![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Tunda Penutupan Perlintasan Sebidang
Legislatif Minta Perlintasan KA Bandara Adisutjipto Dibuka Permanen
YOGYA, TRIBUN - Pemerintah DIY memutuskan untuk menunda penutupan palang pintu rel kereta api Bandara Adisutjipto. Hal ini setelah mendapat penolakan dari warga Maguwoharjo dan Tegaltirto, Kabupaten Sleman.
Advertisement
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, wilayah perlintasan kereta api di sana masuk dalam kawasan khusus karena berada di komplek bandara sehingga seharusnya dikelola oleh PT Angkasa
Pura I.
Namun selama ini, Pemerintah DIY selalu menganggarkan dana dari APBD DIY guna membayar petugas jaga perlintasan kereta api Bandara Adisutjipto.
“Penanggung jawab terhadap perlintasan itu sesuai dengan jalannya kalau jalan nasional ya tanggung jawab negara, jalan provinsi ya gubernur, kalau kabupaten ya bupati atau kalau ada badan hukum atau lembaga yang membutuhkan itu boleh mengoperasionalkan,” terang Aji, Senin (13/2).
Aji belum bisa memastikan sampai kapan penundaan penutupan itu berlangsung. Sebab pihak- nya masih menunggu kepastian dari Angkasa Pura selaku pengelola bandara untuk menangani masalah pengelolaan perlintasan kereta api di sana.
“Tetap kita buka dulu. Tapi masalahnya provinsi tidak bertanggung jawab kalau jalannya bukan jalan provinsi. Persoalan sumber dana dari APBD tidak ada persoalan tapi yang sebaiknya melaksanakan yang punya kewenangan dan tanggung jawab,” terangnya. Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengungkapkan, pihaknya sangat mengharapkan perlintasan sebidang ini dapat tetap terus dibuka tanpa adanya penutupan. Sebab, masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut mengalami penderitaan yang cukup mendalam akibat dipindahkannya bandara yang ada di Yogyakarta ke Bandara YIA. Ditambah dengan adanya penutupan perlintasan tersebut. Nuryadi menyampaikan bahwa ia mendukung penuh apa yang sudah disampaikan oleh warga terkait penutupan perlintasan tersebut. Hal ini karena adanya konteks sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan Bandara Adi-
DENGAR ASPIRASI sutjipto hingga warga yang waktu itu rela menjual tanahnya demi perluasan Bandara Adisutjipto.
Pemerintah DIY menunda penutupan palang pintu rel kereta api Bandara Adisutjipto.
Hal ini setelah mendapat penolakan dari warga Maguwoharjo dan Tegaltirto, Kabupaten Sleman.
Pemerintah DIY anggarkan APBD DIY guna membayar petugas jaga perlintasan kereta api Bandara Adisutjipto.
Batas waktu penundaan belum diketahui.
Nuryadi memastikan membantu memfasilitasi perjuangan masyarakat Maguwoharjo-Tegaltirto yang memperjuangkan haknya.
“Pihak kami tidak semertamerta meninggalkan permasalahan baru apalagi perlintasan tersebut tidak dioperasikan kembali. Pihak kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DIY sudah membuatkan underpass untuk menggantikan perlintasan tersebut,” lanjutnya. (tro)
Wajib Sewa Tanah Kas Desa untuk Jalan Tol
SEKRETARIS Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyebut tanah kas desa maupun tanah kasultanan yang terdampak jalan tol harus sesuai dengan peruntukannya.
Jika mengalami perubahan fungsi maupun pengelola, harus memperbarui izin kembali dengan pemilik lahan yakni dengan pihak kalurahan sebagai pemilik tanah kas desa serta Keraton Yogyakarta selaku pemilik tanah kasultanan atau Sultan Ground (SG).
“Persoalannya kan ada beberapa tol yang dipindahtangankan karena pengelolaan, saya kira harus tetap ada perjanjian ulang karena tentu dalam perjanjian tidak ada berpindah tangan jadi tentu harus seizin pemilik,” jelas Aji di kantornya, Senin (13/2). Pemda DIY, lanjut Aji, berharap agar skema sewa bagi tanah-tanah kas desa maupun SG yang terdampak proyek tol disetujui pemerintah. Hal ini lantaran tanah SG memiliki latar belakang historis. Salah satunya sebagai penanda keistimewaan DIY.
Jika nantinya tanah SG harus dilepas dan diganti dengan tanah lain, dapat mengurangi sisi historis tanah tersebut. “Namanya SG ada sejarahnya, kita enggak ingin sejarah ini hilang,” kata Aji. (tro)
LOKAKARYA - Suasana pembukaan lokakarya upacara adat panggeh temanten gaya Yogya oleh Sekda Aman Yuriadijaya, Senin (13/2). Hal ini merupakan bagian dari pelestarian budaya.