2 minute read
KUR Sebesar Rp450 T Disediakan untuk
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
JAKARTA, TRIBUN - Pemerintah
Advertisement
Indonesia mengalokasikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) senilai Rp450 triliun pada 2023. Dana KUR tahun ini meningkat 20 persen dibandingkan alokasi tahun lalu, senilai Rp373 triliun.
Airlangga mengatakan, toko kelontong SRC dapat memiliki daya saing melalui program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan PT SRC dengan kontribusi yang besar dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi. mulai menaruh perhatian pada keberlanjutan lingkungan. “Ketiganya harus dilakukan para pengusaha, jika ingin masuk ke pasar luar negeri, satu di antaranya pasar kawasan ASEAN,” lanjut Mantan Dubes RI untuk Selandia Baru tersebut.
Indonesia Sembilan (SRCIS) yang mencakup pengembangan usaha, ekspansi pasar, hingga perluasan akses digitalisasi.
Di sisi lain, imbuhnya, diperlukan dukungan pemerintah, khususnya dalam hal regulasi. Penting bagi pengusaha untuk mendapat kemudahan regulasi dari pemerintah guna menggarap peluang pasar ASEAN.
“Jangan sampai regulasi justru menjadi batu sandungan,” tandas Tantowi.
Sementara Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta menambahkan, DIY memiliki banyak produk unggulan yang bisa diperluas pasarnya ke luar negeri, termasuk kawasan ASEAN.
“Kadin DIY pun siap memfasilitasi penjualan langsung produk-produk UMKM DIY melalui trading warehouse di Australia dalam waktu dekat ini,” janjnya. (maw)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan UMKM, terutama dari aspek pembiayaan. “Pemerintah juga mendukung program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan berbagai pihak untuk memperkuat pemberdayaan UMKM, agar semakin naik kelas dan meningkat daya saingnya di era transformasi digital,” ujar Airlangga dikutip dari Antara, Senin (13/2).
“Mitra SRC bisa mendapat fasilitas kredit dengan nilai hingga Rp500 juta. Saya yakin, 225.000 toko kelontong yang tergabung dalam SRC merupakan pengusaha UMKM yang kredibel dan bankable, sehingga dapat memperoleh kredit yang disediakan pemerintah,” kata dia. Sementara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, di tengah tantangan resesi tahun ini, UMKM menjadi penopang ekonomi
Oleh karena itu, pengembangan UMKM perlu menjadi fokus tahun ini untuk menjadi bekal pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global. Menurutnya, program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan SRCIS kepada toko kelontong SRC menjadi salah satu contoh sukses kemitraan kolaboratif dalam rangka penguatan UMKM.
“Kadin bersama Sampoerna bersama-sama menguatkan UMKM melalui bentuk kemitraan yang inklusif untuk UMKM. Ini gerakan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto Oktober lalu untuk menaikkan kelas UMKM,” ujarnya. (kpc)
Nilai Tukar Rupiah Sempat Melemah
JAKARTA, TRIBUN - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat berada di level Rp15.223 pada Senin (13/2) sekitar pukul 10.12. Tercatat nilai tukar mata uang Garuda melemah 90 poin. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Jumat (10/2), nilai tukar rupiah di level Rp15.133. Berdasarkan pantauan Tribunnews, pergerakan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi di sepanjang pekan kemarin. Mengutip Bloomberg spot pada Senin
(6/2) silam, kurs rupiah berada di level Rp15.055 per dolar AS. Kemudian pada Selasa (7/2) rupiah melemah 93 poin ke level Rp15.148.
Lalu Rabu (8/2) berada di level
15.096, dan Kamis (9/2) nilai tukar mata uang Garuda tidak mengalami perubahan, alias stagnan. Sedang pada Jumat (10/2), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.133. Fluktuasi ini disebabkan sejumlah faktor, salah satu yang utama adalah sentimen Bank Sentral AS atau The
Fed terkait pengaturan suku bunga. Kemudian, menguatnya mata uang Garuda didorong juga oleh fundamental ekonomi Indonesia, misalnya pertumbuhan ekonomi ataupun aliran modal asing di pasar keuangan domestik, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga. Serta imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda. (tribunnews)