7 minute read
Perketat Pengawasan di Pasar Hewan
Sebanyak 90 Sapi Terkena Penyakit LSD
KLATEN, TRIBUN - Pihak pengelola Pasar Hewan
Advertisement
Prambanan, Kabupaten
Klaten memperketat pengawasan pada hewan ternak sapi yang masuk di pasar hewan yang berada di Desa
Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan itu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan yang dilakukan pengelola pasar untuk menekan penyakit lumpy skin disease (LSD).
“Kami perketat pengawasan LSD dengan cara pemeriksaan di pintu pasar oleh petugas mantri hewan,” ujar Kepala Pasar Hewan Prambanan, Kusno Tri Juniyanto, Kamis (26/1).
Ia mengatakan, apabila ditemukan sapi yang terjangkit LSD atau mengarah positif LSD maka pihaknya akan meminta peternak sapi yang akan jualan itu untuk pulang dan tak bisa masuk ke Pasar Hewan Prambanan. “Namun, sampai saat ini di pasar hewan Prambanan belum ditemukan penyakit LSD. Besok info dari mantri hewan juga akan diadakan vaksin LSD serentak di kandang hewan. Harapannya penyakit ini bisa terus ditekan,” ucapnya.
Sementara itu hingga pekan keempat Januari 2023, terdapat 90 kasus lumpy skin disease (LSD) yang ditemukan di Kabupaten Klaten. Meski begitu, belum ada laporan sapi yang mati
DISEDIAKAN VAKSIN akibat penyakit kulit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Pengelola Pasar Hewan Prambanan, Kabupaten Klaten memperketat pengawasan pada hewan ternak sapi yang masuk.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya pencegahan yang dilakukan pengelola pasar untuk menekan penyakit LSD.
Pasalnya hingga pekan keempat Januari 2023, terdapat 90 kasus LSD yang ditemukan di Kabupaten Klaten.
Meski begitu, belum ada laporan sapi yang mati akibat penyakit kulit yang disebabkan oleh virus tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Triyanto menjelaskan kasus penyakit LSD di Klaten terdeteksi sejak awal Januari 2023. “Itu penyebaran sejak awal bulan sampai sekarang,” katanya, Kamis (26/1). Menurut Triyanto, puluhan ekor sapi yang suspek LSD itu tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Klaten. Tiga kecamatan paling banyak ditemukan kasus LSD adalah Kecamatan Tulung, Jatinom dan Kemalang.
Penanganan dilakukan dengan berbagai cara mulai dari pemberian obat, pemisahan dengan sapi yang sehat, dan juga menjaga kebersihan kandang hewan ternak. Termasuk, menyemprot disinfektan dan obat anti lalat di sekitar kandang. Pihaknya juga melakukan vaksinasi LSD melalui lima Puskeswan yang ada di Klaten yakni di Puskeswan Jatinom, Karangnongko, Jogonalan, Trucuk, dan Kota Klaten. “Total sudah 2.760 dosis vaksin yang kami sebar. Februari kami ambil 10 ribu dosis lagi,” ucapnya. Guna menangkal penyebaran kasus itu, kata dia, pihaknya telah mengintensifkan pengawasan di perbatasan dan meminta warga untuk menyetop membeli ternak di daerah penyebaran LSD. Peternak juga diminta lapor jika dicurigai ternaknya terpapar LSD.
“Ciri-ciri hewan terkena LSD ini kulitnya bintikbintik. Jika hewan sudah ada indikasi ini berarti sudah terkena LSD, segera hubungi dokter hewan terdekat. Tujuannya, supaya mendapat penanganan lebih lanjut,” jelasnya. (mur)
Jangan Ada Lagi Warga Buang
Sampah Sembarangan
MAGELANG, TRIBUN - Tumpukan sampah yang meluber di pinggir jalan Dusun Dampit, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang akhirnya dibersihkan. Proses pembersihan dilakukan oleh relawan hingga pihak terkait, seperti Bhabinkamtibmas. Sebelumnya, kondisi jalan umum ini sangat memprihatinkan. Lantaran, sampah yang menumpuk mengeluarkan aroma tak sedap menganggu warga sekitar. Bahkan, membahayakan pengendara yang melintas karena cairan yang ke luar dari sampah membuat jalan menjadi licin.
“Sampah yang berada di pinggir jalan sudah dibersihkan bersama-sama lalu dimasukkan dalam kontainer. Terus kami pasang pengumuman dilarang membuang sampah di sana,” ujar Kepala Desa Mertoyudan, Eko Sungkono, Kamis (26/1).
Agar tidak terulang kembali orang tak bertanggungjawab membuang sampah di lokasi, pihaknya menyiagakan Linmas untuk berjaga di sana. “Ini dijaga Linmas biar orang yang membuang di lokasi tersebut agak risi,” tegasnya.
Seorang warga setempat, Toto mengaku lega setelah sampah yang selama ini cukup menganggu kenyamanan warga sudah dibersihkan. “Harapannya jangan ada lagi warga yang membuang lagi di lokasi. Lebih bijak dan peduli, termasuk peduli kepada para relawan yang membersihkannya karena alasan sosial, harus dihargai,” urainya. (ndg)
DOK. DUSUN DAMPIT PERINGATANAnggota kepolisian menunjukkan spanduk peringatan larangan membuang sampah di Jalan Salakan, Dusun Dampit, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Kamis (26/1). Sebelumnya, lokasi tersebut dipenuhi sampah.
Cegah Stunting Melalui
Asupan Makanan Bergizi
Desa Wonoroto Dicanangkan Jadi Kampung KB
MAGELANG, TRIBUNDesa Wonoroto, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang dicanangkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) dan Kampung Sejahtera. Salah satu tujuannya, adalah menekan angka stunting di wilayah Kabupaten Magelang.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin mengatakan, pencanangan tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Dijelaskan Zaenal, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik pada anak yang berada di bawah standar.
“Kepada para orang tua agar selalu memberikan asupan gizi dan nutrisi yang baik kepada putra putrinya minimal dengan mengkonsumsi satu butir telur setiap harinya,” kata Zaenal, Kamis (26/1).
Ia juga terus mendorong masyarakat agar tidak melakukan pernikahan pada usia dini karena mental dan fisik pada calon orang tua masih belum siap. “Minimal pernikahan itu seharusnya dilakukan diatas umur 19 tahun,” ungkapnya. Camat Windusari, Tito Lestianto dalam laporan- nya menyampaikan bahwa data angka stunting di Kecamatan Windusari sejumlah 726 anak balita. Setelah dilakukan pendataan pada Januari 2023, jumlah angka Stunting di Windusari telah mengalami penurunan menjadi 505 anak balita.
Dari data tersebut, maka Pemerintah Kecamatan Windusari telah melakukan langkah-langkah antara lain melaksanakan koordinasi dengan kader-kader yang ada untuk membuat komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di wilayah Windusari.
Menurutnya, ada beberapa faktor angka stunting di wilayah Windusari ini cukup tinggi antara lain terjadinya pernikahan usia dini, pola asuh terhadap anak yang dirasa masih kurang tepat, dimana anak diberikan asupan gizi atau makanan yang kurang sesuai.
Kemudian, kurangnya perhatian kepada anak karena orang tua harus bekerja di sawah atau ladang. Juga, kurangnya pemahaman para orang tua terutama ibu terkait pemberian ASI eksklusif kepada buah hati.
Melihat kondisi tersebut maka Pemerintah Kecamatan Windusari meluncurkan Gerakan ‘Gerbang Sulur Sewindu’ untuk menuntaskan angka stunting. “Jadi seluruh Desa di Windusari melakukan gerakan Gerbang Sulur Sewindu’ ini,” katanya. (ndg)
Dinkes Purworejo Temukan Enam Kasus Campak
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo mencatat ada enam kasus temuan campak sepanjang 2022. Jumlah kasus tersebut diketahui meningkat, setelah empat tahun Kabupaten Purworejo tidak ditemukan kasus campak sejak 2018 silam. Penyakit itu disebabkan virus jenis paramyxovirus dengan gejala klinis demam dan muncul ruam atau bintik-bintik di kulit penderitanya. DiKota Pejuang, temuan penyakit campak diketahui menyerang anakanak usia 15 tahun ke bawah dan satu orang dewasa berusia 23 tahun.
“Dari 107 sampel yang kami kirimkan ke BLK (Balai Laboaratorium Kesehatan) Yogyakarta, ditemui enam kasus positif campak sepanjang 2022,” kata Rachmadi, Petugas Surveilans
Dinkes Kabupaten Purworejo, Rabu (25/1).
Ia melanjutkan, keenam kasus positif campak itu ditemukan di lima Kecamatan, yakni satu kasus di Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Butuh, dan Kecamatan Kutoarjo. Sedangkan di Kecamatan Purworejo telah ditemukan dua kasus pasien positif campak.
Kendati demikian, pihak-
Warga Magelang Temukan Benda Bersejarah Berupa Batu Kuno Mirip Pripih
Warga Dusun Cetokan I, Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang bernama Slamet Untung (62) menemukan artefak kuno berupa batuan di sebuah lahan pertanian. Saat mengangkat batu tersebut, awalnya dia mengira benda itu sebuah asbak.
Slamet Untung mengatakan, artefak kuno itu ditemukan di lahan pertanian yang akan digarapnya. Penemuan benda bersejarah itu terjadi sekitar tiga bulan lalu. Saat itu, dirinya diminta membantu menggarap sawah milik tetangganya untuk ditanami ketela.
“Saya sehari-hari kerja sebagai buruh, ikut di lahan orang. Kemarin itu, sedang memacul (mencangkul) untuk tanam ketela. Ternyata, saat mencangkul terkena batu yang posisinya miring,” kata Slamet ditemui di rumahnya, Kamis (26/1).
Dijelaskan Slamet, benda bersejarah itu ditemukan di
Awalnya Dikira Asbak
kedalaman sekitar 15 sentimeter. “Kedalamannya sekitar 15 sentimeter, letaknya berdekatan dengan sebuah Yoni yang sudah ditemukan terlebih dulu, berjarak satu meter,” ujarnya. Awalnya dia mengira benda itu sebuah asbak sebab bentuknya yang persegi dan terdapat lubang di bagian bawahnya. “Dikira asbak, sempat saya cari tutupnya tapi tidak ketemu. Bentuknya seperti candi atau stupa gitu. Sudah saya bersihkan dan bawa pulang ke rumah,” terangnya. Penggiat Budaya Dirjen Kebudayaandi Kabupaten Magelang, Akhmad Adri mengatakan, dirinya mengetahui informasi temuan batu kuno dari media sosial. “Awalnya, batu itu sempat di-posting pada platform penjualan online, karena penemunya bingung mau diapain,” katanya. “Lalu, saya langsung menghubungi untuk meminta disimpan karena itu barang bersejarah. Hari ini, saya langsung mengecek ke tempat penemunya (batuan kuno) yakni Bapak Slamet Untung,” ujarnya. Setelah melakukan pengecekan terhadap batuan tersebut, dirinya memperkirakan benda itu mirip Pripih. Yakni, bendabenda tertentu yang ditempatkan dalam wadah (biasannya kotak dari batu, wadah gerabah atau perunggu) untuk ditanam di beberapa tempat dalam bangunan candi.
“Bentuknya kotak persegi dengan panjang ukurannya sekitar 20 sentimeter, dan tingginya sekitar 10 sentimeter,” ujarnya.
Pihaknya belum bisa menjelaskan fungsinya karena cuma satu dan berukuran kecil. “Tapi masih golongan struktur, bisa berasal dari candi atau Yoni, istilahnya itu seperti tutup penyimpanan abu atau mungkin untuk tempat menyimpan sesuatu untuk pemujaan,” terangnya. Ia menerangkan, temuan benda bersejarah di wilayah Dusun Cetokan tersebut bukanlah pertama kali. Sebelumnya, beberapa peninggalan benda bersejarah seperti Yoni bahkan bangunan candi juga ditemukan di sana. “Sebelumnya, di tanah itu ada juga Yoni ditemukan. Dari Candi Retno sekitar 500 meter dari lokasi penemuan. Ada banyak benda-benda cagar budaya di sini. Ada Nandi juga bahkan ada candi juga. Kalau masih ada Yoni mungkin diperkirakan masih dari zaman Hindu,” tuturnya. Pihaknya sudah memberikan nya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, jangan ragu, dan tidak boleh terus menunda jadwal vaksin MR untuk anak-anak usia tertentu. Metode itu (vaksin MR) diyakini mampu memperingan gejala dan rasa sakit apabila seseorang terpapar virus campak. Maka, ia meminta masyarakat untuk melengkapi jadwal vaksin yang telah disediakan. (drm) laporan kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X. Sementara waktu, batu tersebut akan dirawat atau diamankan terlebih dahulu oleh penemunya sambil menunggu tindak lanjut baik dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Magelang atau Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah X. (Nanda Sagita Ginting)
LOWONGAN
WIJAYA. insya Allah bisa membantu tuntaskan masalah lilitan hutang. usaha bangkrut, masalah percintaan asmara rumah tangga,penglaris dagang yg dahsyat .TLP 082137862357./WA 087783248557.daerah Prambanan. 60162-7 SUMUR BOR Pakar Sumur/Tercemar,Pompa Air Sedot WC,Penangkal Petir,Hub WA/ HP0896 0336 6871 Bergaransi 59943-3
PENGOBATAN Trapi kluhan pria/wnt mtde pjt js60rb djmn smbh tnp obat H:B. Rub081804381859(trpi beneran) 59926-3
PIJAT & LULUR
Pijat Kebugaran Full-Body Khusus untuk Pria Dgn Pemijat Pria,Tempat Bersih H:081336124175 59987-3 Cantika mssge 45th&50th bs dipnggil/dit4 WA 24 jam Jakal km 15. 087889245537/083109931242 60030-3
Fira pjt sht cowcew mlyni pjt cpk fulbody .punggung
Aksi Menawan
Apri/Fadia
KAZUHIRO NOGI / AFP