2 minute read

Terus Meningkat, Populasi Aglaonema

Kini Capai 54.700 Pohon di Sleman

SLEMAN, TRIBUN - Aglaonema menjadi tanaman hias yang digemari masyarakat beberapa waktu terakhir. Tanaman ini juga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah untuk pengembangannya.

Advertisement

Kabid Holtikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Liem Astuti mengatakan, untuk saat ini, aglaonema menjadi salah satu fokus pengembangan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“InsyaAllah pada 2023 ini, pemerintah pusat memberikan berbagai macam bantuan di beberapa wilayah di Indonesia dan salah satu di antaranya adalah di Sleman mengenai perkembangan aglaonema,” urainya saat memberikan sambutan pembukaan Aglaonema Indonesian Contest (AIC) #4 di Pakuwon Mall Yogyakarta, Sleman, Minggu (19/2).

Ia pun menilai, perkembangan ag- laonema di Sleman pada dua tahun terakhir tergolong bagus. Pasalnya, pada 2021, terdapat 17.900 pohon aglaonema dan berkembang lebih dari 54.700 pohon di 2022 atau naik sebesar 182,76 persen. “Wilayah pengembangan di Sleman tentu saja yang pertama ada di Tridadi. Yang kedua, di Cangkringan, Ngemplak, dan beberapa wilayah lainnya,” jelas dia.

A glaonema Indonesian Contest (AIC) #4 digelar oleh DPC Asa Sri Rejeki Sleman sebagai kontes aglaonema tingkat regional. Peserta tak hanya dari wilayah lokal, melainkan juga Bali, Majang, Kediri, Malang, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Ketua Asosiasi Aglaonema Nusantara (Asa), Agus Choliq mengatakan, ada lima kategori aglaonema dalam kontes ini, yaitu Juvenile Greg Hybrid, tunggal dewasa Greg Hybrid, majemuk Greg Hybrid, Juvenile umum, dan tunggal dewasa umum.

“Aglaonema ini memang tanaman yang sudah berwarna-warni sebagainya. Sehingga, penilaian tidak hanya dari kencantikannya, tetapi ada dari kesehatan, keserasian antara pot dan tanaman. Jadi, cukup kompleks. Kami dari Asosiasi Aglaonema Nusantara mengadakan kontes ini karena melihat dari spesies di Indonesia cukup banyak,” ujar Choliq.

Kontes selain untuk menyalurkan minat dan hobi juga untuk menyalurkan informasi lebih kepada masyarakat mengenai aglaonema. Ketua Panitia AIC #4 2023, Annas Susila Admaja, berujar, kontes ini merebutkan hadiah bernilai jutaan rupiah. “Dalam kontes kali ini, kami menargetkan jumlah peserta 150 pot tanaman dan dari hasil pendaftaran didapatkan peserta sebanyak 152 pot tanaman,” sambung Annas. (nei)

Peternak Nila Temukan Janin Bayi Perempuan Saat Jaring Ikan

PENEMUAN bayi tak bernyawa terjadi di Padukuhan Kronggahan I, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman pada Minggu (19/2). Kapolsek Gamping, Kompol Surahman, mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima oleh anggotanya, penemuan jasad bayi perempuan itu berada tepat di kolam ikan nila milik kelom- pok warga Trini Padukuhan Kronggahan I. Penemuan sekitar pukul 07.30 WIB, ketika Sigit Panja (36) dan Cicik Kardiyanto (45), warga Kalurahan Trihanggo sekaligus pengelola kolam, sedang menjaring ikan milik kelompok. Mereka mencium bau tak sedap, kemudian membongkar jaring dan mendapati bungkusan plastik dan kain. “Setelah dibuka oleh saksi, terdapat janin bayi yang sudah wafat dengan kondisi sudah rusak dan telah mengeluarkan bau. Atas kejadian tersebut saksi melaporkan kepada Bapak RW kemudian dilaporkan ke Polsek Gamping,” kata Surahman melalui keterangan resminya. Berdasarkan pemeriksaan oleh dr Novi dari Puskesmas Gamping, bayi tersebut telah meninggal dunia sejak tiga hari, dengan kondisi tali pusar telah terputus. “Dimungkinkan bayi dibuang tidak lama setelah dilahirkan,” urai Kompol Surahman. Jasad bayi tersebut dibawa ke RS Bhayangkara Kalasan Sleman untuk dilakukan visum luar. (nei)

This article is from: