1 minute read

Tentang Founder

Dibentuk sejak tahun 2013 oleh para pegiat muda, TurunTangan yakin bahwa setiap orang dapat terlibat untuk melunasi janji kemerdekaan. Sebagai salah satu founder TurunTangan, Anies Baswedan menjelaskan TurunTangan merupakan sebuah gerakan yang berdasar atas kesukaan, kerelaan, dan membawa ide.

Dikutip dari akun Youtube pribadi miliknya, Anies percaya TurunTangan sebagai sesuatu yang baru dalam dunia politik di Indonesia.

Advertisement

“Kita tahu hari ini politik penuh aliran uang yang nilainya luar biasa. Itu membuat aktivitas politik yang tujuannya menghasilkan kebijakan (kesehatan, pendidikan, transportasi, dan perekonomian) menjadi transaksi rupiah,” ujar Anies

Anies bersyukur hingga saat ini angka relawan yang tergabung mencapai 27.000 orang. Mereka adalah manusia yang secara sukarela untuk memilih menjadi bagian dari politik yang dijalankan secara terhormat dan bersih.

Ia percaya suatu saat nanti para relawan akan menjadi bagian dari proses politik yang bersih, disaat politik itu sendiri tengah penuh dengan uang.

Menurutnya, politik seperti itulah yang menjadi harga diri masyarakat yang patut dijaga bersama-sama. Anies menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dirupiahkan dengan uang dan tidak dapat diturunkan nilainya.

“Ini adalah harga diri kita, dan ini yang kita jaga. Di fase ini, kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa. Apabila dilihat dari sisi angka itu terdapat sekitar empat hingga lima persen. Ini artinya 8-10 juta orang bersimpati atas apa yang kita kerjakan,” ucap Anies.

Hal ini yang menurut Anies patut diapresiasi, karena TurunTangan menjangkau masyarakat bukan menggunakan televisi atau iklan-iklan di media, melainkan melalui aktivitas kerelawanan secara langsung.

Anies selalu menegaskan kepada para relawan bahwa perjalanan mereka bukan karena gemerlap oleh sorot lampu yang didorong dengan rupiah. Melainkan gemerlap oleh kristal keringat yang tulus bekerja dengan sepenuh hati.

“Semangat TurunTangan adalah melihat masalah dan terlibat langsung. Perjalanan masih panjang. Selama bangsa ini masih ada, maka semangat untuk TurunTangan tetap harus hidup,” pungkasnya.

This article is from: