4 minute read

TAK MAU JEMAWA

PEBALAP anyar tim Gresini Racing, Alex Marquez, tak ingin meremehkan kekuatan

Marc Marquez bersama

Advertisement

Honda pada MotoGP 2023, meski dia bakal menunggangi motor terkuat tahun lalu.

Setelah musim yang mengecewakan bersama

Honda, akhirnya Alex mengambil keputusan berani dengan menyeberang ke Gresini Racing.

Pebalap berusia 26 tahun tersebut menggantikan tempat Enea Bastianini yang dipromosikan ke tim Ducati Lenovo.

Bersama Gresini

Direct Points

• Alex tak mau jemawa meski pakai motor juara

• Tetap jagokan sang kakak, Marc Marquez bakal jadi juara

• Janji tak akan bocorkan rahasia Ducati

Racing pebalap yang tahun lalu hanya mengoleksi 50 poin tersebut, akan menunggangi Desmosedici GP 22. Motor tersebut sudah terbukti ketangguhannya di atas lintasan, di mana berhasil mengantarkan

Ducati meraih gelar juara dunia bersama Francesco

Bagnaia. Gelar juara dunia tersebut sekaligus mengakhiri puasa gelar Ducati selama 15 tahun lamanya. Dibekali motor yang kompetitif ternyata tak membuat

Alex Marquez pede bisa tampil lebih baik dari sang kakak Marc Marquez.

Menurutnya di awal musim semua pebalap dalam keadaan yang sama, motor dan nama besar pabrikan tidak akan membawa pengaruh yang besar. "Pada awal musim Anda setara dengan semua orang, terlepas dari nama dan motornya," ucap Alex dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Semua dimulai dari awal. Tentu, Ducati mengalami tahun yang sangat baik dan Honda kesulitan." Honda memiliki banyak masalah tahun lalu yang saya derita. Tapi seperti yang saya katakan semua orang memulai musim dengan poin nol," tuturnya.

Lebih lanjut Alex juga menyebut bahwa Marc akan tetap menjadi favorit juara dunia dengan segudang pengalaman yang dimilikinya. Apalagi, setelah operasi keempat pada tangannya, pebalap yang kerap disapa The Baby Alien tersebut mulai menunjukkan tajinya.

"Marc adalah pebalap terbaik di grid, kami tahu itu. Dia pria dengan gelar terbanyak. Pasti dia akan menjadi favorit. Saya melihat dia banyak berlatih," katanya.

"Tapi aku tidak merasa lebih baik atau lebih buruk dari dia. Kita semua akan memulai dengan cara yang sama, kita akan melihat lebih banyak di balapan pertama," ujar Alex.

Tahun ini akan jadi tahun pertama bagi Alex dan Marc mengarungi MotoGP dengan warna yang berbeda. Meski begitu, Alex memberikan jaminan bahwa dia tidak akan membocorkan rahasia Ducati pada Marc.

"Kami profesional, kami tahu bahwa kami harus memisahkan hal-hal di trek. Jauh dari trek balap, bagaimanapun, saya memiliki referensi terbaik dalam latihan dengan Marc. Dia selalu sangat cepat, entah itu motorcross atau flat track. Kami menikmati sesi latihan ini, tidak ada yang akan mengubah itu. Yang pasti saya tidak akan memberikan informasi MotoGP apapun dengannya, tetapi selain itu kami adalah saudara," kata Alex. (Tribunnews/Bolasport.com)

BERPOSEDua Pebalap Gresini Racing, Alex Marquez (kiri), dan Fabio Di Giannantonio berpose dengan motor barunya dalam peluncuran tim di Italia (21/1).

Kental Nuansa Indonesia

NUANSA Indonesia kembali menyelimuti Gresini Racing melalui livery baru yang mereka luncurkan untuk MotoGP 2023. Setelah Yamaha, Gresini Racing menjadi tim kedua yang meluncurkan livery terbaru untuk musim 2023 pada hari ini, Sabtu (21/1/2023).

Tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dalam livery terbaru tim yang didirikan oleh Fausto Gresini itu. Warna pale blue alias biru pucat masih mendominasi body motor yang dikombinasikan dengan corak segar berwarna warna merah.

