2 minute read

Salurkan Bansos Seumur Hidup Bagi Lansia

 DPRD DIY dan Pemda Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem di DIY

YOGYA, TRIBUN - DPRD DIY bersama Pemerintah DIY tengah merancang program penanggulangan fenomena kemiskinan ekstrem di wilayah ini. Salah satu rencananya adalah memberikan bantuan sosial (bansos) seumur hidup bagi lansia yang tidak lagi produktif.

Advertisement

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, menjelaskan masyarakat miskin ekstrem mayoritas merupakan lansia yang tidak lagi bisa berproduktivitas. “Ketika warga sudah lansia tidak mungkin lagi produktif atau dia difabel berat, maka itu adalah kewajiban negara untuk membantu,” katanya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (26/1).

Huda mengatakan, penanganan kemiskinan perlu fokus pada dua yakni pemenuhan kalori makanan warga miskin ekstrem.

Selain itu, Pemda DIY perlu menaruh perhatian secara khusus kepada dua daerah yang memiliki persentase kemiskinan tinggi yakni, Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo.

“Kalau warga seperti ini diberi bansos seumur hidup dalam artian diberi kecukupan dana untuk mencukupi kalori mereka artinya harapan kita akan bisa menurunkan angka kemiskinan,” jelasnya.

Menurutnya, pemberian bansos ini tidak akan masif di seluruh kabupaten/ kota. Akan tetapi, fokus di kantong-kantong kemiskinan seperti Kulon Progo, Gunungkidul, dan beberapa kecamatan.

Adapun terkait jenis bantuan yang disalurkan, Huda mengusulkan dalam bentuk sembako.

Dia mengatakan, Pemerintah DIY dapat menggandeng warung-warung lokal dalam menyediakan barang kebutuhan pokok untuk ke-

Susun Strategi

DPRD DIY bersama Pemerintah DIY berencana beri bansos seumur hidup bagi lansia tidak produktif.

Penanganan kemiskinan fokus pada pemenuhan kalori makanan warga miskin ekstrem. Bansos yang akan disalurkan berupa sembako.

DPRD DIY memprediksi sekitar 20 ribu KK yang akan mendapatkan bantuan sosial tersebut.

Pendanaan diupayakan melalui dana keistimewaan (Danais).

lokal sehingga warga mengambil sembako di situ,” jelasnya.

Huda memprediksi ada sekitar 20 ribu KK yang akan mendapatkan bantuan sosial tersebut. Adapun terkait pendanannya akan diupayakan melalui dana keistimewaan (Danais).

“Penduduk miskin DIY ada 11,49 persen atau 463,63 ribu orang dan yang miskin ekstrim sekitar 3-4 persen atau 20 ribuan KK. Untuk jumlah tepatnya kita masih pendataan,” jelas Huda.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengaku tengah melakukan pembahasan dengan legislatif untuk memberikan bantuan seumur hidup terhadap masyarakat miskin di wilayah DI Yogyakarta.

rongga, akibatnya menjadi lebih rentan patah tulang. Pegel linu atau mialgia yang cukup sering dikeluhkan masyarakat, bisa masuk dalam reumatik yang menyerang otot. Sementara contoh reumatik yang menyerang jaringan ikat ialah lupus dan penyakit autoimun lainnya. Sedangkan nyeri yang terjadi pada sendi, merupakan salah satu contoh reumatik sendi. “Jadi reumatik itu lingkupnya luas. Gangguan yang meliputi tulang, sendi, jaringan ikat, maupun otot, ya itu reumatik. Masing-masing tentu ada cirinya,” katanya dalam Bincang Kesehatan Tribun Jogja , Kamis (26/1).

Upaya pencegahan reumatik pun berbeda-beda. Namun secara umum gaya hidup sehat menjadi jurus ampuh mencegah reumatik dan penyakit lainnya. Memperhatikan asupan nutrisi menjadi penting, terutama dengan mengonsumsi makanan sehat. Indonesia kaya akan pangan sehat, tidak sulit juga bagi masyarakat untuk mengakses bahan pangan yang kaya akan kalsium, protein, dan nutrisi lain. “Makan teratur dengan nutrisi seimbang menjadi penting. Untuk memperoleh kalsium tidak hanya susu, bisa dengan kedelai, ikan. Protein juga bisa didapatkan dari putih telur, ikan, daging ayam bagian dada, tempe. Kita ini diuntungkan bisa menjangkau tempe dengan mudah. Selain itu juga dibutuhkan olahraga yang teratur,” terangnya. Pencegahan reumatik juga bisa dilakukan dengan pengecekan kesehatan Sedunia mungkin. Sehingga ia menganjurkan masyarakat yang mengalami gejala reumatik untuk segera memeriksakan diri. Dengan begitu pencegahan lainnya bisa dilakukan lebih awal, sehingga tidak semakin parah. Selain faktor usia, reumatik juga bisa terjadi karena genetik. Sehingga penerimaan diri juga menjadi penting. (maw/ord)

This article is from: