VOLUME 9• NOMOR 11
P E W A R A
JULi 2008
J? ^
-v. Q.
Din
r'
J
MAJALAH UNIVERSIfAS NEGE iiJ
ISSN 1693-1467
-.A <A.
L
Program Darmasiswa diyakini menjMil
'penyatu' bangsa dan agama. Bahasa, v^ttia kulit, suku, dan agama pun tak dihirauf Melebur dalam kebersamaan UNY.
-'•K«
c
Lk
Pahlawan(Baru) Indonesia
vr
Sip
Rudi Hartono, Lem Swe King, Alan Budikusumah, Ardi B. Wiranata, Susi Susanti, hingga Taufik Hidayat, dkk. Adalah sederet nama yang tak asing lagi di telinga kita. Mereka pemah mengumandangkan lagu
kebesaran Indonesia Raya di pentas bergengsi dunia. Kini, Sabtu (15/8), lagu Karya WR Supratman itu kembali gagah terdengar di Beijing University of Technology Gymnasium, tepat sehari sebelum detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-63 dielu-elukan.
Adalah Markis Kido dan Hendra Setiawan, pasangan ganda putra bulutangkis. yang berhasil membuat takjub kita. Mereka meraih medali Emas pertama Indonesia di Olimpiade Beijing 2008, setelah Maria Kristin Yulianti, tunggal perempuan Indonesia mempersembahkan medali Perunggu pertama.
Kita harus bersyukur pada mereka. Bukan apa-apa. Di kala bangsa ini(mulai) tercerabut akar nasionalimenya karena kuatnya deras globalisasi, hedonisme, dan materialisme, mereka berhasil mengobarkan semangat nasionalisme. Kita pun terdiam sejenak. Teiharu, merinding, bahagia, bahkan menangis. Kita memang harus akui mereka sesungguhnya PAHLAWAN SAAT INI. Kita tak usah mencari lagi! Ibrima kasih Pahlawan(bam)Indonesia. IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA ISTIMEWA
SUMBER GAMBAR;
pena redaksi
P E W A R A
Dinamlka HAJALAH UNrVERSITAS NEGEftI YOGYAKARTA
PENERBIT
HUMAS Universitas Negeri Yogyakarta UIN TERBIT
SK Rektor No. 321 Tahun 1999 iSSN 1693-1467 PENANGGUNG JAWAB
Prof. H. Sugeng Mardiyono, Ph.D. (Rektor UNYl PENGARAH ,
Dr. H. Rochmat Wahab, M.A. (Pembantu Rektor I)
H. Sutrisna Wibawa, M.Pd. (Pembantu Rektor II)
Prof. Dr. H. Herminarto Sofyan (Pembantu Rektor 111) PENASEHAT
Hj. Sudjariyah, M.Pd. (Kepala Biro AUK)
Dra. Hj. Budi Hestrl Hutami (Kepala Biro AAKPSI) H. Sugirin, Ph.D. (Kepala KKHP)
D1 negeri Bhineka "ninggal Ika ini, bam saja kita dikejutkan perilaku vandal dari kalangan terdidik. Atas nama
kebebasan dan kepentingan rakyat, mereka menghalalkan tindakan yang tak terpuji. Di pelbagai media, mereka pim tak ma-
lu-malu mengukuhkan apa yang mere ka lakukan.
kan, sungguh masih relevan untuk diperdebatkan?
Ah... rasanya capekjugakalaungomongin sesuatu yang kurang berfaedah itu. Lebih baik jika ngomongin Pewara Dinamika edisi ini kali. Ihhu
alasannya? Apalagi kalau bukan potret
mahasiswa asing di kampus hijau Ka
Membawa bom molotof, melempar
rangmalang ini. Mereka datang dari se-
aparat, meruntuhkan pagar kantor milik publik, bahkan memacetkan lalu lintas hingga berdampak pada kematian seorang masyarakat yang berada di ambulans adalah serangkaian tindakan
gala penjum dunia. Dititipkan pihak Ditjen Dikti Depdiknas untuk bertegur sapa budaya,sekaligus belajar di bumi Majapahit ini.
yang halal.Setidaknya,itu pungkas me
darmasiswa belajar hidup berdamping-
Sismono La Ode, S.S.
reka. Lantas, benarkan itu? Tentu Salah!
an. Bahasa menjadi tantangan utama.
REDAKTUR
Sekali lagi: SALAH! Karena dengan berlindung di balik alasan apa pun,vandal-
Namun, lama-kelamaan, mereka pim perlahan memahami bahasa Indonesia,
isme itu tak pemah dibenarkan dalam sejarah peradaban dunia.
awalnya buta bahasa Indonesia, kini
PEMIMPIN UMUM Prawoto, S.E. PEMIMPIN PERUSAHAAN
Hj. Sri Sujarwanti, S.I.R PEMIMPIN REDAKSI
Sumaryadi, M.Pd. SEKRETARIS REDAKSI
Tusti Handayani, A.Md.
Di UNY sendiri, belasan mahasiswa
REDAKTUR PELAKSANA
Endang Artlati Suhesti, S.Pd. Dhian Hapsari
Witono Nugroho, S.I.R Kusmarwanti, M.Pd. Hermanto, M.Pd. DESAIN DAN TATA LETAK
Kabar buruk ini telah menyita periia-
Muhammad Safrinal Lubis
tian kita, termasuk kami, waitawanPe-
FOTOGRAFI
Ahmad Natsir Eka Putra, S.H. REPORTER
Ratna Ekawati, S.I.R (FIR)
Isb Kistianingsih, S.Pd.(FISE) Dedy Herdito, M.M.(FMIPA) Haryono (FBS) Hadimin, S.Pd.(FIK)
Rani Eryani, S.I.R (FT) Prayoga, S.I.R (LPM/Lemlit) Agus Purwatma W., S.Pd.(BAAKPSI/BAUK) Syamsu Rahmadi, S.E.(Kemahaslswaan) Yansri Widayati, S.Pd.(Kerjasama) Hadna A. Al-Falasany, A.Md.(Kampus Wates) SIRKULASI Drs. H. Trisilia Suwanto
Sarjana Ngadina Sudarman Fashilaturrochmah
wara Dinamika. Agak kesal bahkan geli menontonnya.Sebagai mantan (aktivis) mahasiswa, rasanya demonstrasi ala bmtus tak pemah ada dibenak kami. Demonstrasi yang ricuh dengan aparat, memang pemah kami lakukan, tapi ti-
bahkan Kei,Darmasiswa asal Cina,yang dapat bertegur sapa dengan lancar. Di sisi lain, kedatangan mereka mendapat sambutan dari sebagian civltas
akademika.Lihat saja,ada banyak tutor yang berasal dari mahasiswa."Kemes-
raan" yang mereka tontonkan,sungguh asyik jika diabadikan. So pasti, sekatsekat ideologi, agama, dan budaya slr-
dak seperti mereka,yang sengaja bersi-
na seketika. Kini, mereka berbaur dalam
kap vandal demi menguntxmgkan sege-
hakikat manusia dan pelajar sesungguhnya. Egaliter!
lintir elit.
Namun,demikianlah dunia gerakan, yang tampaknya, tidak ada hitam dan
putih, semuanya abu-abu. Sehingga, pertanyaan apakah gerakan mahasiswa termasuk gerakan moral atau gerakan politik yang belum tuntas diperdebat-
Sementara itu, liputan berita dan
mbrik non berita tak kalah penasarannya. Membaca mbrik ini, seolah-olah pembaca sedang dibawa ams imajinasi. Kalau nggak percaya silakan telaah puisi dan cerpen. Okay. ■
Widodo
ALAMAT REDAKSI
Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yc^akarta 55281 Telp/Fax 0274 542185
E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Online: www.uny.ac.id
Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohan!(panjangtulisan 500 kata), Cerpen(1000 kata), Opini(900 kata), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Buku (500 kata). Tulisan harus dilengkapi dengan identitas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto(khusus Opini), serta keterangan dan sampul buku (khusus Resensi Buku). Kiriml^n tulisan Anda melalui pewaradinamika(Suny.ac.id atau langsung ke kan tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, honor dapat diambil di kantor Humas UNY.
daftar isL P E W A R A
Dlnamika
VOLUME 9• NOMOR 11 JULI 2008
LAPORAN UTAMA
Bertegur Sapa Tradisi Program Darmasiswa diyakini sebagai ruang
"pemersatu" budaya antarbangsa. Dari Asia, Amerika, Eropa, mereka bersua
'S
di UNY. Tidak lain untuk
belajar dan berkarya.
■i . > 1
.
HALAMAN 6
32
24
BERITA
Spiritualisme Mulai Hancur
akhimya meresmikan Lembaga So-
kan orasi ilmiah tentang Kebangkitan Nasional dengan tema Spi-
lidaritas dan Pemberdayaan Maha-
ritualitas Kehidupan Bangsa. la.
siswa Unggul (LSP) Fakultas Ilmu
menyampaikan bahwa spiritualis
Sosial dan Ekonomi Universitas
me sebenamya sudah hancur se-
Negeri Yogyakarta (FISE UNY), Sabtu, (28/6). Syafii juga melaku-
telah renaisans. Akibatnya, dimen-
Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma'arif
OPINi
Pelurusan Sejarah Hams Proporslonal dan Obyektif Yang harus dipikirkan... adalah dampak langsungnya terhadap ke hidupan politik di negeri ini setelah diadakan pelurusan sejarah masa lalu bangsa.
si-dimensi spiritual di Indonesia
yang telah berurat akar tak diakui negara-negara Barat.
37 BINA ROHANI 5
BUNGA RAMPAI
38 CERPEN
w
Berita Lainnya
4
• Pendidikan Nonformal Masih
1
DARI REDAKSI
3
JENDELA
Terpinggirkan • UNY Akan Bebas dari Dosen
Senior Bergelar Sarjana
DARI PEMBACA
40 POJOK GELITIK
40 PUISI-GEGURITAN-TEMBANG 36 RESENSI BUKU PERANCANG SAMPUL; M. SAFHINAL
iendela
Mahasiswaku!
A pa pun yangdipikirkan,disikapi,dan
diperbuatoleh sivitas akademikaUni-
dilakukan ekstra hati-hati dengan mempertiatikan aspirasi akar rumput di satu sisi dan SDM
versitas Negeri Yogyakarta terbing-
berkualitas di sisi lain.
kai dalam ruang dan waktu yang bemama Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan(dan pembelajaran),penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Apa pun yang dilakukan, semuanya dalam rangka 'mengibarkan bendera besar' bertuliskan: insan cendekia, mandiri. dan bemurani.
Itulah UNY,Universitas Negeri Yogyakarta. Semuanya diorientasikan
Ketika mereka yang sudah lolos seleksi dan
masuk menjadi keluarga besar UNY. menjadi salah satu komponen dari sistem lembaga bernama'Kampus Karangmalang'ini, sistem mes-
ti mampu menyediakan 'kawah candradimuka' untuk mereka,seluruh SDM dosen yang berku
alitas dan staftata usaha yang andal saling bersinergi-berkolaborasi, saiyeg saeka kapti, didukung sarana-
prasarana yang memadai dan pendptaan iklim yang kondusif, sehingga kampus ini tidak
ke Sana! Termasuk dalam ka-
itannya dengan eksistensijagad kemahasiswaan di UNY. Dalam hal ini, sebagai sebuah
lagi'menulis novel tandingan' dari novel yang juga sangat
slstem yang di samping ha
terkenal:'Salah Asuhan'.
ms survive, UNY hams berms dari waktu ke waktu,UNY
Untuk itu, program-program maupun aktivitas-aktivitas di dalam proses trans
hams meningkat dan mening-
formasi. baik dalam koridor
kat tems dari masa ke masa, baik secara kuantitatif mau-
akademik maupun nonakademik,mesti dikelola dengan se-
pun-lebih-lebih-kualitatif. Untuk itu, terkait dengan
optimal mungkin. Sehingga, kampus ini benar-benar bisa
kembang dan berkembang te-
keberadaan
mahasiswa
'dinikmati' sebagai kampus
di
UNY, tiga hal yang musti diperhatikan, dicermati, dan di-manage dengan baik adalah masukan (input), proses transformasi,dan keluaran (output).
Rekmtmen mahasiswa (bam) UNY yang marak seputar bulan Juh ini pun dilakukan de
ngan berbagai cara dan strategi yang strategis dan efektif- PBU (Penelusuran Bibit Unggul), SM (Seleksi Mandiri), SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Bam)(baca: SNMPTN - Selek
si Nasional Masuk Perguman Tinggi Negeri), PBD (Penelusuran Bibit Daerah), UTUL (Ujian Tulis), PKS (Program Kelanjutan Studi), PMBPK (Penerimaan Mahasiswa Bam Program Keijasama), dengan harapan kampus ini tidak lagi 'menulis novel tandingan' untuk novel terke-
nal yang sudah ada:'Salah Pilih'. Itu pun,tentu
yang berbudaya.Dan,kampus ini mampu tampil sebagai'kawasan' yang aman, nyaman, sejuk, prospektif, dan sarat dengan nilai tambah. Dari berbagai upaya yang'memberdayakan' (bukan:'memperdayakan')berbagai komponen.
yang terlibat di dalam sistem UNY,diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang 'cendekia, mandiri,dan bemurani": pandai,cerdas,danprofeslonal, bukan 'Saijana Pikiran Pembaca'(melalui media massa),juga berbudi, berhati, bernurani,empatif,dan akomodatif. Hal itu musti
diperjuangkan! Pun,oleh para stakeholderyang terhormat.
Drs. SUMARYADI. M.Pd.
Pemimpin Redaksi
dari pembaca KIrimkan kritik/komentarAanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoafan di seputar kampus Universitas Negeri YogyakaAa. Kritik/komentarAanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau iangsung ke kantor Humas UNY,
UNY Kampus Terbuka l«Ct
Semangat ketua Front Nasional Anti Diskriminasi(FNAD) dalam memperjuangkan warga negara untuk mendapatkan pendidikan pantas diapresiasi. Sungguhpun demikian, pengaduan tentang adanya dugaan diskriminasi suatu perguruan tinggi nageri(PTN) dalam penerimaan mahasiswa baru perlu diadakan penjelasan untuk klarifikasi.
JIT
Penjelasan ini disampaikan dengan maksud agar tidak salah tafsir yang berakibat tidak menguntungkan berbagai pihak.Pada dasamya Universitas Negeri
Yogyakarta(UNY)memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap anak
nya.hams mampu membedakan wama dan bahkan mengombinasi tata wama, sehingga diperoleh lukisan yang indah. Dengan demikian, tidak mungkin hal semacam ini tidak dibatasi dengan per syaratan sedemikian mpa,sehingga pa
bawah menemui kami.Dan memang inilah bahwa wawancara dengan rektor tersebut adalah wawancara istimewa
kami.... Wawancara berlangsung tanpa melalui proses yang berbelit-belit. Salut dan salam hormat kami."
bangsa dalam pencerdasan kehidupan bangsa. Sungguhpun demikian, untuk tujuantersebut,kebeiiiasilan proses,efi-
terwujudnya guru yang profesional se-
nolak untuk perrnohonan audiensi,bah
bagaimana yang sekarang sangat dite-
kan membatalkanschedule audiensi.Bah
siensi,kualitas, dan produktifitas perlu
kankan oleh pemerintah.
ra calon mahasiswa dapat mendukung
Kedua, tidak betul bahwa UNY me-
wa perrnohonan audiensi yang belum
ditetapkan berbagai persyaratan untuk
Selain itu,ada beberapa hal Iain yang
disepakati jadwalnya kemudian tidak
mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai ilustrasi yang sama sekali ti
perlu ditegaskan di sini. Pertama, pada tanggal 12 April 2007
dapat berlangsung karena pimpinan
hadir2orang wartawan difabel beraudi-
UNY ada tugas lain yang lebih penting di luar kota, itu betul. Sungguhpim de
dak dimaksudkan untuk diskriminasi,
ensi ke UNY.Mereka tidak ditolak bahkan
mikian, saya telah menugaskan kepada
memang betul di UNY terdapat prog ram studi yang mempersyaratkan mini mum tinggi badan, tidak buta wama, atau kendala lainnya yang dapat mengganggu kelancaran studi dan tugasnya
Rektor UNY sangat perhatian terhadap
pimpinan yang lain untuk menyelesaikannya. Jika penugasan semacam ini
setelah lulus(Buku Panduan Masuk UNY
2008/2009, Bab III, A.1 7). Sehubungan dengan hal ini. tentu tidak terlalu sulit dibayangkan bahwa untuk dapat menggunakan microscope
mahasiswa Jurusan pendidikan Biologi hams dapat melihat dan bahkan tajam
penglihatannya untuk menggunakan alat tersebut.Demikian juga, untuk ma hasiswa Pendidikan Seni Rupa, misal-
mereka. yang ditunjukkan dengan segera keluamya pimpinan universitas dari
ruang Rektor dan turun tangga untuk menemui mereka. Temyata. hal sema cam ini sangat diapresiasi mereka. Berikut perayataan mereka (Wanti/ Yuli; wartawan Solider) dengan judul Pengalaman Unik Wartawan "Solider" di UNY:"Setelah menunggu satu jam. karena kebetulan bapak rektor sedang me
nemui tamu,akhimya kami beriiasil wawancara.Saat wawancara berlangsung, beliau mengatakan bahwa beliau sama sekali tidak keberatan untuk turun ke
ditafsirkan sebagai penolakan, ya silakan saja itu hak mereka untuk menafsirkan. Tetapi kenyataannya tidak sebagaimana yang dituduhkan.
Ketiga, tidak betul bahwa terdapat peraturan di UNY yang menegaskan se tiap. difabel harus masuk jurusan Pen didikan Luar Biasa.
Demikianlah penjelasan ini disampai kan.semoga menjadikan maklum. Tferima kasih. Prof. SUGENG MARDIYONO. Ph.D. Rektor UNY
bunga rampai
Tips Merawat Laptop BAGIAN KEDUA
Laptop akan kehilangan nilai praktis dan
efisiensinya jika Anda hams mencari steker tiap kali ingin menggunakannya karena takut akan baterai yang segera habis. Cara menghemat baterai selama mungkin sebagai berlkut. Oleh DANANG INDARTO
9PiIih hibernate,jangan standby.Walaupim mode standby dapat meng hemat baterai dan Anda dapatlangsung
menggunakan laptop kapan saja, tetapi fungsi hibernate dapat menghemat ener gi jauh lebih banyak karena fungsi ini benar-benar mematikan laptop.
*1 ^\jaga suhu laptop. Laptop berX w fimgsi dengan lebih efisien ji ka suhunya lebih dingin.Bersihkan ventilasi udaranya dengan kain halus atau pembersih keyboard.
nAtur'poweroptions'supaya opti
ILakukan defrag secara teratur. Ma-
mal.Pilih 'Power Options'di con trol panel dan aturlah supaya penggu-
kin cepat kmerja hard drive, makin hemat baterai Anda. Karena itu, buat
lakukan defrag secara teratur.
naan energi laptop tetap optimal(pilih ax battery untuk efek maksimum).
2Kurangi cahaya monitor untuk
1 O Hindari multitasking. Lakukan
hard drive seefisien mungkin dengan me-
X b sesuatu satu per satu jika An
menghemat energi baterai,kurangi cahaya monitor laptop sampaibatas toleransi yang sesuai untuk mata Anda.
da sedang menggunakan laptop de ngan baterai. Jangan bekeija dengan multitasking jika Anda memang ingin
SMatikan program yangtak perlu,se-
menghemat baterai.
perti Desktop Search dan lainnya.Se-
1 ^ Kurangi beban CPU. Aktivitas X O seperti email dan word pro-
mua program ini menambah beban O'U dan baterai. Matikan semua program
cessingyang bebannya kecil untuk CPU laptop, menggunakan tenaga baterai le bih kecil daripada menjalankan sebuah game atau menonton DVD. Pilih prioritas dengan bijaksana.
yang tidak penting jika Anda sedang menggunakan laptop dengan baterai.
4Matikan hardware ekstemal. Alatalat dengan USB (termasuk mouse) dan WiFi. semuanya menyedot tenaga baterai. Cabut atau matikan itu jika ti
dak digunakan. Sekarang Anda tahu bahwa mengisi ulang iPod di laptop
kan.Sebisa mungkin gunakan program virtual drive, seperti Alcohol 120%.
adalah suatu ide yang buruk.
7Jaga kebersihan baterai. Bersihkan
Slhmbahkan RAM.Jika Anda sering
energi baterai dengan laptop secara
menggunakan program yang membutuhkan memori besar,ini adalah cara
besi yang menjadi penghubung teratur, sehingga transfer energi dari baterai menjadi lebih efisien.
1 A Kurangi beban grafts. Anda bi-
X Mr sa melakukan hal ini dengan mengganti resolusi layar dan memati kan driver grafis yang tidak dibutuhkan. Graphic card atau video card sama borosnya seperti hard disk dalam menghabis kan energi baterai.
8Jaga kondisi baterai. Tidak baik
*1 C Beli laptop bam.Tentu saja ini X w cara yang paling mudah jika
top juga boros.
membiarkan baterai yang terisi dalam keadaan dorman untuk jangka
kini makin efisien, bahkan ada yang be-
6Gunakan hard drive daripada CD/
waktu yang lama.Setelah diisi, Anda se-
rani menjanjikan baterai yang dapat ta-
baiknya menggunakan baterai tersebut
han satu hari penuh.
yang lebih efisien daripada mengguna kan virtual memory yang lebih membebankan hard drive,sehingga baterai lap
DVD. Walaupun hard drive banyak menghabiskan tenaga baterai, tapi CD
dan DVD menghabiskan lebih banyak lagi,bahkan ketika tidak sedang diguna-
setidaknya sekali dalam 2-3 minggu. Satu hal yang hams diingat,jika bate rai laptop Li-On,jangan pemah menggunakaimya sampai benar-benar habis.
Anda memiliki budget.Teknologi laptop
DANANG INDARTO Mahasiswa PendkJikan Teknik Elektro UNY
Bertegur Sapa Tradisi Program Darmasiswa diyakini bagian dari usaha menegur sapa tradisi. Dari pelbagai negara, mereka berkumpul di kampus UNY melebur dalam mites integratif. Oleh SISMONO LA ODE
L
J
ita dilahirkan dari tradisi
/y V\
berbeda. Wama kulit, bahasa,rarabut,mata,dri fi-
\\ sik lainnya berada dalam r S ruang yang imik. Sungguh mengejutkan! Kata banyak orang. perbedaan itu adalah rezeki,namun sebagian orang pula mengklaim perbeda an bisa jadi merupakan muara dari petaka.
Di negeri mana pun, kita banyak di-
peitontonkan aksi kekerasan,vandalis, dan warkis yang muncul dari perbedaan
budaya,bahkanjugapersamaanbudaya. Yang lebih ironis lagi, jika itu muncul
ang apapun,sesungguhnyajagat agama dan budaya mewariskan sesuatu yang baik dan damai.Islam, misalnya,secara tegas mengajarkan "bersuku-suku,berbangsa-bangsa untuk saling kenal-mengenal".Bukan untuk berkelahi teriebih berperang. Karena itu amat menyeramkan!
Kini, di kampus Karangmalang hadir bersuicu-suku dan berbangsa-bangsa. Mereka datang dari pelbagai penjuru Asia-Pasifik dan Eropa.Belajar adalah tujuannya. Namun,belajar yang dimaksud di sini tentunya tidak sekadar bel
ajar dalam ruang-ruang. Tetapi, lebih
lai-nilai perdamaian. Itu semua,lahir akibat ketidakpaham-
dari itu. Mereka belajar hidup berbudaya.Berupaya meleburkan diri dalam perselingkuhan budaya antarbangsa. Mereka yakin akan mitos integritas
an hakiki agama dan budaya.Dalam ru
tersebut.Karena dengan mitos integratif,
akibat perbedaan agama dan keyakinan
yang satu sisi banyak mengajarkan ni-
segala cobaan yang dilemparkan oleh
Boleh dikatakan, mereka telah terce-
berbagai bentuk unsur disintegratif,ba-
dimimgkinkan untuk dinetralkan. Dengan demikian,tegur sapa tradisi dapat
rabut dari akar budaya Jawa. Maka tak heran jika mereka senang melancong ke Klaten,Jombang,ataupun di daerah-daerah lainnya. "Saya ke Jombang untuk mencari leluhur saya," kata Florence.
berlangsung dengan baik, relevan, dan
"Dan saya ke Klaten untuk bermalam di
saling menghargal.
tempat pude,"sambung Renata. Tidak hanya itu. Berdasarkan penelusuran kami,di kampus Karangmalang mereka berseliweran di setiap kegiatan yang berbaur budaya dan olahraga.Ada
ik yang bermula dari ketidaksesuaian identitas akibat dinamika sejarah lebih
Yang lebih mengasyikkan lagi,seba* gian dari mereka ke sini juga diwamai upaya pencarian identitas. Sebut saja. Florence dan Renata,dua mahasiswi penyuku Silat ini berasal dari Suriname
yang bermain basket,melatih silat. mem-
dan Hongaria, yang kebetulan berda-
batik, menari, dan sebagainya. Mau
rah Jawa. Di bumi Mataram ini. mereka
lebih tahu keberadaan mereka di sini?
berpetualangan dari daerah ke daerah sekadar mencari identitas budaya.
Silakan baca rubrik Laporan Utama Pewara Dinamika berikut ini.
m-
/ '-y
■
laporan utama
Mereka Sempat Merasa Shock Culture Rombongan mahasiswa Darmasiswa datang dengan perasaan shock culture, namun semangat menggebu untuk belajar bahasa Indonesia, termasuk seni dan budaya tampak jelas di wajah-wajah pias mereka. Oleh ENDANG ARTIATI SUHESTI
Siangitu di akhir Februari20 8lalu, mereka dikumpulkan di gedung P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan) yang berada di jalan Kaliurang km 13,5 Yogyakarta. Dengan barang
ditambah dengan teman-teman mereka yang berbeda asal negaranya.
"Sudah pasti mereka merasa croos culture un derstanding,diawal orientasi. Misalnya saja me reka harus beradaptasi denganjadwal kegiatan
bawaan 2 sampai 3koper. mereka yang berjum-
yang menggunakan kebiasaan Indonesia. Jadi kami bangunkan mereka pagi-pagi benar,seki-
lah ratusan ini akan tinggal di Indonesia sela-
tar pukul enam. Itupun dari mereka, rata-rata
ma kurang lebih 1 tahun.'Duta-duta Indonesia'
pada complain, karena itu di luar kebudayaan
siap mengikuti orientasi pembekalan sebelum
mereka," ujar Koofdinator Tutor Darmasiswa
mereka diteijunkan di universitas-univeritas
UNY, Vitri Sekarsari, begitu menggebu-gebu.
yang akan menjadi kampus mereka selama di
Minggu-minggu awal orientasi bisa jadi merupakan tahap terberat untuk penyesuaian di-
Indonesia.
Semua sama-sama belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru, tak ubah seperti anak ayam kehilangan induk-
nya, mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari berbagai negara di luar Indonesia merasa asing dengan lingkungan yang baru dipijak. Bayangkan saja, mereka berada nun jauh dari negara asal mereka, belum begitu tahu tentang Indonesia apalagi dengan baha sa Indonesia yang sama sekali belum
mereka kuasai,
ri, namun setelah minggu pertama terlewati, sedikit demi sedikit wajah-wajah berseri mu-
lai terpancar dari mereka. "Mereka mulai kelihatan karakter aslinya, yang tadinya pendiam sudah mulai kelihatan banyak cerita, dan mu lai melakukan hal-hal 'gila', membuat suasana
menjadi ramai dan cair. Mereka saling berkomunikasi dengan peserta lain yang berbeda negara nya,tukar informasi ataupun tukar nomor hand phone," kata Vitri yang jadi tutor sejak 2006. Selanjutnya,justru hari-hari terakhir orien
tasi menjadi hari-hari yang penuh haru karena satu persatu mereka harus melanjutkan perjalanan menuju universitas masing-masing sesuai dengan penetapan beasiswa darmasiswa ini. "Mereka menyebar,ada yang terbang ke Bogor, ke Bandung ke kota-kota di seluruh Indonesia se suai dengan penempatannya," lanjutnya.
kVi
'^■-; 5-.
V
4 ^■ ••'i
" r*-?! a-*"
;
iv*
V1
•«*\»«*»>!
. f
iivv}>: SYttiSiJiTS
Karantina selama 23 hari itu memang untuk
Dadan, mahasiswa Darmasiswa 2006 yang
'bekal' hidup di Indonesia agar mereka tidak kaget dengan kehidupan di Indonesia. Bahasa Indonesia yang dipelajari mahasiswa Darmasiswa lebih ditujukan agar mereka dapat bertahan hidup. Hasilnya, mereka sudah lancar memperkenalkan diri dengan bahasa Indonesia. "Ibk hanya bahasa, seni, dan budaya Indonesia
kemudian melanjutkan kuliah S2 di Pascasarjana UNY mengiyakan, bahwa ia merasa nya-
lewat workshop dan kunjungan langsung ke
nikasi, namun setelah dua bulan di Indonesia
pusat-pusat budaya. ke pusat kerajinan batik, diperkenalkan. Bahkan, ketika bertepatan de ngan perayaan kemerdekaan, mahasiswa Dar-
saya mulai memahami bahasa Indonesia," sam-
masiswa diikutsertakan dalam lomba-lomba
Jakarta, negara yang punya banyak sumber daya alam. Lalu saya sering memperhatikan berita-berita tentang Indonesia di TV. dan Juga
agustusan yang kerap diselenggarakan dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indo nesia.
Bahasa Indonesia menjadi hal yang utama bagi mereka untuk menjalin komunikasi. Ling-
kungan tempat tinggal, beserta orang-orang yang ramah sungguh mempercepat mereka un tuk menguasai bahasa Indonesia. Inilah yang hams ada dalam benak mereka.
man belajar di UNY." Orangnya baik-baik di sini. Kalau saya ada kesulitan dibantu, jadi saya cepat punya teman di sini," kisah Dadan yang memakai nama Tiara untuk nama Indonesia.
"Awalnya memang kesulitan dalam berkomu-
bimgnya.
Dulu tahunya saya Indonesia itu ibukotanya
sinetron-sinetron untuk membantu menguasai bahasa Indonesia. Saya juga belajar dari orang-
orang keturunan Qna yang bisa bahasa Man darin. Masfl' hidup di Indonesia tidak bisa ba hasa Indonesia, lanjut perempuan yang lahir di
Beijing ini seraya tertawa simpul. Bagi Abdullah Ma'mim, pria asal Bangladesh.
Ofas«»^
Para peserta Darmasiswa tengah menunggu acara
penyambutan yang digelar di gedung rektorat UNY.
it
%
m
Para peserta Darmasiswa tampak serius menyaksikan pentas pencak silat dan tarian tradisional Indonesia
yang juga dibawakan peserta Darmasiswa.
Saya awal di sini tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan orang, ketika di warung bingung mau bilang apa, paling hanya nunjuknunjuk makanan, waktu membayar juga saya keluarkan uang satu persatu karena saya belum menger ti, yang ini atau yang ini....
dang dibicarakan orang. ketika di warung bi ngung mau bilang apa. paling hanya nunjuk-
gris sejak duduk di Sekolah Dasar. Tak hanya Vitri, Diresti, mahasiswa manajemen 2005 mengaku senang bisa berteman de ngan mahasiswa Darmasiswa. "Rasa ingin tahu mereka sangat tinggi, ba nyak tanya-tanya tentang budaya dan bahasa
nunjuk makanan. waktu membayar juga saya keluarkan uang satu persatu karena saya belum
sampai yang kecil-kecil. Kayak Rustom,dari Uz bekistan orangnya enak di ajak ngobrol, saat
mengerti, yang ini atau yang ini
bercanda ya bercanda,saat serius ya serius. Ka
merasakan kesulitan berkomunikasi selama
delapan bulan pertama.la lebih banyak meng-
gunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. "Saya awal di sini tidak mengerti apa yang se
kenangnya
mi banyak bertukar informasi. Pikiran saya ten
sambil tersenyum. Florence, dari Suriname pun punya penga-
tang orang asing yang sak/ek terhapus karena
laman yang takjauh berbeda. la sedikit kesulit
teryata mereka sama seperti kita, bisa berte
an dalam menggunakan bahasa Indonesia terutama untuk menulis kata-kata dengan bahasa
man dan saling bisa beradaptasi." ujar gadis kelahiran Lampung ini dengan riang.
Indonesia. Lebih sering ia berkomtmikasi meng gunakan bahasa Inggris atau bahasa Jawa."Aku
Karakter dan kebudayaan yang dibawa merekapim justm memberi pengetahuan bagi ma
ki malah lali nek iki in Indonesia, masalahae akeh
hasiswa UNY. Yuli, mahasiswa Pendidikan Ki-
wongpadha ngomongjawa," serunya yang juga dapat mengusai bahasa Belanda.
mia 2006 merasakan bahwa bergaul dengan
Berbeda halnya dengan Shiho yang berasal dariJepang,"Saya tidak begitu kesulitan dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia karena ini adalah kali kedua saya datang ke Indonesia. Dulu pemah ikut kursus bahasa Indonesia di Ja karta. Yang saya rasakan adalah shock culture, di sini banyak orang menggunakan bahasa Ja wa dan saya sering kesulitan mempelajarinya," tutumya dengan ramah. Mereka lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan bam,tutor hanya menemani mereka pada awal-awal masuk kelas reguler saja, setelah
beberapa minggu, mereka bisa berbaur dengan yang lain, papar Vitri yang tertarik bahasa Ing
mahasiswa asing menambah ilmu tentang bu daya.Satu hal lain yang ia dapatkan ketika ber teman dengan mereka,bahwa orang^orang Asia menghaigai kesopanan. "saya juga bisa mela-
tih speaking English dengan mereka," tambahnya yang kadang mengantar mahasiswa Darma siswa jalan-jalan ke Shoping dan Malioboro. Sambutan yang hangat juga melekat pada diri mereka. Bahkan, sampai di ujung waktu
perpisahan diantara merekatakingin meninggal-
kan Indonesia,"Saya mau kokjadi duta Indonesia dan mau mempromosikan Indonesia di negara
saya.Saya cinta Indonesia, saya tidak mau pergi dari Indonesia."jerit salah satu di antara me reka yang dituturkan kembali oleh Vitri. ■
laporaa utatna„
(Berharap)Jadi Ajang Promosi Lewat Darmasiswa,
"Sudah 40-an universitas yang menerima ma-
pemerintah berharap
terus. Mereka tidak hanya ditempatkan di PTN, tetapijuga di PTS,seperti di Universitas Ahmad Dahlan(UAD),Universitas Sanata Dharma(USD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta(UMY). dan Universitas Atmajaya,"jelas Sugirin Ph.D.,
hasiswa Darmasiswa dan itu akan bertambah
Indonesia dikenal.
Lebih darisatudasawarsaIndonesia
Oleh ENDANG ARTIATI SUHESTI
mengembangkan hubungan diplomatis dengan negara-negara lain le wat pemberian beasiswa Darmasis wa. Mereka yang terpilih akan jadi 'duta'Indonesia,tinggal di Indonesia untuk pelajari bahasa, seni. dan budaya Indonesia. Pada akhimya diharapkan akan mempunyai pandangan yang lebih positifterhadap Indone sia dan dari mereka pulalah kisah keindahan In donesia dapattersebar luas."Memang tujuan da ri pemerintah Indoenesia adalah mengenalkan Indonesia di tingkat intemasional" tegas Widyastuti Purbani, Kepala Divisi Keijasama Luar Negeri Kantor Kerjasama Humas dan Protokol
Ketua KKHP UNY.
Masihmenunitnya,dengan adanya Darmasis wa.dirasa cukup efektifuntuk mengenalkan In donesia. Mereka tertarik dengan Indonesia,ada yang ingln kembali lagi untuk belajar meraih strata dua,lebih mendalami kursus batik, bah
kan di antara mereka ada yang mendapatjodoh di Indonesia. Karena itu. di luar sana perlu ada
orang yang meluruskan tentang Indonesia. "Kalau ada kesalahpahaman berita tentang
Indonesia di Beijing,saya merasa tidak enak hati, lalu saya berusaha untuk menjelaskan yang sebenamya. Sebagian perasaan saya sudah ke Indonesia." ungkap Dadan,yang pada saat menonton Uber Mei 2008 lalu merasa sedih juga ketika Indonesia kalah dari Cina.
Para peserta Dar
(KKHP) UNY.
Satu tahun kesempatan diberikan kepada
masiswa menam-
Ngemong Ati
mereka untuk berbain. Mereka ditempatkan di
Bukan perkara gampang ketika UNY 'ngo-
beberapa universitas yang ikut berpartisipasi sebagai penerima 'tamu-tamu' dari luar Indo nesia ini."Mulanya UNY,UGM dan ISI lalu diikuti UI, UPI, bahkan sampai Universitas Pajajaran.
peni" belasan mahasiswa Darmasiswa, baik program regular maupun shortcourse untuk kuliah di kampus pendidikan ini. Macam-macam karakter dan budaya yang di bawa mereka mem-
pilkan tari tradisional Indonesia pada acara penutupan
Darmasiswa yang berlangsung di UGM.
m
u
m ■ B..«
•4.
n
r
T.
•• W-
1 a ■
a a i ly
-'-■.-.VaVW
laporan utama buat UNY belajar tentang makna cross culture understanding. Satu hal yang pasti, adalah menyambut mereka dengan keramah-tamahan yang cerminkan karakter manusia Indonesia.
Lebih dari itu, UNY benisaha menyiapkan tu tor untuk mendampingi mereka selama berada
minta yang pake AC, ini dan itu," ungkap Wi
di UNY.Pun dosen- dosen untuk mengajar me
dyastuti Purbani.
reka dl kelas intensif bahasa, dipilih orangorang yang berkualitas, sehingga dapat meng ajar dengan hati. "Bagaimanapun mengajar mereka itu berbeda. karena kita tidak bisa hanya mentransfer ilmu, tetapi juga perlu menyesuaikan dengan kultur yang mereka bawa.Sebagai contoh, mahasiswa dari Hungaria memiliki karakter yang sangat berbeda, tuntutan dan keinginan yang juga berbeda atas metode pembelajaran." paSelain itu, dosen dan tutor perlu memahami cross cu/fure understanding dengan lebih baik, untuk bisa mendengarkan mereka dengan segenap keluhan dan style mereka. "Jadi kita hams menyesuaikan dan merekajuga hams menyesu aikan. Saling menyesuaikan!" tegasnya. Tutor pun demikian, tak sembarang maha-
Di luar kelas intensif, para tutor dan koordinator juga selalu siap untuk menjaga mereka. "Ini adalah tanggung jawab nasional,tidak ha nya langsung kepada Rektor UNY.Jadi, kita berusaha memberikan pelayanan yang baik kepa da mereka.Pemah kita hams menjemput salah satu peserta Darmasiswa sekltar jam sepuluh di bandara Adi Sudpto,karena dia datang lebih awal.Saat itu saya bersama Bu Wid dan juga sa lah satu tutor menjemput dan sekallgus mencarikan tempat bermalam bagi dia. Hal-hal yang semacam inilah yang perlu ada,sehingga mereka merasa nyaman di sini," kisah Sugirin. Mahasiswa Darmasiswa short course mengikuti kelas intensifBIPA(Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Berbeda halnya dengan maha siswa Darmasiswa regular, yang juga hams sit in di kelas-kelas regular dan mengambil kuliah
siswa dapat meraih jabatan ini. Mereka adalah
sesuai dengan minat yang akan dipelajari.
mahasiswa-mahasiswa pilihan hasil rekomendasi dari rapatjumsan Pendidika Bahasa Inggris
"Mereka kebanyakan memilih mata kuliah yang berkaitan dengan budaya Indonesia, mi salnya kuliah batik, ada juga yang mengambil kuliah sastra Indonesia,sejarah Indonesia,tata
par Widyastuti Purbani.
(PBI) Fakultas Bahasa Indonesia UNY, dengan
mempertimbangkan kemampuan berbahasa Widyastuti Purbani (kanan), Kepaia Divisi Kerjasama Luar Negeri KKHP UNY.
tetap ramah pada mereka," ungkap Vitri yang menjadi tutor sejak 2006. "Tutor pun hams siap diminta bantuan dan mendengarkan mereka meski rewel.Pemah ada yang minta dicariin sesuatu sampai tujuh kali,
Inggris. Mereka hams andal, aktifberorganisasi,
rias, bahkan adajuga yangjustm mengambil ke
dan hams siap untuk 'ngemong'. "Jadi tutor itu hams bantuin kesulitan mere ka. misalnya bantuin nyariin kost-kostsan, ban
las bahasa Inggris," papar Vitri yang ikut membantu juga untuk mengumsi pengambilan ma
tuin buat kartu perpustakaan dan kita hams
ta kuliah mereka di UNY.
Walau demikian, mahasiswa Darmasiswa re
gular belum dapat ditempatkan langsung di kelas-kelas regular mengingat peserta Darma
siswa yang sebagian belum bisa berbahasa Indo nesia. Hal ini diungkap oleh Widyastuti Purba
ni, akibat kurang selektiftiya pemilihan peraih beasiswa.
\
"Sehingga, ketika mereka datang sebagian mereka belum bisa apa-apa dalam bahasa Indo nesia. Padahal, sebagian besar di kelas regular menggunakan bahasa Indonesia tentunya akan menjadi sulit buat mereka," tegasnya. Oleh sebab itulah,sebagai bentuk pelayanan teihadap mereka, UNY di setiap tahunnya menyambut mahasiswa Darmasiswa dengan mempersiapkan mental di kelas bahasa Indonesia intensifse
lama 1 semester,"ini untuk menyiapkan mereka masuk kelas regular di semester ke-2,sehingga mereka tidak shock culture lagi," lanjutnya.
lapoE^tama^ "Seleksi hanya dengan minat dan sekadar bisa berbahasa Indonesia. Dapat saja orang itu
ngaku bisa berbahasa Indonesia tanpa di kejar
Kalau ada kesalahpahaman berita tentang In donesia di Beijing, saya merasa tidak enak hati,
lain saya berusaha menjelaskan yang sebenarnya.
lagi karena seleksinya lewat online. Sehingga, ketika sudah di sini, mereka yang sebetulnya minatnya tidak terlalu tinggi untuk belajar bahasa,seni,dan budaya Indonesia akhimya meman-
faatkanjalan-jalan secara gratis. Dan,kita tidak tahu bagaimana para duta besar Indonesia di luar negeri sana menyeleksinya karena di serahkan di masing-masing kedutaan Indonesia yang berada di luar negeri," papamya.
Sebelum hengkang dari Indonesia, dua ta hun terakhir ini mahasiswa Darmasiswa yang
berada di UNY mengakhiri dengan membuat mi ni project. Ini program strategis agar mereka ti Peran tutorjuga ikut membantu'ngemongafi'
dak membodohikita,dan untuk mendisiplinkan
mereka. Namun bukan berarti kita memanjakan
mereka agar tidak sekadar 'jalan-jalan'di Indo nesia, ungkap Widyastuti Purbani.
mereka."Banyak komplain yang datang dari me reka. misalnya tentang penempatan universitas yang tidak sesuai. Mereka minta pindah dan inginnya bersama dengan teman-teman yang satu negara.Tapi sudah dua tahun ini peraturan dipertegas,kalau mereka minta pindah tempat, mendhing dipulangkan saja," ungkap Riska,staf KKHP sejak 1993 yang membantu mereka dalam administrasi, seperti pengurusan paspor
dan visa tinggal di Indonesia.
"Setiap mahasiswa Darmasiswa harus mem
buat mini project,semacam penelitian yang kemudian dipresentasikan kepada Bu Wid dan Pak Sugirin dan report-nya menggunakan bahasa In donesia. Karena di awal-awal dulu pemah ada mahasiswa Darmasiswa yang hanya mengambil uang beasiswa saja,sering tidak masuk kuliah. £nak banget kalau kayak gitu donk,"jelas Riska yang bam tahun ini dimutasi di Sub bagian Hukum dan Tata Laksana UNY.
Kualitas dan Mini Project
Tujuh tahun sudah UNY dipercaya Badan Keijasama Luar Negeri (BKLN) yang berada di Depdiknas pusat sebagaituan nimah penyelenggara orientasi pembekalan mahasiswa Darmasiswa. namun UNY tetap berupaya untuk memperbaiki konsep dan pelayanan. Thhun demi tahun minatintemasionalterhadap pogram Darmasiswa semakin tinggi,peningkatan kuantitas
belum dibarengi penambahan kualitas. Widyastuti Purbani angkat bicara pada saat rapat di tingkat nasional bahwa kualitas dari peserta Darmasiswa perlu ditingkatkan.Jangan hanya kuantitas saja yang didengung-dengungkan oleh pusat {BKLN. red.). "Kalau orang Indonesia meraih beasiswa lu ar negeri itu dengan kompetisi yang luar biasa. Jadi, hanya orang-orang tertentu yang betul-betul berminat dan mampu secara keilmuan
yang diberi beasiswa.Tapi beasiswa ini(Darma siswa,red.)tampaknya diberikan kepada "hampir siapa saja" yang memiliki minat,jadi seleksi
Walau belum dapat dikatakan sukses, tapi justm itu mendorong kita untuk berbenah diri mendptakan "dapur" yang baik bagi mereka, meningkatkan layanan baik dari akademik maupun non akademik, kata Widyastuti Purbani. "Katakanlah di kelas silabus itu hams ada,
target pencapaian kompetensi hams ada.Jadi, tak masuk kelas dan tanpa arah, dan itu masih
banyak di kelas-kelas reguler. Mereka kritis.rasa ingin tahunya sangat tinggi dan tak segan un tuk bertanya. Dosen sebaiknya tak hanya men-
transfer ilmu, tapi juga memperhatikan kultur yang mahasiswa Darmasiwa.Kita hamsnya bi sa menjadi window bagi mereka untuk melihat Indonesia. Kalau kita dapumya buruk, ya itu
yang akan mereka bawa pulang," tegasnya. Mahasiswa Darmasiswa tidak malu untukme-
negur jika ada yang tidak sesuai. Mereka dapat menjadi tempat kita berkaca dan bercermin.Da ri kritik dan saran merekalah,UNY dapat mem-
tidak terlalu ketat. Sehingga, banyak yang "di-
perbaiki sistem dan kondisi agar UNY benarbenar menjadi world class university, pungkas Vitri yang pemah mengukirjuara II tingkat EFL
manfaatkan" untuk jalan-jalan."
dalam debat Inggris tingkat Asia 2007 lalu. ■
laporan utam Awalnya,Vitri dan para tutor lainnya gugup juga menghadapi berbagai pertanyaan yang
Ik
memojokkan Indonesia dan memperbandingkan Indonesia."Lama kelamaan kami terbiasa juga. Dan,tugas kami adalah merepresentasikan In donesia dengan bijak," ujar Vitri kemudian. Pertanyaan-pertanyaan tentang Indonesia se-
rupa pintu gerbang yang dapat memperlihatkan dan mengubah persepsi bangsa lain kepada Indonesia. Dalam hal ini tutorlah yang berperan untuk tugas itu, selain mendampingi mereka mengenal budaya Indonesia dan mempelajari
w >-<r
bahasa Indonesia.
vf
Untuk itu,selama dua puluh tiga hari tutor dit -V; . Av\-
mi
%il
A. '-. -S .; i' v:
wajibkan imtuk memberi kesan positifteiiiadap mereka bagaimanapun caranya.Seperti yang di-
ungkapkan Vitri,"Setiap bertemu kita harus selalu menyapa dan menggunakan bahasa Indo nesia yang baik dan benar. Selain itu, kejujtman
adalah hal penting dalam berhubungan." Sebagai pendamping peserta Darmasiswa,
yangjuga bertanggungjawab kepada kedutaan
Tutor: Pintu Gerbang Mengenal Indonesia
Indonesia,para tutor tentunya melewati seleksi yang cukup ketat oleh panitia dosen yang diserahi tugas mengelola hubungan keija sama de ngan luar negeri ini. Rekrutmen tutor bukan hanya dipilih dengan cara mempertimbangkan IPK semata, lebih dari itu tutor adalah mahasiswa
yang aktifdalam berorganisasi, memiliki loyalitas keija yang tinggi dan dapat bekerja di bawah tekanan.
Menjadi tutor bukanlah perkara mudah. la harus paham apa yang mereka butuhkan. Walau demikian, pengalaman unik itu amat berharga.
Ipank, misalnya. mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 2005 ini mengaku men
jadi tutor atas rekomendasi kakak tingkat yang mengenal aktivitas,fleksibilitas, dan kemampuannya.Ipank tidak melalui tahap seleksi. namun ia merupakan salah satu tutor yang aktifdalam melakukan pendampingan terhadap peserta Darmasiswa.
Oleh DHIAN HAPSARI
"SK
1%
engapa penghargaan teiha-
mm
dap guru dl Indonesia ren-
I % ^ I dah?Dinegarakanii.gajiguI I ru SMU di sini sama dengan iBB W gaji guru TK di negara kami," demikian pertanyaan yang pemah diterima Vitri, mahasiswa sastra Inggris 2004, ketika ia menjadi tutor. Pertanyaan-pertanyaan lainnya juga sempat menjadi bahan renungan olehnya.
1 A
r.....
Seleksi terhadap tutor menjadi tanggung ja wab panitia dosen Darmasiswa dan dllakukan dengan dua cara.Pertama,para dosen langsung menentukan tutor dengan cara memperhatikan perkembangan mahasiswa dalam keaktifan di keorganisasian dan mampu bekeija atau rekrut men tertutup,dan yang kedua, panitia membuka pendaftaran tutor dijurusan Bahasa dan Sas tra Indonesia atau rekrutmen terbuka.
Untuk rekrutmen secara terbuka,dosen me
lakukan tes hsan dan tertulis kepada calon tu tor. Alifah, mahasiswa Sastra Indonesia 2003
Misalnya pertanyaan seperti,"Mengapa orang
tingkat akhir, mengatakan,"Untuk tes wawan-
Indonesia sering terlambat?"
cara, kami mendapatkan pertanyaan seputar
laporan utama pengetahuan umum dan sastra." Selain Alifah,
tiar, misalnya.la pemah mendapat pertanyaan
masih ada Bahtiar, Kestri. dan beberapa tutor
sulit."Ada mahasiswa Darmasiswa yang berta-
lainnya. Sekitar 20 crang dari jurusan Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indo nesia(PBSI) dituninkan untuk mendainpingi pe-
nya apa istilah alat kelamin laki-laki atau alat kelamin perempuan.Itu ditanyakan karena me
serta Darmasiswa.
dengan bahasa Indonesia."
Tfentunya ketika mahasiswa menerima tawaran atau mengajukan diri menjadi tutor memiliki bayangan yang kurang lebih sama: belajar berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Seper-
ti juga yang dialami Bahtiar, mahasiswa PBSI 2005,"Sewaktu aku mendaftarkan diri menjadi tutor, aku sudah memiliki bayangan akan ber
komunikasi dengan bahasa InggrisfuUday,tapi temyata tidak. Kamijustru hams mendampingi mereka belajar bahasa Indonesia." Lain halnya dengan Ipank dan Vitri. Selain gemar berkomu nikasi dengan bahasa Inggris, mereka juga berharap dapat mempelajari bangsa asing.
Banyak hal yang dilakukan tutor selama melakukan pendampingan.Sebelum masuk dalam materi, mereka melewati masa orientasi selama
23 hari. Selama itu, mereka mempelajari bahasa Indonesia agar dapat survive di Indonesia. Selain itu, para tutor juga memperkenalkan tempattempat yang nantinya akan sering dikunjungi. Seperti perpustakaan, puskom,rektorat, UKMUKM,dan tempat-tempat penting lainnya. "Sebenaraya pekeijaan tutor tak hanya di-
reka khawatir tak bisa membalas jika diumpat Bahtiar dan tutor yang lain menganggap ka-
ta itu tidak pantas untuk diajarkan, sehingga ketika ditanya Bahtiar hanya senyam-senyum saja. "Akhimya, ketika sesi kami,justru dosen menjawab pertanyaan itu." Bahtiar juga penasaran mengapajustru dosen itu yang mengungkapkan, tapi dengan tenang dosen itu menja wab, "Tidak apa-apa, asalkan kata itu ilmiah dan tidak diucapkan sembarangan." Dan,Bah tiar akhimya mengerti.
Pengalaman unik juga pemah dialami Vitri ketika menghadapi salah satu peserta yang sulit sekali belajar bahasa Indonesia."Mahasiswa itu namanya Gazi dari Bangladesh," kenang Vitri. Saking getolnya ingin belajar bahasa Indonesia, setiap kesempatan ia ingin bertemu Vitri dan belajar, bahkan hinggajam 12 malam pun Vitri dipanggil untuk mendampinginya belajar. Sekali itu disanggupi oleh Vitri karena sema-
ngat Gazi yang menggebu-gebu,namun di lain waktu Vitri sampai hams kejar-kejaran dengan
Vitri Sekarsari, ko-
Gazi untuk menghindar. "Saya sampai harus sembunyi di kolong tempat tidur," ceritanya.
ordlnator tutor maha
mulai dari orientasi saja, tapi kami bertugas
Kesulitan Gazi sebenamya bukan karena ia
menjemput mereka dari bandara, mencarikan tempat tinggal sementara,menjaga mood mere ka agar tetap nyaman,memperkenalkan Indone sia, dan berakhir dengan mengatur penerbangin kembali ke negaranya," papar Vitri. Selama mendampingi peserta Darmasiswa tentunya mengalami kendala-kendala.Bagi\1tri. kendala terberatnya cross cultural understanding.
kurang memahami bahasa Indonesia,tetapi lidah Bangladeshnya yang sulit ditekuk untuk mengucapkan kata-kata berbahasa Indonesia. Setelah sekitar dua minggu di ISI(Institut Seni
"Kalau kendala bahasa itu sudah tidak menjadi masalah,tapi bagaimana kita saling memahami
antara satu budaya dengan budaya lain. Apalagi kalau mereka memperbandingkan Indonesia
dengan negaranya. Untuk itu, kita dituntut mempelajari banyak hal agar dapat menjawab pertanyaan mereka."
Lain halnya dengan Alifah.la mengaku kenda la itu datang dari peserta Darmasiswa sendiri. "Ada beberapa dari mereka yang manja,mereka meminta kelas tempat mendapatkan materi se-
tidaknya ber-AC. Kalau tidak, mood mereka turun dan itu memberi efek untuk tutor."
Selain kendala tentunya tutor juga menda patkan pengalaman yang menarik dan luni.Bah
siswa Darmasiswa UNY.
Indonesia), Gazi bertemu Vitri kembali dan sa
ling beitegur sapa,tetapi bukan dengan baha sa Indonesia. Gazijustm sudah lancar menggunakan bahasa Jawa. Banyak hal yang didapatkan tutor ketika berhubungan dengan peserta Darmasiswa,be-
gitu pula sebaliknya. "Saya yakin banyak tu tor yang mengalami pembahan setelah berhu bungan dengan mereka. Dan,saya berharap di tahun depan, bukan hanya mahasiswa
jumsan Bahasa Inggris saja, tetapi maha siswa Iain di UNY juga dapat berperan serta." ungkap Vitri. "Saya juga lebih bangga menjadi
bangsa Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya setelah mengetahui bangsa asing begitu respect terhadap budaya Indonesia." ujar Bahtiar kemudian.
■
X
m
t
i
,/i
Ke bumi nusantara, ia tak sekadar
ngunjungi tempat itu dan akan aku bawa satu orang," ujamya. Diantara yang mendengar itu, tidak ada yang berucap satu patah kata. Hanya Florence Hartinie Jamin,satu-satunya anak perempuan Jamin dan satu-satunya perempuan yang mempelajari pencak silat secara mendalam
belajar. Pencinta Silat ini menelusuri tanah Jombang dan sebagian Jawa Timur, sekadar mencari leluhurnya.
di Suriname.
Oleh DHIAN HAPSARI
pi dia hanya berseloroh sambil bercanda,"Mau
Florence tidak mempimyai firasat apapun.ta-
Suatusoredisebuahpadepokanpencak
apa ke Jawa?" Pikiran Florence memutar memori semasa
jamin bercerita padanya. Dulu, bapaknya itu
silat Kllat Buwana, ketika semua
peraah bercerita kalau kakek-kakeknya selalu
crang selesai latihan, Marsha Nokko Jamin memberi pesan terakhimya. Ia adalah generasi kesembilan yang
mempunyai permintaan yang sama: pergi ke Jawa! Kakeknya juga memiliki permintaan yang sama.Sebelum pergi ke Jawa,kakeknya itu bertapa terlebih dahulu di Akaribo,Paraname,Su riname. Tapi ajal tidak mungkin ditunda, ka
menguasai pencak silat di Suriname. Pada usia-
nya yang telah menginjak lebih dari setengah abad itu,Jamin masih bersemangat mempelajari pencak silat dan latihan bersama murid-muridnya. Guru Jamin, begitu panggilannya, tak menyangka saat itu adalah sore terakhimya. Tidak seperti biasanya, hari itu Jamin menyatakan permintaan di hadapan murid dan keluarganya. "Sudah setua ini, aku belum pernah melihat pulau Jawa. Aku ingin sekali me-
keknya meninggal di pembaringan setelah mengucapkan permintaannya itu. Dan kini, ba
paknya pun memiliki keinginan serupa. "Ya, mama diajak. Pa," katanya. "Bukan mama!"
Florence kemudian berpikir siapa yang akan diajak bapaknya itu untuk menginjak tanah asal akamya? Ketika satu tebakan lagi yang keluar
iaporan utama^ dari mulut Florence temyata masih juga salah,
lah milik kaum laki-laki. Ketika anak perempu
Florence akhimya diam.
"Ya, yang banyak bicara di depanku itu!" Lalu
an mencoba mempelajari bela diri, maka ibu mereka akan berkata,"Untuk apa belajar bela diri. Anak perempuan tidak pantas seperti itu!" Ini berbeda dengan keluaiga Jamin.Untuk ke-
semua murid, semua kakak laki-laki Florence
luargajamin.semua orang harus belajar pencak
dan asisten master memandang dirinya. Semua
sudah menduga,tapi Florence merasa tidak pan-
silat karena pencak silat adalah senjata untuk mempertahankan diri dan bertahan dari pen-
tas menerimanya.
jajah. "Jangan sampai kita terus diinjak-injak
Setelah Jamin meninggal, Florence merasa sangat kehilangan. Dua beasiswa yang diatasnamakan padanya pun ditolak. Tidak ada yang dapat mengatasi kesedihan Florence selain per-
bangsa lain." jelasnya pada Pewaro Dinamika.
"Lha kalau semua salah. lantas siapa, Pa?" desaknya.
kataan dua sahabat almarhum bapaknya:Duta
Besar Indonesia di Suriname,Suparmin Sunjo-
yo.danDjoko Mursanto(konselor) yang juga kawan Jamin."Dulu Pak Jamin berpesan agar pencak silat diteruskan?" kata Suparmin.
Sejak saat itu Florence bangkit kembali.Satu hal yang mengetuk hatinya, Florence merasa
harus bei^erak demi masa depan pencak silat
Di Suriname sendiri terdapat berbagai ras dan bermacam-macam budaya, ungkapnya.
Meskipun pengaruh budaya Barat begitu kuat, orang-orang Jawa di Suriname masih mempertunjukkan karawitan, wayang,tari, dan membuat makanan-makanan khas Jawa. Beberapa orang Jawa juga menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan. Sayangnya. ungkap Florance, tidak banyak orang Jawa berpangkat yang masih memper tahankan identitasnya."Mereka lebih memilih
dan kebudayaanjawa di Suriname. la juga ter-
mengikuti orang Barat dan tidak mempedulikan
ingat kembali pada kata bapaknya sebelum me ninggal. "Aku memilih kamu,karena kamu ini
akar asalnya. Mereka menjadi malu berbicara bahasa Jawa dan mengikuti budaya Barat." Selain perihal bahasa yang semakin tertindas
seperti nenekmu.Beliauluwes memainkan gamelan, menari, dan berbicara tegas. Kamu bukan orang yang mudah mengalah." Berbekal wejangan dari bapaknya, Florence menyanggupi undangan beasiswa yang dita-
oleh bahasa Belanda, kemampuan orang Jawa
dalam berbagai keahlian juga tidak dianggap. Mereka tidak mau orang Jawa lebih unggul dari
orang Barat,karena orangJawa bukan orang asli
warkan Kedubes RI untuk Suriname.Sebelumnya
Suriname. Florence mencontohkan salah satu
beasiswa itu telah datang padanya sebanyak dua kali, namun kesedihan menghanyutkan terlarapau dalam hingga tidak ada lagi yang dapat menarik hatinya. Meninggalnya sang bapak ba-
kasus penulisan buku."Kalau ada buku bagus, buku itu diteijemahkan oleh orang barat dan ditulis kembali olehnya.Kalau sudah menjadi bu ku.buku teijemahan itu diaku oleh orang Barat.
ginya adalah kehilangan terbesar dalam hidup. "Saya selalu teringat bapak ketika sendiri," kata
Penulis aslinya dihilangkan," papamya.
perempuan kelahiran Zoetermeer. Holland. Ketika menginjakkan kaki ke Indonesia,satu keinginan yang mengeram dalam kepalanya: saya ingin memperdalam limu pencak silat di negara asalnya.Beruntung Florence bertemu dengan Agung Nugroho,Dosen FIK yangjuga wasit juri pencak silat intemasional. Dari Agung Nugroho,Florence mendapatkan banyak jaringan yang menghubungkannya kepada perguruan-
perguruan pencak silat seluruh Indonesia dan juga IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).
Lebih dari itu. beberapa orang Jawa lainnya memilih untuk pasrah. Apabila mereka terlihat lebih baik daripada orang Barat, keungulaimya tersebut sama sekali tidak diakui. Orang Jawa
menjadi marginal dalam tanah tinggalnya di Su riname, tapi mereka menyerah dengan keadaan. "Generasi seperti kami ini tidak mau lagi melakukan seperti yang dilakukan orang-orang
tua Jawa di Suriname. Kami tidak mau kalah de ngan bangsa lain!" Melihat keadaan demikian,Florence mencoba
untuk mempelajari sebanyak-banyaknya ten-
Florence mendalami pencak silat sejak tiga
tang Jawa dan ilmunya serta akan dibawa pu-
tahun dan mempelajari pencak silat menjadi suatu kewajiban di keluarganya. Hanya saja, di Suriname tidak banyak perempuan yang melakidcan hal serupa. Kebanyakan perempuan di Suriname beranggapan bahwa bela diri hanya-
lang ke Suriname untuk menunjukkan pada dunia bahwa orang Jawa bukan lagi bangsa yang dijajah dan tak pantas disepelekan. Bukan ha nya Jawa dalam artian sempit.tapiJawa sebagai bagian dari Indonesia, bahkan Asia. •
laporan utama SUGIRIN, Ph.D.
Bukan Proyek, tapi Tugas Negara SENYUMNYA menyambut,ketika reporter Pewara Dinamika, Endang Artiati Suhesti dan Dhi-
an Hapsari memasuki ruangannya. Hari itu,ia tampak sedang sibuk searching data-data di in ternet. Tidak lama setelah itu, ia menemui kami
yang telah menunggu selama tidak kurang dari sepuluh menit. Wawancara pun dimulai. Apa kemajuan yang signiflkan dari program Darmasiswa?
Sejak pertama kali diadakannya program Kemitraan Negera Berkembang (KNB) dan di PENDIDIKAN: S2
TESOL (Teaching English to Speakers of Other Languages) di Deakin University, Australia (1995); S3 (Education/ TESOL) di Deakin
University (2002)•
tahun 1997 UNY mengalami kemajuan yang baik. UNY dinilai sebagai universitas yang memiliki kelayakan dan mewadahi untuk mengelola Darmasiswa, sehingga kita telah delapan kali(2(X)0-2007) menjadi tuan rumah penyelenggaraan orientasi Darmasiswa.
bahasa Mandarin.
Selain belajar bahasa Indonesia, apa saja yang mereka minati dan bagaimana UNY memfasilitasinya?
Kami membuka untuk mempelajari kebuda yaan di luar kampus.Misalnya,kami mencari informasi apabila ada keluarga UNY yang sedang hajatan pernikahan, sunatan, dll, peserta Dar masiswa dapat ikut melihat bagaimana prosesinya dan tata caranya. Selain itu, untuk tahun ini
kami tidak hanya membuka FBS saja yang menerima peserta Darmasiswa,tapi juga fakultas lain sesuai keinginan peserta. Mereka ada juga yang tertarik mempelajari tata rias, olah raga dan sejarah. Untuk itu, kami salurkan ke FT, FIK atau FISE. •••
Bapak yang sudah berkecimpung mengelola Adakah program tambahan yang dapat
KKHP(Kantor Keijasama Humas dan Protokoler)
PEKERJAAN: Lektor
memfasilitasi mahasiswa Darmasiswa untuk
selama delapan tahun ini mengaku menjalani
Kepala Pendidikan Bahasa Inggris pada
lebifa mengenal Indonesia? Pengenalan Indonesia ini didapatkan dari da-
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UNY.
pekerjaannya dengan ikhlas dan penuh sema-
iam kelas dan luar kelas. Untuk di dalam kelas,
ngat. Selain menjadi ketua KKHP,Sugirin, Ph.D, juga masih menjabat sebagai dosen. Sebagai
kami memberikan sekitar 8-12 sks saja, sela-
ketua KKHP, ia berusaha untuk terus menerus
in itu, ada workshop membatik, melukis, tari,
mengembangkan KKHP UNY di mata peiguruan
dan mengunjungi tempat-tempat wisata ber-
tinggi di luar negeri.
sejarah.
TXigasnya mengelola KKHP lebih dimaknainya sebagai amanah nasional yang tidak hanya bertanggungjawab kepada rektor,tapijuga kepada presiden RI.Untuk itu.katanya,mereka yang berhubungan langsung dengan bangsa lain wajib memberi kesan yang positifdan netral. Seperti
Adakah timbal balik untuk Indonesia da
ri negara-negara yang mengirimkan mahasiswanya ke Indonesia?
Untuk tahun ini,kami tidak hanya menyediakan program Darmasiswa untuk pengenalan terhadap kebudayaan Indonesia saja, tapijuga mewajibkan mereka untuk mengajar. Bagian itu masuk dalam program Darmasiswa plus. Peser-
juga yang ditekankannya pada para tutor,"Kali an adalah orang yang pertama kali dikenal oleh mahasiswa Darmasiswa di Indonesia, maka be-
rikan kesan baik. Itu tanggung jawab kepada
ta Darmasiswa diberi kesempatan mengajar di sekolah-sekolah sesuai dengan KTSF(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)dan kemampuan me
bangsa dan negara kita."
reka. Misalnya, ada sekolah yang mempunyai
ngirimkan peserta untuk dharmasiswa? Dari sisijumlah sebenamya tidak telalu signi-
mata pelajaran Mandarin,ya mereka mengajar
Dari negara mana yang paling banyak me
laporan utama Program Darmasiswa ini dapat lebih mempererat hubungan diplomas!Indonesia dengan luar negeri. Yang awalnya hubungan Indonesia hanya dengan belasan negara, setelah adanya
fikan karena diratakan ke beberapa lembaga di Indonesia. Tahun ini, Indonesia menerima se-
kitar 500 orang, tapi jumlah itu dibagi ke berbagai lembaga di Indonesia. Selama setahun
Darmasiswa Indonesia memiliki hubungan dip
UNY rata-rata menerima sekitar 7-15 orang untuk Darmasiswa dan sekitar 10-12 orang un-
lomas!dengan ratusan negara. Selain itu,juga dapat meningkatkan dtra Indonesia.
tuk KNB.Pelamamya banyak dari Thailand dan Hongaria, yang sekarang dari Asia, seperti Jepang dan Cina juga sudah mulai banyak untuk
Bagaimana Anda memandang program Dar masiswa dan KNB ini?
Darmasiswa.Sementara Australia, Amerika, Kanada mereka tidak terlalu membutuhkan beasis-
wanya,tapi untuk keperluan diplomas! mereka tetap diberi kesempatan untuk menikmati itu. Mahasiswa dari Thailand dan Cina bisa beijumlah belasan orang.
Apa keuntungan Indonesia dengan adanya program Darmasiswa ini?
Mengelola Darmasiswa itu adalah tanggung jawab nasional. Karena apabila ada perlakuan kepada mahasiswa Darmasiswa yang negatdf, maka negatif pula Indonesia. Jangan pandang program ini sebagai proyek,tapi sebagai amanah dari bangsa dan negara. Untuk itu, diperlukan seleksi terhadap dosen dan mahasiswa ■
sebagai tutor.
*
; -4
* f
H
•
• 'I
^: -
I
laporan utama Meredam Konflik Melalui
Student Exchange Oleh ACHMAD CAHYANTO
Belum lamainisaya bersama beberapa
teman dari sebuah komunitas diskusi,
pok yang lainnya. Menurut pandangan saya.
budaya itu semua sederajat. Tidak ada budaya
makan siang di angkringan (waning
yang dapat disebut baik maupun buruk." Kata
tenda yang banyak dijnmpai di wilayah
saya pada Amauld dan teman-teman diskusi
Yogyakarta dan sekitar) yang terletak tidak ja-
saya.
uh dari Universtas Negeri Yogyakarta(UNY).Ke-
"Bagaimana perasaan kamu sekarang, Ar-
betulan saat itu, kami sedang mendiskusikan
nauld? Apakah saat ini kamu menjadi seorang
culturer exchange dalam perspektif"komunikasi
Indonesia atau masih sebagai seorang Peran^ cis?" Tanya salah satu temanku pada Amauld. "Saya tetaplah saya. apa adanya. Tapi bila kamu ingin tahu apa yang saya rasakan seka
antarbudaya".
"Balk, sekarang ceritakan pengalamanmu, Amauld," kata saya terhadap salah satu teman
yang berasal dari Perands.Saat ini, dia memang
rang, baiklah saya akan jawab.Saat ini. saya bi-
tengah menjadi duta dari negaranya dalam pertukaran mahasiswa untuk mempelajari budaya-
sa melihat kedua budaya secara lebih objektif, namun juga bisa sangat subjektif. Saya bisa be-
budaya negara luar, khususnya Asia. "Saya lahir di salah satu kota pelabuhan di Perands,Bordeaux.Segera setelah lulus kuliah
terbentur konflik. Dalam diri saya seakan-akan terdapat dua indivldu yang berbeda,saya dapat
bas bergerak dalam kedua budaya tanpa takut
jurusan Teknik Mesin, saya bekerja di bidang
mengganti sistem-sistem bahasa dan sandi bu
mesin perkapalan. Tentu saja, saya telah ber-
daya sesuka saya. Saat ini. saya menemukan si-
jumpa dengan berbagai macam orang dari belahan bumi yang jauh dari tempat saya tinggal. Saya telah banyak belajar tentang karakter
kap baru, suatu kesadaran diri yang baru." "Karena sekarang saya telah sampai pada tahap di mana saya tidak peduli apakah mengang-
orang-orang. Akhimya,saya tertarik untuk me-
"Saya pim mengikuti program pertukaran
gap saya sebagai seorang Perancis atau Indone sia, seorang Italian atau German, saya dapat menerima diri saya apa adanya. Saya merasa jauh lebih bebas daripada sebelumnya, tidak
mahasiswa asing(sfudenr exchange) dari pemerintah Perands untuk dikirim ke negara-ne-
hanya dari sikap kognitif, melainkan juga dari sikap afektif,"jawab Amauld sambil meneguk
gara di wilayah Asia. Program itu terbuka bagi
air mineral dalam botol berwama biru yang dia
siapa pun. baik yang masih kuliah ataupun su-
beli dari Thailand dua tahun silam.
iiyiiiggahi tempat-tempat yang jauh. menjadi pejalan jauh."
dahpostgraduate. Sampailah saya di negara In donesia tercinta ini. Namun,sebelum ke ne
gara ini saya pemah menyinggahi negara Jerman, Italia. Spanyol, Guetamala, India, dan Thailand."
"Sekarang saya percaya. bahwa sekurangkurangnya dalam satu segi,semua manusia itu sama—mereka semua mendambakan ke-
damaian serta kebahagiaan.Hanya prasangka dan etnosenrrisme-lah yang membuat semua manusia merasa dan seolah-olah ke-
lompok mereka lebih baik dari pada kelom-
Menjadi Manusia Antarbudaya Dewasa ini tampaknya,konsep manusia an tarbudaya begitu penting.Pada zaman dimana era transportasi dan perkembangan teknologi informasi yang mengalami kemajuan pesat, memungkinkan manusia di berbagai penjuru dunia untuk saling mengenal dan berhubungan antarsesama.
Salah satucontoh relevan untuk menggambarkan kondisi itu adalah maraknya pertukaran mahasiswa asing yang dilakukan oleh instansi
laporan utama pendidikan di berbagai negara. Hal itu teijadi
babkan oleh perilaku etnosentrisme. Sejarah me-
karena banyak instansi pendidikan yang terta-
nunjukkan,sebagian pertikaian dan konflik antamegara,disebabkan karena para pemimpinnya tidak bisa memahami apalagi menghaigai
rik dan merasa perlu untuk mempelajari kebudayaan negara lain.
Namun,negara tersebutjuga hams bersikap
budaya negara lain. Sumber konflik yang lazim
terbuka dan mau menampimg mahasiswa-mahasiswa asing yang hendak tinggal serta mem
teijadi antara lain adalah steorotipe-steorotipe
pelajari kebudayaannya. Maraknya pertukaran mahasiswa asing yang teijadi saat ini adalah indikasi positifakan tumbuhnya kesadaran perlunya memahami budaya negara lain. Budaya asing sudah menjadi bagian penting dalam lingkungan komunikasi nasional suatu negara. Keberhasilan seorang diplomat, pegawai, militer, pengusaha, mahasiswa,dan seba-
gainya di suatu negara antara lain ditentukan oleh kemampuan mereka dalam mengatasi masalah-masalah budaya yang seringkali pula ber-
kembang dan menjemmus pada perpecahan. Tfeman saya Amauld, mungkin bisa digolong-
kan dalam prototipe manusia antarbudaya jika pandangannya teriiadap budaya negaranya sendiri tidak terlampau subjektifdan menganggap lebih baik dari budaya-budaya negara lain. Dia
juga sudah berhasil menyelesaikan masalah-masalah budaya secara afektif. Baik dalam konteks
buruk antamegara.
Karena sekarang saya telah sampai pada tahap di mana saya tidak peduli apakah menganggap saya sebagai seorang Perancis atau Indonesia, se orang Italia atau Jerman, saya dapat menerima diri saya apa adanya. Saya merasa jauh lebih bebas daripada sebelumnya.
nasional ataupun terlebih lagi dalam konsteks intemasional.
Menurut Gudykunts dan Kim (via Dr. Deddy Mulyana(ed.}. dalam bukunya Komunikasi Antar budaya)menyebutkan bahwa manusia-manusia antarbudaya adalah sosok yang telah mencapai tingkat tinggi dalam proses antarbudaya yang
kognisi, afeksi, dan perilaku yang tidak terbatas, tetapi terns berkembang melewati parame ter-parameter psikologi suatu budaya.la memiliki kepekaan budaya yang berkaitan dengan kemampuan berempati terhadap budaya ter sebut.
Meski sudah menjadi manusia antarbudaya,
tidak berarti bahwa kita lalu kehilangan iden-
Harus diakui,dewasa ini masih terdapat nega-
ra-negara yang menganut paham etnosentrik. Contoh yangjelas adalah pandangan rasial dan perbudakan yang dilakukan kaum kulit putih teihadap kaum kulit hitam di Afrika Selatan dan
bangsa Yahudi yang menindas bangsa Arab di Palestina. Juga tak ada salahnya jika saya memasukkan pergolakan dan pecahnya perang an tara Georgia melawan Rusia, sebagai salah sa
tu contoh kasus yang teijadi belum genap satu bulan ini.
Dengan adanya pertukaran mahasiswa asing berarti terbuka juga kesempaian dalam mem pelajari budaya-budaya luar untuk mengikis sikap emosentrik dan steorotipe buruk terhadap
titas kita sebagai warga negara dan budaya tertentu. Tidak pula kita kemudian secara harfiah menjadi manusia yang "berbuat dan berlaku seperti orang Perancis jika kita berada di negara Perancis". Tetapi kita tetap berperilaku dengan cara yang diterima budaya orang lain,juga di-
luar, melainkan dengan usaha yang sungguh-
terima budaya kita sendiri.
sungguh kita bisa membuat hidup lebih kaya
negara lain. Kita juga tidak harus menjadi orang seperti Amauld imtuk membuka seluas-luasnya
pikiran kita dalam menerima budaya-budaya
dan bermakna.
Meredam Konfllk Antarbangsa Salah satu nilai positif dalam program per
tukaran mahasiswa asing adalah mampu me
redam berbagai konflik horisontal yang dise-
ACHMAD CAHYANTO
Mahasiswa Sastra Indonesia, theworldisword.bic^spot.com
Ada banyak Ida yang dapat klta «ujudkan. Dari aajuta Ida itu,aikap optimistia audah labih dari oukupf
X
berita PERESMIAN DAN ORASI ILMIAH
Spiritualisme Mulai Hancur Dan
isi ilmiah Keba
4• / t
A
it
* jL
t ♦
w
lU
* • A.
SETELAH tertunda satu minggu lamanya, Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma'arif, akhimya meresmikan Lembaga Solidaritas dan Pemberdayaan Mahasiswa Unggul(LSP)
dalisme, setelah itu pun mulai luntur.
donesia yang bertentangan dengan feo-
Prafesor yang telah beruraur 73tahun lebih satu bulan ini juga menceritakan
Di negara maju,seperti Amerika pun
tentang pengalamannya ketika diun-
bangunan spiritualisme mulai luluh lan-
dang oleh Dinit PLN beberapa hari yang
lalu, Prof Syafii yang didampingi oleh
versitas Negeri Yogyakarta (FISE UNY),
tak."George. W. Bush, misalnya, mengklaim dirinya sangat religius. Berkali-
Sabtu,(28/6).
kali, ia mengatakan bahwa seluruh
oleh Dirut PLN dikeluh kesahi tentang
tindakannya selama ini, baik menginflasi ke Irak maupun Afganistan, yang telah menghabiskan total uang kurang
beratnya memimpin PLN, BUMN yang sudah terlanjur bobrok. "Saya mengatakan kepada Dirut PLN, jika tidak ada yang mau melakukan perbaikan, nantinya negara kita akan semakin payah.". Hal tersebut juga diya-
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Uni-
Dalam acara yang dihadiri Prof. Dr. Saidihaijo; Dekan FISE Sardiman, AM.
M.Pd.,beserta jajarannya, kajur-kaprodi di lingkungan FISE, dan mahasiswa FISE tersebut, Prof Syafii Maarif melakukan orasi ilmiah tentang Kebangkitan Nasi-
lebih 3 Triliun dollar AS,adalah atas bi-
Ekonom Indonesia Faisal Basri saat itu,
onal dengan tema Spiritualitas Kehidup-
sikan Tuhan. Akibatnya.gelombang pra tes begitu kuat teijadi di negeri Paman Sam itu. Itu tak dapat dielakkan hingga
an Bangsa.
kini.
menuturkan, "Jika dua BUMN, seperti
Dalam orasinya, Guru Besar Sejarah UNY ini menyampaikan,gelombang spi
Selain itu, Syafii juga mengkritik pemerintahan Indonesia. "Saya tidak habis pikir, apa maksud dari pemerintah ketika menjual BUMN, seperti Indosat ke pihak asing. Dan,bangsa ini pun ha-
PLN dan Pertamina ini sudah tidak bob
ritualisme sebenamya sudah hancur setelah zaman reneisance. Setelah jaman
tersebut trend lebih mengedepankan manusia dari pada Tuhan. Akibatnya, dimensi-dimensi spiritual di Indonesia
yang telah berurat akar tidak diakui oleh negara-negara Barat. Nasionalisme In
nya bisa gigit jari saja,ketika saatini,In dosat telah menghasilkan keuntungan triliunan rupiah. Itulah wujud dari ke-
gagalan kita," ungkapnya
kinkan oleh Faisal Basri. Ekonom ini
rok atau sehat, maka Indonesia akan
maju, meski yang lainnya terpaksa bob rok tidak masalah," tegasnya, sembari menunjukkan data-data yang ada. Dalam kesempatan tersebut,baik dosen dan mahasiswa juga diberikan ke sempatan imtukbertanya,salah satunya Ketua Junisan Geografi, Suparmini,
berita Rektor UNY, yang tidak dapat meresmikan acara itu karena sedang mewakili
M.Si., yang menanyakan tentang bagaimana mengawinkan budaya Jawa de-
na permasalahan/inandaJ. Oleh karena itu, salah satu dasar didirikannya LSP
ngan budaya demokrasi tanpa harus
adalah bagaimana menccba membuat
Menteri Pendidikan Nasional dalam se-
menghilangkan sopan santun? Suparmini yang juga mewakili orang kedl beitanya-tanya,"Bagaimana mengatasi kemiskinan,jikakemiskinan itu sen-
program yang bisa mendatangkan in come generating, sehingga bisa memberdayakan mahasiswa unggul yang kesulitan dalam hal keuangan. Staf pengajar Sejarah ini turut menghimbau kepada Pembantu Dekan III,
buah acara di Makassar.
dirijika pemerintah seolah-olah'mengukuhkan' kemiskinan itu sendiri. Seperti
contoh BLT, rakyat yang kurang mampu malah diajari menengadahkan tangan untuk meminta-minta," ungkapnya. Dekan FISE dalam sambutannya me-
nyampaikan dukungan sepenuhnya kepada jajaran III yang telah merintis
program ini.Sardimanjuga menyampaikan beberapa mahasiswa unggul di FISE UNY banyak yang mempunyai permasalahan, salah satunya adalah pemba-
yaran SPP yang tidak bisa teratur kare-
"Pak Yanto tetap mengapresiasi prog
ram ini." Yang terpenting pelayanan dan kreativitas hams diwujudkan."Lakukan dua hal itu dengan semangat ibadah, karena ibadah bukan berarti Gratisan,
yang berhubungan langsung dengan
tetapi berdasarkan keikhlasan dan kesabaran," ungkapnya.
program beasiswa, untuk mencoba 'meng-inisiasi' pengadaan program be
Pada launching tersebut, para dona-
asiswa yang dananya didapat dari dona-
tor juga menyerahkan mesin foto copy,
tor. yang berasal dari dosen-dosen yang di FISE UNY, yang berjumlah kurang lebih 90 dosen," tegasnya.
guh Sihono,MM.,sebagai salah satu per-
yang secara simbolis diwakili oleh Tewujudan program LSP dalam pengembangan kegiatan wirausaha dengan
Selain itu,dalam acara tersebut,Sardi
man menyampaikan permohonan maaf
usaha utama foto kopi yang bakal dike-
Prof. Suyanto,Ph.D., Diijen Mandikdasmen Depdiknas RI, yang juga mantan
lola oleh mahasiswa unggul. SARI
SERAH TERIMASK CPNS
menjadi orang yang lupa diri. Mantan Pembantu Rektor Bidang Akademik ini
Menjadi PNS yang
juga mengingatkan agar menjadi orang yang mempunyai orientasi pada target
yang akan dicapai. "Setelah mendapat SK CPNS, target apa yang akan diaraUi sehamsnya sudah menjadi sesuatu yang diterencanakan, bahkan dapat diukur sejauhmana target tersebut dapat dicapai." tandasnya menerangkan. Acara yangjuga dihadiri oleh PR I, PR
Berkualitas BERTEMPAT di mang Sidang Utama Rektorat (1/7), Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, Ph.D. menyerahkan Surat Keputusan(SK)CPNS kelompok pelamar umum kepada 14 Tenaga Akademik dan 6 Tbnaga Administrasi untuk tahun ang-
II,PR III, para Dekan.Ka. Biro AUK,para Pembantu Dekan Fakultas,tumt membe-
rikan ucapan selamat kepada para pene rima SK CPNS. Sebelumnya, Pembantu
garan 2007.
Pada kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan agar para penerima CP NS untuk dapat segera beradaptasi pa da lingkungan UNY dan dapat segera menata diri untuk mengambil ancangancang memasang target yang ingin dicapai. "Bagi yang calon dosen yang masih SI segera melanjutkan studi S2 dan bagi dosen yang S2 bisa mempersiapkan untuk mengambil S3," tambahnya.
Di sela-sela sambutannya,Rektor ju ga menyisipkan wejangan untuk tetap menjadi pribadi yang berkualitas dalam segiintelektual dan kognitifdengan tidak
Rektor II, Sutrisna Wibawa, M.Pd, me nyampaikan bahwa dari 20 penerima
SK CPNS yang diserahterimakan masih terdapat 1 SK CPNS yang belum dapat diberikan karena persyaratan administratif yang belum lengkap. la berharap agar setelah penerimaan
V
SK CPNS bagi tenaga teknisi segera i mengambil tempat di unit keija masing-masing dan bagi tenaga dosen ba-
t kal dilakukan pembinaan selama satu I tahun yang diselenggarakan Pusat Pemi binaan dan Pengembangan Aktivitas In^ struksional {P3AI) UNY. I
•
TUSTI HANDAYANI
PANJI KUSUMA PRASETYANTO
Penghargaan lain yang pemah diraihnya,antara lain Juara Favorit Campursa-
Penyuka Keroncong yang Wakili UNY
ri se-DIY tahun 2008,Juara I Campursari Se-Jawa Tengah kategori keroncong dewasa tahun 2007,Juara I Bintang Radio RRI Semarang kategori dewasa tahun 2006,Juara I Pekan Olahraga dan Seni
Daerah Jawa Tengah (POPDA) tahun "SEJAK duduk di bangku SMA saya sangat tertarik dengan lagu keroncong, terutama dengan cengkok-nya. Lagu ini juga merupakan salah satu budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang perlu kita lestarikan," ujar Panji Kusuma
menjadi cambuk bagi saya untuk lebih giat lagi. Kekalahan tersebut memotivasi saya untuk te
Prasetyanto, mahasiswa semester 3Ju-
rns belajar, sehingga bisa me-
Keroncong "Ringgal Putra yang digelar
di Jambi pada 26-30 Juli 2008. "Dalu saya pemah kalah,tapi itu
nisan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial
raih Juara III Bintang Radio RRI
dan Ekonomi UNY.
Yogyakarta kategori keroncong
Pria ini mewakili DIY pada Pekan Seni Mahasiswa Indonesia Nasional {PEKSIMINAS) ke-9 pada cabang Menyanyi
umum tahun 2008," kenang pemuda asal Pati Jawa Tengah ini.
2006,dan Juara Harapan III Jawara Bodrex se-Jawa tahun 2006.
Menghadapi kejuaraan diJambi, Panji butuh persiapan yang tak tanggung-tanggung. Dia terus
berlatih vokal dan belajar cengkok lagu keroncong setiap hari. Olahraga juga dilakukannya agar kesehatan dan kebugaran badan tetap terjaga. ISTI KISTIANINGSIH
penanda kala (tenses) dalam bahasa In
PELEPASAN GURU BESAR
donesia.
Membangkitkan (Lagi)
Kang En. sebagaimana disampaikan Soepamo,menilai bahwasanya tigafeno
mena tersebut membawa segi negatif. Ungkapan "apa kabar?" membius pema
Peradaban Indonesia BUDAYA adalah ruh kehidupan suatu
kai bahasa Indonesia untuk selalu haus
dengan kabar dan berita. Kabar yang ditanyakan dan menjadi fokus komunikasi, akibatnya ngerumpi
bangsa yang bersumber dari sikap ter-
untuk berupaya membangkitkan dan mengembangkan kembali "ruh" dan
dalam pada hati manusia. Dasar nura-
"nurani" kehidupan budaya dan per
Penggunaan kata "Bapak". "Ibu" atau
ni budaya ini pada hakikatnya tak ter-
adaban berbangsa dan negara.
"Saudara" sebagai kata ganti orang ke
sentuh dan tak dapat dihancurkan oleh kekuatan dari luar manapun. Namun,jika kini kita harus mengha-
Bahasa Dapat Merusak Mental Bangsa
Fenomena bahasa ini mendorong, me-
dapi masalah keterpurukan kehidupan berbangsa dan bemegara,secara jujur harus kita akui, karena kita telah mem-
buang 'ruh' dan mengingkari 'nurani', yakni budaya atau peradaban bangsa sendiri.
Demikian diungkapkan Prof. Drs. Anastasius Daliman, M.Pd. dalam orasi
ilmiah Peranan Afeksi sebagai Dinamika Kebangkitan Budaya Bangsa di Ruang Sidang Utama Rektorat Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (10/5). Dalam pidato pelepasannya ini, Da liman menegaskan, menjadi tugas uta ma Pergunian Tinggi, termasuk UNY
menjadi hobisemua lapisan masyarakat.
dua menjadi fenomena yang kedua.
Orasi ilmiah berikutnya,dilanjutkan
Prof. Drs. H. Soepamo. Pakar linguistik ini menyampaikan pidato beijudul, Hipotesis Whoif-Sapirdan Perilaku Pemakai Bahasa Indonesia. Mengawali dengan
pendapat Kang En dalam "Bahasa yang Merusak Mental Bangsa",Soepamo se-
micu masyarakat untuk meletakkan hu-
bungan keluarga di atas segalanya. Itulah cikal bakal penyebab timbulnya nepotisme di negeri ini. Sedang fe nomena ketiga, yang tampak dalam ke tiadaan penanda kala (tenses) dalam bahasa Indonesia, membawa dampak terhadap perilaku masyarakat Indonesia
yang kurang menghargai waktu.
pakat beberapa fenomena pemakaian bahasa Indonesia mempunyai dampak terhadap perilaku masyarakat. Oleh Kang En,fenomena tersebut da pat ditemui pada penggunaan salam khas Indonesia "apa kabar?", penggu naan "Bapak","Ibu","Saudara" sebagai
atu masyarakat ditentukan oleh corak bahasanya.
kata ganti orang kedua, dan ketiadaan
IMAM
Lebih lanjut,Soepamo mengurai, pemikiran Kang En tersebut dilandasi oleh hipotesis Whorf-Sapir yang menyatakan bahwa cara berpikir dan berperilaku su
berita
UNY Akan Bebas dari Dosen
Senior Bergelar Sarjana PASCASARJANA UNY telah banyak meluluskan para magister dan doktor, tapi sangat disayangkan di lingkungan
"Program yang akan dimulai Septem ber ini dikhususkan bagi staf pengajar,
UNY sendiri masih ada dosen-dosen
yang berijazah Strata 1 (SI). Demikian
in C yang akan memasuki masa pensiun pada usia 56 tahun. Progam ini selain
ditegaskan Direktur Pascasaijana. Prof.
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Dr. Soenarto, yang didampingi Asisten Direktur I, Prof. Dr. Djukri dan Assiten Direktur II. Dr. Moch Alip, pada jumpa
dan mutu juga sebagai syarat perpanjangan masa pensiun." ujamya. Hal senipa ditambahkan Prof. Dr. Djukri. Menurut Staf Pengajar FMIPA ini, untuk periode sekarang telah terdata sebanyak 28 dosen yang secara res-
pars yang diikuti sejumlah wartawan media cetak dan elektronik yang tergabung dalam Media Forum UNY, Selasa
(2/7), di ruang Sidang Pascasaijana. Direktur Progam Pascasaijana (PPs)
itu melanjutkan,terkait denganituPasca saijana UNY menyelenggarakan progam baru nolisasi SI yang bertujuan untuk membantu dosen-dosen yang masih ber ijazah SI agar dapat melanjutkan studi S2. Program ini merupakan progam khusus universitas dan biaya pendidikan akan ditanggung oleh UNY.
bagi dosen berijazah SI atau golongan
progam reguler," tegasnya. "Peserta nolisasi SI akan ditarget menyelesaikan teori selama satu tahun dan dua tahun selanjutnya untuk menulis
proposal. Selama mereka kuliah lagi, agar dapat cepat selesai dan fokus pada
kelanjutan studi, para peserta nolisasi SI hanya akan dibebankan mengajar se banyak dua SKS saja," sambimgnya. Pada kesempatan tersebut, Direktur
Pascasaijana juga menginformasikan PPs UNY menyediakan program-progam
mi ikut progam nolisasi SI. dan mereka
yang mendukung sistem pembelajaran
akan masuk di dua prodi yaitu Pendidikah Teknologi Pembelajaran dan Pendidikan Teknik Kejuruan. "Karena program nolisasi ini khusus
berupa keijasama dengan berbagai lem-
diperuntukkan bagi dosen berijazah SI yang usianya sudah lanjut, berkisar 5660 tahun, maka dosen yang berusia 50
baga/instansi dalam maupun luar negeri yang berupa beasiswa unggulan,stu dent exchange,sfaj5^exchange, refreshing (kunjungan studi banding ke universi
tas). Selain juga tetap menggarap kegi-
tahun dan ingin ikut progam ini terpaksa
atan seminar, workshop,pelatihan, dan penelitian sebagai agenda rutin.
ditolak dan dipersilahkan untuk masuk
TUSTI HANDAYANI
S
5^
berita PENGUKUHAN GURU BESAR
Sarasehan
Pendidikan Nonformal
Permainan
Masih Terpinggirkan
Tradisional
MESKIPUN pendidikan nonformal sudah diakui eksistensinya melalul ru-
karakter Sumber Daya Manusia yang
dikan nonformal menghadapi permasalahan, yang berupa keragaman sa
andal.
saran dan sebaran sasaran secara
PENGGUNAAN media permainan tra disional dalam pembelajaran flsika diharapkan dapat menciptakan pem belajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Di satu sisi, pemanfaatan permainan tradisional tersebut dapat dijadikan fondasi bagi upaya penanaman nilai budi pekerti dan pelestarian budaya daerah melalui pembelajaran di
geografis yang begitu luas," tegas
sekolah.
dosen FIP ini.
Baginya, misi utama pendidikan nonformal harus memiliki keberpihak-
Demikian diungkapkan oleh R. Dedy Herdito, SE.. MM dan Pardiyono, S.Pd. Si dari FMIPA UNY sebagai pemakalah
an kepada kelompok masyarakat yang
dalam sarasehan "Pesta Permainan Tra
musan dalam Undang-Undang dan berbagai kebijakan, namun perangkat hukum tersebut beium menjadikan pendidikan non formal sebagai se-
suatu signifikan dalam pembentukan
Hingga Idni, peran pendidikan nonformal masih diposisikan sebagai pe ran "pembantu" bagi pendidikan for mal. Sehingga, ia masih memerlukan proses evaluasi bagi pengakuan kesetaraan antara pendidikan nonformal dan pendidikan formal. Demikian dipaparkan Prof. Dr. Yo-
yon Suryono, MS, dalam pidato pengukuhan Guru Besar, Sabtu (5/7)
ngangguran terdidik, anak balita dan
anak usia sekolah yang belum terlayani oleh sekolah,di samping banyak nya anak putus sekolah pada setiapjenis dan jenjang pendidikan.
"Di sinilah, sesungguhnya pendi
terpinggirkan, misalnya akibat terjadinya proses kemiskinan stniktural dan lingkungan yang nisak. Sehingga, dengan demikian segenap aktivitas pendidikan nonformal
disional sebagai Media Proses Pembela
jaran" di Hotel Sabrina Pangkalpinang pada Sabtu,(5/7). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat TTadisi, Direktorat Jende-
di Ruang Sidang Rektorat UNY di de-
selalu didasarkan pada upaya pe-
ral Nilai Seni Budaya dan Film Depar-
pan Rapat Terbuka Senat UNY. Yoyon Suryono, yang dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Eva luasi Pendidikan Nonformal pada
ngembangan Sumber Daya Manusia dan pelestarian Sumber Daya Alam
temen Kebudayaan dan Pariwisata bekeijasama dengan Dinas Kebudayaan
Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. mem-
rakat yang terpinggirkan itu, bukan berdasarkan kepentingan proyek se-
banyak 60 undangan yang berasal dari kalangan guru SD.SMP dan SMP dari ko ta Pangkalpinang dan sekitamya hadir
mata-mata.
meramaikan acara tersebut.
Selain itu, pendidikan nonformal yang watak dasamya adalah populis bukan elitis dapat mampu memberikan kemudahan kepada individu dan
Menurut panitia penyelenggara,sara sehan ini diselenggarakan berdasarkan keprihatinan akan pengetahuan dan aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda,teiliadap permainan tradisi onal yang mengalami penurunan karena
bacakan pidato pengukuhan beijudul Politik Pendidikan Nonformal dalam Membangun Masyarakat Belajaryang Demokratis.
Lebih lanjut dikatakannya, pendidikan
yang dimiliki bangsa ini berbasis pa da kebutuhan riil individu dan masya
masyarakat imtuk belajar dan me-
nonformal memiliki ba-
ngembangkan diri, bekerja mencari
nyaksasaran\varga bel-
nafkah, dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
ajar yang tidak dapat ditangani oleh sekolah secara tunggal, seperti rendahnya kualitas Sum ber Daya Manusia yang
"Pendidikan nonformal penting un-
Pembangunan Manu sia,banyaknya warga masyarakat miskin
tuk mengembangkan keberpihakan ke pada masyarakat yang tidak mampu, dengan tetap memperhatikan pentingnya kualitas pendidikan yang dapat menjawab tuntutan perkembangan il mu pengetahuan,teknologi, dan perubahan masyarakat," tutumya.
dan buta huruf, pe-
WITONO NUGROHO
dilihat menurut Indeks
dan Pariwisata Kota Pangkalpinang. Se-
pengaruh permainan modem dari luar yang masuk ke Indonesia. Padahal,permainan tradisional yang cukup beragam itu perlu digali dan dikembangkan karena mengandung nilainilai seperti kejujuran, sportivitas, kegigihan dan kegotongroyongan. Selain itu,dengan berbagai pengkajian, perma inan tradisional juga bisa dijadikan se bagai alat media pembelajaran. OEDY HERDITO
berita Menurutnya, ada lima hal yang ha rus diperhatikan dalam karakteristik dan keistimewaan pendidikan Islam.Ifesatu, Integrasi pendidikan intelektual dan pendidikan keimanan. Kedua, obyek pendidikan adalah manusia dengan
segala potensinya dalam semua potensi kehidupan.
Ketiga,tujuan akhir pendidikan ada lah kesempumaan akhlak dan itu terlihat pada kewajiban pelajar agar selalu
berusaha menjadi manusia yang baik dan mengabdikan hidupnya untuk kebaikan dan kewajiban bagi pendidik maupim terdidik untuk berbuat baik dalam seluruh hidupnya. Keempat,pendidikan hendaknya se
35^
SEMINAR
Spiritualisme dalam Pendidikan Islam "PENGEMBANGAN Spiritualitas dan Pen
diri, Dekan FIP UNY.
didikan di Indonesia khususnya spiritu
Sukamto, dalam paparannya bertajuk EnhancingIslamic Education, mengatakan, "A fully integrated and holistic
alitas keagamaan masih tergeser oleh pengembangan intelektualitas.Seharusnya pendidikan mampu mengembangkan segi intelektualitas,emosional,dan spiritualitas secara terpadu," papar De-
framework of Islamic education, meli-
puti: l)holistic in its: vision, content, structure, and process; 2) hoUstic in its
kan Fakultas Ilmu Pendidikan Univer-
view ofchildren and how childrent leam
sitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY), Dr. Achmad Dardiri saat membuka kegiatan seminar regional pendidikan Islam dengan tema:Membangkitkan spiritual isme Pendidikan Indonesia, yang diselenggarakan oleh KMIP FIP UNY akhir Mei lalu bertempat di Gedung Ki Hajar
best; 3)comprehensive in its scope of
Dewantara FISE.
Seminar yang diikuti 200 peserta terdiri mahasiswa UNY, para guru dan umum, menghadirkan pembicara Drs.
mind,body and spirit; 4)integrated in its view of knowledge and the curriculum (both how and what is taught); and 5) integrating knowledge with practice, application and service." Sementara itu, Tulus yang juga memaparkan Karakteristik Pendidikan Islam dan Keistimewaannya, menegaskan bahwa untuk menjelaskan karakteristik
Tulus Mustofa, LC. Pakar Pendidikan Is
atau keistimewaan pendidikan Islam terlebih dahulu harus diketahui pendapat
lam DIY.sekaligus dosen UIN Sunan Ka-
tokoh-tokoh pendidikan di dunia Barat
lijaga DIY, Dr. Sukamto, Ketua Program International Islamic Primary School Lukman AL Hakim,dan Dr. Achmad Dar
dan Timur. Sebab keistimewaan sesua-
tu tidak mungkin diketahui tanpa membandingkan dengan sesuatu lainnya.
lalu memotifasi anak didiknya imtuk se lalu mengamalkan ilmunya. Hal ini karena tidak ada gunanya mencari ilmu jika tidak diamalkan dalam kehidupan. Tbrakhir,Integrasi pendidikan moral de ngan pengajaran dan hikmah. Pendidikan moral adalah menyudkan jiwa dari kotoran dan menumbuhkan di dalamnya semangat kebaikan,penga
jaran, menambah pengetahuan,sedangkan pendidikan hikmah menjadikannya sendi-sendi kebijaksanaan dalam perilaku.Kemudian hal tersebut mempengaruhi perbedaan perasaan dan perilaku dan membedakannya dari mereka yang tidak terpelajar. "Pendidikan bukan hanya sebuah pro ses pencarian ilmu mumi. Karena ilmu merupakan pelaksanaan keputusan
masyarakat dari aturan dan UndangUndang ilmiah pada bidang keilmuan, maka kebenaran pendidikan dalam perspekstifIslam terletak pada upaya pelak
sanaan falsafah pendidikan Islam dan mentransformasikannya dalam proses pembentukan, pengembangan,dan penyempumaan manusia, serta membekalinya dengan sifat- sifat keislaman. Kesemua itu imtuk membentuk pribadi muslim baik lahir maupun batin-
nya,serta menggunakan temuan-temuan ilmiahnya untuk mewujudkan tujuan yang dicanangkan seoptimal mungkin dalam segala situasi dan kondisi," harap Tlilus. RATNA EKAWATI
berita NGADINO
Menjadi Petani Setelah Purnatugas hun ditempatkan di Humas, ia sudah
dianggap sebagai bagian dari keluarga
besar Humas. Sebelumnya, ia ditugaskan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Aktivitas Instniksional (P3AI) UNY.
9^
Saya memang sudah purnatugas, katanya, tapi tidak pumakarya."Di mmah,saya akan tetap bekeija, macul di sawah,"lanjutnya ketika memberi sambutan pelepasan. Hal ini juga dibenarkan oleh Sumaryadi, Kadiv Humas In ternal UNY, "Saya percaya itu. Pak No termasuk pegawai negeri yang ketika pension tidak mengalami postpowersyndrom.Setelah pension Pak No sudah me-
miliki karya lain. Waktu saya ke rumah Pak No,temyata Pak No mempunyai kebun tembakau yang luas. Wah...ini Pak
£
No,juragan tembakau," papamya sambil bercanda.
Selama bekeija sebagai staf humas, Pak No tidak pemah mengeluh ketika mendapatkan pekerjaan berat sekalipun."Pak No itu kharismatik dan profe-
sional. Tidak pemah mengeluh, keija apa adanya dan loyal," demikian kesan Natsir Eka Putra,fungsional Pranata Hu mas. "Keprofesionalan Pak No itu juga telah temji mang dan waktu. Hampir
DARI matanya menetas air. Mungkin dapat dibayangkan apa yang sedang dipikirkannya. Bapak yang telah mengabdi
suara-suara tetamu lainnya terasa
selama 30-an tahun ini menuturkan se-
lau ada acara seperti ini. Tbrima kasih kepada Pak Sugirin, dan teman-teman semua. Apa yang dilakukan hari ini begitu berarti bagiku," tutumya dalam bahasa
suatu yang begitu ham. Seketika, Bapak/Ibu di jajaran Kantor Keijasama Humas dan Protokol(KKHP) UNY diam berbalut rasa haru.
Mereka pun memperhatikan tiap
ucapan Ngadino, tanpa memerdulikan apa yang sedang dijalani. Dart segenap kfisan dan pesan yang dituturkan,tampak Kepala KKHP, Sugirin, Ph.D., berwajah sedih. Demikian halnya, para jajaran KKHP lainnya tidak dapat menyembunyikan kesedihan, walau di tempat tersebut riak gemercik air dan
mengganggu.
"Sungguh, saya nggak nyangka ka-
Jawa bercampur Indonesia. Kamis itu (24/7), ketika matahari di
atas kepala,sekitar 23jajaran KKHP berkumpul di Goeboek Resto Bantul. Mere
ka seakan menjadi saksi acara pelepasan salah satu staf humas. Siapa lagi kalau bukan Pak No, demikian ia disapa.
Lelaki yang telah memasuki usia 60 tahun ini benar-benar merasa terhor-
mat. Karena, walau bam sekitar dua ta
30 tahun Pak No berkecimpung di bidang multimedia di unit bidang P3AI," tambah Natsir.
Witono, kawan sekeija Pak No juga memiliki kesan yang hampir sama dengan Natsir. "Saya terkesan karena Pak No itu rendah hati dan entengan," kata nya. Meskipun sudah terbilang sepuh, Pak No tidak pemah memposisikan
dirinya sebagai yang tertua. Dia selalu menghormati yang paling muda sekalipun,jelasnya kemudian.
Tidak berlebihan sekiranya untuk mengucapkan terima kasih atas pengabdian Pak No. Selamat berkarya dan terima kasih untuk Pak No.... SISMONO LA ODE DAN DHIAN HAPSARI
iierita
Belajar di Masa Libur UNTUK memberikan altematifkegiatan menarik dan bermanfaat bagi siswa TK,
SD.dan SLIP di wilayah Yogyakarta selama liburan,Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FES) Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan English for Holi days (EFH) 2008.
Kegiatan yang diselenggarakan Senin-Jnmat (30/6-12/7), bertemakan En
joy Our Green World with English. Kegiat an ini diikuti siswa-siswa TK, SD, dan
SMP di wilayah DIY yang terbagi atas kelas TK (kelas Kindie 33 orang). SD kelas
I 32 orang, kelas II17 orang, kelas III
KILAS Mengembangkan UKM Lewat Industri Ampas Tahu UMBAH Industri tahu berupa ampas tahu hasil sisa perasan bubur kedelai bila dikelola dengan baik dapat bermanfaat bagi masyarakat kita. Ampas tahu masih layak dijadikan bahan pangan karena masih mengandung protein 5%. Karena itu, pemanfaatan ampas tahu menjadi produk pangan masih terns dikembangkan, di antaranya adalah pembuatan kecap ampas tahu yang diperoleh melalui proses fermentasi ampas tahu. Demikian dipaparkan Sutriyati
Purwanti, M.Si., dosen Teknik Boga FT UNY, dalam Seminar Awal Program Pengabdian kepada Masyarakat(PPM) Unggulan dosen UNY, di LPM UNY, Kamis (10/7). Seminar Awal PPM Unggulan,Inovatif, dan Regular tahun 2008 ini
diselenggarakan selama dua hari(9 s.d. 10Juli 2008), dan akan mempresentasikan 10 makalah PPM Unggulan,6 makalah PPM Internal, 8 PPM Inovatif. 9 Internal, dan 32 PPM Reguler. prayoga
Kunjungan HIMATIKA di Bandung
24 orang, kelas IV 16 orang, kelas V 19
HIMPUNAN mahasiswa matematika (Himatika) FMIPA Universitas Negeri Yog
orang. kelas VI8 orang, dan SMP(kelas
yakarta mengadakan studi kampus dan kunjungan profesi di Institut Teknologi Bandung (ITB)dan Badan Pusat Statistik(BPS)Bandung pada Senin,30Juni 2008, didampingi oleh dosen pembina Himatika Kus Prihantoso,S.Si dan Mustofa,S.Si. Studi kampus ini diadakan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manu-
Jun High) 13 orang.
Kegiatan yang dikemas begitu mengasylkkan ini, oleh Ketua Panitia,Titik Sudartinah, S.S., diharapkan, dgar anakanak siap belajar Bahasa Inggris dengan
nuansa liburan yang penuh dengan kegembiraan.Selain itu, mereka juga bisa mendapat manfaat tambahan, berupa wawasan tentang pentingnya kesehat-
an lingkungan. "Yang jelas, setelah mengikuti kegiatan ini akan terbangun sikap mental yang baik dalam diri me
sia dengan menimba ilmu dari perguruan tinggi lain serta mempererat silatu-
rahmi antarperguruan tinggi,khususnya antara Himpunan Mahasiswajurusan Matematika ITB dan UNY,sekaligus mendapat tambahan ilmu tenitama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan ilmu statistik dan segala sesuatu tentang BPS. Di BPS,rombongan Himatika disambut oleh Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Jawa Barat Ir. H. Ruslan,sementara di ITB disambut Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika ITB, Arya. dedy
Ngonthel Bareng HIMA Perancis
reka dalam berinteraksi dengan ling
kungan," harapnya. Masih menurut Titik, Sejak kali pertama kegiatan EFH ini diadakan,masyarakat sangat antusias mengikutinya.
RATUSAN pecinta sepeda yang terdiri dari peserta IMASPI(Ikatan Mahasiswa Studi Prancis Se-Indonesia) dan masyarakat Yogya mengikuti acara Ngon
Hal ini terbukti dengan jumlah peserta
thel Bareng yang bertema "Bumi Satu Hati Kurangi Polusi dengan Kendaraan Tanpa Emisi".Pawai dibe-
EFH yang cukup banyak. "Kalau tahun
rangkatkan pukul 07.00 dengan ditandai oleh pe-
lalu pesertanya 120 anak sekarang me-
ngibaran bendera start oleh Rektor UNY. Prof. Sugeng Mardiono, Ph.D. Sirine patwal polisi yang
ningkat menjadi 162 anak," lanjutnya. Ditambahkan Titik, untuk kelas TK
fokus yang diajarkan berupa mewamai, bemyanyi, mengenal nama benda,mengenal ekspresi Bahasa Inggris sederhana, berinteraksi dengan games. Pada level SD fokus program terdiri atas ke empat major skills, dan SMP fokus ke program keterampilan berbahasa. WITONO NUGROHO
mengiringi barisan terdepan memecah keheningan sepanjang rute yang dilewati parade sepeda itu. Iring-iringan peserta ngontel diberangatkan dari Fa kultas Teknik UNY, kemudian menyusuri Jalan Affandi, belok ke kiri melewati Ringroad Utara, menyusuri Jalan Kaliurang,Jalan C. Simanjuntak,Jalan Sudirman, melintasi Tugu Yogya,Jalan Mangkubumi,Jalan Abubakar Ali, Jalan Cik Ditiro, Jalan Kolombo, dan ahimya^nish di Fakultas Teknik UNY. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Perancis(Hiper)FBS UNY bersama Panitia Multikomparasi antara IMASPI sebagai pimcak rangkaian acara 'Multikomparasi Antara IMASPI 2008". adi
opini
Pelurusan Sejarah Harus Proporsional dan Obyektif Oleh VINSENSIUS JEGAUT
Adanya upaya berbagai pihak untuk meliiniskan sejarah masa lalu bangsa
ini merupakan hal yang sangat positif guna memperbaiki nilai-nilai
pendidikan sejarah yang berkaitan langsung dengan kebesaran sebuah bangsa. Mengapa demikian? Tidak lain karena sejarahnya adalah bagian dari bukti peijuangan para pahlawan
dalam dunia pendidikan kita. Sebab usaha me
luruskan sejarah sudah barang tentu akan menghadapi berbagai kelompok masyarakat yang ada, baik itu kelompok masyarakat yang pro dengan kegiatan tersebut maupun dengan masyarakat yang kontra dengan usaha pelurus an sejarah tadi. Oleh karena itu. hal semacam ini harus dipi
kirkan secara matang oleh kelompok yang me
di masa lalu.
Keinglnan dari kelompok masyarakat terse-
luruskan peristiwa sejarah tadi. Walaupun mak-
but hendaknya dilakukan secara hati-hati, pro
sudnya baik dan tujuannya positif yang ingin
porsional, serta profesional. Sehingga, hasil da
dicapai dalam meluruskan sejarah tersebut. te tapi efek selanjutnya sudah pasti akan menim-
ri usaha meluruskan peristiwa sejarah dapat menjadi langkah yang positifsaat ini,terutama
bulkan suatu kekacauan politik dalam kehidup
untuk menyadarkan kembali pemerintah kita
an bermasyarakat dan bemegara di Republik ini. Dampak positif maupun dampak negatif
yang berkuasa, agar mereka tidak melakukan
kesalahan yang sama seperti yang dilakukan pemerintahan yang terdahulu. Oleh karena itu, setiap usaha meluruskan sejarah hendaknya dilakukan secara jemih dan objektif sekali, se hingga hasilnya akhimya dapat menambah pengetahuan sejarah yang betul-betul objektif. Meluruskan sebuah peristiwa sejarah bangsa yang teijadi puluhan tahun yang lalu di negeri ini, bukanlah suatu pekeijaan yang mudah dan
dalam kegiatan dalam meluruskan sejarah ter sebut nantinya harus kita rasakan bersama.sebagai sebuah resiko kebijakan yang diambil di
tengah kehidupan demokrasi yang semakin terbuka dan didukung kondisi sejarah sosial poli tik yang cukup terkendali.
Yang dikhawatirkan oleh penulis saat ini ja-
gampang. Tetapi pekeijaan ini membutuhkan
ngan sampai adanya niat baik dari beberapa ke lompok masyarakat dalam meluruskan sejarah di negeri ini akan diboncengi dengan agenda-
suatu sikap kehati-hatian yang tinggi karena
agenda kepentingan politik yang terselubung
menyangkut sejarah sebuah bangsa yang telah lama menjadicatatan sejarah resmi yang berlaku
guna pembenaran dirinya sendiri karena telah
99 Yang harus dipikirkan... adalah dampak langsungnya terhadap kehidupan politik di negeri ini setelah diadakan pelurusan sejarah masa lalu bangsa.
menjadi korban dari rezim yang berkuasa pada masa orde baru yang lalu. Memang ada baiknya pula suatu terobosan dilakukan oleh para sejarahwan kita dalam usaha mencari kebenaran yang objektif dan asli tanpa direkayasa sedikitpun, apalagi dipalsukan oleh rezim peme rintahan yang berkuasa di zaman orde lama maupun orde baru.
Dengan adanya pelurusan sejarah, maka se
buah abad pencerahan akan muncul dengan sendirinya, sehingga yang awalnya gelap akan menjadi terang dan lebih transparan lagi se hingga publik dapat mengetahui peijalanan se jarah bangsanya secara jelas dan benar. Dalam
opini upaya meliiniskan sejarah di tengah bangsa ini sedang mengalami berbagai keterpunikan dalam berbagai dimensi bidang kehidupan kita, semuanya harus dilakukan secara terukur dan profesional,sehingga ada yang menyentuh langsimg dengan keinginan dari para generasi kita yang menghendaki pelajaran sejarah yang berkualitas dan kebenarannya sangat teruji. Yang harus dipikirkan oleh berbagai pihak dewasa ini adalah dampak langsungnya terhadap kehidupan politik di negeri ini setelah diadakan pelurusan sejarah masa lalu bangsa kita. Peitanyaan selanjutnya periode sejarah mana yang perlu diluruskan oleh beberapa sejarahwan di negeri ini. Apa perlunya kita meluruskan sejarah dari bangsa ini. lalu apa manfaat yang diperoleh secara langsung oleh bangsa Indonesia setelah sejarah berhasil diluruskan oleh berbagai kelompok tertentu tadi.
Besar harapan penulis se-
tik oleh Jenderal Soeharto pada waktu itu. se
hingga dia bisa melakukan suatu tindakan kekuasaan atas nama Presiden Soekamo.
Peitanyaan masyarakat saat ini dimana posisinya surat penting tersebut, siapa yang menyimpannya. dan apakah Supersemar terse but betul-betul asli atau tidak. sehingga hal ini hams segera dijemihkan dengan baik dan benar oleh pemerintahan reformasi yang berkuasa sekarang.
Sudah tiba waktunya bagi kita semua di ne
geri ini untuk mengetahui dengan baik dan pasti keberadaan sebuah Supersemar yang asli ter sebut,dengan demikian kita mengetahui persis apakah Supersemar itu bentuknya sesuai de ngan yang diharapkan oleh kita semua.Jangan sampai Supersemar ini selanjutnya keberadaannya tetap menjadlmisteri di tengah kehidup an sosial politik di negeri ini
yang semakin tak kondusif. Dengan meninggalnya
moga semua upaya meluruskan sejarah dari masa lalu bangsa Indonesia, tidak se-
Jenderal Besar Soeharto se
mata-mata dilakukan demi
Supersemar tersebut, maka hal ini dapat dijadikan mo
mencari popularitas priba-
bagai orang yang terakhir menjadi inspirator lahimya
di, serta melakukan pembe-
mentum yang tepat oleh kita
laanteihadap korban dari peristiwa sejarah yang sudah teijadi puluhan tahun yang lalu di Republik ini baik itu
semua untuk bersama-sama
peristiwa G 30 S di Jakarta
mencari keberadaan surat
perintah tersebut sampai da pat untuk dilihat bentuknya seperti apa dan apakah Su
maupun peristiwa sejarah
persemar tersebut betul-be
yang sejenisnya.
tul sudah asli atau hasil duplikatnya saja.
Cara berpikir seperti ini
hams dihindari jauh-jauh oleh kelompok yang melakukan aktivitas pelumsan sejarah tadi. karena jangan sampai persoalan bangsa yang su dah kompleks saat ini ditambah lagi dengan per
soalan bam sehingga kondisi kehidupan sosial politik negara kita tidak akan pemah kondusif selamanya.
Yang sangat penting untuk pemerintah jelaskan keberadaan terakhimya saat ini adalah Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). sebagai
sebuah arsip negara yang sangat penting fiingsinya di masa awal teijadinya pergantian peme
rintah dari Ir. Soekamo ke pemerintah Soeharto sebagai pengemban Supersemar tersebut. Hal
Hanya dengan komitmen yang tinggi dari pe merintahan sekarang untuk menjernihkan keadaan yang sebenamya dari arsip Supersemar tersebut. hal ini dilakukan guna menjawab ber bagai kecurigaan dari sebagian besar masyara kat Indonesia terhadap asli atau tidaknya Su
persemar tersebut. Pemerintahan yang baik dan transparan serta akuntabel adalah suatu pemerintahan yang mau menyelesaikan perso alan sejarah bangsa ini yang masih penuh mis ter! kegelapan, akibat dari tidak beitanggung
jawabnya para pemerintahan Orde Bam.Sudah mempakan tugasnya pemerintahan sekarang untuk mencari tahu keberadaannya.
ini perlunya bagi pemerintahan SHY -JK agar secepatnya menjelaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa keberadaan Supersemar
VINSENSIUS JEGAUT
yang asli itu apakah dapat dijadikan bukti oten-
Staf humas Masyarakat Sejarahwan Indonesia Yogyakarta
opini
Tak Sekadar
Membayangkan Indonesia Oleh TRISNAWAN
Untukmempersatukansebuah bang-
sa seperti Indonesia, kita dapat saja berpegang pada tesis masyur Bene dict Anderson,"Sebuah bangsa dapat lahir ketika sejumlah anggota penting suatu komunitas membayangkan diri mereka membentuk sebuah bangsa".
Pewarta Deli, serta Wasito, memuatnya di tahun 1935-1936 dan 1939. Beberapa tokoh yangtampil mendebat Thkciir di antaranya adalah Sanusi Pane, Dr. Poerbatjaraka, Dr. Sutomo, Ki Hadjar Dewantara, Dr. M. Amir, Adinegoro.
Salah satu tokoh mumpuni yang menjadi lawan STA saat itu adalah Ki Hadjar Dewantara.
Namun untuk membuatnya eksis, tak cukup dengan itu. Diperlukan suatu entitas konstruktif
la adalah anggota keluarga bangsawan Paku-
yang dibangun secara sadar. Artinya,ketika kita berbicara tentang Indonesia, kita berbicara soal bangsa dengan arah kebudayaan yang jelas, konstruktif, dan dinamis. Itulah yang sejak tahim 1935 telah digulirkan Sutan Takdir Alisjahbana(STA)dalam esainya di majalah Poedjangga
dan pemah hidup dalam pengasingan di Nege ri Belanda dari tahun 1913 hingga 1919.laberpendirian bahwa Barat bukanlah musuh yang hams dienyahkan,sebab 'percampuran'tak ha ms dihindari. Namun, ia memiliki prasyarat mutlak: percampuran yang sungguh-sungguh dapat terjadi hanya jika orang Indonesia tetap
Baroe.
Dalam esai yang bertajukMenuju Masyarakat dan Kebudayaan Earn tersebut,STA dengan berani menentang anggapan bahwa masyarakat Indonesia abad XX merupakan kelanjutan dari masyarakat sebelumnya. la secara tegas membagi dua kebudayaan Indonesia menjadi kebudayaan modem dan pra-Indonesia. Titik
alaman di Yogyakarta, pendiri Taman Siswa,
memegang 'kultur bangsa". Jauh sebelum polemik tersebut, pada 1929
Ki Hadjar telah menulis dalam majalah Wasjta, "Kalau kita sudah membangkitkan pula hidup kebangsaan kita, tentulah alat-alat-alat penghidupan asing yang berfaedah sajalah yang ki ta ambil...akhimya kita lalu dapat memilih de
pisahnya adalah penutup abad XIX. "Zaman prae-Jndonesia", tulis Takdir.
ngan fikiran dan rasa yang jernih". Pendirian Ki Hadjar banyak menuai dukung-
Esai yang ditulis STA saat bam berumur 27
an dari berbagai golongan.Tak kurang dari pa ra anggota Partai Nasional Indonesia(PNI) pim-
tahun itu, secara frontal menyerukan pemutusan hubungan budaya dengan tradisi pra Indonesia yang diistilahkannya dengan "zaman jahiliyah keindonesiaan'.la dengan kencang menyerukan untuk berkiblat
pada Barat. "Maka telah sepatutnya pula alat untuk menimbulkan masyarakat yang
pinan Soekamo yang mengagumi pendiriannya. Dengan dijiwai oleh petuah-petuahnya,mereka berjuang demi kembalinya nilai-nilai pribumi yang tengah sekarat diinjak Barat.
negeri yang dinamis pula...seperti sekarang:
Adalah atasjasa Achdiat K. Mihardja yang kelak, pada tahun 1948. berhasil mengumpulkan dan menerbitkan artikel-artikel polemik terse but dalam sebuah buku yang diberinya judul
Eropa, Amerika.Jepang," tulisnya. Muatan esai yang tak kepalang tanggung itu pun lantas menuai perbantahan dan
mentereng;Polemik Kebudayaan. Sebuah judul yang kemudian selalu dimjukkan pada muatan dan jaman perdebatan itu.
dinamis. teristimewa sekali kita cahari di
\ majalah, dan harian. Beberapa
\
debat terbuka di berbagai seminar. '
surat kabar seperti Pujang^
gaBaru,SuaraUmum,
STA: Sang Pujangga Menumt Mochtar Lubis yang menulis esai, STA, Manusia Indonesia Unggul, bahwa dengan
mendobrak pasungan orde lama dan orde baru,
ini, menurut STA.tiba waktunya untuk mema-
negara kita akan bisa melahirkan generasi-generasi manusia unggulnya. Karena selama 20 ta-
lingkan wajah ke Barat. Meski ucapan STA itu akan menimbulkan pertentangan-pertentangan yang luar biasa, meski bagaimana sekalipun sedih hati kita memikirkan hal yang demikian, dalam hal ini rasanya
hun orde lama ditambah 25 tahun orde baru, ke-
terbukaan masih menjadi hiasan bibir saja. Kehadiran STA dengan membawa gagasan dan pikiran-pikiran yang revolusioner, menjadi
angin segar bagl bangsa ini. Beliau senantiasa menyerukan agar jangan segan-segan belajar banyak hal balk itu. teknologi. sastra dari negara-negara maju. Mochtar Lubis,juga menulis bahwa STA sebagai"manusia unggul"seringkali
kita tidak dapat memilih.
99
memanifestasi pemberdayaan masyarakat kita,
untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitas sebesar mungkin
Meski kerap bersikap fixintal,tapi dibalik wajah keintelektualannya, kerasionaiannya,ilmu dan kebudayawannya,STA pada dasamya memiliki pribadi yang romantis. Hal ini tercermin dalam tulisan sastranya, dan mungkin karena sikapnya yang romantis ini, beliau menjadi ma
nusia unggulsebenamya—beliau meninggal da lam usia 81 tahun,diatas rata-rata masyarakat
Indonesia yang hanya 50-60 tahun. Kebanyakan orang menganggap,kalau pemikiran STA selalu bermuara ke pemikiran Barat.
Asumsi inilah yaiig kemudian menimbulkan ber-
Jika melihat sejarah bangsa ini, sebenarnya kita sudah berkiblat dari bangsa luar: yaitu Hindu dan kebudayaan Arab. Sekarang ini, menurut STA, tiba waktunya untuk memalingkan wajah ke Barat.... Dalam hal ini rasanya kita tidak dapat memilih.
bagai polemik kebudayaan yang berpanjangan diantara para intelektual, sastrawan, dan para pendidik. Dalam esai lain, Sri Kusdiyantinah SB,
Sebabnya semangat keindonesiaan yang
dengan tegas menolak tuduhan itu semua. Dalam konstruk pemahaman STA mengenai
berabad-abad selalu mati ini, pada hakikatnya
menghidupkan kembali masyarakat bangsa yang
dak dapat diadakan. Dalam esai yang berjudul
selalu diperoleh dari Barat: Budi Utomo lahir seperempat abad yang lalu, mendapat didikan
Benarkah Sepenuhnya, Sutan Takdir Alisjahbana
orang Barat dan selalu bergaul dengan orang-
(STA)Berpikir secara Barat?, penulis beranggap-
sintesis Barat dan Timur,adalah sama sekali ti-
an hanya TUhanlah Realitas Hakiki. T^pi, selu-
orang Baratjika ada rapat.Cara organisasi yang dipakai sebagai penggantipersatuan menumt
ruh alam semesta beroperasi atas prinsip popu-
keturunan dan tempat kediaman yang terdapat
laritas.
dalam zaman prae-Indonesia ialah organisasi Barat.Dan segala pergerakan kebangunan bang sa kita yang bempa organisasi. Berderet nama besar para sastrawan,budayawan,sejarawan dan akademisi ditampilkannya. Dalam empat bab pembagiannya,Mashad membaginya dalam dua tema besar; bab I dan II berisi apresiasi terhadap pemikiran STA dalam bidang kebudayaan dan sastra,sedangkan bab m dan rv berisi tanggapan kritis terhadap kedua bidang pemikirannya itu.
STA menerima, bahwa dalam abad baru di
adakan redifinisi realitas dalam sains: para 11muwan mulai membicarakan realitas dengan
kacamata. Realitas adalah segala sesuatu yang ada (Everithing that is reality). Termasuk hal-hal yang "belum atau dapat dijelaskan"(inexplicable things): kekuatan, proses, fenomena, yang be lum atau tidak masuk akal, namun ada.
Perjuangan STA dalam menyelamatkan Indo nesia dari kubangan paria, meski menimbulkan
berbagai polemik karena harus mengubur nasionalisme.Jika melihat sejarah bangsa ini, se
benamya kita sudah berkiblat dari bangsa luar: yaitu Hindu dan kebudayaan Arab. Sekarang
TRISNAWAN
Mahasiswa PBSI UNY
resensi buku
Membaca Warisan
Budaya Solo Oleh KALAM JAUHARI
Kl
RAJA, PRIYATl DAN KAWULA
Oleh Kuntowijoyo • Ombak, Februarl 2006 • xxvi + 149 halaman
Jjika membaca buku ini kita akan
terseret pada banyak alasan untuk tertarik pada Kota Solo tahun-
tahun 1900-1915. Pertama, Dua
pemerintahan (Kasunanan dan Mangkunegaran mempunyai karakteristik yang berbeda. Sepertinya keduanya merupakan pen-
dahulu dari orde lama yang suka simbol (mercusuar,nation building)dan Orde Baruyang pragmatis(pembangunanekonomi). Pemerintahan Kasunanan memen-
tingkan simbol,sedangMangkunegaran mementingkan ekonomi. Kedua, Solo merupakan merupakan
kota yang sangat Literate dan maju. Ada empat koran Jawa, yaitu Darmo Kando, Djaei Kando,Djawi Hisworo, dan Bromartani. Ada empat koran Cina,IkPo dan Pe-
warta. Ada dua majalah Melayu, yaitu Sarofomo dan Doenia Bergerak. Ada gerakan kebudayaan Mardi Basa. Ada perpustakaan ada Museum,ada pe-
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo yang anti
dibaca dalam majalah Sasadara dan ko-
"feodal" dan anti, kolonial,dan tokoh ra-
ran-koran Jawa.
dikal SI, Haji Samanhoedi, dan kantor CSI pertama juga ada di Solo. Orang Belanda yang ada di Solo sa
Kelima, Solo pada 1900-1915 sudah menjadi kota multirasia, multikultural,
dan pluralisme kepercayaan. Multirasial
ngat vokal menentang cita-cita OnqfhankeUjkheid dari Indische Partij. Selain itu,
teknologi,layanan-layanan,dan plural
terdapat ciri khas peigerakan di Solo; sangat politis dan radikal. Maka tidak perlu heran bahwa ada Revolusi Sosial yang menenggelamkan dua kerajaan Ja wa di Sana sesudah proklamasi. Keempat, kurun 1900-1915 merupa
isme kepercayaan:Islam, Kristen, Katolik, Vrijmetselarij, dan teosofi. Dalam Raja,Priyai dan Kawula,kesemua hal di atas digambarkan dengan cantik oleh sebuah nama.Kuntowijoyo, dengan sejumlah identitas; sastrawan,
kan tahun-tahun penting karena unities
ilmuwan sosial, budayawan,kolumnis,
o/discourse(istilah Michel Foucault): ka-
dan yang pasti, sejarahwan. Buku ini memang tidak bercerita tentang perang, Orang Besar pembuat sejarah,sebagai mana biasa diceritakan da lam sejarah kontemporer,namun buku ini menerangkan kehidupan sehari-hari. Maka tepatlah jika kita menyebut buku
ta"kemajuan"seperti sihiryangmenggerakkan orang Jawa dan Cina, sekalipun Stman Solo masih konservatif sampai
1914.Atas nama kemajuan orang-orang Jawa mencukur rambut yang semula di-
gelung atau di kepang,orang-orang Ci
karena ada banyak kesenian,kemajuan
na memotong kuncir. Sunan memperbolehkan abdi dalem
ini sebagai sejarah mentalitas, sejarah
dan para prajurit memotong rambut pa da 1914,lalu perkumpulan priyayi kera
Konsep sejarah mentalitas yang diterapkan di buku ini masih amat langka
Ketiga, Solo 1900-1915 adalah tempat persemaian Kebangkitan Nasional, ba nyak tokoh pergerakan yang tinggal di kota ini; tokoh Boedi Oetama paling ber-
jaan Abiipraya memperbolehkan anggotanya tidak memakai kukuk di nimah perkumpulan. Sejak itu, mode pakaian para priyayi ialahjas, iket, dan cripu pada acara-acara formal. Kata "kemajuan" dipakai sebagai semboyan oleh Abipraya dan BO. Atas nama kemajuan pula "gugon-tuhon"(takhayul) digantikan oleh
dalam penulisan historiografi Indone sia.Pemilihan konsep sejarah kejiwaan dari sejarah mentalitas tentulah menunjukkan usaha Kuntowijoyo untuk bersikap cermat secara akademis.
penganih dr. Radjiman Widiodipuro,
ilmu "kodrat"(ilmu alam), hal itu dapat
Mahasiswa Itmu Sejarah UNY
nerbit dan percetakan(dua Belanda dan
satu Jawa,dan oganisasi semacam Abipraya dan BO Juga menjadi penerbit).Pengarang-pengarang Jawa modem pun
tinggal di sini (Padmasusastro, RB Soelardi).
kejiwaan, dan sejarah sensibilitas.
