dari pembaca Kirimkan kritik/komentar/tanggapan Anda mengenai Pewara Dinamika maupun persoalan di seputar kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Kritik/komentar/tanggapan harap dilengkapi identitas yang jelas dan dapat dikirim melalui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kantor Humas UNY.
Bagaimana Kabar Ijazah? Saya begitu bangga pernah memiliki ke sempatan menjadi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), kampus yang ter kenal dengan jargon “Cendekia, Mandiri dan Bernurani.” Namun begitu, ada banyak hal yang begitu mengganjal dalam hati saya, semenjak masih kuliah sampai kini telah menjadi alumni. Salah satunya mengenai pelayanan kampus, baik di fakultas, maupun di tingkatan uni versitas. Pada pelayanan fakultas, banyak mahasiswa yang ingin mengurus administrasi pendidikan, namun direpotkan oleh pe tugas yang galak dan judes. Tidak hanya pelayanan fakultas, pe layanan rektorat juga tidak begitu memuaskan. Salah satu pengalaman saya waktu itu ketika mengurus perbaikan ijazah. Pa da waktu itu terdapat kekeliruan padaijazah sehingga saya langsung ke pihak rektorat untuk memperbaikinya. Saya bertanya, “Selesainya kapan, Pak?” Beliau menjawab, “2 minggu lagi saya kabari, tinggalkan nomor telepon sa
ja.” Dua minggu kemudian, sampai se karang, juga belum dikabari pihak pela yanan ijazah. Padahal saya wisuda awal Juni 2011. Orang tua saya jugaberta nya-tanya, “Sudah jadi belum ijazah nya?Sudah 2 bulan kok belum jadi ju ga”. Pelayanan kampus terlalu sibuk, atau memang birokrasinya yang sulit?”
Saya bingung harus menjawab apa. Meskipun sudah patah semangat begi tu, saya tetap berharap ke depannya ada itikad baik dari pihak pelayanan kampus demi kemajuan UNY kedepan. Semoga. Agung Isdianto alumnus FMIPA UNY
Kampusku Sayang, Kampusku Agak Gersang Tahun 2007 waktu saya pertama kali masuk UNY, saya bangga memiliki kam pus yang hijau. Lapangan rumput yang luas dan hijau menghampar di tiap sudut kampus. Saya dan teman-teman sering belajar berkelompok atau ngob rol-ngobrol sambil diteduhi pohon-po hon rindang. Tapi itu dulu. Sekarang lapangan rumput tidak lagiluas dan hi jau. Karena sekarang di lapangantem 4
Pewa r a Din a mik a Agus t us 2 0 1 1
pat saya dan teman-teman belajarke lompok dan ngobrol-ngobrol itu sudah berdiri gedung-gedung megah.Kam pusku sayang yang dulunyarindang sekarang jadi gersang. Lama kelamaan teman-teman juga sudah malas berin
Lapangan rumput ti dak lagi luas dan hijau.
teraksi di tempat itu. Kami seperti dis ingkirkan. Lapangan rumput begi tu ramah sudah mulai berkurang. Kami seperti menjadi orang lain di kampus kami sendiri. Semoga ke depan, pihak birokrasi kampus lebih memperhatikan lahan hijau di kampus tercinta. Teri makasih semoga memberi masukkan. Etik Wahyuni mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman