4 minute read
Dosen UII Belum Bisa Dihubungi
Ahmad Munasir Masuk ke Amerika Serikat
Jika dibutuhkan bantuan pendampingan atau penjemputan, UII akan berkoordinasi dengan Kemlu RI dan/atau KJRI New York.
Advertisement
Fathul Wahid
YOGYA, TRIBUN - Upaya pelacakan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama atau AMRP menemui titik terang. Rektor UII, Prof. Fathul Wahid mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima oleh keluarga melalui UII dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), AMRP terdeteksi masuk Amerika Serikat melalui
Bandara Boston pada Senin, 13 Februari 2023 lalu. Temuan ini berdasarkan data dari United States Customs and Border Protection (US CBP). “UII dan keluarga menyampaikan teri-
ke halaman 11
Minta Terbitkan Yellow Notice
UNIVERSITAS Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengirim surat kepada Sekretaris National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice terkait hilangnya dosen Ahmad Munasir Rafie
Adinia Wirasti Pilah
Sampah
ARTIS Adinia Wirasti mengaku membiasakan diri untuk memilah sampah di rumahnya sendiri. Jadi, ia tak menyatukan sampah organik dan anorganik. Tak menyatukan sampah organik dan anorga-
Hukuman Seumur Hidup
untuk Mafia Bola
JAKARTA, TRIBUN - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengambil langkah cepat untuk memberantas tindak match fixing atau pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola di Indonesia. Guna memberantas tindak pengaturan skor itu, Erick meminta dukungan kepada pihak kepolisian dan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. Erick juga sudah menyatakan komit-
ke halaman 11
Pratama (AMRP). “Kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP melalui Pelayanan dan Perlindungan WNI di Luar Negeri, Ke-
ke halaman 11
Belum diketahui ada keperluan/misi apa AMRP berada di Boston, sepulangnya dari tugas di Norwegia. Sampai berita ini diturunkan, AMRP belum bisa dihubungi oleh pihak kampus atau keluarga.
Lukisan Estetik Berbahan Cangkang Telur
Berbicara tentang seni dan kerajinan tangan tak pernah ada habisnya. Sebab, dua hal itu tak pernah terlepas dari keunikan dan ciri khasnya tersendiri. Sehingga tak heran, apabila para seniman dan perajin kerap berlomba-lomba memunculkan karya unik dan berbeda dari biasanya. Bahkan, tak jarang mereka memanfaatkan bahan yang ada di kehidupan sehari-hari menjadi karya seni dan kerajinan tangan, termasuk cangkang atau kulit telur.
Bagi kebanyakan orang, cangkang telur dianggap menjadi limbah rumah tangga begitu selesai dimasak isinya. Namun, tidak bagi Heri Sutrisno, warga Desa Bajangrejo, Kecamatan Banyuurip,
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Pria berusia 49 tahun itu menyulap cangkang telur menjadi produk kerajinan tangan dan lukisan estetik bernilai seni tinggi. Ia pun berhasil meraup pundi-pundi rupiah lewat cangkang telur.
Video Pilihan Terbaik IG/@adiniawrst
ke halaman 11
TRIBUN
Menanti Kartu Merah dari Ketua Umum PSSI
KETUA Umum PSSI, Erick Thohir, mengeluarkan pernyataan tegas. Ia tidak akan menoleransi pengaturan skor di sepak bola. Ia mengancam, segala bentuk pelanggaran, khususnya mafia sepak bola, akan diberi “kartu merah”. Pengaturan skor di sepak bola Tanah Air memang bak (maaf) kentut: Baunya ada, tapi wujudnya tidak ada. Praktik kotor itu berjalan sangat sistematis dan terstruktur. Tak cuma wasit, pemain hingga pelatih pun tdilibatkan.
Akibatnya, sepak bola nasional sulit untuk berkembang. Tim Nasional Indonesia juga seret dari torehan prestasi. Para pemain tidak mampu tampil optimal, bahkan cenderung takut apabila para mafia sepak bola sudah bergerilya.
Mereka mempunyai pengaruh kuat dalam hampir setiap laga di semua kompetisi sepak bola di negeri ini. Demikian pula untuk level Tim Nasional. Para mafia juga menjadi penentu, tim mana yang promosi dan degradasi. Beberapa orang yang terlibat mafia sepak bola memang pernah terjerat hukum dan menjalani hukuman penjara. Namun, satu hal yang menjadi catatan, mereka hanyalah pion. Mereka cuma pelaksana, bukan aktor utama.
Mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, bahkan menyebut bahwa di dunia sepak bola kita ada anjing gila, ada singa, ada macan. Salah-salah bersikap dan bertindak, PSSI rawan kena serangan: dicakar, digigit, atau dimangsa. Pertanyaannya, seberani itukah Erick akan melakukan revolusi sepak bola nasional? Mampukah ia membersihkan sepak bola kita dari para mafia, terutama pengaturan skor? Akankah ia sehebat saat menjadi Menteri BUMN?
Dukungan Polri
Untuk membersihkan sepak bola Indonesia dari otak hingga pembantu aktor mafia, Erick akan melakukan proses tegas. Selain pidana, ancaman larangan seumur hidup berkecimpung di sepak bola akan dijatuhkan oleh
PSSI. PSSI menggandeng pula FIFA untuk menjalankan misi itu. Ia pun menjalin kerja sama dengan Polri, membentuk sistem terintegrasi untuk mencegah pengaturan skor. Ia tidak mau sekadar basa-basi di permukaan kulit.
Kapolri sangat mendukung program Erick dalam upaya menjalankan sepak bola Tanah Air yang berkeadilan. Jenderal Listyo Sigit siap membentuk kembali Satuan Tugas atau Satgas Anti-Mafia Sepak Bola untuk beres-beres.
Satgas Anti-Mafia Sepak Bola bentukan Polri akan terus mengawal setiap penyelenggaraan laga di Liga 1, Liga 2, Liga 3, atau seluruh kegiatan PSSI. Saat ini, ada 15 SubSatgas Anti-Mafia Sepak Bola tersebar di Indonesia.
Melihat komitmen Erick serta dukungan Polri dalam upaya membuat sepak bola nasional lebih baik patut mendapat dukungan dan apresiasi. Dukungan publik, khususnya para suporter, bakal memperingan kinerja mereka. Tak dimungkiri, khalayak sudah jengah dengan berbagai drama di kancah sepak bola Indonesia. Praktik pengaturan skor dan sejenisnya masih marak menyeruak. Tapi, sikap tegas dari otoritas masih jauh dari kata konkret.
Semoga iklim sepak bola di Tanah Air akan benarbenar membaik di bawah pimpinan Erick. Semoga para mafia pengaturan skor tidak lagi bergentayangan. Publik menanti dan akan menagih kartu merah dari Erick. (*)
PUBLISHER: H. Ciptyantoro VICE
PUBLISHER: Heru Kuncara EDITOR IN
CHIEF/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo
PRODUCTION MANAGER: Hendy Kurniawan
NEWS MANAGER: Sigit Widya DIGITAL MANAGER: Ikrob Didik Irawan EDITOR
SENIOR: Setya Krisna Sumarga EDITOR: Agus Wahyu Triwibowo, Agung Ismiyanto, Singgih Wahyu Nugraha, Susilo Wahid Nugroho, Hari Susmayanti, Iwan Al Khasni, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph Hary Wibowo, Joko Widiyarso, Bramasto Adhy
REPORTER: Gaya Lufityanti, Yudha Kristiawan, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, Christi Mahatma Wardani, Noristera Pawestri, Hanif Suryo, Miftahul Huda, Bunga Kartikasari, Ardhike Indah, Yuwantoro Winduajie, Taufiq
Syarifudin, Neti I. Rukmana SLEMAN: Ahmad Syarifudin BANTUL: Santo Ari
Handoko GUNUNGKIDUL: Alexander Ermando KULON PROGO: Sri Cahyani
Putri MAGELANG: Nanda Sagita Ginting KLATEN: Almurfi Syofyan
PURWOREJO: Dewi Rukmini VIDEOGRAFER: Hamim Thohari, Turibius
Roswanda GRAFIS: Muhammad Fauziarakhman TATA WAJAH: Yoga
Hersogama, Nugroho Saputro, Mohamad Soleh OLAH VIDEO: Suluh Prasetya, Bayu Rusbianto, Afifudin, Veri Vesiano, Fembri Nugroho STAF IT: Benny Mail bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIS REDAKSI: Maria Rostanti BUSSINES
GENERAL MANAGER: Danang Purwoko MARKETING MANAGER: Edi
Utama VICE ADVERTISING MANAGER: Andi Sumarsono CIRCULATION
MANAGER: Domas Agustian AW VICE PRINTING MANAGER: Hermawan
FINANCIAL & OPERATIONAL MANAGER: Ridwan Mulyatno
BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)
5356766 (7618) Faks (021) 5495360 ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan
Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061,
EMAIL: tribunjogja@gmail.com