resensi buku
Yang Tua yang "Muda" Oleh SISMONO LA ODE
keberadaan mereka bisa menjadi beban MENUJU HARI TUA BAHA6IA
dan semakin tersisih. Kita pasti tidak
Oleh Dr. Farida Hanum • UNY
menginginkan hal itu terjadi!
Press Yogyakarta, Maret 2008 • 206 halaman
Penambahanjumlah penduduk tersebut bergerak dari titik yang sungguh
signifikan bahkan mencengangkan.Me numt data kependudukan tahun 2000,
jumlah lansia, bam setengah dari jum lah balita. Sementara itu, kata dr. Iwin
bahwa pada 2005 jumlah lansia sudah mencapai 75% dari jumlah balita di In
donesia. Sedangkan, pada 2010jumlah lansia sudah setara dengan jumlah bali ta. Bahkan,pada 2020jumlah lansia dua kali lipat dari balita. Ini artinya, pening katanjumlah agingpopuiafion membuat perhatian kita hams bembah,dari bagaimana membuat balita menjadi sehat
shop intemasional diadakan di
Surabaya. Dengan menghadirkan pelbagai pakar kependu-
60
masa tua. Buku ini mempakan produk pemikiran dan penelitian penulis bersama kelompok studi sumber daya lansia Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, dan sebagian lagi hash da ri sumber bacaan dan kajian baik bempa buku, makalah, tesis, disertasi yang membicarakan tentang lansia dan permasalahannya. Pada bab I,para pembaca diajakuntuk lebih mendalami pengertian lanjut usia,
yang dilihat dari aspek demografi, aspek biologis, aspek psikologis, aspek sosiobudaya, dan aspek ekonomi. Pada bab II menyajikan permasalahan yang
berkaitan dengan fisik lansia, hingga
dan cerdas,hingga bagaimana para lan
bagaimana agar lansia selalu sehat dan
sia tetap sehat, bugar, berguna, dan ti dak menjadi beban masyarakat. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penumnan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
bugar. Dalam bab III dibahas tentang
Takjarang mereka diperlakukan sebagai
Pada11Juni2007,sebuah work
yang akurat,pembaca dihantarkan pada pemahaman hakUd mengenai hidup di
peran agama, selanjutnya dibahas ma-
salah yang sangat banyak membuat lansia tidak bahagia, yaitu masalah kesepian. Sedangkan, bab V membahas masalah ekonomi pada kehidupan di hari tua. Selanjutnya, di akhir bab bu
beban keluarga, masyarakat, hingga ne-
ku ini dibahas masalah kesehatan pa
gara. Mereka kerapkali tidak disukai ser-
da kehidupan lansia.
ta sering dikucilkan di panti-pantijompo. Padahal, masa tua bukan berarti hams ringkih, tidak produktif, tulang keropos dan gampang patah,bungkuk, mudah terserang linu-linu hingga berge rak saja sakit. Namun,lanjut usia mem-
Sesungguhnya, buku ini ditujukan untuk masyarakat luas, seperti para
lanjut usia, para pralansia, pemerhati masalah lansia, mahasiswa yang me-
nyusun karya tulis tentang lansia, ke lompok studi lansia, mereka yang seha-
pakan puncak kebahagiaan dan kearifan
ri-hari bekeija untuk lansia, para tenaga
dukan nasional maupun intemasional,
sang manusia. Di masa inilah. manusia
perhelatan teisebut mencatat bahwa pada 2050 kelak akan terjadi peningkatan
bagaikan pohon yang menjulang ke langit; berurat akar subur; dan menancap
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak untuk kepentingan lan sia di tingkat RW/Kelurahan dan lain
pertumbuhan jumlah penduduk lanjut
dalam di dasar tanah. Kokoh!
sebagainya.
usia Indonesia, yang jumlahnya setara
Buku Menuju Hari 71/a Bahagia mem-
dengan jumlah penduduk usia muda, yaitu sebesar 50juta. Apabila tidak ada upaya pemberdayaan penduduk lansia,
pakan salah satu referensi terdalam da lam menyajikan seputar persiapan dan
SISMONO LA ODE, S.S.
memasuki usia lanjut. Dengan data-data
Alumnus Sastra Indonesia UNY
PCWARA OiNAMfHA JANUARI-FEBRUARI 2008