Adanya corak merah tersebut menambah aura Ducati yang notabene adalah rekanan mereka sejak musim lalu. Motor Alex Marquez dan Fabio Di Giannantonio memiliki nuansa Indonesia yang kental dengan hadirnya beberapa sponsor. Beberapa brand 'nampang' di tubuh Desmosedici dari merk perusahaan oli hingga suku cadang kendaraan. Tidak hanya brand dengan latar bela- kang otomotif, peruhaan obat herbal ternama hingga kosmetik juga menghiasi Gresini Racing. Dengan susunan pebalap yang baru, tim yang bermarkas di Faenza, Italia itu optimistis tampil kompetitif pada MotoGP 2023. Hal tersebut diungkapkan oleh Alex Marquez sebagai rekrutan anyar mereka yang diboyong dari LCR Honda. Juara dunia kelas Moto2 musim 2019 itu semakin percaya diri setelah menjajal Desmosedici dalam agenda winter tes di Valencia, Spanyol. "Kami mendapatkan kesempatan untuk membalap dengan Ducati selama satu hari di Valencia, potensinya ada tapi saya tidak berada di limit," kata Marquez. "Jadi kami hanya perlu memahami dan mengambil keuntungan yang ada, tapi sensasi pertama motor ini menyenangkan. Kami tahu motor ini bisa bertarung dalam perburuan gelar juara," imbuhnya. (Tribunnews/Bolasport.com).

AFP PHOTO

Terlalu Tua untuk Ducati

SPORTING Director Ducati, Paolo

Ciabatti, mengungkapkan alasan kenapa Ducati saat ini tak berminat mendatangkan seorang Marc

Marquez (Repsol Honda).

Ducati menjadi pabrikan yang mendominasi tahun lalu, mereka berhasil meraih gelar juara dunia.

Selain itu, mereka juga berhasil menjadi yang terbaik di klasemen konstruktor maupun klasemen tim.

Tahun ini tim pabrikan Ducati maupun tim satelit melakukan perubahan dengan bongkar pasang pebalap. Di tim pabrikan mereka mempromosikan Enea Bastianini, untuk menggantikan tempat Jack Miller yang hengkang ke KTM.

Sementara itu, di tim satelit Gresini Racing mereka mendatangkan Alex Marquez untuk menggantikan kursi Enea Bastianini. Alex sendiri meninggalkan Honda setelah mengalami masa-masa yang kurang menyenangkan karena tidak mampu tampil kompetitif.

Selain Alex sebenarnya sang kakak Marc Marquez juga sudah memberikan ultimatum pada Honda jika tidak segera membaik akan hengkang. Jika hal itu benar terjadi pasti banyak tim yang akan membuka pintu garasi mereka, untuk sang pemilik delapan gelar juara dunia. Akan tetapi, tampaknya hal tersebut tidak berlaku untuk Ducati.

Pasalnya mereka menganggap bahwa The Baby Alien sudah terlalu tua. Hal tersebut disampaikan langsung oleh salah satu petinggi Ducati yaitu Paolo Ciabatti. "Marc Marquez adalah pebalap yang fantastis, tetapi dia 5 atau 6 tahun lebih tua dari pebalap yang kami miliki," ucap Ciabatti dikutip BolaSport.com dari Motosan. "Jadi kami lebih memilih untuk fokus pada pebalap yang berkembang bersama Ducati." Sejak tahun 2021 Ducati memang mengubah pendekatan mereka denngan lebih mengedepankan pebalap muda. Keputusan terbukti membuahkan hasil tahun lalu, di mana Ducati mampu mengakhiri puasa gelar selama 15 tahun setelah Francesco Bagnaia memenangkan gelar juara dunia. (Tribunnews/Bolasport.com)

SWIATMOTOCYKLI.COM

SWIATMOTOCYKLI.COM

DESMOSEDICI GP 22- Motor baru Pebalap Gresisi Racing, Alex Marquez. Motor Desmosedici GP 22 ini warisan dari pebalap Ducati, Francesco Bagnaia yang jadi juara MotoGP 2022

This article is from: