bina rohani
Mengetuk Pintu Cinta Oleh HENDRA SUGIANTORO
Dengancinta terlahir kita,insan termulia. Dengan cin
ta, nafas berhembus meng-
arungi kehidupan.Jauh mata
memandang. Kaki tegap menapak. Te rns berayun tangan dan lantiinan suara merdu terdengar.
dan bodoh," benar adanya. Kita bodoh dan zalim di muka bumi-Nya. Kita telah mengerti,telahmengetahui keburukan. Tapi, tampaknya perlu lagi
Keburukan yang benar-benar terang tampakjelas di atas dunia ini.Keburukan yang menodai zaman. Kekhilafan yang memekatkan hati. Noktah-noktah hitam
ditegaskan.JanganI Membunuh orang
terlahir, perlahan menutup pintu cinta-
lain tanpa hak,mendengki,bersalai dusta, berkata kotor, minum khamr, meng-
Nya,tertutup kabut dosa kita.
ambil milik orang lain dengan batil,
Anas r.a. menyindirkita,"Sesimgguh-
ta. Matahari dan bulan rapi beredar. Bu-
berbohong, menggunjing, mengorupsi
nya kalian melakukan perbuatan-perbuatan yang dalam pandangan mata ka
mi terfiampar dan merindang.Alangkah
uang rakyat, mengingkarijanji, dst. Sekali lagi, jangan melakukan kejahatan
lian lebih halus daripada rambut, tapi kami di zaman RasuluUah menganggap
dan keburukan.
itu termasuk dosa besar."
Inilah dnta!Cinta dari Vang Maha Cin
harum mekar bunga di taman. Dengan cinta,kita berlayar dan melahap mutiara. Mengais penghidupan di terang pelita dan beristirahat di malam menjelang. Tercurah air dan lain cinta tak teibilang. Lalu, cinta Tuhan manakah yang kita
Keburukan yang halus tak terlihat.Bergerilya di hati tanpa disadari.Perbuatanperbuatan yang tiilus menuju-Nya telah tercemari. Shalat, puasa,bahkan peiju-
dustakan?
angan kita menegakkan kalimat-Nya
Inilah cinta! Cinta yang banyak kita
dustakan. Mengingkari dnta dengan la-
masih tercampuri nafsu dunia. Ada banyak kepentingan mewamai
rut dalam kehinaan. Menumpuk kesalahan dan noda memekat. Kita yang terlalu asyik bermain lumpur hitam. Ma-
ibadah kita. Kita yang menuntut ilmu
sih menampakkan kemaksiatan dan berselimut kezaliman. Jika Allah berkata,
"Sesungguhnya manusia itu zalim
Inilah cinta! Dengan cinta, Allah tak menutup rapat pintu cinta-Nya. la ma sih membukakan pintu cinta-Nya tatkala kita bersegera membersihkan dosa. Benar,kita tak pemah luput dari kesalah-
an. Namun, bukan kita jika tak pemah memohon ampunan-Nya.Bukan kita ji ka tak bersedia menyucikan jiwa.
tanpa amal.Kita yang mengkajiilmu ha-
Hanya ampunan-Nya yang mampu
nya untuk menampakkan kepandaian.
membebaskan kita dari kedukaan,mem-
Bahkan,dengan ilmu tampak menyampaikan pesan-pesan kebaikan,tetapi justru menjual ayat-ayat-Nya. Di atas dunia ini, kita memang
berikan keberuntungan dan rizqi dari arah yang tiada terduga. Rizqi itu tidak
berhadapan dengan musuh nyata yang menyesatkan,yang mengajak pada
kemungkaran dan memperindah kebu rukan. Musuh yang pemah berkoar, "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah
memutuskan
kesesatan
padaku pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan buruk di bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka." [Q. S. Al-Hijr (15): 39). Musuh abadi kita,itulah setan, musuh nyata hingga zaman mengakhiri kehidup an.
hanya bempa harta,tetapi apa pun yang
mendatangkan kebaikan:ilmu yang bermanfaat,kesehatan,kelapangan hidup, tiada berat menjalankan perintah-Nya, dan lainnya yang tak terhitung. Inilah cinta! Berlimpah cinta Allah imtuk kita. Dosa. kesalahan, kekhilafan,
dan keburukan kita yang menahan cin ta-Nya. Di balik pintu itu,cinta Allah tertahan. Padahal, ada keberkahan hidup
di baliknya.Detik inijuga kita mengetuk pintu dnta-Nya untuk memohon ampun agar pintu cinta-Nya terbuka.
HENDRA SUGIANTORO Mahasiswa FIP UNY