1 minute read

UMKM Sehat Mampu Hadapi Perubahan Ekonomi Global

YOGYA, TRIBUN - Pemerintah DI Yogyakarta didorong untuk melakukan penguatan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tujuannya UMKM di DIY mampu bertahan di tengah ancaman resesi.

Kepala Tim Perumusan Kebijakan

Advertisement

Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI DIY, Rifat Pasha mengatakan, UMKM perlu terintegrasi dengan rencana integrated marketing plan dan action Rifat beralasan, UMKM yang sehat bisa menjaga pertumbuhan ekonomi masyarakat dan memperkuat daya ta- han usaha menghadapi volatilitas atau perubahan besar dalam perekonomian global.

“Pelaku ekonomi, termasuk UMKM, harus menyiapkan diri menghadapi kondisi yang mungkin terjadi dengan strategi yang adaptif dan fleksibel yang bisa bertahan di tengah ancaman resesi,” katanya, Senin (13/2).

Ia melanjutkan, BI memiliki program yang terdiri korporatisasi UMKM berbasis klaster, penguatan kapasitas produksi dan usaha, serta penguatan akses pembiayaan supaya UMKM naik kelas.

“Kami mendorong agar pemangku kebijakan di daerah terus melakukan pengembangan UMKM melalui kebijakankebijakan yang diterapkan. UMKM harus terus bergerak dan berdaya, agar dapat ikut andil menurunkan angka kemiskinan. Apalagi, UMKM juga bisa menyerap tenaga kerja dan menjaga pertumbuhan ekonomi di DIY,” lanjutnya. Sementara Wakil Ketua Umun Bidang UMKM, Koperasi dan Digital Marketing Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Hermawan Ardiyanto mengungkapkan, pelaku UMKM menopang perekonomian hampir di setiap negara. Bahkan, mampu menyerap 97 persen tenaga kerja nasional dan berkontribusi 65 persen kepada PDB. Sayangnya, UMKM di DIY masih menemui beberapa kendala, termasuk akses pasar, kualitas dan produktivitas, serta penguasaan teknologi dan ekosistem digital. “UMKM juga seringkali terkendala dengan pemenuhan bahan baku dari barang yang mereka produksi. Berdasarkan survei BPS (2020) dan Kadin DIY (2021), permasalahan pokok UMKM di DIY terutama pemasaran dan permo- dalan,” ungkapnya. Melihat hal tersebut, Wawan berharap, para pemangku kebijakan di daerah bersinergi dan berkolaborasi mendukung penguatan UMKM serta menfokuskan program pendampingan UMKM dari hulu ke hilir.

“Kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian akan berdampak pada UMKM, sehingga seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung UMKM tetap kuat bertahan dan tumbuh, harus berkolaborasi. UMKM harus mampu tersebut,” imbuhnya. (maw)

This article is from: