusia 43 tahun yang meminta namanya disamarkan. Alexandra mengaku diperkosa oleh seorang pastor selama pengakuan dosa ketika dia masih menjadi biarawati pemula berusia 17 tahun.

“Sangat sulit untuk membicarakan hal-hal ini di Portugal -negara dengan 80 persen penduduk menganut Katolik-,” kata Alexandra kepada AFP dalam wawancara via telepon. “Saya merahasiakannya selama bertahun-tahun tetapi menjadi semakin sulit untuk mengatasinya sendirian,” tambah perempuan yang kini menjadi seorang ibu, terlatih dalam bidang IT, dan bekerja sebagai pembantu dapur itu.

Dia akhirnya melaporkan apa yang pernah dialami ke otoritas Gereja, tetapi mengaku kemudian “diabaikan”. Menurut Alexandra, Uskup yang bertanggung jawab tidak melakukan apa pun selain menyampaikan keluhannya ke Vatikan, yang masih belum ditanggapi.

Tiga tahun kemudian, dia berkata dia telah menemukan di komisi independen dan mendapat dukungan psikologis yang dibutuhkan. Pada April 2022, Manuel Clemente, Kardinal Patriark Lisbon dan wali tertinggi di Portugal, mengatakan dia siap untuk “mengakui kesalahan masa lalu” dan meminta “pengampunan” para korban. (kpc)

Terlalu Banyak Punya Istri, Pria Perth Ditangkap Polisi

PERTH - Seorang pria asal Perth, ibu kota Australia Barat, didakwa memiliki terlalu banyak istri. Ini adalah kasus bigami langka yang pernah dituntut oleh Polisi Federal Australia (AFP). Bigami dianggap tindak kriminal di Australia, karena menikahi seseorang padahal statusnya masih menikah.

Pria berusia 48 tahun itu didakwa karena tindak kejahatan bigami dan pernah membuat pernyataan palsu, setelah diduga menikahi istri keduanya pada Juli 2019, padahal ia masih menikah dengan istri pertamanya. Inilah sejumlah fakta yang dituduhkan polisi di Australia Barat: Pada Juli 2020, pria tersebut diduga berpisah dari istri pertamanya tetapi tidak bercerai saat menikah dengan wanita kedua; Pada September 2021 dia menyelesaikan perceraian dari istri pertamanya; Pada September 2022 dia diduga berpisah dari istri keduanya, namun tidak ada perceraian; Pada November 2022, dia diduga menikahi wanita ketiga. Tetapi polisi mengatakan sebelum pernikahan itu, pria tersebut mengaku kepada Departemen Kehakiman bahwa ia “tidak pernah menikah secara sah” dan menandatangani pernyataan resmi yang menyebutkan “tidak ada halangan hukum untuk menikah”. (kpc)

This article is from: