3 minute read
Perang
Tank di Ukraina Picu Resesi
Global Makin Dalam
Advertisement
PERANG di Ukraina menunjukkan tanda semakin keras dan sengit. Jerman dan AS resmi setuju mengirimkan bantuan tank tempur utama ke pasukan Kiev.
Jerman di tahap pertama akan memasok 14 unit tank
Leopard 2, sementara AS akan memasok 31 unit tank
M1 Abrams.
Inggris berjanji mengirim tank-tank Challenger. Sementara
Prancis berkomitmen memberi tank ringan AMX-10.
Polandia akan menghibahkan puluhan tank Leopard, sementara Yunani akan mengapalkan kendaraan tempur BMP era Soviet yang mereka miliki ke Ukraina.
Kehadiran ranpur-ranpur kelas berat ke medan perang
Ukraina sudah jelas akan menaikkan level pertempuran semakin tinggi.
Keterlibatan NATO semakin terang-terangan, dan membuka kesempatan konfrontasi langsung Rusia dengan kekuatan barat.
Konflik Rusia-Ukraina semakin menampakkan diri sebagai perang hybrid. Rusia pada dasarnya sudah bertempur melawan
Eropa dan NATO, dengan Ukraina sebagai umpan meriamnya.
Perkembangan ini menunjukkan situasi di sepanjang 2023 bakal semakin suram. Resesi ekonomi global tak terhindarkan makin dalam.
Raksasa-raksasa bisnis global berbasis digital, bertumbangan. Pengurangan tenaga kerja terjadi di Google, Facebook, Amazon dan lain-lainnya.
Mata rantai pasokan industri terganggu akibat sanksi yang dijatuhkan barat ke Rusia. Paling mencemaskan jika harga minyak dan gas tak bisa dikendalikan.
Ekspor produk manufaktur dan komoditas dari negaranegara industri di Asia, termasuk Indonesia, kehilangan pasar potensialnya di Amerika maupun Eropa.
Secara nasional, memang belum begitu terlihat efek beratnya bagi Indonesia. Kita harus bersyukur, geografis dan demografis kita sangat menolong ketahanan ekonomi kita.
Memiliki pasar yang sangat besar, ditopang sektor perkebunan dan pertanian yang mampu jadi benteng ketahanan pangan dalam situasi paling kritis sekalipun.
Posisi Indonesia ini yang tidak dirasakan negara-negara yang tidak memiliki basis ketahanan pangan mandiri, pasar yang kecil, dan memiliki ketergantungan besar pada sumber daya alam dari pihak lain.
Perang di Ukraina sekarang maki sulit diprediksi kapan akan berakhir. Berakhir lewat negosiasi, atau selesai menggunakan cara-cara paksa lewat pertempuran.
Jalan terakhir rasanya tidak mungkin. Katakanlah barat akan menundukkan Rusia lewat perang habis-habisan.
Menundukkan Rusia artinya harus menguasai wilayahnya yang mahaluas. Rasanya ini mustahil karena Rusia adalah negara nuklir.
Senjata atom itu merupakan kekuatan penangkal sekaligus pamungkas. Karena itu jika jalan damai tetap ditolak barat dan Ukraina, konflik akan sangat panjang dan efek globalnya pun berlarut-larut.
Para pemimpin pemerintahan Indonesia beberapa kali mengingatkan prediksi suramnya situasi sepanjang 2023, sebagai efek konflik di Eropa timur ini.
Butuh kehati-hatian bersama mengelola suasana domestik, yang berbarengan hajat politik nasional Pemilu serentak 2024.
Kita berharap kompetisi politik dua tahun mendatang berlangsung damai, memperkecil polarisasi dan meredam kapitalisasi isu SARA yang faktanya hanya menyusahkan kita semua sebagai bangsa. (*)
PUBLISHER: H. Ciptyantoro VICE
PUBLISHER: Heru Kuncara
EDITOR IN
CHIEF/PENANGGUNG JAWAB: Ribut Raharjo
PRODUCTION MANAGER: Hendy Kurniawan
NEWS MANAGER: Sigit Widya DIGITAL
EDITOR
MANAGER: Ikrob Didik Irawan
SENIOR: Setya Krisna Sumarga
EDITOR: Agus Wahyu Triwibowo, Agung Ismiyanto, Singgih Wahyu Nugraha, Susilo Wahid Nugroho, Hari Susmayanti, Iwan Al Khasni, Rina Eviana Dewi, Mona Kriesdinar, Muchamad Fatoni, Yoseph Hary Wibowo, Joko Widiyarso, Bramasto Adhy
REPORTER: Gaya Lufityanti, Yudha
Kristiawan, Kurniatul Hidayah, Azka Ramadhan, Christi Mahatma Wardani, Noristera Pawestri, Hanif Suryo, Miftahul Huda, Bunga Kartikasari, Ardhike Indah, Yuwantoro Winduajie, Taufiq
Syarifudin, Neti I. Rukmana SLEMAN: Ahmad Syarifudin BANTUL: Santo Ari
Handoko GUNUNGKIDUL: Alexander Ermando KULON PROGO: Sri Cahyani
Putri MAGELANG: Nanda Sagita Ginting KLATEN: Almurfi Syofyan
PURWOREJO: Dewi Rukmini VIDEOGRAFER: Hamim Thohari, Turibius
Roswanda GRAFIS: Muhammad Fauziarakhman TATA WAJAH: Yoga
Hersogama, Nugroho Saputro, Mohamad Soleh OLAH VIDEO: Suluh Prasetya, Bayu Rusbianto, Afifudin, Veri Vesiano, Fembri Nugroho STAF IT: Benny Mail bin Izmail, Arif Purnomo SEKRETARIS REDAKSI: Maria Rostanti BUSSINES
GENERAL MANAGER: Danang Purwoko MARKETING MANAGER: Edi
Utama VICE ADVERTISING MANAGER: Andi Sumarsono CIRCULATION
MANAGER: Domas Agustian AW VICE PRINTING MANAGER: Hermawan
FINANCIAL & OPERATIONAL MANAGER: Ridwan Mulyatno
BIRO JAKARTA: Jalan Palmerah Selatan 3 Jakarta 10270 Telepon (021)
5356766 (7618) Faks (021) 5495360 ALAMAT REDAKSI/BISNIS: Jalan
Jenderal Sudirman 52 Yogyakarta, TELEPON dan FAKS: (0274) 564061,
EMAIL: tribunjogja@gmail.com WEBSITE: www.tribunjogja.com ALAMAT PERCETAKAN: Jalan Ring Road Barat Km. 8, Trihanggo, Gamping, Sleman.
REKENING: BRI, A/N. PT Media Tribun Yogya : 002901001264304, BCA Cab. Sudirman, A/N. PT Media Tribun Yogya: 0373010500, TARIF IKLAN: DISPLAI HAL. 1: Rp100.000/mmk, DISPLAI BW: Rp22.500/mmk, DISPLAI
KIRIM tulisan berita Anda minimal 180 kata ke email:tribunwarga@gmail.com. Lampirkan foto head-shot dan foto liputannya.
Demonstran Serbu Rumah Dinas PM Haiti dan Bandara
PORT-AU-PRINCE, TRIBUN – Para pengunjuk rasa dan beberapa polisi melancarkan demonstrasi di rumah dinas Perdana Menteri Haiti Ariel Henry di Port-au-Prince, Kamis (26/1).
Demonstrasi tersebut digelar untuk mengutuk pembunuhan polisi oleh gangster baru-baru ini, sebagaimana dilansir CNN.
“Petugas polisi dan pengunjuk rasa datang ke sini agar suara mereka didengar. Mereka marah dan kami mengerti dan mendengar mereka,” kata penasihat Henry kepada CNN.
Penasihat tersebut meminta agar namanya tidak disebutkan karena dia tidak berwenang mengomentari situasi saat ini. Di media sosial, beredar foto-foto yang menunjukkan para pengunjuk rasa di luar rumah dinas Perdana
Menteri Haiti dan Bandara Toussaint Louverture International. Henry sendiri baru saja kembali ke Haiti pada Kamis usai mengikuti pertemuan tingkat tinggi di Argentina. Meski demikian, dia tidak berada di rumah dinas selama demonstrasi digelar. Dia juga belum berkomentar secara terbuka tentang demonstrasi tersebut. Selama sepekan terakhir, sedikitnya 10 petugas kepolisian yang sedang bertugas tewas dibunuh oleh gangster bersenjata, menurut Kepolisian Nasional Haiti. Negara tersebut sedang tidak aman dan tengah diguncang oleh kekerasan geng yang mematikan. Direktur Jenderal Frantz Elbe pada Kamis menyerukan kewaspadaan tingkat maksimum usai banyaknya polisi yang tewas. Sementara itu, komunitas internasional mengutuk pembunuhan polisi di Haiti. Melalui Twitter, Kedutaan Besar AS di Haiti menulis bahwa pihaknya menyampaikan belasungkawa sehubungan dengan para polisi yang menjadi korban tewas.
“Kami membersamai pasukan keamanan saat mereka melawan gerombolan bersenjata untuk memulihkan keamanan rakyat Haiti,” tulis Kedutaan Besar AS di Haiti.
Kantor Terpadu Perserikatan Bangsa-Bangsa di Haiti juga mengecam keras atas serangan terhadap polisi yang dilakukan oleh “gerombolan bersenjata”. (kpc)