6 minute read
Sopir Bus Diperiksa Hari Ini
Rombongan Pelajar SMPN 3 Garut yang Kecelakaan Sudah Dipulangkan
PURWOREJO, TRIBUNSopir bus Rombongan Study Tour SMPN 3 Garut, diamankan pihak kepolisian. Sopir diamankan setelah kejadian kecelakaan yang mengakibatkan satu orang pengendara motor tewas.
Advertisement
Saat kecelakaan, bus yang mengangkut 49 siswa itu dikendarai oleh Ujang
Amiludin (43), warga Desa
Kertarahayu, Kecamatan
Jatiwaras, Tasikmalaya. Bus tersebut melaju dari arah
Yogyakarta menuju Garut.
Kanit Gakkum Satlantas
Polres Purworejo Iptu Eko
Rosdianto mengatakan, pihaknya mengamankan sopir bus dalam upaya untuk dimintai keterangan. Sopir bus tersebut akan diperiksa pada Selasa (14/2) hari ini.
“Untuk sopir bus sudah kami amankan di kantor.
Besok (Selasa) baru dimintai keteranganya,” kata Iptu
Eko pada Senin (13/2).
Eko menambahkan, satu unit bus dan dua motor yang terlibat kecelakaan tersebut juga sudah diamankan pihak kepolisian. Saat ini polisi sedang menyiapkan saksi-saksi untuk diperiksa.
“Bus dan barang bukti lainnya sudah kamibawa dan kita amankan di kantor unit laka,” tambah Eko.
Eko mengatakan, semua korban yang mengalami luka ringan sudah dipulangkan menggunakan armada bus. Beberapa yang dipulangkan tersebut juga sempat mendapat perawatan di rumah sakit karena mengalami luka-luka. Sempat trauma
Leni (38), orang tua murid mengaku sempat cemas menunggu kabar terbaru terkait kondisi anaknya. Saat kejadian, anaknya sempat menghubunginya sambil menangis. Sang anak sempat mengatakan, bahwa bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan.
“Ada telepon langsung dari anak saya, kaget tibatiba nangis katanya busnya kecelakaan,” ujar dia.
Akibat kecelakaan itu, anaknya mengalami luka ringan di bagian leher dan tangan. Tak hanya luka fisik, anak Leni juga mengalami trauma hingga enggan pulang menggunakan bus.
“Minggu kami masih komunikasi, tapi tiba-tiba hilang kontak,” terang dia.
“Yang kami bingung sekarang anak trauma, (sempat) tidak mau pulang menggunakan bus,” imbuhnya.
Diketahui, kecelakaan terjadi di Jalan Daendels tepatnya di depan Rest Area
SIAPKAN SAKSI-SAKSI
Polisi amankan sopir bus Rombongan Study Tour SMPN 3 Garut yang alami kecelakaan.
Rencananya, sopir bus tersebut akan diperiksa pihak kepolisian pada Selasa (14/2) hari ini.
Selain itu, polisi sedang menyiapkan saksi-saksi kejadian untuk diperiksa.
Sementara itu, rombongan siswa SMPN 3 Garut tersebut sudah dipulangkan ke daerahnya.
Pejagran, Desa Pejagran, Kecamatan Ngombol, Purworejo, Minggu (12/2) malam. Kejadian itu bermula saat bus pariwisata dengan nomor polisi B 7764 AS melaju dari Yogyakarta ke barat (Kebumen).
“Mendekati TKP bus bergerak ke kanan hendak mendahului kendaraan yang melaju searah di depannya. Pada saat berada di sebelah kanan marka jalan, bus bertabrakan dengan dua sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Bus lalu terguling dan menimpa dua sepeda motor. (kpc)
Ganjar Minta Kepala Daerah Selesaikan Data Kemiskinan Dalam Seminggu
SEMARANG, TRIBUN - Gubernur Jawa
Tengah, Ganjar Pranowo meminta percepatan pendataan data kemiskinan kepada para kepala daerah dengan tenggat waktu seminggu. Hal ini sebagai respon bertambahnya angka kemiskinan di Jawa Tengah pada September 2022 menjadi 10,02 persen penduduk. Ganjar menuturkan, sinkronisasi data menjadi penting agar penanganan kemiskinan di Jateng segera dikerjakan dan tepat sasaran. Sebab, setelah kunjungan kerja, ia menemukan sejumlah daerah belum input data kemiskinan.
“Maka hari ini kami kejar, agar data mereka bisa masuk. Tadi ada yang menawar waktu dua minggu. Enggak, saya hanya kasih satu minggu saja, kalau enggak gitu nanti enggak cepat,” kata Ganjar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, pada Senin (13/2).
