2 minute read

Klaim Telah Pulih 100 Persen

PEBULU TANGKIS ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, sudah tidak memiliki masalah dengan pinggangnya yang didera cedera panjang. Praven berbicara mengenai perkembangan cedera yang menyebabkan dirinya harus menepi tampil di berbagai turnamen bulu tangkis. Masalah pada pinggang pada awal tahun lalu cukup menganggu hingga dia tidak bertanding sejak mundur dari Indonesia Open 2022. Praveen baru kembali turun ke lapangan pada babak 32 besar Indonesia Masters 2023 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2023). Sayangnya langkah Praveen dan pasangan tandingnya, Melati Daeva Oktavianto, harus terhenti di penampilan pertama.

Praveen/Melati dibekuk pasangan kuda hitam asal China, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China), dalam dua gim langsung dengan skor 17-21, 13-21. Meski menelan kekalahan, Praveen masih bisa melihat sisi positif dari pertandingan tersebut. Dia mengaku cukup gembira karena bisa bermain kembali tanpa kendala. Dia kini hanya membutuhkan waktu beradaptasi pasca-cedera. "Kondisi pinggang sudah tidak ada sakit sama sekali," ucap Praveen. "Mungkin kan gini dulu sudah bisa bergerak bebas, terus saya sekitar empat bulan saya enggak bisa melakukan apapun jadi mungkin banyak memori yang harus diingat-ingat lagi. Jadi ya harus banyak latihan lagi."

Advertisement

Pemain kelahiran Bontang tersebut melanjutkan bahwa cederanya sudah dinyatakan pulih secara sepenuhnya. Kendati demikian, dia mendapatkan saran dari tim dokter untuk menahan diri jika kembali merasakan sakit.

"Kalau dibilang 100 persen (pulih cedera) sudah. Kalau dokter sih tidak (ada evaluasi soal cedera) ya, sudah tidak ada masalah. Tapi yang harus di garis bawahi kalau ada sakit ya jangan dipaksain," katanya. (Tribunnews/Bolasport.com)

F1 2023 Wajib Helm Berkamera

MULAI musim F1 2023, semua pebalap Formula One (F1) wajib menggunakan helm berkamera, atau helmet cam. Nantinya, dalam beberapa balapan, penonton dapat menyaksikan sudut tayangan berbeda yang direkam dari helm berkamera pebalap. Sudut kamera yang inovatif telah menjadi favorit para penggemar sejak diuji coba oleh Fernando Alonso dalam sesi latihan di F1 Belgia 2021.

Penggunaan wajib teknologi helmet cam untuk semua pembalap F1 telah dikonfirmasi setelah mencapai kesepakatan dengan perusahaan Italia Racing Force Group. Kabarnya FIA telah mengonfirmasi perintah penggunaan teknologi untuk setiap pebalap pada musim balap mendatang atau di F1 2023.

"Setelah uji coba kamera helm generasi terbaru selama acara

KAMERA - Kamera berdiameter satu sentimeter akan terpasang pada helm setiap pebalap di F1 2023 baru-baru ini, terbukti sukses besar, menghasilkan masukan positif yang signifikan dari penggemar sebagai tambahan berharga untuk siaran grand prix,” bunyi pernyataan dari FIA pada bulan Agustus lalu.

"Oleh karena itu, diusulkan dan disetujui dengan suara bulat untuk memperbarui peraturan teknis 2023, mewajibkan penggunaan kamera helm ini untuk semua pembalap mulai tahun 2023 dan seterusnya," lanjut pernyataan itu, dikutip GridOto dari gpfans.com pada Kamis (24/1/2023).

Kini penyedia teknologi tersebut telah dikonfirmasi, Racing Force Group menyediakan kamera kecil bernama 'The driver's Eye' yang berdiameter kurang dari satu sentimeter dan bobotnya lebih ringan dari dua gram.

Rilis menyatakan: "Racing Force Group dan Formula 1 hari ini menandatangani perjanjian untuk penggunaan teknologi kamera helm di kejuaraan dunia Formula 1 2023."

"The driver's Eye" adalah kamera mikro homologasi FIA (berdiameter delapan milimeter dan berat 1,43g) yang diposisikan setinggi mata pada bantalan pelindung di bagian dalam helm pebalap. Teknologi ini akan tersedia sepanjang musim 2023 untuk semua pembalap dan produsen helm di grid Formula 1. (Tribunnews/Gridoto.com)

This article is from: