Pewara Dinamika Februari 2010

Page 51

bina rohani Zakat, Kemiskinan, dan Pemberdayaan Umat Ol e h Wa ht i n i Benarkah akat mampu mengentaskan kemiskinan? Sebuah pertanyaan yang meng­gelitik. Kita menyaksikan realita bahwa penduduk Indonesia yang mayo­ ritas muslim, persentase kemiskinan te­ tap saja tinggi. Apa yang terjadi di balik kemiskinan rakyat Indonesia, padahal mayoritas penduduknya mengenal zakat? Di mana peran zakat selama ini? Pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, hanya selama kurang lebih dua tahun pemerintahan, sudah tidak ditemui lagi orang-orang yang bersedia menerima zakat. Sungguh sebuah prestasi luar biasa yang sangat membanggakan. Pengentasan kemiskinan hanya dalam waktu dua tahun. Sementara, di Indonesia kian hari justru kian bertambah jumlah orang yang antri menerima zakat. Menurut Badan Amil Zakat Nasiona­l (Baznas) potensi zakat umat Islam Indonesia mencapai 19,3 triliun rupiah. Sebuah angka yang cukup signifikan di tengah keterpurukan ekonomi Indo­ nesia. Berbagai sektor perekonomia­n yang mampu menghasilkan zakat cu­ kup besar, yakni pertanian, perkebun­ an, perniagaan, investasi, maupun sim­ pan­an (emas, perak, atau deposito)­. Ti­dak sedikit konglomerat Indonesi­a ada­lah orang Islam. Bahkan, merek­a me­ megang posisi strategis dalam meng­a­ tur laju perekonomian. Pertanyaannya­, sudahkah mereka ber-zakat? Atau, me­ reka sama sekali tidak/belum tahu tentang kewajiban zakat? Perintah zakat dalam Al-Quran sela­ lu didahului dengan perintah shalat. Itu menunjukkan bahwa posisi zaka­t dalam Islam sangat diutamakan. Penyebab la­ in­nya adalah kurang profesionalnya pengelolaan zakat di Indonesia. Tida­k ja­rang kita temui amil zakat hanya di­ ben­tuk menjelang Idul Fitri, itu pun sering hanya untuk menangani zakat fitrah. Sementara, pengelolaan zakat maal masih sangat kurang dipahami masya­ rakat.

bang dengan memutar harta tersebut hingga menghasilkan dan berkembang menjadi lebih produktif. Inilah esens­i pem­berdayaan masyarakat melalui za­­ kat, mengelola harta umat untuk umat.

kalam/pewara

Pemberdayaan Tak Sekadar Pemberian Zakat berarti bersih, suci, tumbuh, berkembang, dan berkah. Dari pengerti­ an tumbuh dan berkembang inilah fungsi zakat sebagai media pemberdayaan umat mutlak diperlukan. Selama ini, umumnya zakat disalurkan dalam bentuk materi yang bisa langsung dinikmati oleh mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Mereka mendapatkan uang atau bahan makanan yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuh­ an hidup mereka. Penyaluran zakat bukan dengan cara memberikan ikan yang bisa langsung dimasak, namun bagaimana mendayagu­ nakan kail, sehingga bisa mendapatkan ikan yang lebih banyak. Peran inilah yang seharusnya menjadi ‘ruh’ dalam me­nyalurkan zakat, yakni memberdayakan masyarakat. Peran pemberdayaan masyarakat ini bisa berbentuk program pendampingan kelompok kerja, pemberian moda­l usaha dengan adanya pemantauan, penyu­ luhan, dan pelatihan, serta kegiatan la­ in yang intinya ‘memberi modal’ untu­k dilanjutkan secara berkesinambungan. Dengan demikian, zakat benar-benar se­ su­ai esensinya -- tumbuh dan berkem-

Tantangan Masa Depan Umat Islam percaya bahwa Islam ada­ lah agama yang sempurna. Islam pasti­ lah mampu menata seluruh sistem kehidupan dari masa kenabian hingga akhir zaman kelak. Kepercayaan itu pas­ ti bukan sekedar keyakinan tanpa pem­ buk­tian. Allah swt telah menyediaka­n sistem tersebut, manusialah yang dituntut menerapkannya hingga terlihat hasilnya dan terbukti bahwa sistem itu benar-benar menjadi rahmatan lil ‘alamin. Tantangan zakat ke depan sebagai berikut. Pertama, sudahkah sistem pe­ nge­lolaan harta ini menjadi ruh umat Is­lam untuk kemudian diterapkan bukan sekedar menjalankan kewajiban, na­ mun kesadaran untuk menjadi rahma­t seluruh alam. Kedua, penyalura­n zakat dituntut membangun mental mandiri hingga mustahik bisa menjadi muzak­ ki. Ketiga, amil zaka­t yang profesional tentu kebutuhan pen­ting untuk menjamin kedua poin di atas terlaksana, yakni penyadaran dan pem­ber­dayaan. Amil zakat tidak hanya memu­ngut zakat, namun mampu menyadarkan dan memberdayakan masyarakat. Bila zakat sebagai salah satu sistem kehidupan Islam mampu menjawab tantangan ini, pengentasan kemiskinan di Indonesia tidak akan membutuhkan waktu yang lama. Jauh dari itu semua, konsep Islam akan semakin terbuka untuk diterima sebagai sistem hidup seluruh manusia. Wallahu a‘lam.

Wahtini Ketua DPM Rema UNY 2009

P e wa r a D i n a m i ka f e brua r i 2010

49


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.