KALAM JAUHARI
bina rohani
Mengetuk Pintu Cinta Oleh HENDRA SUGIANTORO
Dengancinta terlahir kita,insan termulia. Dengan cin
ta, nafas berhembus meng-
arungi kehidupan.Jauh mata
memandang. Kaki tegap menapak. Te rns berayun tangan dan lantiinan suara merdu terdengar.
dan bodoh," benar adanya. Kita bodoh dan zalim di muka bumi-Nya. Kita telah mengerti,telahmengetahui keburukan. Tapi, tampaknya perlu lagi
Keburukan yang benar-benar terang tampakjelas di atas dunia ini.Keburukan yang menodai zaman. Kekhilafan yang memekatkan hati. Noktah-noktah hitam
ditegaskan.JanganI Membunuh orang
terlahir, perlahan menutup pintu cinta-
lain tanpa hak,mendengki,bersalai dusta, berkata kotor, minum khamr, meng-
Nya,tertutup kabut dosa kita.
ambil milik orang lain dengan batil,
Anas r.a. menyindirkita,"Sesimgguh-
ta. Matahari dan bulan rapi beredar. Bu-
berbohong, menggunjing, mengorupsi
nya kalian melakukan perbuatan-perbuatan yang dalam pandangan mata ka
mi terfiampar dan merindang.Alangkah
uang rakyat, mengingkarijanji, dst. Sekali lagi, jangan melakukan kejahatan
lian lebih halus daripada rambut, tapi kami di zaman RasuluUah menganggap
dan keburukan.
itu termasuk dosa besar."
Inilah dnta!Cinta dari Vang Maha Cin
harum mekar bunga di taman. Dengan cinta,kita berlayar dan melahap mutiara. Mengais penghidupan di terang pelita dan beristirahat di malam menjelang. Tercurah air dan lain cinta tak teibilang. Lalu, cinta Tuhan manakah yang kita
Keburukan yang halus tak terlihat.Bergerilya di hati tanpa disadari.Perbuatanperbuatan yang tiilus menuju-Nya telah tercemari. Shalat, puasa,bahkan peiju-
dustakan?
angan kita menegakkan kalimat-Nya
Inilah cinta! Cinta yang banyak kita
dustakan. Mengingkari dnta dengan la-
masih tercampuri nafsu dunia. Ada banyak kepentingan mewamai
rut dalam kehinaan. Menumpuk kesalahan dan noda memekat. Kita yang terlalu asyik bermain lumpur hitam. Ma-
ibadah kita. Kita yang menuntut ilmu
sih menampakkan kemaksiatan dan berselimut kezaliman. Jika Allah berkata,
"Sesungguhnya manusia itu zalim
Inilah cinta! Dengan cinta, Allah tak menutup rapat pintu cinta-Nya. la ma sih membukakan pintu cinta-Nya tatkala kita bersegera membersihkan dosa. Benar,kita tak pemah luput dari kesalah-
an. Namun, bukan kita jika tak pemah memohon ampunan-Nya.Bukan kita ji ka tak bersedia menyucikan jiwa.
tanpa amal.Kita yang mengkajiilmu ha-
Hanya ampunan-Nya yang mampu
nya untuk menampakkan kepandaian.
membebaskan kita dari kedukaan,mem-
Bahkan,dengan ilmu tampak menyampaikan pesan-pesan kebaikan,tetapi justru menjual ayat-ayat-Nya. Di atas dunia ini, kita memang
berikan keberuntungan dan rizqi dari arah yang tiada terduga. Rizqi itu tidak
berhadapan dengan musuh nyata yang menyesatkan,yang mengajak pada
kemungkaran dan memperindah kebu rukan. Musuh yang pemah berkoar, "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan
kesesatan
padaku pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan buruk di bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka." [Q. S. Al-Hijr (15): 39). Musuh abadi kita,itulah setan, musuh nyata hingga zaman mengakhiri kehidup an.
hanya bempa harta,tetapi apa pun yang
mendatangkan kebaikan:ilmu yang bermanfaat,kesehatan,kelapangan hidup, tiada berat menjalankan perintah-Nya, dan lainnya yang tak terhitung. Inilah cinta! Berlimpah cinta Allah imtuk kita. Dosa. kesalahan, kekhilafan,
dan keburukan kita yang menahan cin ta-Nya. Di balik pintu itu,cinta Allah tertahan. Padahal, ada keberkahan hidup
di baliknya.Detik inijuga kita mengetuk pintu dnta-Nya untuk memohon ampun agar pintu cinta-Nya terbuka.
HENDRA SUGIANTORO Mahasiswa FIP UNY
cerpen
Saudara Seperguruan Oleh DWI YOGO MARDIYANTO
TERSEBUTLAH Bamowo. Seorang preman kampung yang kejam dan kasar. Laki-laki kekar berwajah garang itu seolah sudah tak punya hati. Dia tidak pilah-pilih lagi dalam
memalak para korbannya. Sampai-sampai Kek Beno yang masih teriiitung satu kampung pun ikut dijadikan sasaran. Peristiwa biadab itu teijadi sekltar seminggu yang lalu. Seperti biasa, setiap tanggal muda Kek Beno mengambll uang pensiun. Uang pensiun yang tak seberapa itu pun amblas dirampok Bamowo. Kek Beno tak berdaya saat Barnowo menempelkan sebilah golok di lehemya. Bamowo meminta Kek Beno tutup mulut. Atau, kalau berani melapor, maka golok itu yang akan bicara. Kek Beno pun pulang dengan gigit jari. Setelah peristiwa itu Bamowo menghilang dan bam hari ini kelihatan batang hidungnya. Bamowo berjalan sempoyongan. Dari mulumya tercium
bau alkohol. Sebilah golok yang tak pemah lepas dari pinggangnya membuat takut orang sekampung. Swasti, se orang dara kampung yang menjadi pujaan banyak pemuda,seketika memucat wajahnya. Gadis belia itu terjebak jalan. Swasti ingin berbalik arah, namun Bamowo telanjur melihatnya.
"Mau ke mana bocah ayu ...? Tolonglah aku...! Kakiku berat sekali!" teriak Bamowo sambil sempoyongan tak kaman. Swasti mengkeret ketakutan sampai tubuhnya menggigil. Orang-orang hanya bisa mengawasi dari jauh sambil menahan nafas. Mereka ingin menolong, tetapi tak ingin jadi sasaran golok sang preman. "Jangan ...! Biarkan saya lewat...!" suara Swasti memohon.
"Jangan takut, Ndhuk ...! Ayo ke sini. Tolong papah aku," kata Bamowo sambil bemsaha menubruk Swasti.
Swasti merasa terancam. Dengan sekuat tenaga gadis itu nekad menerobos samping tubuh Bamowo lalu lari sekencang-kencangnya. Untung saja Bamowo dalam keadaan mabok, sehingga walau kelihatan garang tenaganya tak se berapa. Laki-laki kekar itu limbung dan jatuh. Swasti berhasil lolos dari petaka.
"Bocah edan! Dimintai tolong malah lari!" umpat Barnowo sambil tertatih-tatih bangun. "Hai, orang-orang kampung yang bodoh. Ke mana ka lian? Mengapa tak ada yang menyambutku? Ayo keluar! Aku. raja kalian, telah datangl" Bamowo berteriak-teriak seperti orang gila. Merasa tak ada yang menghiraukan Barnowo naik pitam.
"Bangsat! Kalian menghina aku! BajinganI Akan kuobrak-abrik kampung inir Tiba-tiba Bamowo mendobrak
pintu sebuah warung di tepi jalan. Sebentar kemudian terdengar bunyi piring dibanting, meja ditendang, dan kursikursi terbang berhamburan. Prang...prang...plethak... pyuur...gledhak...I Bmtal sekali apayang dilakukan Bamowo.
"Mana uangmu?" Bamowo mengancam pemilik warung yang menggigil ketakutan.
"Saya belum dapat uang. Ampuun ... jangan sakiti sa ya," iba wanita paruh baya pemilik wamng itu. "Bangsat!" Tak ayal lagi Bamowo memukul kepala pe
milik warung. Kemudian, bagaikan orang kesetanan ia mengobrak-abrik selumh isi wamng.Karena tidak menemukan uang yang dicari, Bamowo mendekati pemilik wa mng dan menjambak rambutnya. Wanita setengah baya itu tak kuasa lagi, menjerit, selumh kulitnya seakan mati rasa dan peluh dingin bercucuran dari tubuhnya. "Biadab!" Sesosok tubuh bergegas masuk dan langsung menghadiahkan bogem mentah ke wajah Bamowo. Bamo wo yang tak menduga akan mendapat serangan mendadak itu terpelanting sambil memegangi wajahnya yang lebam. Mata Bamowo menyala merah menahan marah.Pemuda
pemberani itu segera menyuruh pemilik warung mencari tempat berlindung. Sementara dia sendiri menanti Bamo wo untuk bangkit.
"Kurangajarl Lagi-lagi kau, Baroto! Kau selalu mengganggu umsanku, bedebah!" Merah padam muka Bamowo
begitu melihat orang yang memukulnya. "Cukup, Bamowo! Thk insyafjuga kau atas dosa-dosamu! Kau selalu membuat onar! Kejahatanmu sudah terlalu
banyak. Kau hams diadili!" ucap Baroto tegas membuat Bamowo makin marah sampai gemeretak gigi-giginya. "Jangan menggurui aku! Kau masih anak kemarin sore!
Hari ini aku akan melibasmu! Rasakan ini, Kunyukl" Barnowo meneijang ke depan, Baroto bergeser sedikit ke sam
ping. Teijangan lutut Bamowo menerpa mang kosong, pre man kampung itu jatuh menimpa dinding bambu. Brug.' Suara tubuh kekar itu berdebam keras.
"Bangsat! Jangan menghindar! Mail kita mengadu jiwa!" Bamowo makin marah. Baroto waspada, orang yang pemah menjadi kakak sepergumannya itu amat berbahaya. Namun. Baroto juga tidak bisa dianggap enteng. Dia adalah murid kesayangan Ki Sentanu.
cerpen
diam. Bersamaan dengan itu, Baroto merundukkan badan.
sia-siakan. Baroto segera melancarkan serangan tipuan. Bamowo terkecoh, dia menarik kakinya mundur sambil melihat ke bawah, hingga konsentrasi terhadap goloknya memudar. Secepat kilat Baroto melompat dan membelit golok
Begitu serangan Bamowo lewat di atas tubuhnya, dengan
itu dengan selendangnya. Secepat kilat dia menyepak ka
cepat dia lepaskan tendangan belakang. Bamowo jatuh
ki Bamowo dengan keras. Bamowo jatuh telentang dan go loknya pun lepas terlilit selendang Baroto. "Ampun...," kata Barnowo ketika Baroto menempelkan golok itu ke lehemya. Preman kampung yang garang itu merengek-rengek tak tahu malu. Entah siapa yang meng-
"Terima ini! Hup ... Hiaat!" Bamowo kembali mener-
jang maju. Dengan sekali lompat kaki kekamya hampir berhasil mendarat di dada lawan. Namun, Baroto tidak tinggal
teilempar sampai ke luar waning.
Bamowo kembali bangkit. Kali ini ia cabut goloknya. Preman kampung itu langsung menyerang membabi-buta. Beberapa saat lamanya Baroto hanya sempat berkelit mencari celah yang aman. Hampir saja kibasan golok itu merobek leher Baroto. Untung, pemuda pemberani itu berhasil merunduk dengan cepat. Merasa terancam, Baroto tak ingin mengambil resiko.
Sambil terns menghindar, Baroto melolos senjata andalannya, selendang panjang. Sebentar kemudian selendang itu telah meliuk-liuk bagai seekor Ular ganas yang mematikan. Serangan Bamowo semakin lama semakin berbahaya. Sementara itu, selendang di tangan Baroto mematuk dan siap membelit sewaktu-waktu. Sambil berkelit ke kanan
hubungi, tiba-tiba banyak polisi sudah berdiri di belakang Baroto. Polisi segera memborgol tangan Bamowo dan seorang komandannya menyalami Baroto. "Terima kasih Bung, Anda pemuda yang hebat. Anda te lah membantu tugas polisi." Baroto pun menyambut uluran hangat Sang Komandan. Dibantu penduduk kampung dia memberikan banyak keterangan kepada polisi untuk keperluan penyidikan. Bamowo yang kemudian meringkuk di sel tahanan, mudah-mudahan membuatnya sadar.
dan ke kiri Baroto mencari celah aman untuk mematahkan
serangan lawan.
Begitu Bamowo tampak lengah, kesempatan itu tak di-
DWI YOGO MARDIYANTO Mahasiswa UNY
puisi•geguritan•tembang Sajak-sajak Ari Jatmiko Sajak Merah Putih
Sejenak begitu sepi
Aku dengar kabar, orang-orang berteriak menapaki peta-peta jaman bercerita tentang keberanian pada kapal-kapal yang sedang berlabuh,
Jogja, 2007
Aku dengar kabar, orang-orang berteriak
Jalan Kembali
Mengalir air menuju ke muara. Begitu sederhana prosesnya
mengepalkan tangan
menarik layar hingga terbentang menggelandang hingga ke laut lepas
Sepulang dari perjalanan jauh mencabut akar rumput,
menebas padang ilalang Bersama angin tenangkan gelombang
bersama buih menari di balutan wama putih
menyemainya kembali dengan benih harapan
kesadaran di pelupuk, menepuk pundak dan bahu kita, untuk bangkit kembali.
Bersama menumbuhkan
Kembali ke ladang, kebahagiaan,
Jogja, 2008
namun jangan kau lari
Sketsa Hujan
dari aral rintang di padang, sebab akan dijegal itu Jcdan pulang.
Di mana ia turun rendah ke bumi
Jogja, 2008
Mencium wangi tanah dan dedaunan Sketsa hujan tanda tak reda
Kudengar bunyi tik tok sesudahnya Sedang dengan kanvas penuh wama Aku melukisnya
API JATMIKO
Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY, kini sedang giat belajar menulis puisi dan esai
POJOK GELITIK
Dikejar-kejar
Umarmadi : Yo.
Umarmoyo
Maksudmu?
Umarmoyo : Ada apa?
Umarmadi
Para winasis Jawa dulu
Umarmadi : Atas nama modemisasl,
mengumpamakan hidup
banyak ungkapan yang dulu dianggap bijak,sekarang sudah waktunya di-
kita yang cuma sebentar ini dengan apa?
Polisi
Umarmoyo
Jmarmoyo : Maksudmu? Jmarmadi
An
11 M I
mampir ngombe'...
: Perumpamaanyangberla-
Umarmadi
ku dalam masyarakat Jawa yang dulu dianggap bemilai filosofi tinggi,sekarang nggak boleh digu-
Umarmoyo
nakan lagi.
Emmm...'wong urip mono
ibarate mung kaya wong
revisi!
Nah!Terus, kenapa orangorang yang suka ngombe mesti dikejar-kejar poli si? ? EUA R
1' i ■
3
p w
f!v
. 1
■r
«. ;i I
2
i t
I «
4 «
ir >
Berharap Abdi UNY
1 ■; \ •
'■
Ratusan warga Dlingo, Bantul berbondongbondong menuju Kantor Lurah Desa Jatimulyo. Tampak tetua desa hingga para pemuda beriringan dan meruah di Pendopo. Dengan wajah lelah namun bersahabat, mereka menyapa rombongan UNY yang Ketuai Pembantu Rektor II, Sutrisna Wibawa, M.Pd.
Memang saat itu, Minggu (4/5) UNY sedang mengadakan bakti sosial. Pembagian sembako,
pemeriksaan kesehatan. dan pengobatan gratis -ift '.'2
t/lF
T%
'.
■ 2^ >
■
pun dimulai. T^npa, banyak pikir, mereka langsung "menyerbu" kegiatan pengabdian itu. Tanpa menglndahkan terik matahari, satu persatu
.:
dari mereka mulai memeriksa kesehatan dan
menerima sembako. Merekapun menyatu tanpa
batas dengan warga UNY. Sekadar berharap partisipasi universitas! -^EKS: SISMONO LA OOE • FOTO: WITONO NUGROHO
a
r \
r
ik
SEMETRIS EVERYDAY IS PROMOTION
r
MetUM
Solusi untuk Promosi Usaha Anda.
Jl. Gedongkuning No.42Yogyakarta Telp.(0274) 379805, 387612 Fax.(0274) 387612 HP. 0811268905
Produk Kami
Gelas, Mug, Firing, Balor Ballpoint, AnekaTas, Jam Mejc Jam Binding, Calculator,Tumblei Name Card Case, Payunc
T-shirt, Sticker, PIN, ID Care
semetris2002@yahoo.com www.semetris.com
Gantungan Kunci Acrylic - Logarr
Balon Tepul
Snanrliilc llmhiil - iimhii