1 minute read
Dua Kampung Hilang Diterjang Proyek Tol
KLATEN, TRIBUN - Dua kampung di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten dipastikan hilang kena terjang proyek jalan tol Yogyakarta-Solo. Sebagian warga akhirnya memilih pindah dari kampung yang telah mereka ditinggali sejak puluhan tahun lalu.
Kepala Desa Joton, Aris Gunawan menyampaikan dua kampung yang hilang diterjang tol itu berada di Kampung Bladu RT 04 dan Kampung Desan Wetan RT 05. “Sekitar 90 kepala keluarga (KK) di dua RT itu harus direlokasi karena kena proyek tol,” ujarnya, Minggu (15/1).
Advertisement
Menurut dia, dua kampung yang diterjang proyek jalan bebas hambatan itu masuk ke dalam RW 02. Sebagian warga yang terdampak proyek itu berencana untuk iuran membeli dua patok sawah dan akan ditinggali oleh 23 kepala keluarga.
Adapun puluhan kepala keluarga lainnya telah membeli tanah dan rumah baru yang masih berada di desa itu. “Kemarin mereka sudah berencana relokasi ke sawah, jadi beli tanah sawah dua patok dan dihuni sekitar 23 KK kalau sisanya sudah dapat tanah pekarangan,” ucapnya. Aris menjelaskan, selain dua kampung yang hilang diterjang tol, dua masjid di desa itu juga bakal dikukut proyek strategis nasional (PSN) itu. Dua masjid itu adalah masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk tanah kas desa (TKD), kata dia juga kena terjang proyek jalan tol. Luasnya, mencapai 3,8 hektare yang terbagi dalam 25 bidang tanah.
“Itu ganti ruginya sekitar Rp42 miliar, luasnya sekitar 3,8 hektar dari
25 bidang tanah,” imbuhnya. Kasi Pengadaan Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono mengatakan, pembayaran ganti rugi tol di Desa Joton memakan waktu hingga tiga hari. Pelaksanaan mulai Selasa (10/1) hingga Kamis (12/1) kemarin. Total selama tiga hari itu terdapat 206 bidang tanah yang dibayarkan ganti kerugiannya dengan nilai total mencapai Rp255 miliar. “Ini desa paling terdampak proyek tol di Klaten karena untuk pembangunan simpang susun,” tukasnya. (mur)