Dari 17 kabupaten/kota dengan kemiskinan ekstrem, baru empat kabupaten yang telah melakukan verifikasi dan validasi (verval) data kemiskinan lebih dari 50 persen. Daerah itu yakni Pemalang, Purbalingga, Wonogiri, dan Banjarnegara.
Sementara Brebes, Rembang, Magelang, Blora, Wonosobo, Grobogan, dan Kebumen baru sekitar 26-50 persen. Kemudian Cilacap, Demak, Sragen, Banyumas, Klaten, dan
Purworejo melakukan verval kurang dari 25 persen. “Maka ini kami minta seluruh data yang ada di sana. Kedua, juga diinternalisasikan dengan stunting,” ujar dia.
Sejumlah daerah belum memasukan data dengan berbagai alasan. Seperti halnya kepala desa yang masuk kategori miskin, tidak merasa desanya miskin. “Bilang enggak usah takut enggak apa-apa, demi menolong rakyat, jangan gengsi, jangan ada takut untuk kami bantu,” kata Ganjar.
Penanganan sektor dan sub sektor, harus segera dilakukan oleh kabupaten kota. Misalnya penanganan pada faktor kemiskinan non makanan, contohnya jamban, listrik, rumah tak layak huni, hingga sekolah.
Untuk itu, Ganjar meminta kepala daerah memaksimalkan peran camat sebagai supervisor ke desa-desa. Pada evaluasi pekan depan, ia harap hasil intervensi mulai terlihat. “Tadi sudah muncul ide idenya. Bagus,” kata Ganjar. “Pak kami akan dorong CSR yang ada di Kabupaten kami, Pak kami akan gerakkan melalui Baznas. Nah, ini contoh kreatif yang sudah ada, bahkan ada kabupaten yang mengembangkan. Makanya, minggu depan, kami lihat progresnya lagi. Tak tagih terus,” ujar dia. (kpc)
Pilkades Serentak di Klaten
Bakal Digelar Juli 2023
PEMKAB Klaten terus menyiapkan rencana pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada Juli 2023. Pelaksanaan Pilkades pada bulan Juli itu berada pada posisi yang cocok mengingat masa jabatan kepala desa akan habis pada November 2023.
“Akhir masa jabatan kepala desa ini kan November 2023.
Sehingga kalau ditarik mundur, idealnya ada di medio Juli,” ujar Sekda Klaten, Jajang Prihono ditemui di kompleks kantor Pemkab Klaten, Senin (13/2).
Ia mengatakan, jika pelaksanaan Pilkades serentak itu dilakukan pada Agustus 2023, dikhawatirkan terlalu mepet. “Nanti kami paparkan ke ibu bupati untuk ambil keputusannya. Kalau idealnya Juli. Hari tanggalnya ibu (bupati) nanti yang menentukan,” imbuhnya. Diakui Jajang, dari 391 desa yang ada di Klaten, terdapat 67 desa yang masa jabatan kepala desanya akan habis pada November 2023. Untuk itu, sebelum Juli 2023 akan dimulai proses tahapan pengumuman,
Dahan Pohon Munggur Patah Timpa Lapak Pedagang
KLATEN, TRIBUN - Dahan pohon Munggur berukuran cukup besar yang berada di kawasan objek mata air cokro (OMAC) di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah patah dan menimpak lapak kuliner seorang pedagang pada Senin (13/2). Tak ada korban jiwa akibat insiden itu, namun pemilik lapak mengalami kerugian hingga Rp5 juta. Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugro- ho menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. “Diduga karena pohon sudah rapuh. Tidak ada korban tapi satu lapak PKL rusak ringan namun dagangan aman tidak ada kerusakan,” ujarnya saat dikonfirmasi. Ia mengatakan, dahan yang patah itu sudah dibersihan serta pemotongan dahan yang masih tersisa di atas pohon. Ia pun memastikan bahwa OMAC masih beroperasi seperti biasa dan tak ditutup meski ada kejadian tersebut. Pihaknya langsung gerak cepat melakukan pendataan pohon yang ada di objek wisata itu untuk dibersihkan agar kejadian serupa tak terulang kembali. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto menjelaskan, batang dahan yang patah itu memiliki diameter sekitar 60 sentimeter. “Pemotongan atau penanganan sudah dilakukan sejak pukul 14.30 WIB. Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat peristiwa itu sekitar Rp5 juta. (mur)
Pemkab Soroti Banyaknya
Sampah Usai Car Free Night
KLATEN, TRIBUN - Pemkab Klaten melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan car free night (CFN) yang dilaksanakan di sepanjang Jalan Pemuda Klaten pada Sabtu (11/2) malam. Kepadatan kendaraan dan banyaknya sampah jadi fokus perhatian Pemkab.
Car free night kemarin cukup antusias. Artinya banyak warga yang datang. Cuma memang perlu evaluasi dari sisi lalu lintas,” ucap Sekda Klaten, Jajang Prihono ditemui di kompleks kantor Pemkab pendaftaran, dan persyaratan lainnya sebelum hari H Pilkades Juli 2023. Sebelumnya, Kabid Penataan dan Administrasi Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, Agung Kristantana mengatakan, regulasi terkait Pilkades serentak di Klaten 2023 direncanakan masih menggunakan Perbup Nomor 26 Tahun 2019. “Soal jadwal tahapan pastinya masih menunggu kepastian waktu dari pimpinan,” ucapnya. (mur)
Klaten, Senin (13/2).
Menurut dia, dari laporan yang diterima, arus lalu lintas ke Jalan By Pass Klaten terjadi kepadatan. “Kemarin di Jalan By Pass arah Yogya yang crowded (padat). Saya sudah minta teman-teman Dishub (Dinas Perhubungan) untuk evaluasi rekayasa lalu lintas,” ucapnya. Selain itu, diakui Jajang, hal lainnya yang menjadi evaluasi gelaran CFN adalah persoalan sampah. Ia meminta masyarakat dan para pedagang untuk komitmen membuang sampah di lokasi yang telah disiapkan “Komitmen pedagang dan warga soal kebersihan. Nanti terkait hasil evaluasi akan diambil kebijakan dari pimpinan,” imbuhnya.
Pihaknya juga meminta kajian dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten terkait dampak CFN dari sisi ekonomi. Adapun sampai saat ini, CFN masih diagendakan sekali dalam sebulan. “Untuk durasinya di perpanjang atau nggak ya itu nanti,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Srihadi mengatakan pihaknya menerjunkan 12 personel untuk membantu pembersihan sampah di Jalan Pemuda setelah gelaran CFN berlangsung.
“Kalau tonasenya sampah berapa belum kita hitung secara pasti, namun sampahnya meningkat, makanya kami terjunkan tim. Kemarin ada 12 orang kerja dari subuh sampai pagi (membersihkan sampah),” tukasnya. (mur)
Puluhan Murid SD Keracunan
PULUHAN murid Sekolsh Dasar Negeri (SDN) 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, keracunan setelah mengonsumsi jajanan dari pedagang asongan, Senin (13/2). Sempat dirawat di Puskesmas, mereka akhirnya diperbolehkan pulang. Kapolsek Mejobo, AKP Cipto mengatakan, sebelum upacara bendera, jamak siswa-siswi SDN 2 Mejobo menyantap cemilan jenis (maklor, jasuke dan cilor) yang dibelinya dari penjual keliling di depan gerbang sekolah. Saat upacara berlangsung, beberapa murid di antaranya terlihat kesakitan mual dan pusing hingga diarahkan untuk beristirahat. Menyusul kemudian selesai upacara, sejumlah siswa mulai bertahap mengalami gejala keracunan seperti sakit perut, kepala pusing, muntah dan pingsan.
“Diduga keracunan usai makan jajanan yang dibelinya di pedagang di depan sekolah,” kata Cipto, saat dihubungi melalui ponsel.
Menurut Cipto, tercatat ada 26 pelajar SDN 2 Mejobo yang keracunan. Sebanyak 16 murid diantarkan ke rumah masing-masing karena bergejala ringan dan 10 murid dilarikan ke Puskesmas Jepang, Mejobo, untuk menjalani perawatan karena kondisnya lemas.
“Sore ini semua sudah dipulangkan dari Puskesmas,” kata Cipto.
Sementara itu WN (34), seorang pedagang asongan keliling yang diduga menjajakan makanan tak higienis hingga menyebabkan puluhan murid SDN 2 Mejobo keracunan sudah diamankan Polsek Mejobo. Polisi juga menyita sejumlah barangbukti di antaranya jasuke, maklor dan cilor. Termasuk, sisa jajanan yang dikonsumsi murid saat jam istirahat. WN sendiri mengaku baru pertama kali berjualan di SDN 2 Mejobo meski sudah enam bulan ini berkeliling. “Selama ini belum ada yang keracunan dan WN syok. Pengakuannya bahan-bahan untuk jajanan baru semua. Kami kirim sampel ke laboratorium untuk diperiksa. Sementara masih saksi,” pungkas Cipto. (kpc)