2 minute read

Peternak Langsung Cari Pedet

Next Article
Jaga Kondisi

Jaga Kondisi

 Pemkab Sleman Salurkan Bantuan Kompensasi Dampak Penyakit Mulut dan Kuku Ternak

SLEMAN, TRIBUN - Para peternak di Sleman yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan peliharaannya mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah. Bantuan ini diberikan untuk membangkitkan dan memulihkan usaha peternakan setelah terdampak wabah tersebut.

Advertisement

Asep Trihantoro, peternak asal Kalurahan Sumberharjo, Prambanan, semringah menerima buku rekening berisi uang tunai Rp10 juta dari bantuan tersebut. Ia mengaku, bantuan tersebut akan digunakan lagi untuk membeli anakan sapi berumur sekitar 1,5 tahun.

“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Dengan bantuan PMK, ini saya sanggup membeli pedet (anak sapi, red) lagi. Rp10 juta ini minimal dapat pedet umur wayah birahi. Saya mau untuk membeli itu,” kata Asep, setelah acara penyerahan buku rekening di kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Kamis (26/1).

Asep bercerita, ketika wabah PMK merebak di Kabupaten Sleman, dirinya terpaksa harus kehilangan satu pedet dari tiga sapi yang dipeliharanya. Ia lalu melaporkan kematian sapinya itu dan tercatat di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan DP3

Sleman Ir Suparmono mengatakan, pemberian bantuan tahap kedua ini diberikan kepada 180 peternak dengan jumlah ternak 211 sapi dan 6 kambing/domba.

Nilai total bantuannya sekitar Rp2.119.000.000. Bantuan tersebut diberikan kepada peternak yang ternaknya mati ataupun dipotong bersyarat berdasarkan data iSIKHNAS tanggal 6 Mei-3 Agustus 2022.

“Kami meminta kepada peternak yang telah meneri- ma bantuan agar memanfaatkan dananya untuk membeli bibit ternak sapi dan kambing ataupun domba lagi. Harapannya untuk memulihkan dan meningkatkan usaha peternakannya,” kata dia.

Pemberian bantuan bagi ternak mati/ potong bersyarat karena PMK ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 518/KPTS/ PK.300/M/7/2022 tentang pemberian kompensasi dan bantuan dalam keadaan tertentu darurat penyakit mulut dan kuku. Jenis bantuan berupa uang tunai, dengan besaran bagi sapi dan kerbau Rp10 juta, kambing dan domba Rp1,5 juta, dan babi Rp2 juta. Suparmono mengatakan, ternak mati ataupun dipotong bersyarat akibat PMK dan telah diajukan untuk mendapatkan bantuan kompensasi berjumlah 655 ekor, dengan rincian 634 sapi dan 21 kambing/domba. Ternak tersebut milik 554 peternak. Dari jumlah tersebut, total kompensasi yang ditarget dapat dicairkan dari pemerintah pusat sebesar Rp 6.391.500.000.

Penyaluran bantuan pada tahap pertama telah dicairkan senilai Rp789 juta dan diberikan kepada 64 peternak untuk kompensasi 78 sapi dan 6 kambing. Bantuan PMK ini diberikan kepada peternak dalam bentuk

DAPAT PENGGANTI uang tunai, berupa saldo di buku rekening.

 Para peternak di Sleman yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan peliharaannya mendapatkan bantuan uang tunai dari pemerintah.

 Bantuan ini diberikan untuk membangkitkan dan memulihkan usaha peternakan setelah terdampak wabah tersebut.

 Setidaknya ada 554 peternak sapi, kambing, maupun domba di Sleman yang akan menerima bantuan.

Meringankan

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, berdasarkan data penerima ganti rugi di Kabupaten Sleman, masih ada sekitar 310peternak yang belum mendapatkan bantuan. Jumlah tersebut untuk 347 kambing/domba dan 9 sapi. Kustini meminta para peternak tersebut agar bersabar menunggu.

“Ya, saya minta menunggu, semuanya tetap berproses. Tapi, insyaAllah, pemerintah akan membayar ganti rugi untuk membantu meringankan beban para peternak kita,” kata dia. (rif)

This article is from: